Anda di halaman 1dari 30

FISIOLOGI

AVES
Dosen Pengampu :
Rizky Ahadi, M.Pd
KELOMPOK 1

Riezky Amalia Natasya ( 180207044)


Ananda Sari Munardi (180201115)
Teuku Muhammad Fazarqandi (180207134)
T. M. Bismi Djohan ( 170207039)
Zulhidayat ( 150207076)
SISTEM
PERNAPASAN/RESPIRASI
Pernapasan (respirasi) merupakan proses pembongkaran dan
pembentukan energi dengan menggunakan bantuan udara
(oksigen).

Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, bahkan ada
beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen
berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh,
ALAT PERNAPASAN PADA
AVES
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Jalur pernapasan pada
burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak
yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea.

bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus


kanan dan bronkus kiri.

Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus, dan dapat dibedakan


menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus (di bagian
dorsal).

Burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi


hawa atau kantung udara (sakus pneumatikus)
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG

Pada saat istirahat

a. Fase inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar –
tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian
oksigen masuk ke paru – paru dan O2 berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara
dilanjutkan masuk ke dalam kantong – kantong udara.

b. Fase ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil – tekanan
membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong – kantong hawa
bersama – sama keluar melalui paru – paru. Pada saat melalui alveolus, O2 diikat oleh
darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO2 dan O2, dapat berlangsung saat inspirasi
dan ekspirasi.
Pada saat terbang

a. Fase inspirasi : pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang karakoid terjepit, sedangkan pundi
hawa antar tulang korakoid mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa ketiak melewati
paru – paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru – paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.

b. Fase ekspirasi : sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit, sedangkan pundi
hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa
melewati paru – paru sehingga terjadilah ekspirsi. Saat melewati paru – paru akan terjadi pertukaran
gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dengan ekspirasi udara dalam paru – paru burung saat
terbang, jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
SISTEM PENCERNAAN AVES

Saluran pencernaan unggas terdiri atas cavum oris, esofagus,


tembolok, proventikulus, ventrikulus, usus halus, usus besar,
dan kloaka.

Unggas menimbun makanan yang dimakan di dalam tembolok.

Fungsi utama dari organ ini adalah untuk menyimpan


makanan sementara dan tempat maserasi biji-bijian

Struktur histologi tembolok unggas terdiri atas 4 lapisan,


yaitu tunika mukosa, tunika submucosa, tunika muscularis,
dan tunis serosa.
Pencernaan burung dimulai dengan mulut.
Proventrikulus
Setelah meninggalkan mulut, makanan melewati
kerongkongan dalam perjalanan ke perut/lambung
Lambung otot

Usus kecil adalah di mana makanan dicerna dan diserap.


Usus kecil bervariasi panjang dan struktur tergantung pada
diet spesies.

Nutrisi tersebut kemudian diserap melalui membran usus


dan ke dalam aliran darah.

Kloaka adalah daerah memegang final untuk produk


limbah pencernaan sampai mereka voided melalui
ventilasi.
Pada prinsipnya sistem pencernaan burung dibagi
menjadi 3 macam :

Secara Mekanis dirongga mulut bahan pakan


didorong secara mekanis oleh lidah menuju
kerongkongan (oesophagus) disini bahan pakan
Sistem Pencernaan Secara tersebut menuju tembolok, selanjutnya didorong
Mekanis menuju empedal dan didalam empedal (ampela)
bahan makanan mengalami proses pengecilan
partikel secara mekanis agar luas permukaan
serapannya menjadi lebih luas atau lebar.
Di dalam lambung, pakan yang dalam proses
pencernaan (ingesta) diasamkan oleh keberadaan
asam khlorida (HCI) atau asam lambung. Asam ini
sangat pentinguntuk mengaktifkan pepsinogen Sistem Pencernaan
menjadi pepsin yang sangat dibutuhkan untuk Secara Enzimatis
mencerna protein menjadi pepton (senyawa protein
yang lebih sederhana) sehingga dapat diserap oleh
usus halus.
Sistem pencernaan ini dilakukan oleh mikroba
sehingga proses pencernaan ini kemudian disebut
Sistem Pencernaan Secara pencernaan secara mikro-biologis. Proses
Biologis pencernaan secara mikro-biologis terjadi ketika
ingesta tertahan didalam usus besar, seperti sekum
dan usus besar.
PROSES PENCERNAAN OLEH
SALURAN PENCERNAAN
1. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut, makanan


dicampur dengan air ludah dan
2. Tembolok (crop)
enzim air ludah (saliva). Air ludah ini
berfungsi sebagai bahan lubrikasi,
air ludah juga berfungsisebagai
enzim dalam proses pencernaan Dibagian ini makanan tidak
secara enzimatis. mengalami proses pencernaan
apapun. makanan hanya melewati
saluran ini saja. Makanan dapat
lewat dan melalui bagian ini dengan
lancar karena 2 hal yaitu : peristiwa
peristaltis dan gaya gravitasi bumi.
PROSES PENCERNAAN OLEH
SALURAN PENCERNAAN
3. Proventrikulus

Lambung (proventrikulus) yang asam


karena pengaruh asam lambung (HCI)
akan menghentikan aktivitas enzim 4. Ampela (Gizzard)
amilase saliva. Di proventrikulus juga
disekresikan cairan yang mengandung air,
garam an organik, pepsinogen dan lipase. Proses pelumatan pakan didalam
Di dalam proventrikulus tidak terjadi gizzard dibantu oleh grit. Grit umumnya
pencernaan karbohidrat secara spesifik. berupa kerikil/batu kecil, pecahan kaca,
remukan kerang, dll. Grit ini membantu
gizzard dalam melumatkan makanan
menjadi partikel - partikel lebih kecil agar
permukaannya lebih luas dalam
menerima penetrasi enzim - enzim
pencernaan.
PROSES PENCERNAAN OLEH
SALURAN PENCERNAAN
5. Usus Halus

Usus halus terdiri atas duodenum (usus


12 jari), jejunum dan ileum.
Duodenummerupakan tempat utama 6. Usus Besar
absorbsi nutrien pakan yang telah
tercerna. Absorbsinutrien oleh duodenum
ini dibantu oleh sekresi 4 cairan, yaitu
cairan duodenum,cairan empedu, cairan Didalam usus besar masih terdapat
pankreas dan cairan usus. substansi makanan yang belum atau
tidak tercerna dan tidak terabsorbsi
oleh usus halus, seperti selulosa dan
hemiselulosa. Selulosa dan hemilulosa
tidak terhidrolisis oleh enzim apapun
yang dihasilkan burung.
PROSES PENCERNAAN OLEH
SALURAN PENCERNAAN
7. Sekum dan Kolon

Didalam sekum dan kolon terdapat


kegiatan jasad renik, seperti bakteri
proteolitik dengan fungsi utama
mencerna protein - protein yang
belum tercerna di usus halus seperti
skatole, indole, fenol, asam - asam
lemak, H2S, asam - asam amino dll.
REPRODUKSI
Reproduksi adalah AVESmakhluk hidup
kemampuan untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar testis akan
menuju vas deferens dan kloaka, sedangkan alat kelamin betina pada
burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.

Kelompok burung merupakan hewan ovipar, walaupun kelompok burung


tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh
internal.

pada burung proses fertilisasi ini dilakukan dengan cara saling menempelkan
kloaka, contoh aves antara lain yaitu burung elang, burung merati, burung
merak, burung hantu, burung gagak, ayam dan jenis burung lainnya.
SISTEM GENITALIA JANTAN

Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian


permukannya licin,terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling
TESTIS
kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan
disimpan spermatozoa.

Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus


wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung
SALURAN kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk
REPRODUKSI
sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian
posteriordari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
bermuara di kloakasebagai duktus ejakulatori.
SISTEM GENITALIA BETINA

Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri,dan
OVARIUM
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.

Oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,bentuknya panjang,


bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi
menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulum yang
SALURAN
punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium
REPRODUKSI
yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre.
Alat reproduksi burung jantan Alat reproduksi burung betina
FERTILISASI
Fertilisasi (fertilization) ialah penyatuan sperma dan sel telur yang
bisa berlangsung secara eksternal maupun internal.

Hewan yang melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi


internal adalah burung (aves) dan hewan menyusui (mamalia).

Spesies yang lain melaksanakan fertilisasi internal, sperma diletakkan


di dalam atau di dekat saluran reproduktif betina, dan fertilisasi terjadi
di dalam saluran tersebut.
PROSES FERTILISASI
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium
dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung
oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan
terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma
akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
TELUR
Telur pada unggas mengandung banyak zat-zat makanan untuk
persediaan perkembangbiakan embrio pada masa penetasan.

Telur unggas mengandung makanan untuk perkembangan embrionik


selama pertumbuhan di luar tubuh induk. Embrio sangat tergantung pada zat
makanan yang terdapat dalam telur. Karena itu lemak dari sudut kalori lebih
pekat dari pada gula, maka telur lebih kaya akan lemak dari pada gula
(dibandingkan dengan susu).
PEMBENTUKAN TELUR

Ovarium

Pada awal perkembangan embrio, terdapat dua ovarium dan dua ovidak. Bagian
sebelah kanan mengalami atrofi sehingga pada saat menetas yang tinggal hanya
ovarium dan ovidak bagian kiri. Sebelum produksi telur ovarium terisi penuh
oleh folikel yang mengandung ova.

Saat dewasa ova menjadi kuning telur yang berukuran penuh dan berperan
penting untuk produksi telur selama hewan hidup.
Pengendalian Hormon Bertelur

Reproduksi, berkaitan dengan sistem pengendalian pada ayam yang


sedang bertelur, yang disebut hierarki folikuler yakni gradasi berat dan
ukuran folikel. Hanya satu folikel yaitu yang terbesar yang menjadi masak
dan di ovulasikan dalam waktu satu hari, segera setelah folikel ini pecah,
kemudian nomor 2 terbesar tumbuh menjadi besar, demikian seterusnya
peristiwa tersebut terjadi berurutan.
Oviduk

Oviduk merupakan sebuah pipa yang panjang dimana yolk lewat dan bagian telur
lainnya disekresikan
Setelah ovulasi ovum ditangkap oleh fimbria dan masuk kedalam infundibulum
kuning telur akan berdiam kurang lebih selama ¼ jam dan dibagian ini terjadi
pertemuan dengan sel jantan, setelah itu diteruskan ke magnum. Disini telur
menerima lapisan albumen. Sekresi albumen pada magnum dikontrol oleh dua
hormone, yaitu hormon estrogen yang fungsi utamanya menyebabkan perkembangan
anatomi dan perkembangan kelenjar seluruh oviduk.
Oviposisi

Sesaat sebelum dikeluarkan, telur diputar secara horisontal (tidak ujung ke


ujung), 180 derajat sesaat sebelum telur itu dikeluarkan. Ovulasi secara
normal terjadi 30 menit setelah telur dikeluarkan. Interval waktu dapat
bervariasi antara 7 sampai 74 menit. Lebih lanjut menyatakan pengeluaran
telur dirangsang oleh cahaya sehingga merangsang dan meningkatkan suplai
FSH. Hormon ini pada gilirannya melalui aktivitas ovari mengakibatkan
terjadinya ovulasi dan oviposisi.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan
membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung
menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya.
Anak burung yan baru menetas masih menutup matanya dan belum dapat
mencari makanannya sendiri , dan perlu di besarkan dalam sarang.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai