Anda di halaman 1dari 75

Program Pengembangan Kecamatan

Konsultan Manajemen Nasional


National Management Consultant
Graha Pejaten No.2, Jl. Raya Pejaten, Jakarta Selatan Tel +62-21-7988918, 7988940 Fax +62 21 7974712,
website www.ppk.or.id email kontak@ppk.or.id

NOTA DINAS
Kepada
Yth.
Dari
Nomor
Tanggal
Lampiran
Perihal

:
:
:
:
:
:

1. Penanggung Jawab Kegiatan Satker Khusus Pembinaan PPK-PMD


2. Ketua Tim Administrator PT. Amythas Experts & Associates
Team Leader KM-Nasional
/KMN-PPK/ IX/2008
September 2008
1 (satu) bundel
Laporan Bulanan KMN per Juli 2008

Bersama ini dengan hormat disampaikan laporan kemajuan kegiatan PNPM


Mandiri Perdesaan periode Juli 2008.
Kegiatan KMN PNPM Mandiri Perdesaan di bulan Juli 2008, selain rapat-rapat
Internal atau yang biasa disebut dengan Rapat si KOMPAK, adalah : a) Rapat
Koordinasi Provinsi, b) Workshop Nasional Evaluasi P2SPP TA 2007 dan
Persiapan Pelaksanaan P2SPP TA 2008 di Hotel Mega Anggrek - Kemanggisan,
Kebun Jeruk, d) Seminar sehari "Profesi Pemberdayaan Masyarakat" di Sekretariat
PMD, dan e) Workshop Sosialisasi dan Penyiapan Teknis.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Team Leader KM-Nasional

Ibnu Taufan, IAP


Tembusan:
1. Yth. Bapak Direktur Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat, Ditjen PMD

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


MANDIRI PERDESAAN

(PNPM Mandiri Perdesaan 2008)

LAPORAN BULANAN
Juli 2008

Konsultan Manajemen Nasional


Jl. Pejaten Raya Pasar Minggu, Graha Pejaten No. 2
Jakarta Selatan
Telp. +62 21 7988940, 7988918 / Fax +62 21 7974712
Email: kontak@ppk.or.id
Website: www.ppk.or.id

Keterangan Foto:
Foto Atas: Kegiatan Pelatihan KPMD terutama dalam proses penggalian gagasan dengan menggunakan peta sosial di
kec. Muaradua, OKU Selatan-Sumsel.
(Kiri ke kanan):
1. Sarana Air Bersih yang dibangun melalui kegiatan PNPM-PPK TA 2007 di desa Sukaraja 1, kec. Buay
Sandang Aji, OKU Selatan Sumsel.

2. Rabat Beton yang dibangun melalui kegiatan PNPM-PPK yang berada di desa Air Nusa, kec.
Serasan, Natuna Kep. Riau.
3. Kelompok pengrajin pembuat stir mobil di desa Pamijahan, kec. Pamijahan , Bogor-Jawa Barat

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF

i
1

I.
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
1.2. Kegiatan Bulan Juni 2008

3
3
4

II.
2.1.
2.2.
2.3.

KEMAJUAN PROGRAM
Perkembangan Lokasi Program
Kemajuan Tahapan Kegiatan
Kemajuan Penyerapan Dana Program TA 2007

5
5
5
8

III.
3.1.
3.2.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.

PENGEMBANGAN PROGRAM
Unit Komunikasi, Informasi Dan Edukasi
Unit Pendidikan Masyarakat
Unit Training
Unit Sadi
Unit Green KDP
Unit Kesehatan
Unit Microfinance
Unit PNPM Generasi

10
10
11
13
15
23
28
30
31

IV.
4.1.
4.2.
4.3.

PENGENDALIAN PROGRAM
Unit Pengendalian Kinerja Konsultan
Unit Penanganan Masalah
Unit Keuangan dan Anggaran

42
42
55
68

LAMPIRAN

71

-i-

RINGKASAN EKSKUTIF
Agenda KMN di bulan Juli 2008, banyak diwarnai dengan rapat-rapat internal
aau yang dikenal dengan istilah Rapat Si KOMPAK, karena kegiatan ini yang
paling mungkin dilakukan. Kecuali beberapa spesialis yang harus ke lapangan
untuk tugas-tugas yang dinilai sangat urgen sehingga tidak mungkin
diabaikan.
Sampai posisi akhir Juli (data Laporan Mingguan per 04 Agustus 2008) lokasi
program TA 2008 seluruhnya berjumlah 2.846 kecamatan yang terdistribusi ke
dalam : 1) PNPM-Perdesaan 2008 berjumlah 2.219 kecamatan, 2) PNPMPerdesaan 2008 yang batal berjumlah 17 Kecamatan ditambah 2 Kecamatan
batal pada PNPM-Generasi, 3) PNPM-Perdesaan 2008 yang batal mengikuti
PNPM-MP karena bermasalah berjumlah 8 kecamatan.
PNPM-MP Rehabilitasi Pasca Bencana 2008 di Bengkulu berjumlah 25
kecamatan, PNPM-Generasi 2008 berjumlah 178 kecamatan, PNPM-RESPEK
2008 berjumlah 388 kecamatan (distrik), R2PN 2008 berjumlah 9 kecamatan.
Perkembangan tahapan PNPM-Mandiri Perdesaan 2007 sampai pantauan akhir
bulan Juli, bahwa masih ada 3 provinsi yang belum menyelesaikan MAD III
atau PTD II (Papua) yaitu Kalimantan Barat (90%), Kalimantan Timur (97%)
dan Papua (86%).
Sedangkan untuk penyerapan dana PNPM-MP TA 2007 secara nasional adalah :
Pagu APBD = 483,025,000,000 telah cair = 444,368,520,460 (92%)
Pagu APBN = 1,329,925,000,000 telah cair = 1,131,514,992,748 (85%)
Pagu BLM = 1,812,950,000,000 telah cair = 1,575,883,513,208 (87%)
Dari 32 provinsi lokasi program, baru 9 provinsi yang telah menyerap BLM
hingga 100% yaitu : Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Jawa Tengah, DIY, Bali,
NTB, Sulut, Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Sedangkan untuk penyerapan dana PNPM-Generasi TA 2007 secara nasional
adalah :
Pagu APBD = 22,100,000,000 telah cair = 22,100,000,000 (100%)
Pagu APBN = 104,800,000,000 telah cair = 103,450,000,000 (99%)
Pagu BLM = 126,900,000,000 telah cair = 125,550,000,000 (99%)
Dari 5 provinsi Pilot PNPM Generasi tersebut, tinggal 1 provinsi yang belum
menyerap BLM 100%, yaitu provinsi NTT (96%)
Untuk PPK-R2PN TA 2007 pada 9 Kecamatan, di 2 kabupaten (Kepulauan Nias)
perkembangan penyerapannya adalah :
Pagu R2PN Perumahan
= 122,148,000,000 terserap 83,538,000,000 (68%).
Adapun penyerapan untuk kegiatan lain, yaitu untuk Pagu R2PN sekolah,

Halaman 1 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

balai desa dan prasarana pendukung perdesaan, masih nihil. Perincian


perkembangan penyerapannya sbb :
Pagu R2PN Sekolah
= Rp 54,605,000,000 terserap Rp 0
Pagu R2PN Balai Desa
= Rp 18,000,000,000 terserap Rp 0
Pagu R2PN Prasarana PP = Rp 18,000,000,000 terserap Rp 0
Pada laporan akhir bulan ini, untuk PNPM-Perdesaan 2008, sudah 325
kecamatan dari 2.219 kecamatan sudah menyelesaikan MAD 3-nya. Rata-rata
secara nasional, 99% telah melakukan MAD I, 99% MD I, 94% MD II, 58 %
MAD II dan 15 % MAD III. Sedangkan untuk tahapan yang terjauh adalah
Sumatera Barat (MAD III 68% , MD III 50%, Pencairan APBD 24%, MDST 2%).
Untuk PNPM-Respek TA 2008 (Papua dan Papua Barat) yaitu Papua Barat
sejumlah 105 kec masih pada tahap Musyawarah Kampung Sosialisasi dengan
32 kec, 6 kec telah melakukan pelatihan pelaku dan 1 kec perencanaan bersama
masyarkat dari 105 kec dan Papua sejumlah 283 Kec. Telah sampai pada tahap
pelatihan pelaku yaitu 6 kec dari 283 kec.
Progres PNPM-Bencana TA 2008 di Bengkulu yang terjauh masih pada tahap
Musdus Perencanaan 2 kec dan tahapa Desain & RAB pada 3 kec dari 25
kecamatan.
Progres PNPM-Generasi TA 2008 pada 5 Provinsi (Jabar, Jatim, NTT, Sulut, dan
Gorontalo) yang terjauh masih pada tahap MAD alokasi dana, yaitu pada 16
kec. dari 178 kec. (2 Kec. Batal di Prov. Jawa Barat).
Laporan dari 30 provinsi yang masuk ke dalam TA 2008, semuanya sudah
melaporkan Pencairan DOK-nya. Secara nasional persentase pencairan DOK
pelatihan yakni sebesar 66% dan DOK Perencanaan sebesar 51%. Atau total
pencairan DOK keseluruhan 56%
Dari 4 provinsi yang mendapat alokasi Pilot SADI (Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, NTB dan NTT) progress keempat provinsi telah melakukan MD II,
NTT telah melakukan Verifikasi usulan (100%) dan Provinsi NTB telah
melakukan MAD II (67%).
Empat provinsi yang mendapat alokasi Pilot Pendidikan TA 2007 (Kalimantan
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat) progress nya telah
melakukan MAD III 100%, dan MD III 82%. Sedangkan penyerapan dana baru
terjadi pada provinsi Sulawesi Barat (APBN=56% atau senilai Rp. 630.000.000)
atau secara Nasional Penyerapannya baru mencapai 15% dari seluruh total
alokasi Pilot Pendidikan.

Halaman 2 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

I.

PENDAHULUAN

1.1.

GAMBARAN UMUM

Agenda KMN di bulan Juli 2008, banyak diwarnai dengan rapat-rapat internal
karena kegiatan ini yang paling mungkin dilakukan. Kecuali beberapa
spesialis yang harus ke lapangan untuk tugas-tugas yang dinilai urgen
sehingga tidak mungkin diabaikan.
Perjalanan ke lapangan selama bulan Juli 2008 hanya di Medan, Sumatera
Utara dan Makasar, dalam rangka Workshop Sosialisasi dan Penyiapan Teknis
PNPM MP.
Pergerakan program juga masih stagnan, karena persoalan adendum Amythas
dan pencairan BLM, belum ada kemajuan. Sehingga bila menyingkap
persoalan lapangan, tentu saja hanya akan didominasi oleh keluh kesah para
konsultan dan pelaku program yang sudah demikian tertekan oleh keadaan.
Namun demikian kegiatan-kegiatan pelatihan program di masyarakat seperti
pelatihan masyarakat, musyawarah desa dan antar desa, pelelangan, dan
sebagainya tetap berjalan. Kecuali pada daerah-daerah yang medannya sangat
berat.
Dana operasional kantor provinsi dan perjalanan dinas yang sudah terhenti
beberapa bulan, sebagian konsultan rela memberikan talangan demi
mempertahankan nafas program. Namun demikian beberapa provinsi sama
sekali tidak dapat melakukan perjalanan dinas maupun menopang biaya
operasional, karena sudah di luar kemampuan mereka.
Gaji konsultan khususnya KM-Nas dan provinsi di tahun 2008 selalu
terlambat, hal ini menimbulkan beban yang berat bagi konsultan dalam
mengelola keuangan keluarga. Oleh karena itu perlu ada kejelasan dan solusi
atas biaya operasional kantor korprov karena hal ini sangat menghambat
pelaksanaan pengendalian di lapangan, pelaporan dan komunikasi.
Kita semua berharap agar terpaan badai semacam ini segera berlalu. Dampak
kondisi semacam ini tentu saja tidak hanya pihak konsultan (pekerja) yang
menderita. Karena nasib masyarakat dan bangsa pun juga akan sama
menderita. Di bulan-bulan awal saat energi tidak teralokasikan secara
proporsional, maka kinerja program akan mengalami kekacauan. Demikian
pula pada saat energi program cair pada saat yang relatif terlambat,
pelaksanaan pekerjaan program pun juga mengalami kekacauan. Karena
upaya kejar setoran, orientasi jalan pintas, dsb tidak dapat dihindarkan.

Halaman 3 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

1.2.

KEGIATAN BULAN Juli 2008


NO

KEGIATAN

Tanggal

Rapat Koordinasi Provinsi

Workshop Nasional Evaluasi P2SPP TA 2007 dan Persiapan Pelaksanaan P2SPP


TA 2008 di Hotel Mega Anggrek - Kemanggisan, Kebun Jeruk

Seminar sehari "Profesi Pemberdayaan Masyarakat" di Sekretariat PMD

Rapat PNPM Generasi di Sekretariat

11

Workshop Sosialisasi dan Penyiapan Teknis PNPM MP di Sulsel (Hotel Madani)

Rapat SIKOMPAK (Rencana Indikatif dan Strategi 2009) Graha 3 jam 13.00

21

Rapat Persiapan Pelatihan Penyegaran di Graha 3 (spesialis) jam 10.00

22

Rapat Lanjutan Persiapan Pelatihan Penyegaran di Graha 3 (spesialis) jam 10.00

23

Rapat Lanjutan Persiapan Pelatihan Penyegaran di Graha 3 (spesialis) jam 10.00

24

10

Rapat Lanjutan Persiapan Pelatihan Penyegaran di Graha 3 (spesialis) jam 10.00

25

11

Rapat Lanjutan Persiapan Pelatihan Penyegaran, Matrik Kurikulum dan Labsite


MMDD di Graha 3 (spesialis) jam 13.30

28

12

Workshop Sosialisasi dan Penyiapan Teknis PNPM MP di Sumut Hotel Grand


Angkasa

13

Rapat Lanjutan Persiapan Pelatihan Penyegaran, di Graha 3 jam 10.30

Halaman 4 dari 71

2 -5

21-25

28-29

29

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

II. KEMAJUAN PROGRAM


2.1.

Perkembangan Lokasi Program

Jumlah kecamatan yang terdaftar dalam Penetapan Lokasi dan Alokasi T.A.
2008 berjumlah 2.449 kecamatan (tidak termasuk RESPEK dan R2PN). Sedang
yang terdaftar dalam Penetapan Lokasi dan Alokasi untuk Respek
berjumlah 388 kecamatan dan R2PN berjumlah 9 Kecamatan.
2.1.1. PNPM-Mandiri Perdesaan 2008,
Lokasi TA PNPM-Perdesaan 2008 seluruhnya berjumlah 2.846 kecamatan.
Sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008, status ke 2.846 kecamatan tersebut
sebagai berikut :
1. Kecamatan program aktif berjumlah 2.219 kecamatan
2. Lokasi batal 17 kecamatan pada PNPM Mandiri Perdesaan,
3. Kecamatan bermasalah sebanyak 8 kecamatan, pada PNPM Mandiri
Perdesaan.
4. Rehabilitasi Pasca Bencana Bengkulu berjumlah 25 Kecamatan.
5. R2PN 2008 berjumlah 9 Kecamatan.
6. Sejumlah 178 Kecamatan, pada PNPM-Generasi 2008,
7. Lokasi batal 2 kecamatan pada PNPM-Generasi.
8. PNPM-RESPEK 2008 berjumlah 388 Kecamatan.
2.1.2. PPK-R2PN TA 2007
Kecamatan lokasi PPK-R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)
terdiri 9 kecamatan dan tersebar di 2 kabupaten. Yaitu Kabupaten Nias :
Lolofitu Moi, Gido, Tuhemberua, Namohalu Esiwa, Idano Gawo. Dan
Kabupaten Nias Selatan, terdiri dari : Lolowa'u, Amandraya, Lahusa, Teluk
Dalam.
2.2.

Perkembangan Tahapan Kegiatan Program

2.2.1. PNPM Mandiri Perdesaan (TA PPK 2007)


2.2.1.1.

Delapan provinsi sudah mencapai tahapn pencairan BLM APBD


maupun APBN 100%.
Dilaporkan bahwa sampai dengan akhir Juli1 2008, PNPM-Mandiri
Perdesaan 2007 masih ada 3 provinsi yang belum menyelesaikan MAD
III yaitu Kalimantan Barat (90%) dan Kalimantan Timur (97%). Setingkat
MAD III, Provinsi Papua juga belum menyelesaikan PTD II (Pertemuan
Tingkat Distrik II), baru mencapai 86%.

Berdasarkan Data Laporan Mingguan MIS KMN per tanggal 4 Agustus 2008

Halaman 5 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Sampai dengan akhir Juli (tanggal 4 Agustus 2008), 8 provinsi yang telah
menyelesaikan kegiatan pencairan dana APBD maupun APBN 100%,
adalah sbb :
No.

Provinsi

Pencairan

MAD
II

MAD
III

MD
III

APBD

APBN

Salur
Dana

MDST

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

96%

Bali

100%

100%

100%

DI Yogyakarta

100%

100%

100%

Gorontalo

100%

100%

100%

Sumatera Barat

100%

100%

100%

100%

99%

99%

Sulawesi Barat

100%

100%

100%

100%

100%

99%

99%

Jambi

100%

100%

100%

100%

99%

98%

Nusa Tenggara Barat

100%

100%

100%

100%

100%

98%

98%

Sulawesi Utara

100%

100%

100%

100%

99%

92%

99%

99%

98%

94%

81%

99%

98%

Rata-rata 30 Provinsi

2.2.1.2.

Empatbelas Provinsi Penyerapan BLM APBD mencapai 100%,


APBN belum mencapai 100%.
Terdapat 14 provinsi yang sampai saat ini sudah melakukan pencairan
APBD 100%, namun belum 100% untuk pencairan BLM yang bersumber
dari APBN. Tabel di bawah menyajikan provinsi-provinsi yang
bersangkutan.
No.

Provinsi

MAD
II

MAD
III

Pencairan

MD
III

APBD

APBN

Salur
Dana

MDST

Sumatera Utara

100%

100%

94%

100%

87%

75%

72%

Bengkulu

100%

100%

100%

100%

18%

10%

8%
44%

Kepulauan Riau

100%

100%

100%

100%

54%

56%

Bangka Belitung

100%

100%

100%

100%

55%

13%

8%

Sulawesi Selatan

100%

100%

100%

100%

73%

52%

51%

Kalimantan Selatan

100%

100%

100%

100%

77%

84%

83%

Sulawesi Tenggara

100%

100%

100%

100%

81%

77%

73%

Sumatera Selatan

100%

100%

100%

100%

94%

94%

93%

Lampung

100%

100%

100%

100%

97%

92%

91%

10

Jawa Timur

100%

100%

100%

100%

97%

93%

91%

11

Banten

100%

100%

100%

100%

97%

95%

95%

12

Jawa Barat

100%

100%

100%

100%

98%

95%

86%

13

NTT

100%

100%

100%

100%

98%

92%

89%

14

Jawa Tengah

100%

100%

100%

100%

99%

99%

99%

100%

100%

100%

100%

80%

73%

70%

Rata-rata

Halaman 6 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

2.2.2. Provinsi yang Penyerapan BLM APBD maupun APBN belum


mencapai 100%.
Disamping 2 provinsi yang belum melaksanakan MAD III 100%, yaitu
Provinsi Kalimantan Barat (90%) dan Kalimantan Timur (98%), berikut
disajikan daftar provinsi yang belum menyelesaikan pencairan BLM
APBD maupun APBN 100%.
No.

Provinsi

Pencairan

MAD
II

MAD
III

MD
III

APBD

APBN

Salur
Dana

MDST

Riau

100%

100%

89%

84%

74%

67%

65%

Maluku Utara

100%

100%

100%

80%

92%

84%

78%

NAD

100%

100%

100%

87%

55%

19%

10%

Sulawesi Tengah

100%

100%

100%

89%

90%

81%

77%

Kalimantan Tengah

100%

100%

100%

93%

58%

63%

55%

Maluku

100%

100%

100%

98%

96%

95%

88%

100%

100%

98%

89%

78%

68%

62%

Rata-rata

2.2.3. PPK-R2PN TA 2007


Lokasi program (PPK-R2PN) yang berada di 2 kabupaten, yaitu Kab.
Nias dan Kab. Nias Selatan berjumlah 9 kecamatan. Masing-masing
kecamatan mendapat alokasi dana program untuk 4 item kegiatan, yaitu
untuk Balai Desa, prasarana PP, rumah dan sekolah. Sehingga ada 36
item kegiatan yang harus dilakukan oleh program. Progres tahapan
kegiatannya per akhir Juli 2008 (data 4 Agustus 2008) dapat dilaporkan
sbb :

Pencairan Dana

Penyaluran Dana ke UPK


hingga 100%

Musdes
Serah Terima

Rumah

Sekolah

MAD II
Prioritas Usulan

Prasarana PP

Musdes II
Perencanaan

Balai Desa

Program

Musyawarah Desa
Khusus Perempuan

MAD I
Sosialisasi

No.

Musdes I
Sosialisasi

Jumlah Peserta

Jumlah Kecamatan yang telah Menuntaskannya

2.2.4. PNPM Mandiri RESPEK


Perkembangan tahapan kegiatan PNPM Mandiri-RESPEK TA 2007,
dapat dilaporkan sebagaimana dalam table berikut :

Halaman 7 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No.

Provinsi

APBD

APBN

Penyaluran
Dana 100%

MKST

Papua Barat

100%

63%

100%

49%

11%

Papua

86%

63%

39%

13%

10%

93%

63%

69%

31%

10%

Rata-rata 2 Provinsi

2.3.

