Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Ensefalitis Toksoplasma pada Penderita HIV/AIS
II.1.1 Penda!"l"an
Toksoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii, protozoa intraselular
obligat distribusi di seluruh dunia. Ensefalitis toksoplasma merupakan penyebab
tersering lesi otak fokal infeksi oportunistik tersering pada pasien AIDS. Di
Amerika angka kejadiannya mencapai !"#$%,$", sedangkan di Eropa mencapai
rata#rata %&". Sekitar &#$&" dari pasien yang terinfeksi 'I( di Amerika Serikat
pada akhirnya akan terkena ensefalitis toksoplasma.

Di Indonesia sendiri, menurut )enkes *I, jumlah penderita terinfeksi 'I(


tahun $&&$ diestimasikan sebanyak %&.&&&#+&.&&& orang. Sebagian besar
tersangka 'I( ini merupakan pengguna obat narkotika suntik ,Intra-enous drug
users.. /ebih dari !& " penderita yang terinfeksi 'I( akan berkembang menjadi
kelainan neurologis.
$
0elainan neurologis yang sering terjadi pada penderita yang terinfeksi
'I( adalah ensefalitis toksoplasma, limfoma SS1, meningitis kriptococcal , 2)(
ensefalitis dan progressive multifocal leukoencephalopathy ,1)/.. Infeksi
oportunistik SS1 yang paling sering pada penderita 'I( adalah ensefalitis
to3oplasma.
+
Diagnosis presumtif ensefalitis toksoplasma dapat ditegakkan berdasarkan
gejala klinis, pemeriksaan penunjang serologis dan pencitraan, baik dengan
tomografi komputer ,2T Scan. atau Magnetic Resonance Imaging,)*I..
18
Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan baku emasnya dengan pemeriksaan
histopatologi dari biopsi dan ditemukannya takizoit dan bradizoit. /esi
toksoplasma ensefalitis ,TE. sulit dibedakan dengan lesi lainnya, meskipun
demikian gambaran yang dianggap khas yaitu lesi otak fokal tunggal atau
multipel yang nyata bagian tepi menyerupai cincin, dengan lokasi tersering pada
basal ganglia 4!", thalamus, peri-entrikular dan corticomedullary junction
,subkotikal. disertai edema perifokal dan berdiameter sampai + cm.
5

II.1.# efinisi
Ensefalitis toksoplasma disebut juga toksoplasmosis otak, muncul pada
kurang lebih &" pasien AIDS yang tidak diobati. 'al ini disebabkan oleh parasit
Toxoplasma gondii, yang diba6a oleh kucing, burung dan he6an lain yang dapat
ditemukan pada tanah yang tercemar oleh tinja kucing dan kadang pada daging
mentah atau kurang matang. 7egitu parasit masuk ke dalam sistem kekebalan, ia
menetap di sana, tetapi sistem kekebalan pada orang yang sehat dapat mela6an
parasit tersebut hingga mencegah penyakit. 8ejala termasuk ensefalitis, demam,
sakit kepala berat yang tidak menanggapi pengobatan, lemah pada satu sisi tubuh,
kejang, kelesuan, kebingungan yang meningkat, masalah penglihatan, pusing,
masalah berbicara dan berjalan, muntah dan perubahan kepribadian. Tidak semua
pasien menunjukkan tanda infeksi.
!
II. 1.$ Etiolo%i
Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang diba6a oleh kucing,
burung dan he6an lainyang dapat ditemukan pada tanah yang tercemar oleh tinja
19
kucing dan kadang pada daging mentah atau kurang matang. 7egitu parasit masuk
ke dalam sistem kekebalan, ia menetap di sana, tetapi sistem kekebalan pada
orang yang sehat dapat mela6an parasit tersebut hingga tuntas, mencegah
penyakit. Transmisi pada manusia terutama terjadi bila memakan daging babi atau
domba yang mentahyang mengandung oocyst ,bentuk infektif dari T.gondii.. 7isa
juga dari sayur yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan feses kucing.
Selain itu dpat terjadi transmisi le6at transplasental, transfusi darah, dan
transplantasi organ. Infeksi akut pada indi-idu yang immunokompeten biasanya
asimptomatik. 1ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi
reakti-asi dari infeksi laten yang akan mengakibatkan timbulnya infeksi
opportunistik dengan predileksi di otak.
9
II.1.& a"r Hid"p
Toxoplasma gondii hidup dalam + bentuk : thachyzoite, tissue cyst ,yang
mengandung bradyzoites. dan oocyst , yang mengandung sporozoites.. 7entuk
akhir dari parasit diproduksi selama siklus seksual pada usus halus dari kucing.
0ucing merupakan pejamu definitif dari T gondii. Siklus hidup aseksual terjadi
pada pejamu perantara, ,termasuk manusia.. Dimulai dengan tertelannya tissue
cyst atau oocyst diikuti oleh terinfeksinya sel epitel usus halus oleh bradyzoites
atau sporozoites secara berturut#turut. Setelah bertransformasi menjadi
tachyzoites, organisme ini menyebar ke seluruh tubuh le6at peredaran darah atau
limfatik .1arasit ini berubah bentuk menjadi tissue cysts begitu mencapai jaringan
perifer. 7entuk ini dapat bertahan sepanjang hidup pejamu, dan berpredileksi
untuk menetap pada otak, myocardium, paru, otot skeletal dan retina.
20
Tissue cyst ada dalam daging, tapi dapat dirusak dengan pemanasan
sampai 94
o
2, didinginkan sampai #$&
o
2 atau oleh iradiasi gamma. Siklus seksual
entero#epithelial dengan bentuk oocyst hidup pada kucing yang akan menjadi
infeksius setelah tertelan daging yang mengandung tissue cyst. Ekskresi oocysts
berakhir selama 4#$& hari dan jarang berulang. ;ocyst menjadi infeksius setelah
diekskresikan dan terjadi sporulasi. /amanya proses ini tergantung dari kondisi
lingkungan, tapi biasanya $#+ hari setelah diekskresi. ;ocysts menjadi infeksius di
lingkungan selama lebih dari tahun.
4,<
Transmisi pada manusia terutama terjadi bila makan daging babi atau
domba yang mentah yang mengandung oocyst. 7isa juga dari sayur yang
terkontaminasi atau kontak langsung dengan feces kucing. Selain itu dapat terjadi
transmisi le6at transplasental, transfusi darah, dan transplantasi organ. Infeksi
akut pada indi-idu yang imunokompeten biasanya asimptomatik. 1ada manusia
dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reakti-asi dari infeksi laten. yang
akan mengakibatkan timbulnya infeksi oportunistik dengan predileksi di otak.
Tissue cyst menjadi ruptur dan melepaskan in-asi-e tropozoit ,takizoit..
Takisoit ini akan menghancurkan seldan menyebabkan focus nekrosis.
4,<,%
1ada pasien yang terinfeksi 'I(, jumlah 2D5 limfosit T dapat menjadi
prediktor kemungkinanan adanya infeksi oportunistik. 1ada pasien dengan 2D5 =
$&& sel>m/ kemungkinan untuk terjadi infeksi oportunistik sangat tinggi.
;portunistik infeksi yang mungkin terjadi pada penderita dengan 2D5 = $&&
sel>m/ adalah pneumocystiscarinii , 2D5 =&& sel>m/ adalah Toxoplasma gondii ,
dan 2D5 = !& adalah ). a-ium comple3 , sehingga diindikasikan untuk
21
pemberian profilaksis primer. ). tuberculosis dan candida species dapat
menyebabkan infeksi oportunistik pada 2D5 ? $&& sel>m/.
Didalam otak parasit ini terlihat didalam sel#sel glia atau neuron sebagai
parasit intra selluler atau sebagai koloni#koloni terminal ,pseudocysts.. 1rotozoa
ini juga berada bebas dalam jaringan. *eaksi radang umumnya jelas terlihat,
sebagai gliosis, mikroglia, atau astrosit#astrosit. 1enyerbukan limfosit#limfosit
22
dalam ruang -ircho6 robin, disamping nekrosa lokal jaringan otak. @uga terjadi
proliferasi sel#sel ad-entisia, disamping nekrosa lokal jaringan otak. 1erubahan#
perubahan itu paling banyak terdapat dalam corte3 cerebralis. 1arasit itu juga bisa
dijumpai pada selaput otak.
II.1.' Patofisiolo%i
'I( secara signifikan berdampak pada kapasitas fungsional dan kualitas
kekebalan tubuh. 'I( mempunyai target sel utama yaitu sel limfosit T5, yang
mempunyai reseptor 2D5. 7eberapa sel lain yang juga mempunyai reseptor 2D5
adalah : sel monosit, sel makrofag, sel folikular dendritik, sel retina, sel leher
rahim, dan sel langerhans. Infeksi limfosit 2D5 oleh 'I( dimediasi oleh
perlekatan -irus kepermukaan sel reseptor 2D5, yang menyebabkan kematian sel
dengan meningkatkan tingkat apoptosis pada sel yang terinfeksi. Selain
menyerang sistem kekebalan tubuh, infeksi 'I( juga berdampak pada sistem
saraf dan dapat mengakibatkan kelainan pada saraf. Infeksi oportunistik dapat
terjadi akibat penurunan kekebalan tubuh pada penderita 'I(>AIDS. Infeksi
tersebut dapat menyerang sistem saraf yang membahayakan fungsi dan kesehatan
sel saraf.
)ekanisme bagaimana 'I( menginduksi infeksi oportunistik seperti
to3oplasmosis sangat kompleks. Ini meliputi deplesi dari sel T 2D5, kegagalan
produksi I/#$, I/#$, dan IAB#gamma, kegagalan akti-itas /imfosit T sitokin.
Sel#sel dari pasien yang terinfeksi 'I( menunjukkan penurunan produksi I/#$
dan IAB#gamma secara in -itro dan penurunan ekspresi dari 2D !5 sebagai
respon terhadap T gondii. 'al ini memainkan peranan yang penting dari
23
perkembangan to3oplasmosis dihubungkan dengan infeksi 'I(. Ensefalitis
toksoplasma biasanya terjadi pada penderita yang terinfeksi -irus 'I( dengan
2D5 T sel = &&>m/.
Ensefalitis toksoplasma ditandai dengan onset yang subakut. )anifestasi
klinis yang timbul dapat berupa defisit neurologis fokal ,9%"., nyeri kepala
,!!"., bingung > kacau ,!$"., dan kejang ,$%".%. 1ada suatu studi didapatkan
adanya tanda ensefalitis global dengan perubahan status mental pada 4!" kasus,
adanya defisit neurologis pada 4&" kasus, Byeri kepala pada !& " kasus, demam
pada 5! " kasus dan kejang pada +& " kasus.
5
Defisit neurologis yang biasanya terjadi adalah kelemahan motorik dan
gangguan bicara. 7isa juga terdapat abnormalitas saraf otak, gangguan
penglihatan, gangguan sensorik, disfungsi serebelum, meningismus, mo-ement
disorders dan menifestasi neuropsikiatri.
<
1ada pasien yang terinfeksi 'I(, jumlah 2D5 limfosit T dapat menjadi
prediktor untuk -alidasi kemungkinanan adanya infeksi oportunistik. 1ada pasien
dengan 2D5= $&& sel>m/ kemungkinan untuk terjadi infeksi oportunistik sangat
tinggi.
