Anda di halaman 1dari 24

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,


Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telp: 021-5725575, Faks: 021-5725039
Website: www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas

Pendidikan Keaksaraan Dasar

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap


orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas iii
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia
untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan
berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi,
persahabatan, dan perdamaian.

ii

Untuk memenuhi hak pendidikan bagi orang dewasa, Direktorat Pembinaan


Pendidikan Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, menyediakan layanan pendidikan masyarakat yang
diharapkan mampu mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang
hayat. Pemenuhan hak warga negara terhadap pendidikan orang dewasa ini
diharapkan benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh
masyarakat, oleh karena itu program pendidikan masyarakat diutamakan
untuk meraih segmen tertentu yang karena berbagai hal mempunyai kondisi
kemarjinalan tertentu (geografis, sosial ekonomi, gender, kekhasan etnisitas
dan budaya, serta permasalahan hukum dan penyakit sosial). Layanan
pendidikan masyarakat antara lain pendidikan keaksaraan, keaksaraan usaha
mandiri, aksara kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat,
pengarusutamaan gender dan pendidikan perempuan, dan penataan
kelembagaan pendidikan nonformal.
Pada tahun 2012 persentase penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun
sebesar 4,21% atau setara dengan 6.401.522 orang dengan disparitas
gender 2,4%. Tahun 2013 ditargetkan terjadi penurunan menjadi 4,03%.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Pendidikan Keaksaraan Dasar

Untuk mencapai target tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia


Dini, Nonformal, dan Informal melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat menyediakan layanan pendidikan keaksaraan; keaksaraan dasar
dan keaksaraan dasar layanan khusus. Bantuan pendidikan keaksaraan dasar
dialokasikan untuk 13 provinsi dan 33 kabupaten terpadat tuna aksara.
Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis pengajuan, penyaluran,
dan pengelolaan bantuan pendidikan keaksaraan dasar ini sebagai upaya
untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas
ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat
iv
secara terarah dan terpadu. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
menyusun petunjuk teknis ini, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kita
semua, sehingga mendapat ganjaran yang berlipat dari Allah SWT.
Jakarta, Februari 2013
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,
TTD
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog
NIP. 195703221982112001

KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

erwujudnya masyarakat yang berdaya, beraksara, cerdas, dan mandiri


melalui pendidikan orang dewasa bagi yang kurang terjangkau dapat
dicapai melalui pendidikan masyarakat. Pembinaan pendidikan
masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat v
menuju peningkatan kesejahteraan yang bermartabat melalui pembelajaran
sepanjang hayat. Dengan demikian, pembinaan pendidikan masyarakat akan
selalu melibatkan proses dimana upaya pemerintah diwujudkan secara terpadu
dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.
Layanan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat antara lain: (i)
ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan orang
dewasa(POD), (ii) ketersediaan sarana keaksaraan orang dewasa, (iii) kesetaraan
layanan POD bagi perempuan, pemuda dan anak marjinal, (iv) ketersediaan
layanan pendidikan keorangtuaan untuk mendukung PAUDISASI dan
perlindungan anak, dan (v) kebermutuan lembaga penyelenggara masyarakat
dan layanan pendidikan melalui pengarusutamaan gender (PUG) bidang
pendidikan. Layanan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal yang makin berkembang.
Sampai pada tahun 2012, capaian layanan pendidikan masyarakat yang
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah
sebagai berikut: menurunnya jumlah penduduk tuna aksara usia dewasa (1559 tahun) menjadi 4,21% atau setara dengan 6.401.522 orang, dimana dari
jumlah tersebut angka disparitas gender penduduk tuna aksara adalah 2,4%.
Kemudian, sebanyak 16% dari seluruh lulusan program Keaksaraan Dasar
yang berusia 15 59 tahun telah mendapatkan layanan Keaksaraan Usaha
Mandiri dan persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar yang

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Pendidikan Keaksaraan Dasar

memperoleh layanan Pendidikan Kecakapan Hidup menjadi 14%. Selain itu,


sebanyak 32% Kabupaten/Kota telah menerapkan Pengarusutamaan Gender
(PUG) bidang pendidikan. Untuk jumlah Kabupaten/Kota yang telah
menyelenggarakan kecakapan keorangtuaan adalah 20%. Terkait dengan
peningkatan kualitas kelembagaan, sebanyak 60% Kecamatan telah memiliki
PKBM, dan 60% dari PKBM telah bernomor induk lembaga. Sedangkan
untuk persentase Kabupaten/Kota yang telah memiliki minimal 10 TBM
meningkat menjadi 47%.
Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut
vi
disusunlah petunjuk teknis pengelolaan belanja bantuan pendidikan
keaksaraan dasar dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi
pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan, penyaluran,
penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan peningkatan
kegiatan keaksaraan dasar. Selain itu, petunjuk teknis ini diharapkan dapat
menjadi petunjuk bagi para pembina, penyelenggara, dan tutor pendidikan
nonformal dan informal dalam keikutsertaannya pada kegiatan pendidikan
keaksaraan.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas
kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga
petunjuk teknis ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan penyusunannya
dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan harapan semoga Allah
SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, Februari 2013
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

TTD
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
NIP. 195804091984022001

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ...............................................................................


KATA PENGANTAR ..............................................................................

iii
v vii

DAFTAR ISI............................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................


A. Latar Belakang ....................................................................
B. Dasar Hukum ......................................................................
C. Tujuan Petunjuk Teknis ......................................................

1
1
3
4

BAB II PENYALURAN BANTUAN


PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR .................................
A. Pengertian Bantuan Pendidikan Keaksaraan Dasar ..............
B. Tujuan Bantuan ..................................................................
C. Pemberi Bantuan ................................................................
D. Sasaran ..............................................................................
1. Penerima Bantuan ........................................................
2. Penerima Manfaat ........................................................
E. Persyaratan Lembaga Penerima Bantuan .............................
F. Alokasi dan Rinician Penggunaan Dana ..............................
G. Komponen Bantuan ...........................................................
H. Tata Kelola Pencairan Bantuan ...........................................

5
5
5
5
5
5
5
6
6
8
10

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN ...


A. Penyaluran Bantuan Pada 33 Kabupaten .............................
B. Penyaluran Bantuan pada 13 Provinsi .................................
C. Pertanggungjawaban Bantuan .............................................

12
12
13
14

Pendidikan Keaksaraan Dasar

BAB IV PENGELOLAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR ..........


A. Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Dasar ..............................
B. Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar ...............................
C. Persiapan Pembelajaran .......................................................
D. Kegiatan Pembelajaran ........................................................
E. Penilaian .............................................................................
F. Pendampingan ....................................................................

15
15
15
16
16
17
18

BAB V PEMANTAUAN DAN PELAPORAN .....................................


A. Pemantauan ........................................................................
viii
B. Pelaporan ............................................................................
C. Catatan Khusus ..................................................................

19
19
19
20

BAB VI Penutup ....................................................................................

21

LampiranLampiran ...............................................................................

22

Lampiran 1. Form 01 Format Usulan Lembaga ...............................

22

Lampiran 2. Form 02 Format Rekapitulasi Usulan


Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ..............................

23

Lampiran 3. Form 03 Format Rekapitulasi Usulan


Dinas Pendidikan Provinsi ...........................................

24

Lampiran 4. Form 04 Format Nominasi Lembaga Penerima


Batuan Keaksaraan Dasar ............................................

25

Lampiran 5. Form 05 Format Laporan Penerimaan dan


Penggunaan Dana .......................................................

26

Lampiran 6. Form 06 Format Sistematika Laporan


Pelaksanaan Kegiatan ...................................................

27

Lampiran 7. Form 07 Acuan Pelaksanaan Kegiatan .........................

29

Lampiran 8. Form 08 Contoh Perjanjian Kerjasama


Pendidikan Keaksaraan Dasar.......................................

31

Lampiran 9. Form 09 Format Buku Kas Umum dan Buku Pembantu


Pajak ........................................................................... 35

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 2011, penduduk Indonesia berusia 15-59 tahun yang masih
tuna aksara berjumlah 6.730.682 orang, yang terdiri atas 2.265.399 orang
laki-laki dan 4.465.282 orang perempuan.
Berdasarkan persebarannya, sebanyak 5.419.709 orang atau 80,52 persen
berada di 13 provinsi. Secara khusus, terdapat 6 (enam) provinsi dengan
jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200 ribu orang dengan persentase di atas
rata-rata persentase nasional yaitu 4,23 persen terdapat satu provinsi dengan
jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200.000 orang, tetapi dengan angka
persentase di bawah persentase rata-rata nasional yaitu Provinsi Jawa Barat.
Sebanyak enam provinsi lainnya memiliki angka presentase tuna aksara di atas
persentase rata-rata nasional.
Dari provinsi-provinsi padat tuna aksara tersebut, sebanyak 2.542.412
orang tersebar di 33 kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas 50.000
orang (44,3%). Penduduk tuna aksara pada umumnya tinggal di daerah
perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat
miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur.
Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental
pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan
komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga
terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.

Pendidikan Keaksaraan Dasar

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional


Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan
untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
menyediakan layanan kegiatan pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan
2 usaha mandiri serta kegiatan paska keaksaraan. Hal ini dilakukan karena
para aksarawan baru cenderung kembali buta aksara apabila kemampuan
keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan.
Tahun anggaran 2013 layanan kegiatan keaksaraan yang tersedia
meliputi: keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan,
peningkatan budaya tulis melalui aksara berbasis cerita rakyat. Pendidikan
pemberdayaan perempuan dilakukan melalui pemberian bantuan pendidikan
kecakapan hidup untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan budaya tulis
melalui Koran ibu dan Koran anak, serta layanan pembelajaran pendidikan
masyarakat melalui bantuan rintisan dan pendampingan rumah pintar dan
rintisan balai belajar bersama dan unit layanan belajar bersama. Kegiatankegiatan tersebut ditunjang dengan taman bacaan masyarakat di ruang publik
dan peningkatan mutu taman bacaan masyarakat unggulan berbasis elektronik
Kegiatan keaksaraan dasar merupakan upaya pemerintah untuk
menuntaskan permasalahan ketunaaksaraan melalui kegiatan pendidikan
keaksaraan yang diprioritaskan di 13 provinsi dan 33 kabupaten padat tuna
aksara. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penduduk tuna aksara yang
memenuhi persyaratan.
Agar akses memperoleh bantuan keaksaraan dasar sesuai dengan
ketentuan, maka disusunlah Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan
Pengelolaan Bantuan Pendidikan Keaksaraan Dasar.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

B. Dasar Hukum
Penyaluran Belanja bantuan sosial pendidikan keaksaraan dasar ini
didasari oleh beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara;
3
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 20102014;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 64 Tahun
2012 tentang Bantuan kepada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini,
dan Nonformal, serta Lembaga di Bidang Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Nonformal, dan Pendidikan Informal;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/
PMK.05/2012 Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada
Kementerian Negara/Lembaga;
10. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dengan
Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2007 dan Nomor 02 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah di Lembaga
Keagamaan;

Pendidikan Keaksaraan Dasar

11. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,


Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2010-2014.
12. Komitmen Internasional:
a. Deklarasi dunia tahun 1997 tentang pendidikan orang dewasa
atau Confintea V, Adult Education, The Hamburg Declaration-the
Agenda for the Future.
b. Kerangka Aksi Dakkar Pendidikan untuk Semua-PUS (The
Dakkar Framework for Action on Education for All).
c. Tujuan Pembangunan Millenium (millenium Development GoalsMDGs)
d. Dasawarsa Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan PBB
(United Nation Literacy Decade) 2002-2012.

C. Tujuan Petunjuk Teknis


Petunjuk teknis disusun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai
petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan,
penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan
pendidikan keaksaraan dasar yang dibiayai dari dana bantuan keaksaraan
dasar tahun 2013.

BAB II
PENYALURAN BANTUAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN DASAR

A. Pengertian Bantuan Pendidikan Keaksaraan Dasar


Bantuan Pendidikan Keaksaraan Dasar, yang selanjutnya disebut
bantuan adalah mata anggaran bantuan sosial yang disalurkan dalam bentuk
jasa pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar.

B. Tujuan Bantuan
Tujuan pemberian bantuan adalah:
1. meningkatkan kemampuan keaksaraan penduduk tuna aksara usia 15
tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun;
2. memperluas akses penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan bagi
orang dewasa.

C. Pemberi Bantuan
Pemberi bantuan adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI dengan DIPA
nomor SP/023.05.1. 666866/ AG/2013 tanggal 5 Desember 2012.

D. Sasaran
1. Penerima Bantuan
Penerima bantuan keaksaraan dasar adalah PKBM/Satuan PNF
sejenis/lembaga kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan UPTDSKB yang menyelengarakan kegiatan PAUDNI dan berpengalaman
melaksanakan pendidikan keaksaraan sekurang-kurangnya 3 tahun.
2. Penerima Manfaat
Penerima manfaat adalah penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun
yang menjadi peserta didik pendidikan keaksaraan dasar.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Pendidikan Keaksaraan Dasar

E. Persyaratan Lembaga Penerima Bantuan

3. Jawa Barat

Persyaratan yang harus dipenuhi lembaga yang mengajukan bantuan


adalah sebagai berikut:
1. Memiliki legalitas lembaga atau izin operasional.
2. Memiliki surat keterangan domisili.
3. Memiliki rekening atas nama lembaga.
4. Memiliki NPWP atas nama lembaga.
5. Memiliki alamat yang jelas
6. Memiliki tutor dengan tingkat pendidikan minimal tamat SMA atau
berpengalaman dalam membelajarkan peserta didik.
7. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki nomor induk lembaga
(NILEM) atau yang telah terakredisasi

4. Jawa
Tengah
5. Jawa Timur

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana


Alokasi bantuan tahun 2013 sebesar Rp. 48.018.420.000,00 (empat
puluh delapan milyar delapan belas juta empat ratus dua puluh ribu rupiah)
untuk memberikan jasa pembelajaran atau membelajarkan 133.320 orang
peserta didik. Bantuan didistribusikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Alokasi Bantuan Untuk 33 Kabupaten Terpadat Tuna Aksara
Pada Tahun 2013 dialokasikan anggaran bagi 33 kabupaten terpadat
tuna aksara yang memiliki lebih dari 50.000 orang penduduk tuna
aksara usia 15-59 tahun (Tabel-1). Besarnya alokasi anggaran adalah
Rp 23.220.000.000,- (dua puluh tiga milyar dua ratus dua puluh juta
rupiah) untuk membelajarkan 64.500 orang peserta didik. Distribusi
bantuan seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1
Alokasi Sasaran dan Anggaran Keaksaraan Dasar
Bagi Kabupaten Berpenduduk Padat Tuna Aksara
Provinsi

No.

Kabupaten

Penduduk Tuna Aksara


Usia 15-59 tahun
orang

1. Sumatera
Utara
2. Banten

1
2

Nias Selatan
Tangerang

52.460
52.208

Persentase
36,91
3,22

Alokasi Bantuan 2013


Sasaran
(orang)
3.000
3.000

Anggaran Rp)
1.080.000.000
1.080.000.000

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

6. NTB
7. Sulawesi
Selatan
8. Papua

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Indramayu
Bogor
Cirebon
Karawang
Bekasi
Brebes
Sragen
Tegal
Jember
Sumenep
Sampang
Bangkalan
Probolinggo
Malang
Pasuruan
Bojonegoro
Pamekasan
Tuban
Situbondo
Banyuwangi
Bondowoso
Lombok Tengah
Lombok Timur
Lombok Barat

27 Gowa

110.344
106.816
76.321
69.763
62.894
102.582
51.489
50.339
181.384
138.261
131.441
87.065
86.242
80.572
72.537
68.883
67.505
64.640
61.515
59.985
54.168
94.131
75.747
65.990

13,30
2,79
5,90
5,34
4,17
8,89
8,46
7,46
13,85
24,66
26,70
18,84
18,30
4,51
8,50
9,05
18,23
11,20
19,81
6,43
18,77
24,91
16,61
21,31

3.000
3.000
1.500
1.500
1.500
3.000
1.500
1.500
3.000
2.500
2.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
2.000
1.500
1.500

1.080.000.000
1.080.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
1.080.000.000
540.000.000
540.000.000
1.080.000.000
900.000.000
900.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
720.000.000
540.000.000
540.000.000

54.132

14,33

2.000

720.000.000

28 Jayawijaya
70.230
49,31 2.000
720.000.000
720.000.000
29 Lanny Jaya
68.831
64,86 2.000
30 Yahukimo
67.566
70,78 2.000
720.000.000
31 Puncak
53.835
76,88 2.000
720.000.000
32 Tolikara
51.541
53,26 2.000
720.000.000
33 Paniai
50.994
66,37 2.000
720.000.000
Jumlah
64.500 23.220.000.000
Catatan: Apabila sasaran pada kabupaten di atas tidak terserap, maka akan dialihkan ke wilayah
lain yang membutuhkan.

2. Alokasi Bantuan Untuk 13 Provinsi Terpadat Tuna Aksara


Bantuan dialokasikan pada provinsi dengan penduduk tuna aksara di
atas 200.000 orang dan/atau persentase tingkat ketunaaksaraan di atas
rata-rata nasional (4,43%). Total anggaran untuk 13 provinsi tersebut
adalah Rp 24.775.200.000,00 (dua puluh empat milyar tujuh ratus
tujuh puluh lima juta dua ratus ribu rupiah), untuk membelajarkan

Pendidikan Keaksaraan Dasar

68.820 orang peserta didik di luar 33 kabupaten prioritas. Distribusi


anggaran seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2
Alokasi Sasaran dan Anggaran Keaksaraan Dasar
Bagi Provinsi Berpenduduk Padat dan Persentase Tinggi
Jumlah Penduduk Tuna
Aksara tahun 2011
No

Provinsi

Orang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Jawa Timur*)
1.582.293
*)
Jawa Tengah
986.179
Papua*)
675.253
Jawa Barat*)
653.209
*)
Sulawesi Selatan
404.215
Nusa Tenggara Barat*)
333.445
Nusa Tenggara Timur*)
224.271
Kalimantan Barat**)
196.690
**)
Bali
160.535
Sulawesi Tenggara**)
75.579
Sulawesi Barat**)
65.550
**)
Papua Barat
32.953
Gorontalo**)
29.537
Jumlah

Persentase
6,50
4,85
35,98
2,35
8,24
12,04
8,61
7,20
6,34
5,66
9,61
6,79
4.49

No.
1.

