Anda di halaman 1dari 14

KANKER OVARIUM

Disusun oleh :
Eko Indra Noviansyah

Pembimbing :
dr.Muslich P. SpOG

Fakultas kedokteran
Universitas malahayati
Bandar lampung

PENDAHULUAN
Kanker ovarium di Indonesia sebesar 32% dari kanker
ginekologik dan menyebabkan 55% kematian akibat
keganasan ginekologik. Data statistik American Cancer
Society Insiden kanker ovarium di dunia sekitar 4% dari
seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat
kelima penyebab kematian akibat kanker.

DEFINISI

Kanker ovarium (indung


telur) adalah terjadinya
pertumbuhan sel-sel
tidak lazim (kanker) pada
satu atau dua bagian
indung telur.

ANATOMI FISIOLOGI
Ovarium memiliki dua fungsi utama yaitu :
1. Fungsi proliferatif (generatif)
yaitu sebagai sumber ovum selama
masa reproduksi. Di ovarium
terjadi pembentukan folikel primer,
folikel de graaf, peristiwa ovulasi
dan pembentukan korpus luteum
2. Fungi sekretorik (vegetatif)
yaitu tempat pembentukan dan
pengeluaran hormon (esterogen,
progesteron).

Etiologi

Belum jelas
Faktor resiko

Genetik

Hormonal

Riwayat
reproduksi

Gaya hidup

Lingkungan

STADIUM KANKER OVARIUM MENURUT FIGO

Stadium I : Tumor terbatas pada ovarium


IA. Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul tumor utuh, tidak ada
pertumbuhan tumor di permukaan ovarium, tidak ada sel tumor di cairan
asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum.
IB. Tumor terbatas pada dua ovarium, kapsul tumor utuh, tidak ada
pertumbuhan tumor pada permukaan ovarium, tidak ada sel tumor di
cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum.
IC. Tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan salah satu faktor yaitu
kapsul tumor pecah, pertumbuhan tumor pada permukaan ovarium, ada sel
tumor di cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum.

Stadium II : Tumor pada satu atau dua ovarium dengan perluasan di pelvis
IIA. Tumor meluas ke uterus dan/atau ke tuba tanpa sel tumor di cairan
asites ataupun bilasan cairan di rongga peritoneum.
IIB. Tumor meluas ke jaringan/organ pelvis lainnya tanpa sel tumor di cairan
asites ataupun bilasan cairan dirongga peritoneum.

IIC. Perluasan di pelvis (IIA atu IIB) dengan sel tumor dicairan asites ataupun
bilasan cairan di rongga peritoneum
Stadium III : Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor
pada rongga peritoneum di luar pelvis dengan/atau metastasis kelenjar
getah bening regional.
IIIA. Metastasis mikroskopik di luar pelvis.
IIIB. Metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi 2 cm.

IIIC. Metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi > 2 cm dan/atau
metastasis ke kelenjar getah bening.
Stadium IV : Metastasis jauh (di luar rongga peritoneum)

MANIFESTASI KLINIS
Stadium Awal

Stadium Lanjut

Gangguan haid

Asites

Konstipasi

Penyebaran ke omentum
(lemak perut)

Sering berkemih
Nyeri spontan panggul
Nyeri saat bersenggama

Perut membuncit
Gangguan nafsu makan
Gangguan BAB dan BAK
Sesak nafas

Anamnesa
Diagnosis

Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang

Penatalaksanaan

Pembedahan

Kemoterapi

Radioterapi

Obstruksi
Metastase
Komplikasi
Acites
Infertil

PROGNOSIS

Angka kelangsungan hidup 5 tahun (Five years


survival rate) penderita kanker ovarium stadium
lanjut hanya kira-kira 20-30%.

Anda mungkin juga menyukai