Antioksidan
a. Definisi umum
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat
pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan
pada tumbhan tingkat tinggi adalah flavon dan flavonol dengan C- dan
O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida , flavanon C- dan Oglikosida, kalkon dengan C- dan O-glikosida dan dihidrokhalkon,
proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida dan dihidroflavonol
O-glikosida.
Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai
antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawasenyawa ini dapat ditemukan pada batang, daun, bunga dan buah.
Flavonoid dalm tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga
sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid ntara lain
adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin
C, anti-inflamasi, dan mencegah kropos tulang.
Menurut perkirakan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang
difotosintesis oleh tumbuhan (atau kira-kira 1x 109 ton/tahun) diubah
menjadi flavonoid (Markham, 1988). Senyawa flavonoid adalah suatu
kelompok senyawa fenol yang terbesar ditemukan di alam. Senyawasenyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai
zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiriu dari 15
atom karbon, dimana dua cincin benzen (C6) terikat pada suatu rantai
propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan
Gambar 2. Isoflavonoid
Gambar 3. Neoflavonoid
Istilah flavonoid yang diberikan untuk senyawa-senyawa fenol
yang berasal dari kata flavon, yaitu nama dari salah satu jenis
flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga biasa ditemukan.
Gambar 4. 2-Fenilkroman
Gambar 5. Flavan
isoflavonoid
dan
neoflavonoid
hanya
rotenoid,
neoflavonoid
dalbergion.
meliputi
pterokorpan,
jenis-jenis
dan
kumestan.
4-arilkumarin
dan
Sedangkan
berbagai
oleh
industri
farmasi.
Kedua
senyawa
2. Anti-kanker
Senyawa flavonoida dan isoflavonoida banyak disebutsebut
berpotensi
sebagai
antitumor/antikanker.
Proses
3. Anti-virus
Senyawa flavonoid sebagai anti-virus ditemukan pada
senyawa quercetin yang berefek "propilaktik" apabila diberikan
pada tikus putih yang terinfeksi intraserebral dengan berbagai
jenis virus (Selway, 1986). Pengaruh antivirus apabila
dikaitkan dengan strukturnya maka terlihat adanya korelasi di
mana sifat antivirus ditunjukkan oleh senyawa aglikon.
4. Anti-alergi
Senyawa flavonoida khellin (dimethoxy-methyl-furanochromone) yang terdapat pada tanaman Ammi visnaga, telah
berhasil diformulasikan menjadi obat (FPL-670: disodium
kromoglikat), antara lain untuk penyakit asma, rhinitis,
konjunctivitis, dan gastro-intestinal (Gabor, 1986).
Aktivitas
anti-allergi
bekerja
melalui
mekanisme
sebagai berikut:
fosfodiesterase,
fosfatase
alkalin,
dan
penyerapan Ca.
anti-allergi
antara
lain
adalah
terbukronil,
5. Efek Estrogenik
Estrogen merupakan hormon yang diproduksi terutama
oleh ovarium dan sebagian oleh ginjal pada bagian korteks
adrenalis. Dalam tubuh kita berfungsi antara lain untuk
pertumbuhan secara normal, serta untuk memelihara kesehatan
tubuh pada orang dewasa, baik pada wanita maupun pada pria.
Khusus pada wanita, hormon ini peranannya lebih luas, tidak
saja berfungsi sebagai sistem reproduksi, tetapi juga berfungsi
untuk tulang, jantung, dan mungkin juga otak. Pada wanita
menjelang menopause, produksi estrogen menurun sehinngga
dapat menimbulkan berbagai gangguan.
Senyawa isoflavon terbukti juga mempunyai efek
hormonal, khususnya efek estrogenik. Efek estrogenik ini
terkait dengan struktur isoflavon yang dapat ditransformasikan
menjadi equol, dimana equol ini mempunyai struktur fenolik
klasifikasi.
Dengan
kata
lain,
isoflavon
dapat