Jawaban :
Penyakit ini pertama kali ditemukan di tempat asalnya, yaitu di Kota Minamata,
bagian Prefektur Kumamoto, Jepang, pada tahun 1956. Diketahui, bahwa penyakit ini
disebabkan oleh pelepasan metil merkuri akibat limbah dari pabrik kimia Chisso
Corporation sejak tahun 1932. Menurut penelitian, penyakit ini bermula ketika warga
mengamati keanehan akibat banyak kucing di Minamata mengalami kejang, lumpuh,
dan mati beberapa saat setelah diberi makan sisa ikan dari teluk Minamata.
Sampai saat itu, para warga belum menyadari penyebabnya. Mereka pun tetap
mengonsumsi ikan dan hasil laut dari teluk tersebut selama bertahun-tahun.
Alhasil, pada tahun 1950-an, baru lah warga Minamata merasakan gejala
keracunan serius akibat mengonsumsi hasil laut yang terkontaminasi merkuri selama
bertahun-tahun.
B. Kasus Keracunan Ikan Buntal di Tanah Air, Bocah 1 Tahun hingga Suami
Istri Meninggal Jadi Korban
(Sumber : Kasus Keracunan Ikan Buntal di Tanah Air, Bocah 1 Tahun hingga Suami
Istri Meninggal Jadi Korban, Kompas.com, 18 November 2020, 11:33 WIB ).
Berdasarkan gejala keracunan yang di rasakan oleh santri dan informasi terkait
pengolahan ikan tongkol oleh petugas dapur maka kemungkinan kejadian keracunan
di sebabkan oleh kandungan Histamin yang tinggi pada Ikan Tongkol.
(Sumber : Tindak Lanjut Kejadian Keracunan DI Salah Satu Ponpes Di Kota Bima,
(27/01) – pada tanggal 24 Januari 2020).
D. Usai Konsumsi Penyu, Puluhan Warga Mentawai Keracunan, Tiga Tewas
Kabar duka datang dari Mentawai, Sumatera Barat. Puluhan warga Mentawai
keracunan usai menyantap daging penyu saat pesta adat (punen) di Desa Taileleu,
Kecamatan Siberut Barat Daya, Minggu (18/2/18). Dari puluhan orang keracunan itu,
tiga meninggal dunia, 16 korban masih menjalani perawatan intensif di Balai
Kesehatan Desa Taileleu dan dua orang di Puskesmas Siberut Barat Daya.
Jika dilihat genetik penyu di Perairan Mentawai, masuk ke siklus arah
Andaman, berputar mengarungi Samudera Hindia. Di Samudera Hindia itu banyak
industri, otomatis banyak pembuangan limbah. Itu yang dimakan penyu, masuk ke
tubuh.”
Logam-logam berat ini, katanya, terakumulasi dalam tubuh penyu, terus
meningkat dan tak berkurang. Makin tua penyu makin besar risiko karena
mengandung racun lebih tinggi. “Itu yang dikonsumsi manusia.”
Kasus keracunan daging penyu di Mentawai yang menelan korban jiwa bukan
kali pertama. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Penyu Sumatera Barat,
Universitas Bung Hatta, sejak 2005 hingga sekarang, tercatat 37 orang meninggal
karena mengkonsumsi penyu.
(Sumber : Usai Konsumsi Penyu, Puluhan Warga Mentawai Keracunan, Tiga Tewas,
Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (18/2/18).
(Sumber : Tragedi Tanker Exxon Valdez: 40 Juta Liter Minyak Tumpah Mencemari
Laut, 4 Maret 1989, kumparan.com).