Anda di halaman 1dari 4

KASUS PENCEMARAN MERKURI DI KOTA MINAMATA

DISUSUN OLEH:
Limah Ratnasari
Manis Tatoa Sabila
Yusvandi Kalam Fadillah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakakang
Sejak terjadinya kasus kecelakaan Merkuri di Minamata Jepang tahun
1953 yang secara intensif dilaporkan, isu pencemaran logam berat meningkat
sejalan dengan banyaknya korban yang ditimbulkan akibat keracunan Merkuri.
Keracunan Merkuri adalah terjadinya gangguan fungsi tubuh yang disebabkan oleh
suatu bentuk reaksi kimia yang dapat menghalangi kerja enzim sehingga memutus
rantai reaksi metabolisme dan bila tidak teratasi keracunan Merkuri pada tingkat
lanjut bisa mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian (Palar,2008).
Peristiwa keracunan logam Merkuri telah ada sejak tahun 1960-an. Telah
tercatat beberapa peristiwa keracunan Merkuri yang terjadi di Dunia diantaranya
kasus di Minamata yang menewaskan 111 jiwa, di Irak 35 orang meninggal 321
cidera, dan Guatemala 20 orang meninggal 45 cidera akibat keracunan Merkuri
(Palar, 2008 ).
Untuk Indonesia pernah terjadi kasus keracunan Merkuri yang cukup
menjadi perhatian yaitu kasus Teluk Buyat yang terjadi akibat adanya kandungan
Merkuri pada ikan yang dikonsumsi masyarakat. Meskipun kasus kematian sebagai
akibat pencemaran Merkuri belum terdata di Indonesia hingga kini, namun diyakini
persoalan Merkuri di Indonesia perlu penanganan tersendiri (Lestarisa, 2010).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal usul penyakit minamata

Penyakit minamata ditemukan pertama kali pada tahun 1958 di Kota


Minamata, prefektur Kumamoto, Jepang. Pada waktu itu, terjadi wabah penyakit
yang menyebabkan ratusan masyarakat Kota Minamata meninggal dunia,
dengan gejala penyakit berupa kelumpuhan syaraf. Mengetahui adanya
kejanggalan-kejanggalan pada wabah masyarakat Minamata ini, para ahli
kesehatan jepang melakukan pengamatan tentang gejala-gejala, serta kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat jepang khususnya masyarakat
minamata.
Para ahli kesehatan menyatakan bahwa makanan yang biasanya dikonsumsi
masyarakat Minamata, yaitu ikan yang berasal dari teluk Minamata, telah
mengandung logam berat (methyl mercury). Logam berat (methyl mercury)
yang berasal dari pabrik batu baterai chisso, terakumulasi dalam ikan dan
sheelfishes.

Adapun gejala saat seseorang terpapar merkuri:


 Mengalami kelemahan otot.
 Mengalami gejala gangguan syaraf, seperti kesemutan, mati rasa,
mendengar, dan berbicara.
 Mengalami gejala gangguan koordinasi tubuh, seperti sulit/ tidak bisa
berjalan dan tubuh gemetran/ tremor.
 Mengalami gejala gangguan penglihatan, bahkan kebutaan.
 Mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
 Mengalami gejala gangguan mental.
 Mengalami kerusakan paru-paru.
B. Penyebab Penyakit Minamata

Penyakit Minamata adalah kelainan fungsi saraf yang dipicu oleh keracunan
akut akibat merkuri dalam kadar yang sangat tinggi, kondisi tersebut umumnya
disebabkan oleh mengonsumsi jenis ikan tertentu. Meski termasuk ke dalam
salah satu makanan sehat, terkadang ikan bisa membahayakan nyawa seseorang.
Rendah atau tingginya kadar merkuri dalam tubuh ikan akan tergantung pada
usia ikan dan jenis makanannya.

Ada beberapa jenis ikan yang dinilai memiliki kandungan merkuri yang
tinggi,yaitu:
 Ikan tenggitri
 Ikan tuna
 Ikan hiu
 Ikan todak
 Ikan marlin
 Ikan nila
BAB III
PENUTUP

Karena terjadi bencana inilah, masyarakat minamata dan kalangan industri di


jepang dapat memetik hikmah dari pencemaran lingkungan tersebut. Secara bersama-
sama masyarakat minamata, kalangan industri, pemerintah kota dan pemerintah jepang
melakukan perbaikan lingkungan dengan upaya terpadu. Secara konsisten, seluruh
industri diharuskan mengolah limbah. Peraturan disusun dan dilaksanakan dilakukan
secara konsisten. Pada saat bersamaan pemulihan lingkungan teluk minamata kembali
seperti sebelum pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai