Kritik Sosial Pada Politik Dinasti di Sulawesi Selatan
Studi Kasus Pada Lagu Ambe Muami Karya Art2tonic Band
Ichsan ichsanhatib4@gmail.com
ABSTRAK Media memiliki berbagai peran dalam kehidupan berdemokrasi yang juga berhubungan dengan kebebasan berekspresi, salah satunya ialah dalam mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, sekelompok orang, ataupun masyarakat. Media mempengaruhi pandangan masyarakat dalam proses pembentukan opini atau sudut pandangnya. Selain itu, Musik sebagai salah satu media komunikasi juga merupakan salah satu media yang sering digunakan dalam bidang politik sebagai alat propaganda, baik itu berupa kampanye maupun berupa kritik terhadap pemerintah. Salah satu Grup Band asal Makassar akhir-akhir ini menciptakan sekaligus mempopulerkan lagu yang berjudul Ambe Muami (ambillah semua), lagu yang bertemakan kritik terhadap Gubernur Sulawesi Selatan yang dianggap tengah melakukan politik dinasti. disisi lain, Band ini memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah beberapa tahun sebelum menciptakan lagu yang bertema kritikan pada pemerintah itu sendiri yang ditandai dengan adanya lagu duet antara band ini dan Gubernur. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menjelaskan makna dan propaganda lagu Ambe Muami karya Art2tonic Band. Analsis wacana dalam penelitian ini dititik beratkan pada lagu Ambe Muami, dan teknik pengumpulan data diperoleh dari media cetak, internet, dan Youtube. Analisis data menggunakan konsep propaganda Terence Qualter dan Kimball Young. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lagu Ambe Muami pada dasarnya merupakan kritikan terhadap Gubernur dan partai penguasa di Sulawesi selatan, akan tetapi sekaligus merupakan alat propaganda yang dilakukan oleh Grup Band Art2Tonic yang sekarang menempati posisi sebagai pendukung lawan politik dari Gubernur Sulawesi Selatan pada masa pemilihan kepala daerah. Propaganda ini bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, dan dan perilaku pendengarnya.
Keyword : Music, Kritik Sosial, Propaganda
A. Pendahuluan Dewasa ini, wacana mengenai politik demokrasi di Indonesia bukanlah hal yang tak asing lagi terdengar ditelinga kita,kebebasan berpolitik (dipilih dan memilih) yang merupakan bagian kebebasan dasar yang nilainya sama dengan kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan berorganisasi. Akan tetapi apakah kata demokrasi itu sudah benar-benar merupakan demokrasi? Atau bahkan hanyalahsebuah jubah?. Seiring berjalannya waktu, berbagai kritik tentang pemerintahanpun bermunculan. Kritikan-kritikan Para sastrawan dan seniman kerap kali muncul di media elektronik maupun media cetak. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas salah satu dari sekian banyaknya kritikan tersebut, yaitu kritikan yang memakai media Musik sebagai penyalur aspirasinya. Selain sebagai media hiburan, Musik juga merupakan karya seni yang berfungsi sebagai media komunikasi. Salah satu tujuan komunikasi adalah menyampaikan pesan, berbicara mengenai kedua elemen itu, Hafied Camara mengatakan Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga, Sedangkan pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda (Cangara, 2004:23). Melalui musik, manusia mengekspresikan perasaan, harapan, aspirasi, dan cita-cita, yang merepresentasikan pandangan hidup dan semangat zamannya. Oleh karena itu, kita juga bisa menangkap ide-ide dan semangat yang mewarnai pergulatan zaman melalui musik. Jika dilihat berdasarkan respon sosial, para pencipta lagu Indonesia sangat peka terhadap adanya kondisi sosial, tingkat kesejahteraan rakyat, dan kegelisahan masyarakat. Mereka menciptakan lagu-lagu populer yangmenggunakan syair-syair menyentuh perhatian publik seperti yang dilakukan oleh Bimbo, Ebiet G. Ade, Iwan Fals, Harry Roesli, Gombloh, Ully Sigar Rusady,dan masih banyak lagi. Pada umumnya para pencipta lagu itu melakukan kritiksosial dan bahkan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah. Parapengamen jalanan juga tak kalah seru mengumandangkan lagu-lagu protessosialnya, misalnya lagu yang bertema PNS, penderitaan anak jalanan, generasimuda yang tanpa arah, dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Grup Band Art2tonic yang berjudul Ambe Muami, Art2tonic adalah salah satu Grup band Indie asal Makassar yang bergendre Techno Pop. Lewat musik, Band ini berusaha merepresentasikan