Anda di halaman 1dari 29

MODUL PEMBELAJARAN

ASAM AMINO
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA
NIM
KELAS

: CORRY FEBRIANGELA S
: 4113131010
: DIK A 11

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
karunia-Nya sehingga laporan modul pembelajaran mengenai asam amino pada matakuliah
Biokimia Nutrisi berhasil diselesaikan.

Pembuatan modul pembelajaran ini diharapkan dapat membantu para pembaca atau
mempermudah para pembaca dalam mempelajari Biokimia Nutrisi terutama dalam Subbab Asam
Amino . Pembuatan modul juga diharapkan juga semakin menambah wawasan bagi semua , agar
tujuan pembuatan dan target yang diharapkan tercapai .

Selesainya laporan modul ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Melalui prakata ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dosen Kami Bapak Ramlan Silaban
2. Asisten Dosen kami ,
3. Semua teman-teman saya di kelas DIK A11 yang telah banyak memberikan motivasi

Penulis berharap modul pembelajaran yang penulis susun ini dapat diterapkan oleh
anggota tim pengajar agar mempermudah dalam proses pembelajaran. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih dan memohon maaf bila ada salah kata atau penulisan dalam modul
ini.

Mohon kiranya dapat memberi saran dan kritik kepada penulis agar modul pembelajaran
ini bisa menjadi lebih baik dan menarik. Semoga modul mata kuliah biokimia nutrisi ini
bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa jurusan kimia

Medan ,

Penulis

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

September 2012

JUDUL

: ASAM AMINO

STANDAR KOMPETENSI

: Dalam modul pembelajaran ini mendeskripsikan tentang


jenis dan fungsi dari asam amino , struktur asam amino ,
metabolisme protein dan asam amino , bahan makanan
yang mengandung asam amino , dan penyakit-penyakit
karena kelebihan dan kekurangan asam amino

KOMPETENSI DASAR

:
1. Mendeskripsikan tentang manfaat dan fungsi asam
amino .
2. Mendeskripsikan pengklasifikasian asam amino yang
didasarkan pada beberapa hal
3. Mendeskripsikan penyakit-penyakit yang disebabkan
asam amino
4. Mendeskripsikan pentingnya asam amino dalam tubuh.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca modul pembelajaran ini diharapkan :


Mampu menjelaskan apa sebenarnya asam amino tersebut
Mampu menjelaskan pengklasifikasian asam amino tersebut
Mampu menjelaskan struktur dan fungsi dari asam amino
Mampu menjelaskan metabolisme dari protein dan asam amino
Mampu menjelaskan dalam makanan apa yang mengandung asam amino

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

RINGKASAN MATERI

Ilmu biokimia bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat zat-zat kimia yang terdapat
dalam jasad hidup, senyawa yang diproduksi, serta fungsi dan transformasi zat-zat kimia
tersebut, selanjutnya menelaah transformasi tersebut berhubungan dengan aktivitas
kehidupan. Dengan demikian, pemahaman tentang bagaimana kumpulan zat tak hidup
bercampur, bereaksi, dan berinteraksi menghasilkan zat yang disebut hidup, merupakan
dasar dalam mempelajari organisme sebagai zat hidup yang utuh. Hal penting lain yang
perlu dipahami, keterkaitan zat-zat tak hidup tersebut dengan kebutuhan zat gizi atau
nutrisi. Oleh karena itu, mata kuliah ini adalah mata kuliah dasar di program studi
Pendidikan Kimia .

Sub-pokok bahasan pada modul protein adalah struktur protein, fungsi protein,
penggolongan protein, struktur asam amino, fungsi asam amino, penggolongan asam
amino, struktur peptida, dan metabolisme protein meliputi katabolisme dan sintesa protein.
Namun dalam modul ini akan lebih mendalam pada asam amino dan fungsinya.

Dalam modul ini akan membahas lebih lanjut tentang nutrisi dari asam amino itu sendiri dan
seberapa penting asam amino itu dalam tubuh . Juga membahas tentang penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh asam amino .

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

URAIAN MATERI

Struktur Asam Amino

Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P
dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang yang
biasa dijumpai pada protein.

Fungsi Asam Amino antara lain :

a) Penyusun protein, termasuk enzim.


kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon,
dan asam nukleat)
b) Pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
(Linder . 2006)

Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.Beberapa asam
amino disamping mengandung unsur-unsur tersebut juga mengandung unsur-unsur fosfor, besi,
yodium, dan kobal.

Asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Asam amino
esensial adalah asam amino yang tidak dapat disentesis oleh tubuh dan harus ada dalam pakan.
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (-COOH). Satu
gugus amino (-NH2), satu gugus hidrogen (-H), dan satu gugusradikal (-R) atau rantai cabang.
COOH (gugus karboksil)
H C R (gugus alkali)
NH2 (gugus amino)

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein karboksilat merupakan alfasam amino,
yaitu gugus karboksil dan amino terikat pada atom C yang sama. Yang membedakan asam
amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus R-nya. R berkisar dari satu atom H
sebagaimana terdapat pada asam amino paling sederhana glisin ke rantai karbon yang lebih
panjang, yaitu hingga 7 atom karbon.

Fungsi Asam Amino


Triptofan berfungsi sebagai prekursor vitamin niasin dan pengantar syaraf
seretonin (pembawa pesan dari satu sel syaraf ke yang lain).
Metionin berfungsi memberikan gugus metil guna sintesis kolin dan kretinin,
prekursor sistein dan ikatannya mengandung sulfur lain.
Fenilalanin berfungsi sebagai prekursor tirosin dan bersama membentuk
hormon-hormon tiroksin dan epineprin.
Tirosin berfungsi sebagai prekursor bahan yang membentuk pigmen kulit.
Arginin bersama dengan sentrolin terlibat dalam sintesis ureum dalam hati.
Glisin mengikat bahan-bahan toksik dan mengubahnya menjadi bahan yang
tidak berbahaya, sintesis profirin nukleus hemoglobin dan merupakan bagian
dari asam empedu.
Glutamin dibentuk dari asam glutamat dan asparigin dari asam aspartat
merupakan simpanan asam amino di dalam tubuh.
Histidin sintesis histamin. Kreatin disintesis dari arginin, glisin, dan metionin
bersama fosfat, kreatinin fosfat, suatu simpanan penting fosfat bernergi tinggi
di dalam sel.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Penggolongan Asam Amino


Berdasarkan rantai cabang atau jumlah gugus asam (karboksil) dan basa (amino), maka asam
amino dapat diklasifikasikan dalam :

1. Asam amino netral


Asam amino yang mengandung satu gugus asam dan satu gugus amino, terdiri atas asam amino
dengan rantai cabang hidrokarbon atau asam amino alifatik (gli, ala, fal, leu, eli), hidrosil (ser
dan tre), aromatik (ven, tyr, dan trp), dan yang mengandung sulfur (sis dan met).
3. Asam amino asam (rantai cabang asam)
Asam amino yang mengandung kelebihan gugus asam dibanding gugus basa, yaitu asp, glu, asn,
gln.
4. Asam amino basa (rantai cabang basa)
Asam amino mempunyai kelebihan gugus basa, yaitu lis, arg, his, orn (ornitin tidak terdapat
dalam protein, tetapi merupakan hasil antara sintesis urea).
5. Asam imino
Asam amino yang mengandung nitrogen imino pengganti gugus amino primer, yaitu pro.
(Almatsier . 2001)

Berdasarkan tingkat esensialnya, asam amino dibedakan dalam :

1. Asam amino esensial : arginin (arg), leusin (leu), isoleusin (ile), valin (val),
triptofan (trp), fenilalanin (fen), methionin (met), treonin (tre), lisin (lis), dan
histidin (his).
2. Asam amino tidak esensial :
- Asam amino tidak esensial bersyarat dalah asam amino yang disintesis dari asam amino lain
atau metabolit yang mengandung nitrogen kompleks lain.
Contohnya prolin (pro), serin (ser), tirosin (tyr), sistein (sis), dan glisin (gli).
- Asam amino betuk-betul tidak esensial adalah asam amino yang dapat disintesis melalui
aminase reduktif asam keton atau melalui transaminase.
Contohnya glutamat (glu), alanin (ala), aspartat (asp), glutamin (gln), dan asparagin (asp).
- Asam amino yang diperlukan untuk mensintesis asam amino tidak esensial

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

disebut prekursor asam amino tersebut. Prekursor asam amino


Asam amino Prekursor
Sistein
Tirosin
Arginin
Prolin
Histidin
Glisin
Metionin dan serin
Fenilalanin
Glutamat dan aspartat
Glutamat
Glutamat
Serin

Metabolisme Protein
a. Faktor-faktor metabolisme protein
1. Sumber protein
2. Ukuran partikel
3. Perlakuan terhadap bahan makanan sebelum atau pada saat prosesing
4. Jumlah makanan yang dikonsumsi
5. ukuran dan umur organisme hidup
6. Suhu, pH dan lain-lain.
7. Kelenjar pencernaan
8. Komponen non-protein dalam makanan

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Metabolisme protein meliputi :


1. Untuk penguraian atau pemecahan sempurna
1AA* + 4.6 O2 4.5 CO2 + 1.2 NH3 + 2.5H20 + 0.03 H2S + 24.8 ATP
Dalam unit berat:
1 g AA + 1.25 g O2 1.7g CO2 + 0.17 g NH3 + 0.38 g H2O + 0.21 mol ATP

2. Untuk glukoneogenesis
1AA* + 42.6 O2 2.3 CO2 + 1.2 NH3 + 0.66H20 + 0.35 glukosa + ATP
Dalam unit berat:
1 g AA + 0.68 g O2 0.86 g CO2 + 0.17 g NH3 + 0.12 g H2O + 0.53 g glukosa +
0.095 mol ATP

3. Untuk sintesis protein


1AA* + 6 ATP 100 g protein + 1H20
Dalam unit berat:
1AA + 0.051 ATP 0.85 g protein + 0.15 g H20
Catatan : *AA = jumlah asam amino dengan berat molekul rata-rata 118 g dan BM
protein = n x 100 g, dimana n = jumlah asam amino

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Proses metabolisme protein


Makanan dihaluskan menjadi molekul-molekul atau butiran-butiran mikro yang sesuai untuk
disbsorbsi melalui dinding gastrointestinal ke dalam aliran darah. Pencernaan merupakan suatu
proses yang berjalan terus menerus.

Bermula dari pengambulan makanan dan berakhir pada pembuangan sisa makanan. Pada
umumnya protein dihidrolisis menjadi asam amino atau polipeptida sederhana.

Protein tersusun dari rantai panjang asam amino, asam aminonya (-NH2) berkaitan dengan
kelompok karbnoksil 9-COOH). Pada proses pencernaan, ikatan tersebut diputus menjadi
molekul-molekul asam amino atau peptida dengan rantai yang lebih pendek.

Hidrolisis nutrien dibantu oleh enzim pencernaan. Enzim protease dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, seperti pH dan suhu. Produksi enzim menurun pada suhu di atas kisaran optimum.
Aktivitas enzim meningkat dengan peningkatan suhu.

Adanya HCl pada lambung, makanan yang termakan mengalami pengasama hingga berbentuk
bubur atau chyme masuk di usu bagian depan akan bercampur dengan cairan empedu. Cairan
pankreas selain mengandung enzim juga mengandung bikarbonat. Cairan empedu yang sifatnya
basah dan adanya ion bikarbonat dari pankras menyebabkan enzim pankreas dan enzim dari
mukosa usus dapat bekerja secara optimal.

(Deman . 1997)

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Biosintesis Asam Amino


Biosintesis yang terjadi pada asam amino adalah sebagai berikut:

a. Biosintesis glutamat dan aspartat


Glutamat dan aspartat disintesis dari asam -keto dengan reaksi tranaminasi sederhana.
Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan selanjutnya oleh aspartat
aminotransferase, AST.

Reaksi biosintesis glutamat


Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase. Peran penting glutamat
adalah sebagai donor amino intraseluler utama untuk reaksi transaminasi. Sedangkan aspartat
adalah sebagai prekursor ornitin untuk siklus urea.

b. Biosintesis alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh otot. Alanin
dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan transaminasi yang terjadi di
otot dan secara proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati
bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus
glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer
mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan mayoritas
nitrogen dieliminir.
Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:
1.
2.

Secara langsung melalui degradasi protein


Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase, ALT (juga

dikenal sebagai serum glutamat-piruvat transaminase, SGPT).


MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

-ketoglutarat + alanin

Siklus glukosa-alanin

c.

Biosintesis sistein
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP dan metionin

dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).

Biosintesis S-adenosilmetionin (SAM)


SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya konversi
norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah perubahan SAM menjadi Sadenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein selanjutnya berubah menjadi homosistein dan
MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

adenosin dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubah kembali


menjadi metionin oleh metionin sintase.
Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting, tetapi dalam kasus ini peran Sadenosilmetionin dalam transmetilasi adalah sekunder untuk produksi homosistein (secara
esensial oleh produk dari aktivitas transmetilase). Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP
hilang: 1 sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi metionin bukan AMP.
Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan serin menghasilkan sistationin
dengan bantuan enzim sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim

sistationin liase

sistationin diubah menjadi sistein dan -ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini dikenal
sebagai trans-sulfurasi.

Peran metionin dalam sintesis sistein

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

d.

Biosintesis tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari fenilalanin

dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini akan mengurangi
kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%.
Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan ke
air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat
kofaktor tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status tereduksi oleh NADH-dependent
enzyme dihydropteridine reductase (DHPR).

Biosintesis tirosin dari fenilalanin

e.

Biosintesis ornitin dan prolin


Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat semialdehid menjadi

intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin bukan salah satu dari 20
asam amino yang digunakan untuk sintesis protein. Ornitin memainkan peran signifikan sebagai
akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran penting tambahan sebagai
prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamat penting ketika diet arginin
sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler. Produksi ornitin dari
semialdehid melalui reaksi glutamat-dependen transaminasi. ketika konsentrasi arginin
meningkat, ornitin didapatkan dari siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang
menghambat reaksi aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid. Semialdehid
didaur secara spontan menjadi 1pyrroline-5-carboxylate yang kemudian direduksi menjadi
prolin oleh NADPH-dependent reductase.

f.

Biosintesis serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-fosfogliserat. NADH-linked

dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai
untuk transaminasi subsekuen.
Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang
diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase.

g.

Biosintesis glisin
Jalur

utama

untuk

glisin

adalah

tahap

reaksi

yang

dikatalisis

oleh

serin

hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin untuk
kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.

h.

Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin


Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif -ketoglutarat yang dikatalisis oleh glutamat

dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat juga dihasilkan oleh reaksi
aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino diberikan oleh sejumlah asam amino lain.
Sehingga, glutamat merupakan kolektor umum nitrogen amino.
Asam amino aspartat sebagai produk yang disekresikan, NH4+ yang terbentuk dikeluarkan
dari bakterioid ke sitosol sel-sel yang mengandung bakterioid ( ke luar membran bakterioid) dan
diubah menjadi asam glutamat, senyawa amida seperti glutamin atau asparagin, atau senyawa

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

yang kaya akan nitrogen yang disebut ureida, seperti alantoin dan asam alantoat (suatu ureida).
Sel-sel akar diluar struktur bintil membantu mentranspor amida atau ureida ini ke xilem, yang
selanjutnya akan ditranspor ke pucuk.
Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh aspartat transaminase, AST.
Reaksi ini menggunakan analog asam -keto aspartat, oksaloasetat, dan glutamat sebagai donor
amino. Aspartat juga dapat dibentuk dengan deaminasi asparagin yang dikatalisis oleh
asparaginase.
Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi asparagin dan glutamin
dari asam -amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan dari glutamat dengan inkorporasi langsung
amonia dan ini merupakan reaksi fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh reaksi
amidotransferas.
(Winarno . 1984)
Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino,
yaitu:

