Anda di halaman 1dari 23

KANKER TESTIS

Pendahuluan
Kanker testis adalah kanker nonhematologik yang paling sering pada pria
antara umur 20 dan 35 tahun(1). Meskipun jarang ditemukan namun insidennya
meningkat hampir dua kali lipat pada empat dekade terakhir. Pada tahun 2012 di
Amerika erikat ditemukan !5"0 kasus #aru dan 3$0 kematian karenanya. %asio pria
yang memiliki &aktor resiko terkena kanker testis adalah 1'2$!( dimana resiko
mortalitasnya 1'5000. Meskipun dapat ditemukan pada semua ras( namun penyakit
ini ditemukan hingga lima kali le#ih #anyak pada orang A&rika)Amerika( tiga kali
le#ih #anyak pada orang Asia( dan satu setengah kali le#ih tinggi pada orang
*ispanik dan Amerika. e+ara glo#al terdapat ,ariasi signi&ikan diantara negara)
negara. -nsiden tertinggi ditemukan di .egara kandina,ia ($(/ tiap 100.000 laki)
laki)( sedangkan 0epang dengan insiden terendah (0(! per 100.000 pria) (1).
Pada le#ih dari "01 pasien( kanker testis dapat ditangani. 2e#erapa pasien
dengan massa testis solid( yang ditemukan dengan ultrasound( dianggap mengalami
kanker testis( sampai ter#ukti se#aliknya( dan dapat menjalani or+hie++tomy radikal
untuk menegakkan diagnosis de&initi&.
Kanker testis adalah satu dari #anyak neoplasma solid yang dapat
disem#uhkan. Penurunan mortalitas se#anyak 501 ini merupakan hasil dari
kom#inasi teknik diagnostik yang e&ekti&( penanda tumor( multidrug
chemotherapeutic regimens yang e&ekti&( dan modi&ikasi teknik operasi.
Metastase Kanker Testis
Metastasis dari kanker testis dapat diprediksi. isi metastasis primer untuk
kanker testikuler kiri dan kanan adalah #erturut)turut pada nodus para)aorti+ dan
nodus interaorto+a,al pada retroperitoneum. 3ranase lim&atik dari skrotum( dipihak
lain( adalah nodus inguinal. 0ika pada or+hi+tomy skrotal( skrotum terli#at(
penye#aran metastasis ke nodus retroperitoneal dan inguinal mungkin terjadi. etelah
orchiectomy untuk melokalisir sel tumor germinal( le,el h45 (6aktu paruh 5 sampai
1
/ hari) dan 7* (6aktu paruh 28 sampai 3$ jam) yang mengalami peningkatan
se#elum operasi akan menjadi normal.
1(2

Drainase limfatik
Ke#anyakan tumor testis #ermetastase se+ara lim&ogen. Meski demikian
koriokarsinoma dapat menye#ar se+ara hematogen. Metastase kanker testis
umumnya dapat diprediksi. 3rainase a6al adalah melalui kanalis inguinalis
#ersamaan dengan korda spermatikus( mengikuti pem#uluh darah testi+ular
memotong ureter dan menye#ar ke peritoneum.
.odus lim&e retroperitoneal merupakan area metastase paling sering. 9ntuk tumor
testis kanan( yang paling sering adalah grup nodus interaorta+a,al di#a6ah hilus
pem#uluh darah renal kanan( diikuti dengan nodus pre+a,al dan nodus preaorta.
Area metastase paling sering tumor testis kiri adalah nodus paraaorta dan nodus
preaorta( diikuti dengan nodus interaorta+a,al.
:idak jarang dijumpai persilangan area metastase dari tumor testis kanan ke grup
nodus lim&e kiri. .amun #elum pernah dijumpai persilangan area metastase untuk
arah se#aliknya. Pemahaman yang menyeluruh mengenai drainase lim&atik ini
di#utuhkan untuk keperluan diseksi nodus lim&e retroperitoneal.
Etiologi
Penye#a# pasti dari #anyak kanker testikuler tidak diketahui. .amun para ahli
menemukan #ah6a penyakit ini terkait dengan sejumlah kondisi lain. ejumlah
&aktor resiko telah diketahui( termasuk'
$

:54: se#elumnya pada testis kontralateral(
Cryptorchidism(
5angguan ,ertilitas(
5angguan perkem#angan se;( ri6ayat keluarga(
7aktor resiko prenatal dan perinatal termasuk #erat lahir( umur gestasional(
umur maternal( dan maternal merokok.
2
Klasifikasi
Kanker testis diklasi&ikaskan menjadi dua kategori #esar yaitu tumor sel germinal
("0)"51 kanker testis) dan tumor stroma. <e#ih lanjut 54: di#agi menjadi 54:
seminoma dan 54: non seminoma (.54:). Pem#agian ini #erperan penting untuk
menentukan pendekatan terapi selanjutnya. eminoma merupakan tumor yang sangat
radiosensiti,e( sedangkan .54: #erespon le#ih #aik terhadap pendekatan operasi
dan kemoterapi. Meski demikian( sangat sering ditemukkan tipe tumor yang
merupakan 54: +ampuran (mengandung elemen seminoma dan non)seminoma).
