Anda di halaman 1dari 2

METODE PENGERASAN PENGUATAN GEAR MESIN MOBIL

Ignasius Dwi Sagita / 1306410755 / Teknik Mesin


Abstrak
Paper ini berisi tentang beberapa metode pengerasan permukaan pada gear yang digunakan di
mesin mobil. Metode pengerasan yang berbeda akan berpengaruh pada kualitas gear yang
dihasilkan dan lamanya usia pakai.
Pendahuluan
Metode pengerasan dilakukan dengan memberikan perlakuan panas (heat treatment). Perlakuan
panas menghasilkan permukaan gigi gear yang lebih ulet sedangkan permukaan dalamnya tetap
getas (surface hardening). Akibatnya, permukaan benda menjadi lebih tahan terhadap beban dan
gaya mekanis. Selain itu, perlakuan panas berperan dalam mengubah sifat fisik suatu material yang
berpengaruh pada usia kekuatan untuk mencegah keausan antara gigi gear dan permukaan yang
bergesekan . Perlakuan panas juga meningkatkan usia kelelahan material pada gear dengan
menghasilkan kompresi tekanan bawah permukaan untuk mencegah deformasi dari material yang
bersinggungan dalam intesitas tinggi pada gigi gear.
Perlakuan panas yang diberikan pada benda akan menghasilkan hasil yang berbeda-beda bergantung
pada sumber pemanasan, temperatur, waktu siklus, atmosfir, dan media pendingan. Metode
perlakuan panas yang biasa dilakukan pada logam gear antara lain termal dan termokimia. Untuk
perlakuan panas pada gear, metode termal yang biasa digunakan adalah flame hardening, dan
induction hardening. Flame hardening biasa digunakan pada gigi gear dengan kualitas rendah.
Induction hardening biasa digunakan untuk gigi gear kualitas tinggi atau national scale manufacturer.
Metode Flame Hardening
Metode termal merupakan metode yang paling lazim digunakan dalam manufaktur gear. Metode ini
dapat digunakan untuk pengerasan permukaan medium dan high carbon steels. Prosedur yang
dilakukan dimulai dengan memanaskan bagian luar baja hingga mencapai temperature austenite.
Kemudian permukaan yang berfase austenite didinginkan dengan cepat sehingga terbentuk
martensite.

Martensite yang terbentuk kemudian diberi perlakuan hingga menjadi tempering

martensite untuk mengurangi kegetasan permukaan. Hasilnya, struktur permukaan luar yang
berfase martensite mengalami tegangan. Metode ini sering dipilih dengan alasan : komponen
berukuran sangat besar sehingga tidak ekonomis dilakukan didalam laboratorium, pengerasan bisa
dilakukan pada permukaan segmen tertentu dari luas keseluruhan komponen, komponen memiliki
geometri permukaan kompleks sehingga sulit mengontrol keakuratan dimensinya dengan
menggunakan sistem di laboratorium, dan yang utama adalah biaya produksi paling murah sehingga

cocok untuk kualitas umum. Kesulitan metode ini adalah mengontrol over heating dan mendapatkan
case depth kurang dari 1,5 mm.
Gambar 1. a. Pengerasan permukaan dengan pemanasan
terlokasisasi. b. Hanya pemanasan permukaan diatas temperature
A1 dan pendinginan martensite.
Karakteristik Flame Hardening menggunakan burner , semprotan air dan campuran gas yang terdiri
dari oksigen dan gas asetilen/gas alam/propane. Kedalaman kulit pengerasannya 1-6 mm.
Kedalaman ini dipengaruhi oleh intensitas nyala api, waktu pemanasan, dan kecepatan lintas.
Metode Induction Hardening
Metode Induction Hardening biasa digunakan untuk gear kualitas tinggi. Keunggulan metode ini
antara lain mempersingkat siklus heat treatment, lokasi terseleksi dengan jelas, efisiensi energi, dan
proses polusi rendah. Masalahnya, metode ini memiliki kelemahan antara lain sulit mengontrol
heating time dan distribusi temperatur; sifat material tidak selalu linear; sulit menentukan
transformasi yang terjadi dan kontrol kekerasan; sulit mengevaluasi efek kombinasi rapat arus AC,
frekuensi dan pola kekerasan akhir; dan terakhir adanya trial dan error sehingga ada periode
perkiraan biaya.
Karakteristik Induction Hardening antara lain kedalaman pengerasan tergantung frekuensi induksi
misalnya dengan frekuensi 1000Hz menghasilkan kedalaman pengerasan permukaan sebesar 4,5 9
mm; kekerasan permukaannya kurang lebih sebesar 50 60 HRC (martensite atau temper
martensite); dan yang terakhir untuk interior memiliki kekerasan 10 20 HRC (pearlite-ferritepearlite).
Diagram alurnya antara lain : Arus AC Medan Magnet Arus Induksi Energi Termal

AC Supply
Gambar 2. Prinsip Kerja Induction Hardening
Sumber Referensi :
Rudnev, V., Loveless, D., Cook, R., and Black, M., 2004, Induction Hardening of Gears: a
Review Part 2, Heat Treatment of Metals, pp. 11-15.
Rifky Ismail, dkk, Surface Hardening Characterization of Transmission Gears, Laboratory for
Engineering Design and Tribology, Mechanical Engineering Department, University of
Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai