Anda di halaman 1dari 13

Metode & Metodologi

Bab II. Metodologi Penelitian


(Metode Penelitian)

Susetyo Hario Putero

Metode:
Teknik untuk
mendapat bukti-bukti
Macam-macam cara
kerja dalam
memperoleh
informasi.

Metodologi:
Teori dasar & analisis
tentang bagaimana
penelitian dilaksanakan
atau diproses, sering
dipengaruhi oleh disiplin
ilmu (The underlying
theory and analysis of
how research does or
should proceed, often
influenced by discipline)
(Sandra Harding)

Metode Penelitian

Metode Penelitian

Zaman dahulu :
Coba-coba (trial & error ?)

Teknik (Engineering)

Pengalaman (sendiri > , orang lain <)


Naluri
Perkembangan lambat

Zaman Modern :

Coba-coba (dioptimumkan)
Pengalaman (sendiri < + orang lain >)
Spekulasi
Metode Ilmiah (scientific approach)
Perkembangan cepat

Duarte Design, Inc. 2009

... mengembangkan cara cara


Secara teknis, ekonomis, etis, dll,
harus feasible (layak)

Bagaimana ?

Komponen Metode Penelitian


Mendefinisikan
masalah

Merencanakan
desain penelitian

Kesimpulan
& Laporan

Merencanakan
sampel

Memproses &
menganalisis data

Mendapatkan data

Kriteria Data Penelitian


VALID
Menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti
Misal : korban tsunami 900 ribu orang dilaporkan berbeda

RELIABEL
Menunjukkan derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu
Misal : peserta 50 orang, sumber ditanya tetap 50 org sampai kapanpun

OBYEKTIF
Derajat persamaan persepsi berkenaan dengan kesepakatan antar banyak orang
(interpersonal agreement)
misal : data peneliti berbeda pada satu obyek, berarti data tidak obyektif

Duarte Design, Inc. 2009

Data Kuantitatif

KUALITATIF
Kata, kalimat
atau gambar

MACAM &
SKALA
DATA

Diskrit/nominal :

DISKRIT/
NOMINAL

Data yang hanya dapat digolong-golongkan secara


terpisah, diskrit atau kategori.
Misal : dalam I kelas setelah dihitung ada 50
mahasiswa terdiri atas 30 pria & 20 wanita

KUANTITATIF
ORDINAL
Angka atau data
kualitatif yang
diangkakan

Kontinum :
Data yang bervariasi menurut tingkatan & diperoleh dari
hasil pengukuran

KONTINUM/
HASIL PENGUKURAN

INTERVAL

RATIO

Data Kontinum Ordinal

Data Kontinum Ratio

Data kontinum ordinal adalah data yang


berbentuk rangking atau peringkat
misalnya : juara I, II, III

Data kontinum ratio adalah data yang jaraknya


sama dan mempunyai nilai nol mutlak
misal : berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya
Data ini juga dapat dirubah ke dalam interval
dan ordinal atau dapat dijumlahkan /
dikalikan

Atau
Data yang dinyatakan dalam skala, dengan
jarak satu data dengan data yang lain tidak
sama
I

II

III

IV

VI

88 83

66

60

40

30

Duarte Design, Inc. 2009

Sampel/

Data Kontinum Interval

Sumber Data

Metode
kuantitatif

Data kontinum interval adalah data yang


jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol
(0) absolut/mutlak.
misal : skala thermometer, walaupun ada
nilai 0C tetapi tetap ada nilainya
Data interval dapat dibuat menjadi data
ordinal (peringkat).

Data ordinal

-2

-1

10 11 12

Besar

Kecil

Representatif

Tidak
representatif

Sedapat
mungkin acak

Purposive

Ditentukan sejak
awal

Berkembang
selama proses
penelitian

10

13

Metode Kuantitatif & Kualitatif

Perbedaan Aksioma Antara Metode Kualitatif &


Kuantitatif
AKSIOMA DASAR
Sifat realitas

Aksioma dasar

Perbedaan
Karakteristik
penelitian

Duarte Design, Inc. 2009

Metode
kualitatif

METODE
KUANTITATIF
Tunggal, konkrit, teramati

METODE KUALITATIF
Ganda, holistik, dinamis,
hasil konstruksi &
pemahaman

Hubungan peneliti dengan Independen


yang diteliti

Interaktif tidak dapat


dipisahkan

Hubungan variabel

Sebab-akibat/kausal

Timbal balik/interaktif

Kemungkinan generalisasi

Cenderung membuat
generalisasi

Transferability/hanya
mungkin dalam ikatan
konteks dan waktu

Peranan nilai

Cenderung bebas nilai

Terikat nilai

Desain Penelitian

Karakteristik Metode Kuantitatif &


Kualitatif
Tujuan

Kuantitatif
Spesifik, jelas, rinci

Kuantitatif

Menunjukkan hubungan antar variabel

Menguji teori

Kualitatif

Menemukan pola hubungan yang


bersifat interaktif

Menggambarkan realitas yang


kompleks

Masalah dirumuskan dengan


spesifik & jelas
Literatur berhubungan dengan
masalah & variabel yang diteliti
Prosedur yang spesifik & rinci
langkah-langkahnya

Kualitatif
Umum & singkat

Fleksibel
Berkembang & muncul dalam proses
penelitian
Literatur yang digunakan bersifat sementara,
tidak menjadi pegangan utama
Masalah bersifat sementara & akan ditemukan
setelah studi pendahuluan

Mencari generalisasi yang mempunyai


nilai prediktif

Memperoleh pemahaman makna

Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru


akan menemukan hipotesis
Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari lapangan

Menemukan teori

Metode kuantitatif
a. Eksperimen, survey
b. Kuisioner
c. Observasi & wawancara
terstruktur

Metode kuantitatif
a. Test, angket, wawancara
b. Instrumen yang telah standar

Instrumen
penelitian

TEKNIK PENELITIAN

Metode kualitatif

a. Participant observation
b. In depth interview
c. Dokumentasi

Duarte Design, Inc. 2009

Metode kualitatif
a. Peneliti sebagai instrumen
b. catatan, rekaman, kamera,
handycam, dll

Metode kuantitatif
a. Berjarak, bahkan sering tanpa kontak
b. Peneliti merasa lebih
c. Jangka pendek

Metode kuantitatif
a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik
HUBUNGAN DENGAN
RESPONDEN

Analisis

Metode kualitatif
a. Empati, akrab
b. Kedudukan sama bahkan sebagai
guru/konsultan
c. Jangka lama

Metode kualitatif
a. Terus menerus sejak awal sampai
akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema, teori

Yang Membuat Penelitian Menjadi Baik

Validitas
Kehandalan
Kemampuan dapat diulang
Konsisten (aplikasi/analisis)
Dapat dipercaya
Teliti

Validitas
Kekuatan dalam kesimpulan.
Internal :
Perbedaan dalam variabel dependen yang merupakan hasil
dari variabel bebas

Eksternal :
Hasil kajian dapat digeneralisasi pada kelompok &
lingkungan lain dengan setting yang berbeda

Kesimpulan :
Dapat mengidentifikasi hubungan antara perlakuan dengan
hasil

Konstruk:
Dapat menggeneralisasikan perlakuan & hasil konseptual
ke konstruk yang lebih luas

Duarte Design, Inc. 2009

Validitas & Kehandalan


Kehandalan :
Konsistensi atau kemampuan untuk melakukan
pengulangan suatu pengukuran.
Pengukuran dianggap handal jika nilai yang didapat
sama pada 2 kali pengujian.

Suatu pengukuran dapat handal tapi tidak valid.


Suatu pengukuran harus handal dahulu sebelum
dapat valid.

Populasi
2
Generalisasi
(Inferensi statistik)

Sampling
Sampel
x

s2

Estimasi terhadap populasi

Teknik Sampling Data

Mengapa Sampling?

Keuntungan Sampling

Pengukuran pada populasi tidak dapat dilakukan


karena :

Biaya yang lebih murah.


Waktu yang relatif singkat.
Kualitas informasi yang lebih baik, karena :

Ukuran populasi yang besar


Dana yang dibutuhkan terlalu mahal.
Tidak setiap anggota populasi dapat diamati.
Pengukurannya bersifat merusak atau destruktif,

Penggunaan tenaga terlatih.


Supervisi ketat
Penggunaan metoda data yang lebih akurat.

Data yang dikumpulkan lebih komprehensif.


Pencuplikan merupakan satu-satunya metoda
yang mungkin dikerjakan

Duarte Design, Inc. 2009

Keadaan Dimana Sampling Sebaiknya


Tidak Dilakukan

Kriteria Sampling
Cuplikan
harus mewakili populasi
mencerminkan karakteristik & keanekaragaman
(variability) populasi yang diteliti pencuplikan
dengan probabilitas.
Ukuran cuplikan harus cukup besar.
Kepraktisan & kelayakan prosedur pencuplikan
rancangan pencuplikan cukup sederhana &
mudah dilakukan.
Tepat guna (efficient) & ekonomis.

Cuplikan tidak
memberikan informasi yang
tepat, misalnya populasi kecil
Penelitian
menimbulkan perlakuan yang
berbeda pada masyarakat

Cara Pemilihan Sampel

Simple Random Sampling

Probability Sampling : tiap unit atau individu populasi


mempunyai kesempatan atau probabilitas yang sama
untuk menjadi sampel

Penggunaan :

Simple Random Sampling


Systematic Random Sampling
Stratified Random Sampling
Cluster Random Sampling
Multistage Random Sampling

Unrestricted random sampling


(Populasi tidak dibagi-bagi dulu)
Restricted random sampling
(Sampel dikelompokkan dulu)

Non Probability Sampling

Convenience atau Accidental Sampling


Purposive Sampling
Judgment Sampling
Expert Sampling
Quota Sampling

Duarte Design, Inc. 2009

Obyek penelitian homogen


Tidak ada metode lain yang lebih efisien
Keterangan dari semua unit elementer telah diketahui

Caranya :
Undian : Contohnya arisan
Angka acak

Keuntungannya : harga rata-rata sampel merupakan


estimator rata-rata populasi yang unbiased dan
pelaksanaannya mudah
Kelemahan : sampel bisa menyebar/mengumpul

Simple Random Sampling

Simple Random Sampling

POPULASI

LOTRE/
BILANGAN RANDOM

* * * *
*

* * * * *

* * * * * * * *
* * * * * * * *

* * *

* * * * * * * *

* * *

* * * * * *

*
SAMPEL

* * *

!
! !

NCn : Besarnya sampel yang mungkin ditarik


N : Populasi dengan jumlah anggota/individu tertentu
n : Jumlah sampel
Mis : Suatu populasi memiliki 5 anggota. 2 diantaranya
akan dipilih, maka probabilitasnya adalah :
5!
2! 5 2 !

54321
2 1 (3 2 1)

120
12

= 10

Ada 10 buah sampel yang mungkin untuk ditarik dari


populasi tersebut

Simple Random Sampling

Systematic Random Sampling

Parameter estimasi:

Cara ini digunakan untuk populasi yang


dianggap homogen
Tersedia daftar dari seluruh unit populasi, berikut
nomer urutnya
Pengambilan sampel nomer satu (pertama)
dilakukan sama dengan random sampling
sederhana sedang untuk kedua dan seterusnya
ditentukan secara sistematik, yaitu meloncat ke
nomer berikutnya dengan jarak tertentu

Mean (rerata) : =

Rasio antara 2 mean


Populasi

Variance dari mean : () =


Error estimasi : 2 () = 2
dianggap 1

2 ()

()

2 ()

2 =

, jika

( )2

()

Besar sampel (n)


.2

= 1 +2 dengan =
B : derajat ketepatan

Duarte Design, Inc. 2009

2
4

0,95 maka

Stratified Random Sampling

Jika populasinya heterogen


Populasi
dibagi
dalam
kelompok yang tidak saling
tumpang tindih (overlapping)
tingkat atau lapisan (strata)
Cuplikan rambang sederhana
dipilih dari setiap tingkat.
Alasan penggunaan metode ini
:

Strata

Anggota
Populasi

Persentase
(%)

Sampel

4 = (3 x 50)

SD

150

37,5

19

SMP

125

31,25

16

SMU

75

18,75

Sarjana

50

12,5

Jumlah

Cuplikan yang terpilih merata di


seluruh lokasi survei.
Estimasi
(dugaan)
lebih
seksama (akurat) di setiap
bagian populasi & seluruh
populasi.
Secara administratif & fisik lebih
mudah.