54: +ampuran ini diterapi se#agai .54:. Keganasan lain yang ditemukan se#agai
.54: termasuk yolk sa+ tumors (sering pada usia 0)10 tahun)( koriokarsinoma
(20)30 tahun)( karsinoma em#ryonal dan teratoma (25)30 tahun)( dan seminoma (30)
80 tahun). (=,geniy -. Kreydin1( 2012)
Gejala Klinik
9mumnya pasien datang dengan keluhan adanya massa tanpa nyeri pada testis atau
lipat paha. .amun 101 pasien yang mengeluh nyeri pada saat pemeriksaan. ekitar
sepertiga pasien a6alnya salah didiagnosa se#agai epididymitis( orkitis( atau
hidrokel. Pada diagnose a6al( kira)kira 201 pasien mengalami metastasis dan datang
dengan nyeri a#domen atau punggung( malaise( atau letargi. eringkali keluhan ini
merupakan tanda dari lim&adenopati pada a#domen atau retroperitoneum. :erkadang
gejala ini didahului dengan menge+ilnya ukuran testis. Meskipun diagnose de&initi,e
ditegakkan #erdasarkan pemeriksaan patologi setelah orkidektomi radikal( namun
tetap di#utuhkan e,aluasi a6al yang #aik( meliputi anamnesa lengkap( pemeriksaan
&isik( serta testicular ultrasound. (=,geniy -. Kreydin1( 2012)
Diagnosis
1 Pemeriksaan Klinik
Kanker testis se+ara umum mempengaruhi pria muda pada dekade ketiga dan
keempat kehidupan. 9mumnya terlihat se#agai massa intras+rotal unilateral yang
3
tidak nyeri. Pada kira)kira 201 kasus( gejala pertama adalah nyeri skrotum( dan
hampir 2/1 pasien dengan kanker testis mengalami nyeri lokal. Kadang)kadang(
trauma pada skrotum dapat memperlihatkan adanya massa testikuler. 5ynae+omastia
terlihat pada /1 kasus dan le#ih sering pada tumor non)seminomatous. .yeri
punggung terlihat pada 111 kasus. Penurunan ukuran testis dapat mendahului tumor
testis.
$
ekitar 101 kasus tumor testis dapat menyerupai orchioepididymitis( yang
menye#a#kan keterlam#atan diagnosis yang #enar. 9ltrasound dapat dilakukan pada
#e#erapa kasus yang meragukan. Pemeriksaan &isik menunjukkan gam#aran massa
dan harus selalu dilakukan pemeriksan umum untuk menemukan kemungkinan
mestastasis jauh (supra+la,i+ular)( suatu massa a#dominal yang tera#a atau
gynae+omastia.
$

! Pemeriksaan radiologi "ada testis
95
aat ini( ultrasound mem#erikan kon&irmasi adanya massa testikuler serta untuk
mengeksplorasi testis kontralateral. 9ltrasound sensiti& dalam mendeteksi tumor
testikuler pada hampir 1001 kasus( dan memiliki peranan penting dalam
menentukan apakah massa terletak intra) atau e;tratesti+ular. 9ltrasound pada testis
dapat dilakukan pada laki)laki muda tanpa massa testikuler yang tera#a( mereka
dengan massa retroperitoneal atau ,is+eral atau peningkatan human chorionic
gonadotrophin (h45) serum atau A7P. 9ltrasound direkomendasikan untuk &ollo6)
up testis kontralateral pada pasien #eresiko.
$
Pada 95( kanker testis tampak se#agai massa #er#atas tegas yang hipekoik
di#andingkan dengan jaringan tetis normal( namun terkadang dapat heterogen
dengan peru#ahan kistik dan kalsi&ikasi.
4
5am#ar 1. Kanker testis 54: pada pemeriksaan 95 se#agai massa hipekoik
#er#atas tegas.
5am#ar 2. mikrolithiasis testis. .ampak titik)titik hiperekoik multiple pada
pemeriksaan 95
Mikrolitiasis testis sering ditemui pada pemeriksaan kanker testis dengan 95. ejak
dulu( hu#ungan antara mikrolitiasis testis masih merupakan kontro,ersi. Meski
demikin penelitian terakhir menunjukkan #ah6a mikrolithiasis pada testis normal
tidak menjadi &aktor predisposisi untuk keganasan. Pada usatu penelitian diketahui
#ah6a insidens mikrolothiasis testis 1000 kali le#ih sering daripada keganasan testis.
4: s+an
Pemeriksaan dengan 4: s+an a#domen di#utuhkan untuk mem#edakan tumor testis
stage - dan --. Karena dinilai le#ih superior untuk mendapatkan resolusi anatomi dan
5
penye#aran tumor. 4: dengan kontras per oral atau -> merupakan e,aluasi standar
untuk lim&adenopati retroperiotoneal dan pemeriksaan organ a#domen.
taging kelainan retroperitoneal tergantung pada ukuran nodul. Meskipun
pemeriksaan 4: unggul dalam menentukan diameter nodus lim&e retroperitoneal(
namun 4: tidak dapat mem#edakan nodul yang diin&iltrasi keganasan dari nodus
lim&e yang jinak. 3engan demikian identi&ikasi nodus lim&e yang ganas dilakukan
#erdasarkan kriteria ukuran( dengan keganasan #iasanya sekitar !)10 mm atau le#ih.
4: a#dominopel,is memiliki sensiti,itas /0)!01 namun sangat tergantung pada
ukuran nodul( karena kanker testis memiliki kemungkinan tinggi untuk
mikrometastase.
Gam#ar $ <im&adenopati hetrogen nodul interaorta+a,al pada laki)laki 8$ tahun
dengan 54: kanan.
6
5am#ar 5. :ampak gam#aran lim&adenopati region paraaorta pada laki)laki 3/ tahun
dengan 54: kiri
Magnetic resonance imaging (M%-)
M%- memiliki sensiti&itas dan spesi&itas yang le#ih tinggi daripada ultrasound untuk
mendiagnosis tumor dan mampu mem#edakan tumor seminomatous dari non)
seminomatous. M%- untuk mem#edakan lesi intratestis maligna dan #enigna
mem#erikan sensiti&itas 1001 dan spesi&itas !/(51.
Meskipun 4: mena6arkan resolusi anatomi retroperitoneum yang #aik( namun dosis
radiasi yang tinggi dan mudanya usia pasien kanker testis menye#a#kan pemeriksaan
M%- le#ih diutamakan untuk e,aluasi nodul retroperitoneal. 3ua penelitian
menyimpulkan #ah6a sensiti,itas dan spesi&isitas 4: dan M%- hampir sama dalam
mendeteksi nodus lim&e yang positi&. Meskipun demikian( M%- tidak digunakan
untuk staging kanker testis karena relati,e mahal( 6aktu &oto yang lama( relati,e
le#ih jarang daripada 4:( dan le#ih sulit diinterpretasi.
Kanker testis solid tampak se#agai sinyal intesintas rendah pada :2)6eighted M%-
dengan kontras( dimana parenkim testis normal se#agai sinyal intensitas tinggi.
:erkadang presentasi a6alnya se#agai massa intraperitoneal( tanpa #ukti lesi pada
gam#aran testis. Pada kasus)kasus seperti ini( keganasan testis harus
dipertim#angkan karena tumor testis primer dapat sudah tidak nampak atau hanya
tampak samar pada pemeriksaan. :emuan lain yang le#ih jarang adalah 54:
ekstragonad. 54: ekstragonad pada dasarnya memiliki histologi yang sama dengan
keganasan testis namun #erkem#ang diluar testis( umumnya di kelenjar pineal(
mediastinum( retroperitoneum( atau sakrum. Pada situasi seperti ini perlu dilakukan
pemeriksaan tumor marker atau #iopsy untuk menegakkan diagnose.
7
5am#ar $. <aki)laki 2" tahun dengan lim&adenopati retroperitoneal. Pada :1)
6eighted M% tampak lim&adenopati interarto+a,al menye#a#kan hidrone&rosis
de;tra.
Gam#ar % <aki)laki 2" tahun dengan lim&adenopati retroperitoneal (paraaorta) pada
:2)6eighted M%-
P=:?4:
Pemeriksaan dengan P=:?4: di kemudian hari dapat mendeteksi nodus lim&e yang
terin&iltrasi dengan ukuran kurang dari 1 +m pada kanker testis. Meskipun
pemeriksaan nuklir atau &ungsional ini mem#erikan in&ormasi yang #er#eda dari
8
gam#aran anatomis yang dihasilkan oleh 4: atau M%-( pemeriksaan &ungsional saat
ini masih sulit mendeteksi keganasan ada nodus lim&e yang ke+il. Pemeriksaan P=:
saat ini tidak diikutsertakan untuk staging a6al kanker testis karena kurangnya #ukti
yang mendukung pada penggunaan rutin. Per+o#aan di =ropa menunjukkan #a6h6a
735 P=: hanya sedikit le#ih superior di#andingkan 4: dalam mendeteksi
keganasan nodus lim&e retroperitoneal( dan tidak dapat mendeteksi teratoma matur.
@)%ay toraks
@)ray toraks memegang pernan penting untuk staging( karena kanker testis
+enderung menye#ar ke nodus lim&e mediastinum setelah retroperitoneal. 4: toraks
memiliki nilai e,aluasi yang paling sensiti,e namun le#ih sering mem#erikan hasil
positi& palsu daripada ;)ray toraks. 3ari penelitian juga disimpulkan #ah6a ;)ray
le#ih dipilih pada pasien seminoma dan pasien .54: dengan gam#aran a#domen
normal.
5am#ar !. <aki)laki 23 tahun dengan massa #esar pada testis kanan( tampak nodul
multiple pada #ilateral paru sesuai dengan metastase kanker testis ke paru.
pe+imen orkiektomi radikal menunjukkan 54: +ampuran dari teratoma(
karsinoma em#rional( dan seminoma. Pasien mendapatkan siklus kemoterapi
etoposid( i&os&amid( dan +isplatin.
9
5am#ar ". <aki)laki 23 tahun dengan massa #esar pada testis kiri( pada &oto ;ray
thoraks post)kemoterapi tampak resolusi sempurna metastase paru toraks
5am#ar 10. <aki)laki 23 tahun dengan massa #esar pada testis kiri. Pada 4: post)
kemoterapi nampak resolusi komplit dari metastase paru.
10
2rain imaging
Pemeriksaan radiologi kepala hanya dilakukan jika terdapat ke+urigaan kuat adanya
metastase ke otak. Ke+urigaan ini #iasanya mun+ul jika pasien memiliki gejala)gejala
neurologis atau memiliki kelainan paru ekstensi&. Koriokarsinoma( su#type paling
agresi&( memiliki ke+enderungan paling tinggi untuk #ermetastase jauh( sehingga
pemeriksaan radiologi otak diindikasikan pada pasien yang didiagnosa demikian dari
hasil patologi post orkiektomi dan peningkatan #*45 persisten. 5am#aran 33 otak
dapat didapatkan melalui M%- atau 4:. Metastase kanker testis #iasanya tampak
se#agai lesi hemoragik yang #ertam#ah jelas saat digunakan kontras.
& Penanda tumor serum "ada diagnosis
:erdapat #e#erapa penanda tumor yangdapat digunakan untuk menentukan staging(
prognosis( monitoring( dan prediksi kelainan histologi. Kanker testis merupakan
satu)satunya keganasan genitourinary yang dapat menggunaka penanda tumor untuk
menentukan kategori staging. ama dengan yang lain( penanda tumor diperiksa
se+ara #erkala saat terapi untuk mengikuti perkem#angan penyakit dan menge,aluasi
kesem#uhan. :iga penanda tumor yang #aik digunakan adalah A)&etoprotein (A7P)(
*45( dan <3*
A7P merupakan glikoportein dengan 6aktu paruh 8)$ hari. elain keganasan testis(
peningkatan A7P dapat ditemukan pada #ayi( dis&ungsi hepar (hepatitis( sirosis(
keganasan)( dan keganasan lain selain testis (hepar( pankreas( gaster( pulmo). Pada
kanker testis A7P tidak pernah mun+ul pada tipe murni seminoma atau murni
koriokarsinoma.
*45 merupakan glikoprotein yang le#ih ke+il dengan 6aktu paruh 28)3$ jam.
elain kanker testis( peningkatan *45 sekunder dapat ditemukan pada penggunaan
marijuana. Pada pasien dengan kanker testis( *45 selalu meningkat pada
koriokarsinoma. *45 dapat meningkat pada karsinoma em#ryonal( teratoma( dan
101 murni seminoma.
11
<3* merupakan enBim dengan 6aktu paruh 5)/ hari dan meningkat #aik pada 54:
seminoma maupun 54: non)seminoma. Peningkatan ini umumnya menandakan
penyakit yang ekstensi& karena adanya destruksi jaringan( sehingga
direkomendasikan #agi pasien dengan metastasis. (=,geniy -. Kreydin1( 2012)
8. Pemeriksaan "atologik "ada testis
Pemeriksaan patologik yang diperlukan'
1(2

C 5am#aran makroskopik' lokasi( ukuran testis( ukuran tumor maksimum dan
gam#aran makroskopik dari epididimis( spermati+ +ord dan tuni+a ,aginalis.
C ampling' irisan 1 +m
2
untuk tiap sentimeter dari diameter tumor maksimum(
termasuk parenkim yang terlihat normal se+ara makroskopik (jika ada)(
al#uginea dan epididimis( dengan seleksi dari area yang diduga. Pada
sekurangnya satu irisan proksimak dan satu distal dari spermatic cord
ditam#ah #e#erapa area yang diduga.
C 5am#aran mikroskopik dan diagnosis' tipe histologi (menentukan komponen
indi,idual +omponents dan memperkirakan jumlah dalam persentase)
menurut D*E 2008'
) Ada atau tidaknya in,asi ,enous peri)tumoural dan?atau lim&atik
) Ada atau tidaknya in,asi al#uginea( tuni+a ,aginalis( rete testis(
epididimis atau spermatic cord
) Ada atau tidaknya neoplasia intratubular germ cell (:in) pada
neoplasi non)tumour paren+hyma intratu#ular germ +ell
C Kategori p: menurut Tumour Node Metastasis (:.M) 2002
C tudi imunohistokimia' pada seminoma dan mixed germ cell tumour( A7P
dan h45.
e#aiknya dilakuan pemeriksaan penanda imunohistokimia( pada kasus yang
meragukan( yaitu'
$
12
C Pada seminoma' +ytokeratin (4AM 5.2)( P<AP( +)kit
C Pada intratubular germ cell neoplasia' P<AP( +)kit
C Penanda lain' +hromogranine A (4g A)( Ki)1 (M-2)1).
STAGING
Keganasan testis memiliki sistem staging yang paling komplit dan menyeluruh
diantara kanker genitourinaria. istem staging kanker testis merupakan kom#inasi
dari klinis( patologi( radiologi( dan komponen penanda tumor serum. taging
#iasanya #ertumpu pada pemeriksaan spesimen orkiektomi paska operasi(
pemeriksaan tumor marker pre dan post)op( ;ray atau 4: toraks( serta 4: a#domen
dan pel,is. Pemeriksaan 4: toraks untuk staging #iasanya dilakukan jika ditemukan
adenopati pada 4: a#domen)pel,is atau terdapat temuan a#normal pada ;ray toraks.
=,aluasi tam#ahan untuk tulang dan otak di#utuhkan jika terdapat gejala yang
mengarah. Pemeriksaan 95 tidak disarankan untuk menentukan staging tumor
karena kemampuan untuk mendeteksi adanya dan parahnya kelainan sangat in&erior
di#andingkan dengan 4: dan M%-.
istem staging yang digunakan adalah yang #erdasarkan Ameri+an 0oint 4ommittee
on 4an+er (A044) F21G and the -nternational 5erm 4ell :umor 4onsensus
4on&eren+e 4lassi&i+ation. aging A044 #erdasarkan :.M (: H tumor( . H node(
M H metastases( H serum markers) karena progresi,itas juga dapat dimonitorr dari
kadar penanda tumor.
Pemeriksaan patologi setelah operasi menentukan kateogori : neoplasma(
sedangakan pemeriksaan radiologi menentukan komponen . dan M tumor testis.
Kategori .ditentukan olleh penye#aran lim&adenopati retroperitoneal( dan M
ditentukan #erdasarkan jauhnya metastase' tumor yang ter#atas pada testis
merupakan stage -( tumore yang meli#atkan nodus retroperitoneal adalah stage --(
dan tumor lain dengan metastase yang sudah jauh se#agai stage ---.
Keganasan sekunder aki#at radiasi
13
3ari #e#erapa penelitian didapatkan #ah6a terdapat peningkatan resiko terjadinya
kanker yang diaki#atkan radiasi pada paparan ekui,alen dengan 2)3; 4: s+an
a#domen (dengan rentang dosis 30)"0m,). %iset terakhir mempelajari resiko
tim#ulnya kanker testis sekunder pada pasien dengan rata)rata 10 4: dalam periode
5 tahun dengan rat)rata paparan 110m, dan menemukan #ah6a jarang ditemukan
keganasan sekunder pada a#domen pel,is pada laki)laki serta paparan radiasi tidak
dihu#ungkan dengan peningkatan resiko kanker sekunder.
4ukup #eralasan jika dosis radiasi se#aiknya diatur serendah mungking sesuai untuk
mendapatkan hasil yang #aik (prinsip A<A%A)( ter#ukti pada #erkurangnya jumlah
&oto 4: untuk &ollo6 up yang direkomendasikan oleh pedoman)pedoman
kontemporer
Penanganan
Penanganan kanker testis terdiri dari or+hie+tomy dan #isa meli#atkan operasi lain(
terapi radiasi dan kemoterapi( tergantung pada stadium penyakit dan tipe tumor.
Melihat stadim penyakit( le#ih dari "01 dari semua yang #aru didiagnosis kanker
testis dapat sem#uh.
!("

C tadium pertama dari penanganan #iasanya orchidectomy' mengangkat testis
yang mengalami kanker le6at insisi pada paha( dilakukan di#a6ah anestesi
umum.
C Penanganan selanjutnya tergantung pada diagnosis patologik (seminoma ,s non)
seminoma dan stadium penyakit) dan #isa meliputi radioterapi( kemoterapi atau
o#ser,asi akti&.
I Pria dengan seminoma stadium a6al( ditangani dengan radiotherapy untuk
limph nodus ipsilateral atau kemoterapi dosis tunggal.
I Pria dengan non)seminoma stadium a6al #iasanya menjalani penga6asan
ketat (penanda tumor( ;)ray thoraks dan 4: s+an) jika tidak ada &aktor resiko
patologik.
14
I Pria dengan penyakit stadium dini yang relaps dan mereka dengan penyakit
lanjut( se+ara umum dirujuk untuk menjalani kemoterapi. 0ika kemoterapi
masih menyisakan massa( dan mengandung kanker( #iasanya perlu operasi
pengangkatan.
C 0ika pria memiliki or+hide+tomy #ilateral (jarang)( maka perlu terapi
penggantian testosteron #erkelanjutan. 2e#erapa orang memilih untuk implan
testikuler sesudah penanganan untuk alasan kosmetik.
1
Organ-sparing surgery
Dalaupun organ-sparing surgery tidak diindikasikan pada adanya non-tumoural
contralateral testis( operasi ini dapat dilakukan pada kasus)kasus khusus yang
semuanya untuk tindakan pen+egahan.
$
Pada tumor testikuler #ilateral syn+hronous( tumor eta+hronous +ontralateral( atau
pada tumor pada testis soliter dengan kadar testosteron pre)operati& normal( organ
preserving surgery dapat dilakukan #ila ,olume tumor kurang dari 301 dari ,olume
testikuler dan operasi dilakukan seperti #iasanya. Pada kasus lain( angka yang
#erhu#ungan dengan :in tinggi (setidaknya men+apai !21)( dan pada semua pasien
dapat ditangani dengan radioterapi adju,an (20 5y) pada #e#erapa titik.
$(/
-n&ertilitas akan terjadi sesudah radioterapi dan resiko insu&isiensi sel <eydig jangka
panjang sesudah radioterapi dari testis sisa meningkat. Penanganan radioterapi dapat
ditunda pada pasien &ertil yang masih menginginkan anak. Pilihan harus didiskusikan
pada pasien dengan hati)hati dan operasi dilakukan di pusat yang #erpengalaman.
$

Pemeriksaan Radiologi untuk Menilai Kelainan Residual atau Rekurensi
4: s+an tetap menjadi modalitas standard untuk menilai resopn terhadap terapi dan
untuk mengidenti&ikasi rekurensi saat &ollo6)up. 9ntuk pasien yang #erespon
komplit terhadao kemoterapi direkomendasikan $ kali &oto 4: s+an dalam 5 tahun
15
pertama. angat penting untuk mendeteksi kelainan retrperitoneal pada .54:(
seperti adenopati residual( karena nodius residual ke+il saja #erpotensi mem#a6a
kelainan mikroskopik. 9ntuk pasien dengan lim&adenopati retroperitonal atau
dengan terapi primer stage - atau --( perlu dilakukan 4: post)op( dengan 4:
tam#ahan lain sesuai indikasi.
5am#ar 11. <aki)laki 5" tahun dengan keluhan nyeri a#domen ti#a)ti#a dan
,omitus. Pada 4: s+an a#domen tampak massa #esar di interaorta+a,al. 3ari
pemeriksaan &isik didapatkan #enjolan pada testis kanan( yang merupakan
seminoma. Pasien mengaku se#elumnya menjalani kemoterapi etoposid dan
+isplatin.
5am#ar 12. <aki)laki 5" tahun dengan nyeri a#domen mendadak dan ,omitus. 4:
s+an paska kemoterapi menunjukkan massa residual di interaorta+a,al.
16
Per+o#aan 735)P=: pada residual)seminoma (=MP=:) mengkon&irmasi kegunaan
735)P=: dalam mendeteksi kelainan retroperitoneal residual post)kemoterapi pada
pasien seminoma. ejauh ini hal terse#ut merupakan satu)satunya indikasi
penggunaan 735 P=: pada pedoman .44. karena masih kurangnya #ukti yang
mendukung pada penggunan di situasi lain.
Teknik Pen'itraan (aru "ada Kanker Testis
ejumlah teknik pen+itraan #aru untuk diagnosis( staging( dan tindak lanjut dari
kanker testis #erada dalam #er#agai tahap penelitian
1. <ymphotrophi+ .anoparti+le)=nhan+ed M%-
Pemeriksaan ini #ergantung pada agen kontras M%- dengan si&at #iokimia
yang unik. Agen kontras ini terdiri dari superparamagneti+ nanopartikel
#esi oksida yang +ukup ke+il untuk le6at dengan #e#as dari sistem ,ena ke
dalam sinus medula dari kelenjar getah #ening di mana Bat kontras ini
di&agositosis oleh makro&ag dari sistem retikuloendotelial. .ormalnya
kelenjar getah #ening jinak telah #er&ungsi normal dengan makro&ag yang
mengam#il partikel)partikel ini( namun makro&ag pada kelenjar getah
#ening yang diin&iltrasi tumor mengalami dis&ungsi &agositosis. Per#edaan
dalam am#ilan partikel nano mem#uat per#edaan gam#aran antara kelenjar
getah #ening jinak dan ganas pada M%-.
M%- yang diperlengkapi dengan partikel lim&otropik nano ini pada a6alnya
digunakan dalam praktek urologi untuk deteksi metastasis kelenjar getah
#ening inguinal pada kanker penis. Kemanjuran modalitas ini pada kanker
testis pertama kali diteliti dalam studi per+ontohan 2005. Penelitian ini
mem#andingkan sensiti,itas dan spesi&isitas M%- dengan lymphotrophi+
nanoparti+le dan 4: a#domen dengan standar a+uan (#iopsi perkutan atau
laparoskopi kelenjar getah #ening retroperitoneal) pada 1! pasien dengan
seminomatous dan nonseminomatous 54: . M%- dengan <ymphotrophi+
nanoparti+le disimpulkan le#ih sensiti& (!!1 ,s /01) dan spesi&ik ("21 ,s
17
$!1) di#andingkan 4: a#domen dalam mengidenti&ikasi kelenjar getah
#ening yang positi&.
Meskipun M%- dengan lymphotrophi+ nanoparti+le M%- tampaknya menjadi
teknik yang menjanjikan( mem#utuhkan keahlian yang signi&ikan dalam
pena&siran M%-. elain itu( pen+itraan harus dilakukan 28)3$ jam setelah
pem#erian kontras karena si&at #ioa,aila#ilitas spesi&ik dari nanopartikel.
