Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Secara umum bila kita membicarakan batu alam, tidak saja hanya meninjau dari
bentuk benda alam yang keras serta berbongkahan besar, tetapi seharusnya juga dari
butiran-butiran batuan. Baik besar, sedang, sampai halus, temasuk membicarakan
benda tanah sebagai bahan bangunan.
Batu alam sebenarnya merupakan bahan bangunan yang mahal. Pemakaiannya
biasanya secara tradisi disuatu daerah, dimana benda ini dihasilkan. Karena sifat dari
batu alam itu bila ia dikerjakan

mulai dari penggalian, pengangkutan dan

pembentukkannya, kini semakin tinggi harganya.


1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ada untuk menabah pemahaman dan
wawasan tentang penggunaan batu dan keramik ada bangunan. Mulai dari asal usul
batu, macam-macamnya, kemudian bagaimana cara pembuatan batu dan keramik,
jug abagaimana cara pengaplikasian pada sebuah bangunan.
1.3. Manfaat
Mahasiswa dapat memahami secara keseluruhan tentang batu dan keramik,
khususnya tentang pengaplikasian batu dan keramik.

BAB II
PEMBAHASAN

Jenis-Jenis Batu Alam


A.

Batuan Beku,

Yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi
mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke
permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin, cairan ini membeku menjadi batu.
Batuan ini biasanya berupa batu gunung yang massif dan tebal lapisannya. Contoh
batuan beku adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll.
B. Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan),
yaitu batuan karena pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian
terendapkan pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah :
kapur (batu gamping), batu bara, batu karang, dll.
C. Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan)
Yaitu batuan sedimen yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup
besar sehingga terjadi perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan
metamorf adalah : batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll.
Pada umumnya jenis-jenis batu alam yang paling banyak dipakai sebagai bahan
bangunan adalah sebagai berikut:
1. Batuan beku, baik batuan beku alam, maupun batuan beku luar, yang sering
dipakai ialah: Granit, Andesit, Rhyolit dan Basalt.
2. Batuan endapan, biasanya ialah: Batu Kapur, Batu Pasir, atau Tuff.
3. Batuan Malihan ( metamorfosa ) ialah: Marmer dan Batu Sabak.
Batu Alam adalah bahan alami yang sering dipakai untuk hiasan dinding maupun
taman ataupun kolam hias dan lain sebagainya. Batu alam adalah bahan alternatif
pengganti keramik, kini orang sudah mulai melirik menggunakan bahan alami yakni
batu alam karena harga keramik mulai menanjak naik akhir akhir ini.
Adapun batu alam (batu hias) yang sering digunakan untuk hiasan dinding dan lantai
adalah :

Batu Andesit (Andesit Polos, Andesit Bintik, Andesit Tropical Red, Andesit
Black Absolut
Batu Koral (Koral Putih, Koral Hijau, Koral Pink, Koral Merah, Koral Hitam)
Batu Palimanan (Palimanan Kuning, Palimanan Putih, Palimanan
Keemasan)
Batu Tamplek (Templek Salagedang, Templek Purwakarta)
Paras Jogja (Paras Putih Jogja, Paras Krem Jogja)
Sukabumi Hijau
Batu Candi
Bali Green
Batu Breksi
Relief Batu Alam
CARA MEMASANG KORAL SIKAT.
Persiapan Media : persiapkan media untuk ditaburi koral hias. Media ini bisa
berupa lantai dirumah kita seperti lantai carport, lantai teras atau lantai
tangga.Sebelumnya usahakan permukaan lantai dilukai (dibuat kasar) terlebih dulu
agar semen dan bidang lantai bisamenyatu.Selain itu bahan-bahannya juga sudah
harus siap beserta desain koral sikat yang diinginkan.
Membuat Cetakan atau pembatas : Cetakan ini gunanya agar motif mozaik
koral sikat sesuai dengan ukuran permukaan bidang lantai. Cetakan bisa terbuat dari
apa saja, bisa dari kayu atau terbuat dari besi. Penting untuk diketahui agar cetakan
atau pembatas ini dilumuri dengan oli terlebih dahulu.Supaya jika sudah mengering,
mudah melepas cetakannya.
Adukan Semen :Sebagai bahan perekat koral hias adalah adukan semen.
Campurannya adalah semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Tambahkan air
hingga adonan semen pasir pas seperti adonan plesteran tembok.
Masukkan Adukan :Masukan adukan kedalam cetakan, padatkan dan ratakan.
Hal ini penting agar dasar koral sikat ini kokoh dan tidak berongga.
Menata Koral : Setelah adukan merata dalam bidang cetakannya, barulah kita
tata koral hiasnya berdasarkan desain yang sudah kita inginkan. Mulailah dari tepi
kemudian berlanjut ke tengah.Jika motif koralnya kecil-kecil bisa langsung ditaburkan
kedalam cetakan kemudian diratakan agar semuanya menempel pada semen.Jika
semua koral hias sudah tertempel, tekanlah koral tadi secara bersamaan agar hasil

permukaan koral sikat merata.Anda bisa gunakan triplek atau papan kayu untuk
menekannya.
Tunggu setengah kering :Setelah semua tertempel, tunggulah hasil perpaduan
koral sikat dan semen tadi setengah kering atau kurang lebih setengah hari, kemudian
sikat dengan sikat kawat agar permukaan koral sikat bagian atas terlihat jelas dan
tidak ada semen yang menutupi batu-batu koral hias tersebut. Tetapi ingat jangan
terlalu keras saat menyikatnya karena akan membuat beberapa koral hias terlepas.
Karena jika terlepas, agak susah mengembalikannya mengingat semen sudah setengah
kering.
Bersihkan Permukaan :Setelah semua disikat, kemudian lap dengan lap basah
agar warna koral hias kelihatan. Setelah itu kita tinggal tunggu sampai kering.Biasanya
hal ini memakan waktu sekitar 1 hari.Setelah benar-benar kering bisa dilepaskan dari
cetakannya atau pembatasnya.
Coating : Agar permukaan batu bisa awet dan tahan terhadap lumut serta debu,
sapukan dengan cairan coating dengan perbandingan 1 liter untuk 6 meter permukaan
koral sikat. Ada cara lain untuk membuat koral sikat yaitu mencampurkan langsung
antara koral sikat dengan adukan atau acian semen. Cara ini sangat boros koral sikat
dan biasanya hanya di pergunakan untuk bidang tegak saja
MEMBERSIHKAN KORAL HIAS.
Merawat koral hias terutama jika diletakkan di luar ruangan tidaklah sulit. Di
musim panas, lumut dapat hilang dengan sendirinya sementara hujan akan
membersihkan debu dan kotoran. Untuk koral dalam ruangan terutama di kamar
mandi, Anda bisa membersihkan sendiri.Masukkan koral hias ke dalam ember yang
telah

diisi

air

1/4

ember.Masukkan

4-5

tutup

botol,

cairan

pembersih

porselen.Diamkan selama 1-2 jam.Gunakan sarung tangan karet lalu aduk-aduk batu
dalam ember.Buang airnya lalu bilas dengan air bersih.Setelah itu, batu siap ditebar
kembali.

BATU HIAS
Dewasa ini taman hias makin berkembang menjadi kesukaan/hobby tiap orang
yang menyukai keindahan.Kegiatan membuat dan merawat taman hias, menjadi suatu
kesibukan orang yang memberikan kepuasan hati pada waktu melihatnya. Namun
demikian tanaman yang menawan saja belumlah cukup untuk suatu taman, akan tetapi
sebaiknya dilengkapi pula dengan batu batuan yang menambah kesan taman
semakin alami.
Membuat batu Hias ( Batu Artifisial)
1.

Pengertian.

Batu hias adalah bentuk batu-batuan yang dibuat dari adukan semen pasir,
dibentuk dan diberi warna sedemikian rupa sehingga menyerupai batuan yang
sebenarnya (alami). Batuan ini disusun sesuai dengan gambar rencana yang telah
dibuat sebelumnya untuk kemudian dikombinasikan dengan tanaman, baik itu berupa
bunga, rumput atau tanaman lainnya sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah
taman hias yang indah.

Gbr.2. Taman rumah bentuk kolam

Fungsi Batu hias berfungsi sebagai objek padanan dari elemen lunak yang terdapat
dalam taman.
2. Sebelum batu hias dibuat/ didirikan di dalam taman, pertama sekali harus
dipikirkan bentuk dan penempatannya di Lokasi. Perencanaan bentuk batu
hias harus belajar dari keadaan alam itu sendiri.
3. Komposisi dan proporsi atas komponen-komponen yang kita gunakan untuk
pembuatan batu hias harus diperhitungkan dengan baik. Komposisi tinggi
rendahnya batu-batuan harus diatur sedemikian rupa agar tampak artistik.

