Anda di halaman 1dari 8

Nama : Afifatul Hanifah

Nim : 20482011021

Prodi : Farmasi

GAMBARAN UMUM TENTANG KASUS MINAMATA

Minamata adalah sebuah kota yang sangat kaya akan hasil laut dan keindahan alamnya.
Minamata terletak di Prefektur Kumamoto di sebelah barat daya Jepang. Prefektur ini
berbatasan dengan Prefektur Oita dan Prefektur Miyazaki serta berbatasan dengan Prefektur
Kagoshima, dan Kumamoto adalah ibukota kota Minamata.Kumamoto juga dikenal dengan
sebutan “Negeri Api” karna memiliki gunung Aso yang merupakan Simbol dari Prefektur
Kumamoto. Minamata adalah sebuah teluk dipantai barat pulau Kyushu, teluk ini adalah
bagian dari Laut Shiranui yang lebih besar yang diapit oleh pulau-pulau yang terletak di
Prefektur Kumamoto dan Nagasaki. Garis pantainya kasar dengan memiliki banyak ceruk dan
teluk yang bertindak sebagai tempat pemijahan ikan dan kerang. Berbagai macam makhluk
hidup dan biota laut di daerah ini.

Minamata didirikan sebagai desa pada tahun 1889 dan ditetapkan sebagai kota pada tahun
1912 saat koneksi kereta api dan berbagai infrastruktur dibangun dan pada tahun 1949
tumbuh berkembang menjadi sebuah kota dengan keadaan yang bagus dan baik. Minamata
memiliki populasi dengan 12.040 populasi penduduk dan 2.325 rumah menjadi penghasil
garam di dataran pasang surut,profesi sebagian besar penduduk Minamata adalah nelayan
juga petani, dimana perikanan nelayan di kota Minamata berada di Teluk Minamata.
Masyarakat Minamata bisa mengkonsumsi ikan sebanyak 286-410 gram per hari.

Ada berbagai macam industri yang berada di Prefektur Kumamoto, salah satunya di kota
Minamata ada industri kimia yang membantu perekonomian masyarakat, dengan munculnya
industri ini membantu menambah pendapatan masyarakat yang mulanya bekerja sebagai
petani dan nelayan, kini masyarakat dapat bekerja di pabrik itu dan memiliki penghasilan
yang cukup.
Dengan adanya industri yang ada dikota Minamata dan teluk Minamata sebagai penghasilan
para masyarakatnya, pembuangan limbah dari suatu industri akan sangat mudah. Pelabuhan
Hyakken yang ada di Minamata sebagaitransportasi yang cepat dan mudah serta biaya yang
murah. Industri kimia yang ingin membangun sebuah perusahaan pun menyadari bagaimana
keuntungan yang didapatkan apabila mendirikan sebuah industrinya di Minamata dan juga
melihat bagaimana perekonomian masyarakatnya disana. Chisso Corporation atau perusahaan
Chisso adalah salah satu industri kimia yang ada dikota Minamata dan mereka memproduksi
pupuk..

Teluk Minamata adalah sebuah teluk yang memiliki luas sekitar 2,092,000 m persegi dan
berada di Laut Shiranui. Laut Shiranui (bagian utara)juga disebut sebagai laut Yatsushiro
(bagian selatan) dengan luas 1,200 km persegi merupakan sebuah lautyang tertutup dan
berhadapan dengan kepulauan Amakusa yang mempunyai sekitar120 pulau dan 3 pulau yang
besar adalah pulau Ohyano, Amakusa Kamishima dan Amakusa Shimosima. Lautnya
terhubung dengan Laut Amakusanada yang merupakan bagian dari Lautan Cina Timur. Laut
ini disebut dengan Mediteraniannya Jepang yang dahulu memiliki hasil laut yang sangat
melimpah. Ada 200 ribu pekerja dari perikanan didaerah ini. Usaha perikanan adalah
penunjang kebutuhan mereka.

Terjadinya Penyakit Minamata

Dokter di Jepang melaporkan adanya epidemik penyakit yang tidak diketahui dari sistem
saraf pusat pada tahun 1956. Pada akhir tahun 1950-an, teluk Minamata di Jepang
terkontaminasi merkuri dari pabrik terdekat yang memproduksi pupuk kimia asetildehida.
Merkuri diubah biotransformasi oleh bakteri didalam air menjadi metilmerkuri yan
terakumulasi didalam otot ikan. Pada tahun 1958 Penyakit yang ada di kota Minamata,
Prefektur Kumamoto ini mulai mewabah. Ratusan orang mati akibat penyakit yang belum
diketahui penyebabnya. Penyakit ini tidak hanya menyerang masyarakat Minamata, tetapi
juga hewan seperti kucing, tikus, burung yang ada di Minamata.

Anak perempuan berumur 5 tahun 11 bulan memiliki Gejala penyakit yang bersifat
neurologik, adanya kesulitan berjalan, berbicara, dan mengalami kejang, kemudian ia
diperiksa di Rumah Sakit perusahaan Chisso pada 21 April 1956. Dua hari kemudian anak ini
dibawa ke Rumah Sakit, di hari itu juga adiknya yang berumur 2 tahun, juga mulai sulit
menggerakkan tangan dan kaki, kesulitan untuk
berjalan, sakit di lutut serta jarinya. Kemudian ia dilarikan ke Rumah Sakit untuk diperiksa
dengan gejala yang sama dengan kakaknya, dan akhirnya ia dirawat di Rumah Sakit

Ibu dari kedua anak perempuan ini pun berkata bahwa anak perempuan lain tetangga sebelah
mereka juga mempunyai gejala yang sama, anak ini berumur 5 tahun 4 bulan, mengalami
kesulitan berjalan, berbicara, dan menggunakan tangannya. Dengan peristiwa yang aneh ini
akhirnya para Dokter melakukan investigasi ke rumah-rumah, mereka menemukan sejumlah
pasien dan memasukkan delapan orang diantaranya ke Rumah Sakit. Direktur Rumah Sakit
yaitu Hosokawa secara resmi melaporkannya kepada Kantor Kesehatan Masyarakat
Minamata bahwa terjadi epidemik pada penyakit sistem saraf pusat yang belum di ketahui
penyebabnya pada tanggal 1 Mei 1956, yang menandai penemuan resmi penyakit ini.

Korban pertama kali ditemukan berada di ujung sebuah teluk kecil, disana terdapat beberapa
rumah yang berdiri berhimpitan satu sama lainnya. Kedua anak itu adalah anak dari keluarga
Tanaka Yoshimitsu. Pemandagan alam di dekat rumah mereka sangat indah, dan jika mereka
ingim menangkap ikan hanya mejatuhkan kail di dekat jendela. Dengan anak mereka yang
mengidap penyakit aneh di keluarga mereka, menyebabkan anggota keluarga lain jatuh sakit
satu demi satu sehingga semua anggota terjangkit peyakit Minamata. Tidak hanya
masyarakatnya yang terjangkit penyakit ini, tetapi kucing-kucing mereka pun mati dengan
cara yang aneh juga.

Dengan adanya kejadian ini para ahli pun melakukan penelitian di kota Minamata untuk
mencari penyebab penyakit ini. Mereka melakukan penelitian dengan melakukan pengamatan
dari gejala penyakit serta pola hidup dan kebiasaan masyarakat disana. Dari kebudayaan
masyarakat Minamata diketahui bahwa mereka mempunyai kebiasaan mengkonsumsi ikan
dalam jumlah yang tinggi. Dari hasil penelitian tersebut, mereka pun melakukan eksperimen
dengan melakukan penelitian terhadap laut dan ikan yang ada di kota Minamata. Dari hasil
penemuan peneliti ditemukan banyaknya jumlah logam merkuri yang ada dilaut Minamata,
dan kemudian disusunlah teori bahwa penyakit ini disebabkan oleh logam merkuri.

Penyabab Kasus Minamata

Kasus Minamata sendiri terjadi akibat dari kelalaian masyarakat dan pihak pihak yang
bertanggung jawab akan permasalahan ini. Dengan adanya penelitian dari berbagai peneliti,
ditahun 1957 dilaksanakan pertemuan oleh para institusi kesehatan masyarakat di Tokyo
yang dilaksakanoleh Kelompok Penelitian Penyakit Minamata Universitas Kumamoto.
Pertemuan itu menyebutkan bahwa penyakit yang ada di Minamata disebabkan oleh suatu
logam, dan limbah Chisso memiliki kaitannya dengan penyakit ini. Tetapi Chisso
berpendapat yang sebaliknya, mereka berspekulasi bahwa tidak ada perubahan di Teluk
Minamata sejak tahun 1948. Bila teluk Minamata terkontaminasi racun, permasalahan ini
harus ditangani dengan baik. Ketika satu persatu masyarakat Minamata menjadi korban serta
keindahan alam dan lingkungan Minamata menjadi berkurang, Chisso pun seperti tidak
memperlihatkan simpati kepada masyarakat Minamata.

Chisso Corporation atau yang dikenal dengan perusahaan Chisso adalah perusahan yang
sangat berkembang di Prefektur Kumamoto Jepang. Dengan eksistensinya di dunia
perindustrian membuat perusahaan Chisso menjadi salah satu perusahaan besar di Jepang
walaupun berada didaerah kecil seperti di Kota Minamata. Dengan menghasilkan keuntungan
yang sangat besar hingga dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Minamata, perusahaan
Chisso juga tak lepas dari kelalaian yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan,
masyarakat dan juga lingkungan alam Minamata.

Shitagau Noguchi, pada tahun 1906 seorang lulusan dari teknik elektro di Universitas Imprial
Tokyo, membangun Sogi Electric Company dimana mengoperasikan listrik tenaga air yang
ada di Okuchi, Prefektur Kogoshima untuk memasok listrik di tambang emas, tetapi
mengalami masalah yaitu kelebihan kapasitas daya. Untuk memanfaatkan kelebihan daya
tersebut tahun1908, Noguchi mendirikan Japan Carbide Company yang mengoperasikan
pabrik kabrida di kota Minamata, Prefektur Kumamoto. Di tahun yang sama juga Noguchi
menggabungkan kedua perusahaan tersebut untuk membentuk Perusahaan Pupuk Nitrogen
Jepang. Noguchi membeli hak atau proses Frank-Caro di tahun 1909 yang mana nitrogen
atmosfer dicampurkan dengan kalsium karbida dan menghasilkan kalsium Sianamida, Pupuk
kimia. Pupuk Nitrogen adalah sebuah bahan untuk menambah hasil suatu pertaniaan Jepang
pada saat itu karena kurangnya lahan yang bisa ditanami,dan perusahaan pun mendapatkan
pasar yang dapat menerima produk mereka. Nichitsu pun berkembang dengan cabang
menjadi produk lain yang diproduksi kasium karbida, memulai produksi asam asetat,
ammonia, dan juga bahan peledak dan butanol.

Efek Dari Kasus Minamata Kasus


Minamata tidak hanya berimbas kepada masyarakatnya saja, tetapi alam juga ikut merasakan
efek yang di timbulkan dari peristiwa tersebut. Penyakit Minamata adaah penyakit yang
berbahaya yang disebabkan oleh limbah dan membuat korban menderita. Penyakit ini muncul
akibat kelalaian dari manusia itu sendiri yang kurang mencintai alam dan lingkungan yang
mengakibatkan kerugian juga polusi yang membahayakan bagi Masyarakat Minamata.
Penyakit Minamata merupakan fenomena penyakit yang telah diketahui diberbagai negara
karena hampir seluruh masyarakat Minamata terinfeksi penyakit berbahaya ini. Penyakit
yang tidak dapat disembuhkan ini telah membuat penderitaan bagi masyarakatya.

Dengan adanya penyakit yang timbul dan menyebabkan kematian bagi penderitanya di
Minamata memiliki gejala kelumpuhan pada syaraf yaitu terasa kesemutan dikaki dan tangan,
merasakan lemas, kehilangan pengelihatan dansulit berbicara sertakehilangan pendengaran.
Gejalanya dapat memburuk disertai kelumpuhan, kegilaan, koma dan akhirnya meninggal.
Karena terlihat adanya hal yang janggal dalam penyakit ini, para Ahli Kesehatan di Jepang
pun mengadakan observasi tentang penyakit ini, juga keseharian masyarakatnya. Dalam
observasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pada ikan yang ada diteluk Minamata
telang tercampur oleh Methyl Mercury. Methyl Mercury hasil dari limbah Chisso, tercampur
dalam ikan dan biota laut lain.Merkuri atau air raksa ( Hydrargyrum) adalah sebuah unsur
kimia yang memiliki simbol Hg serta nomor atom 80.

Melihat dari geografinya, tingkat merkuri tertinggi berada di dekat pembuangan limbah dan
akan terus turun tingkatannya saat menuju ke laut. Dari data jelas menunjukan ada 2 kilogram
limbah merkuri per ton berasal di dekat kanal pembuangan limbah di saluran pembuangan di
Hyakken. Seakan laut merupakan seperti tambangnya merkuri, merkuri tidak hanya ada di
perairan Minamata tetapi merkuri juga ada di rambut-rambut Masyarakat disana, seperti di
dekat laut Shinurai dan juga khususnya masyarakat Minamata. Tingkat merkuri dirambut
masyarakat sebesar 705 ppm, diwilayah Minamata 191 ppm dan diwilayah luar Minamata
sebanyak 4,42 ppm.

Penyakit dari polusi lingkungan tidak pernah terjadi secara tiba-tiba. Biasanya terjadi setelah
dalam waktu yang lama dan perubahan yang terusmenerus. Di Minamata pada tahun 1925,
dampaknya kepada industri perikanan sudah muncul dan bisa dikatakan perusahaan Chisso
sebagai sumber pencemaran. Mianamata disebut sebagai kota istana oleh perusahaan Chisso.
Tahun 1908 perusahaan ini didirikan dan dapat diselesaikan pembangunannya pada tahun
1909, mendapatkan sebuah hak paten dalam produksi sebuah pupuk nitreginius yang
kemudian dikembangkan dalam perusahaan elektromania dalam skala yang lebih besar. Dan
perusahaan Chisso menjadi perusahaan yang sangat maju sebelum dan setelah perang dunia.
Namun, pencemaran lingkungan karena limbah pun tidak bisa dihindarkan dan para
kelompok nelayan pun meminta sejumlah dana kompensasi kepada perusahaan. Agar tidak
ada keluhan yang lebih banyak dan dapat di gugat kepengadilan, perusahaan Chisso pun
memberikan dana uang simpati sebesar 1500 yen.

Melihat kejadian ini para nelayan meminta kepada pemerintah Kumamoto agar cepat
bertindak atas pencemaran lingkungan di Minamata. Ditemukan sebanyak 54 korban yang
terdeteksi mendapat penyakit Minamata dan 17 diantaranya sudah meninggal. Pada tanggal
17 Januari 1957 Koperasi Perikanan Minamata menuntut agar Chisso berhenti membuang
limbahnya. Tetapi, perusahaan Chisso masih bisa memproduksi dan beralasan bahwa
penyakit ini tidak ada kaitannya dengan pencemaran.Pemerintah Kumamoto serta
Kementrian Perdagangan dan Industri masihmemberi izin mereka melakukan produksi.

Kementrian Kesehatan Jepang tidak menerima untuk membuat undangundang mengenai


sinitasi makanan yaitu pelarangan penjualan biota laut yang ada di Minamata. Mereka
memiliki alasan bahwa mereka ragu jika ikan disana sudah terkena limbah atau belum.
Dengan keadaannya pemerintah terlihat tidak perduli dengan keadaaan ini dan
mengabaikannya, mereka juga terlihat menutupi keadaan ini agar tidak tersebar luas di
Jepang. Masyarakat pun tetap mengambil ikan di sana karena tidak adanya larangan dan tetap
mengkonsumsi dan mengambil ikan demi kelangsungan hidup. Limbah terus dibuang dan
tersalur kemuara Minamata dan meracuni biota laut. Masyarakat masih mengkonsumsi ikan
hingga penyakit datang ditengah-tegah kehidupan masyarakat dan juga meraka tidak bisa
membedakan ikan yang tercemar dan yang tidak.

Ditengah masalah sosial yang membingungkan serta banyaknya kontroversi oleh para medis
ditahun 1959, para korban masih tetap berada dalam kecemasan yang luar biasaakan
keberlangsungan hidup mereka dan juga kemiskinan yang harusdihadapi mereka sendiri,
mereka menuntut dana kompensasi sebesar 230 juta yen. Nelayan miskin masih terus
menangkap ikan diteluk Minamata demi keberlangsungan hidup mereka. Masyarakat tidak
terbiasa dengan situasi seperti ini dan sangat mengejutkan mereka. Penyakit Minamata juga
menjangkiti anak-anak yang dilahirkan oleh ibunya. Walaupun mereka tidak mengkonsumsi
ikan, tetapi mereka lahir dengan keadaan sakit dan cacat akibat dari ibunya yang
mengkonsumsi ikan. Anak-anak juga mengalami kesulitan berbicara yang terputus-putus
sehingga sulit untuk dimengerti, leher dan tubuh mereka juga tersentak-sentak, kaki
terlempar-lempar keluar serta selalu tersenyum malu-malu. Dengan ini, terlihat bahwa
mereka dapat dipastikan menderita penyakit Minamata bawaan.