apa yang ada dalam keresahan pada keadaan politik pemerintah di daerah mereka, yakni di Sulawesi Selatan. Hal ini terlihat ketika Art2tonic merilis lagu yang berjudul Ambe Muami yang berarti ambil-lah semua. Yang mana dalam lagu itu berisi tentang kritikan terhadap pemerintah di Sulawesi Selatan. Penelitian ini difokuskan pada lagu Ambe Muami karya Art2tonic Band, data dari penelitian ini dikumpulkan dari media cetak, internet, dan youtube. Kemudian berdasarkan informasi-informasi tersebut, Apa yang dilakukan Art2tonic, melalui media musiklewat lirik lagu dan video clip dapat dipandang sebagai sebuah usaha propaganda dalam rangka mempengaruhi masyarakat untuk dapat berbuat seperti yang diharapkan atau yang diinginkan. Sehubungan dengan itu, penulis menggunakan konsep propaganda Terence Qualter dan Kimball Young, yaitu :
Menurut Terence Qualter, propaganda diartikan sebagai : usaha sengaja oleh individu atau kelompok tertentu untuk membentuk, mengendalikan atau mengubah sikap kelompok lain dengan penggunaan alat komunikasi, dengan maksud bahwa dalam situasi tertentu reaksi orang atau kelompok yang telah dipengaruhi akan berupa reaksi yang diinginkan oleh propagandis (Holsti, 1998 : 212).
Kimball Young mendefinisikan propaganda sebagai penggunaan lambang yang kurang lebih direncanakan dengan sengaja dan sistematis, terutama melalui saran dan teknik psikologis yang berhubungan, dengan maksud mengubah dan mengendalikan pendapat, gagasan dan nilai, dan akhirnya mengubah tindakan terbuka sepanjang garis yang telah ditetapkan lebih dulu
(Holsti, 1998 : 212).
Kedua konsep tersebut mempunyai empat unsur yang sama, yaitu:seorang komunikator yang bermaksud mengubah sikap, pendapat dan perilaku pihak lain; lambang-tertulis, diucapkan atau berupa perilaku yang digunakan oleh komunikator; media komunikasi dan; pendengar atau sebagaimana sering dinamakan dalam peristilahan telaah pendapat umum, sasaran. Berdasarkan hal diatas, Peneltian ini bertujuan menjawab pertanyaan penelitian, yaitu : 1. Bagaimana bentuk representasi kritik dalam lagu Ambe Muami? 2. Mengapa Grup Band Art2tonic menciptakan lagu yang bertema kritik?
B. AmbeMuami dalam analisis wacana Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis Wacana kritis Fairclough (CDA), dimana secara keseluruhan, untuk memperoleh pemahaman teks secara utuh, analisisnya harus diletakkan pada konteks sosio-kultural dan latar belakang actor pembuat teks tersebut (1995). dalam pengertian yang sederhana, wacana adalah cara objek atau ide yang diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga memberikan pemahaman yang dapat tersebar luas. Dalam wacana, bahasa dipahami dalam konteks keseluruhan. Lagu AmbeMuami merupakan sarana yang membangun wacana, dalam kritik terhadap seorang pemimpin yang tengah menjalankan politik dinasti. Tentu hal ini akan membangun opini para pendengar (publik) setelah mendengarkan lagu ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan dengan pendekatan Analisis Wacana model Norman Fairlouch pada lirik lagu Ambe Muami karya Art2tonic Band dan wacana politik di Sulawesi selatan.
C. Pembahasan 1. Bentuk representasi kritik pada lagu AMBE MUAMI Pada pembahasan pertama, penulis akan membahas mengenai representasi kritik pada lagu Ambe Muami yang meliputi syair lagu, tempo, Accord, dan bahasa yang digunakan dalam lagu tersebut. Pertama mengenai syair lagu Ambe Muami, adapun syair lagunya adalah sebagai berikut:
AMBE MUAMI Berapa banyak kita sudah bertemu Orang memimpin tanpa nurani Jabatannya hanya untuk para keluarga Bagai sedang membangun dinasti Ketua.... Pamannya Wakilnya.... Saudaranya Sekertaris.... Sepupu Bendahara.... Anak-anaknya Harusnya semua duduk karena ahlinya Bukan karena sepupunya bosskah... Sia-sia kuliahnya anak mudaiyya Karena bukan ponakannya bosskah Olahraga.... pamannya Agama.... saudaranya Pendidikan.... sepupu Ambe mu, ambe muami Reff oh ambe mu, ambe muami kasi jangan kau sisa ambe muami kutungguiko ambe muami kasi biar saksinya kami dan Tuhan orang lain dibuatnya jadi lawannya setting sana setting sini terjadi lalu sekeluarga maju sok pahlawan retorika lalu cuci tangan berkumpullah pamannya berkumpul saudaranya menertawakan kita tertawa... hahahaha maafkan bila lagu ini menyinggung yang penting kutak sebut nama bila nanti ada orang yang tersinggung berarti benar dia begitu NGOA.............
