(Sejarah) Filosofi Secangkir Teh
(Sejarah) Filosofi Secangkir Teh
Secangkir teh hangat tanpa gula yang begitu akrab dengan pagi. Menurut
Nana Bachria, dalam secangkir teh pahit, terkandung sejumlah filosofi yang sering
luput dari perhatian penikmatnya.
TEH : Mengisyaratkan kemurnian, alami, dan sebuah konsep hidup yang sangat
jauh dari kamuflase.
Rasa PAHIT : Prototeknik hidup, ketika jiwa yang tak lagi suci terlempar dari
singgasana surgawi menuju area perjuangan. Ya, hidup itu sebuah perjuangan.
Diminum ketika PAGI hari : Mayoritas manusia mampu menikmati aura pagi,
aura penuh kesejukan, ketenangan, dan kenyamanan. lagi-lagi sebuah cara
menikmati hidup.
Detail pada bagian pucuk daun teh mengandung zat pembaharu. Di setiap
tegukan, suguhkan anti oksidan yang mampu melakukan perbaikan pada setiap
detail organ tubuh, pelan namun pasti. Aromanya memberikan ketenangan, tidak
sedikit para ilmuwan membawa aroma teh sebagai aromaterapi dengan berbagai
media dan perlahan organ psikispun ikut membaik. sebuah kompilasi pembaharu
fisik dan psikis yang sistematis.
******00******
Source: http://hariberbagi.wordpress.com/2013/06/10/filosofi-secangkir-teh/