Anda di halaman 1dari 37

EFEK JUS BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola) TERHADAP

PERUBAHAN KADAR TROMBOSIT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Oleh:
Putu Aryuda Bagus Hanggara
09310010
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup

A. Latar Belakang
Trombosit merupakan unsur selular sumsum tulang
terkecil dan penting untuk hemostatis dan koagulasi.

Penurunan kadar trombosit (trombositopenia) terjadi


pada kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) dengan
angka kasus DBD di Indonesia tahun 2011 mencapai
65.432 dengan 595 korban meninggal (DEPKES RI,2011).
Tren gaya hidup back to nature adalah langkah yang
diambil WHO agar masyarakat kembali memamfaatkan
bahan alam, termasuk pengobatan dengan tumbuhan
berkhasiat obat atau herbal.

Buah belimbing manis (Averrhoa carambola)


diyakini memiliki banyak khasiat sebagai
antioksidan, analgetik, antiinflamasi, diuresis,
antipiretik, antihipertensi, menurunkan kolestrol,
ekspetoran, serta memperlancar pencernaan.
Khasiat buah belimbing manis mampu
meningkatkan
kadar
trombosit
karena
mengandung kadar vitamin C yang tinggi.

B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian jus buah
belimbing manis (Averrhoa carambola) secara
oral dalam menaikan kadar trombosit darah
pada tikus putih?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek jus buah belimbing manis
(Averrhoa carambola) terhadap perubahan kadar
trombosit pada tikus putih (Rattus novergicus)

2. Tujuan Khusus
Mencaritahu dosis jus buah belimbing manis yang
tepat sebagai obat alternatif untuk meningkatkan
kadar trombosit.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Dapat memberikan data ilmiah mengenai efek jus buah
belimbing (Averrhoa carambola) terhadap perubahan kadar
trombosit pada tikus putih (Rattus norvegicus).

2. Manfaat Aplikatif
diharapkan dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya
untuk menemukan dosis yang tepat dengan metode yang
lebih baik agar dapat di aplikasikan sebagai obat untuk
penyembuhan berbagai penyakit.

E. Ruang Lingkup

Subjek : Tikus putih (Rattus novergicus) jantan


Objek : Kadar Trombosit dengan pemberian jus buah
belimbing manis
Lokasi pemeliharaan dan karantina tikus putih
dilakukan di Balai Penyidik dan Penguji Veteriner (BPPV)
Bandar Lampung
Lokasi penelitian dan penghitungan trombosit dilakukan
di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Januari 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
B. Jus Belimbing
C. Peranan Kandungan Gizi Belimbing Manis
Terhadap Peningkatan Kadar Trombosit
D. Trombosit
E. Hewan Percobaan, Tikus Putih
F. Kerangka Pemikiran
G. Kerangka Konsep
H. Hipotesis

A. Belimbing Manis

Averrhoa carambola / Star Fruit


Manfaat:
Antioksidan, Analgetik,
antiinflamasi, Diuresis,
Antipiretik, Antihipertensi,
menurunkan kolestrol,
Ekspetoran, melancarkan
pencernaan

Kandungan Gizi/100 gr buah

Jumlah

Energi

35,00 kal

Protein

0,50 gr

Karbohidrat

7,70 gr

Kalsium

8,00 mg

Fosfor

22,00 mg

Serat

0,90 gr

Besi

0,80 mg

Vitamin A

18,00 RE

Vitamin B1

0,03 mg

Vitamin B2

0,02 mg

Vitamin C

33,00 mg

Niacin
0,40 gr
Sumber: keajaiban antioksidan belimbing.9

B. Jus Belimbing
Keunggulan:
Gizi dan nutrisi mudah diserap
Butuh sedikit energi agar bisa
dicerna dan cepat menghasilkan
energi
Mengandung vitamin, enzim,
mineral, asam lemak esensial, asam
lemak linoleat yang baik untuk
kesehatan
Jus belimbing

C. Peranan Kandungan Gizi Belimbing Manis


Terhadap Peningkatan Kadar Trombosit
Vitamin C pada belimbing manis berperan
dalam menjaga kestabilan trombosit melalui
fungsinya sebagai pembentukan kolagen.7,8

Vitamin C pada belimbing manis


meningkatkan trombosit melalui fungsinya
sebagai absorpsi kalsium (Ca) dengan cara
menjaga agar kalsium berada dalam bentuk
larutan di dalam tubuh.

0 6 bln
7 11 bln
1 3 th
4 6 th
7 9 th

AKC*)
(mg)
40
40
40
45
45

10 12 th
13 15 th
16 18 th
19 29 th
30 49 th
50 64 th
65 th

50
75
90
90
90
90
90

Golongan umur

Pria:

Golongan umur

AKCxx)
(mg)

Wanita:
11 12 th
13 15 th
16 18 th
19 29 th
30 49 th
50 64 th
65 th

50
65
75
75
75
75
75

Hamil:

+10

Menyusui:
0 6 bln
7 12 bln

+25
+25

Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004.6


*) Angka Kecukupan Vitamin C

D. Trombosit
Hitung trombosit normal di dalam darah
tepi adalah 150.000-400.000/L dengan
siklus hidup kira-kira 10 hari.2
Fungsi Trombosit yaitu Mencegah
kebocoran darah spontan pada pembuluh
darah kecil dengan cara adhesi, sekresi,
agregasi, dan fusi serta aktivasi faktor-faktor
pembekuan.
Trombosit

Trombositopenia di definisikan sebagai


jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3.
Jumlah trombosit yang rendah ini dapat
merupakan akibat berkurangnya produksi
atau meningkatnya penghancuran
trombosit.2,3

E. Hewan Percobaan, Tikus Putih


Tikus putih digunakan sebagai
hewan percobaan karena relatif
resisten terhadap infeksi.

Tikus Putih (Rattus novergicus)

Penelitian ini menggunakan tikus


putih jantan karena tikus putih
jantan tidak dipengaruhi oleh siklus
menstruasi dan kehamilan seperti
pada tikus putih betina.

Darah yang dapat diambil pada Tikus


Putih relatif lebih banyak
dibandingkan Mencit.

F. Kerangka Teori
Jus buah belimbing

(Averrhoa carambola)

Vitamin A,B,C

Tikus Putih

Fe, Ca,
antioksidan, dll

Trombosit
pengaruh
memacu

Trombosit

G. Kerangka Penelitian
Jus Buah belimbing (Averrhoa carambola )
dengan 3 tingkatan dosis yaitu :
dosis 1 : 2,25 cc
dosis 2 : 4,5 cc

Kadar Trombosit darah


pada tikus putih jantan
(Rattus norvegicus)

dosis 3 : 6,75 cc

Variabel independen : jus Buah belimbing


Variabel dependen : kadar Trombosit darah pada tikus putih
jantan

H. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah jus belimbing
manis (Averrhoa carambola) memiliki efek terhadap
kadar trombosit pada tikus putih (Rattus norvegicus).

BAB III METODE PENELITIAN


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.

Jenis Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Subjek dan Sampel Penelitian
Rancangan Penelitian
Alat dan Bahan Penelitian
Dosis Penelitian
Klasifikasi Variabel
Definisi Operasional Variabel
Prosedur Penelitian
Analisis Data

A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian eksperiment yang digunakan
yaitu pre and posttest control group design
(Notoatmodjo,S. 2002).

Table 3.1 Rancangan penelitian


Pretest

Treatment

Postest

Kel. Kontrol Negatif (-)

O1

T1

O2

Kel. Eksperimen

O1

T2

O3

Kel. Eksperimen

O1

T3

O3

Kel. Eksperimen

O1

T4

O3

Keterangan :
O1
: Hasil pengukuran trombosit pada tikus sebelum perlakuan (kadar trombosit awal)
T1
: Kontrol negatif ( - ) pemberian aquades
O2
: Hasil pengukuran trombosit tikus pada kelompok kontrol
O3
: Hasil pengukuran trombosit pada tikus setelah perlakuan
T2 T4: Pemberian 3 peringkat cc jus buah belimbing

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Tahap Persiapan dan Perlakuan
Tahap persiapan dan pemberian perlakuan akan dilakukan
di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV).
Tahap Pengukuran
Pengukuran kadar trombosit darah tikus putih jantan akan
dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Bandar Lampung.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada ..............(Januari)
2013.

C. Subjek dan Sampel Penelitian


Subjek penelitian
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang
diperoleh dari Komp. Perkebunan (KPPT) Jl. Daan Mogot km.
16,5 Kalideres Jakarta Barat 11850.
Kriteria Sampel Penelitian
Tikus putih yang sehat dengan usia sekitar 12 minggu, berat
badan antara 150-200 gram dan berjenis kelamin jantan.
Besar Sampel
28 ekor dengan perhitungan jumlah perlakuan x jumlah
pengulangan x jumlah tikus = 4 x 1 x 7 = 28 ekor tikus putih.

Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.
Penentuan besar sampel dilakukan dengan menggunakan
rumus Federer.19 Rumus Federer : (t-1) x (n-1) > 15
Keterangan :
n = besar jumlah sampel
t = banyaknya perlakuan pada sampel
(4-1) x (n-1)
> 15
(4-1) x (n-1)
> 15
3 x (n-1)
> 15
n1 >5
n
>6
besar sampel untuk tiap kelompok perlakuan adalah 7 (tujuh) dengan 1 cadangan jika
ada tikus yang mati. Jadi jumlah tikus putih yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah 28 ekor untuk 4 kelompok perlakuan.

D. Rancangan Penelitian
Tikus putih
Diadaptasikan selama 7 hari
Hitung Trombosit (Pre test)

Diadaptasikan dengan perlakuan selama 14 hari

Kelompok
I

Kelompok
II

Kelompok
III

Kelompok
IV

Aquades

Jus Belimbing
dosis I

Jus Belimbing
dosis II

Jus Belimbing
dosis III

Pengukuran trombosit (post test)


Analisis Data
Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

E. Alat dan Bahan Penelitian


Alat Penelitian:
a. Hematology Analyzer
b. TabungEDTA
c. Spuit Oral
d. Timbangan Analitik Digital
e. Blender
f. Beker Glass
g. Spuit Disposable
h. Kandang Tikus
i. Kamera Digital

Bahan Penelitian :
a. Belimbing Manis Jus Belimbing Manis
b. Aquades
c. Darah Tikus Putih
d. Pakan dan air minum tikus putih

F. Dosis Penelitian
Takaran konversi dosis buah belimbing untuk manusia dengan
berat badan (BB) 70kg pada tikus dengan BB 200 g adalah
0,018.20
Porsi buah yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah
200 300 gram atau 2 3 per hari.6 Volume cairan maksimal
yang dapat diberikan per oral pada tikus adalah 5 ml/ 100 g.20
Disarankan takaran dosis tidak sampai melebihi setengah kali
volume maksimalnya.

Maka dari keterangan sebelumnya Maka dosis


untuk tikus pada percobaan ini, yaitu:
Dosis I
Dosis II
Dosis III

= 0,5 x 250 g x 0,018 = 2,25mg = 2,25 cc


= 1,0 x 250 g x 0,018 = 4,5mg = 4,5 cc
= 1,5 x 250 g x 0,018 = 6,75mg = 6,75 cc

G. Klasifikasi Variabel
Variabel Bebas : sari buah belimbing manis yang
dibuat jus dengan 3 dosis.
Variabel Terikat : kadar trombosit darah tikus putih
jantan sebelum dan sesudah diberi jus buah
belimbing.

Variabel Terkendali : Berat Badan, Umur, Jenis


Kelamin, Buah Belimbing

H. Definisi Operasional Variabel


Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur

Jus buah
belimbing

Belimbing manis yang Dosis :


telah dihaluskan
1 : 2,25 cc
2 : 4,5 cc
3 : 6,75 cc.

Spuit

Nominal

Kadar
trombosit

Kadar trombosit yang


diukur sebelum
perlakuan dan setelah
diberi perlakuan.

Lembar
Observasi

Nominal

Pemeriksaan
darah

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

I. Prosedur Penelitian

Persiapan dan Pembuatan Uji


Perlakuan
Penghitungan Kadar Trombosit
Analisis Data

PERSIAPAN

1. Siapkan 28 ekor Tikus, Kandang, pakan


dan minum subjek percobaan
2. Timbang BB Tikus Putih
3. Jus Belimbing Manis : Buah belimbing
manis dan blender

PERLAKUAN

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

PENGHITUNGAN
KADAR TROMBOSIT

Darah didalam tabung EDTA di bawa ke


Laboratorium Patologi Klinik RSAM
diperiksa dengan hemometer analyzer.

ANALISIS DATA

Data diolah menggunakan program


komputer SPSS versi 16. kemudian
dilanjutkan dengan uji Oneway ANOVA

J. Analisis Data
Data diolah menggunakan program komputer SPSS
versi 16. Data yang didapat dianalisis secara
statistik dengan uji Homogenitas, kemudian
dilanjutkan dengan uji Oneway ANOVA.
Uji Oneway ANOVA digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan rerata kadar Trombosit
diantara empat kelompok perlakuan

Anda mungkin juga menyukai