Anda di halaman 1dari 3

Lembar Tugas Mandiri MPKT-B

Judul : Mitigasi Bencana sebagai Upaya Penanggulangan di Tahap Prabencana


Nama : Tamara Ey Firsty
NPM : 1406598970














































Uraian Peta Konsep

Mitigasi Bencana sebagai Upaya Penanggulangan di Tahap
Prabencana


Penanggulangan bencana di Indonesia diatur pelaksanaannya dalam UU RI No. 24
tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
1
. Penyelenggaraan penanggulangan bencana
didefinisikan sebagai serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan
yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi
1
.
Sebagaimana tertuang dalam undang-undang, penanggulangan bencana memiliki 8
asas penting yang harus diikuti dalam pelaksanannya, yaitu kemanusiaan; keadilan; kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan; keseimbangan, keselarasan, dan keserasian;
ketertiban dan kepastian hukum; kebersamaan; kelestarian lingkungan hidup; serta yang
terakhir ilmu pengetahuan dan teknologi
1
.
Di Indonesia, penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah tanggung jawab dari
pemerintah dan pemerintah daerah melalui suatu lembaga pemerintah non-departemen
setingkat menteri bernama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
1
. BNPB terdiri
dari unsur pengarah dan pelaksana penanggulangan bencana. Unsur pengarah terdiri dari
pejabat pemerintah dan masyarakat profesional, sementara unsur pelaksana terdiri dari
tenaga profesional yang ahli di bidangnya. Unsur pelaksana memiliki tugas yang terintegrasi
dalam tiga tahap, yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana
1
.
Tahap prabencana meliputi kesiapsiagaan, peringatan dini, serta mitigasi bencana
1
.
Fokus pada pembahasan kali ini adalah mitigasi bencana.
Mitigasi bencana didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi resiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana
1
. Mitigasi penting untuk mengurangi resiko bencana bagi
masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan rawan bencana.
1

Mitigasi diawali dengan kajian resiko bencana yang meliputi pengkalkulasian bahaya,
kerentanan, dan kapasitas
2
. Kajian terhadap hazard atau bahaya akan menghasilkan Peta
Potensi Bencana yang digunakan untuk merancang sistem peringatan dan persiapan
3
. Tahap
persiapan dilakukan melalui mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural.
3
Mitigasi
struktural mencakup perbaikan infrastruktur yang ada dan pembangunan struktur bangunan
yang bisa menahan atau mengurangi dampak bencana, misalnya dinding penahan longsor.
3

Mitigasi non-struktural dilakukan dengan perencanaan tata ruang dan peningkatan
kewaspadaan dari pemerintah dan masyarakat
3.
Mengingat keterlibatan masyarakat dalam
proses mitigasi, maka sebaiknya mitigasi dilakukan dengan berbasis masyarakat atau
komunitas
3
.

Kerentanan atau vulnerability menentukan apakah bahaya yang ada berpotensi
menjadi bencana (yaitu ketika ia menimbulkan korban harta dan jiwa)
2
. Penghitungan
kerentanan suatu daerah dilakukan oleh tim yang beranggotakan orang-orang dari berbagai
profesi, misalnya administrator kesehatan, arsitek, engineer, seorang ahli tata kota, dan
spesialis dalam penanganan bencana
4
. Kapasitas adalah kemampuan dalam menanggapi
situasi menggunakan sumber daya yang ada, baik itu berupa kebijakan masyarakat maupun
keuangan.
2

Salah satu contoh mitigasi adalah mitigasi gempa bumi. Mitigasi struktural dapat
dilakukan dengan merenovasi bangunan agar lebih tahan gempa dan memaku perabotan agar
tidak mudah terjatuh
5
. Mitigasi non-struktural dapat dilakukan dengan mempelajari cara
menggunakan kotak P3K dan alat pemadam kebakaran serta mencatat nomor penting yang
bisa dihubungi dalam keadaan darurat.
5
Dengan mempelajari proses-proses mitigasi,
diharapkan masyarakat Indonesia akan mampu meminimalisasi efek bencana yang kerap kali
terjadi di Indonesia sehingga kerugian material dan korban jiwa dapat ditekan serendah
mungkin.



Referensi :
1. UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
2. P2MB UPI. Mitigasi Bencana - Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana (P2MB)
[Internet]. P2mb.geografi.upi.edu. 2014 [cited 2 October 2014]. Available from:
http://p2mb.geografi.upi.edu/Mitigasi_Bencana.html
3. Rachmat A. [Internet]. http://web.iain.cirebon.ac.id. 2014 [cited 2 October 2014].
Available from: http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/moon/Social-Welfare/Disaster/
Manajemen%20dan%20mitigasi.pdf
4. Pan American Health Organization. Natural Disasters - Protecting the Public's Health.
1st ed. Washington D.C.: Pan American Health Organization; 2014.
5. BMKG. .: BMKG - Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) :.
[Internet]. Inatews.bmkg.go.id. 2014 [cited 2 October 2014]. Available from:
http://inatews.bmkg.go.id/mitigasi.php

Anda mungkin juga menyukai