24
II.1.( )e*ala Klinis
&
8ejala termasuk ensefalitis, demam, sakit kepala berat yang tidak respon
terhadap pengobatan, lemah pada satu sisi tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan
yang meningkat, masalah penglihatan, pusing, masalah berbicara dan berjalan,
muntah dan perubahan kepribadian. Tidak semua pasien menunjukkan tanda
infeksi. Byeri kepala dan rasa bingung dapat menunjukkan adanya perkembangan
ensefalitis fokal dan terbentuknya abses sebagai akibat dari terjadinya infeksi
toksoplasma. 0eadaan ini hampir selalu merupakan suatu kekambuhan akibat
hilangnya kekebalan pada penderita#penderita yang semasa mudanya telah
berhubungan dengan parasit ini. 8ejala#gejala fokalnya cepat sekali berkembang
dan penderita mungkin akan mengalami kejang dan penurunan kesadaran.
25
II.1.+ ia%nosis
a. 1emeriksaan Serologi
Didapatkan seropositif dari anti#T.gondii Ig8 dan Ig). Deteksi juga dapat
dilakukan dengan indirect fluorescent antibody ,IAA., aglutinasi, atau enzyme
linked immunosorbent assay ,E/ISA.. Titer Ig8 mencapai puncak dalam #$
bulan setelah terinfeksi kemudian bertahan seumur hidup.
b. 1emeriksaan cairan serebrospinal
)enunjukkan adanya pleositosis ringan dari mononuklear predominan dan
ele-asi protein.
c. 1emeriksaan 1olymerase 2hain *eaction ,12*.
Digunakan )endeteksi DBA To3oplasmosis gondii. 12* untuk T.gondii
dapat juga positif pada cairan bronkoal-eolar dan cairan -itreus atau aCuos humor
dari penderita toksoplasmosis yang terinfeksi 'I(. Adanya 12* yang positif pada
jaringan otak tidak berarti terdapat infeksi aktif karena tissue cyst dapat bertahan
lama berada di otak setelah infeksi akut.

d. 2T scan
)enunjukkan fokal edema dengan bercak#bercak hiperdens multiple
disertai dan biasanya ditemukan lesi berbentuk cincin atau penyengatan homogen
dan disertai edema -asogenik pada jaringan sekitarnya. Ensefalitis toksoplasma
jarang muncul dengan lesi tunggal atau tanpa lesi.
26
e. 7iopsi otak
Dntuk diagnosis pasti ditegakkan melalui biopsi otak
II.1., Penatalaksanaan
a. Toksoplasmosis otak diobati dengan kombinasi pirimetamin dan
sulfadiazin. 0edua obat ini dapat melalui sa6ar#darah otak.
b. Toxoplasma gondii, membutuhkan -itamin 7 untuk hidup. 1irimetamin
menghambat pemerolehan -itamin 7 oleh tokso. Sulfadiazin
menghambat penggunaannya.
c. 0ombinasi pirimetamin !&#&& mg perhari yang dikombinasikan dengan
sulfadiazin #$ g tiap 9 jam.
27
d. 1asien yang alergi terhadap sulfa dapat diberikan kombinasi pirimetamin
!&#&& mg perhari dengan clindamicin 5!&#9&& mg tiap 9 jam.
e. 1emberian asam folinic !#& mg perhari untuk mencegah depresi
sumsum tulang.
f. 1asien alergi terhadap sulfa dan clindamicin, dapat diganti dengan
Azitromycin $&& mg>hr, atau claritromicin gram tiap $ jam, atau
ato-aCuone 4!& mg tiap 9 jam. Terapi ini diberikan selam 5#9 minggu
atau + minggu setelah perbaikan gejala klinis.
g. Terapi anti retro -iral ,A*(. diindikasikan pada penderita yang terinfeksi
'I( dengan 2D5 kurang dari $&& sel>m/, dengan gejala ,AIDS. atau
limfosit total kurang dari $&&. 1ada pasien ini, 2D5 5$, sehingga
diberikan A*(.
28

Anda mungkin juga menyukai