Ada banyak perdebatan tentang apakah paparan terus-menerus dari bakteri komensal dan patogen

potensial yang berada di saluran usus manusia untuk tingkat rendah agen antimikroba dari hewan
diperlakukan makanan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat .
Untuk meneliti efek antimikroba pada bakteri dalam kondisi kolon , kami mempelajari
pengembangan resistensi Salmonella enterica di dan Listeria monocytogenes yang terkena
enrofloxacin menggunakan ekstrak fecal .
Bakteri diinkubasi pada suhu 37 C kaldu di Mueller - Hinton , dengan dan tanpa 0,01 ~ 0,5 mg / mL
enrofloxacin , tidak adanya sukrosa , dan dengan 1 % atau 2,5 % filter- disterilkan ekstrak fecal ,
selama tiga bagian . Pada bagian kedua dan ketiga , hanya bakteri diinkubasi dalam media yang
mengandung ekstrak disterilkan fecal tumbuh pada 0,5 mg / mL enrofloxacin .
Ekstrak tinja ( 1 % dan 2,5 % ) mengalami penurunan sensitivitas S. enterica untuk enrofloxacin
dalam medium yang mengandung inhibitor pompa penghabisan reserpin dan karbonil sianida - m -
chlorophenylhydrazone ( CCCP ) dan terkena akumulasi ethidium bromide ( EtBr ) dalam bakteri ini .
Enrofloxacin ( 0,06 mg / mL ) dan ekstrak fecal mengubah komposisi asam lemak di S. enterica dan L.
monocytogenes .
Kami menyimpulkan bahwa ekstrak fecal menurunkan kerentanan S. enterica dan L. monocytogenes
untuk konsentrasi Enrofloxacin lebih tinggi dari MIC dan menghasilkan seleksi resistensi cepat .

Dalam studi ini, kami telah membandingkan efek dari konsentrasi rendah enrofloxacin pada
kepekaan S. enterica dan L. monocytogenes yang ditumbuhkan dalam media dengan aditif yang
berbeda, termasuk ekstrak fecal.
The MIC enrofloxacin untuk S. enterica dan L. monocytogenes tumbuh di hadapan dan tidak adanya
disterilkan ekstrak fecal untuk tiga bagian diukur dan pengaruh ekstrak tinja pada kelangsungan
hidup dan kinetika pertumbuhan kedua spesies dievaluasi. Efek pertumbuhan strain dengan
enrofloxacin dan ekstrak kotoran pada morfologi sel, kegiatan komposisi asam lemak dan
metabolisme dievaluasi.