Anda di halaman 1dari 16

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat


Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Tahun 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Tahun 2015

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap


orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi bagian
dari hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang
saling menghargai, menghormati, tolong menolong, menumbuhkan sikap
toleransi, persahabatan, dan perdamaian.
Untuk memenuhi hak memperoleh pendidikan bagi kelompok masyarakat
orang dewasa, pendidikan nonformal melalui layanan program pendidikan
masyarakat diharapkan dapat mendorong tumbuhnya masyarakat pembelajar
sepanjang hayat melalui layanan program pendidikan keaksaraan, pendidikan
kecakapan hidup dan kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat,
pengarusutamaan gender bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keorangtuaan, penataan kelembagaan pendidikan
nonformal, dan layanan program pendidikan masyarakat lainnya. Melalui
berbagai inisiatif dan inovasi program yang dikembangkan setiap tahun
diharapkan dapat menyumbang investasi pendidikan nasional dalam upaya
pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang
hasilnya dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat.

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Peningkatan Sarana


Lembaga Pendidikan Nonformal Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat tahun 2015 ini, diharapkan sebagai acuan bagi lembaga/organisasi
masyarakat mitra kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebagai
pengelola dan penyelenggara program di daerah, untuk mengakses bantuan
dan menyelenggarakan program di lapangan, serta acuan bagi para pemangku
kepentingan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan program
pendidikan masyarakat.
Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya
untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas
ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat
secara terarah dan terpadu.
Jakarta, April 2015
Plt. Direktur Jenderal,

Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P.

ii

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

iii

KATA PENGANTAR
NIP. 196308281990031002

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

enndidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya


pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu
dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.
Sejatinya pengembangan
pendidikan masyarakat merupakan upaya
peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai
investasi masyarakat dalam proses pembelajaran pendidikan sepanjang hayat.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan
keaksaraan penduduk orang dewasa melalui berbagai program yang
terintegrasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan
budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan
penataan kelembagaan pendidikan nonformal.
Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang
semakin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan
nonformal juga semakin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan
mutu dan penjaminan kualitas pelaksanaan program pendidikan masyarakat,
perlu disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan dan
melaksanakan program pendidikan masyarakat tahun 2015.

iv

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Peningkatan Sarana


Lembaga Pendidikan Nonformal Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para
pembina, pengelola atau penyelenggara program pendidikan masyarakat, serta
pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan
program dan kegiatan.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas
kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya
semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan
keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga
Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, April 2015


Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Dr. Wartanto
NIP. 196310091989031001

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

BAB I

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
KATA SAMBUTAN ...............................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................
B. Dasar Hukum ......................................................................
C. Tujuan Petunjuk Teknis ......................................................
BAB II RUANG LINGKUP PROSES PENYALURAN BANTUAN ....
A. Pengertian Kegiatan Peningkatan Sarana
Lembaga Pendidikan Nonformal ........................................
B. Tujuan Kegiatan Peningkatan Sarana
Lembaga Pendidikan Nonformal ........................................
C. Hasil Yang Diharapkan ............................................................
D. Deskripsi Kegiatan ..............................................................
BAB III TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN ...................................
A. Lembaga Penyelenggara Pendidikan Nonformal
yang Berhak Mengusulkan ..................................................
B. Prosedur Pengusulan ..............................................................
BAB IV MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI ........................
A. Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi ....................................
B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan ..................................
C. Ketentuan Tambahan Untuk Mendapatkan Perhatian ........
BAB V PELAPORAN ............................................................................
BAB VI PENUTUP ...............................................................................
LampiranLampiran ...............................................................................
Lampiran 1 Format Proposal ............................................................
Lampiran 2 Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota ..............
Lampiran 3 Pakta Integritas ..............................................................
Lampiran 4 Contoh Label untuk Peralatan Sarana ............................
Lampiran 5 Surat Pernyataan Kesanggupan dan
Pertanggungjawaban Mutlak ..........................................

