Anda di halaman 1dari 12

Pneumonia

Kelompok 8

• Rara Arta AP 21120038


• Reka Tamara D 21120039
• Risma Wati 21120040
• Salsa Billa F 21120041
• Salsabila Ramadhani 21120042
• Yudha Oxi R 21120056
Apa yang dimaksud Pneumonia?
• Pneumonia Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang
mengenai saluran pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti
batuk dan sesak napas. Hal ini diakibatkan oleh adanya agen
infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi
substansi asing yang berupa eksudat (cairan) dan konsolidasi (bercak
berawan) pada paru-paru (Khasanah, 2017).
• Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan
(paru-paru) tepatnya di alveoli yang disebabkan oleh beberapa
mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, maupun
mikroorganisme lainnya (Kemenkes RI, 2019).
Anatomi Fisiologi

• Hidung
• Faring
• Laring
• Bronkus
• Paru-paru
Etiologi
Pneumonia diklasifikasikan Pneumonia yang terdapat di Pneumonia Aspirasi
menurut jenis kuman yang Rumah Sakit 1. Pneumonia aspirasi terjadi saat
menyebabkannya dan di mana 1. Beberapa orang terkena makanan, minuman, muntahan,
seseorang terkena infeksi. pneumonia saat tinggal di rumah atau air liur masuk ke paru-paru.
Pneumonia yang didapat di sakit karena penyakit lain. Pneumonia jenis ini lebih
masyarakat Pneumonia yang didapat di mungkin terjadi jika ada sesuatu
1. Bakteri rumah sakit bisa serius karena yang mengganggu refleks muntah
2. Organisme Patogen bakteri penyebabnya mungkin normal, seperti cedera otak atau
3. Jamur lebih tahan terha-dap antibiotik masalah menelan atau
4. Virus dan karena orang yang penggunaan alkohol atau obat-
mendapat-kannya sudah sakit. obatan terlarang.
Manifestasi Klinis
Pneumonia bacterial(pneumokokus) secara Pneumonia atipikal beragam dalam gejala
khas diawali dengan awitan menggigil, demam tergantung pada organisme penyebab. Banyak
yang timbul dengan cepat(39,5 C sampai 40,5 pasien mengalami infeksi saluran pernapasan
C ) dan nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk atas (kongesti nasal, sakit tenggorok) dan
yang dicetuskan oleh pernapasan dan batuk. gejala Pneumonia bertahap. Gejala yang
Pasien sangat sakit dengan takipnea sangat menonjol adalah sakit kepala, demam, nyeri
jelas (25 sampai 45 kali/menit) disertai dengan pleuritis, mialgia, ruam dan fringitis.
pernapasan mendengkur, pernapasan cuping
hidung dan penggunaan otot-otot aksesori
pernapasan.
Patofisiologi
Pneumonia merupakan infalamasi paru yang ditandai dengan konsulidasi karena eksudat yang
mengisi alveoli dan bronkiolus, saat saluran pernapasan bagian bawah terinfeksi, respon
infalmasi normal terjadi, disertai dengan obstruksi jalan nafas sebagian besar Pneumonia
didapat melalui aspirasi partikel inefektif seperti menghirup bibit penyakit di udara. Ada
beberapa mekanisme yang pada keadaan normal melindungi paru dari infeksi. Partikel
infeksius difiltrasi di hidung atu terperangkap dan dibersihkan oleh mucus dan epitel bersilia
di saluran pernapasan. Bila satu partikel dapat mencapai paru-paru, partikel tersebut akan
berhadapan dengan makrofag alveolar dan juga dengan mekanisme imun systemic dan
humoral. Infeksi Pulmonal bisa terjadi karena terganggunya salah satu mekanisme pertahanan
dan organisme dapat mencapai traktus respiratorius terbawah melalui aspirasi mau
Lanjutan
Kemudian makrofag bergerak mematikan sel dan bakteri debris.
Sistem limpatik dapat mencapai bakteri sampai darah atau pleura
visceral. Jaringan paru menjadi terkonsoldasi. Kapasitas vital dan
pemenuhan paru menurun dan aliran darah menjadi 13
terkonsoldasi, area yang tidak terventilasi menjadi fisiologis right-
to-left shunt dengan ventilasi perfusi yang tidak pas dan
menghasilkan hipoksia. Kerja jantung menjadi meningkat karena
penurunan saturasi oksigen dan hiperkapnia .
Komplikasi
• Bakteremia dapat terjadi pada pasien jika bakteri yang menginfeksi paru
masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ lain, yang
berpotensi menyebabkan kegagalan organ.
• Pneumonia juga dapat menyebabkan akumulasi cairan pada rongga pleura
atau biasa disebut dengan efusi pleura. Efusi pleura eksudatif yang
mengandung mikroorganisme dalam jumlah banyak beserta dengan nanah
disebut empiema. Jika sudah terjadi empiema maka cairan perlu di drainage
menggunakan chest tube atau dengan pembedahan. (Wahyudi, 2020).
Pemeriksaan Penunjang

• Radiologi

• Laboratorium

• Mikrobiologi

• Analisa Gas Darah (AGD)


Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan Keperawatan
• 1. Oksigen 1-2 L/menit.
• 2. IVFD dekstrose 10 % , NaCl 0,9% = 3 : 1, + KCl 10 mEq/500 ml cairan.
• 3. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
• 4. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang
nasogastrik dengan feeding drip.
• 5. Jika sekre silender berlebihan dapat di berikan inhalasi dengan salin normal dan beta
agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.
• 6. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan Medis
• Pengobatan Pneumonia yaitu eritromisin, derivat tetrasiklin, amantadine, rimantadine,
trimetoprim-sulfametoksazol, dapsone, pentamidin, ketokonazol. (Brunner & Suddarth,
2002).
• Untuk kasus pneumonia community base :
• 1. Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian.
• 2. Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
• Untuk kasus pneumonia hospital base :
• 1. Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.
• 2. Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai