Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KOTA KUPANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)
Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Lima- Kupang Telp. (0380)
828920 Fax : 826302

LAPORAN EAVALUASI AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN


PROGRAM KONPENSASI PENGURANGAN SUBSIDI
BAHAN BAKAR MINYAK (PKPS BBM) DI KOTA KUPANG,
PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2006

1.

PENDAHULUAN
Kebijakan pemerintah pusat dalam menggurangi subsidi bahan
bakar minyak (BBM) ini membawa dampak bagi kenaikan harga
barang, jasa dan kebutuhan pokok masyarakat secara nasional
termasuk Kota Kupang. Kondisi objektif ini membawa dampak
langusng pada menurunnya daya beli masyarakat, khususnya
masyrakat marjinal yang rentan terhadap pelbagai gejolak
perekonomian yang ada.
Berangkat dari kondisi objektif tersebut diatas maka pemerintah
berkomitmen menyediakan dana konpensasi subsidi BBM bidang
kesejatraan sosial kepada keluarga miskin melalui program
peningkatan kesejatraan sosial keluarga dalam bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi seperti pembangunan infrastruktur
pedesaan maupun pemberdayaan ekonomi masyrakat miskin.

2.

Setelah berjalan selama 1 (satu) tahun paket program ini sangat


membantu kelompok sasaran khususnya Rumah Tangga Miskin
(RTM) di Kota Kupang yang berdasarkan hasil pendataan akhir BPS
Kota Kupang berjumlah 25.172 RTM yang tersebar di Kota Kupang.
Disadari sepenuhnya bahwa masih banyak kelemahan-kelemahan
dalam pengelolaan paket program PKPS BBM yang meliputi bidang
pendidikan, kesehatan dan sosial yang ditemui dalam kegiatan
monitoring dan pengawasan pelaksanaan paket program tersebut
diatas, dan tentunya menjadi catatan-catatan kritis untuk perbaikan
program baik dari sisi perencanaan maupun sisi pelaksanaan
kegiatan, berikut hasil monitoring dan evaluasi akhir sebagaimana
tersebut dibawa ini.
DASAR
1

Keputusan Walikota Kupang Nomor : 04/KEP/HK/2006 tanggal 22


Januari Tahun 2006, tentang Pembentukan Tim Koordinasi UPMP
PKS BBM Kota Kupang.

DASK Bappeda Kota Kupang TA. 2006 pada Program Kerja Unit
Pengaduan dan Pengawasan Masyarakat (UPMP) PKPS BBM Kota
Kupang.

3.

MAKSUD DAN TUJUAN :


1

1.

Maksud kegiatan evaluasi program ini untuk melihat


sejauhmana korelasi antara disain perencanaan program
dengan pelaksanaan program di lapangan.
Tujuannya adalah :
1. Menilai respon masyarakat terhadap penetapan kelompok
sasaran dalam setiap paket program kegiatan PKPS BBM oleh
instansi teknis terkait;
2. Menilai tingkat pemahaman kelompok sasaran terhadap
tujuan dan manfaat paket program PKPS BBM sebagai
stimulan dalam upaya membantu kelompok Rumah Tangga
Miskin (RTM) keluar dari dampak penarikan subsidi bahan
bakar minyak dan bersifat jangka pendek.

4.

5.

SASARAN :
1.

Tingkat Akurasi pendataan/rekruitment RTM penerima dana


PKPS BBM bidang Pendidikan, Kesehatan dan Sosial. Lokasi
sampel diprioritaskan pada Kelurahan dengan tingkat kepadatan
penerima BLT 5.000 RTM per Kelurahan (data BPS periode
Desember 23.072 RTM).

2.

Pemahaman substansi program PKPS BBM yang berkaitan


dengan tujuan, target dan sasaran paket program bidang
Pendidikan,
Kesehatan
dan
Sosial
oleh
pihak
penerima/pemanfaat kegiatan Rumag Tangga Miskin (RTM) di
Kota Kupang

3.

Efektifitas
Koordinasi
antar
instasni
teknis
dalam
penyelenggaraan paket program PKPS BBM di Kota Kupang.

4.

Tingkat penyimpangan pemanfaatan dana bantuan PKPS BBM


yang teralokasi kedalam SKPD pengelola program bidang
Pendidikan, Kesehatan dan Sosial.