Efek yang ditimbulkan dalam peristiwa ini adalah masalah sosial yang ada di dalam
masyarakat minamata yaitu seperti korban jiwa, hilangnya mata pencaharian, kemiskian dan
juga diskriminasi sosial yang diterima di masyarakat. Dalam lingkungan Minamata juga ikut
menerimanya yaitu pencemaran lingkungan di laut Minamata, pencemaran air ini
menyebabkan ikan tidak dapat diambil karena teracuni merkuri yang membuat masyarakat
kehilangan sumber penghasilan. Efek negatif yang ditimbulkan dari kasus ini sangat
berdampak besar dan merugikan kesehatan dan juga lngkungan alam masyarakat Minamata.

Panyakit ini merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh walaupun melakukan pengobatan,
itu hanya akan menurunkan gejalanya dan juga terapi

fisik bagi penderita. Para korban juga mendapatkan diskriminasi sosial terhadap lingkungan.
Jumlah penduduk Prefektur Kumamoto dan Kagoshima yang menjadi korban ada lebih dari
17 ribu masyarakat pada tahun 1997. Ada 2.264 ditetapkan pemerintah sebagai korban,
sebanyak 1.408 sebelum tahun 2000 sudah meninggal. Sebanyak 10.353 korban dinyatakan
menjadi korban penyakit mereka mendapatkan uang kompensasi, ada 12.617 orang yang
menjadi korban penyakit ini. Sebenarnya masih belum diketahui pasti berapa jumlah korban,
ada yang sudah menjadi korban yang telah meninggal terlebih dahulu sebelum adanya
pemberitahuan dari pemerintah dan juga ada penderita yang tidak mau medaftarkan dirinya
dikarenakan malu dan hal lainnya.

Pada tahun 2003, ada 2.265 penderita yang telah disertifikasi dan sebagiannya sudah
meninggal.Sebanyak 10.353 orang menerima satu kali pembayaran berdasarkan kesepakatan
1995-1996. Ada 1.187 yang juga menerima hak asuransi kesehatan.

Kesimpulan

1. Kasus Minamata berada di Kota Minamata merupakan Kasus yang disebabkan oleh
Pencemaran Limbah merkuri oleh perusahaan Chisso yang membuang limbah pabrik di
perairan minamata yang menimbulkan penyakit yang menyerang syaraf pusat dan
penderitanya mengalami kematian. Kasus Minamata menimbulkan masalah sosial dan juga
masalah lingkungan di minamata. Masalah sosial yang ditimbulkan adalah kehilangan
anggota keluarga, kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan, kemiskinan, rasa malu dan
ditelantarkan keluarga dan diskriminasi sosial. Masalah lingkungan yang ditimbulkan adalah
tercemarnya perairan di teluk minamata oleh limbah merkuri yang menimbulkan keracunan
ikan-ikan, kerang dan biota laut lainnya. Tidak hanya biota laut yang ikut tercemar tetapi juga
hewan hewan di Minamata seperti Kucing, tikus, burung gagak, dan burung-burung laut.

2. Masyarakat dan Pemerintah ikut juga menanggulangi kasus ini. Pemerintah memberikan
dana kompensasi bagi para pasien yang sudah disertifikasi dan juga menutup perusahaan
Chisso agar tidak beroperasi lagi. Pada tahun 1970, Perundang-undangan tentang pencemaran
air mulai di berlakukan.Dan pada Oktober 2013 mengadakan Konvensi Minamata di
Prefektur Kumamoto, Konvensi Minamata tentang merkuri ini ditandatangani sebanyak
1.000 perwakilan, ada 139 negara perdaerah, 92 negaradari Uni Eropa.Konvensi inimemiliki
tujuan agar terlindunginya kesehatan manusia serta lingkungan dari 44 merukuri yang
disengaja akibat perbuatan manusia.Masyarakat juga mengatasi permasalahan lingkungan
dengan membersihkan perairan Minamata dan juga memasang jaring agar ikan-ikan yang
tercemar merkuri tidak diambil oleh masyarakat. Dan juga masyarakat lebih menghargai dan
mencintai lingkungan dengan membersihkan lingkungan Dengan hadirnya gerakan
chounaikaiyang bertujuan untuk sadarakan pengurangan pemakaian kantong plastik dan
pengelolaan sampah oleh ibu-ibu rumah tangga dan pada tahun 2004-2005 mendapatkan
penghargan Japanese Top Eco-City.

Anda mungkin juga menyukai