Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2020 ISBN: 978-602-70648-2-9

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTI BAKTERI DAUN Sphagneticola trilobata J.F (L.) Pruski
TERHADAP Salmonella typhi DAN Escherichia coli

Vivi Mardina 1) Syafruddin Ilyas 2) Tisna Harmawan 3)


1)
Program Studi Biologi Fakultas Teknik Universitas Samudra Aceh
2)
Progam Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara
3)
Program Studi Kimia Fakultas Teknik Universitas Samudra Aceh
Email: vmardina@unsam.ac.id

ABSTRAK

Sphagneticola trilobata (L.) J.F Pruski merupakan tumbuhan semak, dianggap invasive dan mudah
tumbuh pada iklim tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak n-
heksana dan etil asetat dari daun S. trilobata terhadap bakteri patogen, Salmonella typhi dan Eschericia
coli. Metode difusi sumuran diadopsi dengan konsentrasi ekstrak bervariasi dari 0,5-10% (b/v). Hasil uji
aktivitas antibakteri memaparkan bahwa ekstrak etil asetat lebih potensial/aktif menghambat
pertumbuhan bakteri S. typhi dan E. coli dengan zona inhibisi yang dihasilkan masing-masing pada
range 12-17 mm dan 11-19 mm. Adapun ekstrak n-heksana daun S. trilobata dikategorikan lemah
aktivitas antibakterinya dengan zona inhibisi yang dihasilkan pada range 3,6-6,8 mm dan 4,3-6 mm
masing-masing terhadap S. typhi dan E. coli. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri maka penelitian ini
menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun S. trilobata (L.) J.F Pruski berpotensial untuk dijadikan
agen baru antibakteri sehingga purifikasi ekstrak sangat dianjurkan.

Kata Kunci: Sphagneticola trilobata, zona hambat, Salmonella typhi, Eschericia coli.

PENDAHULUAN
phagneticola trilobata (L.) J.F Salmonella typhi dan Escherichia coli belum
merupakan tanaman herba yang pernah dilaporkan. Oleh karena itu tujuan
dianggap invasive/gulma oleh sebagian penelitian ini adalah mengevaluasi aktivitas
masyarakat (Thaman, 2009; Meena et al., antimikroba dari ekstrak n-heksana dan etil
2011). Hal ini dikarenakan kemampuan tumbuh asetat daun S. trilobata yang dikoleksi dari
S.trilobata sangat cepat baik secara vegetatif tanah Aceh (Langsa) terhadap bakteri patogen
maupun generatif, mudah beradaptasi, dan yaitu S.typhi dan E. coli. Kedua bakteri patogen
mampu menurunkan biodiversitas tanaman asli ini merupakan mikroba umum penyebab deman
dengan merusak ekosistem persekitaran tifus, penyakit diare dan disentri (Zikra et al.,
tanaman ini tumbuh (Thaman, 2009). Potensi S. 2018; Cita, 2011), sehingga hasil penelitian ini
rilobata pada bidang kesehatan telah tercatat diharapkan berkontribusi pada bidang farmasi,
sejak tahun 1959 (Ahmed et al., 2019). yaitu tersedianya data awal dari bahan baku
Beberapa ilmuwan melaporkan bahwa S. yang jumlahnya melimpah (S. trilobata) untuk
trilobata memiliki aktivitas farmakologi seperti dapat dijadikan bahan obat antibakteri dengan
antibakteri, antifungi, anti diabetik, anti kanker, penelitian lanjut. Selain itu memperkuat bukti
antiplasmodium (Meena et al., 2011; Beleekar empris masyarakat yang telah menggunakan S.
et al., 2014; Husain dan Srivastava, 2018; trilobata sebagai obat herbal.
Prasanna et al., 2019; Mardina et al., 2019;
Mardina et al., 2020). Walau banyak literatur METODE PENELITIAN
yang melaporkan aktivitas biologi dari S. Penelitian dilaksanakan di UPT
trilobata, namun penelitian aktivitas mikroba Laboratorium Dasar Universitas Samudra pada
dari ekstrak n-heksana dan etil asetat daun Mei – Agustus 2019. Sampel S. trilobata (L.) J.F
Sphagneticola trilobata terhadap bakteri Pruski dikoleksi dari Langsa, Aceh dan

364
Pengujian Aktivitas Anti Bakteri Daun...

diidentifikasi di Laboratorium Taksonomi dan kloramfenikol. Kontrol negatif adalah DMSO.