.odul indi,idu #iasanya di#andingkan dengan satu sama lain dalam s+an
terpisah se#elum dan setelah pem#erian kontras. e#uah meta)analisis ini
menegaskan #ah6a M%- dengan lymphotrophi+ nanoparti+le mena6arkan
sarana yang le#ih #aik untuk menentukan staging keganasan kelenjar getah
#ening genitourinari. Eleh karena itu( penyelidikan le#ih lanjut dari teknik ini
dalam staging kanker testis tampaknya disetujui.
2. P=: ? 4: Pen+itraan
e#uah studi yang diter#itkan pada tahun 2010 menilai kemanjuran P=: ?
4: pen+itraan &usi untuk mendeteksi metastasis kanker testis dalam
serangkaian 8" pasien. Para penulis ini menemukan #ah6a sensiti,itas dan
spesi&isitas P=: ? 4: unggul dalam mengidenti&ikasi dan mengikuti penyakit
metastasis. Meskipun pem#edaan antara teratoma dan &i#rosis atau nekrosis
tidak dapat di+apai dengan menggunakan P=: ? 4: (seperti yang umum
digunakan modalitas pen+itraan nuklir lainnya)( ditemukan P=:?4: dapat
mendeteksi dan menentukan lokasi penyakit mi+rometastati+ (tidak dapat
di+apai oleh 4: s+an).
eperti dijelaskan se#elumnya( pen+itraan nuklir dapat diterapakan untuk
staging 54:s seminomatosa( terutama dalam &ollo6)up postkemoterapi. .amun(
penggunaan P=: untuk staging post)terapi dalam kasus 5:s nonseminomatous
telah ter#ukti sulit karena serapan 735 oleh teratoma mature sama dengan massa
nekrotik dan &i#rosis. ejumlah pendekatan telah dikem#angkan untuk menghindari
ham#atan ini.
Penggunaan s+anning 735 dinamis( yang menge,aluasi laju kineti+
konstan dari serapan 735( pertama kali die,aluasi dalam studi tahun 1""" oleh
18
uga6ara et al. e+ara khusus( para penulis ini menge,aluasi #er#agai parameter
kinetika serapan 735 (trans&er dari aliran darah ke jaringan Fk1G( &os&orilasi Fk2G(
dan trans&er dari jaringan kem#ali ke aliran darah Fk3G) dan menemukan k1 yang
meningkat signi&ikan pada teratoma matur di#andingkan dengan jaringan nekrotik.
:emuan ini menyatakan #ah6a pasien dengan .54: yang memiliki P=: negati&
dan k1 rendah dapat dio#ser,asi( sedangkan mereka dengan P=: negati& dan k1
tinggi harus menjalani reseksi untuk dianggap teratoma. Karena sulit untuk
menerapkan pemindaian 735 dinamis dalam praktek klinis karena yang si&atnya
memakan 6aktu( untuk pengetahuan kita( konsep ini #elum diuji dalam studi klinis
tam#ahan.
e#uah metode pela+ak #aru telah menunjukkan #e#erapa ke#erhasilan
dalam mengidenti&ikasi .54: metastasis dan mem#edakan nekrosis
retroperitoneal dari teratoma setelah kemoterapi karena #anyak tumor( termasuk
teratoma( mengungkapkan A>J3 integrin pada permukaan selnya. -ntegrin ini
diperkirakan #erperan dalam angiogenesis( pertum#uhan( dan metastasis kanker
o,arium. -ntegrin A>J3 mengenali ligan yang memiliki urutan asam amino arginin)
glisin)aspartat dan #erprospek menjanjikan dalam men+egah eksplorasi #edah yang
tidak perlu saat post+hemotherapy. 3alam studi 2011( Aide et al menggunakan
pela+ak %53 radiola#elled untuk mengidenti&ikasi teratoma matur pada model tikus
dari .54: yang dio#ati dengan +isplatin( dan untuk mem#edakannya dari lesi
nekrotik . :emuan mereka dikon&irmasi di setidaknya satu studi yang menunjukkan
am#ilan tra+er %53 oleh sel teratoma matur in ,itro. Meskipun #elum dilakukan
pada su#yek manusia( tampaknya pen+itraan %53 menjadi se#uah no,el modalitas
menjanjikan untuk men+egah eksplorasi #edah yang tidak perlu pada pasien dengan
.54: yang telah menjalani kemoterapi
Prognosis
The International Germ Cell Consensus Classification (-5444)(

merupakan suatu
instrumen yang didasarkan pada prognosis yang mudah diaplikasikan( saat ini
digunakan dalam praktek klinik untuk klasi&ikasi resiko dan standar yang digunakan
19
saat ini untuk semua panduan praktek( termasuk National Comprehensive Cancer
Netor!.
1
-5444 mem#edakan pasien .54: dengan prognosis #aik( sedang dan #urukK
dengan keseluruhan 5)year sur,i,al masing)masing "21( !01( dan 8!1.
1

.onseminoma prognosis #aik (5$1 sampai $11 dari nonseminomas)' "-year
progression-free survival (P7) adalah !"1K 5-year survival se#esar "21 sampai
"81.