Pencairan

PTD
II

Perkembangan Penyerapan BLM PNPM Mandiri TA 2007

2.3.1. Penyerapan BLM APBD dan APBN mencapai 100%


Dilaporkan bahwa sampai akhir bulan Juli 2008 terdapat 9 provinsi yang
berhasil menyerap BLM PNPM Manciri TA 2007 untuk APBD dan APBN
masing-masing 100%. Berikut datanya :

No

Jum
lah
Kec.

Provinsi

Pagu

Penyerapan

Total

Total

Persentase
APBD

APBN

Total

DI Yogyakarta

51

40,750,000,000

40,750,000,000

100%

100%

Sumatera Barat

58

58,500,000,000

58,500,000,000

100%

100%

100%

Jambi

33

33,750,000,000

33,750,000,000

100%

100%

100%

Bali

36

35,750,000,000

35,750,000,000

100%

100%

100%

Nusa Tenggara Barat

47

55,750,000,000

55,750,000,000

100%

100%

100%

Sulawesi Utara

34

27,000,000,000

27,000,000,000

100%

100%

100%

Gorontalo

7,500,000,000

7,500,000,000

100%

100%

100%

Sulawesi Barat

23

22,750,000,000

22,750,000,000

100%

100%

100%

Jawa Tengah

190

202,550,000,000

201,950,000,000

100%

100%

100%

479

484,300,000,000

100%

100%

100%

Total

483,700,000,000

2.3.2. Penyerapan BLM APBD mencapai 100%


Provinsi yang sudah mencapai penyerapan BLM APBD 100% tetapi
belum untuk penyerapan APBN, ada 13 provinsi. Penyerapan APBN
baru (sudah) mencapai 79%. Dari pagu 13 provinsi Rp 871,175,000,000,
sudah terserap sebanyak 791,274,992,748,

No

Provinsi

Jml
Kec.

Pagu

Penyerapan

Total

Total

89

103,050,000,000

Persentase
APBD

APBN

Total

102,150,000,000

100%

99%

99%

Jawa Barat

NTT

49

48,550,000,000

47,950,000,000

100%

98%

99%

Jawa Timur

170

187,200,000,000

183,750,000,000

100%

98%

98%

Lampung

51

66,000,000,000

64,600,000,000

100%

97%

98%

44

46,200,000,000

45,150,000,000

100%

97%

98%

54

60,500,000,000

58,100,000,000

100%

95%

96%

Banten
Sumatera
Selatan
Sumatera Utara

107

105,000,000,000

94,050,000,000

100%

87%

90%

Kalim. Selatan

45

45,250,000,000

39,399,992,748

100%

77%

87%

Halaman 8 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Kep Riau

18

13,250,000,000

11,450,000,000

100%

55%

86%

10

45

45,250,000,000

38,400,000,000

100%

81%

85%

99

102,675,000,000

84,675,000,000

100%

74%

82%

12

Sul Tenggara
Sulawesi
Selatan
Bang Belitung

19

15,250,000,000

10,200,000,000

100%

56%

67%

13

Bengkulu

33

33,000,000,000

11,400,000,000

100%

18%

35%

Total

823

871,175,000,000

791,274,992,748

100%

79%

86%

11

2.3.3. Penyerapan BLM APBD dan APBN belum mencapai 100%


Dari 10 provinsi yang belum mencapai 100% penyerapan baik untuk
APBD maupun APBN, sebagaimana pada table di bawah, sudah
menyerap Rp 300,9 milyar atau 78% APBD dan 65% APBN, dari pagu Rp
457,4 milyar.
No

Provinsi

Alokasi BLM
Pagu

Persentase
Serap

APBD

APBN

Total

Maluku

36

32,750,000,000

31,850,000,000

99%

97%

97%

Kalimantan Tengah

50

46,500,000,000

37,575,000,000

94%

59%

81%

Sulawesi Tengah

44

37,000,000,000

33,295,000,000

89%

90%

90%

NAD

131

86,900,000,000

51,090,000,000

87%

56%

59%

Riau

45

49,750,000,000

40,009,658,300

85%

74%

80%

Maluku Utara

23

20,500,000,000

18,350,000,000

81%

93%

90%

Kalimantan Timur

38

36,250,000,000

19,812,500,000

67%

26%

55%

Papua Barat

35

29,725,000,000

24,750,000,000

63%

100%

83%

Papua

83

56,300,000,000

26,976,362,160

63%

40%

48%

10

Kalimantan Barat

55

61,800,000,000

17,200,000,000

55%

15%

28%

540

457,475,000,000

300,908,520,460

78%

65%

71%

Total

2.4.

Jml
Kec

Perkembangan Penyerapan BLM PPK-R2PN TA 2007


Dari 9 kecamatan lokasi R2PN TA 2007, baru R2PN Rumah yang berhasil
menyerap BLM. Dari pagu Rp 122,1 milyar sudah terserap Rp 83,5
milyar atau 68%. Sementara kegiatan lain sama sekali belum ada
penyerapan.
No

Kec

Pagu

Terserap

Persentase

R2PN 2007 Rumah

Program

122,148,000,000

83,538,000,000

68%

R2PN 2007 Sekolah

54,605,000,000

0%

R2PN 2007 Balai Desa

18,000,000,000

0%

R2PN 2007 Prasarana PP

18,000,000,000

0%

Total 4 Program

212,753,000,000

83,538,000,000

39%

Halaman 9 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

III. PENGEMBANGAN PROGRAM


3.1. UNIT KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (UNIT KIE)
3.1.1. Gambaran Kegiatan KIE Juli 2008
Kegiatan Unit Komunikasi pada bulan Juli dilaksanakan baik secara verbal
maupun literal melalui sejumlah media baik berupa pendampingan
maupun memberikan layanan jawaban secara tertulis yang disampaikan
terutama melalui situs internet PPK.
Sementara itu di lokasi kegiatan, 99% lokasi PNPM Mandiri Perdesaan
sudah melaksanakan MAD Sosialisasi dan MD Sosialisasi namun lokasi
PNPM-PPK masih ada yang belum melaksanakan MD Sosialisasi hasil MAD
keputusan pendanaan (masih ada 2% kecamatan belum menyelesaikan
sepenuhnya).
Pada bulan Juli juga dibahas adanya keinginan untuk membangun
koordinasi dan kerjasama dengan program yang ada di bawah naungan
PNPM Mandiri agar komunikasi PNPM Mandiri berjalan terpadu dan
sinergis. Selain itu juga dikembangkan sejumlah desain poster yang dirasa
akan membantu kegiatan komunikasi.
3.1.2. Kegatan Informasi Juli 2008
Kegiatan layanan informasi yang bersifat rutin dilaksanakan hanya melalui
media situs intenet PPK saja. Sedangkan dalam bentuk media cetak seperti
buletin masih belum terealisasi. Atas kendala tersebut, maka diupayakan
sejumlah alternatif penyediaan informasi kepada masyarakat luas dengan
memfasilitasi wartawan berkunjung ke lokasi program dan membuat
liputan agar dimuat di media cetak dan elektronik.
Sementara itu penyediaan informasi secara formal dalam bentuk laporan
tahunan dan direktori UPK juga berlangsung pada bulan ini. Satu hal yang
perlu dicatat bahwa kegiatan layanan informasi tidak hanya dilakukan di
Jakarta namun juga oleh rekan-rekan konsultan di lokasi kegiatan yang
berinisiatif secara swadaya menerbitkan buletin lokal.
3.1.3. Kegiatan Edukasi Juli 2008
Kegiatan Edukasi pada bulan Juli 2008 lebih pada tahapan pengembangan
media edukasi seperti filipchart dan buku saku serta pengumpulan dan
pengolahan cerita-cerita lapangan yang bisa dijadikan bahan pembelajaran.
Agar media untuk edukasi bisa digunakan dan secara substansi sesuai
dengan apa yang diharapkan, maka unit KIE juga aktif terlibat dalam
persiapan pelatihan pratugas fasilitator baru

Halaman 10 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

3.2. UNIT PENDIDIKAN MASYARAKAT


3.2.1. Pilot Pendidikan
Kegiatan pada bulan Juli 2008, kegiatan Pilot Pendidikan tidak mengalami
kegiatan yang cukup berarti baik dalam kegiatan yang didanai BLM, DOK
Komite Sekolah dan Peningkatan Kapasitas Pelaku Pendidikan
3.2.2. Progres kegiatan
Progres kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut :
NO

PROVINSI

PROGRES KEGIATAN

KETERANGAN

1.

Sulawesi Utara

Telah melaksanakan pelatihan TPK

2.

Sulawesi Selatan Telah melakukan pelelangan

3.

Sulawesi Barat

4.

Kalimantan SelatanTelah melaksanakan MAD penetapan


usulan dan pelatihan TPK

Pelaksanaan kegiatan dan telah


melakukan pelatihan TPK

Ada 3 kec telah mencairkan dana BLM


60 % dan 1 Kec 100% serta kec.telah
melaksanakan Proses persiapan
pelaksanaan kegiatan dan Musdes
Pertanggungjawaban

1. Kegiatan yang terdanai dari Pilot Pendidikan untuk sementara berupa


kegiatan yang dpat dilihat pada tabel berikut. Provinsi Sulawesi Utara,
Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan masih belum lengkap karena di
ke3 provinsi tersebut belum semua mengirimkan laporan datanya.
DAFTAR USULAN (sementara) YANG DIDANAI PILOT PENDIDIKAN
Jenis Kegiatan
1. Honor guru
2. Pembangunan kantor SD
3. Beasiswa
4. Meubelair
5. Bantuan buku pelajaran
6. Perlengkapan sekolah
7. Bimbingan belajar
8. Komputer sekolah
9. Pembangunan perpustakaan
10. Pembuatan tanggul sekolah
11. Peninggian halaman sekolah
12. Pagar sekolah
13. Rehap atap sekolah/ rehap kelas jauh
SD/MIS
14. WC sekolah
15. Rehap pelataran sekolah
Jumlah

Halaman 11 dari 71

Sulbar

Sulut

Sulsel

Kalsel

21
2
13
1
0
0
0

5
0
0
5
0
0
0
6
1
0
0
0

18

0
0
0
0

6
0
12
3
1
2
0
0
1
1
1
2

2
0
0

0
1
1

0
0
0

2
4
1

39

31

17

42

6
4
1
0
1
1
0
0
3
1

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Dari hasil usulan yang ada , masih muncul pagar sekolah, yang bukan
merupakan kebutuhan langsung untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Salah satu alasan adanya pagar sekolah untuk melindungi pencurian
sepeda anak-anak sekolah, dan hewan yang masuk merusak lingkungan
sekolah.
2. Kegiatan dilksanakan oleh Komite Sekolah .
Kegiatan Komite Sekolah pada bulan Juli 2008 lebih untuk
mempersiapkan dan merencanakan
kegiatan peningkatan mutu
pendidikan, seperti lomba media belajar
3. Dana Blok Grant Pilot Pendidikan/DOK Peningkatan mutu Pendidikan.
Dana kegiatan ini telah masuk DIPA revisi dan berubah namanya
menjadi DOK peningkatan mutu pendidikan, sehingga untuk
mengaksesnya dipelukan peraturan dan panduan tresendiri.
Walaupun DOK untuk peningkatan mutu pendidikan masih harus
menunggu SE untuk mencairkannya namun kegiatan MBS di sekolah
masih berjalan seperti di Polewali Mandar Polewali Mandar Sulawesi
Barat kegiatan peningkatan mutu pendidikan tetap berjalan dengan
melakukan pelatihan MBS tingkat kecamatan dan tingkat sekolah yang
dipantau oleh Komite sekolah, dan hasilnya dibahas dalam workshop
Komite Sekolah. Serta di Tana Toraja sekolah Pilot tetap mempraktekkan
MBS dan Pakem
4. Penyerapan dana BLM, DOK Pendidikan,DOK Komite sekolah dan DOK
Peningkatan Pelaku Pendidikan di kecamatan sampai saat ini belum
terjadi perubahan dan dana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
NO

PENDANAAN

1.

BLM

2.

ALOKASI (Rp)

SERAP (Rp)

4.275.000.000

630.000.000

15

DOK Pendidikan

665.000.000

581..000.000

87,37

3.

DOK Komite Sekolah

760.000.000

648.000.000

85,26

4.

DOK Peningkatan Kapasitas Pelaku


Pendidikan

2.280.000.000

3.2.3. Pendidikan Masyarakat


Kegiatan Pendidikan masyarakat pada bulan Juli 2008 adalah kegiatan
persiapan untuk merencanakan labsite MMDD yang terkait dengan
bidang pendidikan.
3.2.4. Masalah dan hambatan :
1. Dana on top Pilot pendidikan seperti BLM, DOK Pendidikan, DOK
dan Komite Sekolah DOK telah ada dalam DIPA namun belum dapat
dicairkan karena belum ada SE yang mengatur. SE tahun 2007 tidak
dapat dipergunakan karena sumber dana yang dipergunakan
berbeda dan SE tahun lalu sudah closing date

Halaman 12 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

2. Gaji FK-Pn bulan April-Juni baru dibayarkan pada minggu ke 3


bulan Juli. Akibat dari keterlambatan gaji ini ada satu FK-Pn yang
mengundurkan diri.
3. Kegiatan supervisi monitoring dari Pusat untuk Pilot Pendidikan
belum bisa dilaksanakan karena belum ada kejelasan NOL untuk
adendum Amythas, sehingga perkembangan progres kegiatan dan
permasalahan di lapangan hanya dapat dipantau melalui telepon ,
SMS dan email.
4. Kurangnya informasi terkait dengan perkembangan Pilot
pendidikan, maka data laporan mingguan belum dapat disajikan
sesuai yang diperlukan
5. Analisis Pendidikan masyarakat untuk siklus 8 belum dapat disajikan
karena data input belum selesai.
6. Dengan resignnya spesialis PNPM generasi, maka masyarakat, untuk
sementara waktu Spesialist pendidikan masyarakat juga menangani
PNPM generasi sehingga sebagian waktu dipergunakan untuk
menangani PNPM Generasi
3.2.5. Rekomendasi
a. Satker Pusat-PMD segera mendorong diterbitkannya SE untuk
mencairkan dana on top, agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar
b. Perlunya menejemen yang lebih baik pada satker PNPM MP, agar
gaji FK-Pn tidak terlambat untuk setiap bulannya
c. Supervisi dan monitoring terutama untuk jajaran korprov dan Fas
Kab, lebih diintensifkan sehingga usulan dari masyarakat seperti
pembuatan pagar dapat dievalusi kembali, sebelum keluarnya SE
pencairan dana.
d. Untuk laporan mingguan perlu duduk bersama dengan MIS agar
dapat membahas tentang kebutuhan data yang diperlukan.
e. Satker PNPM MP segera merekrut penanggungjawab PNPM
generasi, sehingga kegiatan generasi dapat dilaksanakan dengan baik
dan terfocus.

3.3. UNIT TRAINING


3.3.1. Gambaran Umum
Kegiatan umum yang Unit Training lakukan pada bulan Juni adalah
melakukan persiapan rencana pelatihan peningkatan kapasitas dan
Rakornas Konsultan Manajemen Provinsi serta Penyusunan Perumusan
TNA dan Draft matrik kurikulum serta draft kompetensi dasar fasilitator,
untuk lengkapnya kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh unit
training dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Halaman 13 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

3.3.2. Pelaksanaan Kegiatan


NO

KEGIATAN

TEMPAT

HASIL

Persiapan rencana pelatihan


Peningkatan Kapasitas
Konsultan

NMC
-

Tersusunnya TOR Pelaksanaan kegiatan


pelatihan
Terhitungnya jumlah peserta, kelas dan
pelatih
serta
ancer-ancer
jadual
pelaksanaannya, yaitu pada Awal bulan
Agustus
Terkoordinasinya persiapan pelaksanaan
kegiatan pelatihan Peningkatan kapasitas
PNPM Mandiri Perdesaan bersama PFPM
Tersusunnya TOR Pelaksanaan Rakornas
Konsultan Manajemen Provinsi
Tersampaikannya informasi pelaksanaan
Rakornas ke seluruh provinsi
Terhimpunnya data-data kiriman dari
provinsi yang terkait materi yang akan
dibahas dalam Rakornas

Persiapan Rakornas
Konsultan Manajemen
Provinsi di Jakarta

NMC

Perumusan TNA dan draft


matrik kurikulum pelatihan
peningkatan kapasitas
konsultan 2008

NMC

Tersusunnya Matrik matrik kurikulum pelatihan


peningkatan kapasitas konsultan 2008 bersama
spesialis NMC

Penyusunan Draft
kompetensi dasar fasilitator
Kecamatan dan fasiltator
kabupaten

NMC

Tersusunnya Draft kompetensi dasar fasilitator


Kecamatan dan fasiltator kabupaten untuk
persiapan rektuitment dan pelatihan pembekalan
fasilitator PNPM Mandiri Pedesaan 2008

Melakukan survey lokasi


labsite Menggagas Masa
Depan Desa

Bekasi
Jawa Barat

Tersurveynya lokasi labsite Menggagas Masa


Depan Desa di Bekasi Jawa Barat

3.3.3. Permasalahan Dan Saran Tindaklanjut


1. Tim Training kesulitan dalm mendesain pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan peningkatan kapasitas fasilitator, hal ini disebakan
masih kurang optimalnya Sp Training Regional dalam menggarap
Training Need Assessment yang merupakan dasar materi untuk
mendesain pelatihan agar sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Hasil
Training Neeeds Assessment hendaknya rutin dilakukan oleh
supervisor, minimal 3 bulanan. Untuk terlaksananya
TNA yang
berkesinambungan ini,
hendaknya Sp. Training Regional dapat
memberikan perkuatan dan memotivasi supervisor baik ditingkat
provinsi maupun kabupaten agar serius dalam menyusun TNA.
2. Tidak adanya kepastian dalam pendanaan pelaksanaan pelatihan
pratugas dan pelatihan peningkatan kapasitas sehingga rencana-rencana
pelatihan tersebut belum dapat dilaksanakaan kapan waktunya dan hal
ini juga menyulitkan tim Training dalam menyusun agenda kegiatan.
Halaman 14 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan dengan metode lain selain


klasikal jika pelaksanaan pelatihan tidak dapat dilakukan pada bulan
Agustus. Akan bermanfaat jika pelaksanaan pelatihan dilaksanakan
pada rakor provinsi dan kabupaten dengan menambah alokasi untuk
waktu dan dana pada pelaksanaan rakor tersebut.
3.4.

UNIT SADI

3.4.1. Pendahuluan
Sampai dengan akhir bulan Juni 2008, kegiatan tahapan/alur perencanaan di
empat provinsi lokasi PNPM AP adalah sebagai berikut :
a. Provinsi Nusa Tenggara Barat telah sampai pada tahapan/alur MAD 2
Prioritas Usulan yang telah dilaksanakan pada empat kecamatan (66,67%)
yaitu tiga kecamatan telah dilaksanakan di kabupaten Dompu dan satu
kecamatan di kabupaten Lombok Barat. Sedangkan pelatihan-pelatihan bagi
pelaku PNPM-Agribisnis Perdesaan yang sudah dilaksanakan yaitu
pelatihan Kader Agribisnis Desa (KAD), Pendamping Lokal (PL), Tim
Penulis Usulan (TPU), Tim Verifikasi (TV) dan Tim Pengelola Kegiatan
(TPK)
b. Provinsi Nusa Tenggara Timur sampai dengan akhir Juni 2008, baru
terlaksana MAD 2 Prioritas Usulan pada satu Kecamatan yaitu Kecamatan
Amanuban Selatan (Kabupaten TTS). Sedangkan pelatihan-pelatihan bagi
pelaku PNPM-Agribisnis Perdesaan yang sudah dilaksanakan antara lian
pelatihan Kader Agribisnis Desa (KAD), Pendamping Lokal (PL), Tim
Penulis Usulan (TPU) dan Tim Verifikasi (TV)
c. Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan akhir bulan Juni 2008, telah
terlaksana MD 2 Perencanaan (100%-enam kecamatan) serta baru memasuki
tahapan/alur Penulisan Usulan (pada tiga kecamatan).
d. Provinsi Sulawesi Tenggara, sampai dengan akhir bulan Juni 2008, telah
terlaksana MD 2 Perencanaan (100%-enam kecamatan) serta memasuki
tahapan/alur Penulisan Usulan pada empat kecamatan dan Verifikasi
Usulan pada dua kecamatan.
3.4.2. Kegiatan Konsultan Manajemen Nasional PNPM AP di Provinsi
Selama bulan Juni 2008 ini proses kegiatan kunjungan lapangan para Spesialis
Agribisnis & Pemasaran dan Spesialis Monev di empat provinsi terhenti karena
ketidakjelasan serta ketidaktersedianya dana operasional maka kegiatan
Spesialis lebih banyak dilakukan di Ibukota Provinsi masing-masing pada
wilayah tugas.

Halaman 15 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

3.4.3. Koordinasi antar Sub-Program SADI


Kegiatan yang dilakukan selama proses supervisi dan monitoring program
tidak berjalan, masing-masing Spesialis melakukan kegiatan antara lain :
Provinsi NTB :
Koordinasi dengan IFC dan pihak lain dalam rangka menunjang kegiatan
PNPM-Agribisnis Perdesaan
Provinsi NTT :
Melakukan diskusi dengan Staf ACIAR di BPTP Naibonat Kupang,
hasilnya ACIAR siap membantu pelatihan-2 dalam rangka peningkatan
kapasitas kelompok tani yang usulan kegiatannya terdanai BLM
Provinsi Sulawesi Selatan :
Menghadiri pertemuan Stakeholder rumput laut seluruh Sulsel dalam
peluncuran Yayasan Seaplan.net yang difasilitasi oleh SP 3-IFC SADI
Koordinasi dengan SP 3-IFC SADI, perihal sertifikasi lahan kelompok tani
dan bagaimana mengakses modal perbankan, hasilnya adalah
terfasilitasinya petani untuk melakukan sertifikasi tanah dengan telah
adanya MoU antara Bank Sulsel, Pemda dan BPN, serta terbentuknya
KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank) di Provinsi Sulsel
Provinsi Sulawesi Tenggara :
Tidak ada kegiatan koordinasi dengan Suprogram 2 (IFC) dan Subprogram
3 (ACIAR)
3.4.4. Kegiatan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan
Antara Pelaku PNPM AP
Kegiatan KMN SADI di tingkat provinsi dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan hal-hal mendesak yang akan dilakukan seperti disajikan
pada tabel berikut ini :
No

Kegiatan
Provinsi NTB
Kunjungan ke lembaga keuangan
(BRI Cabang Mataram)

Menghadiri pencairan dana PKBL


(Program Kemitraan Bina
Lingkungan) oleh PT PNM
(Permodalan Nasional Madani)
kepada kelompok tani Rumput Laut
Kec Sengkol Kab Loteng

Kunjungan Spesialis ke kecamatan

Agenda
Menjajaki kemungkinan kerjasama dalam
permodalan untuk kegiatan PNPM-AP

Kerjasama untuk permodalan seperti program


KUR yang diberikan kepada individu-individu
dengan jangka waktu 3 tahun dan KKP (Kredit
Ketahanan Pangan)

Mengikuti Penyerahan dana pinjaman


untuk petani rumput laut
Menjajagi kemungkinan kerjasama untuk
akses modal petani

Ada informasi tentang kemungkinan


kerjasama untuk akses modal kelompok
tani

Pemeriksaan proposal dan penyelesaian


masalah

Assistensi teknis khusus SADI


Pengendalian managerial dan
progres/pelaporan
Tersusunnya hasil verifikasi terhadap
usulan-usulan masyarakat terkait dengan
kelayakannya
Hasil perangkingan terhadap usulan-usulan
masyarakat

Menghadiri pembahasan akhir Tim Verifikasi


Menghadiri MAD Prioritas Usulan
1

Provinsi NTT
IST dan OJT kepada FK-AP, PjOK
dan UPK serta Kunjungan Lapang ke
Kebun jambu mete

Halaman 16 dari 71

Hasil

Merancang kurikulum/modul pelatihan


masyarakat
Kunjungan lapang ke lokasi budidaya

Pertemuan akan ditindak lanjuti kembali

Menggali informasi materi & jenis pelatihan


yang telah diikuti oleh kelompok tani
Rancangan modul/kurikulum pelatihan

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Jambu mete
2
3

FasKab & Spesialis memfasilitasi


pembahasan akhir Tim Verifikasi
Pendampingan Spesialis kepada FK
PNPM MPd di Kec yang FK-AP
kosong (1 Kec)
Pembuatan website yang
menginformasikan kegiatan PNPM
Agribisnis Perdesaan Provinsi NTT
http://nusataniterpadu.wordpress.com

Rekap usulan-2 kegiatan yang layak


1] pelatihan tim verifikasi usulan kegiatan, 2]
verifikasi usulan kegiatan, 3] MAD 2 Prioritas
Usulan, 4] Perbaikan proposal usulan
kegiatan
Website dapat menjadi media transparansi
informasi perkembangan kegiatan diupdate 2
(dua) minggu sekali

masyarakat
Mencari lokasi percontohan budidaya Kopi,
Kakao, Cengkeh, dll)
Usulan-2 yang meragukan, dilakukan verifikasi
ulang
Segera melakukan rekruitmen FK SADI di
Kec. Amanuban Selatan, Kab TTS
Rancang bangun desain halaman website
telah terbuat
Pemberdayaan masyarakat
TTG bidang peternakan dan pengomposan
Berita kegiatan PNPM-PPK Provinsi Nusa
Tenggara Timur di lapangan

Provinsi Sulsel

Provinsi Sultra
OJT kepada FK-AP, serta Kunjungan
Lapang untuk monitoring

OJT dalam rangka Pelatihan TPU dan TV

Koordinasi dengan FasKab

Bertemu dan berkoordinasi dengan


Faskab/Faskab.tek

Koordinasi PJOK Muna

Share Informasi

Menghadiri MD 2 Khusus

Monitoring kegiatan

Tersosialisasinya materi dan form dalam


Pelatihan Tim Verifikasi Tersosialisasinya
materi yang dipersiapkan dalam MD Khusus
Koordinasi intens dengan Kepala BPMD Kab
dan PJOK Kab sehubungan rencana
pencairan DOK SADI yang dijadwalkan JuliAug 2008
Koordinasi dengan PJOK Kab kemungkinan
tahapan MD-Khusus di Kec. Lawa karena
kekososngan FK-AP (mengundurkan diri)
Kegiatan MD Khusus difasilitasi oleh FK AP
didukung oleh FK MP & PL
Dihadiri Kades, Sekdes dan aparat desa
dan pelaku PNPM serta beberapa wakil
Masyarakat

3.4.5. Kemajuan Program


a. Progress Penyerapan BLM Tahun Anggaran (TA) 2008
No

Provinsi

Pagu (Rp)

Penyerapan BLM TA 2008


Serap (Rp)

(%)

NTB

6.600.000.000

NTT

6.600.000.000

Sulawesi Selatan

6.600.000.000

Sulawesi Tenggara

6.600.000.000

26.400.000.000

Total

b. Progress Penyerapan DOK Tahun Anggaran (TA) 2008


Karena DIPA Revisi dan pengalokasian DOK PNPM AP belum turun,
maka capaian penyerapan DOK PNPM AP juga sampai akhir bulan Juni
2008 juga belum terealisasi. Meskipun dalam pelaksanaan tahapan/alur
perencanaan, sudah berjalan sampai tahapan MAD II dan telah dikeluarkan
biaya untuk pelaksanaan alur tahapan tersebut.
No

Provinsi

NTB

600.000.000

NTT

600.000.000

Sulawesi Selatan

600.000.000

Sulawesi Tenggara

600.000.000

Total

24

2.400.000.000

Halaman 17 dari 71

Kec

Penyerapan DOK TA 2008


Pagu (Rp)
Serap (Rp)
Persentase (%)

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

c. Tahapan / Alur
Tahapan / alur kegiatan sampai dengan akhir bulan Juni 2008 di masingmasing provinsi disajikan sebagai berikut :
o Provinsi NTB
Kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama bulan Juni 2008
antara lain Penggalian Gagasan (100%), Musyawarah Desa Khusus
Perempuan di 60 desa (100%), Musyawarah Desa II di 60 desa (100%),
Penulisan Usulan (100%), Verifikasi Usulan (100%), Musyawarah Antar
Desa Prioritas Usulan baru 4 kecamatan (66,67%) yaitu 3 kecamatan telah
dilaksanakan di kabupaten Dompu dan 1 kecamatan di kabupaten
Lombok Barat.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tahapan

Kecamatan/Desa Yang Telah Melaksanakan


Kec
(%)
Jumlah Desa
(%)
6
100
60
6
100
60
6
100
60
6
100
60
6
100
60
6
100
60
6
100
60
6
100
60
4
67
34

MAD I
MD I
Latih KPMD
PAGAS
MDKP
MD II
PU
VU
MAD II

100
100
100
100
100
100
100
100
56

o Provinsi NTT
Di Provinsi NTT, tahapan alur perencanaan yang telah selesai 100%
antara lain MDKP, MD II, Penulisan Usulan, Verifikasi Usulan dan saat
ini memasuki tahapan alur MAD 2 Prioritas Usulan, yang mana dua
kecamatan sudah menyelesaikan tahapan tersebut, sedangkan
kecamatan lainnya sedang dalam proses.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tahapan
MAD I
MD I
Latih KPMD
PAGAS
MDKP
MD II
PU
VU
MAD II

Kec

6
6
6
6
6
6
6
6
2

Kecamatan/Desa Yang Telah Melaksanakan


Persentase (%)
Jumlah Desa
Persentase (%)
100
74
100
100
74
100
100
74
100
100
74
100
100
74
100
100
74
100
100
74
100
100
74
100
33
22
30

o Provinsi Sulsel
Di Provinsi Sulawesi Selatan, enam kecamatan sudah melakukan MD II
100 %. Pada akhir bulan Juni 2008, tahapan perencanaan baru mencapai
Penulisan Usulan yakni di tiga kecamatan pada 27 desa.

Halaman 18 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No
1
2
3
4
5
6
7

Tahapan
MAD I
MD I
Latih KPMD
PAGAS
MDKP
MD II
PU

Kecamatan/Desa Yang Telah Melaksanakan


Kec
(%)
Desa
Persentase (%)
6
100
64
100
6
100
64
100
6
100
64
100
6
100
64
100
6
100
64
100
6
100
64
100
3
50
27
42

o Provinsi Sultra
Di Provinsi Sultra tahapan yang sementara ini masih berjalan adalah
kegiatan Penulisan Usulan pada empat kecamatan (Kecamatan Lainea,
Lawa, Kusambi serta Wakorsel) dan Verifikasi Usulan pada dua
kecamatan di Kabupaten Muna
Penulisan Usulan sementara ini mencapai 61 % atau 43 desa dari 71 desa
partisipasi yang telah selesai melaksanakan tahapan tersebut. Sementara
kegiatan Verifikasi Usulan sampai dengan periode bulan Juni baru
mencapai 37 % atau 26 desa yang telah diverifikasi dari 71 desa
partisipasi.
Faktor utama menghambat pentahapan Penulisan Usulan dan Verifikasi
Usulan adalah belum tersedianya dana opersional kegiatan (DOK)
sehingga proses di tingkat lapangan mengalami keterlambatan karena
tiadanya dukungan pembiayaan operasional.
No

Tahapan

Kecamatan/Desa Yang Telah Melaksanakan


Kec
(%)
Jumlah Desa
Persentase (%)
1
MAD I
6
100
73
100
2
MD I
6
100
73
100
3
Latih KPMD
6
100
73
100
4
PAGAS
6
100
73
100
5
MDKP
6
100
71*)
100
6
MD II
6
100
71*)
100
7
PU
4
66
43
61
8
VU
2
33
26
37
Keterangan: *) Jumlah desa yang mengikuti tahapan perencanaan semula 73 desa
kemudian menurun menjadi 71 desa karena 2 desa mundur terkena sanksi PNPM 2007

d. Tingkat Partisipasi Perempuan dan Masyarakat


Tingkat partisipasi masyarakat, khususnya perempuan di laporkan sebagai
berikut :
1. Provinsi NTB
- Partisipasi perempuan di Kab. Lombok Barat untuk setiap tahapan
kegiatan perencanaan berkisar antara 28 persen sampai dengan 56

Halaman 19 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

persen. Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh


perempuan
- Sedangkan partisipasi perempuan di Kab. Dompu untuk setiap
tahapan kegiatan perencanaan berkisar antara 24 persen sampai
dengan 64 persen. Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen)
dihadiri oleh perempuan
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi NTB
Kabupaten Lombok Barat
RTM
% Lk
% Pr

No

Tahapan

MAD I

111

80

78

58,12

MD I

892

346

689

72.05

Latih KPMD

24

24

50,00

PAGAS

6421

8473

10591

MDKP

1104

900

MD II

630

379

45

31

PU

VU

MAD II

Lk

Pr

Kabupaten Dompu
RTM
% Lk
% Pr

% RTM

Lk

Pr

41,88

40,84

121

41

91

74,69

25,31

56,17

27,95

55,65

952

297

856

76,22

23,78

68,53

50,00

0.00

35

37

48,61

51,39

43,11

56,89

71,11

2172

3862

4507

36,00

64,00

74,69

0.00

100.00

81,52

654

515

100

78,75

836

62,44

37,56

82,85

609

478

856

56,03

43,97

78,75

46

59,21

40,79

60,53

148

104

143

58,73

41,27

56,75

2. Provinsi NTT
- Partisipasi masyarakat perempuan di Kab. Timor Tengah Selatan
untuk setiap tahapan perencanaan berkisar antara 29 persen sampai
dengan 48 persen. Khusus untuk MDKP, pelaku perempuan yang
hadir mencapai 93 persen dikarenakan masih hadirnya sebagian kecil
laki-laki
- Sedangkan partisipasi masyarakat perempuan di Kab. Ngada untuk
setiap tahapan perencanaan berkisar antara 39 persen sampai dengan
47 persen. Khusus untuk MDKP, pelaku perempuan yang hadir
mencapai 91 persen dikarenakan masih hadirnya sebagian kecil lakilaki
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi NTT
Lk

Kabupaten Timor Tengah Selatan


Pr
RTM
% Lk
% Pr

MAD I

152

93

245

62,04

MD I

1646

703

2087

Latih KPMD

36

34

PAGAS

5271

MDKP

120

MD II

PU

No

Tahapan

Kabupaten Ngada
RTM
% Lk
% Pr

% RTM

Lk

Pr

37,96

100

217

140

310

60,78

39,22

100

70,07

29,93

88,85

2587

2102

4557

55,17

44,83

97,18

70

51,43

48,57

100

75

57

90

56,82

43,18

68,18

3880

8350

57,60

42,40

91,25

3062

2623

5685

53,86

46,14

100

1495

1462

7,43

92,57

90,53

283

2902

3070

8,86

91,14

96,39

1241

1132

2146

52,30

47,70

90,43

2207

2021

3814

52,20

47,80

90,21

50

50

109

56,52

43,48

94,78

103

117

220

46,82

53,18

100

32

21

68

69,12

30,88

100

TV

45

11

56

80,36

19,63

100

MAD II

118

105

214

52,91

47,09

95,96

Halaman 20 dari 71

% RTM

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

% RTM

3. Provinsi Sulsel
- Partisipasi perempuan di Kab. Bantaeng untuk setiap tahapan kegiatan
perencanaan berkisar antara 37 persen sampai dengan 57 persen.
Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh
perempuan.
- Sedangkan partisipasi perempuan di Kab. Tana Toraja untuk setiap
tahapan kegiatan perencanaan berkisar antara 33 persen sampai
dengan 50 persen. Khusus untuk MDKP, dari yang hadir dalam
MDKP, dihadiri 55 orang laki-laki dan jumlah perempuannya 944
orang (94 persen.
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam
menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi Sulsel
No

Tahapan

Kabupaten Bantaeng
RTM
% Lk
% Pr

Lk

Pr

MAD I

91

64

65

58,71

MD I

740

437

607

Latih KPMD

PAGAS

1752

2357

MDKP

628

MD II

576

590

Kabupaten Tana Toraja


RTM
% Lk
% Pr

% RTM

Lk

Pr

41,29

41,94

144

82

156

63,28

36,28

% RTM
69,03

62,87

37,13

51,57

1472

737

1823

66,64

33,36

82,53

1594

42,64

57,36

37,70

2187

1933

3256

53,08

46,92

79,03

399

100

63,54

55

944

618

5,51

94,49

61,86

590

49,40

50,60

50,60

754

758

1178

49,87

50,13

77,91

4. Provinsi Sultra
- Partisipasi perempuan di Kab. Konawe Selatan untuk setiap tahapan
perencanaan berkisar antara 33 persen sampai dengan 47 persen.
Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh
perempuan.
- Sedangkan partisipasi perempuan di Kab. Muna untuk setiap tahapan
kegiatan perencanaan berkisar antara 39 persen sampai dengan 47
persen. Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh
perempuan
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi Sultra
No

Tahapan

Kabupaten Konawe Selatan


RTM
% Lk
% Pr

Lk

Pr

MAD I

202

97

270

68

MD I

1149

601

1580

66

Kabupaten Muna
RTM
% Lk
% Pr

% RTM

Lk

Pr

33

90

98

62

55

61

39

% RTM
34

34

90

1935

1348

2114

59

41

64

Latih KPMD

34

15

69

31

27

76

24

PAGAS

2730

1340

3846

67

33

94

1535

1111

1437

58

42

54

MDKP

1234

1128

100

91

1548

1057

100

68

MD II

1058

896

1832

54

46

93

1379

1232

1699

53

47

65

PU

56

25

69

31

69

31

VU

75

25

Halaman 21 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

3.4.6. Permasalahan
Permasalahan utama dalam pelaksanaan tahapan/alur perencanaan di empat
provinsi sampai dengan bulan Juni 2008 adalah sebagai berikut:
1. Dana Operasional Kegiatan (DOK) yang diperuntukkan untuk biaya
perencanaan program, sampai akhir bulan Juni 2008 masih belum juga
dapat dicairkan dan semakin tidak jelas kapan bisa dicairkan. Sementara
itu, sampai dengan akhir bulan Juni 2008, program PNPM-AP sudah
sampai tahapan MAD II, sehingga belum cairnya DOK membuat tahapan
kegiatan terhenti dan tidak bisa diteruskan ke tahapan selanjutnya.
Selain itu, DOK yang digunakan melaksanakan tahapan/alur
perencanaan seluruhnya (empat provinsi) berasal dari dana pinjaman
pihak ketiga (sejak bulan Februari 2008) dan sampai sekarang pinjaman
tersebut belum bisa dikembalikan bahkan pihak pemberi pinjaman
menagih terus ke FK-AP. Mohon perhatian pihak-pihak pengambil
kebijakan agar hal tersebut dapat ditanggulangi secepatnya. Hal lain yang
akan menjadi masalah adalah akan tidak dapat terserapnya DOK 100%
apabila pencairannya baru dilakukan pada bulan Juli atau Agustus 2008.
2. Keterlambatan gaji untuk Konsultan di pusat, provinsi dan Fasilitator
Kecamatan, saat ini sudah memasuki bulan ke-3 (belum terbayar Bulan
April, Mei dan Juni), sangat berpengaruh terhadap kinerja konsultan di
provinsi dan fasilitator.
3. Dana operasional kunjungan lapang tidak tersedia selama bulan Juni 2008,
baik untuk Konsultan di Pusat maupun di Provinsi berakibat pada
supervisi dan monitoring di lokasi terhambat dan tidak maksimal
4. Kurangnya pemahaman Fasilitator Kecamatan Agribisnis Perdesaan (FKAP) perihal pemberdayaan masyarakat (proses fasilitasi, penanganan dan
analisis permasalahan di lapangan) serta penjabaran teknis usulan
kegiatan yang ada dalam proposal
3.4.7. Saran
1. Terkait dengan masalah DOK dan gaji konsultan/fasilitator, perlu
dilakukan dorongan secara terus-menerus kepada para pengambil
kebijakan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sehingga permasalahan tersebut dapat teratasi
dengan segera, cepat dan tepat waktu
2. Koordinasi dengan Fas Kab / FasT Kab dan FK-AP serta pelaku-pelaku di
tingkat kabupaten dan kecamatan dalam rangka penguatan kemampuan
fasilitasi pemberdayaan masyarakat
3. SADI adalah Pilot program dan hal tersebut (supervisi dan monitoring)
harus dilaksanakan secara kontinu
4. Terkait dengan kurangnya pemahaman FK-AP, maka Spesialis di masingmasing provinsi perlu melakukan OJT dan IST dalam rangka penguatan-

Halaman 22 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

penguatan kemampuan teknis dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat


FK-AP di lokasi masing-masing
3.5. UNIT GREEN KDP
3.5.1. Ringkasan Eksekutif
1. Pada tahun 2009, PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP)
direncanakan menambah lokasi kegiatan di 5 provinsi baru, yaitu 4
provinsi di Sumatra dan 1 provinsi di Sulawesi. Untuk 5 lokasi baru ini
program kegiatan PNPM LMP akan difokuskan pada kegiatan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
2. Pada tahun 2008, alokasi anggaran kegiatan untuk PNPM LMP yang
tertuang dalam DIPA Revisi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tahun
2008 mengalami beberapa perubahan. Perubahan terjadi pada alokasi
BLM kegiatan desa dan lintas kecamatan serta. adanya penambahan
alokasi khusus untuk program kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) untuk lokasi di Kabupaten Mamasa, Provinsi
Sulawesi Barat.
3. Seleksi calon Fasilitator Kecamatan (FK-Lingkungan) PNPM LMP saat
ini memasuki tahap persiapan seleksi aktif. Sebanyak 20 nama calon FK
untuk masing-masing provinsi akan dipanggil mengikuti tahap proses
seleksi aktif di 3 provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan
Sulawesi Tenggara.
4. Penyusunan draft Modul Pelatihan Pratugas FK PNPM LMP tahun 2008
mulai dilaksanakan dengan bekerja sama dengan 3 CSO atau NGO
mitra, yaitu Care International, Operation Wallace Trust dan Wildlife
Conservation Society.
5. Implementasi kegiatan perencanaan PNPM LMP yang selama ini
berjalan paralel dengan kegiatan perencanaan PNPM MP untuk
sementara ini dtangguhkan sementara waktu sampai dengan proses
mobilisasi FK Lingkungan dan DIPA revisi kegiatan PNPM LMP tahun
anggaran 2008 bisa direalisasikan.
3.5.2. Progress Kegiatan
a. Rencana Program Green KDP Tahun 2009
Untuk kegiatan tahun 2009, menurut rencana PNPM LMP akan
menambah lokasi kegiatan baru di 4 provinsi, yaitu Aceh, Sumatra
Utara, Sumatra Barat, dan Bengkulu. Pada lokasi baru ini, jenis kegiatan
PNPM LMP akan dititikberatkan pada kegiatan pengembangan
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Untuk kegiatan
PLTMH di Sumatra ini PNPM LMP akan mendapatkan bantuan dana
hibah dari Pemerintah Demark melalui DANIDA dan akan direncanakan
bagi kegiatan PNPM LMP di Sumatra pada tahun 2009 sd 2012.

Halaman 23 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Sementara itu PNPM LMP dengan sumber dana hibah dari Pemerintah
Kanada melalui CIDA tetap akan dilaksanakan sesuai dengan rencana
awal , yaitu tahun 2008 sd 2010 di 4 provinsi di Sulawesi, yaitu Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
b.

Rencana PNPM LMP tahun 2009


No

Provinsi

Kab

Jumlah
Kecamatan

Fokus Kegiatan

Sumber
dana
CIDA

Sulawesi Selatan

Konservasi lingkungan
dan sumber daya alam
Konservasi lingkungan
dan sumber daya alam
Konservasi lingkungan
dan sumber daya alam

Sulawesi Utara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

Belum ditentukan

PLT Mikro Hidro

CIDA

Sumatra Utara

Belum ditentukan

PLT Mikro Hidro

DANIDA

Sumatra Barat

Belum ditentukan

PLT Mikro Hidro

DANIDA

Bengkulu

Belum ditentukan

PLT Mikro Hidro

DANIDA

Aceh

Belum ditentukan

PLT Mikro Hidro

DANIDA

CIDA
CIDA

c. Administrasi DIPA PNPM LMP tahun 2008


Pada tahun 2008, alokasi anggaran kegiatan untuk PNPM LMP yang
tertuang dalam DIPA revisi kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tahun
2008 mengalami beberapa perubahan. Perubahan terjadi pada alokasi
dana BLM untuk kegiatan PNPM LMP lingkup desa dan lintas
kecamatan, serta penambahan alokasi khusus bagi program kegiatan
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) untuk lokasi di
Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
Alokasi dana kegiatan PNPM LMP tahun 2008 :
No

Komponen Kegiatan

DOK Perencanaan dan


Pelatihan
BLM Kegiatan Desa

2
3
4
5

BLM Kegiatan Lintas


Kecamatan
Workshop dan Technical
Assistant
PLT Mikro Hidro

Halaman 24 dari 71

Rencana
DIPA 2008

Revisi
DIPA 2008

100.000.000

50.000.000

500.000.000

177.500.000

500.000.000

175 juta

Tetap

Tetap

2 Milyar

Keterangan
50 juta ditunda ke
TA 2009
322.500.000 ditunda ke TA
2009
322.500.000 ditunda ke TA
2009
Tetap
Khusus untuk lokasi di
Kabupaten Mamasa,
Sulawesi Barat

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

d. Lokasi Kegiatan PNPM LMP Tahun 2008


No

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Fokus Kegiatan

Dana

Konservasi lingkungan
dan SDA
Konservasi lingkungan
dan SDA
Konservasi lingkungan
dan SDA

CIDA

PLT Mikro Hidro

CIDA

Sulawesi Selatan

Sulawesi Utara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

CIDA
CIDA

3.5.3. Seleksi FK PNPM LMP


Proses seleksi fasilitator kecamatan PNPM LMP (FK-Lingkungan) saat ini
memasuki tahap persiapan proses seleksi aktif. Berita Acara Seleksi Pasif
yang dilaksanakan oleh Satker Provinsi telah diterima oleh Satker pusat
PMD dan NMC.
Dari daftar calon FK hasil seleksi pasif yang telah dilaksanakan oleh Satker
Provinsi dihasilkan lagi daftar calon FK yang akan dipanggil mengikuti
proses seleksi aktif berdasarkan ketentuan sesuai TOR, yaitu:

Pendidikan S1 Lingkungan/Kehutanan/Pertanian/Perikanan/Kelautan
Pengalaman kerja 3 tahun atau lebih
Memiliki pengalaman kerja di program pemberdayaan masyarakat

Hasil lengkap proses seleksi pasif dan penentuan calon FK yang akan
dipanggil mengikuti seleksi aktif adalah sbb :
Jumlah
Pendaftar

Lolos
Shortlist

Jumlah
Kebutuhan

Jumlah
Cadangan

Dipanggil
Seleksi Aktif

Sulawesi Selatan

229

35

20

Sulawesi Utara

301

37

18

Sulawesi Tenggara

53

31

20

Jumlah

588

103

27

58

Provinsi

Jadwal Seleksi Aktif : Tanggal 3 sd 5 September 2008


Lokasi Seleksi Aktif
: Makasar, Manado dan Kendari
Tim Seleksi Aktif
: Ditjen PMD (Dit.SDA dan TTG), Satker
Provinsi, KMN, Korprov dan CSO.

3.5.4. Penyusunan Modul Pelatihan


Dalam rangka persiapan pelaksanaan pelatihan pratugas FK Lingkungan
PNPM LMP, PMD/NMC bekerjasama dengan CSO telah mempersiapkan
draft modul pelatihan pratugas untuk pelatihan pratugas FK Lingkungan

Halaman 25 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

tahun 2008. Pelatihan pratugas FK Lingkungan sendiri menurut rencana


akan dilaksanakan pada pertengahan bulan September 2008.
Materi yang dipersiapkan terdiri dari 3 kelompok materi, yaitu materi
umum/kebijakan pokok , materi pemberdayaan masyarakat dan materi
teknik lingkungan.
Materi Umum dan Kebijakan Pokok:
1. Pengorganisasian Kelas
2. Kebijakan Pokok PNPM Mandiri Perdesaan
3. Kebijakan Pokok PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
4. Tupoksi dan Kompetensi FK Lingkungan PNPM LMP
5. Jenis Kegiatan PNPM LMP dan Studi Kasus Lingkungan
6. Administrasi Project (DOK, BLM, Pelaporan, dsb)
7. Materi UPK
8. Kode Etik Fasilitator
9. Membangun Kerjasama Tim
10. Penegasan Komitmen
Materi Pemberdayaan Masyarakat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat


Pengembangan Kelembagaan Masyarakat
Perencanaan Partisipatif dalam PNPM LMP
Alur Tahapan Kegiatan PNPM LMP
Teknik Fasilitasi Kegiatan PNPM LMP
Praktek Fasilitasi Kegiatan Perencanaan PNPM LMP
Menumbuhkan Kesadaran akan Lingkungan
Diskusi Panel dan Presentasi

Materi Teknik Lingkungan:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Manajemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam


Pengenalan Kawasan Konservasi di Indonesia
Ekosistem Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Ekosistem Pantai, Mangrove dan Pesisir
Konservasi dan Livelihood
Regulasi Pengelolaan Lingkungan
Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Lingkungan
Gender dan Lingkungan
Daerah Aliran Sungai (Watershed Management)
Pengantar Analisis Dampak Lingkungan
Identifikasi Potensi dan Kerusakan Lingkungan dan SDA
Praktek Lapangan

Halaman 26 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

3.5.5. Perkembangan Implementasi PNPM LMP


Implementasi kegiatan perencanaan PNPM LMP yang selama ini berjalan
paralel dengan kegiatan perencanaan PNPM MP untuk sementara ini
ditangguhkan sampai dengan proses mobilisasi FK Lingkungan dan
menunggu proses administrasi DIPA PNPM LMP tahun anggaran 2008.
Berdasarkan pemantauan laporan dari daerah, saat ini hampir di seluruh
lokasi di kecamatan pilot PNPM LMP sampai pada tahap kegiatan
penulisan usulan.
Mengingat DIPA revisi PNPM MP masih menunggu proses untuk bisa
dicairkan maka proses kegiatan perencanaan PNPM LMP yang memerlukan
DOK perencanaan dan pelatihan mayarakat belum bisa dilanjutkan.
Ditangguhkannya proses kegiatan perencanaan PNPM LMP ini dengan
pertimbangan menunggu kepastian rencana mobilisasi FK Lingkungan yang
direncanakan pada pertengahan September 2008. Dengan demikian proses
perencanaan kegiatan mulai dari Pelatihan TPU, TV dan seterusnya akan
dilaksanakan dengan didampingi oleh FK lingkungan yang akan segera
dimobilisasi tersebut.
3.5.6. Rekapitulasi Masalah:
a. Perubahan alokasi anggaran BLM dan DOK PNPM LMP hasil revisi
DIPA 2008 serta penambahan kegiatan PLTMH di Kabupaten Mamasa,
Sulawesi Barat sampai dengan saat ini belum disosialisasikan oleh Satker
Pusat Ditjen PMD ke daerah.
b. Penambahan kegiatan PLTMH sebagai bagian dari Green KDP di
Kab.Mamasa Sulawesi Barat tanpa disertai dengan penempatan
konsultan/fasilitator teknis dikhawatirkan akan mengakibatkan hasil
kegiatan kurang optimal.
3.5.7. Rekomendasi :
a. Perlu segera dinformasikan ke daerah melalui surat edaran Ditjen PMD
perihal perubahan alokasi anggaran PNPM LMP hasil revisi DIPA 2008
serta penambahan kegitan PLTMH di Kabupaten Mamasa, Sulawesi
Barat agar segera dapat diantisipasi oleh Satker dan Konsultan di daerah.
b. Untuk pendampingan kegiatan PLTMH di Kab. Mamasa Sulawesi Barat,
perlu lebih mengoptimalkan kerjasama dan koordinasi dengan tim
teknis PLTMH Bhakti-Sofei dan GTZ di Makasar sebelum nantinya
pendampingan bisa dirangkap oleh tim konsultan Green KDP Provinsi
Sulawesi Selatan.

Halaman 27 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

3.6. UNIT KESEHATAN


3.6.1. Pendahuluan
Agenda KM-Nasional di Bulan Juli 2008 merupakan kegiatan tindak lanjut
sesuai tupoksi yaitu pengembangan kegiatan Kesehatan Masyarakat. Pada
bulan Juli 2008 menyusun modul dan bahan bacaan untuk pelatihan
masyarakat
3.6.2. Gambaran Umum
Pada awal bulan pelaporan Juli 2008, kegiatan KM-Nasional bidang
Kesehatan Masyarakat melaksanakan melanjutkan menyusun bahan bacaan
materi kesehatan masyarakat. Memperbaiki - menyusun FAQ di bidang
kesehatan masyarakat untuk materi pelatihan penyegaran. Kegiatan pada
bulan Juli diawali dengan Rapat Koordinasi Rutin SiKompak dan Rapat
Pilot Generasi
3.6.3. Kegiatan Juli 2008
Kegiatan KM-Nasional bidang Kesehatan Masyarakat yaitu: melaksanakan
pengembangan kegiatan kesehatan masyarakat dan melanjutkan
penyusunan draft rencana pengembangan kegiatan kesehatan masyarakat
setelah adanya review masukan/ perbaikan dari pihak terkait, Mereview
ulang /finishing PTO, PNPM Mandiri Perdesaan, menyusun matriks
perubahan PTO 2005 dengan PTO PNPM Mandiri Perdesaan, mereview dan
diskusi form laporan bulanan kesehatan masyarakat.
Menyusun modul kesehatan-persiapan pelatihan penyegaran, bahan
bacaan-materi bidang kesehatan masyarakat, sedangkan kegiatan lain yang
berkaitan yaitu mengikuti koordinasi dan diskusi persiapan pelatihan
penyegaran, pratugas dan rencana labsite MMDD
Adapun kegiatan KM-Nasional secara rinci sebagai berikut:
a. Lanjutan Penyusunan draft proposal pengembangan program bidang
kesehatan masyarakat
b. Penyusunan modul dan materi bahan bacaan bidang kesehatan untuk
PNPM Mandiri untuk rencana pelatihan pra tugas (Draft Modul
Pemberantasan Penyakit Menular, Refleksi bidang KesMas dan BB P2M,
Gizi Buruk, Posyandu)
c. Koordinasi Pilot Generasi dengan SatKer,WB,NMC dan Sekertariat
PNPM-MP perihal posisi kosong dan MIS Generasi dan Rencana Tindak
Lanjut
d. Koordinasi dengan Tim Generasi WB, NMC dan PT. DAG perihal MIS di
Pilot Generasi
e. Menyusun matriks perbedaan Penjelasan IV Bidang Kesehatan PTO
PPK 2005 dengan PTO PNPM Mandiri Perdesaan, Review Penjelasan IV
dan Review Form
f. Koordinasi mengenai rencana Labsite Desa MMDD
g. Pelaporan dan analisa pelaporan
Halaman 28 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Refreshing materi Kesehatan Masyarakat di pelatihan penyegaran dimaksud


menambah wawasan/kapasitas FK dalam memfasilitasi masyarakat dalam
penggalian gagasan, yang mana dalam kunjungan lapangan dan hasil
pelaporan 2007 kegiatan pengentasan Gizi Buruk, pemberantasan penyakit
menular dan kegiatankegiatan non fisik misal peningkatan kapasitas
masyarakat dan lembaga/kader kesehatan melalui PPK masih dirasa
kurang, hanya pada beberapa wilayah tertentu, sedang di media kasus Gizi
Buruk sejalan dengan kesulitan di bidang ekonomi banyak diungkap media.
Dengan mempelajari sistim alur dan mekanisme yang ada di PNPM-PPK
2007 maka diperlukan suatu pengembangan program dibidang Kesehatan
Masyarakat yang bertujuan mempercepat pencapaian tujuan PNPM
Mandiri Perdesaan yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan terhadap layanan kesehatan masyarakat secara mandiri,
partisipatif dan perubahan perilaku hidup bersih sehat dan perbaikan
lingkungan.
Pengembangan bidang Kesehatan Masyarakat merupakan konsep
peningkatan peran serta masyarakat secara mandiri dalam menjaga
kesehatan diri dan kesehatan lingkungannya melalui dengan menitikberatkan pada pembangunan manusianya yaitu meningkatkan peran aktif
terhadap kesehatan secara mandiri melalui perubahan perilaku yang tidak
sehat menjadi perilaku yang sehat, meningkatkan kemandirian-kemampuan
dalam pembiayaan kesehatan melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
semacam tabungan dana kesehatan sharing antara BLM dan dana iuran dari
masyarakat.
3.6.4. Kemajuan Dan Hasil
Draft rencana pengalokasian waktu untuk peningkatan kapasitas fasilitator
dalam bidang kesehatan masyarakat dengan cara memberikan materi
kesehatan masyarakat baik dalam pelatihan penyegaran maupun pelatihan
pra tugas dan IST-OJT di lapangan kepada fasilitator- FK, dan KPMD.
3.6.5. Permasalahan Dan Rekomendasi
a. Permasalahan
Data yang masuk pada MIS tentang pelaksanaan Kesehatan
Masyarakat meliputi kegiatan, penggunaan dana, HOK dan
pemanfaat baru belum TA 2008 semua provinsi terlaporkan dan
pencapaian belum 100 %, hal tersebut karena dilapangan baru proses
pencairan, . Hal ini disebabkan belum semua provinsi menyerap
dana 100 % hal ini diakibatkan karena dana cost sharing dari PemKab
dan DIPA yang terlambat.
Kegiatan Kesehatan dalam Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat- PPK dirasa masih kurang dan terfokus pada kegiatan
fisik

Halaman 29 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

b. Saran dan Tindak lanjut

Penyusunan dan pengawalan jadwal - schedule agenda nasional,


komitment akan dana cost sharing dari PemKab agar tepat waktu
Pengembangan Program bidang Kesehatan semacam Pilot Kesehatan
dan atau perubahan dalam penetapan skala prioritas yang selama ini
kegiatan dengan usulan 3 kegiatan menjadi usulan yang holistik
dalam bidang kesehatan, tidak hanya sarana fisik tetapi juga kegiatan
non fisik menjadi satu kesatuan dalam usulan bidang kesehatan
Penambahan alokasi dan lokasi Pilot Generasi atau perpanjangan
program Pilot Generasi
Peningkatan Kapasitas Fasilitator di bidang kesehatan masyarakat
melalui pelatihan, IST dan OJT

3.7. UNIT MICROFINANCE


3.7.1. Gambaran Umum
Kegiatan yang dilaksanakan Unit MCFS Bulan Juli 2008 adalah menyiapan
materi untuk pelatihan penyegaran FK dan Pemetaan UPK Periode April
s/d Juni 2008.
3.7.2. Laporan Dana Bergulir Dan Keuangan Upk
3.7.2.1. Laporan Pemetaan UPK periode April s/d Juni 2008.
Dari 30 propinsi (tidak termasuk Papua dan Papua Barat), 8 propinsi belum
mengirimkan data pemetaan UPK yaitu Sumatera Selatan, DIY, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan,
dan sulawesi Barat. Sehingga untuk propinsi tersebut menggunakan data
hasil pemetaan periode sebelumnya.
Rekapitulasi Pemetaan UPK periode April s/d Juni 2008 dari total lokasi
UPK yang dipetakan sejumlah 2.049 adalah sebagai berikut:
Kategori A = 1.066 UPK
Kategori B = 662 UPK
Kategori C = 191 UPK
Kategori D = 130 UPK
Jumlah UPK yang dipetakan periode April s/d Juni naik 96 dibanding
dengan hasil pemetaan sebelumnya. Kategori A (Potensial dengan saldo
pinjaman di atas 300 juta rupiah) naik 10 UPK, Kategori B (Potensial dengan
saldo pinjaman di bawah atau sama dengan300 juta rupiah) naik 89 UPK,
kategori C turun 8 UPK dan kategori D lebih banyak 4 UPK dibandingkan
dengan hasil pemetaan periode sebelumnya.
3.7.2.2. Laporan Kolektibilitas Pinjaman UEP dan SPP.
Saldo pinjaman UEP yang terlaporkan dalam laporan kolektibilitas
pinjaman UEP sebesar Rp 467.478.342.131,00. Dengan rincian pinjaman

Halaman 30 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

lancar yang masih ada di masyarakat/ kolektibilitas I sejumlah Rp


263.503.919.989,00. Pinjaman yang masuk kolektibilitas II sebesar Rp
28.752.854.986,00;
Kolektibilitas III sejumalah Rp 15.588.719.580,00 ; lkolektibilitas IV sejumlah
Rp 15.083.293.579,00 dan pinjaman yang masih ada dimasyarakat dan sudah
menunggak di atas 6 bulan sejumlah 146.200.842.993,00. Rasio cadangan
penghapusan sebesar 34,78% dari saldo pinjaman UEP yang ada.
Saldo pinjaman SPP yang terlaporkan dalam laporan kolektibilitas versi
hardcopy sejmlah Rp 569.912.845.300,00.
Pinjaman yang lancar yang ada di masyarakat/ kolektibilitas I sejumlah Rp
489.014.358.269,00; kolektibilitas II sejumlah Rp 33.196.419.135,00;
kolektibilitas III sejumlah Rp 11.627.821.117,00 ; kolektibilitas IV sejumlah
6.293.187.005,00 dan pinjaman yang ada di msayarakat dan sudah
menunggak angsuran di atas 6 bulan sejumlah Rp 31.244.815.183,00. Rasio
cadangan penghapusan pinjaman UEP sebesar 7,96% dari total saldo
pinjaman SPP.
3.7.2.3. Pemetaan UPK periode Januari s/d Maret 2008.
Pemetaan UPK dilakukan pada 1953 kecamatan, meningkat dibandingkan
yang dilaporkan bulan Desember 2007 sebanyak 1721 UPK. Berdasarkan
pemetaan tersebut, UPK yang masuk kategori potensial A sejumlah 1056
(naik 101 UPK dibandingkan Des 07) dan potensial B sejumlah 573 UPK
(naik 193 UPK dibandingkan Des 07).
Beberapa propinsi yang jumlah UPK potensial A yang dilaporkan menurun
adalah Lampung (1), Jawa Tengah (3), Nusa Tenggara Barat (6), Kalimantan
Tengah (1) dan Sulawesi Selatan (2). Hal tersebut dapat disebabkan karena
lokasi potensial A tersebut sekarang menjadi lokasi program lain sehingga
tidak dilaporkan pemetaannya atau UPK mengalami penurunan kategori
dari kategori A menjadi B. UPK yang dipetakan kategori C sejumlah 573
UPK dan kategori D sejumlah 126 UPK.

3.8. UNIT PNPM GENERASI


3.8.1. Pendahuluan
Kegiatan PNPM Pilot Generasi Sehat Cerdas pada bulan Juli adalah tindak
lanjut dari hasil koordinasi Tim Generasi WB dan Satker PMD yaitu tindak
lanjut system MIS.
Pada bulan Juli propinsi lokasi Pilot PNPM Generasi yang mempunyai
posisi FK kosong dan lokasi baru telah mengadakan seleksi aktif.
Masalah tunjangan dan biaya operasional FK yang belum cair hingga tiga
bulan sebelumnya pada bulan pelaporan telah cair namun masih ada
beberapa orang yang belum cair yaitu FK Pamekasan (satu orang) dan FK

Halaman 31 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Sumedang (dua orang, mulai April-Juni 3 bulan). Dan mengenai persoalan


gaji tersebut telah dilaksanakan pengecekan dan tindak lanjutnya.
Berkaitan dengan Kecamatan Bermasalah, pada bulan ini telah diputuskan
berdasarkan Surat Keputusan nomor 414.2/1852/PMD tertanggal 23 Juli
2008 terkait dengan Kecamatan Bermasalah dimana Kecamatan Cisolok dan
Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Sukabumi sebagai Kecamatan bermasalah
tahun 2008 sehingga dikeluarkan dari Kecamatan sasaran Pilot Generasi
Tahun Kedua, maka total lokasi Kecamatan pada TA 2008 yaitu 176
Kecamatan.
Menindaklanjuti surat Keputusan nomor 414.2/1852/PMD tertanggal 23
Juni 2008, telah dikeluarkan surat Keputusan nomor 896/705/ PNPMMDR/II/2008 perihal Relokasi / Demobilisasi Fasilitator Kecamatan di
Lokasi Kecamatan Status Bermasalah, untuk dilakukan langkah-langkah
penarikan atau relokasi FK dari lokasi kecamatan status bermasalah sebagai
konsekuensi dari keputusan tersebut.
Pada bulan pelaporan dilaksanakan tindak lanjut beberapa kali pertemuan
dengan PT Duta Askona selaku Konsultan yang akan mengelola Database
Generasi, dan telah terjadi beberapa kesepakatan atas masukan masukan
yang telah tertuang dalam setiap notulensi yang disampaikan. Salah satunya
adalah, kesepakatan form yang akan ditampilkan sesuai dengan kontrak
yang sudah ditentukan oleh pihak Bank Dunia, yaitu berjumlah 14 form.
3.8.2. Kemajuan Dan Hasil
3.8.2.1. Status Pencairan Dana
Status pencairan dana tahun 2007 tidak mengalami perubahan sejak
Desember 2007. Dana tersebut telah berhasil dicairkan 100% oleh 122
kecamatan, kecuali untuk tujuh (7) kecamatan lainnya di provinsi NTT.
Provinsi ini hanya berhasil mencairkan dana 80% hingga closing date.
Kondisi ini telah dilaporkan dalam Laporan Unit sejak Januari sampai
April 2008 lalu, sehingga pada Laporan Bulan ini, data tersebut, tidak
ditampilkan lagi.
Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan,
maka provinsi yang tidak berhasil mencairkan dananya pada tahun 2007
lalu, akan masuk dalam mekanisme Ontop. Saat ini, posisi DIPA yang
mengalokasi dana tersebut masih dalam proses penandatanganan.
3.8.2.2. Perkembangan Kegiatan
Perkembangan kegiatan yang akan dilaporkan pertanggal 30 Juni 2008 ini
meliputi dua kegiatan tahapan besar. Pertama, Tahapan Penyelesaian
kegiatan Tahun I, tahun 2007, dan ke-dua Tahapan Pelaksanaan kegiatan
tahun ke-2, tahun 2008.

Halaman 32 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Pada Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan di Tahun I , tercatat ada sebanyak 59


Kecamatan yang telah berhasil melaksanakan Musyawarah Desa
Pertanggungjawaban. Kecamatan yang terbanyak terjadi di Provinsi Jawa
Barat (18 Kecamatan), lalu Jawa Timur (16 Kecamatan), disusul Gorontalo
(13 Kecamatan) dan NTT (10 Kecamatan). Untuk Provinsi Sulawesi Utara,
telah seluruhnya melaksanakan Musdes Pertanggungjawaban, yaitu
sebanyak dua (2) kecamatan.
Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun ke-2 yang disajikan dalam Tabel 2.
dapat dilaporkan berjalan dengan baik.
Walaupun mengalami
keterlambatan gaji untuk beberapa bulan (April-Juni) tetapi kegiatan di
lapangan menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Dapat
disampaikan, di beberapa provinsi sudah ada yang melakukan kegiatan
sampai pada tahap Diskusi Terarah Kelompok Perempuan (61
Kecamatan). Tahapan ini terdapat di NTT (29 Kecamatan), Jawa Barat (17
kecamatan) dan Jawa Timur (11 Kecamatan). Pencapaian progress tercepat
yaitu sampai pada proses MAD Alokasi Dana secara Nasional sebanyak 16
Propinsi dengan rincian 2 Kecamatan di Propinsi Jawa Barat dan 14
Kecamatan di Propinsi NTT.
Tabel 1.
Kemajuan Kegiatan PNPM-Generasi 2007 per 30 Juli 2008

Halaman 33 dari 71

Musdes
Pertanggungjawaban

Pencairan Dana
APBN dari KPPN

Pencairan Dana
APBD dari Kasda

Musdes
Penetapan Kegiatan

Musdus
Sosialisasi

MAD
Alokasi Dana

Pelatihan
FD

Jawa Barat
Jawa Timur
NTT
Sulawesi Utara
Gorontalo
Total 5 Provinsi

Musdes
Sosialisasi

1
2
3
4
5

Nama Provinsi

Jml
Kec

MAD
Sosialisasi

No.

Diskusi Terarah
Kelompok Perempuan

Jumlah Kecamatan Yang Telah Melaksanakan Tahap Kegiatan Hingga 100%

45

45

45

45

45

45

45

34

45

18

45

36
32
2

36
32
2

36
32
2

36
32
2

36
32
2

36
32
2

36
32
2

30
30
2

36
25
2

16
10
2

36
32
2

14

14

14

14

14

14

14

12

14

13

14

129

129

129

129

129

129

129

108

122

59

129

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Tabel 2.
Kemajuan Kegiatan PNPM-Generasi 2008 per 30 Juli 2008

Musdes
Sosialisasi

Pelatihan
FD

Musdus
Sosialisasi

Diskusi Terarah Kelompok


Perempuan

MAD
Alokasi Dana

Musdes
Penetapan Kegiatan

Pencairan Dana
APBD dari Kasda

Pencairan Dana
APBN dari KPPN

Jawa Barat

28

28

28

24

17

Jw Timur

36

36

35

21

11

NTT

36

30

32

30

29

14

MAD Sosialisasi
Tahun Kedua

Nama
Provinsi

Musdes
Pertanggungjawaban

No.

MAD
Sosialisasi

Jumlah Kecamatan Yang Telah Melaksanakan Tahap Kegiatan Hingga 100%

72

50

36
3

Jml
Kec

Sulut

Gorontalo

13

12

15

Total 5 Provinsi

116

109

101

83

61

16

176

3.8.2.3. Partisipasi
Tingkat Partisipasi yang dilihat pada bulan ini, masih sama seperti pada
Bulan bulan sebelumnya yaitu dimana analisis difokuskan pada jumlah
kaum perempuan (Prmp) dan rumah tangga miskin (RTM) yang
berpartisipasi pada setiap proses kegiatan. Data yang akan ditampilkan
dalam bentuk prosentase (lihat Tabel 4.) pada tiga tahapan pertemuan
yang penting dari setiap provinsi, yaitu Tingkat Kecamatan, Desa, dan
Dusun.
Dari data menunjukan, tingkat kehadiran Perempuan pada pertemuan
FGD di tingkat Dusun lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehadiran
perempuan pada pertemuan yang dilakukan di tingkat desa dan
kecamatan. Hal ini didukung dengan data yang ditampilkan pada Tabel 4
(lihat juga Grafik 1 dan 2). Bila dilihat dari tiga tingkatan, kehadiran
perempuan dan keluarga miskin pada pertemuan yang dilakukan di
tingkat dusun (88.70%, 67.48%) umumnya jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pertemuan yang dilakukan di tingkat desa (50.82%, 57.74%) dan
kecamatan (48.14%, 37.64%).
Tabel 3.a.
Pemantauan Partisipasi Masyarakat PNPM-Generasi 2007 per 30 Juli 2008
No
.

Nama
Provinsi

1
2
3

MAD Sosialisasi

Musdes Sosialisasi

Jawa Barat

1882

1548

605

13346

J. Timur

1678

1550

441

11115

NTT

1586

1344

2214

Halaman 34 dari 71

13947

P
1122
5
1193
8
1448
5

M
8135
9608
2453
9

Musdus Sosialisasi
L
2267
1
2332
8
2542
0

FGD-Kel Perempuan

Rapat TPK 1

66622

42480

7199

68162

44380

3092

4668

1112

50000

41569

9363

64271

46552

2640

4005

1390

42756

63597

2853

46850

43794

3391

3467

5920

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Sulut

61

96

1019

Gorontalo

568

823

932

3555

6250

42982

4441
4

Total 5 Provinsi

5775

5361

4192

516

304

446

3349

1532

285

7880

4900

5046
6

7676
5

2437

19280

20127

6062

182007

16930
5

25762

979

61

287

20585

18204

522

1679

1703

20230
5

15390
9

9706

14106

10125

Tabel 3.b.
Pemantauan Partisipasi Masyarakat PNPM-Generasi 2007 per 30 Juli 2008
MAD Alokasi Dana

Nama
Provinsi

Rapat TPK 2

Musdes Penetapan

Musdes
Tanggungjawab

Rapat TPK 3

Jawa Barat

1815

2396

800

2909

4659

1183

7793

10968

5951

2979

4685

1443

2644

3023

2575

Jatim

2015

2266

1119

2390

3814

1091

8532

12499

7965

2945

4854

1631

6454

6363

7339

NTT

1730

1641

2543

3029

3796

6035

8614

13896

19988

3830

4246

6141

5675

7724

11497

Sulut

56

148

58

273

97

924

739

1329

434

Gorontalo

405

768

839

677

1701

1465

2677

7299

6376

1283

2118

2558

4246

6919

8225

Total 5 Provinsi

6021

7219

5301

9063

1424
3

9774

2771
3

45586

40280

11037

15903

11773

19758

25358

30070

Tabel 4.
Prosentase Tingkat Kehadiran Perempuan dan Keluarga Miskin
Dalam Pertemuan Tingkat Kecamatan-Desa-Dusun, 30 Juli 2008
MAD SOS
MD SOS
FGD
Nama Provinsi
Prmp
RTM
Prmp
RTM
Prmp
RTM

No.
1
2
3
4
5

Jawa Barat
Jawa Timur
Nusa Tenggara
Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Total 5 Provinsi

45.13
52,93

17.64
13.66

45.68
51.79

33.11
41.68

90.45
87.28

58.89
63.22

45.87

75.56

50.95

86.31

94.26

88.11

61.15
59.17
52.85

0.00
67.00
34.77

33.62
63.74
49.16

19.80
80.37
52.25

89.53
77.25
87.75

35.97
68.32
62.73

Grafik 1.

Prosentase Tingkat Kehadiran Perempuan


Dalam Pertemuan Tingkat Kecamatan-Desa-Dusun 30 Juli 2008
100
80
60

MAD Sos
MD Sos

40

FGD

20
0
Jabar

Halaman 35 dari 71

Jatim

NTT

Sulut

Grtl

Total

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Grafik 2.
Prosentase Tingkat Kehadiran Keluarga Miskin Dalam Pertemuan
Tingkat Kecamatan-Desa-Dusun 30 Juni 2008
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

MAD Sos
MD Sos
FGD

Jabar

Jatim

NTT

Sulut

Grtalo

Total

3.8.3. Monitoring
Uraian dari masing-masing kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Misi Bank Dunia
Dari hasil Misi Bank Dunia yang telah dilakukan, maka ada beberapa
Rekomendasi yang disampaikan, antara lain:

Penguatan terhadap FK perlu dilakukan, khususnya terkait dengan


Penjelasan Teknis Program dan perubahan-perubahan yang ada.
Penguatan khusus perlu dilakukan untuk Provinsi Gorontalo yang
harus langsung di fasilitasi oleh NMC, sedangkan provinsi lainnya
cukup dengan Faskab. Penguatan ini pada bulan pelaporan belum
dapat dilaksanakan dikarenakan selain kesibukan persiapan
pelatihan penyegaran dan rapimnas juga adanya kendala operasional
di pusat dan propinsi

Pengadaan Assistant MIS-NMC dan S-MIS NTT perlu segera


dilakukan, hal ini terkait dengan pengadaan dan pengolahan data
yang sudah terkumpul. Pada bulan pelaporan belum dapat
dilaksanakan, dan direncanakan pada bulan Agustus

2. Kondisi Konsultan
Akibat tunjangan dan biaya operasional FK selama tiga (3) bulan belum
terbayar di bulan April-Juni, pada beberapa provinsi telah terjadi
kekosongan FK. Kekosongan ini ada yang diakibatkan FK yang
mengundurkan diri (seperti di Kabupaten TTU-NTT), dan ada juga
karena di PHK karena indisipliner dengan alasan belum adanya
tunjangan dan biaya operasional FK tidak melakukan pendampingan di
masyarakat. Pendataan kondisi konsultan ini dilakukan pada akhir Juli.

Halaman 36 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Adapun pendataannya adalah sebagai berikut.


Provinsi

Jumlah
Kecamatan

Jumlah Tersedia
FK
FT

FK

Jumlah Kekosongan
FT
Lokasi Baru

Jawa Barat

72

50

33

58

Jawa Timur

50

40

28

NTT

36

31

30

Gorontalo

15

23

Sulawesi Utara

3. Kemajuan Kondisi Kecamatan Bermasalah


Setelah surat dari PMD terkait dengan Rekomendasi hasil Evaluasi
terhadap Kecamatan Bermasalah keluar pada tanggal 28 Mei 2008, maka
NMC mengeluarkan rekomendasi melalui Nota Dinas yang isinya
mencakup lokasi tugas dan dokumen yang harus diserahterimakan.
Pada Bulan Pelaporan telah dikeluarkan Surat Keputusan nomor
414.2/1852/PMD tertanggal 23 Juli 2008 terkait dengan Kecamatan
Bermasalah dimana Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Rajagaluh
Kabupaten Sukabumi sebagai Kecamatan bermasalah tahun 2008
sehingga dikeluarkan dari Kecamatan sasaran Pilot Generasi Tahun
Kedua
4. Perkembangan Usulan Yang Didanaii
Perkembangan Usulan Kegiatan yang didanai oleh program, merupakan
bagian penting yang akan selalu dilaporkan dalam setiap monitoring
pada setiap bulannya, namun pada bulan pelaporan belum dapat
disajikan mengingat sistem pelaporan dari lapangan yang tidak seragam.
Data usulan kegiatan yang sudah terdanai ini sebenarnya sudah ada dari
provinsi sejak bulan Maret/April, tetapi karena format yang dilaporkan
berbeda-beda, maka laporan tersebut tidak dapat disajikan secara utuh.
Berdasarkan laporan dari lima Kantor Manajemen Provinsi (KMProvinsi) PNPM MP yang menjadi lokasi PNPM Generasi, per Desember
2007, semua lokasi generasi telah menyerap 98,94 % dana Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) yang disediakan sejak Juli 2007, sesuai
target yang ditetapkan. BLM PNPM Generasi lebih banyak dimanfaatkan
masyarakat untuk mendanai kegiatan kesehatan
dan kegiatan
Pendidikan sebagai pendukung 12 indikator yang telah ditetapkan.

Halaman 37 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Tabel 5 . Tabel Pencairan Dana


Pencairan Dana

Keterangan

APBD

Total

APBN

Jumlah Kecamatan

129

129

Jumlah Desa terdanai

1.610

1.610

Alokasi Dana (miliar Rp)

22,425

104,800

127,225

Jmlh Dana tercairkan/ terserap


(miliar Rp)

22,425

103,450

125,875

Prosentase (%)

100,00

98,71

99

Keterlambatan penyerapan dana BLM terjadi di 2


kabupaten
(Manggarai dan Flores Timur) Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 1. Persentase Penggunaan Dana BLM

BESARAN DANA BLM UNTUK KEGIATAN KESEHATAN


DAN PENDIDIKAN

44%
56%

S kesehatan
S pendidikan

Kegiatan Kesehatan menyerap dana Rp 55,88 M atau 44 % dari total


dana, sedang kegiatan Pendidikan menyerap dana Rp 71,33 M atau 56 %
dari total dana.
Pemanfaatan kegiatan Pendidikan lebih besar
dibandingkan dengan kesehatan dikarenakan antara lain jenis kegiatan
pendidikan lebih berdampak langsung, mudah dilihat, mudah
difasilitasi, sebagai contoh : pemberian seragam, pemberian beasiswa,
dll. Dan penguasaan fasilitator dan kader masyarakat lebih menguasai
memfasilitasi bidang pendidikan daripada bidang Kesehatan.
Penyerapan dana penddidikan terbesar terjadi di NTT yakni 60 % dan
terendah di Jawa Barat sebesar 52 %. Sedang Penyerapan untuk kegiatan
Kesehatan terserap di Provinsi Jawa Barat sebesar 48 % dan terendah 35
% terdapat di Provinsi Sulawesi Utara seperti pada tabel berikut :

Halaman 38 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Tabel 6 . Rekapitulasi Penggunaan Dana Untuk Kegiatan


Kesehatan Dan Pendidikan
Provinsi

Penggunaan Dana

 BLM (Rp)


 Kesehatan (Rp)

 Pendidikan (Rp)

Prosentase
Kese
Pendidi
hatan
kan

Jabar

44.875.000.000

21.714.765.547

23.164.603.472

48%

52%

Jatim

34.250.000.000

15.605.234.489

18.651.156.081

46%

54%

NTT

30.100.000.000

12.105.230.577

17.994.462.544

40%

60%
57%

Sulut
Gorontalo

1.750.000.000

749.333.237

996.398.045

43%

16.250.000.000

5.724.962.584

10.525.368.784

35%

65%

127.225.000.000

55.899.526.434

71.331.988.925

44%

56%

Gambar 2. Prosentase Penggunaan dana


untuk kegiatan Bidang Kesehatan
BESARAN PENGGUNAAN DANA BLM UNTUK KESEHATAN
PER PROVINSI LOKASI PNPM GENERASI

10%
1%

Jabar
39%

22%

Jatim
NTT
Sulut
Gorontalo

28%

Jika dilihat per provinsi kegiatan kesehatan terserap paling besar yakni
39 % berada di Provinsi Jawa Barat dan penyerapan terendah di Provinsi
Sulawesi Utara. Penyebab rendahnya usulan kegiatan kesehatan karena
belum optimalnya fasilitasi di bidang kesehatan yang dilakukan oleh
kader dan fasilitator. Koordinasi dengan penyedia layanan kesehatan
juga menyebabkan kurangnya usulan kegiatan kesehatan.

Halaman 39 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Gambar 3. Presentase Penggunaan dana


untuk kegiatan bidang Pendidikan
BESARAN PENGGUNAAN DANA BLM UNTUK KEGIATAN
PENDIDIKAN PER PROPINSI LOKASI PNPM GENERASI

15%
1%

33%

Jabar
Jatim
NTT

25%

Sulut
Gorontalo
26%

Sedang kegiatan bidang Pendidikan terbesar terserap di Jawa Barat


dengan 33 % dari total penyerapan dana untuk Pendidikan dan terendah
terjadi di Provinsi Sulawesi Utara.
Pendidikan juga terbanyak di Jawa Barat mengingat banyak usulan yang
mudah dilaksanakan dan dpertanggungjawabkan secara administrasi,
demikian juga dengan Sulawesi Utara yang penyerapan dananya rendah
yakni hanya 1 %. Ketidak optimalan fasilitasi oleh Fasilitator dan kader
desa, masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang permasalahan
pendidikan menyebabkan usualan dipilih yang mudah dilaksanakan dan
diadministrasikan.
5. Hasil Pt Duta Askona
Telah
dilaksanakan
beberapa kali pertemuan
dan koordinasi dengan PT
Duta
Askona
selaku
Konsultan rekanan WB
yang mengelola Database
Generasi,
maka
telah
terjadi beberapa kesepa
katan yang telah tertuang
dalam setiap notulensi
yang disampaikan.
Selain
dalam

itu, mekanisme
mengelola WEB

Halaman 40 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

juga sudah diputuskan secara bersama. NMC dalam hal ini mempunyai
wewenang dalam hal: melakukan penginputan data, melakukan
penghapusan, perbaikan, mengecek laporan, analisa laporan, dan
melakukan inport data. Hasil koordinasi dengan Tim Generasi dan
rekomendasi World Bank dimana sistem penginputan data pelaporan
sedang dirancang oleh pihak rekanan World Bank dalam hal ini PT.
DAG (Data Astakona Girinda) maka sistem progen yang selama ini
dilakukan diberhentikan mulai bulan Juli. Proses perancangan MIS
diperkirakan dapat di uji coba di bulan Agustus yang akan datang
3.8.4. Masalah Dan Rekomendasi
Permasalahan yang dihadapi dalam dua bulan belakang ini pada dasarnya
sama, antara lain:
1. Telah dilaksanakan seleksi aktif calon FK namun belum adanya
tindaklanjut pelatihan bagi calon FK baik untuk lokasi baru maupun
lokasi lama sehingga dikhawatirkan calon-calon tersebut sudah tidak
ada lagi ditempat dan mempengaruhi progres pelaksanaan karena
kekosongan fasilitator.
2. Terlambatnya dana operasinal konsultan di Propinsi dan Pusat sehingga
belum terlaksananya tindak lanjut penguatan kapasitas fasilitator akan
mempengaruhi kapasitas fasilitasi dan monitoring evaluasi
3. Keterbatasan tenaga MIS karena belum adanya Assisten MIS NMC,
menyebabkan beberapa data yang sudah diterima oleh NMC mengalami
kendala pengolahan, sehingga banyak data-data yang belum bisa di
laporkan.
4. Belum seragamnya sistem pelaporan dan progen yang dihentikan akan
menyebabkan keterlambatan pelaporan dan banyaknya data yang sudah
dilakukan dan belum dapat disajikannya dengan baik, sebab belum
adanya program yang dapat mendukung untuk menampilkan hasil
minimum pencapaian dan usulan kegiatan yang terdanai secara utuh.
Berdasarkan masalah yang ada, maka rekomendasi yang dapat disampaikan
adalah sebagai berikut.
1. Segera dilakukan pelatihan pra tugas untuk posisi kosong dan lokasi
baru Perlu dilakukan dorongan terhadap pihak-pihak pengambil
keputusan, khususnya yang berkaitan dengan pendanaan pelatihan agar
mekanisme pekerjaan tidak terhambat.
2. Proses adendum yang berkaitan dengan operasional segera ditindak
lanjuti oleh pihak terkait sehingga proses di lapangan bisa segera
ditindaklanjuti (penguatan kapasitas FK khususnya Gorontalo)
3. Perlu segera dilakukan rekrutmen terhadap Ass. MIS Generasi di pusat
dan MIS Generasi NTT yang secara penuh menangani Program Generasi
PT Duta Askona selaku Konsultan yang merancang sistem penginputan data,
segera menyelesaikan program MIS dan melakukan pelatihan bagi konsultan di
provinsi dan kabupaten, sehingga program tersebut dapat segera diaplikasikan
dilapangan.

Halaman 41 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

IV. PENGENDALIAN PROGRAM


4.1.

UNIT PENGENDALIAN KINERJA KONSULTAN

Gambaran Umum
Unit Pengendalian Kinerja dan Penempatan di KM-Nasional bertanggung
jawab atas hal-hal pengelolaan konsultan mencakup mobilisasi, relokasi,
pemutusan hubungan kerja, pengunduran diri konsultan, selain itu
bertanggung jawab juga atas evaluasi kinerja konsultan lapang, dan
rekruitmen. Sedangkan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya adalah :
1. Menyusun panduan pengembangan, penempatan, rekruitmen, dan
evaliasi kinerja;
2. Memantau pelaksanaan pengembangan, penempatan, rekruitmen, dan
evaluasi kinerja;
3. Mengevaluasi pelaksanaan pengembangan, penempatan, rekruitmen,
dan evaluasi kinerja;
4. Memberikan pedoman perbaikan pengembangan, penempatan,
rekruitmen, dan evaluasi kinerja;
5. Mengelola pengendalian kinerja Konsultan Manajemen Provinsi (KMProvinsi);
6. Memantau pengendalian kinerja fasilitator di kabupaten dan di
kecamatan;
7. Mengelola pelaksanaan evaluasi kinerja Konsultan Individu Manajemen
Nasional (KM-Nasional), dan Konsultan Individu Manajemen Provinsi
(KM-Provinsi);
8. Menyusun rekomendasi perbaikan pengendalian kinerja konsultan;
9. Menyusun laporan pengendalian kinerja konsultan dan fasilitator;
10. Menyusun laporan periodik/bulanan.
Dari tugas pokok dan fungsi tersebut Unit Pengendalian Kinerja dan
Penempatan berusaha untuk menyajikan pandua evaluasi kinerja,
mobilisasi, relokasi, dan rekruitmen konsultan, selain itu setiap satu bualan
sekali melakukan pembaharuan data menyangkut pemetaan konsultan,
rekapitulasi konsultan, cadangan konsultan, daftar kekosongan konsultan,
dan rekruitmen konsultan.
Pelaksanaan Tugas
Kegiatan Unit Pengendalian Kinerja dan Penempatan pada bulan Juli 2008,
dalam menjalankan tugas pokoknya adalah :
1. Pengolahan evaluasi kinerja triwulan II tahun 2008 untuk KM-Nasional
dan KM-Provinsi
2. Pekerjaan rutin seperti memeriksa surat menyurat yang berkaitan
dengan rekomendasi atau post review kepada Pejabat Penanggung Jawab
Kegiatan Satker Khusus PNPM Mandiri Perdesaan, Ditjen. PMD tentang
Halaman 42 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

penempatan dan atau mobilisasi konsultan, relokasi, penggantian


konsultan, pengunduran diri, cuti tahunan, pemutusan hubungan kerja
konsultan yang melanggar kode etik ataupun indisipliner.
3. Melakukan koordinasi dengan KM-Provinsi dalam persiapan dan
pelaksanaan rekruitmen fasilitator tahun 2008
4. Melakukan pengendalian jadwal seleksi aktif fasilitator tahun 2008
5. Melakukan koordinasi dengan unit KM-Nasional mengenai pelanggraan
kode etik maupun yang menyangkut konsultan dan fasilitator
6. Mengupdate daftar konsultan KM-Nasional dan Provinsi
7. Melakukan koordinasi dengan KM-Provinsi mengenai pengiriman
evaluasi kinerja triwulan II 2008
8. Memperbaharui rekapitulasi analisa kebutuhan konsultan PNPM
Mandiri Perdesaan
9. Memperbaharui, memvalidasi, dan merekap data konsultan yang
meliputi: pemetaan, kekosongan, cadangan konsultan baik di KMNasional, KM-Provinsi, dan Konsultan Lapang
10. Mengupdate data black list dan kategori C konsultan
11. Membuat Laporan Bulanan
Rekapitulasi hasil dari pelaksaan tugas dan tanggung jawab Unit
Pengendalian Kinerja dan Penempatan, berkaitan dengan perkembangan
informasi mengenai pengelolaan konsultan PNPM Mandiri Perdesaan pada
bulan Juli 2008, adalah sebagai berikut :
Perkembangan Jumlah Konsultan Yang Bertugas
Konsultan aktif yang bertugas sampai 1 Agustus 2008 berjumlah 6.560 orang
dari jumlah quota sebanyak 7.298 orang, sehingga jumlah kekosongan
konsultan sebanyak 738 orang. Secara umum terjadi penurunan jumlah
konsultan yang bertugas (konsultan aktif) pada bulan sebelumnya dari 6.624
orang menjadi 6.560 orang, hal ini disebabkan terjandi pemutusan
hubungan kerja (karena indisipliner atau pelanggaran kode etik) maupun
pengunduran diri konsultan/fasilitator. Quota konsultan/fasilitator pada
bulan Juli 2008 mengalami penurunan dari 7.329 posisi menjadi 7.298 posisi,
hal ini di beberapa provinsi mengalami pengurangan jumlah kecamatan
karena alokasi cost sharing tidak tersedia dan termasuk kecamatan
bermasalah seperti di provinsi Riau 7 kecamatn, Kalimantan Tengah 4
kecamatan, dan Sulawesi Utara 1 kecamatan
Secara rinci jumlah quota, konsultan terisi, dan kekosongan konsultan dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
No

Posisi

Quota

Terisi

Koson
g

53

35

18

Konsultan Manajemen Nasional Pusat

Konsultan Manajemen Nasional Regional

28

23

Konsultan Manajemen Provinsi

187

161

26

Halaman 43 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Fasilitator Kabupaten (F-Kab.)

355

354

Fasilitator Teknik Kabupaten (FT-Kab)

357

348

Asisten Fasilitator Kabupaten (Ass. F-Kab.)

Pendamping UPK (PUPK)

79

52

27

Fasilitator Kecamatan (FK)

3.085

2.977

108

Fasilitator Teknik (FT)

2.708

2.289

419

10

Fasilitator Kecamatan Generasi (FK Gn.)

196

142

54

11

Fasilitator Teknik Generasi (FT Gn.)

160

99

61

12

Fasilitator Informasi (FI)

45

37

13

Fasilitator Kecamatan Agribisnis Perdesaan (FK AP)

24

22

14

Fasilitator Kecamatan Pendididkan (FKPn)

19

19

7.298

6.560

738

Jumlah

Lokasi Kosong dan Penyebab Kekosongan


a. Kekosongan KM-Nasional dan KM-Provinsi
Kekosongan konsulta di KM-Nasional Pusat terdapat 18 posisi, KMNasional Regional/Wilayah terdapat 5 posisi, hal ini terjadi penambahan
kekosongan di KM-Nasional sebanyak 1 orang yaitu Asisten Sarana
Prasarana Perdesaan, dengan alasan PHK Indisipliner dan KM-Nasional
Regional sebanyak 2 orang yaitu Spesialis Fasilitator Training dan
Spesialis Audit Keuangan Wilayah. Sedangkan kekosongan di KMProvinsi terdapat 26 posisi, dimana terjadi penambahan kekosongan 1
orang karena PHK Indisipliner yaitu Spesialis Teknik Sipil Pulau Nias
Sumatera Utara.
Secara lengkap kekosongan di KM-Nasional dan KM-Provinsi adalalah
sebagai berikut :
No

Posisi
Kosong

Posisi Kosong

KM NASIONAL PUSAT
1
Advisor Audit Keauangan Internal Pasca Bencana
2
Koordinator Bidang Pengembangan Program
3
Koordinator Wilayah I/II/III/IV/V
4
Senior Spesialis MIS
5
Spesialis Pengendalian Kinerja dan Penempatan
6
Spesialis Partisipasi Perempuan
7
Spesialis PNPM Generasi
8
Asisten Pengendalian Kinerja dan Penempatan
9
Asisten Team Leader 1
10
Asisten Pilot Project P2SPP
11
Asisten MIS PNPM Generasi
12
Asisten Pelatihan Masyarakat
13
Asisten Manajemen Data
14
Asisten Sarana Prasarana Perdesaan
Jumlah 1
KM NASIONAL REGIONAL/WILAYAH
1
Spesialis Fasilitator Training
2
Spesialis Audit Keuangan Wilayah

Halaman 44 dari 71

1
1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
3
1

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No
3

Posisi
Kosong

Posisi Kosong
Spesialis Kredit Keuangan Mikro Wilayah III
Jumlah 2

1
5

Jumlah 3
Total = (Jumlah 1 + 2 + 3)

2
7
1
2
6
1
1
1
3
2
26
49

KM PROVINSI
1
Deputy Koordinator Provinsi
2
Spesialis MIS PNPM Mandiri Perdesaan
3
Spesialis MIS PNPM Generasi
4
Spesialis Penanganan Pengaduan dan Masalah
5
Spesialis Finance Mangement Support
6
Spesialis Infrastruktur
7
Spesialis Disbursement Officer Pulau Nias
8
Spesialis Teknik Sipil Pulau Nias
9
Pembimbing Teknik
10
Asisten MIS PNPM Mandiri Perdesaan

Penyebab masih terjadinya kekosongan baik di KM-Nasional maupun di


KM-Provinsi dikarenakan restrukturisasi pada akhir tahun 2007 masih
belum terisi semua dan telah terjadinya pengunduran diri juga
pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap konsultan. Selain itu masih
belum terpenuhinya pengisian kekosongan dari hasil seleksi aktif yang
sudah dilaksanakan tahun 2007, sedangkan seleksi aktif yang sudah
dilaksanakan tahun 2008 belum bisa memenuhi kebutuhan kekosongan
yang ada, sehingga tidak akan mengurangi kekosongan terutama di KMNasional, karena seleksi aktif yang diselenggarakan hanya untuk
mengisi posisi di KM-Provinsi. Pada bulan Juni 2008 belum ada lagi
seleksi meskipun shortlis untuk posisi di KM-Provinsi sudah dikirim ke
Satker Pusat untuk segera dilakukan seleksi aktif, namun sampai saat ini
belum ada kepastian pelaksanaan seleksi aktif.

b. Kekosongan Konsultan Lapang


Kekosongan konsultan lapang sampai 1 Agustus 2008 yang terbanyak
lima posisi teratas secara berurutan terdapat di Provinsi Papua 205
posisi, Jawa Barat 83 posisi, Nanggroe Aceh Darussalam 59 posisi,
Sumatera Utara (Daratan 26 posisi dan Pulau Nias 16 posisi) 42 posisi,
dan Jawa timur 38 posisi. Posisi 5 provinsi teratas yang mempunyai
kekosongan terbanyak pada bulan ini tidak mengalami perubahan posisi
dari bulan sebelumnya.
Pada umumnya semua provinsi yang
mempunyai kekosongan paling banyak pada bulan ini semuanya
mengalami penambahan kekosongan, hal terjadi karena adanya
pengunduran diri dan pemutusan hubungan kerja sedangkan cadangan
yang ada tidak tersedia. Sedangkan provinsi yang tidak mempunyai
kekosongan sama sekali ada di 3 provinsi yaitu Lampung, D.I.
Yogyakarta, dan Bali.

Halaman 45 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Kekosongan konsultan lapang pada bulan Juli 2008 umumnya


mengalami peningkatan kekosongan di 20 provinsi, sedangkan yang
tetap di 8 provinsi, dan 4 provinsi mengalami penurunan kekosongan.
Melihat kondisi tersebut, maka selama bulan Juli 2008 kecenderungan
penambahan kekosongan hampir merata disetiap provinsi dan provinsi
yang mengalami penambahan kekosongan paling banyak dari bulan
sebelumnya yaitu Provinsi NAD, Sumatera Utara, dan Kalimantan
Timur, sedangkan Provinsi Riau, NTT, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah mengalami penurunan kekosongan konsultan
lapang.
Dibandingkan bulan sebelumnya kekosongan konsultan lapang
mengalami peningkatan yaitu dari 660 posisi menjadi 689 posisi. Hal ini
menunjukan pada empat bulan terakhir ini kekosongan konsultan
lapang terus mengalami peningkatan, penyebabnya adalah dibeberapa
provinsi tidak mempunyai cadangan untuk mengisi fasilitator yang
mengundurkan diri dan terkena PHK, sehingga kekosongan menjadi
bertambah.
Posisi yang tidak mempunyai kekosongan sama sekali adalah untuk
posisi Asisten F-Kab. dan FKPn, berikut ini tabel kekosongan konsultan
lapang adalah sebagai berikut :
FKab
0

FTKab
0

PUPK
2

Sumut P. Nias

Sumut Daratan

Sumbar

No

Provinsi

NAD

2
3

26

FK
Gn
0

FT
Gn
0

FK
AP
0

15

16

20

26

2
15

FK

FT

24
0

FI

Jml
59

Jambi

Riau

Kepri

10

Bengkulu

12

Babel

Sumsel

10

Lampung

11

Banten

12

Jawa Barat

13

31

34

83

13

Jawa Tengah

14

DI. Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

19

38

16

Bali

17

NTB

18

NTT

20

19

Kalbar

20

Kalsel

21

Kalteng

19

29

22

Kaltim

14

10

27

23

Sulsel

24

Sultra

Halaman 46 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No

Provinsi

25

Sulteng

FKab
0

FTKab
1

PUPK
1

FK
Gn
0

FT
Gn
0

FK

FT

FK
AP
0

FI

Jml
3

26

Sulut

13

27

Sulbar

13
3

28

Gorontalo

29

Malut

10

30

Maluku

11

31

Papua

24

181

205

32

Papua Barat

10

26

36

27

108

419

54

61

689

Jumlah

Hasil identifikasi dari kekosongan yang ada, maka dapat kita


klasifikasikan lokasi atau kecamatan yang tidak ada fasilitatornya sebagai
berikut :
1.

Lokasi atau kecamatan yang tidak ada sama sekali fasilitator (Baik FK
maupun FT), adalah :
Lokasi PNPM Mandiri Perdesaan : 12 Kecamatan
Lokasi PNPM Generasi : 48 Kecamatan

2.

Lokasi atau kecamatan yang hanya mempunyai 1 fasilitator


Lokasi PNPM Mandiri Perdesaan : 284 Kecamatan
Lokasi PNPM Generasi : 19 Kecamatan
Lokasi Pilot Pendidikan : 3 Kecamatan

Lokasi yang tidak ada sama sekali fasilitator pada lokasi PNPM Mandiri
Perdesaan disebabkan fasilitator yang ditempatkan telah mengundurkan
diri atau di PHK karena indisipliner maupun pelanggaran kode etik,
sedangkan untuk di lokasi PNPM Generasi kekosongan terjadi karena
pada tanggal 18 Mei 2008 Dirjen PMD mengeluarkan surat untuk
penambahan lokasi tahun 2008 dimana penambahanya adalah Provinsi
Jawa Barat 29 kecamatan, Jawa Timur 14 kecamatan, NTT 4 kec, Sulawesi
Utara 1 kecamatan, dan Gorontalo 1 kecamatan.
Sehingga sampai saat ini belum ada pengisian kekosongan lokasi
tambahan tersebut.
Sedangkan lokasi yang hanya mempunyai 1
fasilitator penyebabnya karena hasil rekrutmen tahun 2008 belum bisa
memenuhi kebutuhan untuk mengisi kekosongan tersebut dan sampai
saat ini belum dilakukan rekruitmen.
Berikut tabel jumlah kecamatan yang tidak ada fasilitatornya per provinsi
adalah sebagai berikut :

Halaman 47 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Provinsi
Nanggroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara P. Nias
Sumatera Utara Daratan
Sumatera Barat
Jambi
Riau
Kepulaua Riau
Bengkulu
Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI. Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Gorontalo
Maluku Utara
Maluku
Papua
Papua Barat

Jumlah

Jumlah Kecamatan
Tidak Ada Fasilitator
Hanya Ada 1 Fasilitator
PNPM PNPM
PNPM PNPM
Pilot
Jumla
Jumlah
MP
Gen.
MP
Gen.
Pend.
h
0

50

50

0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29
0
0
14
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
29
0
0
14
0
0
5
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1

13
23
2
14
5
9
10
6
8
0
2
16
1
0
1
0
1
5
8
6
27
8
5
8
1
10
2
3
9
10
17
4

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
7
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0

13
23
2
14
5
9
10
6
8
0
2
23
1
0
8
0
1
6
8
6
27
8
5
8
1
13
2
7
9
10
183
27

12

48

60

284

19

306

Kekosongan konsultan baik di tingkat KM-Nasional, KM-Provinsi, dan


Konsultan Lapang terus diupayakan untuk pengisiannya, dengan cara sebagai
berikut :
1. Telah melakukan kembali pembukaan lowongan untuk mengisi kekosongan
di KM-Provinsi yang di koordinir oleh Perusahaan Pengelola Administrasi
(PT. Amythas Experts & Associates) yang sampai saat ini sudah dalam
tahapan pengajuan short list ke Satker, meskipun untuk kekosongan di KMNasional belum ada upaya untuk melakukan pembukaan lowongan
kembali;

Halaman 48 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

2. Untuk mengisi kekosongan F-Kab. dan FT-Kab. dilakukannya promosi


fasilitator yang berasal dari fasilitator (FK/FT) yang telah mempunyai
kualifikasi dan hasil evaluasi kinerja baik;
3. Diupayakan untuk melakukan relokasi lintas provinsi apabila
dimungkinkan, dengan secara rutin setiap bulan memberikan informasi
kepada seluruh provinsi atas ketersediaan cadangan konsultan/fasilitator
disemua provinsi;
4. Apabila dari langkah-langkah tersebut diatas masih tidak bisa terpenuhi
maka provinsi akan melakukan rekruitmen kembali dibuka di beberapa
media.
c. Perkembangan Jumlah Cadangan Konsultan Lapang
Perkembangan jumlah cadangan selama bulan Juli 2008 adalah berasal dari
hasil pelatihan yang belum di mobilisasi dan hasil pelatihan pratugas tahun
2008. Jumlah cadangan secara nasional apabila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya cenderung mengalami penurunan, hal ini dikarenakan sebagian
cadangan yang ada sudah dimobilisasikan ke lokasi yang kosong.
Secara nasional cadangan Pendamping UPK dan FT tidak bisa memenuhi
kebutuhan kekosongan yang ada pada bulan ini, kecuali untuk posisi FKab., FT-Kab., FK, dan FK AP cadangan yang ada bisa memenuhi
kekosongan yang ada secara nasional, namun permasalahanya tidak semua
konsultan/fasilitator bersedia ditempatkan di provinsi lain. Cadangan yang
paling banyak terdapat untuk posisi FK yaitu 257 orang dan posisi yang
tidak ada cadangan sama sekali adalah untuk posisi Asisten F-Kab., FK Gn.,
FT Gn., FI, dan FKPn. Provinsi yang mempunyai cadangan yang paling
menonjol masih terdapat di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa
Tenggara Timur, sedangkan provinsi yang tidak mempunyai cadangan
sama sekali adalah Provinsi Sumatera Utara untuk Pulau Nias, Bangka
Belitung, Kalimantan Timur, Gorontalo, dan Papua.
Berikut adalah rekap cadangan fasilitator kabupaten/kecamatan dan
Pendamping UPK adalah sebagai berikut :
No

Provinsi

F-Kab.

FT-Kab.

P -UPK

FK

FT

FK AP

Nangroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara P. Nias

Sumatera Utara Daratan

15

Sumatera Barat

3
4

Jambi

Riau

Kepulauan Riau

Bengkulu

Bangaka Belitung

Sumatera Selatan

10

Lampung

11

11

Banten

12

Jawa Barat

13

13

Jawa Tengah

41

37

Halaman 49 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No

Provinsi

FT-Kab.

P -UPK

FK

FT

FK AP

14

DI. Yogyakarta

15

Jawa Timur

35

16

Bali

17

Nusa Tenggara Barat

18

Nusa Tenggara Timur

20

15

19

Kalimantan Barat

20

Kalimantan Selatan

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Timur

23

Sulawesi Selatan

22

24

Sulawesi Tenggara

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Utara

27

Sulawesi Barat

28

Gorontalo

29

Maluku Utara

30

Maluku

31

Papua

32

Papua Barat

Jumlah

d.

F-Kab.

24

29

15

257

88

Konsultan/Fasilitator yang Keluar dari Program


Kekosongan konsultan/fasilitator terjadi diakibatkan karena adanya
restrukturisasi di KM-Nasional dan KM-Provinsi, penambahan lokasi
pada tahun 2008, PHK (indisipliner atau kode etik), dan pengunduran
diri. Penyebab kekosongan konsultan akibat keluarnya dari program,
dapat
ditelusuri
dari
surat
PHK,
tidak
diperpanjang
kontrak/demobilisasi, dan pengunduran diri konsultan/fasilitator.
Jumlah konsultan yang keluar selama bulan Juli 2008 adalah berjumlah 10
orang dengan rincian adalah sebagai berikut :
Mengundurkan diri sebanyak 7 orang, yang terdiri dari :
KM-Nasional
: 2 orang
KM-Provinsi
: 1 orang
FT-Kab.
: 1 orang
FT Generasi
: 2 orang
FKPn
: 1 orang
PHK Indisipliner sebanyak 3 orang, yang terdiri dari :
FK
: 1 orang
FT
: 1 orang
FK Generasi
: 1 orang
Jumlah konsultan yang keluar pada periode Januari sampai dengan Juni
2008 secara kumulatif adalah:

Halaman 50 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No

Uraian

KMNas.

KMProv.

FKab.

FTKab.

FK

FT

FK
Gn
.

FT
Gn.

FK
Pn

FK
AP

Jml

PHK Indisipliner

11

15

PHK
Pelanggaran
Kode Etik

PHK Lemah Kinerja

10

12

22

Mengundurkan Diri

23

Demobilisasi/Tidak
diperpanjang Kontak

16

24

66

Jumlah

Konsultan/fasilitator keluar selama bulan Juli 2008 diatas dinyatakan yang


bersangkutan mengundurkan diri dari program.
Sedangkan untuk
konsultan/fasilitator keluar dengan alasan PHK indisipliner dan PHK
terlibat kode etik akan dimasukan kedalam black list konsultan, sedangkan
konsultan/fasilitator di PHK karena lemah kinerja akan dimasukan pada
daftar tidak layak bergabung lagi di PNPM Mandiri Perdesaan.
e.

Progres Pengisian Kekosongan Konsultan


Selama bulan Juli 2008 terjadi progres pengisian kekosongan konsultan
sebanyak 36 posisi, terutama progres terbanyak yaitu pada posisi FK dan
FT. Dibandingkan bulan sebelumnya progres pengisian kekosongan
mengalami peningkatan dari 10 posisi menjadi 36 posisi.
Peningkatan progres pengisian tidak terlalu signifikan karena tidak
berimbangnya antara penambahan kekosongan dengan pengisian
kekosongan, dimana progres pengisian kekosongan lebih kecil dari pada
jumlah kekosongan terus bertambah. Selain itu cadangan yang ada tidak
bisa memenuhi kebutuhan untuk mengisi kekosongan yang terjadi bahkan
pada umumnya dibeberapa provinsi tidak mempunyai cadangan sama
sekali.
Berikut ini adalah tabel kekosongan dan progres pengisian kekosongan
konsultan/ fasilitator adalah sebagai berikui :
No

Posisi

Kekosongan
Per 1 Juli 2008
(orang)

Progres Pengisian
Selama Juli 2008
(orang)

Kekosongan
Per 1 Agustus
2008 (orang)

Konsultan Manajemen Nasional Pusat

17

18

Konsultan Manajemen Nasional Regional

Konsultan Manajemen Provinsi

25

26

Fasilitator Kabupaten (F-Kab.)

Fasilitator Teknik Kabupaten (FT-Kab.)

Asisten Fasilitator Kabulaten (Ass. F-Kab.)

Pendamping UPK

27

27

Fasilitator Kecamatan (FK)

97

12

108

Fasilitator Teknik (FT)

408

21

419

Halaman 51 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No

Posisi

Kekosongan
Per 1 Juli 2008
(orang)

Progres Pengisian
Selama Juli 2008
(orang)

Kekosongan
Per 1 Agustus
2008 (orang)

10

Fasilitator Kecamatan Generasi (FK Gn.)

52

54

11

Fasilitator Teknik Generasi (FT Gn.)

58

61

12

Fasilitator Informasi (FI)

13

Fasilitator
Kecamatan
Perdesaan (FK AP)

14

Fasilitator Kecamatan Pendidikan (FK Pn.)

705

36

738

Agribisnis

Jumlah

Pada bulan Juli 2008 posisi yang tidak mengalami progres pengisian
adalah posisi di KM-Nasional Jakarta, KM-Nasional Regional, KMProvinsi, F-Kab., Pendamping UPK, FK Gn., FT Gn., dan FI, hal ini terjadi
karena :
1. Kekosongan di KM-Nasional dan KM-Provinsi belum dilaksanakan
seleksi aktif, meskipun beberapa posisi sudah ada daftar pelamarnya
(longlist) dan shortlist di PPA PT. Amythas;
2. Tidak adanya cadangan dibeberapa provinsi;
3. Tidak adanya cadangan yang siap ditempatkan;
f.

Perkembangan Rekruitmen
Hasil seleksi pada bulan Maret 2008 untuk posisi di KM-Provinsi sudah
dilakukan mobilisasi untuk posisi Koordinator Provinsi, SMIS, dan
Pembimbing Teknik. Namun pengisian tersebut masih belum bisa
memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga telah dibuka kembali rekruitmen
untuk posisi di KM-Provinsi yaitu : SMIS, Ass. SMIS, Pembimbing Teknik,
Sp. FMS, Sp. Disbursemen Officer, SP2M, dan Sp. Training Regional pada
bulan Mei 2008.
Pembukaan lowongan telah dipublikasikan melalui media cetak nasional,
website, dan millis/email, sedangkan pengelolaannya dikelola oleh PT.
Amythas E & A. Namun pembukaan lowongan tersebut hanya untuk
posisi di tingkat KM-Provinsi dan KM-Regional, sedangkan untuk posisi di
KM-Nasional belum dilakukan rekruitmen, meskipun di tingkat KMNasional masih terjadi kekosongan. Sampai saat ini proses rekrutmen
masih pada tahap seleksi pasif dan shortlisnya sudah diajukan oleh PPA ke
Satker untuk diundang seleksi aktif, namun pengesahan shortlis belum ada
dari Satker Pusat.
Proses rekruitmen fasilitator kabupaten dan kecamatan sampai saat ini
sudah keluar surat dari Ditjen PMD nomor: 414.2/701/PNPMMDR/II/2008, tanggal 26 Juni 2008, Perihal rekruitmen fasilitator
kecamatan/teknik. Surat Dirjen menyebutkan semua provinsi untuk
segera melakukan rekruitmen untuk mengisi kekosongan dan cadangan
konsultan/fasilitator. Rekruitmen direncanakan akan dilaksanakan pada
bulan Juli Agustus 2008, dan diharapkan pada bulan September 2008
telah dilaksanakan pelatihan pratugas sehingga fasilitator dapat segera

Halaman 52 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

dimobilisasikan ke lokasi tugasnya. Sampai bulan akhir Juli 2008 sudah 17


provinsi yang telah melakukan seleksi aktif untuk pengisan posisi
fasilitator, sedangkan 5 provinsi (Lampung, Jawa Tengah, DIY, Bali, dan
NTB) menyatakan tidak akan melakukan rekruitmen karena cadangan
yang ada masih dapat memenuhi kekosongan yang ada. Beberapa provinsi
akan melaukan seleksi aktif di bulan Agustus 2008, sehingga pada bulan
September 2008 semua provinsi sudah melaksanakan seleksi aktif.
g.

Rekomendasi dan Surat Keluar


Sehubungan dengan banyaknya surat yang masuk dan untuk menunjang
melaksanakan tupoksinya, maka Unit Pengendalian Kinerja dan
Penempatan telah melakukan tindak lanjut atas tugas dan permasalahan
yang ada dengan membuat nota dinas maupun memorandum. Surat yang
keluar melalui Unit Pengendalian Kinerja dan Penempatan adalah :
1. Nota Dinas Nomor: 393/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 1 Juli
2008, perihal Rekomendasi Permohonan Cuti Tahunan atas nama Sdr.
Saifanur (Koordinator Provinsi Kalimantan Barat);
2. Nota Dinas Nomor: 393A/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 1 Juli
2008, perihal Rekomendasi Permohonan Cuti Tahunan atas nama Sdr.
Sdr. Handiyono (Kkordinator Provinsi Jawa Timur);
3. Nota Dinas Nomor: 397/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 10 Juli
2008,
perihal
Progres
Pengisian
dan
Posisi
Kekosongan
Konsultan/Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan sampai dengan 01 Juli
2008;
4. Nota Dinas Nomor: 397B/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 10 Juli
2008, perihal Rekomendasi Permohonan Cuti Tahunan atas nama Sdr I
Made Budi Astawa (Sp. Fasilitator Training Regional Sulut, Malut, dan
Gorontalo);
5. Nota Dinas Nomor: 399A/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 16 Juli
2008, perihal Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja atas nama Sdr.
Mohamad Amin (Koordinator Provinsi Riau);
6. Nota Dinas Nomor: 400/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 25 Juli
2008, perihal Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja atas nama Sdr.
Suparno (Sp. Training Regional Prov. Maluku);
7. Nota Dinas Nomor: 401A/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 31 Juli
2008, perihal Rekomendasi Pemutusan Hubungan Kerja atas nama sdr.
Isa Ashari (Spesialis Teknik Sipil Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara);
8. Nota Dinas Nomor: 401/KMN-PNPM PPK/VII/2008, tanggal 31 Juli
2008, perihal Rekomendasi Permohonan cuti tahunan atas nama Sdr.
Dodi Supria Sujadi (Spesialis Pemeriksaan Keuangan Internal Wilayah
V);

Halaman 53 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Surat yang keluar menyangkut rekomendasi cuti, Pemutusan hubungan


kerja, progres dan kekosongan konsultan/fasilitator yang dikirim ke Satker
Pusat.
Permasalahan
Permasalahn yang dihadapi selama bulan Juli 2008 pada umumnya masih
sama yang dihadapi pada bulan sebelumnya, meskipun antisipasi sudah
dilakukan. Berikut adalah permasalahan yang dihadapi selama bulan Juni
2008 :
1. Sering terjadinya keterlambatan pengiriman data daro provinsi, sehingga
menghambat target yang sudah dibuat
2. Masih terjadi kekosongan konsultan terutama untuk posisi Spesialis
Pengendalian Kinerja dan Penempatan, sehingga beban pekerjaan saat
ini dilimpahkan kepada asisten
3. Kekosongan konsultan di beberapa provinsi masih terjadi, sehingga akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan program
4. Masih terjadi kurangnya validasi data yang dikirim dari KM-Provinsi
5. Berbarengan dengan dekonsentrasi, untuk mendapatkan data black list
konsultan/ fasilitator belum berjalan sehingga belum terekapnya namanama konsultan yang termasuk pada black list.
Rekomendasi
Dari sekian permasalahan yang dihadapi selama bulan Mei 2008, maka
rekomendasi untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Membuat ceklist dan feed back ke provinsi melalui email dan telepon
atas pengiriman data yang sudah kita terima
2. Tetap melakukan komunikasi dan koordinasi kepada spesialis terdahulu
dan Team Leder dalam mengahadapi dan melaksanakan permasalahan
pekerjaan terutama yang menyangkut kebijakan.
3. Mengidentifikasi kekosongan secara rutin dan melaporkan hasil
identifikasi kekosongan ke Satker Pusat untuk segera melakukan
rekruitmen konsultan
4. Terus melakukan edit dan validasi data setiap kiriman data dari provinsi
sebelum data dipergunakan dan memberikan feed back ke KM-Provinsi
apabila terjadi data yang tidak akurat
5. Membuat sistem pengiriman informasi dengan KM-Provinsi, khusus
untuk black list konsultan/ fasilitator

Halaman 54 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

4.2.

UNIT PENANGANAN MASALAH

4.2.2. Gambaran Umum


Kegiatan pada bulan Juli 2008 lebih mengutamakan pada validasi
perekapan data base sesuai dengan surat Memorandun nomor 220/KMNPPK/HCU/VII/2008 perihal Rencana pelaksanaan perbaikan data matrik
laporan pengaduan dan masalah. Mengacu pada ketentuan surat
Memorandun KM Nasional tersebut, bahwa sifat dan jenis rekaparan
masalah akan dipisahkan berdasarkan tahun kejadian atau tahun
diketahui. Sehingga ketentuan dalam pelaporan Unit P2M perjuni akan
disesuaikan berdasarkan ketentuan tersebut, terutama matrik masalah
implementasi yang didasarkan pada tahun kejadian atau tahun diketahui.
Maka dari itu, kegiatan bulan ini terfokuskan untuk melakukan perbaikan
laporan sesuai dengan surat Memorandum tertanggal 11 Juni 2008.
Kemudian, ketentuan surat Memorandun KM Nasional tertanggal 11 Juni
2008, berimplikasi pada bentuk rekapan data base yang ada di Unit P2M
selama ini. Sehingga rekapan data base masalah harus disesuaikan dengan
ketentuan tersebut, terutama menyangkut validitas data base berdasarkan
tahun kejadian menyangkut data lampiran, meliputi: rekapan masalah;
sumber dan pelaku; jumlah penyimpangan dana; penanganan hukum; dan
masalah derajat empat.
Selain itu, kegiatan pada bulan ini, Unit P2M juga telah melakukan rapat
dengan pihak Bank Dunia khususnya menyangkut perihal penetapan
kecamatan bermasalah yang sudah diputuskan oleh Ditjen PMD Depdagri
melalui surat Keputusan nomor 414.2/1852/PMD tertanggal 23 Juni 2008.
Demikian pula, penanganan masalah yang diadukan/dilaporkan kepada
Unit P2M melalui SMS, Email, Surat, dan Telp. oleh masyarakat yang
harus segera ditangani oleh unit P2M, dengan klasifikasi jenjang
penanganan sesuai dari pokok masalah pengaduan; ada yang langsung
ditangani oleh NMC, ada pula masalah yang penanganannya diberikan
kepada masing-masing wilayah pengaduan (Korprov). Kemudian
membuat pelaporan, baik yang bersifat insidentil maupun laporan reguler
harus tetap dilakukan dalam rangka menunjang pelaporan bulanan Unit
P2M NMC secara keseluruhan untuk bulan Juli 2008.
Laporan penanganan masalah bulan Juli 2008, di beberapa provinsi masih
menggunakan laporan bulan sebelumnya (Juni 2008). Hal ini terjadi
karena sampai batas waktu yang ditentukan, provinsi tersebut belum
mengirimkan laporannya, sehingga progres penanganan untuk bulan ini
dianggap tidak ada. Provinsi yang tidak mengirimkan laporan tersebut
adalah: Gorontalo, Papua, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan provinsi
yang pengirimkan laporan terlambat adalah: Jawa Timur, Maluku Utara,
Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara (Nias), Sulawesi Selatan (revisi).

Halaman 55 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Dari beberapa laporan pengiriman provinsi masih banyak yang belum


melaporkan sesuai dengan surat Memorandum KM Nasional tertanggal 11
Juni 2008; di antara provinsi yang belum sesuai dengan rekapan matrik
masalah implementasi yang didasarkan pada tahun kejadian adalah:
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Bangka Belitung, Bengkulu,
Jambi, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku
Utara, Papua, dan Papua Barat.
a. Jumlah Masalah Berdasarkan Matrik Masalah
Secara nasional, jumlah masalah mengalami perubahan dari bulan
sebelumnya. Total masalah pada bulan Juli 2008 mengalami kenaikan
sebanyak 9 kasus dari 990 menjadi 999 masalah yang terdiri atas 910
masalah sisa bulan lalu ditambah masalah baru bulan ini sebanyak 89.
Pada bulan Juli 2008 terdapat revisi kategori dari bulan sebelumnya,
yakni dari kategori 1 ke kategori 2. Hal ini terjadi pada provinsi
Maluku, Kabupaten Maluku Tenggara, Kecamatan Kai Besar Selatan.
Secara keseluruhan, total masalah yang ditangani pada bulan Juli 2008
berjumlah 999 masalah, 79 masalah selesai ditangani dan 920 masalah
masih dalam proses penanganan. Rekapitulasi masalah dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel I : Rekapitulasi Penanganan Masalah
No

Tahun Kejadian

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Subtotal
Prosentase

1
1
2
1
10
10
8
3
14
33
31
63
176
17,61%

Jumlah Kasus Per Kategori


2
3
4
3
0
0
7
0
0
12
0
0
45
1
0
94
0
1
75
0
0
100
1
1
106
0
1
135
2
0
91
1
8
75
7
4
743
12
15
74,37%
1,20%
1,50%

Keterangan Tabel di atas:


Kategori 1
: Penyimpangan prinsip dan prosedur
Kategori 2
: Penyalahgunaan dana
Kategori 3
: Intervensi

Halaman 56 dari 71

Kategori 4
Kategori 5

5
0
0
0
0
3
0
0
0
3
15
32
53
5,30%

Jumlah
4
9
13
56
108
83
105
121
173
146
181
999
100%

: Force Majeur
: Lain-lain

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan ke dalam grafik sebagai


berikut :
1998

Grafik Rekapitulasi Masalah

1999
2000

181

173

2001

146
108

105

121

2002

83

2003

56
4

2004

13

2005
2006

Jum lah Kasus Per Tahun Kejadian

2007

b. Jumlah Pengaduan Kepada NMC


Berdasarkan rekapitulasi pengaduan masyarakat berkaitan dengan
pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perdesaan 2008, yang melalui SMS, Surat, Email dan Telepon
pada periode bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2008, adalah
sebagaimana terdapat dalam tabel berikut :
Tabel II : Pengaduan Masyarakat Kepada NMC
Jumlah Pengaduan Melalui:
Surat
E-mail Telepon
0
15
0

No.

Bulan

1.

Mei-08

SMS
38

2.

Juni-08

37

47

3.

Juli-08

10

13

23

85

36

123

Jumlah

Lain-2
0

Total
53

Dari 123 pengaduan masyarakat yang diterima oleh Unit Pengaduan


NMC, kemudian dilakukan analisa penanganan dan tindak lanjut baik
oleh Unit Pengaduan NMC maupun Korprov sebagaimana surat
Memorandum KM Nasional tertanggal 18 April 2008. Hasil tindak
lanjut penanganan pengaduan masyarakat baik melalui SMS, E-mail,
Surat maupun Telepon yang sudah ditangani sebanyak 64 yang
langsung dapat ditangani oleh Unit Pengaduan NMC, sedangkan
sisanya sebanyak 59 langsung ditangani oleh masing-masing Korprov
dari mana pengaduan masyarakat itu berasal. Yang langsung
dinyatakan selesai pada bulan Juli 2008 dari pengaduan masyarakat
adalah 10, sehingga sisa masalah pengaduan masyarakat pada bulan
ini adalah 13.
Dari jumlah keseluruhan pengaduan baik melalui SMS, Surat, Email,
Telepon sejak bulan Januari sampai dengan Juli 2008 sebanyak 314
kasus pengaduan. Dari jumlah 314 kasus pengaduan yang sudah
ditangani dan dinyatakan selesai sebanyak 82, sedang yang masih
dalam penanganan/ proses sebanyak 232. Laporan tindak lanjut

Halaman 57 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

penanganan pengaduan masyarakat yang langsung ditangani oleh


Korprov maupun NMC.
4.2.3. Sumber Pengaduan/Temuan
Berdasarkan matrik masalah bulan Juli 2008, terdapat 89 masalah baru.
Dimana temuan audit BPKP sudah dimasukkan dalam matrik masalah
sesuai dengan format matrik masalah implementasi yang ada di provinsi.
Perincian sumber pengaduan masalah pada periode Juli 2008 dapat dilihat
pada tabel III berikut ini:
Tabel III
Sumber Pengaduan/Masalah
No

Sumber
Pengaduan

98

99

Jumlah Masalah yang Disampaikan


00
01
02
03
04
05
06

07

08

Jumlah

Konsultan

11

50

103

78

93

97

123

94

104

763

PBM/LSM

Media Masa

PL Masy.

14

14

15

40

99

Bank Dunia

BPKP

35

36

29

114

Lain-lain

11

13

56

108

83

105

121

173

146

181

999

Total

4.2.4. Pelaku Pelanggaran/Masalah Dalam Kegiatan Pnpm-Mandiri


Perdesaan
Secara keseluruhan, pelaku masalah/ pelanggaran pada bulan ini
didominasi oleh masyarakat sebanyak 333 orang, terbanyak kedua adalah
UPK sebanyak 316 orang, disusul kemudian TPK sebanyak 230 orang
sebagai pelanggaran terbanyak ketiga, dan pelaku pelanggaran terbanyak
keempat adalah konsultan sebanyak 131 orang. Tabel berikut
menggambarkan jumlah pelaku masalah/ pelanggaran dalam kegiatan
PNPM Mandiri Perdesaan pada bulan Juli 2008.
Tabel IV
Pelaku Masalah/Pelanggaran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Sumber
Pengaduan
Camat
PJOK
PJAK
Konsultan
UPK
Kades
LKMD
TPK
Kel./Masy.

Halaman 58 dari 71

98
0
0
0
0
3
0
0
1
1

99
1
0
0
3
2
1
0
1
1

00
0
0
0
2
3
2
3
2
2

Jumlah Masalah yang Disampaikan


01
02
03
04
05
06
0
2
3
5
0
7
2
7
4
5
5
14
2
0
4
4
4
5
4
7
8
9
8
41
18
38
24
31
41
68
3
11
9
11
12
3
9
11
10
4
2
2
11
21
12
17
37
39
23
39
33
37
64
43

07
0
2
2
31
46
3
1
45
35

08
1
6
4
18
42
8
1
44
65

Jml
19
45
25
131
316
63
43
230
333

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

No
10
11

Sumber
Pengaduan
Supplier
Lain-lain

98
0
0

99
0
2

00
0
1

Total

11

15

Jumlah Masalah yang Disampaikan


01
02
03
04
05
06
0
1
0
0
1
0
4
11
4
0
3
15
76

148

111

123

167

237

07
2
13

08
1
26

180

216

Jml
5
79
1289

4.2.5. Status Progres Penanganan Masalah


4.2.5.1.

Penanganan Masalah Derajat 4


Jumlah masalah derajat 4 pada bulan Juli 2008 ini tidak mengalami
kenaikan dari bulan sebelumnya yaitu 10 kasus yang semuanya
adalah masalah penyimpangan dana. Dari 10 kasus tersebut, terdiri
dari daerah provinsi Lampung (1 kasus), Kalimantan Tengah (2
kasus), Nanggroe Aceh Darussalam (2 kasus), Nusa Tenggara Timur
(1 kasus), dan Papua (4 kasus).
NMC dan Sekretariat PNPM Mandiri Perdesaan Pusat masih tetap
mengagendakan upaya khusus untuk penataan kasus kasus yang
tergolong sulit diselesaikan. Dukungan lain terhadap kasuskasus
berderajat 4 yang masih terbuka peluang penanganan adalah melalui
supervisi dan monitoring penanganan masalah serta melakukan
koordinasi yang intensif dengan Korprov dan Sp.MonEv dalam
rangka mendiskusikan alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk
mendorong percepatan penanganan masalah.

4.2.5.2.