vi

ii
iv
vi
1
1
2
3
4
4
4
4
5
8
8
9
10
10
10
11
12
13
14
15
19
20
21
22

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun
2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal, pasal 1, (8)
mencantumkan bahwa Program Pendidikan Nonformal adalah layanan
pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat
melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik. Dalam melaksanakan
layanan tersebut dapat dilakukan melalui lembaga satuan pendidikan
nonformal yang telah disebutkan pada pasal 3, bahwa satuan pendidikan
nonformal terdiri dari: LKP, Kelompok Belajar, PKBM, Majelis Taklim,
dan Satuan PNF Sejenis (Rumah Pintar, Balai Belajar Bersama, Lembaga
Bimbingan Belajar, serta bentuk lain yang berkembang di masyarakat
dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal).
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Rumpah Pintar
(RUMPIN) merupakan satuan pendidikan nonformal merupakan
lembaga binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat yang dapat
melaksanakan dan menyelenggarakan program-program Direktorat,
seperti: program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang
merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan
usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan
program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan,

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Pendidikan Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan, Peningkatan Budaya


Baca Masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan Pendidikan Perempuan,
Pendidikan Keorangtuaan, Pendidikan Kesetaraan dan Penataan
Kelembagaan Pendidikan Nonformal. Dalam penyelenggaraannya,
layanan pendidikan masyarakat tersebut juga dapat dilaksanakan melalui
UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Untuk meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan dan hasil
pembelajaran pendidikan masyarakat di lembaga tersebut, diperlukan
sarana pendukung dalam melaksanakannya. Kegiatan penyediaan sarana
kepada lembaga-lembaga pendidikan nonformal tersebut merupakan
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan dan penjaminan
mutu lembaga. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penyelenggara
program pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan dengan
mengacu pada buku Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana
Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal Binaan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 ini.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 sebagai Perubahan
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP);
3. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015-2019;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 14 tahun 2015, tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang


Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;
8. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 81/PMK05/2012 tentang
Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian/Lembaga;
9. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 190/PMK.05/2012
tentang Tatacara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 49 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan
Nonformal;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2013 tentang Pedoman umum pengelolaan dan pertanggungjawaban
belanja bantuan sosial di lingkungan kementerian pendidikan dan
kebudayaan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81 tahun 2013
tentang Satuan Pendidikan Non Formal.

C. Tujuan Petunjuk Teknis


Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan pemahaman dan
pengaturan kepada pihak yang terkait, antara lain:
1. Lembaga penyelenggara program pendidikan nonformal, sebagai
acuan dalam menyusun dan mengajukan proposal bantuan sarana
lembaga pendidikan nonformal;
2. Panitia seleksi proposal, sebagai salah satu acuan dalam melakukan
penilaian proposal;
3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, sebagai acuan untuk
menyalurkan bantuan, meningkatkan tatakelola, akuntabilitas dalam
pengelolaan bantuan;
4. Dinas pendidikan, sebagai salah satu bahan sosialisasi, pedoman
pendampingan, pembinaan, dan melakukan pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan pendidikan masyarakat.

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

BAB II

RUANG LINGKUP PROSES


PENYALURAN BANTUAN
A. Pengertian Kegiatan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan
Nonformal.
Adalah salah satu bentuk fasilitasi pemerintah dalam hal ini Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat kepada lembaga-lembaga pendidikan
nonformal yang menjadi binaannya dalam rangka peningkatan dan
penjaminan mutu lembaga dengan meningkatkan kualitas sarana
pembelajaran lembaga PNF.

B. Tujuan Kegiatan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan


Nonformal.
Kegiatan peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal
dimaksudkan untuk menyediakan sarana guna menunjang kualitas
pembelajaran bagi lembaga pendidikan nonformal yang menjadi binaan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat;
1. Perlengkapan dan peralatan penyelenggaraan program pembelajaran;
2. Penjaminan mutu lembaga pendidikan nonformal untuk mencapai
hasil penilaian kinerja yang maksimal.

C. Hasil Yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari kegiatan peningkatan sarana pembelajaran
pada lembaga pendidikan nonformal ini adalah:
1. Terpenuhinya perlengkapan dan peralatan pembelajaran program
pendidikan nonformal;
2. Meningkatnya mutu penyelenggaraan program-program pendidikan
masyarakat;
3. Terjaminnya mutu lembaga pendidikan nonformal yang menjadi
binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

D. Deskripsi Kegiatan
1. Sarana Pembelajaran pada Lembaga Pendidikan Nonformal
Kunci mutu proses pembelajaran adalah: a). Pendidik dan tenaga
pendidik yang berkompeten, b). Perangkat program pembelajaran
(kurikulum, bahan ajar, media belajar, dan alat evaluasi), dan
didukung dengan, c). Sarana prasarana pembelajaran yang memadai.
Oleh sebab itu maka setiap lembaga pendidikan nonformal wajib
menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk keperluan
proses pembelajaran yang bermutu.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih banyak lembaga
penyelenggara pendidikan nonformal seperti PKBM, Rumah Pintar,
dan UPTD SKB yang belum memiliki sarana yang memadai, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
Sarana pembelajaran yang dimaksud adalah sarana pendukung
pembelajaran yang bersifat Audio Visual Aids (AVA). Sarana
pembelajaran ini dimaksudkan untuk:
a. Mendorong setiap lembaga penyelenggara memiliki peralatan
AVA untuk mendukung seluruh program pembelajaran yang
dilaksanakan;
b. Melayani masyarakat yang membutuhkan peningkatan kemampuan
melalui proses pembelajaran dengan menggunakan AVA;
c. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, interaktif,
dan menarik;
2. Lingkup Bantuan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal.
Jenis sarana AVA yang disediakan untuk bantuan lembaga
penyelenggara pendidikan nonformal diantaranya terdiri atas: (1)
Komputer Personal (PC) sebanyak 3 unit; (2) Printer LaserJet sebanyak
1 unit; (3) LCD Projector sebanyak 1 set; (4) Scanner (Pemindai
gambar) sebanyak 1 unit; (5) Kamera Digital dan video sebanyak 1
unit; (6) TV Monitor 32 berjenis LCD atau LED sebanyak 1 unit;
dan (7) DVD Player sebanyak 1 unit.

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

3. Proses Penyaluran Bantuan.


a. Proses sosialisasi.
1) Penerbitan Petunjuk Teknis;
2) Koordinasi dan Orientasi kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan lembaga-lembaga penyelenggara PNF;
3) Sosialisasi melalui Web: www.paudni.kemdikbud.go.id/
bindikmas.
b. Pembentukan Tim Penyaluran Bantuan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat membentuk Tim
Penyaluran Bantuan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal
yang terdiri atas:
1) Unsur Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat;
2) Unsur organisasi mitra Dikmas;
3) Unsur Lembaga Swadaya Masyarakat.
Tugas Tim Penyaluran Bantuan, adalah:
1) Melakukan sosialisasi;
2) Menerima dan mengadministrasikan proposal dari lembaga
penyelenggara pendidikan nonformal;
3) Melakukan verifikasi administrasi, penilaian, dan visitasi apa
bila diperlukan;
4) Mengusulkan kepada PPK dan KPA lembaga calon penerima
bantuan.
c. Penerimaan dan Penilaian Proposal
Tim penyaluran bantuan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat membuka layanan penerimaan proposal sampai
dengan akhir bulan Agustus, dan dapat diperpanjang apabila
kuota masih tersedia. Penilaian proposal terdiri atas:
1) Penilaian Administrasi (legalitas kelembagaan, sekretariat,
sarana prasarana);
2) Program yang diselenggarakan;
3) Rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
d. Penetapan SK Penerima Bantuan

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Dari proposal yang memenuhi syarat administrasi, teknis, dan


rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota setempat,
apabila diperlukan verifikasi lapangan maka Tim penilai akan
melakukan visitasi. Semua proposal yang memenuhi syarat akan
dilakukan pleno penetapan oleh Tim penyaluran bantuan, dan
hasilnya dilaporkan dan diusulkan ke PPK dan KPA untuk
mendapatkan penetapan dan pengesahan.
e. Pengadaan dan pendistribusian
1) Panitia pengadaan barang Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat melakukan proses pengadaan berdasarkan
kebutuhan barang yang sudah ditetapkan (jumlah barang,
jenis, spesifikasi, kualitas, ketersediaan);
2) PPK melakukan perikatan dengan penyedia melalui
penandatangan kontrak pengadaan barang;
3) Panitia penerima barang memastikan barang yang diadakan
sesuai dengan jumlah barang, jenis, spesifikasi, kualitas, dan
ketersediaan, dan mencatatkan dalam persediaan barang
masuk dan keluar kepada Tim BMN di Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat;
4) Penyedia barang mendistribusikan barang dimaksud ke
lembaga penerima sesuai dengan SK PPK, dan melaporkan
distribusi barang kepada PPK dan KPA;
5) Lembaga penerima bantuan (barang) melakukan pemeriksaan
barang sesuai dengan jumlah barang, jenis, spesifikasi,
kualitas, dan melaporkan kepada Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat;
6) Apabila lembaga penerima bantuan (barang) tersebut adalah
lembaga pemerintah (SKB atau PKBM Negeri) wajib
mencatat barang tersebut ke dalam buku inventaris kantor
sebagai Barang Milik Negara (BMN).

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

BAB III

TATA CARA
UNTUK MEMPEROLEH BANTUAN
A. Lembaga Penyelenggara Pendidikan Nonformal yang Berhak Mengusulkan.
Lembaga penyelenggara pendidikan nonformal yang berhak mengusulkan
paket bantuan ini adalah: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Rumah
Pintar (RUMPIN), dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dengan kriteria:
1. PKBM dan Rumah Pintar
a. Memiliki legalitas kelembagaan, dibuktikan dengan surat
keputusan pendirian/pembentukan lembaga yang dikeluarkan
oleh instansi berwenang;
b. Bagi PKBM wajib memiliki NILEM dan bagi Rumah Pintar
sudah masuk di dalam Web data RUMPIN;
c. Menyelenggarakan program pendidikan masyarakat minimal 2
program utama dan 1 program pendukung;
d. Memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota
setempat;
e. Belum pernah menerima bantuan yang sejenis pada tahun
sebelumnya;
f. Memiliki ruang khusus untuk pengoperasian sarana yang
diterima;
g. Bersedia menandatangani pakta integritas;
h. Menandatangani pernyataan bahwa barang yang diterima tidak
dijual, dipindahtangankan, atau disewakan, dan tidak digunakan
untuk keperluan pribadi.
2. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
a. Memiliki legalitas kelembagaan, dibuktikan dengan surat
keputusan bupati/walikota;
b. Menyelenggarakan program pendidikan masyarakat minimal 2
program utama dan 1 program pendukung;

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

c. Memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota


setempat;
d. Belum pernah menerima bantuan yang sejenis pada tahun
sebelumnya;
e. Memiliki ruang khusus untuk pengoperasian sarana yang diterima;
f. Bersedia menandatangani pakta integritas ;
g. Menandatangani pernyataan bahwa barang yang diterima tidak
dijual, dipindahtangankan, atau disewakan, dan tidak digunakan
untuk keperluan pribadi;
h. Barang yang diterima dicatat dalam buku inventaris sebagai
Barang Milik Negara (BMN).

B. Prosedur Pengusulan
1. Lembaga penyelenggara pendidikan nonformal yang memenuhi
kriteria wajib menyusun proposal seperti terlampir, dan dilampiri:
a. Dokumen legalitas;
b. Nomor Induk Lembaga (NILEM) Bagi PKBM, dan daftar data
RUMPIN di web;
c. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota
setempat (contoh terlampir);
d. Menandatangani Pakta Integritas sesuai format terlampir;
e. Menandatangani surat pernyataan sesuai format terlampir.
2. Proposal yang disusun dan sudah dilampiri dokumen tersebut di atas
dikirim ke:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 8,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telp. 021-5725501, Faks. 021-5725039
3. Proposal yang masuk ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
akan dilakukan pencatatan, verifikasi, penilaian, dan visitasi apabila
diperlukan oleh Tim penyaluran bantuan.
4. Proposal yang telah dikirim sepenuhnya menjadi milik Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

BAB IV

MONITORING, EVALUASI,
DAN SUPERVISI

A. Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi


Aspek-aspek penting dalam pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
supervisi adalah:
1. Ketepatan jumlah, kualitas, dan jenis
2. Ketersediaan prasarana pembelajaran untuk mendukung sarana yang
diperoleh;
3. Keadaan/kondisi sarana yang diterima;
4. Pemanfaatan, kemanfaatan sarana, dan keberfungsian;
5. Perawatan dan pengamanan Sarana.

B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan


1. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu terhadap pelaksanaan Bantuan Peningkatan
Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, P2PAUDNI/BP-PAUDNI, Dinas
Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh: Inspektorat Jenderal Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan, BPKP/BPK/KPK.
3. Sanksi
Bagi penerima sarana yang tidak melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan petunjuk teknis maka tidak akan diberikan bantuan di tahun
berikutnya dan dapat diajukan ke jalur hukum.

10

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

C. Ketentuan Tambahan untuk Mendapatkan Perhatian


1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tidak memungut biaya apapun dan
dalam bentuk apapun kepada lembaga yang mengajukan usulan
bantuan peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal;
2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat beserta seluruh
pegawai/staf baik secara bersama (organisasi) maupun secara
perorangan dilarang meminta dan/atau menerima dana, dan dalam
bentuk apapun dari lembaga atau pihak lain, baik langsung maupun
tidak langsung patut diduga berkaitan dengan penerimaan bantuan
peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal;
3. Lembaga atau pihak-pihak lain, baik langsung maupun tidak
langsung patut diduga terkait dengan proses dan/atau pengajuan/
seleksi/penyaluran/penyerahan/penerimaan bantuan peningkatan
sarana lembaga pendidikan nonformal, tidak diperbolehkan mencoba
dan/atau melakukan/memberikan/menawarkan suap/imbalan/
komisi/hadiah atau sejenisnya kepada pegawai/petugas Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat yang akan dan/atau sedang/telah
melaksanakan tugas resmi berkaitan dengan penyaluran bantuan;
4. Pelanggaran terhadap seluruh ketentuan petunjuk teknis ini, baik
yang dilakukan oleh petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat dan/atau lembaga pengusul/ penerima bantuan
peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal, akan dikenai
sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan;
5. Lembaga pengusul bertanggung jawab atas biaya-biaya yang timbul
sebagai akibat pengajuan usulan, seperti biaya administrasi/materai,
pembuatan, penggandaan, dan/atau pengiriman proposal bantuan
peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal;
6. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi
dalam sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak
dapat diminta/ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan
alasan apapun.

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

11

BAB V

BAB VI

PELAPORAN

PENUTUP

ebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas, penerima bantuan


sarana berkewajiban membuat laporan berisi: (1) ketepatan jumlah,
kualitas, dan jenis barang yang diterima ; (2) Ketersediaan prasarana
pembelajaran untuk mendukung sarana yang diperoleh; (3) Keadaan/
kondisi sarana yang diterima; (4) Pemanfaatan, kemanfaatan sarana, dan
keberfungsian; (5) Perawatan dan pengamanan Sarana. Laporan didukung
dengan foto-foto barang yang diterima yang telah diberi label sesuai dengan
contoh terlampir.
Laporan tersebut maksimal diterima oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat 2 minggu setelah barang diterima.

enyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan


Informal, khususnya dalam bidang layanan pendidikan masyarakat
dapat diselenggarakan oleh seluruh lapisan masyarakat, peran serta
masyarakat ini dapat dilakukan dan dilaksanakan melalui Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM), Rumah Pintar, dan UPTD Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) sebagai lembaga pendidikan nonformal yang menjadi binaan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan, hasil pembelajaran
pendidikan masyarakat di lembaga pendidikan nonformal, dan dalam rangka
penjaminan mutu diperlukan sarana pendukung dalam pelaksanaannya.
Kegiatan peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal merupakan
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan dan penjaminan
mutu kelembagaan. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penyelenggara
program pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan.
Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan panduan kepada lembaga
yang berkepentingan dalam mengajukan permohonan bantuan peningkatan
sarana lembaga pendidikan nonformal tahun anggaran 2015. Selanjutnya,
pembina kegiatan pendidikan masyarakat di lingkungan dinas pendidikan
provinsi, kabupaten/kota serta penilik pendidikan masyarakat, diharapkan
terbantu oleh petunjuk ini dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaannya.
Demikian halnya, penyusun berharap semua pihak yang berkepentingan
dapat memperoleh manfaat dari petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan
bantuan peningkatan sarana lembaga pendidikan nonformal ini.

