Kejujuran Akademik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

Dr Jihan Samira MPdKed

Kejujuran Mencakup penampilan diri yang


tulus dan tidak dibuat-buat: Otentisitas dan
ketulusan.
Sesorang yang memiliki kejujuran adalah
mahluk yang koheren secara moral : memiliki
Integritas diri/ kesatuan diri.
Kejujuran akademik adalah kekuatan karakter
yang dibutuhkan untuk menjaga integritas
mereka, penampilan diri yang tulus dan tidak
dibuat-buat dalam menjalankan tugas-tugas
mereka diperguruan tinggi.


Kejujuran akademik sangat diperlukan
komunitas ilmiah dalam usaha
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kecurangan akademik semakin mudah
dilakukan dengan adanya teknologi
informasi.
Persaingan dibidang akademik yang semakin
meningkat mendorong kecurangan akademik.
Tanpa kejujuran akademik, komunitas ilmiah
tidak dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dapat diandalkan untuk
memahami, menjelaskan, meramalkan dan
mengendalkan gejala yang ada didunia.
Kejujuran dalam pengamatan&pengenalan
gejala, pencatatan dan pendataan
Kejujuran dalam analisis dan penafsiran data
serta pelaporan
Pengakuan keterbatasan penelitian,
sejauhmana hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan ditetapkan.
Kesiapan menerima hasil penelitian yang
tidak sesuai dengan dugaan dan harapan

Kebesaran hati untuk mengakui bahwa hasil
penelitian tidak memiliki kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, jika
hasilnya demikian.
Kejujuran dalam mengerjakan tugas-tugas
akademik.


Fabrikasi: mengarang data atau hasil
penelitian ataupun dalam mencatat atau
melaporkan hasil penelitian tersebut.
Curang (cheating): setiap usaha yang
dilakukan oleh mahasiswa atau orang lain
secara tidak jujur yang bertujuan untuk
mengambil keuntungan yang tidak adil dalam
proses pembelajaran ataupun penilaian.
Kolusi: bekerja sama dengan mahasiswa lain
untuk mempersiapkan atau mengerjakan
penugasan yang akan dinilai
Berbohong / memberi informasi palsu kepada
dosen
Menyuap dosen untuk mendapatkan nilai
yang baik
Memeras mahasiswa
Sabotase terhadap penyelesaian tugas orang
lain
Plagiarisme: menggunakan pemikiran,
proses, hasil ataupun tulisan orang lain, baik
yang dipublikasikan ataupun tidak, tanpa
memberikan pengakuan ataupun
penghargaan dengan menyebutkan sumber
referensinya secara lengkap.
Falsifikasi: memanipulasi material, peralatan,
atau proses penelitian, atau
mengubah/menghilangkan data atau hasil
penelitian sehingga hasil penelitian tidak
tercatat secara akurat.
Ghosting: meminta jasa orang lain (dengan
ataupun tanpa insentif) untuk menuliskan
atau mengerjakan penugasan untuk
mahasiswa tertentu.
Penyimpangan prilaku profesionalisme atau
pelanggaran etika akademik, etika profesi
dan etika penelitian
Ketika orang memutuskan untuk mengambil
peran dalam masyarakat akademik, maka ia
perlu melengkapi dirinya dengan kejujuran
akademik
Tanpa kejujuran akademik perannya
dimasyarakat akademik tidak dapat
dijalankan dengan baik
Peran dalam masyarakat akademik juga
mengandung konsekwensi kejujuran
akademik
Dosen dan mahasiswa akan dituntut untuk
menampilan kejujuran akademik dalam
menjalankan perannya.
Orang jujur adalah orang yang terbiasa
membebaskan dirinya dari godaan.
Orang jujur mencintai kejujuran.
Integritas akademik adalah prinsip-prinsip
moral yang diterapkan dalam lingkungan
akademik, terutama yang terkait dengan
kebenaran, keadilan, kejujuran.
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam
integritas akademik mencakup enam aspek,
yaitu: honesty (kejujuran), trust
(kepercayaan), fairness (keadilan), respect
(menghargai), responsibility (tanggung
jawab), dan humble (rendah hati).

Menginformasikan pentingnya integritas
akademik
Mengedepankan kecintaan terhadap
pembelajaran
Memperlakukan mahasiswa sebagai tujuan
pada dirinya sendiri
Mempromosikan lingkungan yang saling
percaya di dalam kelas
Mendorong mahasiswa memiliki
tanggungjawab atau integritas akademik
Memperjelas apa yang diharapkan dari
mahasiswa
Mengembangkan evaluasi yang adil dan
relevan
Mengurangi kesempatan untuk terlihat dalam
ketidakjujuran akademik
Menentang dan menindak keras
ketidakjujuran akademik ketika itu terjadi

Membantu mendefinisikan dan mendukung
standar integritas akademik yang berlaku
Kejujuran perlu dibiasakan terus menerus
sambil dimaknai sebagai bagian dari peran,
sehingga menjadi bagian dari
kepribadiannya.
Seperti otot kuat yang siap mengangkat
beban berat tanpa kesulitan berarti, kejujuran
adalah kekuatan yang mampu membuat
seseorang menghindari godaan sehingga
dapat terlihat berpenampilan secara otentik
dan menjaga integritas tanpa kesulitan yang
berarti.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai