Anda di halaman 1dari 3

Rumus :

Condition 1 - Real Condition :


If + S + Present Tense, S + Future Tense
Contoh : If it does not rain, I will go to supermarket.
Jika tidak hujan, saya akan pergi ke supermarket. Jadi kenyataannya hujan belum/tidak terjadi
sehingga pergi ke supermarket dapat dilakukan jika tidak hujan tetapi dapat saja dibatalkan
jika terjadi hujan. Dalam hal ini kemungkinan besar dapat dilakukan suatu tindakan jika
syarat terpenuhi. Jadi ada harapan untuk dapat menjadikan andai nya itu sebagai kenyataan.
Condition 2 - Unreal Condition:
If + S + Past Tense, S + Past Future Tense
Contoh: If I won the universe contest, I would buy Ferrary.
Jika saya memenangkan kontes kecantikan, saya akan membeli Ferrari. Kenyataannya saya
tidak membeli ferari karean saya tidak memenangkan kontes kecantikan.
Pola ini dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu hayalan yang pada saat ini kondisinya
tidak mungkin mencapai ke arah hayalan tersebut. Contoh lain : Jika saya seorang Presiden,
saya akan menaikkan gaji PNS. Tetapi kenyataannya dia bukan presiden sehingga dia tidak
mungkin menaikkan gaji PNS.
Condition 3 :
If + S + Past Perfect Tense, S + Future Past Perfect Tense
Contoh :
If you had studied hard, you would have passed the exam.
Jika kamu belajar sungguh-sungguh/belajar tekun/keras, kamu akan lulus ujian akhir itu.
Tetapi kenyataannya dia tidak belajar dengan sungguh-sungguh sehingga ujian akhirnya tidak
lulus. Pola ini menyatakan suatu penyesalan di masa lampau yang tidak akan mungkin terjadi
lagi.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita berandai-andai. Misalnya, seandainya (jika) kamu
mau jadi pacar saya, saya akan buat kamu orang paling bahagia di dunia. Seandainya saya
kaya, saya akan bangun hotel bintang 5 di pantai Kuta. Seandainya saya punya sayap, saya
akan terbang petikkan bintang untukmu. Dan seterusnya. Kalimat-kalimat seperti ini disebut
kalimat pengandaian atau dalam bahasa Inggris disebut conditional sentences.
Dalam bahasa Inggris, conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali
oleh if maka disebut if clause.
b. digunakannya modal auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could, might, etc.
pada pokok kalimat (main clause).
Conditional sentences dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu: real conditional dan
unreal/contrary to fact. Tulisan ini khusus membahas real conditionals, sedangkan untuk
unreal conditional dapat dibaca di topik Conditional sentences (Part 2).

Real conditionals (factual / habitual / hypothetical / future possible)


Kalimat pengandaian tipe ini digunakan untuk mengekpresikan situasi atau aktivitas yang
biasanya terjadi atau akan terjadi jika situasi pada if clause terpenuhi. Dengan kata lain,
apa yang diandaikan itu memiliki peluang untuk terjadi atau menjadi kenyataan.
Sebagai contoh, ketika seorang teman mengajak saya, apakah malam ini saya mau nonton
atau tidak, saya mungkin katakan:

If I have the time, I will go. (Jika saya punya waktu, saya akan pergi).

Kalimat ini secara implisit juga berarti,

If I dont have the time, I will not go. (Jika saya tidak punya waktu, saya tidak akan
pergi).

Penggunaan real conditionals


Kalimat pengandaian tipe ini dapat digunakan untuk menyatakan:

a. Future time

If + S + present tense, S +

will
can
may
must

+ Verb1

Note: if clause bisa diletakkan di depan kalimat (seperti formula di atas), bisa juga diletakkan
di belakang setelah main clause. Ini tidak merubah arti kalimat. Dengan catatan, jika if clause
diletakkan di belakang, tanda koma tidak diperlukan.
Contoh:
1. If I have the money, I will give it to you. (Jika saya punya uangnya, saya akan
memberikannya kepada kamu).
2. If you keep driving on this speed, we may arrive at home before 10 p.m. (Jika kamu
terus nyetir mobil pada kecepatan ini, kita mungkin tiba di rumah sebelum jam 10
malam).
3. I can pass this subject if I study hard. (Saya dapat lulus mata kuliah ini, jika saya
belajar giat).
4. You must bring an umbrella if I you dont want to get wet. (Kamu harus membawa
payung, jika kamu tidak ingin basah (kehujanan).

b. Habitual (kebiasaan/habit)
If + S + verb1, S + verb1
Note: Dalam formula ini, modal auxiliary tidak digunakan.
Contoh:
1. If Budi has enough time, he usually walks to campus. (Jika Budi punya cukup waktu,
dia biasanya jalan kaki ke kampus).
2. I usually watch football on TV every Saturday night if I do not fall asleep. (Saya
biasanya nonton sepakbola di TV tiap Sabtu malam jika saya tidak tertidur).
3. If he has money, he always treats us. (Jika dia punya uang, dia selalu mentraktir kita).

c. Command (perintah)
If + S + verb1, S + verb1
Contoh:
1. If you finish with your work, please help me. (Jika kamu selesai dengan pekerjaanmu,
tolong bantu saya).
2. Please give me a cigarette if you dont mind. (Tolong beri saya sepuntung rokok, jika
kamu tidak keberatan).
3. If you have time, please meet me in my office. (Jika kamu punya waktu, tolong temui
saya di kantor saya).

Anda mungkin juga menyukai