12

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

13

Akhirnya, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat terbuka untuk


menerima masukan membangun guna menyempurnakan petunjuk teknis
yang jauh dari sempurna ini. Kami juga sangat senang melayani apabila para
penguna memerlukan penjelasan dan/atau keterangan lebih lanjut berkaitan
dengan petunjuk teknis yang saat ini berada ditangan bapak/ibu. Koresponden
tertulis kami layani melalui alamat Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,
dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Kantor
Kemdikbud, Gedung E Lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman- Senayan, Jakarta,
10270, telepon (021) 5725501. Informasi lebih lanjut juga dapat diperoleh
melalui website kami di alamat:

http://www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas

email: subditsarpras.dikmas2011@gmail.com

LAMPIRANLAMPIRAN
Lampiran 1. Format Proposal
1. Format Cover Proposal

PROPOSAL
PENINGKATAN SARANA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL
BINAAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Diajukan Oleh:

Nama Lembaga :
Alamat Lembaga
Jalan
:
Nomor
:
Desa/Kel*) :
RT/RW
:
Kecamatan :
Kabn/Kota*) :
Provinsi
:
Alamat email :
Telp/HP
:
.........(tulis namakabupaten/ kota) domisili lembaga) .........
Tahun 2015

14

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

15

2. Format Isi Proposal

B. Sarana Prasarana Lembaga Pengusul yang Dimiliki

PROPOSAL
PROGRAM PENINGKATAN SARANA LEMBAGA
PENDIDIKAN NONFORMAL
Dengan hormat, dengan ini kami mengusulkan bantuan barang sarana Audio
Visual Aids (AVA) kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan
data lembaga kami sebagai berikut:

A. Identitas Lembaga
1.

Nama Lembaga

..............................................................

2.

NILEM/ Nomor Induk Lembaga/Ijin


Operasional

No. .......................................................

1. Status Lahan/ Luas Tanah


Bangunan
Luas Bangunan
2. Tempat
Gedung Perkantoran
Penyelenggaraan
Rumah
Kegiatan
Ruko
.................................
3. Status
Bangunan/
Gedung
Lembaga
4 Sarana

(bukti dilampirkan)

Izin Pendirian Lembaga


(bukti dilampirkan)

No.........................................................
Tahun.....................................................
Pejabat Penerbit.....................................

Tahun Pendirian Lembaga

..............................................................

Akte Notaris Lembaga

No. .......................................................

(bukti dilampirkan)

6
7

Status Kependudukan Ketua


Rekomendasi dari dinas pendidikan

No. .......................................................
No. .......................................................

(bukti dilampirkan)

16

Milik sendiri
Kontrak/sewa
Pinjam
................................
Meja & kursi ...........set
Papan tulis ...................set
Lemari/rak buku .............unit
Mesin tik .....................unit
Komputer ...................unit
..
..

Milik sendiri/
sewa/pinjam pakai

Bukti kepemilikan
dilampirkan

Kondisi :

C. Kegiatan Peningkatan Minat dan Budaya Baca Masyarakat yang


dilaksanakan

Tahun
Jumlah
pelaksanaan Sasaran
........... ..... orang

Sumber
Lokasi
Dana
..

2.

........... ..... orang

..

3.

........... ..... orang

..

4.

........... ..... orang

..

5.

........... ..... orang

..

No.

Jenis Program

1.

Alamat :

Jalan......................................................

Kecamatan

..............................................................

No.

Nama Lembaga Mitra

10

Kabupaten/Kota

..............................................................

11

Provinsi

..............................................................

12

Nomor HP/Telp

..............................................................

1.
2.
3.
4.

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

...... m2
....... m2

D. Dukungan Mitra Yang Dimiliki


Bentuk Kerjasama Yang
Dilaksanakan

Tahun
..
..
..
..

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

17

Lampiran 2. Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota

E. Daftar Pengurus Lembaga (Pengelola TBM)


No.

Nama

Jabatan dalam lembaga

HP/Telp.

...................................

...........................................

...................................

...................................

...........................................

...................................

...................................

...........................................

...................................

...................................

...........................................

...................................

F. Rencana Penggunaan Sarana.


(Tuliskan rencana penggunaan, pemanfaatan sarana, dan alasan permintaan
bantuan sarana)
Demikian usulan kami, sebagai pelengkap proposal ini kami lampirkan:

1.
2.
3.
4.
5.

Pakta Integritas.
Surat Rekomendasi dari dinas pendidikan
Surat Pernyataan Kesediaan Pemanfaatan Barang yang Diterima
Fotokopi legalitas lembaga
Fotokopi izin operasional yang sudah dilegalissasi dinas pendidikan
kabupaten/kota
6. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Ketua/Penanggungjawab
Atas perhatian dan terkabulnya usulan ini kami sampaikan terima kasih.
..............................................2015
Ketua lembaga,

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*)

SURAT REKOMENDASI
Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: .........................................................................
Jabatan
: ......................................................................
Alamat
: .........................................................................
dengan ini menyatakan bahwa:
Nama Lembaga
: .......................................................................
Ketua Lembaga
: ......................................................................
Alamat Lembaga
: .......................................................................
Nomor Telepon/HP : ......................................................................
Fax
: ......................................................................
Adalah benar sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat, dan dianggap layak mengajukan
bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal Tahun 2015
kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
.........................., 2015
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota*)
....................
Tanda Tangan,
Stempel

..............................................

..................................
*) coret yang tidak perlu

18

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

19

Lampiran 4. Contoh Label untuk Peralatan Sarana.

Lampiran 3. Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: .........................
Jabatan
: Ketua...............................
Nama Lembaga
: .........................
Alamat
: .........................
.........................
dalam rangka penyelenggaraan bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan
Nonformal Tahun 2015 dengan ini menyatakan:
1. tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN);
2. tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;
3. tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran dana
bantuan yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifikasi;
4. akan mengikuti proses penyaluran bantuan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. akan menggunakan dana bantuan sesuai dengan usulan yang tercantum dalam
proposal dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif dan/atau dilaporkan secara pidana;
7. menerima sanksi pencantuman dalam daftar hitam, digugat secara perdata dan/
atau dilaporkan secara pidana.

Contoh:

BANTUAN SARANA DIT. BINDIKMAS


(Nomor AKAD)
Nomor : 01/a/1/2015
(NAMA LEMBAGA)
Keterangan:
Nomor AKAD : nomor Akad Kerjasama yang telah diterima dan
ditandatangani bersama (contoh: 3134/B4.3/KU/2015)
Nomor: 01/a/1/2015 (01: Komponen Sarana; a: Jenis Sarana; 1: nomor urut
sarana ke..)

.......................................... 2015
Yang Membuat Pernyataan
.........(isi nama lembaga)...............
Ketua,
ttd dan cap stempel +
materai Rp. 6.000
..................................................
(Nama terang)

20

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Binaan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

21

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesanggupan dan Pertanggungjawaban Mutlak

SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN DAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK
Yang bertandatangan di bawah ini, saya pimpinan lembaga penerima bantuan sarana
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tahun 2015:
Nama
Jabatan dalam lembaga
Alamat Lembaga
Nomor Telepon/HP/Faks

: .................................................................................
: .................................................................................
: .................................................................................
: .................................................................................

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:


1. Memanfaatkan Sarana tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian Kerjasama;
2. Menjaga Barang yang diterima agar tidak dijual, dipindahtangankan, atau
disewakan, dan tidak digunakan untuk keperluan pribadi;
3. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagaimana yang
disyaratkan;
4. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan
lembaga/instansi yang terkait dengan penyelenggaraan program.
5. Bertanggungjawab mutlak atas penggunaan bantuan sarana yang saya
terima.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan
dari siapapun juga.
............. 2015
Yang Membuat Pernyataan,

..................

22

Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Peningkatan Sarana Lembaga Pendidikan Nonformal

Anda mungkin juga menyukai