PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
buah pepaya untuk pengobatan jerawat dalam bentuk krim tipe minyak
dalam air. Tipe krim minyak dalam air ini mengandung kadar air yang
lebih tinggi sehingga bila dioleskan pada kulit air tersebut akan menguap
dan memberikan rasa dingin pada kulit.
1.2
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk membuat formulasi sediaan krim yang siap pakai dari ekstrak
getah pepaya
2. Untuk membuat formulasi sediaan krim yang siap pakai dari ekstrak
getah pepaya dengan penambahan emulgator asam stearat yang stabil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Uraian Umum
2.2
Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat
yang mempunyai konsistensi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air
dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih
diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau
dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang
dalam air, yang dapat di cuci dengan air dan lebih di tujukan untuk
penggunaan kosmetika dan estetika (Ditjen POM, 1995).
Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung
air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaiaan luar (Ditjen
POM, 1979).
Ditinjau dari sifat fisiknya, krim dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
a. Emulsi air dalam minyak atau emulsi W/O
b. Emulsi minyak dalam air atau O/W seperti
Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air, dan
dikenal dengan sebagai krim. Basis vanishing cream termasuk golongan
ini (Lachman, 1994).
Basis krim (vanishing cream) disukai pada penggunaan sehari-hari
karena memiliki keuntungan yaitu memberikan efek dingin pada kulit,
tidak berminyak serta memiliki kemampuan penyebaran yang baik.
Vanishing cream mengandung air dalam persentase yang besar dan asam
stearat. Humektan (gliserin, propilenglikol, sorbitol) sering ditambahkan
pada vanishing cream dan emulsi o/w untuk mengurangi peguapan air dari
permukaan basis (Voigt, 1995).
Praktis
minyak )
terutama pada bayi, pada fase a/m ( air dalam minyak ) karena
kadar lemaknya cukup tinggi.
tidak pas.
Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak
biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu
lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi
oleh minyak daripada oleh air. Suatu emulsi air dalam minyak juga
lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan
tidak mudah hilang bila kena air. Sebaliknya jika diinginkan
preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus
dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi
minyak dalam air. Seperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit (
absorpsi perkutan ) bisa ditambah dengan mengurangi ukuran
partikel dari fase dalam.
Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
CH3-(CH2)16-COOH
Rumus Kimia Asam Stearat
2.3.2 Trietanolamin
Sinonim
tris(hidroksi)etilamin.
Pemerian
kuning pucat.
Kelarutan
dalam kloroform, larut dalam 24 bagian benzen dan 63 bagian eter pH = 10,5
untuk larutan aqueous 0,1 N.
Stabilitas: Trietanolamin dapat berubah menjadi berwarna coklat jika terkena
paparan cahaya dan udara. Oleh karena itu, selama penyimpanan harus terlindung
dari cahaya dan disimpan dalam wadah tertutup rapat
Fungsi : Dalam formulasi terutama digunakan sebagai pH adjusting agent.
Kegunaan lain yaitu sebagai buffer, pelarut, humektan, dan polimer plasticizer.
Digunakan pada konsentrasi 2-4%.
2.3.3 Vaselin albi (Vaselin album) (FI edisi III, hal :633)
Nama latin
: VASELIN ALBUM
Sinonim
: Vaselin putih
Pemerian
Penyimpanan
sebagai
zat
pemantap
dapat
ditambahkan
tokoferol
atau
butilhidroksitoluen tidak lebih dari 10 bpj.Pemerian dari parafin cair adalah cairan
kental, transparan, tidak berfluorosensi; tidak berwarna; hampir tidak berbau;
hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutan dari bahan ini adalah praktis tidak larut
dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P dan dalam eter P
(Anonim, 1979).
OH
Gambar 2.3 Struktur Metil Paraben
Penggunaan metil paraben sebagai pengawet diperlukan dalam sediaan
gel, ini dikarenakan sediaan gel mempunyai kadar air yang sangat tinggi dan ini
merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan jasad renik. Bahan pengawet
juga ditambahkan untuk mencegah kontaminasi, kemunduran dan kerusakan oleh
bakteri serta jamur karena sebagian besar komponen dalam sediaan ini dapat
bertindak sebagai substrat bagi mikroorganisme (Lachman, 1994).
2.3.6 Aquadest
Aquadest (Aqua destilata, air suling) berupa cairan jernih; tidak berwarna,
tidak berbau, tidak mempunyai rasa.Aquadest digunakan sebagai pelarut (Depkes,
1979).
