Anda di halaman 1dari 1

MUHAMMAD RIZKI MAULUDAN

230110120070
PERIKANAN A



KASUS PENCEMARAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) Di MINAMATA, JEPANG

Pencemaran logam merkuri (Hg) mulai mendapat perhatian sejak munculnya kasus
Minamata di Jepang pada tahun 1953 pada saat itu banyak orang yang mengalami kematian
akibat mengkonsumsi ikan, kerang, udan dan makanan laut lainnya yang mengandung merkuri.
Merkuri atau raksa merupakan logam berat berbentuk cair, merkuri telah banyak digunakan
secara luas dalam produk elektronik, industry, peleburan emas, pembuatan gigi palsu, dll.
Pada kasus Minamata yang terjadi pada tahun 1953-1975 telah menyebabkan ribuan orang
meninggal dunia akibat merkuri diteluk Minamata, Jepang. Industri kimia Chisso menggunakan
Merkuri Clorida (HgCl
2
) sebagai katalisator dalam memproduksi acetaldehyde sintesis, dimana
untuk memproduksi satu ton acetaldehyde dihasilkan limbah antara 30-100 g merkuri dalam
bentuk metil merkuri (CH
3
Hg) yang dibuang oleh mereka ke teluk Minamata.
Metilmerkuri ini masuk ke organisme baik secara langsung ataupun rantai makanan.
Kemudian terakumulasi dan mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging ikan, kerang-
kerangan yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat Minamata, Jepang. Konsentrasi atau
kandungan merkuri dalam rambut beberapa pasien rumah sakit Minamata mencapai lebih dari
500 ppm. Masyarakat Minamata yang telah banyak mengkonsumsi makanan laut yang tercemar
dalam jumlah banyak telah mengalami penyakit syaraf, lumpuh, dan meniggal dunia.



REFERENSI :

Fahrudiin, Drs, M.Si. 2004. Dampak Tumpahan Minyak Pada biota Laut. Career Development
Network, Jakarta Faculty of Engineering University of Indonesia
Farb, peter, dkk. 1980. Ekologi. Pustaka Life, Jakarta:Tira Pustaka
Jurnal Nautika, Kuncowati. Pengaruh Pencemaran Minyak di Laut terhadap Ekositem Laut.
2010. Vol 1(1). Hal 18-22.

Anda mungkin juga menyukai