Membuat Pot Bunga Motif Kayu.


Langkah kerja :

Basahi pasir sehingga mencapai basah basah tanah . Masukkan pasir basah tanah
kedalam ember tanpa tangkai sebagai pencetak bentuk . Pengisian dilakukan 1/3
volume ember lalu dipadatkan hingga

penuh penuh lalu dipadatkan . Tuang pasir tadi ke tempat yang kedap air ( tempat
kita mambentuk pot bunga ) secara cepat dan tegak lurus . Maka akan terbentuk
gundukan pasir seperti ember percetakannya.

Tambahkan gundukan pasir pada tepi tepi , sebagai pembentuk motif pada tepi.
Buat adukan spesi dengan perbandingn 1:2. Plester seluruh permukaan gundukan
pasir secara hati hati agar bentuknya tidak berubah . Tebal plesteran minimum
1,5 cm. Bentuklah permukaan plesteran hangga membentuk tekstur

Buat lubang pada bagian atas secukupnya dengan menggunakan benda bulat
secara hati hati . Bentuk kaki pot pada bagian atas sebanyak tiga buah
menggunakan bantuan pipa paralon.

Setelah selesai diplester dan dibentuk teksturnya dibiarkan minimum selama 12


jam agar plesteran baik . 11.Angkat secara perlahan pot yang sudah mengeras, lalu
letakkan pada posisi yang sebenarnya ( kaki pot sebagai tumpuan )

Keluarkan sisa pasir yang masih terdapat didalam pot hingga plesteran ( dinding
pot) tampak bersih . 13.Lakukan penyelesaian akhir pada bibir atas pot dengan
memplestar pada bagian bagian yang belum rapi .

Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pengecatan .

Membuat Batu- Batuan Hias Pertamanan


Setelah memperhatikan gambar batu batuan .Buatlah batu batuan hias sesuai
dengan gambar rencana dengan memperhatikan langkah langkah sebagai berikut :

Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan

Membuat adukan dengan perbandingan campuran disesuaikan dengan letak

taman

Mengatur dan memasang sisa sisa batuan sesuai dengan bentuk bantuan yang

direncanakan .

Menghamparkan adukan dan membentuk batu batuan sesuai gambar rencana

Setelah adukan agak kering bentuklah guratan guratan atau alur alur yang

alami
Gbr.2. Taman rumah di hiasi batu batu hias
Pengecatan Batu Hias
1.

Warna
Untuk

menentukan

komposisi

warna

kita

harus

lebuh

kenal

dahulu

pengelompokan warna , yaitu warna primer dan sekunder .


Ada 3 jenis warna primer yaitu kuning, merah, biru. Pencampuran kuning dengan biru
akan menjadi hijau , pencampuran merah dengan kuning menjadi jingga . Warna yang
dibentuk dengan pencampuran warna primer itu disebut warna sekunder. Apabila
warna sekunder ini dicampurkan lagi satu sama lainnya terdapatlah warna ketiga yang
disebut dengan warna tertier . Warna hitam dan putih tidak terdapat dalam kelompok
warna , karena warna tersebut adalah warna pastel .
Gbr. 3. Taman rumah yang sudah di cat
2.Cara Pengecatan Batu Hias.
Setelah batu hias yang kita buat benar
benar kering, selanjutnya dapat melakukan
pengecatan . Jenis cat yang digunakan adalah
cat tembok yang bermutu baik dan memiliki
daya adheship yang kuat .
Langkah Kerja :
a. Catlah seluruh batu hias yang telah kering dengan warna hitam .
b. Sapukan cat warna coklat secara mengambang sehingga terlihat warna coklat
dilapisan atas atau garis tonjolan batu itu , sehingga warna dasar hitam pada
batu tetap terlihat
c. Bila terdapat batu hias yang menampilkan potongan pohon kayu , warna dasar
tetap hitam dan beri warna yang mengambang pada kulit kayu sesuai warna
jenis kayunya .
d. Pada mata kayu atau dahan yang terpotong harus menggunakan warna yang
dapat yang dapat membedakan kulit kayu dan kayuintinya .
e. Pada bagian kayu yang terbelah juga harus diberi warna yang dapat
membedakan warna kulit dan intinya seperti langkah no 4

PEMASANGAN PONDASI BATU KALI

A. BAHAN
1. Pasir

: sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran.

2. Semen

: sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran.

3. Air

: sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasir.

4. Batu kali : sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.


B. ALAT
1. Gerobak

: digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan.

2. Sekop

: digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir

3. Ayakan

: digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir.

4. Pengaduk molen

: digunakan sebagai alat untuk mengaduk campur semen

dan pasir.
5. Bowplank

: digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah.

6. Benang

: sebagai alat untuk pelurus kedataran sederhana.

7. Ember

: sebagai tempat adonan.

LANGKAH KERJA PEMASANGAN PONDASI BATU KALI


1. Ukur tanah yang akan di pasang pondasi, kemudian pasanglah bowplank untuk
mengetahui ketinggian muka tanah.setelah itu pasang benang agar pondasi bisa
tegak dan lurus.
2. Gali tanah yang akan di buat pondasi dengan kedalaman sekitar

1/2

meter karena

pondasi tersebut dibuat untuk pagar tembok yang mempunyai ketinggian 3 meter
saja.

3. Landasan tanah tersebut diberi stamping dengan ketinggian sekitar 20cm, dengan
posisi batu tegak.
4. Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 1:5 kemudian
campur dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat
pengaduk molen.
5. Susun batu kali tersebut diatasan stamping setinggi 80cm.
6. Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran tersebut kedalam
batu kali yang tersusun tadi sambil di padatkan dengan menggunakan tongkat besi
agar campuran tersebut memadati lobang-lobang yang berada di podasi batu kali
tersebut.
7. Setelah itu tunggu pasangan batu kali tersebut hingga mengeras dan siap untuk di
beri beban di atasnya.
CARA PENGERJAAN PONDASI SERTA CARA MENGHITUNG
KEBUTUHAN MATERIALNYA
Pondasi adalah salah satu komponen penting dalam bangunan yang merupakan
struktur penting dan berposisi distruktur paling bawah. Dimana fungsinya untuk
menerima beban bangunan dan beban bangunan tersebut diteruskan ketanah dasar.
Pondasi banyak jenisnya, penggunannya tergantung dari bangunan yang dibuat serta
kontur tanah pada tempat itu.

A. Komposisi Pasangan
1. Urugan pasir pada bagian bawah pondasi dengan ketebalan 10 cm
2. Pasangan batuaan stamping atau batu kosong dengan ketebalan 20 cm di atas
urugan pasir tadi.
3. Pasangan batu kali bentuk trapezium dengan campuran batu kali + pasir +
semen PC, untuk tinggi pondasi 1 m sampai dengan 1,5 m tergantung dari
kondisi tanah dan tekstur tanahnya.
4. Lebar atas pondasi minimun 25 cm, dan lebar bawah tergantung ketinggian dari
pondasi tersebut. Artinya makin tinggi pondasi makin lebar ukuran bagian
bawah pondasi tersebut.

B. Tahapan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Tanah


1. Pembongkaran dan Pembersihan lokasi atau lapangan yang akan di gali
misalkan pembuangan rumput atau tanah, sampah, bahan lainnya yang
mengganggu, menebang pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang
keluar lokasi supaya di dalam pengerjaannya lancar.
2. Penggalian tanah untuk pondasi disesuaikan dengan ukuran yang ada dalam
gambar kerja atau penggalian pondasi tersebut harus sampai pada tanah keras.
Apabila diperlukan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian
harus dipadatkan atau ditumbuk.
3. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan yang maksimum.
4. Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat
yang direncanakan . Sedangkan hasil galian yang tidak dapat dipakai untuk
penimbunan harus disingkirkan.
5. Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaanpekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.
Pekerjaan Pondasi
1. Pondasi untuk bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali yang
memenuhi persyaratan teknis atau sesuai dengan kondisi di lapangan.
2. Pasangan pondasi adalah dari batu kali, dengan ukuran pondasi sesuai dengan
gambar rencana pondasi. Dengan bagian bawah pondasi dipasang batu kosong

10

atau aan stamping setebal 20 cm dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram
air sampai penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
3. Celahcelah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
4. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat
diantaranya hinga rapat.
5. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom,
kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya
minimal 75 cm.
C. Perhitungan Pondasi Batu Kali
Untuk menghitung pondasi batu kali sangatlah mudah, misalkan total panjang pondasi
batu kali 80 meter. Maka kita hitung luas penampang pondasi batu kali tersebut
dengan cara sebagai berikut :
Rumus yang digunakan adalah (0,7 + 0,25)/2 x 0,7 = 0,33 m2,
Maka didapat volume pasangan pondasi = 0,33 m2 x 80 m = 26,4 m3.
Maka material yang dibutuhkan adalah :

Campuran 1 semen : 3 Pasir

1. Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3


2. Semen = 26,4 m3 x 202 kg = 5332,8 kg (pc 40kg = 133,32 zakatau pc 50 kg = 106,656
zak).

Campuran 1 semen : 4 Pasir

1. Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3


2. Semen = 26,4 m3 x 163 kg = 4303,2 kg (pc 40 kg = 107,58 zak pc 50 kg = 86,064 zak).

Campuran 1 semen : 5 Pasir

1. Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3


2. Semen = 26,4 m3 x 136 kg = 3590,4 kg (pc 40 kg = 89,76 zak, pc 50 kg = 71,808 zak).

Campuran 1 semen : 6 Pasir

1. Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3


2. Semen = 26,4 m3 x 117 kg = 3088,8 kg (pc 40 kg = 77,22 zak, pc 50 kg = 61,776 zak).

Campuran 1 semen : 8 Pasir

11

1. Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3


2. Semen = 26,4 m3 x 91 kg = 2402,4 kg (pc 40 kg = 60,06 zak, pc 50 kg = 48,048 zak )
KebutuhanTenaga
1. Pekerja = 26,4 m3 x 1,5 = 39,6 OH
2. Tukang = 26,4 m3 x 0,6 = 15,84 OH
3. Kep.Tkg = 26,4 m3 x 0,06 = 1,59 OH
4. Mandor = 26,4 m3 x 0,075= 1,98 OH
Dalam menyelesaikan pekerjaan pemasangan pondasi batu kali tersebut kita bisa
menentukan

lamanya

waktu

yang

dibutuhkan

serta

jumlah

tenaga

yang

dibutuhkan.Dan analisa tersebut kita bisa dijadikan sebagai pedoman biaya untuk
patokan harga borongan. Untuk merencanakan pelaksanaan membangun rumah
pelaksanaannya menggunakan tenaga harian, maka kita dapat memperkirakan berapa
jumlah pekerja dan tukang yg digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan bangunan
rumah tersebut dalam waktu yg sudah ditentukan.
Contoh Perhitungan :
Misalkan dalam perhitungan analisa diatas tadi, untuk menyelesaikan pekerjaan
pemasangan pondasi batu kali ditentukan waktu 10 hari kerja,
Maka pekerja yang dibutuhakan 39,4/10 = 3,9 = 4 orang,
Tukang 16+2+1,6=19,6/10 = 2 orang,
Jumlah tenaga tersebut sudah merupakan jumlah tenaga maksimum, sehingga
dalam pelaksanaan tidak harus dipenuhi semua, dengan melihat kondisi lapangan, bila
tenaga sesuai dengan hitungan diatas waktu penyelesaiannya lebih dari 10 hari perlu
ditinjau ulang. Bisa beberapa faktor penyebabnya, mungkin saja cara kerja tenaga
tersebut lambat, mungkin tenaga tersebut belum ahli dibindangnya. Apabila
menemukan kondisi seperti tersebut sebaiknya untuk tenaga pelaksananya di ganti
saja.
Analisa Pasangan Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan
menerus. Pondasi setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai
elemen yang menerima beban kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan pondasi

12

menerus adalah elemen yang menerima beban dari dinding yang kemudian diteruskan
menyebar ke tanah.

Gambar Pondasi Batu Kali Setempat


Rumus perhitungan untuk mencari volume adalah:
Volume = 1/6 * h * (a * b + (a + c) * (b + d) + c * d)

Gambar Pondasi Batu Kali Menerus


Rumus perhitungan untuk mencari volume adalah:
Volume = ((a b) * h + b * h) * L
Kebutuhan material pondasi batu kali sangat dipengaruhi perbandingan adukan
semen. Berikut ini adalah mesin analisa untuk menghitung kebutuhan material dan
upah tenaga.

13

KERAMIK
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Cakupan keramik
adalah luas, yaitu untuk semua benda yang terbuat dari tanah liat (lempung), yang
mengalami proses panas / pembakaran sehingga mengeras.
Sering kita dengar di lapangan sebutan keramik KW 1, KW 2, KW 3 dan KW 4. Hal
itu menunjukkan tingkat kualitas keramik. Keramik KW 1 berarti keramik yang bagus.
Sedangkan untuk Keramik KW 2 sampai KW 4 adalah keramik yang kuaitasnya terus
menurun.
Untuk jenis-jenis keramik lantai yang biasa kita jumpai di lapangan adalah
sebagai berikut :
1. Keramik Biasa.
Jenis keramik ini adalah jenis keramik yang paling banyak ditemui. Bahkan anda
bisa menemukannya hingga toko bangunan mini di daerah sekitar rumah anda. Ukuran
keramik biasa sangatlah lengkap. Mulai dari ukuran persegi 30 cm hingga 80 cm.
2. Keramik Teraso.
Keramik jenis teraso saat ini adalah jenis keramik yang sangat dicari dan disukai
kembali oleh beberapa pengembang dan pecinta rumah etnik dan klasik. Biasanya
ukuran keramik teraso 20 x 20 cm. Karena jenis keramik ini jelas memberikan nuansa
etnik dan tradisional jika dipasang di rumah. Saat ini keramik jenis teraso ini paling
banyak dipasang di restoran dan villa yang bernuansa klasik tradisional.
3. Homogeneous Tile.
Keramik jenis homogeneous tile adalah keramik tiruan granit yang dibuat pabrik.
Jadi bisa disebut keramik ini merupakan keramik tiruan dari granit. Kebanyakan jenis
keramik ini dibuat dengan ukuran besar dan jarang diproduksi dalam ukuran kecil.
4. Keramik Granit Alam.
Jenis keramik ini biasanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Memang
dari segi keindahannya cukup untuk membuat rumah lebih asri dan lebih anggun.

14

Karena jenis keramik ini merupakan hasil tambang tentu harganya juga bisa dibilang
paling mahal dibandingkan dengan jenis keramik lainnya

Cara / Teknik Pasang Keramik Yang Benar


Memasang keramik sepertinya mudah, tapi dalam pengerjaannya tidak semudah
kelihatannya, untuk mendapatkan hasil yang bagus dan rapih kita harus tahu carateknik pasang keramik yang benar, berikut kami berbagi tips cara-teknik pasang
keramik:
1. Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih
elastis dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan.

2. Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas rendah akan susah memasang


secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang longgar karena masing-masing
keramik memiliki selisih 0.20.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan.
3. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah
keramik. Hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah
keramik.
5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada
yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di
kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang
ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.

15

6. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa
udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru
diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran
yang mengendap.
7. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu
lalang orang selama 23 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya
masih belum kuat untuk dibebani.
8. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 33 m biasanya terdapat 35
keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

PROSES PEMBUATAN KERAMIK


1. Pengolahan bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai
material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap
pakai. Pengolahan bahandapat dilakukan dengan metode basah maupun kering,
dengan cara manual ataupun masinal. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan
dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan
untuk memisahkan material denganukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya
menggunakan ukuran mesh. Ukuran yanglazim digunakan adalah 60 100 mesh.
Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapat
k a n c a m p u r a n b a h a n y a n g homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan
dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.Pengurangan
kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan
yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk
mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis.

16

Proses ini dapat dilakukan dengandiangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan
dengan alat filterpress.Tahap terakhir adalah pengulian.
Pengujian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa badan
liat

dan

membebaskan

gelembung-gelembung

udara

yang

tanah
mungkin

terjebak.Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah


tertutup, kemudian diperamagar didapatkan keplastisan yang maksimal.
2. Pembentukan
Tahap

pembentukan

adalah tahap

mengubah bongkahan

badan

tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan
utama dalam membentuk benda keramik :
Pembentukan tangan langsung(handbuilding), teknik putar(throwing),
dan teknik cetak (casting). Pembetukan tangan langsungDalam membuat keramik
dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal
selama ini: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik
lempeng(slabbing).
a. Pembentukan dengan teknik putar
Pembentukan dengan teknik putar adalah keteknikan yang paling mendasar
dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik. Karena kekhasannya
tersebut, sehingga keteknikan ini menjadi semacam icon dalam bidang
keramik.
Dibandingkan dengan keteknikan yang lain, teknik ini mempunyai tingkat
kesulitan yang paling tinggi. Seseorang tidak begitu saja langsung bisa membuat benda
keramik begitu mencoba. Di perlukan waktu yang tidak sebentar waktu untu melatih
jari-jari agar terbentuk feeling dalam membenttuk sebuah benda keramik. Keramik
dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar. Bendayang dapat
dibuat

dengan

keteknikan

ini

adalah

benda-benda

yang

berbentuk

dasar

silinder:misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain. Alat utama yang digunakan
adalah alat putar (meja putar). Meja putar dapat berupa alat putar manual mapupun
alat putar masinal yang digerakkan dengan listrik. Secara singkat tahap-tahap
pembentukan

dalam

teknik

putar

adalah:

centering

(pemusatan),coning

(pengerucutan), forming (pembentukan), rising (membuat ketinggian benda), refining


the contour (merapikan).

17

b. Pembentukan dengan teknik cetak


Dalam keteknikan ini, produk keramik tidak dibentuk secara langsung dengan
tangan; tetapi menggunakan bantuan cetakan/mold yang dibuat dari gipsum. Teknik
cetak dapat dilakukandengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang (sli p). Pada
teknik cetak padat bahan baku yangdigunakan adalah badan tanah liat
plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan berupa
badan tanah liat slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini adalah bendayang
diproduksi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Berbeda
dengan teknik putar atau pembentukan langsung,
3. Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan. Tujuanutama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang
terikat pada badan keramik.Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3
proses penting: (1) Air pada lapisan antar partikel lempung mendifusi ke permukaan,
menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan
berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan(3) air yang terserap pada
permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan
proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih pada
tahap 1 (Norton, 1975/1976). Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan
keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan
partikel tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini
mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat.
Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa
parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran :suhu sintering/matang, atmosfer
tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982).

18

Pembakaran biscuit
Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena
melalui pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit
(bisque) merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang
telah dibakar pada kisaran suhu 700 1000C. Pembakaran biskuit sudah
cukup membuat suatu benda menjadi kuat, keras, kedap air. Untuk benda-benda
keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap awal agar benda yang akan
diglasir cukup kuat dan mampu menyerap glasir secara optimal.
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan glasir. Benda
keramik biscuit dilapisi glasir dengan cara di celup, di tuang, di semprot atau di kuas.
Untuk benda-benda kecil-sedang, pelapisan glasir di lakukan dengan cara di celup dan
di tuang. Sedangkan untuk benda-benda yang besar pelapisan di lakukan dengan
penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah efek-efek
tertentu sesuai keinginan. Kesemua proses dalam pembuatan keramik akan
menentukan produk yang di hasilkan. Oleh karena itu, kecermatan dalam melakukan
tahapan demi tahapan sangat di perlukan untuk menghasilkan produk yang
memuaskan.

Referensi :
Bambang Sulistyantara, 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. Jakarta
J.

Pamudji

Suharsono

Suptandar
A.S.P,

1995.

1999.
Taman

Desain

Interior.Penerbit

Formal.

Suharsono A.S.P, 1995. Taman Rumah .

Penerbit

Djambatan.Jakarta.

Kanisius.

Yogyakarta.

Penerbit Kanisius . Yogyakarta.

Thomas C Wang ,1985. Gambar Denah dan Potongan . Penerbit Erlangga Jakarta.
http://www.designrumahmodern.com di akses 16 Januari 2013
http://nardibinjai.blogspot.com/2013/01/batu-hias-oleh-sunardi-widyaiswara.html

19

BAB III
Gambar Batu Alam dan Keramik

1. BATU ANDESIT
Andesit untuk dinding

Andesit untuk rumah

Andesit untuk pagar

Andesit untuk tangga

2. BATU KORAL

20

3. BATU PALIMANAN

Batu Palimanan memiliki 3 (tiga) macam corak dan warna yaitu:


1. Batu Palimanan Putih atau White Palimo dengan sedikit tekstur
lembut. Batu Palimanan Putih atau White Palimo ini memiliki tingkat
kekerasan yang paling tinggi diantara batu sandstone lainnya termasuk
batu palimanan lainnya.

21

White Palimo Rata Kulit

White Palimo Rata Honed

Spesifikasi :
Jenis Batu
Asal

: Sandstone (Indonesian Sandstone)


: Palimanan, Indonesia

Berat Jenis : + 2200 Kg/M3


Warna Dasar : Putih
Ukuran Standar : sampai dengan 60 x 60 CM
Finishing :Rata Mesin, Honed (Halus), Bushhammered (Kulit Jeruk), Rata
Kulit
Aplikasi : Interior/Eksterior, Lantai, Dinding, Copping/Grill Kolam Renan,
Rumah Lampu, List Profil, Kaki Meja, Pedestal, Water Tub, Water Spout.
2. Batu Palimanan Emas (Palem) atau Golden Palimo yaitu Batu
Palimanan dengan warna dasar kemasan dengan corak urat kuning
kecoklatan, memiliki tingkat kekerasan sedang atau lebih rendah
dibandingkan dengan White Palimo.
Golden Palimo Rata Kulit

Golden Palimo Honed

22

Golden Palimo Bushhammered

Spesifikasi :
Jenis Batu
Asal

: Sandstone (Indonesian Sandstone)


: Gunung Kuda, Palimanan, Indonesia

Berat Jenis : + 2200 Kg/M3


Warna Dasar : Kuning Keemasan
Ukuran Standar : sampai dengan 60 x 60 CM
Finishing : Rata Mesin, Honed (Halus), Bushhammered (Kulit Jeruk), Rata
Kulit (Face Rock)
Aplikasi : Interior/Eksterior, Lantai, Dinding, Copping/Grill Kolam Renang,
Rumah Lampu, List Profil, Pedestal, Kaki Meja, Water Tub, Water Spout.
3. Batu Palimanan Kuning atau Cream Palimo adalah Batu Palimanan dengan
warna dasar cream dan didominasi warna kuning dengan urat kasar hitam
kecoklatan. Mempunyai tingkat kekerasan/density rendah bila dibandingkan
dengan White Palimo dan Golden Palimo tetapi tetap lebih tinggi tingkat
densitynya dibanding dengan batu paras.
Cream Palimo Rata Kulit

Cream Palimo Rata Mesin

23

Spesifikasi :
Jenis Batu
Asal

: Sandstone (Indonesian Sandstone)


: Gunung Kuda, Palimanan, Indonesia

Berat Jenis : + 2200 Kg/M3


Warna Dasar : Kuning Keemasan
Ukuran Standar : sampai dengan 60 x 60 CM
Finishing : Rata Mesin, Honed (Halus), Bushhammered (Kulit Jeruk), Rata
Kulit (Face Rock)
Aplikasi : Interior/Eksterior, Lantai, Dinding, Copping/Grill Kolam Renang,
Rumah Lampu, List Profil, Pedestal, Kaki Meja, Water Tub, Water Spout

Andesit Polos

Andesit Bintik

Andesit Tropical Red

Andesit Black Absolut

Palimanan Kuning

Palimanan Putih

24

Sukabumi Hijau

Templek Purwakarta

Bali Green

Batu Candi

Paras Krem Jogja

Batu Breksi

25

Templek Salagedang

Paras Putih Jogja

Relief Batu Alam

Koral Hitam

Koral Hijau

Koral Merah

Koral Putih

Keramik Lantai

Keramik Lantai

Pemasangan Keramik

Pemasangan Ubin Dinding

26

Koral Pink

Aneka Keramik

Keramik Kamar mandi

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan
merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat
proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan adanya
proses kimia.

Jenis-jenis batu alam menurut terjadinya, yaitu batuan beku, batuan


sedimen dan batuan metamorf.

Jenis batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan adalah batu
gamping, dolomit, andesit, basalt, marmer, tras, pasir gunung berapi,
batuan gips dan granit.

Sifat Fisik batu alam yang digunakan untuk bangunan adalah : Mempunyai
kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi, keras dan tidak mudah hancur,
daya serap air relative kecil, tahan terhadap pengaruh cuaca, tahan
terhadap keausan.

Saran

27

Anda mungkin juga menyukai