HASIL EVALUASI AKHIR :


Paket Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak
(PKPS BBM) di Kota Kupang dimulai sejak TA. 2005 hingga saat ini
meliputi :
1. Bidang Sosial melalui pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
bagi Keluarga Miskin di Pedesaan/Kelurahan sebesar Rp.
100.000,-per KK yang diisalurkan melalui Kantor Pos setempat.
Untuk Kota Kupang pada TA. 2006 tercatat sebanyak Rp.
7.700.000.000,- untuk 23.072 RTM.

Kesimpulan Evaluasi Akhir :


1 Pertama: Penetapan kelompok sasaran masuk dalam
katagori SEDANG hal ini disebabkan karena pola
pencacahan RTM mengikuti standar dan indikator sesuai
kriteria yang ditetapkan BPS Pusat (general), sedangkan
variabel khusus sesuai karateristik lokal kurang diperhatikan.
sehingga terjadi penyimpangan pendataan RTM 20 s/d 30 %
yang tidak sesuai dengan kenyataan lapangan (kasus
ketidaksesuaian data antara penerima ASKESKIN dengan
penerima SLT).
Saran
Tindak
:
Untuk
pihak
BPS
perlu
ada
penyesuaian/revisi
data
RTM
dengan memperhatikan
karateristik lokal, motode identifikasi mengikuti pola yang
bersifat
demoktaris
dan
partisipatif
artinya
pencacahan/pendataan melalui koordinasi pihak Kelurahan
dengan memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam
areal tertentu (RT/RW) yang menentukan sendiri RTM dengan
tetap memperhatiakn indikator pilihan yang ditetapkan oleh
BPS seelah itu dibuatkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani pihak Kelurahan dan Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan lainnya dalam Wilayah Kelurahan tersebut.
Pendekatan
ini
akan
meminimalisir
keresahan
atas
penyimpangan pendataan yang selama ini berlaku. Rujukan
konseptual disarankan mengikuti pendekatan Program
Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang diluncurkan
oleh IBRD
2 Kedua : Pemahaman tujuan dan manfaat paket program
PKPS BBM bagi penerima manfaat, masuk dalam katagori
SEDANG hal ini disebabkan karena pihak penerima paket
(RTM) tidak atau kurang memahami manfaat paket kegiatan
PKPS BBM khususnya BLT dan Kesehatan, mereka hanya
mengetahui kalau pemberian bantuan disebabkan karena
kondisi ekonomi rumah tangga (pendapatan, tempat tinggal)
tergolong rendah mereka tidak memahami bahwa sebenarnya
selama ini (sejak subsidi BBM diterapkan) ada hak-hak rakyat
pada umumnya dan khususnya rakyat miskin yang disubtitusi
ke kelompok masyarakat mampu (kaya) sehingga terjadi
pemborosan keuangan negara disektor Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang pada akhirnya mempengaruhi pelayanan dasar
dalam
masyarakat
seperti
pembangunan
infrastrutur
pedesaan, kesehatan dan pendidikan.
3 Saran Tindak : Intensitas Sosialisasi paket program PKPS
BBM (pendidikan, kesehatan dan sosial) harus ditingkatkan
dan menjangkau semua stakeholder khusunya di tingkat
Kelurahan.
4 Ketiga : Efektifitas Koordinasi antar instasni teknis dalam
penyelenggaraan paket program PKPS BBM di Kota Kupang
masuk dalam katagori BAIIK .
5 Keempat : Penyimpangan pemanfaatan dana oleh pihak
pengelola paket program PKPS BBM baik oleh Instansi teknis
terkait tingkat Kota seperti Dinas Pendidikan, Kesehatan dan
Sosial masuk dalam katagori BAIK karena fungsi dan peran

Instansi teknis hanya sebatas koordinatif dan pengawasan


program dan kegiatan sementara dana langsung ke rekening
kelompok sasaran, seperti oleh Puskesmas/Rumah Sakit
untuk Bidang Kesehatan, Kepala Sekolah untuk Bidang
Pendidikan sementara Sosial langsung diterima masyarakat
masuk dalam katagori SEDANG sebab permasalahan yang
menonjol di bidang Kesehatan dilatarbelakangi oleh data
Rumah Tangga Miskin yang dikeluarkan oleh BPS yang tidak
mengkafer
data
jumlah
keluarga
yang
menjadi
tanggungungan
RTM
sedangkan
fasilitas
ASKESKIN
menjangkau sampai pada anggota Keluarga, sedangkan untuk
bidang pendidikan lebih disebabkan karena masalah teknis
yang berhubungan dengan pengelolaan dana BOS dan BKM
yang kurang memperhatikan aspek kebutuhan prioritas
Sekolah sehingga kegiatan-kegiatan yang terangkum dalam
setiap RAB Sekolah banyak yang tidak menyentuh langsung
kebutuhan Siswa seperti pengadaan meublair (kursi tamu
Kepala Sekolah, Kulkas, maupun plataran apel siswa yang
penggunaanya tidak berkorelasi secara langsung dengan
kebutuhan Siswa khususnya anak kurang mampu (RTM).

2.

1 Saran Tindak : Khusus bagi pihak instansi teknis


penanggung jawab kegiatan (Dinas PK, Kesehatan dan Sosial)
kedepan perlu
ditingkatkan intensitas koordinas dengan pihak Kelurahan
sehingga permasalahan yang muncul akan lebih awal
terditeksi sehingga lebih mudah dalam penyelesaian kasus.
Khusus untuk
Bidang Kesehatan, melalui sistim jaminan kesehatan bagi
penduduk miskin, yang meliputi; layanan kesehatan dasar,
layanan
kesehatan rujukan dan pelayana penunjang lainnya. Untuk
Tahun Anggaran 2006 teralokasi sebesar Rp 704.760.000.
realisasi Rp 382.978.227 sisa Rp 321.781.773.
Hasil Evaluasi : Masuk dalam katagori sedang sebab masih
terdapat masalah yaitu proses sosialisasi program tidak berjalan
intensif sehingga masih terdapt sisa dana yang tidak terserap
dengan baik. Sementara disisi lain masyarakat mengeluh
tingginya biaya pengobatan.

3.

Saran Tindak : Dalam upaya perbaikan kinerja pelayanan


kesehatan maka pihak Puskesmas agar secara intensif
melakukan sosialisasi pemanfaatan dana ASKESKIN kepada
masyarakat melalui pelbagai media yang ada, disamping itu
pemerintah Kota perlu memikirkan secara serius dana penunjang
sektor kesehatan dalam mengefektifkan pelayanan dokter
kepada kelompok RTM di Kota Kupang.
Bidang Perikanan dan Kelautan melalui paket kegiatan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) untuk
membantu permodalan kelompok Nelayan dengan Koperasi
sebagai mitra usaha. Untuk Tahun Anggaran 2005 alokasi dana
yang tersedia Rp .1.800.172.000. realiasi penguliran : Posisi sisa
kas s/d 31 juli 2006 TA. 2004 = 158.657.600 dan TA. 2005

92.886.200 total = 251.543.500 dengan jumlah penerima dana


sebanyak 251 orang.

4.

Sampai dengan Agustus 2006 sisa dana yang belum tersalurkan


sebesar Rp.1.546.285.000 yang disalurkan melalui Koperasi
Swamitra Mina.
Hasil Monitoring dan Evaluasi per Nopember 2206
menunjukan bahwa perguliran dana PEMP di Kota Kupang
menunjukan hasil yang cukup baik (masuk dalam katagori
sedang) kondisi ini terkendala pada keengganan anggota untuk
memanfaatkan dana tersebut karena tingkat suku bunga yang
ditetapkan cukup tinggi sesuai suku bungan bank Bokopin yang
berlaku umum (14,5 % per tahun), namun secara keseluruhan
cukup baik dan tercatat dana PEMP yang tersalur s/d 31
Desember 2006 mencapai 55%.
Saran tindak : Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai
penaggung jawab kegiatan ini, perlu secara intensif melakukan
penyulu-han/sosialisasi kepada kelompok sasaran sekaligus perlu
dipikirkan untuk mengembangkan pendirian sebuah Koperasi
yang wilayah kerjanya meliputi kecamatan Kelapa Lima. Selain
itu perlu ada perlakuan khusus kepada RTM Nelayan dengan
suku bunga yang lebih rendah.
Bidang Koperasi dan UKM untuk peket kegiatan Dana Bergulir
untuk Usaha Ekonomi Mikro. Untuk Tahun Anggaran 2005 alokasi
dana yang tersedia Rp 8.435.356.483 untuk 42 KOP/LKM dengan
Jumlah anggota 6391.Jumlah Modal bedrgulir yang tersalurkan
sampai TA 06 sebesar Rp. 4.330.000.000 ( realiasi : 51 % )
Untuk TA. 2006 sampai dengan Agustus 2006 Dana Bergulir
untuk Usaha Ekonomi Mikro yang belum tersalurkan sebesar Rp.
4.105.356.483,-

5.

Hasil Monitoring dan Evaluasi per Nopember 2206


menunjukan bahwa perguliran dana PEMP di Kota Kupang
menunjukan hasil yang cukup baik (masuk dalam katagori
kurang) kondisi ini disebabkan karean kurang intensifnya Dinas
Koperasi melakukan sosialisasi kepada kelompok sassaran, hal ini
diakui Dinas Koperasi Kota karena minimnya anggaran bagi
kegiatan sosialisasi dan supervisi tenaga koperasi pada
kelompok binaan..
Saran tindak : Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai
penaggung jawab kegiatan ini, perlu secara intensif melakukan
penyulu-han/sosialisasi kepada kelompok sasaran sekaligus pula
secara administratif laporan kemajuan kelompok binaan harus
secara intens disampaikan kepada pihak-pihak terkait seperti
Walikota dan lembaga DPRD sehingga kebutuhan riel dapat
diakomodir sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Bidang Insfrastruktur Pedesaan (IP), diarahkan pada
penyediaan infrastruktur di desa tertinggal (jalan, jembatan, air
bersih, sanitasi, tambatan perahu, irigasi desa sederhana dan
penyediaan listrik bagi daerah yang betul betul memerlukan.
Untuk Tahun Anggaran 2005 alokasi dana yang tersedia Rp
4.250.000.000
realiasi : 100 % yang tersalurkan melalui pembangunan sarana
dan prasarana di 17 Kelurahan Kota Kupang seperti :
1 Jalan lingkungan 121 ruas.
2 Pekerjaan deker 18 buah.

1 Pekerjaan saluran irigasi 9 buah.


2 Pekerjaaan jembatan kayu 3 buah.
3 Pekerjaan sumur gali sebanyak 2 buah.
Hasil Monev : masuk dalam katagori Baik sesuai tingkat
penyerapan dana dan ketepatan target dan sasaran program.
5. Pt. Pos dan Giro cabang Kupang : Penyaluran Bantuan
Langsung Tunai (BLT) yang telah alokasikan untuk kota kupang
sebesar Rp
21.060.900.000 kepada kelompok Rumah Tangga Miskin (RTM)
sebanyak 46.734 KK, realisasi Rp. 18.781.200.000 jumlah KK
penerima bantuan sebesar 44.563 prosentasi sebesar 89.17 %.
1). Masalah / hambatan.
1 Pendataan RTM tidak selektif sehingga terjadi perbedaan
data peserta penerima BLT yang diusulkan BPS dengan
yang diterima PT.Posindo.
2 Kartu raskin yang disalurkan ada yang tidak layak dan
belum terdistribusi karena KK yang bersangkutan tidak
berada di tempat.
3 Ada penggandaan masyarakat miskin yang belum terdata
oleh petugas pendata.
2)..Upaya pemecahan masalah
Berkoordinasi dengan bps, melakukan coklit di lapangan
dengan mendatangi masing masing peserta yang tidak
layak dan masyarakat yang tidak terdata dengan memberikan
pengertian / pengarahan tentang proses dan aturan tentang
pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
1 Hasil Evaluasi : Paket program BLT masuk dalam katagori
Sedang sebab berkaitan dengan adanya perbedaan data
RTM yang cukup signifikan antara data BPS dan Posindo,
walaupun permasalahan tersebut dapat diatasi telah
membawa dampk psykologis bagi RTM penerima BLT. Hali
dapat terjadi karena pihak BPS kurang melakukan pendekatan
secara intensif dengan pihak Kelurahan melalui perangkat
RT/RW, pihak BPS hanya mengandalkan para Mantis Statistik
di Kelurahan yang ada yang sering ali terkendala minimnya
biaya operasional dalam melakukan pendataan RTM dimasingmasing Kelurahan yang ada di Kota Kupang.
2 Saran Tindak : lebih ditujukan kepada pihak BPS Kota
Kupang agar dalam pendataan RTM harus benar-benar
melibatkan pihak RT/RW pada Kelurahan yang ada sehingga
data yang ada dapat dipertanggung jawabkan terutama
menyangkut keabsaan data kependudukan. Dalam soal
minimnya dana operasional pihak mantis statistik di
Kelurahan maka pihak BPS Kota Kupang perlu mengajukan
permohonan dukungan dana penunjang kepada pihak
Pemerintah Kota sesuai mekanisme yang ada jangan hanya
menunggu dana luncuran dari Pusat.

5. Dinas Pendidikan Kota Kupang : Paket kegiatan PKPS BBM


pada dinas pendidikan disalurkan melalui pemberian Bantuan
Operassional Sekolah (BOS) dan Bantuan Khusus Murid (BKM).
Untuk Tahun Anggaran 2005 bantuan yang dialokasikan sebagai
berikut :
1). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Tahun Anggaran
2005 sebesar Rp 4.696.725.500 realiasi : 100 % untuk 50.884
siswa (SD : 34.889 siswa; SMTP/MA :15.995 siswa), sedangkan
2). Penyaluran dana BOS dan BKM Rp. 7.095.739.834 terealisasi
sebesar Rp 7.095.739.834 atau 100.% kepada 51.802 orang
siswa/
penerima bantuan, termasuk Bantuan Khusus Siswa (BKM)
Tahun 2005/2006 teralokasi sebesar Rp. 423.150.000 (untuk
1.085 siswa; SMA/SMK : , sedangkan untuk TA 2006 teralokasi
sebesar Rp. 423.150.000 realiasi : 100 % Untuk 1.085 siswa
SMA/SMK
Hasil Monitorng dan Evaluasi : Metode monev yang dilakukan
untuk sektor Pendidikan lebih luas mengingat paket PKPS BBM
sektor Pendidikan terbagi atas 2 (dua) paket kegiatan sebagai
berikut :
1). Tingkat SD
1 Pemahaman substansi program yang meliputi Tujuan,
Sasaran dan Target Program., masuk dalam katagori
Kurang sedangkan proses identifikasi kebutuhan dan
penetapan skala prioritas kebutuhan Kurang
2 Permasalahan utama adalah intensitas sosialisasi program
sangat kurang, serta dukungan supervisi yang profesional
relatif sangat terbatas sehingga terjadi penyimpangan
pemanfaatan kebutuhan sekolah seperti pembangunan
fisik (rehab sekolah, pelataran apel siswa, pagar sekolah
dan pengadaan kursi tamu pimpinan (kepala sekolah) yang
tidak berhubungan secara langsung dengan kebutuhan
operasional sekolah (untuk jelasnya lihat Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Terpadu Tingkat Kecamatan).
2). Tingkat SLTP :
1 Pemahaman substansi program yang meliputi Tujuan,
Sasaran dan Target Program., masuk dalam katagori
Sedang sedangkan proses identifikasi kebutuhan dan
penetapan skala prioritas kebutuhan Baik.
2 Permasalahan utama adalah intensitas sosialisasi program
sangat kurang.
3).

Tingkat SMU
1 Pemahaman substansi program yang meliputi Tujuan,
Sasaran dan Target Program., masuk dalam katagori
Baik
2 Proses identifikasi kebutuhan dan penetapan skala prioritas
kebutuhan Baik

6. Aktifitas Unit Pengaduan Masyarakat (UPMP PKPS-BBM)

1.