Alokasi Bantuan 2013

Usia 15-59 tahun

Tabel 4
Proporsi Penggunaan Dana Keaksaraan Dasar
Menurut Komponen yang Dibiayai

2.
Sasaran
Anggaran (Rp)
(orang)
11.000
3.960.000.000
5.500
1.980.000.000
6.000
2.160.000.000
8.000
2.880.000.000
5.500
1.980.000.000
8.000
2.880.000.000
6.000
2.160.000.000
5.000
1.800.000.000
3.500
1.260.000.000
2.500
900.000.000
4.320
1.555.200.000
2.000
720.000.000
1.500
540.000.000
68.820 24.775.200.000

*) Provinsi dengan jumlah penduduk tuna aksara di atas 200.000 orang.


**) Provinsi dengan jumlah penduduk tuna aksara di atas persentase rata-rata nasional (4,23%).

G. Komponen Bantuan
Dana bantuan penyelenggaraan kegiatan keaksaraan dasar per-kelompok
belajar (1 kelompok = 10 orang) adalah Rp 3.600.000,00 (tiga juta enam
ratus ribu rupiah). Dana tersebut digunakan untuk membiayai komponenkomponen seperti dijelaskan pada Tabel 4 berikut.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

3.

Komponen yang Dibiayai


Alat tulis dan buku tulis utk 10
orang peserta didik

Perincian

Proporsi Biaya

Pensil, pulpen, penghapus, buku


tulis, dll.

(Rp252.000,-)

Pembelajaran fungsional/ tematik Penyusunan/pengadaan/


utk 10 orang peserta didik
pembelian bahan praktik
fungsional/tematik, dll.

Min. 15%
(Rp540.000,-)

Identifikasi calon peserta didik


utk 10 orang

Pendataan calon peserta didik

4.

Penyelenggaraan penilaian
pembelajaran utk 10 orang
peserta didik

Penggandaan soal, pengolahan


hasil tes, dan penulisan SUKMA

5.

Transportasi 1 orang tutor

Transportasi tutor selama


kegiatan

6.

Pengelolaan kegiatan

Maks. 7%

Maks. 2,5%
(Rp90.000,-)
Maks. 2,5%
(Rp90.000,-)
Min. 50%
(Rp1.800.000,-)

Transportasi penyelenggara,
monitoring, pengawasan,
evaluasi kegiatan, dan pelaporan

Maks. 23%
(Rp828.000,-)

Jika akan dilakukan dengan metode Inova Kreatif 32 hari (model/pola


Karawang), maka penggunaan anggaran sebagai berikut.
No.

Komponen yang Didanai

Jumlah Dana (Rp)

Transportasi tutor selama 32 hari

600.000

Bantuan alat tulis 20 orang peserta didik

630.000

Sarana kegiatan belajar mengajar

120.000

Bahan ajar tematik

300.000

Buku Modul 20 peserta didik

140.000

Juklak Juknis untuk penyelenggaraan 3 buku

7.

Administrasi belajar

21.000
226.000

Pendidikan Keaksaraan Dasar

8.

Transportasiasi 20 peserta didik dan 1 orang tutor

9.

Rekrutmen peserta didik

250.000

10.

Penilaian akhir 20 peserta didik

250.000

11.

Pengadaan SUKMA

100.000

11.

foto (dokumentasi) peserta didik

147.000

12.

Monitoring dan pelaporan

200.000

Total dana per kelompok (20 peserta didik)

2.016.000

5.000.000

10 Catatan: Penyesuaian yang diatur lebih lanjut oleh pemerintah daerah setempat (provinsi atau
kabupaten/kota).

H. Tata Kelola Pencairan Bantuan


Pembagian tugas dan kewenangan pemangku kepentingan terkait
pencairan bantuan adalah sebagai berikut:
1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
a. Menetapkan Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan
Bantuan Pendidikan Keaksaraan Dasar berdasarkan pedoman
umum penyaluran bantuan sosial yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal.
b. Mengesahkan keputusan penerima bantuan sosial;
c. Menyusun laporan penyaluran bantuan sosial.
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
a. Menyosialisasikan bantuan kepada dinas pendidikan provinsi/
kabupaten/kota, satuan PNF dan seluruh pemangku kepentingan.
b. Melakukan verifikasi penerima bantuan sosial dan penyedia jasa
pembelajaran keaksaraan dasar;
c. Menerbitkan SK lembaga penyedia jasa pendidikan keaksaraan
dasar (format 5);
d. Mengikat perjanjian kerjasama dengan penyedia jasa pendidikan
keaksaraan dasar;

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

e. Melakukan monitoring dan evaluasi layanan pendidikan


keaksaraan dasar.
3. Dinas Pendidikan Provinsi
a. Menyosialisasikan bantuan kepada dinas pendidikan kabupaten/
kota maupun satuan PNF di wilayahnya.
b. Menentukan distribusi dana bantuan untuk kabupaten/kota di
wilayahnya.
c. Mengajukan data calon penerima bantuan sosial (lihat Format 4);
d. Memfasilitasi penandatanganan perjanjian kerjasama antara PPK 11
dengan penyedia jasa pendidikan keaksaraan dasar.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a. Menyosialisasikan bantuan kepada satuan PNF di wilayahnya.
b. Mengidentifikasi, menyeleksi, dan mengajukan calon penyedia
jasa pendidikan keaksaraan dasar (lihat Format 3);
c. Memfasilitasi penandatanganan perjanjian kerjasama antara PPK
dengan penyedia jasa pendidikan keaksaraan dasar.
5. Lembaga Penerima Bantuan
a. Memenuhi syarat-syarat sebagai penyedia jasa Pendidikan
Keaksaraan Dasar.
b. Mengikat perjanjian kerjasama dengan PPK;
c. Mengelola pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar
berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk
Teknis (lihat Bab III);
d. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan yang
dikelolanya.
e. Menyusun dan mengirim Laporan Pelaksanaan Pembelajaran
Pendidikan Keaksaraan Dasar (lihat lampiran 7 dan 8).