Universitas Sumatera Utara, Medan. Evaporasi Pengukuran zona hambat dihitung dengan cara
sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Organik mengurangi diameter zona hambat sampel setelah
Bahan Alam (KOBA) USU, Medan. Bakteri diinkubasi 24 jam dengan diameter sumuran
S.typhi dan E. coli diperoleh dari Laboratorium (diameter sumuran adalah 8 mm). Setiap
Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada. perlakuan dilakukan tiga kali replikasi.
Indonesia. Bahan yang digunakan adalah
analytical grade yang diperoleh dari CV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Multikreasi Bersama, Medan, Indonesia terdiri Salmonella typhi dan Escherichia coli
dari n-heksana, etil asetat, aquades, alkohol 70%, merupakan bakteri patogen yang
Nutrient Agar, Nutrient Broth, DMSO (dimethyl berkarakteristik gram negatif, basil, motil,
sulfoxide), dan kertas saring (Whatman filter berflagel, bersifat intraseluler fakultatif dan
paper No.1). anerob fakultatif. Kedua bakteri ini merupakan
Sampel daun S. trilobata dipotong kecil dan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan
dikering anginkan 7 – 10 hari. Sampel dimaserasi (Zikra et al., 2018; Cita, 2011). S. typhi
menggunakan n-heksana dan etil asetat dalam menyebabkan demam tifoid yaitu demam yang
toples kaca 5 L selama 3x24 jam dengan tiga kali disertai infeksi sistemik (inflamasi yang dapat
pengulangan. Pengadukan dilakukan setiap 24 merusak organ hati) jika berlangsung lama
jam. Maserat disaring dengan Whatman filter (Cita, 2011). Adapun E. coli merupakan
paper No.1. Ekstrak hasil maserasi dipekatkan penyebab morbiditas dan mortalitas penduduk
menggunakan rotary vacum evaporator. Ekstrak dengan mengganggu sistem kerja lambung
disimpan pada suhu 4 oC untuk dilakukan uji (penyakit diare) (Zikra et al., 2018; Septiani et
lanjutan (Mardina et al., 2020). al., 2017). Adanya bakteri S. typhi dan atau E.
Bakteri S.typhi dan E. coli diinokulasikan ke coli di air, makanan dan minuman menjadi
medium agar miring secara terpisah dengan cara indikator biologis tercemarnya lingkungan.
mengambil satu ose secara aseptis dan Infeksi akibat kedua bakteri ini biasanya
diinokulasikan pada medium agar miring. Inkubasi ditangani dengan antibiotik. Penggunaan
dilakukan selama 24 jam pada temperatur 37°C antibiotik yang tidak benar dapat menimbulkan
sampai terjadi pertanaman (Muharni et al., 2017). resistensi. Selain itu, beberapa penelitian
Persiapan suspensi biakan bakteri dibuat terpisah menunjukkan adanya multidrug resistensi
untuk bakteri S.typhi dan E. coli. Satu ose masing- terhadap S. typhi dan atau E. coli seperti
masing biakan bakteri diambil secara aseptik dan suffametoksazol, streptomisin, kloramfenikol,
dimasukkan dalam 10 ml media NB, lalu ampisilin, tetrasiklin, asam nalidiksat dan
diinkubasi selama 24 jam. Jumlah sel bakteri yang gentamisin (Supriyanto et al., 2017; Aulifa et
ada di dalam suspensi diukur hingga mencapai al., 2015). Setyaningsih et al., (2008)
105CFU/ml. melaporkan bahwa penggunaan kloramfenikol
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan pada dosis tinggi menimbulkan efek gangguan
metode difusi agar sumuran. Sampel uji (ekstrak perkembangan sel-sel darah merah yang normal.
n-heksana dan etil asetat S. trilobata) diencerkan Pada penelitian ini, ekstrak n-heksana dan
menggunakan DMSO dengan konsentrasi 0,5%, etil asetat S. trilobata diuji aktivitas
2,5%, 5%, dan 10% (b/v, mg/ml). Sampel antibakterinya pada konsentrasi 0,5%, 2,5%, 5%
diletakkan di dalam sumuran yang telah dibuat di dan 10% (mg/ml). Ekstrak diencerkan
atas media NA dan telah diinokulasikan dengan menggunakan pelarut DMSO. Kontrol positif
bakteri uji. Inkubasi dilakukan pada suhu 37 0C menggunakan tetracyclin, dan cloramphenikol.
selama 24 jam. Pengamatan dilakukan terhadap Adapun kontrol negatif yang digunakan adalah
terbentuknya zona hambat di sekitar sumuran. DMSO. Parameter aktivitas antibakteri dilihat
Kontrol positif yang digunakan adalah tetrasiklin, berdasarkan zona hambat yang terbentuk