Pembentukan UPMP PKPS BBM Kota Kupang dimulai sejak


diterbitkan SK Walikota Kupang Nomor : 04/KEP/HK/2006 tanggal
22

Januari Tahun 2006, tentang Pembentukan Tim Koordinasi UPMP


PKS BBM Kota Kupang. yang ditindak lanjuti pembentukan
UPMP PKPS BBM di tingkat Kecamatan dan Kelurahan sesuai SE.
Mendagri Nomor : SE.......
2. Dalam rangka sosialisasi dan memantapkan kehadiran UPMP
PKPS BBM di tingkat Kecamatan dan Kelurahan maka dipasang
bilboard berupa papan UPMP PKPS Kota Kupang) yang tersebar
di 54 titik yang meliputi Kota Kupang dengan sekretariat pada
Kantor Bappeda Kota Kupang, 4 (empat) Kantor Kecamatan dan
49 (empat puluh sembilan) Kelurahan.
3. Melakukan 8 (delapan) kali Rapat Koordinasi) baik tingkat Kota 4
(empat) kali Tingat Kecamatan dan 50 kali ditiingkat Kelurahan
khususnya berkaitan dengan sosialisasi sekaligus pula
pembentukan dan peresmian pembentukan UPMP PKPS
dimasing-masing tingkatan.
4.

5.

6.

Melakukan Monitoring terpadu pada 3 (tiga) paket utama PKPS


BBM seperti sektor Pendidikan (BOS-BKM), Kesehatan (ASKESKIN)
dan Sosial (BLT) dengan melibatkan unsur terkait yaitu pihak
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota (BPMP) pihak Dinas
Pendidikan dan Dinas Kesehatan termasuk pula unsur Kecamatan
dan Kelurahan.
Mendistribusikan bantuan Biaya Operasional keada pihak-pihak
terkait (Tim Korrdinasi PKPS BBM) baik yang bersumber dari
APBD II Kota Kupang maupun APBN (Dirjen Bina Desa Dept
Dalam Negeri).
Memfasilitasi pihak Kelurahan maupun Kecamatan dalam rangka
penyelesaian pengaduan masyarakat berkaitan dengan
permasalahan pemanfaatan dana PKPS BBM oleh pihak
pengelola yang disampaikan oleh masyarakat diantaranya :
1. Pengaduan
masyarakat
berkaitan
dengan
dugaan
penyimpangan pemanfaatan dana BOS dan BKM pada SDN
Maulafa II, SMPN I Kupang, SDN Oesapa telah dilakukan
klarifikasi dan untuk kasus yang tidak dapat ditolerir terpaksa
diteruskan ke tingkat penyidikan oleh pihak berwewenagn
seperti pada SMPN I Kupang.
2. Pengaduan Masyarkat berkaitan dengan pelaksanaan program
ASKESKIN yang dianggap tidak transparan dan tidak tepat
sasaran, oleh pihak UPMP PKPS BBM tingkat Kelurahan
bersama Dinas Kesehatan telah diambil langkah-langkah
konkrit untuk mengatasi permasalahan yang ada, melalui
kemudahan dalam bentuk rekomendasi Lurah bagi RTM yang
membutuhkan pelayanan ASKESKIN tanpa harus menunjukan
kartu ASKESKIN.

Untuk mengefektifkan pelaksanaan pengendalain dan pengawasan


perlaksanaan kegiatan PKPS BBM di Kota Kupang maka pemerintah
Pusat melalui Departemen Dalam Negeri telah mengalokasikan
bantuan biaya Opersional Tim PKPS BBM melalui UPMP PKPS
BBM Kota Kupang dengan perincian sebagai berikut :

1.

Tahap Pertama sebesar Rp. 18.575.000 (tanggal 25 September


2006) dan tahap ke dua sebesar Rp. 25.000.000,- (tanggal 10
Desember 2007) dengan demikian maka total bantuan
oprasional sebesar Rp. 43.575.500,- (pertanggung jawaban
terlampir) yang diperuntukan bagi kegiatan :
1 Pembayaran Honorarium
2 Koordinasi antar Instansi Teknis dalam rangka pelaksanaan
paket progrsm PKPS BBM seperti Rapat Teknis, Penyelesaian
Pengaduan Masyarakat melalui UPMPK Kelurahan, Kecamatan
dan Kota
3 Sosialisasi Pelaksanaan paket program
4 Monitoring dan Evaluasi
5 Pelaporan.
2.

Dalam upaya mensinergiskan pelaksanaan tugas perbantuan


Pusat Daerah yang terimplementasi dalam pelaksanaan
PKPS
BBM di Kota Kupang, maka pada TA. 2006 melalui DASK
Bappeda Kota Kupang telah dialokasikan dana sebesar Rp.
100.000.000,- untuk membiayai pos-pos kegiatan UPMP
PKPS BBM Kota Kupang sebagai berikut :

Total anggaran UPMP PKPS BBM Kota Kupang Tahun Anggaran 2006
sebesar Rp. 143.575.500,-

PERMASALAHAN
1. Dalam pelaksanaan paket-paket kegiatan PKPS-BBM yang
dilaksanakan oleh Unit Satuan Kerja tidak atau kurang melibatkan
pihak Kelurahan sebagai perpanjangan tangan pemerintah Kota
Kupang disisi yang lain apabila terjadi permasalahn di lapangan
biasanya masyarakat selalu membuat pengaduan ke tingkat
Kelurahan
2. Dukungan biaya Operasional untuk kegiatan Sosialisasi paket
kegiatan PKPS BBM pada sektor Pendidikan, Kesehatan, Koperasi
dan UKM serta Perikanan dan Kelautan sangat terbatas sehingga
jangkauan informasi tidak secara maksimal diterima oleh
masyarakat sebagai subyek dan obyek sasaran program.
3. Permasalahan yang terkait dengan belum tersalurkan bantuan
kredit lunak yang disediakan pemerintah pusat melalui Dinas
Koperasi dan UKM serta Perikanan dan Koperasi Kota Kupang lebih
disebabkan karena pihak UKM maupun Nelayan belum/tidak
terbiasa mengunakan modal kredit sebagai modal kerja dan
dipersyaratkan membentuk kelompok usaha bersama yang bersifat
tanggung renteng.
4. Kurang transparannya pihak pengelola paket kegiatan PKPS BBM
bidang Pendidikan, Koperasi dan Perikanan dan Kelautan dalam
pelaksanaan kegiatan sehingga pihak Kelurahan sulit memonitoring
pelaksanaan PKPS BBM dimaksud.

5. Dari hasil Monev bidang pendidikan, menunjukan bahwa identifikasi


kebutuhan sekolah dalam konteks penetapan skala prioritas
kebutuhan tidak diataur secara khusus dalam Petunjuk Teknis
dana BOS dan BKM
6. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
1. Berkaitan dengan masalah antara pihak pengelola program PKPS
BBM di Kota Kupang dengan pihak Kelurahan dan Kecamatan, pada
tanggal 24 September 2006 telah disepakati agar pihak UPMK PKPS
BBM Kota Kupang memediasi kegiatan Sosialisasi paket kegiatan
PKPS BBM (Pendidikan, Kesehatan, Koperasi serta Perikanan dan
Kelautan plus Kimpraswil dan BPS) pada minggu pertama Oktober
2006. Waktu dan tempat ditentukan kemudian.
2. Pihak Bappeda Kota Kupang melalui Sekretariat UPMP PKPS telah
menyediakan pos bantuan pembiayaan dalam bagi Unit Satuan
Pengelola paket kegiatan PKPS-BBM bidang Pendidikan, Kesehatan
mapun pihak UPMK PKPS BBM Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
yang berhubungan dengan Biaya Operasional Unit Satuan Kerja
pengelola program, seluruh. pembiayaan disesuaikan dengan
urgensitas
permasalahan
yang
dihadapi
serta
dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan yang tersedia.
3. Dalam upaya membantu permodalan UMK maupun Nelayan di Kota
Kupang, pihak pengelola program akan melakukan supervisi untuk
meyakinkan pihak UKM dan Nelayan dalam memanfaatkan fasilitas
permodalan yang disiapkan pemerintah.
4. Melakukan konsultasi dengan pihak Departement Dalam Negeri dan
Departemen Sosial dalam upaya sinkronisasi pelaksanaan paket
program PKPS BBM di Kota Kupang, khususnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan program PKPS BBM dimasa mendatang.

PROFIL SD PINGGIRAN KOTA


KELURAHAN KOLHUA

RAPAT KOORDINASI
PENYELESAIAN PENGADUAN MASYARAKAT

TIM KOORDINASI PKPS BBM

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


PROGRAM KOMPENSASI PENGURANGAN SUBSIDI
BAHAN BAKAR MINYAK (PKPS BBM)
TAHUN 2006
DI

KOTA KUPANG

Sekretariat Bersama PKPS BBM Kota Kupang (Bappeda


Kota Kupang) Jl. Perintis Kemerdekaan No. 2 Kupang
Telp : (0380) 828920 Fax : 826302

Anda mungkin juga menyukai