Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ILMU PENYAKIT DALAM HEWAN KECIL

Penyakit yang menyebabkan gangguan pada Saluran Pernafasan


Anjing & Kucing

Kelompok 2
Andini Nurillah
Ellen Fanggi
Steffanie M. C. Noach
Yesinta N. Titu Eki
Samuel T. M. Karel
Thomas E. M. Nahak
Wilfridus A. K. Seran
Timothy K. Nangkiawa
Yoseph Klaudius
Maria L. F. P. Kale

1109011008
1109012022
1109012043
1109011014
1109012032
1109011020
1109012047
1109011003
1109011023
1009015047

Marlin C. C. Malelak
Marian Y. Tukan
Jullyana M. Kely
Priska C. Apelaby
Hendro Boimau
Charolina E. L. Tang
Edward Ndappa
Agustina V. Tae
Joel C. Lasibey

1109012035
1109012040
1109011017
1109011010
1109012029
1109011018
1109011026
1109012001
1009015045

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014

A. Penyakit Saluran Pernafasan pada Anjing


1. Canine infectious tracheobronchitis
Etiologi : Canine infectious tracheobronchitis adalah penyakit saluran pernafasan atas
pada anjing biasanya dialami oleh anjing muda dan disebakan oleh virus.
Parainfluenza dan bordetella sering menginfeksi bersamaan pada kasus infectious
tracheobronchitis.
Gejala klinis : batuk setiap beberapa menit selama sehari penuh, namun batuk ini akan
sembuh dengan sendirinya dalam 14-20 hari.
Pengobatan : pada kasus ringan pengobatannya dengan pemberian antibiotic atau tanpa
antibiotic atau bisa juga diberikan bronkodilator seperti aminophylline atau obat-obata
pengurang batuk. Pada kasus yang lebih komplek anjing kehilangan nafsu makan,
demam, dan adanya tanda-tanda pneumonia. Antibiotic yang sering diberikan
doxycycline atau trimethropim sulfa.
Pencegahan: vaksinasi.
2. Bordetella
Etiologi :Bordetella adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, sering disebut
penyakit kennel cough. Bordetella (Kennel Cough) pada anjing sangat mirip dengan
penyakit flu pada manusia. Walaupun penyakit bakterial ini jarang yang menyebabkan
kematian namun adanya infeksi lain seperti radang paru-paru (pneumonia) dapat
memperpendek umur anjing. Penyakit kennel cough umum menyerang anak anjing
dan anjing muda.
Gejala Klinis: batuk kering yang disertai keluarnya lender berbusa, adanya lendir dari
hidung yang berubah warna dari jernih menjadi putih susu dan akhirnya berwarna
kehijauan. Pada umumnya anjing tidak menunjukkan gejala demam. Yang perlu
diingat adalah tidak semua batuk pada anjing adalah kennel cough.
Pencegahan : Vaksinasi untuk penyakit ini kurang efektif. Sampai saat ini terdapat
sedikitnya 40 strain bakteri penyebab kennel cough, sedangkan vaksin yang ada hanya
memberikan kekebalan terhadap 12 strain saja. Namun jika anjing anda berada pada
kennel yang mempunyai beberapa anjing didalamnya, dianjurkan sebaiknya untuk
menvaksinasi anjing anda.

3. Asma Bronkial
Etiologi : Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran pernapasan yang
dihubungkan dengan hiperresponsif, keterbatasan aliran udara yang reversibel dan
gejala pernapasan. Asma bronkial adalah salah satu penyakit paru yang termasuk
dalam kelompok penyakit paru alergi dan imunologi yang merupakan suatu penyakit
yang ditandai oleh tanggap reaksi yang meningkat dari trakea dan bronkus terhadap
berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernapas yang
disebabkan oleh penyempitan yang menyeluruh dari saluran napas. Penyempitan ini
bersifat dinamis dan derajat penyempitan dapat berubah, baik secara spontan maupun
karena pemberian obat.
Gejala Klinis: Asma didefinisikan menurut ciri-ciri klinis, fisiologis dan patologis.
Ciri-ciri klinis yang dominan adalah sesak napas, terutama pada malam hari yang
sering disertai batuk.. Ciri-ciri utama fisiologis adalah episode obstruksi saluran napas,
yang ditandai oleh keterbatasan arus udara pada ekspirasi. Sedangkan ciri-ciri
patologis yang dominan adalah inflamasi saluran napas yang kadang disertai dengan
perubahan struktur saluran napas. Gejala asma berhubungan dengan inflamasi yang
akan menyebabkan obstruksi dan hiperesponsivitas dari saluran pernapasan yang
bervariasi derajatnya.
4. Distemper
Etiologi : Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saluran
pernapasan dan system syaraf. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara dan kontak

antar anjing sakit dan anjing sehat.


Gejala Klinis : Pada saluran pernapasan yang sering telihat batuk, bersin, dan radang
paru-paru. Pencegahan : Diberikan vaksinansi awal pada anjing umur 6 minggu
diikuti dengan pengulangan atau vaksinasi diberikan sama-sama dengan vaksin
lainnya seperti parvovirus.

5. Parainfluenza

Etiologi : Penyebab penyakit parainfluenza yaitu virus parainfluenza yang menyerang


saluran pernapasan dapat menyerang dengan cepat terhadap hewan lain. Umumnya
jika infeksi murni hanya karena virus parainfluenza ini gelanya ringan atau subklinis.

Tetapi dapat menjadi parah jika disertai dengan infeksi bordetela.


Gejala Klinis :Umumnya batuk dan pilek (rinithis dan bronchitis).
Pencegahan : vaksinansi setiap tahun. Pengobatan : pemberian suplemen vit. C dan
antibiotic.