Transaminasi
Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang melibatkan pemindahan
gugus amino secara enzimatik dari satu asam amino ke asam amino lainnya. Enzim yang terlibat
dalam reaksi ini adalah transaminase atau amino transaminase. Enzim ini spesifik bagi
ketoglutarat sebagai penerima gugus amino namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai
pemberi gugus amino.
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya yang berfungsi
sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini mengalami
perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya (piridoksal fosfat), yang dapat menerima
gugus amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat).
Ada sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses
degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi.
Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada -ketoglutarat menghasilkan glutamat atau
kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada
reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase.

Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium

Glutamat juga dapat memindahkan amin ke rantai karbon lainnya, menghasilkan asam amino
baru.
Contoh reaksi deaminasi oksidatif. Perhatikan glutamat mengalami deaminasi menghasilkan
amonium (NH4+). Selanjutnya ion amonium masuk ke dalam siklus urea.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Ringkasan skematik mengenai reaksi transaminasi dan deaminasi oksidatif

Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam sitrat
melalui jalur yang beraneka ragam.

Tempat-tempat masuknya asam amino ke dalam sikulus asam sitrat untuk produksi energi
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke
dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui
ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa
tahap yaitu:
1.

Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2

menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

2.

Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-

ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan


3.

Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat

menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP


4.

Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat

dan L-arginin
5.

Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan

L-ornitin dan urea.

Tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalam siklus urea

(http://jurnal.protein.fungsidanmanfaat15MNx134.PDF.// )

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Beberapa penyakit-penyakit akibat metabolisme asam amino yaitu :

Penyakit Glisinuria Hiperoksaluria primer


Kelainan metabolisme glisin serta ekresi glisin dalam urin yang berlebihan. Ekresi terus
menerus oksalat dalam urin yang tinggi, yang tidak ada hubunganya dengan intake oksalat dalam
makanan, oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari glisin). Dianggap sebagai kelainan
metabolisme glioksilat dihubungkan dengan kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi
format atau mengubahnya menjadi glisin dengan transaminasi.

Penyakit Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah suatu penyakit metabolisme dari salah satu jenis asam amino
pembentuk protein yaitu, fenilalanin yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan retardasi
mental. Fenilketonuria merupakan penyakit dimana penderita tidak dapat memetabolisme
fenilalanin secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksidasi fenilalanin
menjadi tirosin dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak. Oleh karena itu orang tersebut perlu
mengontrol asupan fenilalanin ke dalam tubuhnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di
Indonesia, tetapi pada orang kulit putih, itupun hanya terjadi satu banding 15,000 ribu orang.
Fenilalanin adalah salah satu dari 9 asam amino essensial yang terdapat pada semua protein
makanan seperti daging , telur, ikan, susu, keju dan dalam jumlah yang sedikit
pada.sereal,sayuran.dan,buah-buahan.

Penyakit Tirosinosis
Tirosinosis merupakan suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam amino
dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan ekskresi jumlah
berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari tirosin, dalam urin.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Penyakit Tirosinemia
Tyrosinemia atau tirosinose adalah kesalahan metabolisme bawaan , biasanya dari lahir,
yang dihasilkan dari kekurangan dari enzim oksidase asam p-hydroxyphenylpyruvate, yang
mengubah asam homogentisat ini, mengakibatkan akumulasi tirosin dalam tubuh. Penyakit ini
secara genetik heterogen, dan setidaknya ada tiga jenis ditentukan oleh gen terletak pada
kromosom 15q (tipe I), 16 (tipe II) dan 12q (tipe III).

Penyakit Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan seseorang
berwarna

gelap

ketika

bersentuhan

dengan

udara.

penyakit

ini

bersifat

menurun.

Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai pengendali untuk membuat
enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini membantu memecah asam amini
fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pembentuk protein yang.penting. Penderita alkaptonuria
biasanya juga mengalami radang sendi, terutama di tulang belakang.

Penyakit Histidinemia
Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi tingkat
asam amino histidin, sebuah blok bangunan protein paling. Histidinemia disebabkan oleh
kekurangan (defisiensi) dari enzim yang memecah histidin. Histidinemia biasanya tidak
menyebabkan masalah kesehatan, dan kebanyakan orang dengan kadar tinggi histidin tidak
menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini. Kombinasi histidinemia dan komplikasi medis
selama atau segera setelah lahir (seperti kurangnya sementara oksigen) mungkin meningkatkan
kesempatan seseorang mengembangkan cacat intelektual, masalah perilaku, atau gangguan
belajar.

Penyakit Imidazolaminoaciduria
Adanya asam amino dalam urin. Jumalah Asam amino dalam urin mungkin menigkat
akibat dari gangguan metabolisme, penyakit hati kronis atau gangguan ginjal.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Penyakit Prolinemia
Prolinemia atau Hyperprolinemia, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika asam amino
prolin tidak dipecah dengan baik oleh enzim oksidase prolin atau pyrroline-5-karboksilat
dehydrogense, menyebabkan membangun dari prolin dalam tubuh.
Mutasi pada ALDH4A1 dan PRODH gen menyebabkan hyperprolinemia.

Penyakit Hidroksiprolinemia
Tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4hidroksi L-prolin menjadi prolin 3hidroksi karboksilat. Gejala klinisnya yaitu

retardasi mental yang berat, kenaikan

kadarhidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan peptidahidroksiprolin dalam urine


yang banyak.

Penyakit Hiperlisinemia
Hiperlisinemia adalah Suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kenaikan lisin plasma
yang mencolok dan dapat terjadi sebagai gangguan menetap/ periodik.

Penyakit Hiperlisinemia persisten


Hiperlisinemia persisten adalah gangguan resesif autosom yang jarang terjadi.
Hiperlisinemia persisten disebabkan oleh defisiensi enzim sistem kompleks lisin ketoglutarat
reduktase/system sakaropin dehidrogenase yang lazim ada.

Penyakit Sistinuria
Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan dikeluarkannya
asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan
pembentukan.batu.sistin.didalam.saluran.kemih.
Penyebab sistinuria adalah kelainan pada tubulus renalis yang diturunkan.
Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena itu untuk terjadinya penyakit ini seseorang harus
mendapatkan 2 gen yang abnormal, masing-masing dari kedua orangtuanya. Seseorang yang
membawa gen ini tetapi tidak menderita sistinuria, berarti dia memiliki 1 gen myang normal dan
1 gen yang abnormal.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Dia bisa mengeluarkan sistin dalam jumlah yang lebih besar dari normal ke dalam air kemih,
tetapi jarang sampai membentuk batu sistin.

Penyakit Sistinosis
Sistinosis adalah penyakit dimana terjadi abnormalitas pada zat cystine. Penyakit ini
adalah yang sangat langka dan belum bisa diobati sepenuhnya. Sistinosis / Cysitinosis
merupakan penyakit turunan, dimana cystine diproduksi dalam sel-sel tubuh secara berlebihan.
Jika tubuh kelebihan cystine, sel-sel akan memadat karena cystin akan saling bergabung dan
membentuk kristal.

Penyakit Homosistinuria
Homosistinuria.adalah.sebagai.akibat.defek.pembentukan.metilkobalamin.
Metilkobalamin adalah kofaktor untuk enzim metionin sintase yang mengkatalisis reaksi
metilase kembali dari homosistein menjadi metionin. Anak dengan homosistinuria tidak
dapat.melakukan.metabolisme.asam.amino.homocysteine,dimana.dengan.adanya.produk
sampingan yang beracun, membangun penyebab beberapa gejala. Gejala mungkin ringan atau
hebat bergantung pada cacat enzim tertentu.

