Anda di halaman 1dari 3

Pencernaan makanan adalah suatu proses pengolahan makanan menjadi zat yang

dapat diserap oleh darah dan sisa-sisa makanannya dibuang melalui anusnya. System
pencernaan juga dapat didefenisikan sebagai Sistem pencernaan merupakan sistem yang
memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna
oleh tubuh.
B.Tinjauan umum system pencernaan kelinci
Kelinci termasuk pseudoruminant yaitu herbivora yang tidak dapat mencerna serat
kasar dengan baik. Kelinci memfermentasikan pakan di coecum yang kurang lebih 50% dari
seluruh kapasitas saluran pencernaannya
sistem pencernaan kelinci merupakan sistem pencernaan yang sederhana dengan coecum dan
usus yang besar. Hal ini memungkinkan kelinci dapat memanfaatkan bahan-bahan hijauan,
rumput dan sejenisnya. Bahan-bahan itu dicerna oleh bakteri di saluran cerna bagian bawah
seperti yang terjadi pada saluran cerna kuda. Kelinci mempunyai sifat coprophagy yaitu
memakan feses yang sudah dikeluarkan. Feses ini berwarna hijau muda dan lembek. Hal ini
terjadi karena konstruksi saluran pencernaannnya sehingga memungkinkan kelinci untuk
memanfaatkan secara penuh pencernaan bakteri di saluran bagian bawah atau yaitu
mengkonversi protein asal hijauan menjadi protein bakteri yang berkualitas tinggi,
mensintesis vitamin B dan memecah selulose/serat menjadi energi yang berguna. Kelinci
memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua
makanan dengan cara yang sama baiknya. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa
(zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan untuk mencerna gula
jenis lain sangat rendah. Karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat kelinci
menjadi sangat sakit. Hal ini disebabkan karena gula dan zat-zat makanan yang tidak dapat

dicerna oleh usus halus kelinci akan menumpuk di cecum, dan memancing bertambahnya
bakteri produsen racun yang menyebabkan banyak penyakit pada kelinci.
Kelinci dewasa menyerap protein (sampai 90%) di usus halus mereka, namun tergantung
pada sumbernya. Protein dari alfalfa, sebagai contohnya, tidak dapat dicerna oleh kelinci.
Kelinci sangat payah dalam hal mencerna selulosa (Fraga 1990) hal ini merupakan paradoks
bagi hewan pemakan tumbuhan. Daya cerna yang lemah terhadap serat dan kecepatan
pencernaan kelinci untuk menyingkirkan semua partikel yang sulit dicerna menyebabkan
kelinci membutuhkan jumlah makanan yang besar (Sakaguchi 1992)
C. Urutan system pencernaan pada kelinci
Urutan sIstem digesti kelinci adalah sebagai berikut:
Mulut.
Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan jalan mastikasi bertujuan
untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya
dengan saliva yang mengandung enzim amilase yang mengubah pati menjadi maltosa agar
mudah ditelan

Oesophagus.
Merupakan lanjutan dari pharing dan masuk ke dalam cavum abdominale dan bermuara pada
bagian ventriculus (Anonimous, 1990)
.Ventriculus.
Lambung kelinci disebut juga ventrikulus yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal
(kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus). Ventrikulus berfungsi sebagai
tempat penyimpanan pakan dan tempat terjadinya proses pencernaan dimana dinding
lambung mensekresikan getah lambung yang terdiri dari air, garam anorganik, mucus, HCl,
pepsinogen dan faktor intrinsik yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12. Keasaman

getah lambung bervariasi sesuai dengan macam makanannya. Pada umumnya sekitar 0,1N
atau ber-pH lebih kurang dari 2
Usus halus.
Terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum. Kelenjar branner menghasilkan getah duodenum
dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-vili dan getah ini bersifat basa. Getah
pankreas yang dihasilkan disekresikan ke dalam duodenum melalui ductus pancreaticus.
Jejenum merupakan kelanjutan dari duodenum dan illeum di sebelah caudal ventriculus dan
berfungsi sebagai tempat absorbs makanan
Coecum.
Berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan. Dalam coecum makanan
disimpan dalam waktu sementara. Pencernaan selulosa dilakuakan oleh bakteri yang
menghasilkan asam asetat, propionat dan butirat).

Intestinum crassum.
Colon berjalan ke arah caudal diagonal menyilang coecum. Di sini terdapat ascenden dan
colon transverasum, colon descenden dan colon sigmoideum yang belum jelas
Rectum.
Rectum merupakan kelanjutan dari colon dan membentuk feses. Rektum
berakhir sebagai anus
Anus.
Feses yang keluar lewat anus mengandung air. Feses merupakan sisa makanan yang
tidak tercerna. Cairan dari tractus digestivus, sel-sel epitel usus, mikroorganisme, garam
organik, stearol dan hasil dekomposisi dari bakteri keluar melalui anus

Anda mungkin juga menyukai