Anda di halaman 1dari 2

Hilla Ryani Hotnida Manalu

1840050128

Kelas G

Hukum Lingkungan

Kasus Minamata
Tragedi pencemaran merkuri (Hg) atau air raksa di kota Minamata, Prefektur Kumamoto di
Jepang yang membuat sebagian besar warganya menderita seumur hidup sekitar tahun 1958?
Mereka terdampak limbah PT Chisso yang membuang limbah kimianya ke Teluk Minamata
dalam jumlah yang sangat besar (200 – 600 ton Hg dari tahun 1932).

Pada kasus ini karena buruknya pengolahan dan pembuangan limbah yang dilakukan Pabrik
Chisso, ditemukannya 200-600 ton Hg merkuri yang terdapat di teluk Minamata, terdapat pula
mangan, thalium dan selenium yang sangat jelas berefek negatif jika masuk ke dalam tubuh
manusia. Kasus Minamata terjadi pada tahun 1958 dimana penderita mengalami gejala
kerusakan otak dan jaringan saraf tulang belakang Sebagai pengkonsumsi ikan yang cukup tinggi
(286 – 410 gr/hari), masyarakat sekitar Prefektur Kumamoto terdampak sangat dahsyat. Sampai
saat inipun masih ada warga Minamata yang hidup tetapi dengan kondisi cacat fisik. Kondisi
tersebut dikenal dengan Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata.

Semakin lama, jumlah penderita yang mengalami penyakit serupa bertambah, hingga dilakukan
penelitian serius oleh Universitas Kumamoto. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah adanya
kandungan logam berat dan tinggi pada tubuh penderita karena memakan ikan yang berasal dari
teluk Minamata yang sudah tercemar oleh limbah Pabrik Chisso. Pada tahun 1968, Jepang sudah
mengumumkan bahwa penyakit yang dijangkit oleh masyarakat di kawasan Minamata
disebabkan oleh pencemaran limbah Pabrik Chisso.

Dampak buruk terlihat, Saat itu terjadi wabah penyakit aneh di Minamata. Ratusan orang mati
karena kelumpuhan syaraf dan menurut para ahli kesehatan saat itu, penyakit itu disebabkan
karena orang Jepang suka makan ikan yang ternyata sudah tercemar logam berat Hg yang berasal
dari industri batu baterai milik Chisso yang membuang merkuri ke laut. Pabrik itu akhirnya
ditutup dan pemiliknya harus memberikan ganti rugi sekitar US$ 26,6 juta kepada masyarakat
dan Pemerintah Kerajaan Jepang.

Pada kasus di Minamata dan 4 daerah di sekitarnya (Kumamoto, Tottori, Wakayama dan Chiba),
kadar konsentrasi merkuri rata-rata sebesar 2,55 mikrogram/gram pada laki-laki dan 1,43
mikrogram/gram pada perempuan). Cara membersihkan sungai dari kasus minamata di Jepang
banyak masalah yang disebabkan oleh Pabrik Chisso, namun pemerintah Jepang saat itu tidak
dengan segera melakukan tindakan tegas. Sebaliknya, pemerintah Jepang, Menteri Industri dan
Perdagangan Nasional Hayato Ikeda, justru geram dan meminta penelitian tersebut untuk
dihentikan karena berita tersebut dinilai akan mengancam kemajuan ekonomi Jepang. Hal ini
disebabkan karena Pabrik Chisso merupakan perusahaan raksasa kimia terbesar di Jepang serta
menguasai pasar global dan menunjang perekonomian Jepang saat itu. Meskipun banyak kasus
yang diakibatkan dari pencemaran Pabrik Chisso tersebut, bahkan hingga dibawa ke pengadilan,
pemerintah Jepang tetap mengijinkan Pabrik Chisso beroperasi. Pabrik Chisso bahkan pada
awalnya telah memberikan uang tutup mulut kepada penduduk agar Pabrik Chisso tetap berjalan.

Semakin lama, bencana penyakit akibat pencemaran Pabrik Chisso bertambah besar. Hal ini
akhirnya mampu mengetuk hati dari Pemerintah Jepang serta menyadarkan mereka bahwa
pertumbuhan ekonomi yang mereka lakukan merugikan masyarakat, khususnya di Minamata.
Lebih dari 26,6 juta dolar harus dikeluarkan oleh pemerintah Jepang untuk mengganti kerugian
penduduk Minamata serta harus menutup Pabrik Chisso. Hingga tahun 1990, tercatat ada 987
korban meninggal dan 2.900 penderita penyakit Minamata yang masih hidup menurut biro
lingkungan hidup Jepang. Saat itu pemerintah Jepang memerlukan waktu 15 tahun untuk
mereklamasi dan mensterilkan teluk Minamata dari kandungan logam berat.

Kasus Minamata ditangani dengan pengerukan sampai dasar sungai dan teluk yang tercemar
merkuri, bukan dengan jaringan dibentangkan di atas sungai
Jaringan yang dipasang di atas sungai dan daerah teluk Minamata setelah pengerukan dasar
sungai bersih, dan dimaksudkan guna menghindari orang menangkap ikan yang tercemar
merkuri, maka dipasanglah jaringan.Jadi jaringan dipasang agar orang tidak mengambil ikan
yang tercemar racun merkuri. Jaringan dipasang sejak tahun 1970-an hingga tahun 1997 pada
area sekitar 1.510.000 meter persegi. Korban Minamata sekitar 22.538 orang dan umumnya telah
menerima kompensasi dari pemerintah setempat.

Biaya pemulihan pembersihan daerah seluas kira-kira 1,5 juta meter persegi itu sedikitnya 48
miliar yen dan dari jumlah ini, perusahaan Chisso yang bertanggung jawab menanggung 30,5
miliar yen.
Setelah jaring dilepas tahun 1997, masih terus dilakukan monitor lingkungan hidup dan tercatat
dampak merkuri sudah sangat sedikit, masuk ke dalam batas kesehatan sehingga ikan dapat
ditangkap lagi oleh para nelayan.
Selama ada jaring menutupi sungai dan teluk tersbeut, nelayan setempat mendapatkan
kompensasi sedikitnya satu juta yen per tahun per orang karena tak berpenghasilan ikan lagi.

Anda mungkin juga menyukai