Penguasa dan keluarga penguasa dalam lagu ini di Metaforkan sebagai keluarga Kribo, hal ini terlihat pada video klip lagu ini yang menghadirkan keluarga Kribo dan partai Kribo dari segi visual. Sebenarnya, Kribo dalam hal ini adalah hasil representasi dari partai Golongan karya atau yang disingkat GOLKAR, lambang partai politik yang berlambang pohon beringin inilah yang selanjutnya dianalogikan menjadi kribo, yang mana partai ini sekaligus sebagai partai yang mengusung Gubernur Sulawesi Selatan hingga menjabat sebagai Gubernur sekarang ini.
Gambar 1 Photo Syahrul Yasin Limpo yang direpresentasikan dalam bentuk boneka pada video clip lagu Ambe Muami
ketika mencerna syair lagu diatas, bagaimana representasi penguasa yang sedang membangun politik dinasti dalam pemerintahan, hal ini terlihat pada syair yang menyatakan jabatannya hanya untuk para keluarga, bagai sedang membangun dinasti kemudian pada syair ketua pamannya, wakilnya saudaranya, sekertaris sepupu, bendaharaanak-anaknya kemudian pada bagian lain menyatakan olahraga pamannya, agama saudaranya, pendidikan sepupu. Pada masing-masing syair tersebut menunjukkan keluarga kribo yang berkuasa disemua sektor, mulai dari jabatan ketua sampai pada bidang-bidangnya.kritik yang dipaparkan dalam bentuk lagu ini sebenarnya mengacu pada fakta yang terjadi di Sulawesi Selatan mekipun tidak semua dalam bentuk lagu itu demikian adanya, akan tetapi hanyalah sentuhan hiperbola dari si pencipta. Gubernur Sulawesi Selatan yang bernama Syahrul Yasin Limpo dianggap tengah membangun politik dinasti, salah satu contohnya adalah adiknya yang bernama Ihsan Yasin Limpo yang kini menjabat sebagai Bupati kabupaten Gowa yang tepat berbatasan langsung dengan kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berikut ini adalah beberapa data tentang dinasti Limpo di Sulawesi selatan yang diambil dari penggalan berita dari salah satu media online, Uniknya di Sulawesi Selatan ini, keluarga Gubernur Sulsel cukup dominan. Menurut rmol.co, Dinasti Politik yang dibangun di kawasan Sulsel adalah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Gowa Ihsan Yasin Limpo (saudara kandung), Anggota DPRD Sulsel Tenri Yasin Limpo (saudara kandung), Caleg DPR RI Hanura Dewi Yasin Limpo (saudara kandung). Selain itu, Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Irman Yasin Limpo (saudara kandung), Anggota DPRD Kota Makassar Haris Yasin Limpo (saudara kandung), Anggota DPRD Sulsel Adnan Puchrita (keponakan), Calon Legislatif DPR Golkar Susilo MT Harahap (ipar), dan juga Caleg DPRD Gowa Akbar Danu Indarta (keponakan). Data-data diperoleh dari hasil pengesahan pada sidang pleno Komisi Pemilihan Umum pada Selasa (6/5) dini hari. (satuharapan.com, 06/5/2014). Sebelumnya, Surat kabar Sindo (Seputar Indonesia) juga pernah menulis berita tentang politik dinasti Syahrul yang berjudul Keluarga SYL Berpencar Jadi Caleg - Pengamat Sarankan Syahrul Tak Larut Dukung Mendukung, salah satu penggalan berisi : Sejauh ini beberapa anggota keluarga Syahrul hampir dipastikan akan menjadi calon legislatif (caleg) di berbagai tingkatan, baik yang mengincar kursi Senayan, provinsi, maupun kabupaten/ kota. Informasi yang dihimpun, dua saudara kandung Syahrul, Andi Tenri Olle Yasin Limpo dan Dewie Yasin Limpo akan maju menjadi caleg DPR RI. Keduanya akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) I Sulsel, Tenri melalui Partai Golkar dan Dewie melalui Partai Hanura (Sindo, 03/10/2013) Pada syair Harusnya semua duduk karena ahlinya, Bukan karena sepupunya bosskah (pemimpin), Sia-sia kuliahnya anak mudaiyya (muda), Karena bukan ponakannya bosskah. Representasi tentang bagaimana posisi-posisi penting yang harusnya di Jabat oleh para ahlinya atau sesuai dengan kapasitasnya dalam pemerintahan tertuju pada syair ini. Pada bagian ini,kritik politik dinasti dianggap tidak efektif karena banyaknya jabatan yang diemban oleh orang yang bukan ahli dibidang itu, kemudian dilanjutkan mengenai keprihatinan kepada para akademisi yang tak mendapat kesempatan sebagai mana mestinya, karena dianggap bukan bagian dari keluarga sang penguasa. Kemudian pada bagian reff lagu o... ambe mu, ambe muami kasi, jangan kau sisa ambe muami, bagian reff yang pada dasarnya berarti silahkan ambil, ambillah semua, jangan kau sisa, ambillah semua. Secara tidak langsung, kata pada kalimat silahkan ambil semua dan kata terakhir (penutup lagu ini)NGOA yang berarti Rakus, merupakan inti dari lagu Ambe Muami, yang mencerminkan sosok pemimpin rakus yang tidak puas dengan apa yang dimilikinya sekarang. Pemilihan nada, accord, bahasa, dan tempo yang digunakan dalam Lagu Ambe Muami dibuat sangat sederhana, hal ini dapat kita lihat pada penggunaan accordnya yang hanya menggunakan 3 buah accord, yaitu accord D, G, dan A. Tempo lagu ini tidak cepat ataupun lambat, melainkan bertempo sedang, kemudian bahasa yang digunakanpun menggunakan bahasa Indonesia ditambah sentuhan slang (semacam kata-kata atau istilah konsensus suatu daerah) makassar yang semua itu bertujuan agar pesan yang disampaikan dalam lagu ini dapat dicerna dengan mudah oleh pendengarnya. Representasi kritik yang ada dalam lagu Ambe Muami adalah salah satu dari sekian banyaknya kritikan terhadap pemerintah, hal ini juga turut memperjelas fungsi musik sebagai sarana atau media komunikasi (penyalur aspirasi).
2. Grup Band Art2tonic menciptakan lagu yang bertema kritik sebagai alat propaganda. Kritik politik dinasti yangdirepresentasikan dalam lagu Ambe Muami yang pada dasarnya mengkritik Gubernur Sulawesi selatan. Hal ini menjadi suatu hal yang kontroversi mengingat beberapa tahun lalu yang tepatnya pada tahun 2007, Band Art2tonik pernah merilis lagu single yang berjudul Negeri Jagoan. Pada saat itu, Band ini berduet dengan Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang memerintah pada tahun 2007 sampai sekarang (2014)) , lagu ini bertajuk himbauan yang menekankan perdamaian untuk masyarakat Makassar pada khususnya dan pada masyarakat Sulawesi selatan pada umumnya yang identik dengan kekerasan. Ketika band ini berduet dengan Syahrul, maka yang ada dalam pikiran kita untuk keduanya adalah keselarasan, kerjasama, dan yang pastinya hubungan baik. keselarasan, kerjasama, dan hubungan baik antara Band ini dan Syahrul pada beberapa tahun silam kini menjadi sebuah efek kejanggalan ketika beberapa tahun kemudian yang tepatnya pada tahun 2012, band ini merilis single lagu Ambe Muami yang merupakan perlawanan atas bekas partner bernyanyi Band ini. Perlawanan yang dilakukan Band ini melalui media musik merupakan suatu tindakan yang patut diacungi jempol, karena keberanian dari band ini dapat membuka mata bagi para pendengar tentang realitas yang terjadi pada pemerintahan Syahrul Yasin Limpo. Akan tetapi, kembali pada pendapat Stuart Hall yang menyatakan bahwa masyarakat konsumsi tak selamanya pasif, hal inipun menjadi bahan yang perlu diinterpretasi lagi oleh pendengar atau masyarakat. Pada tataran ini, penulis kembali mempertanyakan, bahwa apakah sikap kritis yang dilakukan oleh Band ini merupakan sikap kritis yang murni?. Kecurigaan ini bermula ketika pada tahun 2012 yang tepatnya pada bulan April, Band Art2tonic menciptakan lagu IA IA MO, IA ini merupakan singkatan dari Ilham dan Aziz, Ilham dan Aziz merupakan pasangan kandidat Gubernur Sulawesi selatan