Anda di halaman 1dari 6

Nama mata kulia : Kimia Teknik l

Fakultas : Teknik
Semester : 1 (Ganjil)
Bobot SKS : 2(Dua)
Guru Dosen : Dian Anisa Rokhmah Wati,
S.Pd.,M.Pd

Oleh: - M. Lutfi al Akbar


- Wahyu Aji Peratama
- Kurnia Novarihsan
- Suprapto
PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS

Reaksi redoks merupakan kegiatan dari reaksi oksidasi.


Salah satu reaksi kimia terpenting adalah reaksi
oksidasi reduksi. Jika terjadi reaksi oksidasi selalu
disertai reaksi reduksi. Pada mulanya, kira –kira pada
abad ke-19, ahli kimia meninjau reaksi redoks hanya
dari konsep reaksi dengan oksigen. Kini reaksi redoks
mengalami perkembangan, yaitu di tinjau dari
pengikatan dan pelepasa elektronserta perubahan
bilangan oksidasi.
1. Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan pelepasan
oksigen
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami perkembangan dari masa
ke masa sesuai cakupan konsep yang di jelaskan. Pada mulanya, konsep
reduksi oksidasi dan reduksi ditinjau dari pengubahan dan pelepasan
oksigen. Reaksi oksidasi dideferensikan sebagai reaksi
pengubahan/pengikatan suatu zat dengan oksigen. Sebaliknya, reaksi
pelepasa aksigen oleh suatu zat disebut reaksi redusi.

Contoh reaksi oksidasi :


C(s) + O2 (g) CO2g
Pada reaksi di atas , C meningkat O2 membentuk CO2. Jadi C telah
mengalami reaksi oksidasi.
Contoh reaksi reduksi :
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Perhatikan reaksi diatas, SO3 melepaskan oksigen membentuk CO2
2. Konsep redoks berdasarkan pengikatan dan
pelepasan elektron

Konsep redoks berkembang bukan lagi berdasarkan pengikatan


dan pelepasan oksigen, tetapi berdasarkan pengikatan dan
pelepasan elektron. Reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron

Contohnya pada pembntukan ion Na+.


Na(s) Na+ (aq)+e
Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi di mana reaksi oksidasi
dan reduksi terjadi bersama – sama.
3. Reaksi redoks di tinjau dari perubahan bilangan oksidasi
Berdasarkan pengertian bilangan oksidasi dan aturan
penentuan bilangan oksidasi, konsep reaksi redoks dapat di
jelaskan sebagai berikut
a. Reaksi oksidasi adalah yang menaikan bilangan oksidasi.
Zat yang mengalami oksidasi merupakan reduktor.
Contoh:
Na Na+
0 +1
oksidasi (1) Karna biloks Na adalahnol dan biloks Na+
adalah +1, maka Na mengalami oksidasi dengan
kenaikan biloks 1.
b. Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan
oksidasi. Zat yang mengalami reduksi merupakan
oksidator.
Contoh:
Cu2+ Cu
+2 0
reduksi (2) Karna biloks Cu pada Cu+ adalah +2 dan pada
Cu adalah nol, maka atom Cu mengalami reduksi dengan
penurunan biloks 2.
4. Reaksi autoredoks

Apabila dalam suatu reaksi redoks terdapat zat yang mengalami reaksi
reduksi sekaligus oksidasi maka maka reaksi ini disebut autoredoks atau
disproporosional.
Contoh reaksi auto redoks:
a. Cl2 + H2O HClO + HCl
0 +1 -1
reduksi
oksidasi

Dari reaksi autoredoks tersebut, otom Cl pada Cl2 mengalami oksidasi


dengan kenaikan biloks 1 dan sekaligus mengalami reduksi penurunan
biloks -1

Anda mungkin juga menyukai