1
:estis?retroperitoneal primer( dan
:idak ada metastasis ,is+eral non pulmonarius( dan
Penanda tumor serum #aikK semua dari'
o Alpha)&etoprotein (A7P) kurang dari 1(000 ng?m<( dan
o *uman +horioni+ gonadotropin (h45) kurang dari 5(000 -9?m<
(1(000 ng?m<)( dan
o <a+tate dehydrogenase (<3*) kurang dari 1.5 kali per #atas atas dari
normal.
eminoma prognosis #aik ("01 dari seminoma)' "-year #$% adalah !21K "-year
survival adalah !$1
2e#erapa tempat primer( dan
:idak ada metastasis ,is+eral nonpulmonarius( dan
A7P( #e#erapa h45( #e#erapa <3*( normal
.onseminoma prognosis sedang (13)2!1 dari nonseminoma)' "-year #$% adalah
/51K 5)year sur,i,al adalah !01 sampai !31
:estis?retroperitoneal primer( dan
20
:idak ada metastasis ,is+eral nonpulmonarius( dan
Penanda tumor serum intermediateK #e#erapa dari '
o A7P 1(000 sampai 10(000 ng?m<( atau
o h45 5(000 -9?< sampai 50(000 -9?<( atau
o <3* 1.5 sampai 10 kali normal.
Intermediate-prognosis seminoma (101 dari seminoma)' 5)year P7 adalah $/1K 5)
year sur,i,al adalah /21
2e#erapa tempat primer( dan
Metastasis ,is+eral nonpulmonarius( dan
A7P( #e#erapa h45( #e#erapa <3*( normal
#oor-prognosis nonseminoma (1$1I2$1 dari nonseminoma)' 5)year P7 adalah
811K 5)year sur,i,al adalah /11
Mediastinal primer( atau
Metastasis ,is+eral nonpulmonarius( atau
Penanda tumor serum #urukK #e#erapa dari'
o A7P le#ih dari 10(000 ng?m<( atau
o h45 le#ih dari 50(000 -9?m< (10(000 ng?m<)( atau
o <3* le#ih dari 10 kali #atas atas normal.
#oor-prognosis seminoma' :idak ada pasien seminoma yang diklasi&ikasikan
prognosis #uruk.
21
K=-MP9<A.
tudi pen+itraan memainkan peran penting dalam diagnosis dan pengelolaan kanker
testis. 95 terutama digunakan untuk diagnosis a6al( dan 4: adalah standar untuk
staging kanker. M%- menyediakan alternati& diagnostik sama kuat dengan 4: untuk
digunakan dalam keadaan tertentu. Penggunaan P=: ter#atas dalam karakterisasi
tumor( tetapi( dengan mun+ulnya pela+ak #aru( P=: mulai diterima untuk e,aluasi
respon pengo#atan serta kekam#uhan.
22
Daftar Pustaka
1. Testicular cancer. Sachdeva K, Harris JE. 2012, Medscape.
2. Brunicardi FC, Andersen DK, Biliar TR, Dunn DL, Hunter JG,
Pllc! RE. Testis and Epidydimis Anatomy. Schwartzs Principles
of Surgery. 2007.
3. Testicular Cancer : What the Radiologists Need to Know. Ev"eni#
$. Kre#din%, Glen &. Barris'rd%, Ada( S. Feld(an% and
)ar! A. Prestn%. 2012, American Jorna! o" #oent$eno!o$y, pp.
1215%1225.
8. a+hde,a K( *arris 0=. :esti+ular +an+er. Meds+ape re&&eren+e. 2012.
5. 2runi+ardi 74( Andersen 3K( 2iliar :%( 3unn 3<( *unter 05( Pollo+k %=.
:estis and epiddimis. Anatomy. -n' +h6artBLs. Prin+iples o& surgery. 200/K!.
$. A+osta 0( Adams 4A( Alar+on <*( Anaya 3A( Ashley D( Auer#a+h P( et
all. 9rologi+ malignan+y. -n' :o6nsend. a#iston. :e;t#ook o& surgery.
200!K1!.
/. Al#ers P( Al#re+ht D( Alga#a 7( 2okemeyer 4( 4ohn)4edermark 5( 7iBaBi K(
et all. 5uidelines on testi+ular +an+er. =uropean Asso+iation o& 9rology.
2012. p 1)32.
!. <in K( harangpani %. +reening &or testi+ular +an+er' an e,iden+e re,ie6 &or
the 9 pre,enti,e ser,i+es task &or+e. Ann intern med. 2010K153'3"$)".
". heikine M( 5enega =( Melamed 0( <ee P( %euter P=( Me *. Mole+ular
geneti+s o& testi+ular germ +ell tumors. Am 0 +an+er res. 2012K2'153)1$/.
10. Ameri+an 4an+er o+iety. :esti+ular +an+er. A4. 2013.
11. Andrology Australia. :esti+ular +an+er. 3iagnosis and management. 4lini+al
summary guide. Monash 9ni,ersity. 2010K$.
12. 9 Pre,enti,e :ask 7or+es. +reening &or :esti+ular 4an+er' 9.. Pre,enti,e
er,i+es :ask 7or+e %ea&&irmation %e+ommendation tatement. Ann intern
med. 2011K158'8!3)$.
23

Anda mungkin juga menyukai