6. Pneumonia
Etiologi : Penyakit pneumonia disebabkan oleh beragam virus dari parainfluenza,
bordetela bronchiseptica, micoplasma, canine herpes, reovirus, dan canine adenovirus
tipe II. Virus-virus ini menyerang saluran pernapasan terutama anjing-anjing yang
berusia muda pada saat cuaca dingin dan berangin.
Gejala : keluar cairan dari hidung, batuk, dan sesak napas.
Pencegahan: tidak membiarkan anjing ditempat yang dingin dan berangin. Sediakan
tempat tidur yang hangat, kering, dan tebal. Setelah itu diberikan vaksin untuk masingmasing virus penyebab.

B. Penyakit Saluran Pernafasan pada Kucing


1. Obstruksi Faring pada Kucing
Asma Pada kucing
Terjadi karena adanya sumbatan pada saluran atau rongga faring Hal ini
disebabkan oleh adanya penumpukan lendir atau adanya benda asing. Tanda-tanda jelas
bahwa kucing mengalami serangan pernapasan adalah batuk, bibir dan gusi berubah
warna menjadi biru, sering bernapas dengan mulut terbuka tersedak lendir berbusa dan
kelemahan secara keseluruhan.
Penumpukan lendir pada rongga laring disebabkan oleh adanya pengeluaran
lendir dari kasus pneumonia. Penumpukan benda asing seperti bole bulu akibat grooming
oleh kucing dan benda-benda seperti bola atau mainan kucing yang secara tidak sengaja
ditelan oleh kucing.
Adanya benda asing di rongga faring menyebakan kucing sulit bernafas akibat
jalur nafas yang dihambat dan suplai udara yang masuk ke paru-paru sedikit sehingga
kucing bernafas secara cepat dengan mulut terbuka guna mendapatkan suplai udara yang
lebih banyak.
Pengobatan
Menggunakan terapi oksigen untuk mengatasi kekurangan suplai oksigen,
pemberian obat steroid dan obat-obat anti-inflasmasi untuk mengurangi pengurangan
lendir, dan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri sekunder.Untuk
mengatasi obstruksi akibat adanya benda asing, dapat dilakukan dengan cara biopsi dan
atau operasi pengeluaran benda asing dari rongga faring.
2. Laringitis dan Trakeitis
Felin rhinothracheitis pada kucing
Felin rhinothracheitis disebabkan oleh virus herpes virus golongan A Dan
penyakit ini sering dikenal dengan nama felin viral rhinotracheitis atau (FVR). Penyakit
ini menyerang saluran pernafasan trakea kucing atau saluran respirasi pada kucing.

Virus ini masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan atau perinhalasi. Virus
ini kemudian berreplikasi dalam epitel saluran pernafasan sehingga saluran pernafasan
mengalami nekrosa lokal.pengeluaran virus dari tubuh kucing melalui sekret hidung atau
melalui leleran cairan hidung sehingga kucing sering mengalami bersin.
Laringitis terjadi adanya nekrosa dinding laring yang disebabkan oleh masuknya
virus pada sel epitel dan bereplikasi atau memperbanyak diri, yang merusak sel-sel t
ersebut.Laringitis juga dapat diakibatkan oleh adanya radang lanjutan dari radang paruparu atau radang dari faring.
Pengobatan
Pemberian multivitamin untuk mempertahankan daya tahan tubuh, dan pemberian
antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, serta pemberian bronkodilatator untuk
membantu dilatasi bronkus untuk membantu pernafasan. Pemberian makanan yang
lunak untuk mempertahankan asupan nutrisi yang cukup untuk kucing.
3. Kolaps trakea
Pneumonia pada kucing
Pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Menyebabkan kolaps trakea
karena adanya lanjutan peradangan hingga trakea menyebabkan perlunakan pada trakea
sehingga kehilangan kemampuan untuk pergerakan kontraksi dan relaksasi. Akibat tidak
adanya pergerakan trekea kucing mengalami batuk dan kesulitan bernafas.
Kolaps trakea jarang terjadi pada kucing, lebih sering terjadi pada anjing tipe
Terrier kerana bentuk anatomi dari anjing tersebut, trakeanya mudah mengalami
perlunakan.
Pengobatan
Pemberian antibiotik yang bersifat ekspektoransia dan terapi suportif.
Pencegahanya
Hewan yang sakit diisolasi dan ditempatkan pada tempat yang kering dan nyaman
bagi hewan.
4. Faringitis

Calicivirus termasuk salah satu penyebab gangguan pernafasan pada kucing.


Penyakit saluran pernafasan bisa disebabkan sekelompok virus dan bakteri seperti Virus
Feline Rhinotracheitis dan bakteri Chlamydia (sekarang Chlamydophila). Penyakitpenyakit ini dapat menyebabkan pilek dan mata berair. Calicivirus dan rhinotracheitis
menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing. Penyakit ini
berkembang secara cepat dan tiba-tiba.
Kucing yang tadinya terlihat sehat bisa saja besoknya terlihat lesu dan
sakit.Tanda-tanda kucing sakit yang umum berupa bersin (tidak sebanyak Feline
Rhinotracheitis), batuk, faringitis, pilek, cairan berlebih dari mata dan hidung. Luka
(ulkus) seperti sariawan pada hidung, mulut, lidah atau bibir yang menyebabkan kucing
tidak mau makan karena kesakitan saat mengunyah makanan. Kadang-kadang ulkus juga
terjadi di sela-sela cakar. Demam tinggi, sulit bernafas akibat radang paru-paru
(pneumonia).
Pengobatan
Terapi support, pemberian multivitamin, serta pemberian antibiotik gentamicin
untuk menghindari dan mencegah infeksi sekunder.

Anda mungkin juga menyukai