Stratified Random Sampling

400

100

50

* * *

* * *

+ +

+ + + * *

2 2
.
=1

2 + 2 .2

2 + .2

strata : =

Subsampel per

.2

2 + .2

+ - +

- - - -

* * - * + + --

* -

- - *

+ + +

RANDOMISASI

Besar Sample dalam Stratified Random


Sampling

2 . 1

2 +

. 1

Subsampel per strata : =

L : Banyaknya strata

Subsampel per strata : n = fi . n & =

STRATIFIKASI

Metode alokasi sama besar


=

2
4

Metode alokasi proporsional


=

Alokasi sampel berimbang dengan besarnya strata


=

- - -

Estimasi proporsi :

2
4

wi : Besarnya bagian yang dialokasikan untuk strata I


Subsampel tiap strata sama besar
=

+ + ++

Besar Sample dalam Stratified Random


Sampling

2 .2

- *

- - * + +

Harus ada
kriterianya

Estimasi mean : =

* * *

- + * - + *

2 +

. 1
. 1

fi : Sampling fraction per strata

Duarte Design, Inc. 2009

10

Cluster Random Sampling atau Area


Random Sampling
Dilakukan bila populasi heterogen
Populasi yang heterogen terdiri atas kelompokkelompok (clusters) yang di dalamnya masih
mengandung unit populasi yang heterogen
Heterogenitas dalam cluster sama dengan populasi
Cluster-cluster diambil secara random
Dari cluster terpilih, diambil unit populasi secara
random
Heterogenitas sampel sama dengan populasinya

Cluster Random Sampling atau Area


Random Sampling
-+*+*1

+**--+
5

-**-+-+

+--+*+

---+++*

++--+-

**-+*-+ * *+-+*
**+-+- +--+**+

---+++*

SAMPEL

**-+*-+
+---**+

+**-+-

--+ +**

+**--+-

++---+* +---**+
4

***++-- +**--+-

RANDOMISASI

RANDOMISASI

CLUSTER

UNIT SAMPEL

Multiple Stage Sampling

Non Probability Sampling

Sampel ditarik dari kelompok populasi, tetapi


tidak semua anggota kelompok populasi
menjadi anggota sampel
Dilakukan dengan equal probability (mempunyai
probabilitas sama untuk dimasukkan ke dalam
sampel) atau proportional probability
(mempunyai probabilitas sebanding dengan
besar relatif kelompok yang dimasukkan dalam
sub sampel)

1. Convenience atau Accidental Sampling :

Duarte Design, Inc. 2009

++-**-*
+-*

- Sampel yang terdiri dari unit/individu yang mudah


ditemui.
- Metode ini tidak mempermasalahkan apakah sampel
yang diambil mewakili populasi atau tidak.
- Dirancang untuk melihat fenomena di masyarakat
secara mudah.

2. Purposive Sampling :
Sampling yang dilakukan berdasarkan keputusan
peneliti, yang menurut pendapatnya nampak mewakili
populasi.

11

Non Probability Sampling


3. Judgment Sampling :
Sampel ditentukan oleh petugas pengumpul data saat
pengumpulan di lapangan.

4. Expert Sampling :
Penentuan sampel dilakukan oleh sejumlah pakar
karena kepakarannya mereka dianggap dapat
memilihkan sampel.

5. Quota Sampling :
Jumlah atau besar sampel ditentukan dahulu tanpa
perhitungan statistik.
Jatah.

PENGUJIAN HIPOTESIS

Menguji Hipotesis

Alasan Deduktif

Hipotesis harus diuji & dievaluasi kecocokannya


dengan fakta atau logika.
Cara menguji :

Berpikir dari pernyataan yang bersifat umum menarik


kesimpulan yang bersifat khusus.
Sillogisma (menggabungkan bersama-sama)

Mencocokkan dengan fakta Membutuhkan


percobaan
Meninjau konsistensi logisnya Dilakukan dengan
non-percobaan, mis : metode deskriptif, sejarah dsb
secara deduktif atau induktif.

Alternatif :
A = B atau C, A C A = B
A = B atau C, A = C A B

Hipotetik :
A = B, C = D, A = B C = D
A = B, C = D, C D A B

Kategori :
B = C, A = B A = C

Contoh :
Rokok dapat menyebabkan kanker. Tidak semua penderita kanker
perokok. Semua penderita kanker makan nasi. Hipotesisnya?

Duarte Design, Inc. 2009

12

Alasan Induktif
Berpikir
dari
pernyataan
yang
bersifat
spesifik/khusus menarik kesimpulan yang
bersifat umum.
Banyak digunakan untuk pembuktian.

Duarte Design, Inc. 2009

13

Anda mungkin juga menyukai