yang pada pemilihan Gubernur tahun 2012, lagu yang diciptakan oleh Band Art2tonik untuk Ilham dan Azis merupakan lagu yang bertemakan kampanye politik yang menghimbau kepada masyarakat atau pendengar untuk mendukung pasangan kandidat ini. Jika mengacu pada urutan ketiga lagu yang diciptakan oleh Art2tonic, mulai dari lagu Negeri Jagoan yang dirilis pada bulan April tahun 2009, lagu IA IA Mo yang dirilis pada bulan April 2012, dan lagu Ambe Muami yang dirilis pada bulan Oktober 2012, kita dapat menemukan salah satu kata kunci atas perlawanan Band ini dalam lagu Ambe Muami, Band yang dahulunya pernah berada pada pihak Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2009, kemudian berbalik melakukan perlawanan pada tahun 2012, hal yang menunjukkan bahwa lagu Ambe Muami bukan hanya sebatas kritik atas politik dinasti, akan tetapi juga merupakan strategi dari Band ini untuk menjatuhkan seorang Syahrul Yasin Limpo. Alasan yang menguatkan argumen ini ini adalah ketika kurang lebih enam bulan sebelum lagu Ambe Muami dirilis, lagu kampanye IA IA Mo sudah lebih dulu dirilis oleh Band ini, jadi dapat dikatakan bahwa Band Art2tonic menciptakan lagu Ambe Muami bukan hanya merupakan kritik atas pemerintah saja, melainkan ada muatan politis yang lebih jauh dari itu, yakni politik propaganda yang berniat menjatuhkan Syahrul Yasin Limpo dimata publik dan kemudian agar pilihan masyarakat tertuju pada Ilham Azis (lawan politik Syahrul Yasin Limpo). Berdasarkan penjelasan sebelumnya, hal ini kemudian mengarah pada keempat unsur konsep propaganda, yang pertama mengenai seorang komunikator yang bermaksud mengubah sikap, pendapat dan perilaku pihak lain. Dalam hal ini Band Art2tonic sebagai komunikator bermaksud merubah sikap , pendapat dan perilaku orang lain dengan lagu yang bermuatan kritik atas pemimpin yang rakus. Kedua, mengeai lambang- tertulis,hal berkaitan dengan video clip dan liriklagu Ambe Muami. Ketiga, menyangkut media yang digunakan oleh Art2tonic adalah media music sebagai media komunikasi. Keempat, mengenai pendengar atau sebagaimana sering dinamakan dalam peristilahan telaah pendapat umum sasaran, sasaran yang dimaksud disini adalah pendengar atau masyarakat konsumsi.
D. Kesimpulan Representasi kritik pada lagu Ambe Muami yang mengkritik Gubernur lewat lagunya akan membuka mata dan telinga para pendengar untuk lebih mengerti tentang situasi politik di Sulawesi selatan, sepak terjang dinasti Limpo yang sudah mengakar, baik di pemerintahan maupun legislatif merupakan salah satu strategi keluarga Limpo yang bisa dikatakan berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa politik dinasti itu tidak hanya berlaku dalam sistem politik monarki, tapi juga bisa digunakan dalam sistem politik modern seperti sekarang ini. Lagu yang bertema kritik dari Band Art2tonic ternyata bukan hanya untuk tujuan kritik atau resistansi semata, tetapi juga merupakan unsur politik propaganda. Wacana memang tak selalu netral dan keberpihakan merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari dalam wacana politik.
Daftar Pustaka
Cangara, Hafied H, 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis. New York: Longman Publishing. K. J. Holsti . 1998. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis Jilid I Jakarta: Erlangga.
Sumber Internet koran-sindo.com, 03/10/2013. satuharapan.com, 06/5/2014. 09:52 https://www.youtube.com/watch?v=xgTjBN_-koY : Video clip Ambe Muami Oktober 2012 https://www.youtube.com/watch?v=OoqkwDJ1WRU : Video Clip Negeri Jagoan April 2009 http://www.4shared.com/get/jwwktaRs/IA_IA_mo_-_art2tonic.html : Lagu IA IA MO , IA adalah singkatan dari Ilham Aziz. April 2012