365
Vivi Mardina, dkk

disekitar sumuran dan diukur menggunakan dipastikan zona inhibisi yang dihasilkan murni
jangka sorong. berasal dari ekstrak n-heksana dan etil asetat S.
Hasil evaluasi aktivitas antibiotik dari trilobata dan tidak dipengaruhi oleh pelarut
ekstrak n-heksan dan etil asetat S. trilobata DMSO. Penggunaan DMSO sebagai pelarut
ditampilkan pada Gambar 1 dan 2. DMSO tidak ekstrak dan tidak berpengaruh pada aktivitas
memiliki aktivitas antibakteri karena tidak antibakteri telah dilaporkan oleh beberapa
terlihat zona bening pada sekitaran sumuran peneliti (Sari et al., 2017; Shankar dan Thomas,
(data tidak ditampilkan), sehingga dapat 2014).

Gambar 1. Aktivitas antibiotik ekstrak n-heksan dan etil asetat S. trilobata terhadap bakteri S. thyphi dan perbandingannya dengan
kontrol positif.

Gambar 2. Aktivitas antibiotik ekstrak n-heksan dan etil asetat S. trilobata terhadap bakteri Escherichia coli dan perbandingannya
dengan kontrol positif.

Berdasarkan hasil pada Gambar 1 dan 2, ekstrak Salmonella thyphi dan 11-19 mm terhadap
etil asetat pada kosentrasi 0,5% - 10% bakteri Escherichia coli dibandingkan dengan
menghasilkan zona inhibisi yang lebih kuat ekstrak n-heksana. Kuatnya zona inhibisi yang
yaitu sekitar 12-17 mm terhadap bakteri

366
Pengujian Aktivitas Anti Bakteri Daun...

dihasilkan berbanding lurus dengan minyak S. trilobata dan melaporkan bahwa


meningkatnya konsentrasi ekstrak. senyawa aktif yang terdapat pada S. trilobata
Penemuan ini didukung oleh Shankar dan adalah monoterpenes, α-pinene, α-phellandrene,
Thomas (2014) yang menemukan ekstrak bunga limonene (3.6%), oxazine, dan β-pinene. Hasil
Sphagnetocola trilobata (nama saintifik; analisa fitokimia pada ekstrak aquades W.
sebelumnya adalah Wedelia trilobata) mampu trilobata ditemukan bahwa tumbuhan ini
menghambat bakteri Salmonella thyphi dengan mengandung tannin, cardiacglycosides,
zona inhibisi 10 mm untuk pelarut petroleum flavonoids, terpenoids, fenol dan saponin
ether dan 11 mm menggunakan pelarut acetone (Govindappa et al., 2011; Mardina et al., 2020).
pada konsentrasi 5mg/ml, dan tidak Muharni et al. (2017) dan Sari et al. (2017)
menghasilkan zona inhibisi pada pelarut menyatakan bahwa senyawa aktif flavonoid
kloroform, etanol dan air. Adapun ekstrak pada suatu tumbuhan mampu merusak dinding
bunga S. trilobata pada pelarut petroleum eter, sel bakteri dan mendegradasi protease sel.
kloroform, dan aceton menghasilkan zona Senyawa tannin mampu merusak
inhibisi masing-masing yaitu 13 mm, 9 mm dan membran sel dan pembentukan konidia bakteri.
12 mm dan tidak ada zona inhibisi pada pelarut Adapun senyawa fenol bersifat desinfektan yang
etanol dan air terhadap bakteri E. coli. Sejalan bekerja dengan cara mendenaturasi protein
dengan penelitian ini, Govindappa et al. (2011) sehingga aktivitas metabolism sel terganggu dan
melaporkan bahwa ekstrak batang, daun dan akhirnya menyebabkan kematian sel bakteri.
bunga Wedelia trilobata (L.) Hitchc. yang Beberapa penelitian mengklasifikasikan bahwa
dimaserasi menggunakan pelarut air suatu zat/ senyawa dikatakan bersifat antibakteri
menghasilkan zona hambat yang berbeda jika memiliki kekuatan/ zona inhibisi sebagai
terhadap bakteri E. coli dengan diameter zona berikut: kategori sangat kuat/aktif jika zona
bening masing-masing sebesar 8 mm, 15 mm hambat berukuran 21-30 mm atau lebih, aktif
dan 16 mm. Hasil penelitian ini hampir serupa dengan ukuran 11-20 mm, dan kategori lemah
dengan laporan Sureshkumar et al. (2007) yang dengan zona hambat yang dihasilkan berukuran
menyatakan bahwa essensial oil dari W. 6-10 mm (Muharni et al., 2017). Berdasarkan
trilobata bersifat antibakteri (Salmonella thyphi kategori di atas, maka ekstrak etil asetat S.
memiliki zona hambat 17 mm dan Escherichia trilobata dikategorikan aktif terhadap bakteri S.
coli memiliki zona hambat 15 mm). thyphi dan E.coli. Adapun ekstrak n-heksan
Pada penelitian ini, zona hambat yang dikategorikan lemah terhadap bakteri S. thyphi
dibentuk oleh ekstrak etil asetat S. trilobata dan E.coli.
terhadap S. thyphi dan E.coli. hampir sama atau
sedikit lebih tinggi dari penelitian-penelitian KESIMPULAN
sebelumnya (Sureshkumar et al., 2007; Sampel ekstrak n-heksana dan etil asetat
Govindappa et al., 2011; Shankar dan Thomas daun S. trilobata memiliki aktivitas antibakteri
2014; Dai et al., 2013) Hal ini mungkin pada rentang konsentrasi 0,2 - 10% (mg/ml).
disebabkan perbedaan ekstrak atau pelarut yang Aktivitas antibakteri dari sampel meningkat
digunakan. Hal ini mungkin dapat dijelaskan seiring meningkatnya konsentrasi/ dosis sampel.
karena hadirnya kandungan metabolit sekunder Ditinjau dari jenis pelarut yang digunakan,
pada ekstrak S. trilobata. Baisaeng et al., (2017) ekstrak etil asetat daun S. Trilobata.
melakukan analisis kandungan aktif pada

DAFTAR PUSTAKA
Ahmed B.A., Idris S.N., Taha R.M., Mustafa M. applications of Wedelia spp. – A review.
M., Marika, F. M. 2019. Phytochemical, Agricultural science and technology, 11
pharma-cological and tissue culture (2): 123-132.
367
Vivi Mardina, dkk

Aulifa, D.L., Febriani Y., Rendo M. S. 2015. activity of n-hexane extract from
Aktivitas antibakteri ekstrak n- heksan, etil Sphagneticola trilobata (L.) J.F Pruski
asetat, dan etanol Morus alba L. Terhadap against mcf-7 breast cancer cell. Elkawnie:
bakteri penyebab karies gigi. Indonesian Journal of Islamic Science and
Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 6 (1): 48 – 56.
Technology, 4 (2): 45 - 53. Meena A. K., Rao, M. M., Meena, R. P., Panda,
Baisaeng N, Kawaree R, Boonma A, Sadnen J, P. Renu. 2011. Pharmacological and
Khamkaew S, Klayraung S. 2017. phyto-chemical evidences for the plants of
Antibacterial activity of essential oil from Wedelia Genus – A review. Asian journal
Wedelia trilobata leaves against pharmaceutical research 1: 7 – 12.
Propinium granulosum. Science Asia Muharni, Fitrya, Farida S. 2017. Uji aktivitas
(2017): 275 – 280. antiakteri ekstrak etanol tanaman Baku
Balekar, N., Nakpheng, T., Srichana, T. 2014. Suku Musi di Kabupaten Musi Banyuasin,
Wedelia trilobata L: a phytochemical and Sumatera Selatan. Jurnal Kefarmasian
pharmacological review. Chiang Mai Indonesia. 7 (2): 127 – 135.
Journal Science, 41 (3): 590 – 605. Prasanna K, S., Reddy, J.G, Kiran M1, Raju,T.
Cita Y.P. 2011. Bakteri Salmonella typhi dan K. 2019. Biological Activities and
demam tifoid. Jurnal Phytochemical Constituents of Trailing
KesehatanMasyarakat, 6 (l): 42 – 246. Daisy Trilobata: A Review. Journal of
Govindappa M., Naga Sravya S., Poojashri M. Drug Delivery & Therapeutics. 9 (4-s):
N., Sadananda T. S., Chandrappa C. P., 888-892.
Gustavo Santoyo, Sharanappa P. Anil Sari R, Muhani M, Fajriaty I. 2017. Uji
Kumar N. V. 2011. Antimicrobial, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
antioxidant and in vitro anti-inflammatory Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill.)
activity and phytochemical screening of terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
water extract of Wedelia trilobata (L.) dan Proteus mirabilis. Pharm Sci Res, 4
Hitchc. Journal of Medicinal Plants (3): 143 – 154.
Research, 5 (24): 5718 – 5729. Septiani, Dewi EN, Wijayanti I. 2017. Aktivitas
Husain N, Srivastava D.K. 2018. Phytochemical antibakteri ekstrak lamun (Cymodecea
Analysis of Leaf of Wedelia trilobata, rotundata) terhadap bakteri
Achyranthes aspera and Chrysanthemum Staphylococcus aereus dan Escherichia
from the Twin – City (Durg & Bhilai), coli. Indonesian journal of fisheries
Chhattisgarh, India: A Comparative Study. sciences and technology, 13 (1): 1 – 6.
International Journal of Advanced Setyaningsih, I., Hardjito, L., Monintja, D.R.,
Biological and Biomedical Research, 6 Fedi A, M.. Sondita, Bintang, M., Lailati.
(2): 116 – 120. N., Panggabean, L. 2008. Ekstrasi
Mardina V, Al-Fajar B, Fitriani. 2019. Potency senyawa antibakteri dari Diatom
of Phytomedicine Sphagneticola trilobata Chaetoceros gracilis dengan berbagai
(L.) J.F Pruski extract as chemopreventive metode. J. Biol Indo, 5: 23 – 33.
agent on the cases of breast cancer mice Shankar, R. and Thomas, T. 2014. Antibacterial
7,12 dimetilbenz (α) antrasena-induced. activity of flower heads of Wedelia
Jurnal kedokteran yarsi, 27 (2): 052-061. trilobata (L.) A.S. Hitchc. Journal of
Mardina, V., Halimatussakdiah, H. Harmawan Biological and Scientific Opinion, 2 (6):
T, Ilyas S, Tanjung M, Aulya W, Nasution 409 – 412.
A. 2 Preliminary phytochemical screening Supriyanto, Simon B.W., Rifa’I, M, Yuni, A.
of different solvent extracts of flower and 2017. Uji fitokimia dan aktivitas
whole plant of Wedelia biflora. IOP Conf. antioksidan daun mimba (Azaradiracta
Ser.: Mater. Sci. Eng. 2020; 725 (2020): indica Juss). Prosiding SNATIF ke-4
012077. tahun 2017. ISBN: 978-602-1180-50-1.
Mardina, V., Harmawan, T., Halimatussakdiah, Sureshkumar S, Kanagasabail R, Sivakumar T,
Ilyas, S., Tanjung, M. 2020. Anticancer Chandrasekar MJN,
368
Pengujian Aktivitas Anti Bakteri Daun...

Thiruvenkatasubramaniam R. 2007.
Antimicrobiological studies on different
essential oils of Wedelia species (W.
chinensis, W. trilobata and W. biflora) and
Eclipta alba (Asteraceae). Asian Journal of
Chemistry, 19 (6): 4674 – 4678.

369

Anda mungkin juga menyukai