Buku Juknis Keaksaraan Dasar Ok PDF
Buku Juknis Keaksaraan Dasar Ok PDF
KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
ii
KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
TTD
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
NIP. 195804091984022001
DAFTAR ISI
iii
v vii
DAFTAR ISI............................................................................................
vii
1
1
3
4
5
5
5
5
5
5
5
6
6
8
10
12
12
13
14
15
15
15
16
16
17
18
19
19
19
20
21
LampiranLampiran ...............................................................................
22
22
23
24
25
26
27
29
31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2011, penduduk Indonesia berusia 15-59 tahun yang masih
tuna aksara berjumlah 6.730.682 orang, yang terdiri atas 2.265.399 orang
laki-laki dan 4.465.282 orang perempuan.
Berdasarkan persebarannya, sebanyak 5.419.709 orang atau 80,52 persen
berada di 13 provinsi. Secara khusus, terdapat 6 (enam) provinsi dengan
jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200 ribu orang dengan persentase di atas
rata-rata persentase nasional yaitu 4,23 persen terdapat satu provinsi dengan
jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200.000 orang, tetapi dengan angka
persentase di bawah persentase rata-rata nasional yaitu Provinsi Jawa Barat.
Sebanyak enam provinsi lainnya memiliki angka presentase tuna aksara di atas
persentase rata-rata nasional.
Dari provinsi-provinsi padat tuna aksara tersebut, sebanyak 2.542.412
orang tersebar di 33 kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas 50.000
orang (44,3%). Penduduk tuna aksara pada umumnya tinggal di daerah
perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat
miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur.
Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental
pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan
komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga
terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.
B. Dasar Hukum
Penyaluran Belanja bantuan sosial pendidikan keaksaraan dasar ini
didasari oleh beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara;
3
4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010
tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 20102014;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 64 Tahun
2012 tentang Bantuan kepada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini,
dan Nonformal, serta Lembaga di Bidang Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Nonformal, dan Pendidikan Informal;
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/
PMK.05/2012 Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada
Kementerian Negara/Lembaga;
10. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dengan
Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2007 dan Nomor 02 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah di Lembaga
Keagamaan;
BAB II
PENYALURAN BANTUAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN DASAR
B. Tujuan Bantuan
Tujuan pemberian bantuan adalah:
1. meningkatkan kemampuan keaksaraan penduduk tuna aksara usia 15
tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun;
2. memperluas akses penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan bagi
orang dewasa.
C. Pemberi Bantuan
Pemberi bantuan adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI dengan DIPA
nomor SP/023.05.1. 666866/ AG/2013 tanggal 5 Desember 2012.
D. Sasaran
1. Penerima Bantuan
Penerima bantuan keaksaraan dasar adalah PKBM/Satuan PNF
sejenis/lembaga kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan UPTDSKB yang menyelengarakan kegiatan PAUDNI dan berpengalaman
melaksanakan pendidikan keaksaraan sekurang-kurangnya 3 tahun.
2. Penerima Manfaat
Penerima manfaat adalah penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun
yang menjadi peserta didik pendidikan keaksaraan dasar.
3. Jawa Barat
4. Jawa
Tengah
5. Jawa Timur
No.
Kabupaten
1. Sumatera
Utara
2. Banten
1
2
Nias Selatan
Tangerang
52.460
52.208
Persentase
36,91
3,22
Anggaran Rp)
1.080.000.000
1.080.000.000
6. NTB
7. Sulawesi
Selatan
8. Papua
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Indramayu
Bogor
Cirebon
Karawang
Bekasi
Brebes
Sragen
Tegal
Jember
Sumenep
Sampang
Bangkalan
Probolinggo
Malang
Pasuruan
Bojonegoro
Pamekasan
Tuban
Situbondo
Banyuwangi
Bondowoso
Lombok Tengah
Lombok Timur
Lombok Barat
27 Gowa
110.344
106.816
76.321
69.763
62.894
102.582
51.489
50.339
181.384
138.261
131.441
87.065
86.242
80.572
72.537
68.883
67.505
64.640
61.515
59.985
54.168
94.131
75.747
65.990
13,30
2,79
5,90
5,34
4,17
8,89
8,46
7,46
13,85
24,66
26,70
18,84
18,30
4,51
8,50
9,05
18,23
11,20
19,81
6,43
18,77
24,91
16,61
21,31
3.000
3.000
1.500
1.500
1.500
3.000
1.500
1.500
3.000
2.500
2.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
2.000
1.500
1.500
1.080.000.000
1.080.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
1.080.000.000
540.000.000
540.000.000
1.080.000.000
900.000.000
900.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
540.000.000
720.000.000
540.000.000
540.000.000
54.132
14,33
2.000
720.000.000
28 Jayawijaya
70.230
49,31 2.000
720.000.000
720.000.000
29 Lanny Jaya
68.831
64,86 2.000
30 Yahukimo
67.566
70,78 2.000
720.000.000
31 Puncak
53.835
76,88 2.000
720.000.000
32 Tolikara
51.541
53,26 2.000
720.000.000
33 Paniai
50.994
66,37 2.000
720.000.000
Jumlah
64.500 23.220.000.000
Catatan: Apabila sasaran pada kabupaten di atas tidak terserap, maka akan dialihkan ke wilayah
lain yang membutuhkan.
Provinsi
Orang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Jawa Timur*)
1.582.293
*)
Jawa Tengah
986.179
Papua*)
675.253
Jawa Barat*)
653.209
*)
Sulawesi Selatan
404.215
Nusa Tenggara Barat*)
333.445
Nusa Tenggara Timur*)
224.271
Kalimantan Barat**)
196.690
**)
Bali
160.535
Sulawesi Tenggara**)
75.579
Sulawesi Barat**)
65.550
**)
Papua Barat
32.953
Gorontalo**)
29.537
Jumlah
Persentase
6,50
4,85
35,98
2,35
8,24
12,04
8,61
7,20
6,34
5,66
9,61
6,79
4.49
No.
1.
Tabel 4
Proporsi Penggunaan Dana Keaksaraan Dasar
Menurut Komponen yang Dibiayai
2.
Sasaran
Anggaran (Rp)
(orang)
11.000
3.960.000.000
5.500
1.980.000.000
6.000
2.160.000.000
8.000
2.880.000.000
5.500
1.980.000.000
8.000
2.880.000.000
6.000
2.160.000.000
5.000
1.800.000.000
3.500
1.260.000.000
2.500
900.000.000
4.320
1.555.200.000
2.000
720.000.000
1.500
540.000.000
68.820 24.775.200.000
G. Komponen Bantuan
Dana bantuan penyelenggaraan kegiatan keaksaraan dasar per-kelompok
belajar (1 kelompok = 10 orang) adalah Rp 3.600.000,00 (tiga juta enam
ratus ribu rupiah). Dana tersebut digunakan untuk membiayai komponenkomponen seperti dijelaskan pada Tabel 4 berikut.
3.
Perincian
Proporsi Biaya
(Rp252.000,-)
Min. 15%
(Rp540.000,-)
4.
Penyelenggaraan penilaian
pembelajaran utk 10 orang
peserta didik
5.
6.
Pengelolaan kegiatan
Maks. 7%
Maks. 2,5%
(Rp90.000,-)
Maks. 2,5%
(Rp90.000,-)
Min. 50%
(Rp1.800.000,-)
Transportasi penyelenggara,
monitoring, pengawasan,
evaluasi kegiatan, dan pelaporan
Maks. 23%
(Rp828.000,-)
600.000
630.000
120.000
300.000
140.000
7.
Administrasi belajar
21.000
226.000
8.
9.
250.000
10.
250.000
11.
Pengadaan SUKMA
100.000
11.
147.000
12.
200.000
2.016.000
5.000.000
10 Catatan: Penyesuaian yang diatur lebih lanjut oleh pemerintah daerah setempat (provinsi atau
kabupaten/kota).
BAB III
12
BAB IV
C. Pertanggungjawaban Bantuan
Pertanggungjawaban bantuan pendidikan keaksaraan dasar diwujudkan
dalam bentuk laporan penyelenggaraan kegiatan (pembelajaran) dan
rekapitulasi penggunaan dana bantuan. Penggunaan dana bantuan dibukukan
sekurang-kurangnya dalam buku kas umum (format buku kas lampiran 9).
14
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN DASAR
15
2.
3.
4.
5.
16
Membaca
Memahami wacana tulis berupa pesan, perintah, pentunjuk dalam bahasa
Indonesia yang fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasan, dan informasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dalam
bentuk paragraf.
Berhitung
Melakukan penghitungan operasi dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian) baik secara lisan maupun yang fungsional dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Persiapan Pembelajaran
Pada tahap persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Penyusunan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan
Pelaksanaan Kegiatan. Acuan Pelaksanaan Kegiatan sekurang-kurangnya
memuat: 1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran
yang menggambarkan waktu, materi, tutor/fasilitator/narasumber
teknis, bahan bacaan/buku rujukan, dan 4) tempat pembelajaran.
Contoh format acuan pelaksanaan dapat dilihat pada lampiran 7.
2. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
D. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran keaksaraan dasar perlu memperhatikan latar sosial, budaya,
religi, dan kebiasaan pembelajar.
1. Penyelenggara bersama tutor menentukan kelompok/administrasi
belajar minimal 10 peserta didik setiap kelompok. Dalam praktik
pembelajaran, misalnya karena jarak yang 10 orang tersebut cukup
berjauhan, maka dapat dibuat subkelompok; misalnya subkelompok
pertama terdiri atas 7 orang dan sisanya 3 orang. Konsekuensinya
tutor harus melayani kedua subkelompok belajar tersebut.
2. Penyelenggara bersama tutor dan peserta didik membuat kesepakatan
(kontrak belajar). Kontrak belajar mencakup jadwal, tempat, waktu
dan tata tertib.
E. Penilaian
1. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan cara tutor
mengadakan penilaian terhadap peserta didik secara periodik
untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik dalam
hal mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung
dengan menggunakan berbagai cara seperti kuis, tes tulis, portofolio
(kumpulan hasil karya), dan penugasan.
2. Penilaian akhir dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan keaksaraan dasar.
3. Peserta didik yang telah dinyatakan mencapai kompetensi minimal
sebagaimana yang dipersyaratkan dinyatakan lulus/selesai dan
diberikan surat keterangan melek aksara (SUKMA).
BAB V
F. Pendampingan
Pendampingan dilakukan oleh penyelenggara dan didukung oleh
tutor/NST, maupun stakeholder terkait. Secara substansi, pendampingan
yang dilakukan adalah untuk memelihara kemampuan keberaksaraan
(mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung).
18
B. Pelaporan
Lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan dasar wajib
menyampaikan laporan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
melalui Kasubag Tata Usaha paling lambat 2 minggu setelah dana diterima,
dengan menggunakan format laporan penerimaan dan penggunaan dana
(lihat Lampiran).
Laporan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar
disusun dengan mengacu pada format sistematika laporan keaksaraan dasar
(lihat lampiran) dan disampaikan kepada:
1. Dinas Pendidikan Kabupaten prioritas sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
Nias Selatan
Tangerang
Indramayu
Bogor
12.
13.
14.
15.
Sumenep
Sampang
Bangkalan
Probolinggo
23.
24.
25.
26.
Bondowoso
Lombok Tengah
Lombok Timur
Lombok Barat
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Cirebon
Karawang
Bekasi
Brebes
Sragen
Tegal
Jember
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Malang
Pasuruan
Bojonegoro
Pamekasan
Tuban
Situbondo
Banyuwangi
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Gowa
Jayawijaya
Lanny Jaya
Yahukimo
Puncak
Tolikara
Paniai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jawa Timur
Jawa Tengah
Papua
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kalimantan Barat
Bali
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Papua Barat
Gorontalo
C. Catatan Khusus:
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tidak memungut dana
apapun dan tidak menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun
untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan.
2. Lembaga penerima bantuan sosial yang tidak menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan tepat waktu pada tahun 2012, tidak akan dinilai
untuk proses penerima bantuan kegiatan tahun 2013.
3. Setiap lembaga penerima bantuan diwajibkan berkoordinasi dengan
instansi perpajakan setempat.
4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi
biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib
mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara.
BAB VI
PENUTUP
LampiranLampiran
Lampiran 1.
Format-01. Diisi oleh lembaga disampaikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota
DAFTAR USULAN PESERTA DIDIK (WARGA BELAJAR)
PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013
22
Lampiran 2.
Format-02. Diisi berdasarkan Format 01 oleh Bidang PAUDNI/PNF/
PLS kabupaten/kota.
1. Untuk 33 kabupaten prioritas dikirim ke Direktur Bindikmas.
2. Untuk kabupaten/kota di luar 33 kabupaten prioritas dikirim ke
dinas pendidikan provinsi.
DAFTAR USULAN CALON LEMBAGA PENERIMA BANTUAN
PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI
Nama Lembaga
Alamat lengkap
No
: ............................................................................
: ............................................................................
Jenis kelamin
(L/P)
Usia
(tahun)
Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
dst
.., 2013
Ketua Lembaga,
ttd
Nama Jelas dan Stempel Lembaga
: ...............................................................
: ...............................................................
Jumlah
Alamat
Rekening Bank
Peserta
Alamat
Nama
dan
Didik (WB)
No
lembaga Ketua
Lembaga
Telepon
NPWP
(Telepon)
Nama Nama Atas
Ketua
L P Jlh
Bank Bank Nama
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Ket.: lampirkan: (1) daftar peserta didik, (2) foto kopi rekening & NPWP
..,2013
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ...
Tanda tangan dan cap stempel
Nama dan gelar
NIP. .
Tembusan:
Dinas Pendidikan Provinsi setempat.
23
Nama lengkap
NIP. .
.., 2013
Pejabat Pembuat Komitmen,
Tembusan:
Kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota.
25
1.
2.
3.
4.
5.
dst
..,2013
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ...
Rekening Bank
Jumlah
Alamat
Alamat
Kab/
Nama
Nama
lembaga &
&
NPWP
Nama Nomor Atas
Sasaran Dana
Kota Lembaga
Ketua
Telpon
Telpon Bank
Rek Nama
(org)
(Rp)
Jumlah
Alamat
Rekening
Bank
Peserta
Alamat
Nama
dan
Didik (WB)
No
lembaga Ketua
Lembaga
Telepon
NPWP
(Telepon)
Nama Nomor Atas
Ketua
L P Jlh
Bank Rek Nama
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Ket.: lampirkan: (1) daftar peserta didik, (2) foto kopi rekening & NPWP
No Provinsi
PROVINSI : .......................................................................................
24
Lampiran 4.
Format-04. Daftar nominasi penerima bantuan pendidikan keaksaraan dasar (diisi Direktorat Bindikmas)
Lampiran 3.
Format-03. Diisi berdasarkan Format 01 oleh Bidang PAUDNI/
PNF/PLS Provinsi pada 13 provinsi terpadat tuna aksara, dikirim ke
Ditbindikmas
Lampirkan foto kopi buku rekening yang memuat nilai bantuan yang diterima.
Disampaikan ke Direktur Bindikmas paling lambat 2 minggu setelah dana diterima.
Lampiran 6.
Format Sistematika Laporan Pelaksanaan Kegiatan (disampaikan
kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota)
a. Sampul Laporan
Laporan
Kegiatan Keaksaraan dasar
Oleh:
27
D. Penutup
1. Kesimpulan
Simpulkan tentang :
28
A. DASAR PEMIKIRAN
29
D. RENCANA KEGIATAN
1. Persiapan
NO.
KEGIATAN
WAKTU
Sosialisasi kegiatan
PARTISIPAN
3. Tindak Lanjut
2. Pembelajaran, Pendampingan:
a. Pembelajaran:
NO
MATERI
METODE
BAHAN AJAR/
MEDIA
PENDIDIK
KEGIATAN
WAKTU (hari/
minggu/bulan)
jam
MATERI
METODE
BAHAN /
ALAT
3. Rencana Penilaian
NO
JENIS PENILAIAN
Penilaian proses
Penilaian hasil
Penilaian kinerja/
Performa
WAKTU
TEKNIK
ALAT/ INSTRUMEN
PETUGAS
PENILAIAN
PENILAIAN
30
TENTANG
KERJASAMA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN KEAKSARAAN DASAR TAHUN 2013
Pada hari ini ....................... tanggal ........................... bulan ................ tahun
dua ribu tiga belas, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama
:
NIP
:
Jabatan
:
Alamat
:
........................................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama lembaga dan
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya
disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan:
31
1.
2.
Pasal 2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Memproses administrasi pencairan dana kepada PIHAK KEDUA,
setelah Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK
melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;
b. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika
ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.
c. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan;
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA;
2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan
kegiatan;
b. Menyusun rencana dan jadwal penyelenggaraan kegiatan;
c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
kepada Dinas Pendidikan Pendidikan Kabupaten setempat;
3.
4.
5.
6.
Pasal 3
33
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA
Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di
atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp. (...),
untuk membelajarkan sebanyak . orang .
Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, dibebankan pada
anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2013,
PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta III dengan
transfer ke:
Nama Bank
:
Nomor Rekening
:
Atas Nama
:
NPWP
:
Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, digunakan oleh PIHAK
KEDUA untuk penyelenggaraan kegiatan sesuai rencana dan target
sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis dan pasal 3 ayat 1.
Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana diluar ketentuan di atas,
maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Perjanjian
kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
34
Pasal 4
SANKSI
1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai rencana
kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis,
maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke kantor kas negara
melalui bank.
2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA
dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.
Pasal 5
TANGGUNG JAWAB MUTLAK
PIHAK KEDUA bertanggungjawab secara mutlak atas pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan keuangan.
:
:
:
:
:
:
35
NOMOR NOMOR
URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO
KODE
BUKTI
2
Pasal 6
KETENTUAN PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian kerjasama ini, akan
diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini.
2. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK,
sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan.
Demikian Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan
masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
Mengetahui
Ketua Lembaga
STEMPEL LEMBAGA
PARA PIHAK
PIHAK PERTAMA
,2013
Dibuat Oleh:
Bendahara
PIHAK KEDUA
Nama Terang
Nama Terang
36
KEGIATAN
NAMA LEMBAGA
ALAMAT LENGKAP
TANGGAL
PENERIMAAN
TAHUN ANGGARAN
TANGGAL
1
:
:
:
:
:
:
NOMOR NOMOR
URAIAN
KODE
BUKTI
Mengetahui
Ketua Lembaga
PENGELUARAN SALDO
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 (KREDIT)
PENERIMAAN (DEBIT)
10
,2013
Dibuat Oleh:
Bendahara
STEMPEL LEMBAGA
Nama Terang
Nama Terang