Pendidikan Keaksaraan Dasar

BAB III

PROSEDUR PENGAJUAN DAN


PENYALURAN BANTUAN

12

A. Penyaluran Bantuan Pada 33 Kabupaten


1. Lembaga mengisi format-01 dan mengajukan kepada dinas
pendidikan kabupaten.
2. Dinas pendidikan kabupaten melakukan verifikasi terhadap usulan
lembaga
3. Dinas pendidikan kabupaten mengisi format 02 sebagai rekapitulasi
nominasi usulan lembaga.
4. Dinas pendidikan kabupaten mengirimkan rekapitulasi usulan
lembaga ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan
tembusan kepada dinas pendidikan provinsi.
5. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat melakukan
verifikasi terhadap usulan kabupaten.
6. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menetapkan lembaga
penerima bantuan dengan mengisi format 04. kemudian menyampaikan
kabupaten dengan tembusan dinas pendidikan provinsi.
7. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memroses penyaluran
bantuan dengan urutan:
a. PPK menerbitkan SPP;
b. Pejabat Penguji SPP menerbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM);
c. Meneruskan SPM ke KPPN III Jakarta untuk diterbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan menyalurkan ke rekening
lembaga penerima bantuan;

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

8. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan monitoring


dan evaluasi atas laporan penyelenggaraan layanan Pendidikan
Keaksaraan Dasar.

B. Penyaluran Bantuan pada 13 Provinsi


1. Lembaga mengisi format-01 dan mengajukan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota.
2. Dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan rekapitulasi dan
meneruskan usulan ke dinas pendidikan provinsi.
13
3. Dinas pendidikan provinsi melakukan verifikasi terhadap usulan
kabupaten/kota.
4. Dinas pendidikan provinsi mengisi format-02 sebagai rekapitulasi
nominasi usulan lembaga.
5. Dinas pendidikan provinsi mengirimkan rekapitulasi usulan lembaga
ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
6. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat melakukan
verifikasi terhadap usulan provinsi.
7. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menetapkan
lembaga penerima bantuan dengan mengisi format-04. kemudian
menyampaikan ke dinas pendidikan provinsi.
8. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memroses penyaluran
bantuan dengan urutan:
a. PPK menerbitkan SPP;
b. Pejabat Penguji SPP menerbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM);
c. Meneruskan SPM ke KPPN III Jakarta untuk diterbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan menyalurkan ke rekening
lembaga penerima bantuan;
9. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan monitoring
dan evaluasi atas laporan penyelenggaraan layanan Pendidikan
Keaksaraan Dasar.

Pendidikan Keaksaraan Dasar

BAB IV

C. Pertanggungjawaban Bantuan
Pertanggungjawaban bantuan pendidikan keaksaraan dasar diwujudkan
dalam bentuk laporan penyelenggaraan kegiatan (pembelajaran) dan
rekapitulasi penggunaan dana bantuan. Penggunaan dana bantuan dibukukan
sekurang-kurangnya dalam buku kas umum (format buku kas lampiran 9).

14

Seluruh bukti transaksi keuangan yang timbul karena penggunaan dana


bantuan harus disimpan dan diarsipkan oleh lembaga penerima bantuan
sosial untuk keperluan pemeriksaan dan pengawasan.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN DASAR

A. Pelaksanaan Pendidikan Keaksaraan Dasar

15

Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Dasar adalah upaya peningkatan


kemampuan keaksaraan penduduk dewasa berkeaksaraan rendah atau tuna
aksara usia 15 tahun ke atas agar memiliki kemampuan mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan berhitung untuk mengomunikasikan teks
lisan dan tulis menggunakan aksara dan angka dalam Bahasa Indonesia.

B. Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar


Standar Kompetensi Lulusan Keaksaraan Dasar
Pembelajaran keaksaraan dasar harus mengacu kepada standar kompetensi
lulusan keaksaraan dasar (SKL Keaksaraan Dasar) dan dilaksanakan sekurangkurangnya setara dengan 114 jam @60 menit. Standar kompotensi lulusan
pendidikan keaksaraan dasar adalah sebagai berikut.
No
1.

2.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Standar Kompetensi Lulusan Keaksaraan Dasar


Mendengar
Memahami wacana lisan berbentuk pesan, perintah, petunjuk dalam bahasa
Indonesia yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Berbicara
Mengunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan, bertanya,
bercerita, mendekripsikan benda, memberikan tanggapan/saran yang
fungsional untuk kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Keaksaraan Dasar

3.

4.

5.
16

Membaca
Memahami wacana tulis berupa pesan, perintah, pentunjuk dalam bahasa
Indonesia yang fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasan, dan informasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dalam
bentuk paragraf.
Berhitung
Melakukan penghitungan operasi dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian) baik secara lisan maupun yang fungsional dalam kehidupan
sehari-hari.

C. Persiapan Pembelajaran
Pada tahap persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Penyusunan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan
Pelaksanaan Kegiatan. Acuan Pelaksanaan Kegiatan sekurang-kurangnya
memuat: 1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran
yang menggambarkan waktu, materi, tutor/fasilitator/narasumber
teknis, bahan bacaan/buku rujukan, dan 4) tempat pembelajaran.
Contoh format acuan pelaksanaan dapat dilihat pada lampiran 7.
2. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.

D. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran keaksaraan dasar perlu memperhatikan latar sosial, budaya,
religi, dan kebiasaan pembelajar.
1. Penyelenggara bersama tutor menentukan kelompok/administrasi
belajar minimal 10 peserta didik setiap kelompok. Dalam praktik
pembelajaran, misalnya karena jarak yang 10 orang tersebut cukup
berjauhan, maka dapat dibuat subkelompok; misalnya subkelompok
pertama terdiri atas 7 orang dan sisanya 3 orang. Konsekuensinya
tutor harus melayani kedua subkelompok belajar tersebut.
2. Penyelenggara bersama tutor dan peserta didik membuat kesepakatan
(kontrak belajar). Kontrak belajar mencakup jadwal, tempat, waktu
dan tata tertib.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

3. Tutor dan peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran.


Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan: a)
pendekatan andragogis, fungsional, dan tematik; b) metode-metode
pembelajaran yang sesuai; dan c) memanfaatkan bahan ajar yang
temanya disesuaikan dengan hasil identifikasi.
4. Kegiatan pembelajaran praktis-tematis digunakan sebagai sarana
berlatih bagi peserta didik untuk mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis
dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.
17
5. Tutor dapat memfungsikan sarana dan prasarana pembelajaran dan
daya dukung masyarakat. Misalnya, penyediaan tempat belajar, materi
ajar, media pembelajaran yang dapat diperoleh dari masyarakat dan
lingkungan sekitar.
6. Metode-metode lain dapat dipergunakan sepanjang relevan dan
dikuasai oleh tutor dan dianggap efektif untuk mencapai kompetensi
minimal.

E. Penilaian
1. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan cara tutor
mengadakan penilaian terhadap peserta didik secara periodik
untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik dalam
hal mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung
dengan menggunakan berbagai cara seperti kuis, tes tulis, portofolio
(kumpulan hasil karya), dan penugasan.
2. Penilaian akhir dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan keaksaraan dasar.
3. Peserta didik yang telah dinyatakan mencapai kompetensi minimal
sebagaimana yang dipersyaratkan dinyatakan lulus/selesai dan
diberikan surat keterangan melek aksara (SUKMA).

Pendidikan Keaksaraan Dasar

BAB V

F. Pendampingan
Pendampingan dilakukan oleh penyelenggara dan didukung oleh
tutor/NST, maupun stakeholder terkait. Secara substansi, pendampingan
yang dilakukan adalah untuk memelihara kemampuan keberaksaraan
(mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung).

18

Langkah-langkah pendampingan meliputi :


1. Merumuskan rencana pendampingan
2. Menetapkan pendekatan, strategi, dan teknik pendampingan.
3. Menyiapkan sarana prasarana/media yang dibutuhkan dalam
melakukan pendampingan.
4. Melakukan penjadwalan, pengorganisasian dan pendampingan
5. Membantu mengenalkan pada akses dan jejaring kemitraan
6. Melakukan evaluasi dan refleksi

PEMANTAUAN DAN PELAPORAN


A. Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan melalui pembinaan dan penyelesaian
masalah terhadap pelaksanaan keaksaraan dasar. Secara umum tujuan kegiatan
ini adalah untuk memastikan bahwa dana bantuan keaksaraan dasar diterima 19
oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.
Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan,
kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan, dan upaya-upaya
penyelesaian masalah yang diambil. Dalam pelaksanaannya, pemantauan
dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Penilik yang
membidangi pendidikan masyarakat, Ikatan Pamong Belajar Indonesia, dan
Forum Komunikasi Tutor Pendidikan Keaksaraan.

B. Pelaporan
Lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan dasar wajib
menyampaikan laporan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
melalui Kasubag Tata Usaha paling lambat 2 minggu setelah dana diterima,
dengan menggunakan format laporan penerimaan dan penggunaan dana
(lihat Lampiran).
Laporan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar
disusun dengan mengacu pada format sistematika laporan keaksaraan dasar
(lihat lampiran) dan disampaikan kepada:
1. Dinas Pendidikan Kabupaten prioritas sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Nias Selatan
Tangerang
Indramayu
Bogor

12.
13.
14.
15.

Sumenep
Sampang
Bangkalan
Probolinggo

23.
24.
25.
26.

Bondowoso
Lombok Tengah
Lombok Timur
Lombok Barat

Pendidikan Keaksaraan Dasar

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Cirebon
Karawang
Bekasi
Brebes
Sragen
Tegal
Jember

16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Malang
Pasuruan
Bojonegoro
Pamekasan
Tuban
Situbondo
Banyuwangi

27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

Gowa
Jayawijaya
Lanny Jaya
Yahukimo
Puncak
Tolikara
Paniai

2. Dinas pendidikan provinsi dengan tembusan dinas pendidikan


kabupaten/kota untuk provinsi terpadat tuna aksara sebagai berikut.
20

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jawa Timur
Jawa Tengah
Papua
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

8.
9.
10.
11.
12.
13.

Kalimantan Barat
Bali
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Papua Barat
Gorontalo

C. Catatan Khusus:
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tidak memungut dana
apapun dan tidak menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun
untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.
2. Lembaga penerima bantuan sosial yang tidak menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan tepat waktu pada tahun 2012, tidak akan dinilai
untuk proses penerima bantuan kegiatan tahun 2013.
3. Setiap lembaga penerima bantuan diwajibkan berkoordinasi dengan
instansi perpajakan setempat.
4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi
biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib
mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

BAB VI

PENUTUP

Petunjuk teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan acuan


kepada seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran dan pemberian 21
layanan Pendidikan Keaksaraan Dasar sesuai peran masing-masing. Untuk
menyampaikan saran dan pengaduan dapat menghubungi:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270,
Telepon (021) 5725715, Faksimili (021) 5725039
Website: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/dikmas/

Pendidikan Keaksaraan Dasar

LampiranLampiran
Lampiran 1.
Format-01. Diisi oleh lembaga disampaikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota
DAFTAR USULAN PESERTA DIDIK (WARGA BELAJAR)
PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013

22

Lampiran 2.
Format-02. Diisi berdasarkan Format 01 oleh Bidang PAUDNI/PNF/
PLS kabupaten/kota.
1. Untuk 33 kabupaten prioritas dikirim ke Direktur Bindikmas.
2. Untuk kabupaten/kota di luar 33 kabupaten prioritas dikirim ke
dinas pendidikan provinsi.
DAFTAR USULAN CALON LEMBAGA PENERIMA BANTUAN
PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI

Nama Lembaga
Alamat lengkap

No

: ............................................................................
: ............................................................................

Nama Peserta Didik

Jenis kelamin
(L/P)

Usia
(tahun)

Alamat

1.
2.
3.
4.
5.
dst

.., 2013
Ketua Lembaga,
ttd
Nama Jelas dan Stempel Lembaga

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

: ...............................................................
: ...............................................................

Jumlah
Alamat
Rekening Bank
Peserta
Alamat
Nama
dan
Didik (WB)
No
lembaga Ketua
Lembaga
Telepon
NPWP
(Telepon)
Nama Nama Atas
Ketua
L P Jlh
Bank Bank Nama
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Ket.: lampirkan: (1) daftar peserta didik, (2) foto kopi rekening & NPWP

..,2013
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ...
Tanda tangan dan cap stempel
Nama dan gelar
NIP. .
Tembusan:
Dinas Pendidikan Provinsi setempat.

Pendidikan Keaksaraan Dasar

23

Nama dan gelar


NIP. .

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Nama lengkap
NIP. .

Tanda tangan dan cap stempel

.., 2013
Pejabat Pembuat Komitmen,

Tembusan:
Kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota.

Tanda tangan dan cap stempel

25

1.
2.
3.
4.
5.
dst

..,2013
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ...

Rekening Bank
Jumlah
Alamat
Alamat
Kab/
Nama
Nama
lembaga &
&
NPWP
Nama Nomor Atas
Sasaran Dana
Kota Lembaga
Ketua
Telpon
Telpon Bank
Rek Nama
(org)
(Rp)

Jumlah
Alamat
Rekening
Bank
Peserta
Alamat
Nama
dan
Didik (WB)
No
lembaga Ketua
Lembaga
Telepon
NPWP
(Telepon)
Nama Nomor Atas
Ketua
L P Jlh
Bank Rek Nama
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Ket.: lampirkan: (1) daftar peserta didik, (2) foto kopi rekening & NPWP

No Provinsi

PROVINSI : .......................................................................................

PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013

24

DAFTAR LEMBAGA PENERIMA BANTUAN

DAFTAR USULAN CALON LEMBAGA PENYELENGGARA


PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013

Lampiran 4.
Format-04. Daftar nominasi penerima bantuan pendidikan keaksaraan dasar (diisi Direktorat Bindikmas)

Lampiran 3.
Format-03. Diisi berdasarkan Format 01 oleh Bidang PAUDNI/
PNF/PLS Provinsi pada 13 provinsi terpadat tuna aksara, dikirim ke
Ditbindikmas

Pendidikan Keaksaraan Dasar

Lampiran 5. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana


KOP LEMBAGA
=====================================================
Kegiatan Keaksaraan Dasar
Tahun 2013
Yth. Direktur Bindikmas
Di Jakarta
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami atas nama lembaga penerima
26
bantuan pendidikan keaksaraan dasar tahun 2013:
Nama Lembaga :
Alamat Lembaga : ....
Nama Ketua
: ........
Telp./HP/Faks. : ....
dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. Dana penyelenggaraan kegiatan keaksaraan dasar dari Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat telah diterima melalui nomor
rekening lembaga ................ pada tanggal ...........................
2. Akan menyelenggarakan pembelajaran bagi sebanyak.........orang dengan daftar
nama terlampir, sesuai perjanjian kerjasama yang telah kami tandatangani.
3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan keaksaraan
dasar kepada dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi segera setelah
kegiatan berakhir.
Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang
baik kami sampaikan terima kasih.
...... 2013
Tanda tangan dan cap stempel/
Materai 6000
(...)
Ketua lembaga,
Keterangan:
1.
2.

Lampirkan foto kopi buku rekening yang memuat nilai bantuan yang diterima.
Disampaikan ke Direktur Bindikmas paling lambat 2 minggu setelah dana diterima.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Lampiran 6.
Format Sistematika Laporan Pelaksanaan Kegiatan (disampaikan
kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota)
a. Sampul Laporan
Laporan
Kegiatan Keaksaraan dasar
Oleh:

(tulis nama lembaga lengkap, alamat yang jelas, dan


nomor telepon yang dapat dihubungi)
b. Format/Sistematika Laporan Kegiatan Keaksaraan dasar
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum
3. Tujuan Pelaporan
B. Kegiatan Pembelajaran/Pendampingan

Uraikan pengalaman pelaksanaan; metode, materi/bahan/modul,


media/alat peraga, jadwal, cara dan hasil penilaian pembelajaran/
pendampingan yang dilakukan. (Sertakan foto-foto kegiatan
pembelajaran/pendampingan/penguatan yang relevan untuk
melengkapi uraian kegiatan/proses pembelajaran).
C. Penggunaan Dana

Laporkan semua transaksi keuangan sesuai dengan alokasi


penggunaan dana sebagaimana tertera dalam Petunjuk Teknis
dan Proposal yang disertai dengan fotokopi bukti-bukti yang sah,
seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dll. (kuitansi asli disimpan
sebagai arsip lembaga).

Pendidikan Keaksaraan Dasar

27

D. Penutup
1. Kesimpulan

Lampiran 7. Format Acuan Pelaksanaan Kegiatan


Acuan Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Dasar

Simpulkan tentang :

28

a) motivasi dan partisipasi peserta didik dalam kegiatan


pembelajaran/pendampingan,
b) efektifitas
penggunaan
metode
pembelajaran/
pendampingan,
c) hasil belajar, dan
d) tantangan/hambatan yang dialami.
2. Saran/Rekomendasi

Kemukakan saran/rekomendasi yang terkait dengan


perbaikan penyelenggaraan dan kebijakan.

A. DASAR PEMIKIRAN

(mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?)


B. NAMA KEGIATAN

(tulis dengan jelas nama kegiatan yang dilaksanakan)


C. TUJUAN KEGIATAN

(apa yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut?)

29

D. RENCANA KEGIATAN

1. Persiapan
NO.

KEGIATAN

WAKTU

Penyusunan Acuan Pelaksanaan

Sosialisasi kegiatan

PARTISIPAN

3. Tindak Lanjut

Tuliskan tindak lanjut yang direncanakan oleh lembaga


setelah dana bantuan berakhir.
Lampiran Laporan :
1. Acuan Pelaksanaan kegiatan.
2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan
3. Materi/bahan ajar/modul
4. Bukti-bukti pendukung lainnya (jika ada)

2. Pembelajaran, Pendampingan:
a. Pembelajaran:
NO

WAKTU (Bln, Mgg,


Tgl) jam

MATERI

METODE

BAHAN AJAR/
MEDIA

PENDIDIK

*) coret yang tidak perlu


**) Penggunaan dana bantuan dituangkan dalam buku kas (sebagaimana format berikut).

Transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana sebagaimana


tertera dalam proposal harus disertai dengan bukti-bukti yang sah,
seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dll. Bukti transaksi tersebut harus
disimpan sebagai arsip lembaga.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

b. Pendampingan pasca pembelajaran:


NO

KEGIATAN

WAKTU (hari/
minggu/bulan)
jam

MATERI

METODE

BAHAN /
ALAT

Pendidikan Keaksaraan Dasar

3. Rencana Penilaian
NO

JENIS PENILAIAN

Penilaian proses

Penilaian hasil

Penilaian kinerja/
Performa

WAKTU

TEKNIK
ALAT/ INSTRUMEN
PETUGAS
PENILAIAN
PENILAIAN

Lampiran 8. Contoh Perjanjian Kerjasama


Perjanjian Kerjasama Keaksaraan Dasar
PERJANJIAN KERJASAMA
NOMOR :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DENGAN
LEMBAGA ..........................

30

E. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Sertifikat yang diberikan kepada peserta didik (STSB)


2. Rencana Keberlanjutan Kegiatan
Keterangan: dapat dikembangkan sesuai jenis kegiatan dan kondisi
lembaga penyelenggara.

TENTANG
KERJASAMA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013
Pada hari ini ....................... tanggal ........................... bulan ................ tahun
dua ribu tiga belas, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama
:

NIP
:

Jabatan
:

Alamat
:
........................................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama lembaga dan
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya
disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan:

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Pendidikan Keaksaraan Dasar

31

1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan


pembinaan dan pengembangan kegiatan pendidikan masyarakat.
2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan pendidikan masyarakat.

d. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan


dana secara akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;
e. Menjamin terselenggaranya kegiatan sesuai rencana dan target sasaran
yang ditentukan dalam petunjuk teknis;
f. Memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA, bahwa dana bantuan
sudah masuk ke rekening lembaga;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Dinas Pendidikan
kabupaten/kota setempat.

PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan


keaksaraan dasar dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:
Pasal 1
TUJUAN KERJASAMA
32

APerjanjian kerjasama ini bertujuan untuk:


1. Memperluas akses penyelenggaraan dan layanan kegiatan pendidikan
masyarakat.
2. Memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan pendidikan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat.
3. Memfasilitasi pembelajaran kegiatan keaksaraan dasar

1.

2.

Pasal 2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Memproses administrasi pencairan dana kepada PIHAK KEDUA,
setelah Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK
melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;
b. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika
ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.
c. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan;
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA;
2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan
kegiatan;
b. Menyusun rencana dan jadwal penyelenggaraan kegiatan;
c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
kepada Dinas Pendidikan Pendidikan Kabupaten setempat;

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

3.

4.

5.
6.

Pasal 3
33
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA
Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di
atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp. (...),
untuk membelajarkan sebanyak . orang .
Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, dibebankan pada
anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2013,
PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta III dengan
transfer ke:
Nama Bank
:
Nomor Rekening
:
Atas Nama
:
NPWP
:
Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, digunakan oleh PIHAK
KEDUA untuk penyelenggaraan kegiatan sesuai rencana dan target
sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis dan pasal 3 ayat 1.
Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana diluar ketentuan di atas,
maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Perjanjian
kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai peraturan dan
ketentuan yang berlaku.

Pendidikan Keaksaraan Dasar

34

Pasal 4
SANKSI
1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai rencana
kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis,
maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke kantor kas negara
melalui bank.
2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA
dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.
Pasal 5
TANGGUNG JAWAB MUTLAK
PIHAK KEDUA bertanggungjawab secara mutlak atas pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan keuangan.

Lampiran 9. Format Buku Kas dan Buku Pembantu Pajak


A. BUKU KAS UMUM
KEGIATAN
NAMA LEMBAGA
ALAMAT LENGKAP
TANGGAL
PENERIMAAN
TAHUN ANGGARAN
TANGGAL
1

:
:
:
:
:
:

35

NOMOR NOMOR
URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
KODE
BUKTI
2

Pasal 6
KETENTUAN PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian kerjasama ini, akan
diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini.
2. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK,
sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan.
Demikian Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan
masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

Mengetahui
Ketua Lembaga

STEMPEL LEMBAGA

PARA PIHAK
PIHAK PERTAMA

,2013
Dibuat Oleh:
Bendahara

PIHAK KEDUA

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Nama Terang

Nama Terang

Pendidikan Keaksaraan Dasar

Lampiran 10. Format Buku Pembantu Pajak


B. BUKU PEMBANTU PAJAK
BULAN:

36

KEGIATAN
NAMA LEMBAGA
ALAMAT LENGKAP
TANGGAL
PENERIMAAN
TAHUN ANGGARAN
TANGGAL
1

:
:
:
:
:
:

NOMOR NOMOR
URAIAN
KODE
BUKTI

Mengetahui
Ketua Lembaga

PENGELUARAN SALDO
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 (KREDIT)
PENERIMAAN (DEBIT)

10

,2013
Dibuat Oleh:
Bendahara
STEMPEL LEMBAGA

Nama Terang

Nama Terang

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Anda mungkin juga menyukai