Penyakit Hipervalinemia
Hipervalinemia, juga disebut valinemia adalah penyakit metabolik yang sangat jarang.
Metabolik memblokir ketoaciduria rantai bercabang secara bersamaan mempengaruhi tiga asam
amino, menunjukkan adanya cacat katabolik dalam mekanisme.umum. Hal ini ditandai dengan
peningkatan kadar dalam darah dan urin dari asam amino yang disebut valin karena kekurangan
enzim, valin transaminase, yang diperlukan untuk metabolisme (pemecahan) dari valin.
Metabolit yang menumpuk semua asam organik, yang menumpuk dalam cairan tubuh dan
diekskresikan dalam urin.

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Penyakit Maple Syrup urine disease


Maple syrup urine disease (MSUD) atau Maple sirup penyakit kencing adalah kelainan
bawaan di mana tubuh tidak mampu untuk memproses blok bangunan protein tertentu (asam
amino) dengan benar. Kondisi ini mendapatkan namanya dari bau manis khas dari air seni bayi
yang terkena dampak.
Dimulai pada awal masa bayi, kondisi ini ditandai dengan pemberian makan yang buruk,
muntah, kekurangan energi (kelesuan), dan keterlambatan perkembangan. Jika tidak diobati,
sirup maple penyakit kencing dapat menyebabkan kejang, koma, dan kematian

Penyakit Intermitent branched chain ketonuria


Karena kekurangan enzim yang terlibat dalam metabolisme asam amino, ditandai dengan
kencing yang berbau seperti keturunan penyakit sirup maple.

Penyakit Isovalericacidemia
Isovaleric asidemia adalah gangguan langka di mana tubuh tidak mampu memproses
protein tertentu dengan benar. Hal ini diklasifikasikan sebagai gangguan asam organik, yang
merupakan kondisi yang mengarah ke penumpukan abnormal asam tertentu yang dikenal sebagai
asam organik. Tingkat abnormal asam organik dalam darah (asidemia organik), urin (aciduria
organik), dan jaringan dapat menjadi racun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius.
Biasanya, tubuh memecah protein dari makanan menjadi bagian-bagian lebih kecil yang disebut
asam amino. Asam amino dapat diproses lebih lanjut untuk menyediakan energi untuk
pertumbuhan dan pembangunan. Orang dengan asidemia isovaleric memiliki tingkat memadai
dari enzim yang membantu memecah asam amino tertentu yang disebut leusin.
Penyakit Hartnups disease
Hartnup penyakit (juga dikenal sebagai "Pellagra seperti dermatosis," dan "Hartnup
gangguan") adalah autosomal resesif metabolik gangguan yang mempengaruhi penyerapan
nonpolar asam amino (terutama triptofan yang dapat, pada gilirannya , diubah menjadi Serotonin
, melatonin dan Niasin ). Niacin adalah prekursor nikotinamida , sebuah komponen penting dari
NAD +. Gen penyebab, SLC6A19 , terletak pada kromosom 5 .

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Hartnup penyakit adalah gangguan resesif autosomal disebabkan oleh gangguan netral (yaitu,
monoaminomonocarboxylic) asam amino transportasi di membran brush border apikal dari usus
kecil dan tubulus proksimal ginjal. Pasien datang dengan letusan kulit pellagralike, ataksia
serebelar, dan aminoaciduria bruto

(http://bionutrisi.asamaminodanasamnukleat.pdf//)

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

CRITICAL BOOK
Dalam buku Kimia Makanan karangan John M Deman mengenai penggolongan asam amino
hanya menjelaskan pembagian berdasarkan tingkat essensialnya yaitu asam amino essensial dan
asam amino dan non essensial . Beberapa pembagian bedasarkan rantai cabang atau banyak
kandungan asam dan basa dalam asam amino tidak dijelaskan . Dalam buku ini juga membahas
bagaimana nutrisi asam amino dalam makanan .Dalam buku ini juga hanya menjelaskan
tenmtang struktur dari protein saja , belum ada penjelasan khusus untuk struktur dari asam amino
Walaupun dalam buku ini hanya membahas sangat sedikit mengenai asam amino namun
penjelasan yang diberikan ditujukan untuk umum dan bahasa penyampaian dalam buku juga
cukup mudah untuk dipahami .

Dalam buku Kimia Pangan Dan Gizi karangan F.G Winarno mengenai pengggolangan asam
amino cukup lengkap . Dalam buku dibahas jenis asam amino berdasarkan keessensialannya dan
rantai cabangnya . Juga dipaparkan bagaimana ikatan kimia dari setiap jenis asam amino . Dari
setiap pengklasifikasian juga diberikan contoh yang jelas . Namun , di buku tidak diberikan
bagaimana fungsi dan manfaat dari asam amino itu sendiri . Juga tidak menjelaskan bagaimana
proses asam amino dalam tubuh . Walaupun demikian penyampaian dari buku ini sendiri kurang
dapat dimengerti . Banyak kata-kata sulit yang sangat jarang didengar oleh pembaca .

Dalam Buku Sunita Almatsier yang berjudul Prinsip Dasar Ilmu Gizi menyediakan materi yang
lumayan lengkap mengenai asam amini . Pengklasifikasian asam amino , proses asam amino
dalam tubuh juga fungsi spesifik dari asam amino diluar dari bagian dari protein . Dalam buku
juga diberikan paparan yang lengkap tentang bagaimana ikatan kimia dari setiap jenis asam
amino . Dengan contoh yang jelas dan bahasa yang mudah dimengerti . Namun dalam buku tidak
diberikan tentang beberapa penyakit yang disebabkan oleh asam amino itu sendiri .

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Dalam buku Maria C Linder dengan Judul Biokimia Nutrisi dan Metabolisme juga menyediakan
paparan yang lengkap tentang asam amino . Pembagian , prosesnya dan fungsi serta penyakit
penyakit yang disebabkan asam amino dijelaskan dalam buku ini . Ikatan kimia juga diberikan
dengan lengkap . Bahasa yang digunakan juga lumayan mudah dimengerti.

Dalam Jurnal Ilmiah yang saya dapatkan mengenai Metabolisme Asam Amino hanya
menjelaskan bagaimana proses metabolism dari asam amino itu sendiri dan proses pemcahan
asam amino dalam system penceranaan . Juga dijelaskan beberapa enzim yang bekeraja dalam
proses pemecahan tersebut .

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

SISTEM EVALUASI
SOAL-SOAL

1. Apakah pengertian asam amino ?


2. Enzim apakah yang berperan dalam memcah asam amino dalam system pencernaan /
3. Sebutkan beberapa cara pengklasifian asam amino dan sebutkan bagian-bagiannya !
4. Sebutkan beberapa fungsi asam amino dan jelaskan !
5. Sebutkan dan jelaskan proses pemecahan asam amino dalam system pencernaan !
6. Sebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh asam amino !
7. Apakah yang dimaksud dengan biosintesis asam amino ?
8. Sebutkan dan jelaskan biosintesis asam amino !
9. Jelaskan secara singkat tentang Metabolisme Asam Amino !
10. Jelaskan secara singkat proses pelepasan gugus amin dari asam amino pada proses
katabolisme !

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier , Sunita . 2001 . PRINSIP DASAR ILMU GIZI . Jakarta : Gramedia

Deman , John M . 1997 . KIMIA MAKANAN . Bandung : ITB Bandung

Linder , Maria C . 2006 . BIOKIMIA NUTRISI DAN METABOLISME . Jakarta : UI


PRESS

Winarno , F.G . 1984 . KIMIA PANGAN DAN GIZI . Jakarta : PT.Gramedia

http://bionutrisi.asamaminodanasamnukleat.pdf//

http://jurnal.protein.fungsidanmanfaat15MNx134.PDF.//

MODUL PEMBELAJARAN TENTANG ASAM AMINO

Anda mungkin juga menyukai