Anda di halaman 1dari 3

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) digunakan secara luas sebagai indeks fungsi ginjal yang

dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens ginjal. Klirens adalah volume
plasma yang mengandung semua zat yang larut melalui glomerulus serta dibersihkan dari plasma
dan diekskresikan ke dalam urin, karena itu nilai klirens mewakili fungsi glomerulus. LFG
digunakan sebagai salah satu indikator menilai fungsi ginjal. Biasanya digunakan untuk
menghitung bersihan kreatinin yang selanjutnya dimasukkan kedalam formula. Nilai GFR
normal adalah 90 120 mL/min/1.73 m2 (Sennang et al, 2005; Tam, 2000; & Widmann, 1995).
Rumus Menghitung GFR-Rumus Glomerular Filtration Rate menurut formula CockroftGault adalah sebagai berikut :
GFR for male: (140 age) x wt(kg) / [72 x Serum Creatinine]
GFR for female: GFR(females) = GFR(males) x 0.85

(Kusnandar, 2006; Sennang et al., 2005).

Pada pasien Tn. JW dihitung nilai GFR :


tes klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault:
LFG (ml/menit) =
=
= 15,308 ml/menit
Jadi, nilai GFR pasien Tn. JW sebesar 15,308 ml/menit sehingga Tn.JW termasuk dalam
GGK stage 4.
Telah diketahui kadar asam urat pada Tn.JW meningkat, hal inilah yang menyebabkan

rasa sakit pada sendi-sendi seluruh badan. Hal ini disebabkan oleh penumpukan kristal di daerah
tersebut akibat tingginya kadar asam urat dalam darah. Hiperuricemia disebabkan oleh sintesa

purin berlebih dalam tubuh karena pola makan yang tidak teratur dan proses pengeluaran asam
urat dari dalam tubuh yang mengalami gangguan (Price & Wilson, 1992). Untuk terapi asam urat
tersebut, digunakan Allopurinol. Selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi
ginjal. Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin
oksidase. Mekanisme dari allopurinol adalah menghambat xantine oksidase yaitu, enzim yang
bertanggung jawab untuk mengubah hipoksantin menjadi xanthine kemudian menjadi asam urat.
Allopurinol dimetabolisme menjadi oxypurinol yang juga merupakan inhibitor xanthine oxidase:
Allopurinol bekerja pada purin katabolisme, mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu
biosintesis purin vital (Charles et al, 2012). Menurut Goicoechea, et al. (2010) Allopurinol
diketahui dapat menurunkan protein C-reaktif dan memperlambat perkembangan penyakit ginjal
pada pasien gagal ginjal kronis. Selain itu, allopurinol juga dapat mengurangi risiko
kardiovaskular. Oleh karena itu, allopurinol merupakan obat hipourisemik yang tepat untuk
digunakan pada pasien gout kronik tersebut.

Charles F. L, Lora L. A , Leonard L. L, dan


Morton P. G., 2011, Drug Information Handbook. 20th ed. USA: Lexi Comp.
Goicoechea, Marian, Soledad Garca de Vinuesa, Ursula Verdalles, Caridad Ruiz-Caro, Jara
Ampuero, Abraham Rincon, David Arroyo, and Jose Lun o, Effect of Allopurinol in
Chronic Kidney Disease Progression and Cardiovascular Risk, Clin J Am Soc Nephrol
5: 1388 1393, 2010.

Kusnandar, S. 2006. Uji Faal Ginjal, Bersihan dan Laju Filtrasi Glomerulus. Pendidikan
Berkesinambungan Patologi Klinik. Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Price, P,A & Wilson, L,M. 1992. Gout, Pathofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta : EGC.
Sennang, N., Sulina, Badji, A., Hardjoeno. 2005. Laju Filtrasi Glomerulus pada Orang Dewasa
Berdasarkan Tes Klirens Kreatinin Menggunakan Persamaan Cockroft-Gault dan
Modification of Diet in Renal Disease. J.Med.Nus vol 24, No. 2. Hlm. 80-84.

Anda mungkin juga menyukai