Reaksi Kimia Anorganik
Reaksi Kimia Anorganik
Reaksi kimia itu berlangsung atau tidak alat pendetekti adalah energy dan entropi
1. Entralpi
H = U + PV
H = Hproduk Hreaktan
H = + Endoterm
H = - Eksoterm
2. Entropi (Derajat Ketakteraturan)
Secara termodinamika
G = H - T S
Reaksi kimia berlangsung jika nilai G negative
Makin positif S makin tidak teratur hasil reaksi, makin mudah terjadi reaksi
I. Secara Termodinamika
Reaksi endoterm
Reaksi eksoterm
II. Reaksi Asam Basa
1. Arrhenius
Asam adalah zat yang mengandung Hidrogen dan menghasilkan ion Hidranium
(Proton tersolvari) bila zat itu dilarutkan dalam air.
Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion Hidroksi
HCl + H2O
H3O+ + Cl-
KOH + H2O
K+ + OH-
HCl + KOH
KCl +
Asam Basa
(asam)
(basa)
H2O
Garam
Pelarut
2. Brosted Lowry
Menurut Bronsted- Lowry
Asam adalah Donor Proton
Basa adalah Aseptor Proton
HCl
Asam 1
H2O
H3O+
Basa 2
Asam 2
ClBasa 1
Asam 1
H3O + +
H2O
Basa 2
Asam 2
ABasa 1
Konjugat
Konjugat
basa yang dihasilkan bila suatu asam menyumbangkan protonnya disebut basa
konjugat dari asam itu.
asam yang dihasilkan bila suatu basa menerima sebuah proton disebut asam konjugat
dari basa itu.
ex : 1. A- adalah basa konjugat dari asam HA
H2O adalah basa konjugat dari asam H3O+
2. H3O+ adalah asam konjugat dari basa H2O
HA adalah asam konjugat dari basa AAsam mono protik adalah asam yang dapat menyumbangkan satu proton (ex: HCl, HNO3,
HBr, HI, dll)
Asam poliprotik adalah asam yang dapat menyumbangkan lebih dari satu proton.
Diprotik
= H2CO3, H2SO4
Triprotik
= H3PO4
Menurut Brosted-Lowry, sifat asam/basa suatu zat sangat tergantung pada pelarutnya.
ex: CH3COOH
ex: 1. CH3COOH
Asam lemah
H3O+
H2O
CH3COO-
air
CH3COOH2+
CH3COOH
NH4+
NH4+
OH-
H3O+
Cl-
NH3
Contoh Lain:
H2O
Asam
HCl
Asam
NH3
Basa
H2O
Basa
CH3COO-
HSO4-
3. Lewis
Menurutnya, Asam adalah zat yang berfungsi sebagai penerima (aseptor) pasangan
electron. Basa adalah zat yang berfungsi sebagai pemberi (donor) pasangan electron.
: NH3
BF3
H3N:BF3
Aplikasi lain dari teori asam basa lewis adalah pada pembentukan senyawa
koordinasi.
Cu2+ + 4 NH3 ---- [Cu(NH3)4]2+
asam
basa
ion kompleks
Cl2
C2H4
H2
C2H6
HCl
2. Konsep Oksigen
Oksidasi adalah reaksi penangkapan / penambahan oksigen
Reduksi adalah reaksi pengeluaran / pengurangan oksigen
C
O2
CO2
FeO
CO
Fe
2HgO
2Hg(s) +
CO2
O2(g)
3. Konsep Elektron
Oksidasi adalah suatu reaksi dimana suatu zat melepaskan electron
ion +
ion
Fe
Fe2+
2e
(O)
Cu
Cu2+
2e
(O)
F2
2e
2F-
Br2
2e
2B-
Na = +1
ZnSO4
Zn = +2
4) Atom Oksigen dalam senyawa memiliki biloks -2 kecuali dalam F 2O (=+2), dan dalam
peroksida (H2O2, Na2O2, dll = -1).
5) Jumlah total biloks seluruh atom dalam suatu senyawa netral adalah 0.
6) Jumlah total biloks seluruh atom dalam suatu ion = muatan ion.
ex: Tentukan biloks masing-masing atom:
a. MgCl2
e. H2SO4
b. H2S
f. HPO42-
c. HCl
g. Cr2O72-
d. HClO3
h. MnO4-
ZnSO4 + H2
Reduktor adalah zat yang membuat zat lain tereduksi, sementara ia sendiri teroksidasi.
Oksidator adalah zat yang membuat zat lain teroksidasi sementara ia sendiri tereduksi.
Ingat
Dalam reaksi redoks, reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung bersamaan
ex:
Fe2+ + MnO4-
Fe3+ + Mn2+
Perhatikan :
Br2 + NaOH
Oksidasi
Dalam suatu reaksi redoks dimana suatu zat dapat mengalami reduksi dan oksidasi
disebut reaksi Autoredoks (disproporsionasi).
IV. Reaksi Pengendapan
Dalam kimia anorganik untuk senyawa-senyawa yang sukar larut sering melibatkan
reaksi pengendapan. Reaksi ini umumnya digunakan pada saat pembentukan senyawa yang
dapat dikristalkan. Reaksi pengendapan ini terjadi pada larutan-larutan tepat jenuh. Pada
larutan ini hasil kali ion-ion yang ada dalam larutan (jenuh / lewat jenuh) lebih besar daripada
tetapan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh (Ksp).
Ex:
BaCl2
H2SO4
BaSO4
HCl
AgNO3
HCl
AgCl
HNO3
dalam senyawa anorganik relative sedikit dibandingkan dengan reaksi addisi pada senyawa
organic).
Contoh:
S8(s) + 8 SO32S8(s)
Belerang
+ Na SO
2
3(s)
Natrium Sulfit
8 S2O32Na S O
2 2 3
Natrium Thiosulfat