Anda di halaman 1dari 2

Kasus minamata di Jepang

Setelah berakhirnya perang dunia ke 2 pemerintah Jepang, Hayato Ikeda mengumumkan rencananya
untuk melipatgandakan penghasilan agar perekonomian di Jepang naik. Jepang sangat menekankan
pengembangan teknologi pada industri berat dan kimia. Banyak pantai diseluruh negri di reklamasi untuk
meningkatkan pembangunan komplek petro kimia dengan teknologi yang canggih. Sistem transportasi
umum seperti jalan bebas hambatan dan jalur kereta cepat dibangun segera mungkin. Pada saat itu negara
Jepang dikenal dengan negara yang sudah berkembang hingga dapat melipatgandakan pendapatan
nasional dalam kurun waktu yang cukup singkat, sehingga Jepang berstatus adikuasa. Tetapi, karna
perkembangan ekonomi dan peningkatan produksi menghasilkan masalah polusi bagi Jepang. Salah satu
sungai di Jepang (Jinzu) mengairi persawahan yang luas dan menyediakan air untuk minum dan
kebutuhan sehari hari bagi beberapa daerah di Jepang. Didekat sungai Jinzu terdapat tambang Kimioka
yang merupakan pemosok utama nasional untuk lead dan sisa produksinya yang mengandung asam sulfur
dan berbagai senyawa beracun lain, hal ini menyebabkan kerusakan dibidang pertanian. Awalnya
penyakit ini menyerang pada perempuan, penyakit yang dikenal dengan “ Itai-Itai” ini ditandai dengan
rasa sakit disekujur tubuh, menyebabkan tulang penderrita menjadi rapuh bahkan kesulitan dan rasa sakit
timbul ketika penderita bernafas. Penyakit ini merupakan kombinasi antara kekurangan gizi dan adanya
cadmium di air minum dan padi. Sebuah study mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan karena
senyawa beracun yang dibuang oleh tambang ke sungai. Cadmium mencemari sawah dan air irigasi
sehingga menyebabkan kerusakan parah pada tanah dan tubuh manusia. Sebuah perusaan Industri terbesar
di Jepang yang bertepat di Minamata memproduksi bahan penyubur dengan nitrogen, sehingga penyakit
ini dinamakan “Minamata”. Karna penyakit ini belum dapat diindentifikasi sehingga pasien yang terkena
penyakit ini harus diisolasi untuk mencegah penularan. Penyakit minamata ini menyerang syaraf akibat
mengandung merkuri bahkan sampai kematian, merkuri ini juga ditemukan pada ikan-ikan laut karena
adanya pembuangan di laut. Pada ibu hamil yang terkena penyakit ini juga akan menurunkan ke bayinya
saat lahir dengan cacat fisik yang ekstrim. Pada penyakit ini juga dapat menyebabkan penyakit asma akut,
dari hasil ronsen menunjukkan tumbuhnya tumor di saluran pernafasan dan hilangnya katub cabang
tenggorokan. Akibat dari itu semua masyarakat mengusulkan pemerintah untuk berusaha melindungi
lingkungan dengan diterbitkan Hukum Dasar Pengadilan Pencemaran Lingkungan. Penanggulangan yang
mereka lakukan yaitu berbagai fasilitas air limbah dikembangkan untuk menghilangkan substasi
berbahaya dari air. Tubuh manusia yang terkena penyakit ini akibat polusi tak bisa sembuh total dan juga
ekosistem yang tercemar membutuh waktu yang lama untuk pulih. Akibat dari pengalaman ini Jepang
mengembangkan alat pengendali polusi. Kini tambang kimioka mencapur kapur dengan polimer koagulan
untuk menjadi limbah cair. Kandungan logam berat dipisahkan dalam tangki khusus lalu dipindahkan
setelah melalui pemeriksaan pH, lalu berbagai standard dibuat untuk menerapkan lingkungan yang lebih
baik dengan cara mengendalikan polusi.

Anda mungkin juga menyukai