2.4.4 Pengujian pH
Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui nilai pH didalam krim agar
tidak berbahaya saat dipakai.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 ALAT
Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : timbangan , kaca
arloji, beaker glas,pipet tetes, gelas ukur,batang pengaduk, sendok poersen,
sendok stainlist,pot krim,cawan penguap, penangas air,stemper dan mortir.
3.2 BAHAN
Bahan yang digunakan adalah : eks.getah papaya, asam
stearat,TEA,Vaseline,metil paraben, dan aquan destillata.
3.3
Prosedur Penelitian
3.3.1
Pegolahan Sampel
Getah buah papaya di ambil pada pukul 00;07 00: 09 pagi setealah terkumpul,
getah tersebut di ekstrakkan dengan oven pada suhu 121 derajat.
2%
Asam Stearat
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Parafin Cair
12,5 g
Metil Paraben
0,50 g
Aqua ad
50 g
3.3.4
Prosedur Kerja
dilelehkan pada kertas saring lain, setelah kering didapatkan areal yang dibatasi
dengan paraffin padat. Kemudian tempelkan kertas saring diatas kertas saring
sebelunya. Diteteskan ke areal ini dengan larutan NaOH 0,1 N dan diamatinpada
waktu 15;30;45;60 detik dan 3 dan 5 menit. Dapat dilihat apakah terdapat
nodaberwarna merah atau kemerahan peda sebelah kertas yang dobasahi
fenolftalein. Gel dapat memberikan protelsi terhadap cairan (larutan NaOH)
apabila tidak tedapat noda.
3.4.4 Pengujian pH
Uji pH mengunakan pH meter, yang telah di cuci bersihdan terkalibrasi
kemudian pH meter dimasukan ke krim lalu ditekan tombol ondan tungg
pembacaan hingga stabil.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dibuat krim dari ekstrak getah papaya dengan elmugato
TEA dan basis krim yang sesuai. Pengujian krim dapat dilakukan dengan
beberapa evaluasi krim yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji
kemampuan proteksi, pengujian pH dan uji daya sebar pada kondisi sebelum dan
sesudah penyimpanan dipercepat.
Basis Gel
Replikasi
Warna
Bau
Tekstur
Putih
Bau khas
Halus
Putih
Bau khas
Halus
Metil paraben
0,50 g 3
Putih
Bau khas
Halus
Aqua
50 g
As. Stearat
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Paraffin cair
12,5 g
ad
Basis Gel
Replikasi
Homogenitas
Homogen
Homogen
Homogen
As. Stearat
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Paraffin cair
12,5 g
Metil paraben
0,50 g
Aqua
50 g
ad
Basis Gel
Replikasi
As. Stearat
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Paraffin cair
12,5 g
Metil paraben
0,50 g
Aqua
50 g
ad
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3 diketahui bahwa krim ekstrak
getah papaya memiliki kemampuan proteksi yang baik.Hal ini dapat dilihat pada
saat penetesan NaOH pada kertas saring yang telah dilapisi krim ekstak getah
papaya dan fenolftalein tidak menghasilkan perubahan warna dan tidak berwarna
menjadi merah muda.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa krim stabil
pada uji kemampuan proteksi.
4.4 Pengujian pH
Pengujian pH yang bertujuan untuk melihat pH sediaan aman atau tidak untuk
digunakan pada kulit.
Basis Gel
r/ r/ Eks. Getah papaya 2%
As. Stearat
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Paraffin cair
12,5 g
Metil paraben
0,50 g
Aqua
50 g
ad
Replikasi
Uji pH
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Paraffin cair
12,5 g
Metil paraben
0,50 g
Aqua
50 g
ad
Replikasi
Uji pH
1 ( 50 g)
10 mc
2 (100 g)
10,5 cm
3 (150 g ) 11 cm
Dari data diatas dapat diketahui bahwa krim ini mempunyai daya sebar
yang luas hal ini dpat di lihat dari diameter yang telah dilakukan pengujian daya
sebar dengan cara penambahn beban 50 g, 100 g, dan 150 g.
7,25 g
TEA
0,75 g
Vaseline
1,5 g
Paraffin cair
12,5 g
Metil paraben
0,50 g
Aqua
50 g
ad
Replikasi
Uji pH
M/A
M/A
M/A
Uji ini dilakaukan untuk megetahui jenis krim yang dibuat sehingga apakan tipe
M/A atau A/M sehingga dapat mempertmudah dalam pemakaiannya.