Anda di halaman 1dari 20

PENGELOLAAN LIMBAH

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


Fina Binazir Maziya

Teluk Minamata (Jepang)


Teluk Minamata di kota Minamata, Kumamoto
Perfecture, Jepang.
Tragedi minamata terjadi pada tahun 1959.
Pasien menderita Kejang-kejang, tidak bisa bicara
dengan jelas, berjalan dengan terhuyung-huyung,
lumpuh, koordinasi gerakan terganggu dan
gangguan fungsi kerja system syaraf lainnya.
Kucing juga menjadi gila, berjalan berputar-putar,
terhuyung-huyung.
Burung camar dan gagak yang mati dan terlihat di
sepanjang teluk Minamata.

Pencemaran methyl-mercury.
Seluruh ikan dan hewan laut lainnya di teluk
Minamata sudah tercemar
Umumnya
penduduk
Minamata
mengkonsumsi ikan rata-rata sebanyak 3 kg
per harinya, sehingga hal ini menyebabkan
bioakumlasi pada penderita.

Pabrik Chisso didirikan pada tahun 1908, memproduksi


pupuk kimia untuk pertanian.
Selain pupuk kimia, Chisso juga memproduksi Asam
asetat (Acetic acid), Vinyl Chloryde dan plasticizers.
Dalam
memproduksi
asam
asetat,
Chisso
menggunakan Methyl-mercury sebagai catalyst untuk
membuat Acetaldehyde, Acetaldehyde inilah yang
nantinya akan diubah menjadi asam asetat.
Dengan sistem pengolahan limbah yang sangat buruk,
Chisso membuang sampah Methyl-mercury ke teluk
Minamata,

Kasus Kabut Dioksin di Seveso (Italia)


Akhir 1960, industri farmasi Swiss, Hoffman-La
Roche memilih Seveso sebagai lokasi pabriknya,
guna memproduksi 2,4,5-triklorofenol untuk
desinfektan, kosmetik, dan herbisida.
Pabrik ini menghasilkan asap yang berbau.
Kecelakaan terjadi pada tanggal 10 Juli 1976,
sekitar 1 kg dioksin terbuang ke udara
membentuk kabut melewati jarak ribuan hektar.

A child from Seveso (Italy), after a big fire


in a chlorine factory in 1976.
Zobrazeno: 133 - last: Jun 27, 2007

Kasus Kepone di Hopewell (USA)


Perusahaan
bernama
Allied
mensubkontrakan pembuatan pestisida ke
LSP (Kepone). Ternyata secara ilegal Kepone
membuang limbahnya ke sungai James.
Di samping itu, banyak pekerja yang
keracunan pestisida, sehingga tahun 1975
ditutup

Kasus Penyebaran EDB di USA


Ethylene dibromide (EDB) menjadi masalah
di USA pada tahun 1983/1984, dengan
ditemukannya residu EDB di makanan yang
terbuat dari gandum.
EDB merupakan pestisida yang bersifat
karsinogenik.
Data tahun 1982 mengungkapkan bahwa EDB
telah mencemari air tanah.

Kasus Site Stringfellow di California (USA)


Site Stringfellow di Glen Avon (California) telah
digunakan untuk menimbun limbah cair B3 dari
tahun 1965-1972.
Selama itu sekitar 30 juta galon (113.550 m3)
limbah cair telah ditimbun.
Ternyata terjadi pencemaran air tanah akibat
evaluasi awal yang tidak akurat terhadap site.
Lahan ini berlokasi di atas akuifer Chino Basin
yang merupakan sumber air minum bagi sekitar
500.000 penduduk.

Kasus Love Canal di dekat Niagara Falls di USA


Love Canal merupakan saluran sepanjang 2 km
yang digunakan untuk membuang limbah pabrik
kimia Hooker pada periode tahun 1940 1950an.
Setelah ditutup, di atasnya didirikan sekolah dan
terdapat permukiman.
Akhir tahun 1970, sering tercium bau zat kimia.

Leukimia, epilepsi, keguguran, mutasi genetik ditemui di Love Canal


kemudian hari.
Penelitian yang dimulai pada 1976 .
Kucing bermata satu hingga bayi dengan sebaris gigi tambahan
adalah fakta menakutkan yang membayangi semua orang di sekitar
Love Canal.
Fakta lapangan lain: 58% bayi mengalami kelainan saat dilahirkan,
33% tingkat kerusakan kromosom
Evakuasi yang diutamakan untuk anak di bawah usia dua tahun
serta ibu hamil.
Kota tersebut perlahan mati, ditutup, dan sebagian properti
dihancurkan.

Setelah dianalisis ternyata tanah-tanah di lokasi telah tercemar


senyawa kimia yang beresiko tinggi terhadap kesehatan.

Indonesia
Pencemaran Hg
1. Di Pongkor, Jawa Barat, dilaporkan bahwa
[Hg] di sedimen sungai berkisar 0 2,688
ppm, di tanah 1 1300 ppm (Gunradi, 2001)
2. Di Sulawesi Utara (sungai Talawaan), air
tanah mengandung [Hg] di atas standar baku
mutu dan juga ditemukan di dalam siput dan
ikan (Hadiatullah, dkk, 2001)

Pencemaran laut
Penelitian Kunaefi dan Herto (2001) :
Perairan di Kepulauan Seribu menunjukkan bahwa
beberapa konsentrasi logam berat sudah melampaui
standar. 6 jenis ikan yang biasa dikonsumsi ternyata
mengandung Cd, Cu, Pb, Zn, dan Hg dalam konsentrasi
jauh lebih besar dari yang diperbolehkan
Penelitian Djuangsih (2000) :
Kualitas pantai utara Tanggerang tidak lagi memenuhi
persyaratan untuk perikanan, biota laut, dan
pariwisata, dengan telah melampaui batas sebanyak 45
% - 91 %

Pantai Timur Kenjeran Surabaya


Pembuangan dari 60 lebih industri berpotensi mengandung
logam berat pencemar. Pantai Timur Surabaya telah tercemar
oleh logam berat. Seperti diberitakan Harian Pagi Surya, 15
Juni 1999, penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian
dari Jerman pada tahun 1998 terhadap masyarakat Kenjeran
menunjukkan bahwa Air Susu Ibu (ASI) dari ibu menyusui
telahmengandung kadmium (Cd) sebanyak 36,1 ppm,
sehingga dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan anakanak masyarakat Kenjeran karena dapat menyebabkan
penurunan kecerdasan anak dan kerusakan jaringan tubuh.

Penelitian Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Airlangga tahun 1996 juga menunjukkan
bahwa sampel darah penduduk Kenjeran mengandung
tembaga (Cu) sebesar 2511,07 ppb dan merkuri (Hg)
sebanyak 2,48 ppb. Kandungan tembaga (Cu) dalam
darah warga telah melampaui nilai ambang batas yang
ditetapkan WHO yaitu sebesar 800-1200 ppb. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat Kenjeran telah
mengkonsumsi hewan laut di sekitar Pantai Timur
Surabaya yang telah terkontaminasi logam berat.

Limbah pertambangan :

Kasus Teluk Buyat


2000-5000 kubik ton limbah setiap hari di buang oleh PT NMR
ke perairan di teluk Buyat yang di mulai sejak Maret 1996.
Menurut PT. NMR, buangan limbah tersebut, terbungkus lapisan
termoklin pada kedalaman 82 meter. Nelayan setempat sangat
memprotes buangan limbah tersebut. Apalagi diakhir Juli 1996,
nelayan mendapati puluhan bangkai ikan mati mengapung dan
terdampar di pantai. Kematian misterius ikan-ikan ini
berlangsung sampai Oktober 1996. Kasus ini terulang pada
bulan Juli 1997.

Waktu dan Tanggal

Jumlah ikan dengan nama jenis setempat

No
1.

29 Juli 1996

Puluhan ekor jenis kerapu, tato, kuli paser dan


nener

2.

16 Agustus 1996

Puluhan ekor jenis kakatua dan kuli paser

3.

17 Agustus 1996

Puluhan ekor jenis lumba-lumba

4.

3 September 1996

Puluhan ekor jenis kerapu dan kuli paser

5.

7 September 1996

Puluhan ekor jenis kerapu, tato dan kuli paser

6.

17 September 1996

Puluhan ekor jenis kerapu

7.

3 Juli 1997

100-an ekor dengan jenis berbeda: uhi, bobara,


wora, talahuro, tikus-tikus, bete bukokong,

8.

3 Agustus 1997Jam 08.00

Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora, talahuro,


tikus-tikus, bete bukokong dan nener.

9.

6 Agustus 1997Jam 15.00

Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora, talahuro,


tikus-tikus, bete bukokong dan nener.

10. 7 Agustus 1977Jam 09.00

Puluhan ekor jenis uhi, bobara, wora talahuro,


tikus-tikus, bete bukokokong dan nener

Insektisida
Terjadinya pencemaran air sumur penduduk
dan sayuran oleh insektisida
Penelitian berbagai sayuran menunjukkan
bahwa terdapat residu berkisar antara 0,125
9,5 ppm, yang berarti telah melampaui ADI =
Acceptable Daily Intake (0,001 0,002 ppm)
dan MRL = Maximum Residual Limit (0,045
0,13 mg/kg)

TUGAS INDIVIDU
Cari SATU kasus pencemaran limbah B3 dan
penanganannya
Tulis sumber pustaka (copy link jika dari internet)
Contoh : www.lipi.go.id/penelitian/limbah-B3
Diakses tanggal 1 September 2016 pukul 00.01 WIB
(NO BLOG, NO WIKIPEDIA)
Resume dalam 1 halaman : masalah Pencemaran
Limbah B3 dan bagaimana metode penanganan
yang dilakukan pada kasus tersebut
Jika bersumber dari jurnal, sertakan jurnalnya.

Anda mungkin juga menyukai