Masalah Menonjol/ Prioritas


Pada bulan ini, tidak ada masalah baru yang dimasukan ke dalam
kasus menonjol, sehingga jumlah kasus yang baru dimasukan pada
bulan lalu tetap terjadi di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon
Progo, Provinsi DI Yogyakarta. Dengan begitu, jumlah kasus tidak
ada perubahan dari bulan sebelumnya sebanyak 5 kasus menonjol.
Untuk lebih jelasnya (masalah dan progres penanganan) dari masingmasing kasus menonjol pada bulan ini adalah sebagai berikut :
a. Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI
Yogyakarta: Tunggakan kredit dari dana perguliran UEP yang
disalahgunakan / penyimpangan oleh Aparat kecamatan (PNS)
dan desa, juga dilakukan oleh masyarakat dengan jumlah total
sebesar Rp. 440,325,274,- melalui pinjaman perseorangan dan
kelompok.
Pada tanggal 12 Jan `07, Camat mengirim surat ke Bawasda utk
menindaklanjuti atas kesepakatan MAD & pd tgl 5 Jan 2007
Bawasda telah datang ke kec utk klarifikasi & sekaligus
memberikan surat panggilan mulai dari tgl 19 Jan '07 s/d 22 Jan
'07. 30 Maret `07 Bawasda telah memanggil 3 kali & pd tgl 26 Mar
'07 telah dilakukan evaluasi dg dihadiri oleh Camat, Sekcam,

Halaman 59 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

UPK, KM & FK dan rekomendasi dari Bawasda agar diklarifikasi


& ditindaklanjuti dari pihak kecamatan & kec akan mengundang
para pihak utk dimintai klarifikasi & tindak lanjut kesepakatan dg
Bawasda. 30 Jun `07 telah dilakukan perbaikan kepengurusan
yaitu UPK, BP UPK, verifikasi & penyehatan dan selanjutnya akan
dilakukan strategi penanganan tunggakan rencana tgl 10 Jul akan
dilakukan pertemuan pembahasan utk pinjaman aparat & PNS
masih dlm proses Bawasda. Tanggal 28 Jul '07 tlh dilakukan MAD
penanganan tunggakan forum sepakat membuat jadwal
pertemuan di masing-masing ds yg dihadiri oleh UPK & TIM
penyehat utk melakukan penagihan pd klp. 10 Sep `07 Fihak kec
tlh melakukan surat penagihan & teguran atas kesepakatan
cicilan/pelunasan dg penunggak agar menepati janjinya
(penagihan terhadap penunggak yang bersytatus PNPS & Aparat)
tembusan ke Bawasda Kabupaten.
28 Peb `08 Pada MAD Pertanggunjawaban UPK ditegaskan ttg
tunggakan dan tahun 2008 rencana akan ditekan tunggakan 50 %
dan tingkat kelancaran per desa harus mencapai 80 %. 26 Maret
`08, Melakukan koordinasi dengan UPK, Camat, PJOK, BP UPK
dan Ketua MAD membahas implementasi penanganan tunggakan
di masing-masing desa. 9 April `08 Pertemuan dengan Tim
Penyehatan untuk membahas langkah-langkah penagihan ke desa
disepakati tentang jadwal penagihan. Pada tanggal 12 Mei 2008
rapat evaluasi penagihan dengan tim penyehat dan UPK,
disepakati bahwa agar lebih diintensifkan penagihan secara
langsung. Dilanjutkan pada 28 Mei 2008 review penagihan
pelaporan masing-masing desa terhadap progres penagihan,
disepakati perlu SPPD yang menggambarkan hasil penagihan.
Tanggal 23 Juni 2008, telah dilaksanakan review progres
penanganan tunggakan. Progres 21 Juli 2008 terus dilakukan
penanganan tunggakan dan telah dilakukan koordinasi dan
evaluasi penanganan tunggakan.
b. Kecamatan Pengabunan, Kabupaten Jabung Barat, Provinsi
Jambi: Penyalahgunaan dana BLM oleh Sdr. Nofriza (FT Kec.
Pengabuan) sebesar Rp. 309.000.000,-. Pada tanggal 19 Pebruari
2008, pelaku melakukan transaksi di Kantor Cabang BRI Kuala
Tungkal berupa transfer (over booking) dari rekening BPPK Kec.
Pengabuan ke rekening pribadi dengan menggunakan slip
penarikan yang telah ditandatangani oleh FK, ketua UPK dan
pelaku. Kasus ini telah dilaporkan kepada kepolisian dan hingga
saat ini status pelaku sudah DPO.
Pada tanggal 27 Pebruari 2008, Tim Koordinasi PNPM Mandiri
Perdesaan Provinsi, Kepala DSPM Kabupaten, Korprov, SP2M
dan FK telah melakukan klarifikasi dengan pelaku-pelaku PNPM
Halaman 60 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Mandiri Perdesaan tingkat kecamatan di kantor UPK tentang


kasus tersebut. Pada bulan Maret 2008 pihak Kepolisian telah
melakukan pemeriksaan para saksi, tanggal 3 Maret 2008 Pihak
BRI : Yuyun (teller) dan Mashuri (Wakil Pimpinan) dipanggil
pihak Kepolisian sebagai saksi untuk diminta keterangan; tanggal
4 Maret 2008 Camat Pengabuan dipanggil pihak Kepolisian
sebagai saksi untuk diminta keterangan; tanggal 14 Maret 2008
pihak Kepolisian (Polres Tanjabbar) meminta keterangan melalui
saksi M. Jamil (PjOK), Harisah (Bend. UPK) dan Basid (TPK) serta
panggilan kedua pihak Kepolisian (Polres Tanjabbar) untuk
meminta keterangan melalui saksi Triprayitno (eks. FK
Pengabuan) pada tanggal 15 Maret 2008. Tanggal 5 April 2008
SP2M, Fas-Kab berkoordinasi dengan Pihak POLRES untuk
menanyakan perkembangan Penangkapan saudara Novriza. Pada
tanggal 9 April 2008 Fas-T-Kab, Fas-Kab berkoordinasi dengan
Pihak POLRES untuk menanyakan perkembangan penanganan
masalah sekaligus menyampaikan surat Gubernur Provinsi Jambi
kepada Pihak POLRES dan Bapak Bupati Tanjung Jabung Barat.
Sedangkan tanggal 24 April 2008 Fas-Kab berkoordinasi dengan
Kepala Disas SPM Tanjung Jabung Barat dan PJO Kab
membicarakan tentang tindak lanjut surat Gubernur kepada
BUPATI dan POLRES. 12 Mei 2008 Fas-kab melakukan
pembinaan ke UPK untuk tetap proaktif memfasilitasi menangani
penyelasaian masalah, dan pada tanggal 16 Mei 2008 Fas-Kab, Fas
T Kab, SP2M melakukan koordinasi dengan BKAD, PjOK, UPK
untuk mendorong tetap Proaktif dalam penanganan masalah.
Pada tanggal 9 Juni 2008, Fas-Kab berkoordinasi dengan TKPNPMMP tentang status surat tanggapan dari Polres prihal
penangkapan Sdr. Norfiza. Tanggal 11 Juni 2008, Fas-Kab
berkoordinasi dengan Camat dan PjOK prihal tindak lanjut
rekomendasi SP2M kepada BKAD. 17 Juli 2008 bersama UPK
berkoordinasi dengan pihak BRI menanyakan tindak lanjut surat
dari BKAD, sedang 29 Juli 2008 bersama TK PNPM Kabupaten
berkoordinasi dengan Sekda tentang mediasi pertemuan antara
pihak BRI dengan masyarakat.
c. Distrik Assue, kabupaten Merauke, provinsi Papua. Pada bulan
Januari 2004, dana matching grand sebesar Rp. 500.000.000,- telah
dicairkan oleh camat (sekarang mantan) sebesar Rp. 303.200.050,tanpa melalui mekanisme PPK dan digunakan untuk kepentingan
pribadi. Pada akhir Juni 2006, Monev bersama KM dan tim
advokasi LSM Forpamer menghadap kepala kejaksaan negeri
Merauke untuk menindaklanjuti kasus ini dan Kepala kejaksaan
berjanji untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut. Hingga saat
ini kasus mengalami stagnasi penanganan di pihak kejaksaan.

Halaman 61 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Pada akhir November 2007 SP2M melakukan koordinasi dengan


TK PPK Provinsi sehingga Sekda mengeluarkan surat kepada
Bupati agar mendukung penanganan masalah. Tanggal 5 Pebruari
2008 SP2M melakukan koordinasi dengan Kabid Pidsus Kejaksaan
Merauke dengan hasil bahwa Pihak Kejaksaan mengalami
kesulitan dalam hal bukti (tertulis maupun saksi). Pada tanggal 25
April 2008 SP2M kembali melakukan koordinasi dengan pihak
kejaksaan dengan kemungkinan dikeluarkannya SP3 apabila
pihak kejaksaan merasa kurang mempunyai bukti pendukung.
Kemudian pada tanggal 28 April 2008 SP2M melakukan
koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kab Mappi dan hasilnya
bahwa Pemerintah Daerah tetap beranggapan bahwa kegiatan
program sudah selesai dan hanya terjadi kesalahan prosedur
dalam penyaluran dana dan bukan penyimpanan dana
sebagaimana yang dituduhkan TK Kab Merauke (Kab Induk) dan
menginginkan agar kasusnya dicabut dari kejaksaan Merauke.
Tanggal 21 Mei 2008 pertemuan antara TK Pusat,TK Prov,Satker
Prov,TK Kota Jypr,TK Kab Waropen,TK Kab Mappi dan
Konsultan Prov dengan hasil keputusan bahwa TK Kabupaten
Mappi akan menyelesaikan masalah tersebut dengan batas waktu
minggu pertama bulan Juni. (pada saat pertemuan TK Kab Mappi
tidak hadir).
d. Kecamatan Karanggede, kabupaten Boyolali, provinsi Jawa
Tengah: Ketua UPK (Adde Currie S.) telah menggunakan dana
perguliran sebesar Rp. 257.703.995,- untuk kepentingan pribadi.
Hal ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh yang
bersangkutan setelah sebelumnya pada tahun 2005 juga telah
melakukan hal yang sama dan telah selesai penanganannya pada
September 2005 setelah pelaku mengembalikan seluruh uang
yang diselewengkan sebesar Rp. 115.000.000,-. Sesuai hasil MAD
pertangungjawaban saat itu, maka yang bersangkutan tetap
menjabat sebagai pengurus UPK.
Penanganan yang telah dilakukan untuk kasus kali ini
diantaranya pada tanggal 27 September 2007 telah dilakukan
MAD yang menghasilkan keputusan ketua UPK mengakui telah
menyelewengkan dana dan akan dikembalikan paling lambat
tanggal 30 Oktober 2007, jika tidak terealisir bisa diproses secara
hukum. Selain itu, ketua dan sekretaris UPK akan mengundurkan
diri setelah masalah selesai tanggal 30 Oktober 2007. Pada tanggal
31 Oktober 2007 dilakukan MAD Khusus dengan hasil: Ketua
UPK (Adde Currie Siregar, ST) dan Sekretaris UPK/mantan
Bendahara (Suhatiningsih) dinonaktifkan dan terbentuk pengurus
baru serta penyelesaian masalah Sdri. Adde Currie Siregar, ST
akan dilimpahkan ke jalur hukum.

Halaman 62 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Pada tanggal 16 November 2007 diadakan rapat khusus pelakupelaku PPK yang dihadiri Bupati, Sekda, Ka. Barikda, Kakan
PMD, Kasi PMD, Camat Karanggede dan KM yang hasilnya
mendukung penyelesaian kasus hukum yang ditindaklanjuti
dengan surat Bupati kepada Kepala Kejari Boyolali agar
prosesnya dipercepat. Progres kejaksaan hingga akhir November
2007 baru tahap pemanggilan sebagian pelaku untuk dimintai
keterangan. Pada bulan Desember 2007, yang telah diminta
keterangan oleh Kejaksaan meliputi: (1) Camat (Untung Raharjo)
dan PjOK (Fauzan) aparat kecamatan Karanggede pada tanggal 17
Desember 2007; (2) Ketua / mantan sekretaris UPK (Siti
Supriyantun) Karanggede pada tanggal 18 Desember 2007; (3)
mantan Tim Verifikasi (Suyanto) tanggal 22 Desember 2007; (4)
mantan Tim Verifikasi (Sugiyatmi & Suherman) tanggal 27
Desember 2007.
Pada bulan Januari 2008, yang telah dimintai keterangan oleh
Kejaksaan meliputu: (1) Ade Currie Siregar (mantan ketua UPK)
tanggal 9 Januari 2008, (2) Sutiyono (mantan PJAK) tanggal
Januari 2008, (3) Suhartiningsih (mantan bendahara) tanggal 28
Januari 2008, (4) Siti Supriyatun (ketua/mantan sekretaris UPK)
tanggal 30 Januari 2008. Secara khusus pada tanggal 30 Januari
2008, SP2M didampingi PjOKab (Dra. Sri Rahayu) dan KMT Kab
(Bambang Irianto) koordinasi dengan Kejari Boyolali dan Kasi
Intel, hasil informasinya yang diperoleh bahwa Kejaksaan baru
tahap pengumpulan data/ penyelidikan terhadap 24 orang
pelaku Desa, Kec dan Kab dan status tahap penyelidikan telah
selesai, direncanaan bulan Pebruari 2008 tahap penyidikan. Pada
tanggal 31 Maret 2008, dihasilkan bahwa hasil konfirmasi ke
Kejari Boyolali bahwa sejak tanggal 29 Pebruari 2008 hasil
penyelidikan dan rekomendasi tindaklanjut penyelesaian kasus
tersebut telah dikirimkan ke Kejati Propinsi Jateng untuk
dimintakan persetujuannya, namun sampai Maret 2008 belum ada
jawaban dari Kejati. Pada tanggal 29 Pebruari 2008 tahap
penyidikan belum dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negreri
Boyolali. Sedang pada tanggal 30 April 2008 telah dilakukan
pemanggilan kepada para saksi untuk dimintai keterangan pada
tahap penyidikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Pertanggal 31 Mei 2008, Pemanggilan para saksi pada proses
penyidikan oleh Kejari Boyolali, meliputi : 1. Tgl. 5 Mei 2008
:
KMT-Kab Boyolali & FK Karanggede, 2. Tgl. 6 Mei 2008: PjO-Kab
Boyolali, 3. Tgl.7 Mei 2008 : Ketua MAD, PjOK & Camat
Karanggede, 4. Tgl. 8 Mei 2008 : Mantan Tim Verifikasi Kec.
Karanggede, 5. Tgl. 13 Mei 2008
: Ketua (mantan Sekretaris)
UPK & TV Kec. Karanggede, 6. Tgl. 13-15 Mei 2008 : Tim

Halaman 63 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Pemelihara bidang Ekonomi Desa, se Kec. Karanggede. Secra


khusus pada tgl 12 Mei 2008 dilakukan pertemuan antara pelaku
PPK Kecamatan dan Desa, menyepakati untuk membuat surat
permohonan keberatan penangguhan penahanan bagi para
tersangka kepada Kejari Boyolali dengan tembusan kepada Bupati
Boyolali dan Kejati Propinsi Jawa Tengah.
Dilaporkan pada tanggal 30 Juni, Tgl. 12 Juni 2008, FT - Kab
bersama Asisten SP2M Propinsi Jateng koordinasi ke Kejari
Boyolali, hasilnya sbb. : 1. Proses penyidikan terhadap para saksi
baik pelaku Desa, Kecamatan maupun Kabupaten telah selesai, 2.
Hasil penyidikan masih ada data di 2 Desa yang masih perlu
dicek kembali oleh sebagian saksi, 3. Kejari menargetkan sebelum
Hari Ulang Tahun Kejaksaan tgl 22 Juli 2008, berkas telah
dilimpahkan ke Pengadilan. 31 Juli 2008 BPKP atas permintaan
Kejari Boyolali melakukan audit, upaya yang telah dilakukan
selain meng-audit dari dokumen pendukung yang ada, juga telah
meminta klarifikasi kepada FK (Ismulyati), Ketua UPK (Siti
Supriyatun) dan mantan Bendahara (Suhartiningsih).. Sampai
dengan akhir Juli 2008 audit BPKP masih dalam proses.
e. Kecamatan Karangreja, kabupaten Purbalingga, provinsi Jawa
Tengah: Penyalahgunaan dana UEP dan SPP yang dilakukan oleh
TPK, ketua kelompok dan kepala desa di 5 desa dengan nilai total
penyalahgunaan dana sebesar Rp. 169.976.190,-. Pada tanggal 24
Juli 2007 telah dilakukan MAD yang memutuskan bahwa pelaku
diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah hingga Agustus
2007 dan bila tidak dilunasi akan dilanjutkan pada jalur hukum.
Progres pengembalian sampai dengan bulan Oktober 2007 adalah
sebesar Rp. 75.000.304,-. MAD evaluasi tanggal 26 November 2007
memutuskan penanganan melalui jalur hukum ditangguhkan
untuk memberi tambahan waktu pada langkah pembinaan dan
penagihan oleh tim yang dipimpin oleh Camat. Pada tanggal 31
Desember 2007, MAD evaluasi tanggal 13 Desember 2007
dibentuk dan disahkan panitia pelelangan (untuk antisipasi
penyerahan aset oleh oknum penyalagunaan dana) dan
ditetapkan melalui SK Camat tanggal 16 Desember 2007. pada
tanggal 17 Desember 2007 panitia menjalankan tugas pertama ke
Desa Kutabawa dengan hasil menerima penyerahan aset sebesar
Rp. 79,569,000,- dan dalam bentuk uang cash RP. 65,045,990,sehingga total pengembalian sampai bulan Desember sebesar Rp.
144,569,000,- saldo pinjaman Rp. 25,361,200,-. Selama bulan
Januari 2008 ada pengembalian dana dari Ka. Klp. Ds. Serang
sebesar Rp. 5.000.000,- dan juga dari Ka. Klp. Ds. Siwarak sebesar
Rp. 400.000,. Jadi total pengembalian dana selama bulan Januari

Halaman 64 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

2008 sebesar Rp. 5.400.000,-. Total pengembalian s/d Januari 2008


sbb: (a) dana cash Rp. 69.802.490,-; (b) berupa asset untuk dilelang
Rp. 79.569.000,-, jadi nilai pengembalian sebesar Rp. 149.371.490,-.
Pada tanggal 31 Maret 2008 telah ada penawaran terhadap aset
tanah yang oleh pelaku sebesar Rp.80.000.000,- pembayaran jual
beli masih dalam proses. Tanggal 1 April 2008 ada pengembalian
dari desa Tlahap sebesar Rp.15.600.000,-. Total Pengembalian s/d
April 2008 sbb : - Dana Cash Rp. 85.802.490,-; - Berupa asset utk
dilelang Rp.
79.569.000,- dengan jumlah sebesar
Rp.
164.971.490,-. Penawaran aset tanah sebesar Rp.80.000.000,-.
Namun belum dikasih oleh pihak kecamatan menunggu
penawaran yang layak.
Pertangga 1 April 2008, ada pengembalian dari desa Tlahap
sebesar Rp.15.600.000,-. Total Pengembalian s/d April 2008 sbb :
Dana Cash Rp.
85.802.490,-; Berupa asset utk dilelang Rp.
79.569.000,- dengan jumlah Rp. 164.971.490,-. Pada tanggal 31
Mei 2008, penawaran aset tanah sebesar Rp.80.000.000,-. Namun
belum dikasih oleh pihak kecamatan menunggu penawaran yang
layak. Ada progres pengembalian sebesar Rp. 500.000,- shg sisa
yang harus dikembalikan adalah Rp. 165.471.490,-. Dilaporakan
pada tanggal 30 Juni 2008, ada koreksi jumlah pengembalian
sampai dgn bula Juni 08 total pengembalian sampai dengan bulan
Juni 2008 adalah sebesar Rp. 154.091.490,- sehingga sisa yang
belum dikembalikan adalah sebesar Rp. 15.241.200,- Penjualan
asset akan dilakuakn dalam bulan agustus 2008 dan september
masalah ini diharapkan bisa diselesaikan dengan tuntas.
4.2.5.3.

Penanganan Masalah Penyalahgunaan Dana


Berdasarkan matrik bulan Juli 2008 tercatat 743 masalah
penyalahgunaan dana dengan kualifikasi 706 kasus lama dan
ditambah 37 kasus baru yang dilaporkan pada bulan Juli 2008. Dari
jumlah kasus tersebut, di mana nilai penyimpangannya dibedakan di
atas dan di bawah 40 dan 200 juta. Untuk nilai penyimpangan
berkisar 200 juta dengan perincian di atas 200 juta sebanyak 23 kasus
sedang di bawah 200 juta sebanyak 720 kasus. Adapun nilai
penyimpangan berkisar 40 juta dengan perincian di atas 40 juta
sebanyak 137 kasus sedang di bawah 40 juta sebanyak 606 kasus.
Dari jumlah kasus pada bulan ini, untuk nilai penyimpangan baik
yang di atas dan di bawah 200 juta dan 40 juta yang dinyatakan
selesai sebanyak 48 kasus. Dari 48 kasus yang dinyatakan selesai, 2
kasus lama di atas 40 juta dan 40 kasus lama di bawah 40 juta dan 6
kasus baru di bawah 40 juta. Sedangkan 42 kasus lama di bawah 200
juta dan 6 kasus baru di bawah 200 juta.

Halaman 65 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Dari 706 jumlah kasus lama yang dilaporkan pada bulan ini
berdasarkan nilai penyimpangannya di atas dan di bawah 200 juta
dan 40 juta, nilai penyalahgunaan dana mencapai Rp. 23.015.742.183,dengan pengembalian sebesar Rp. 5.697.324.752,- dan dana yang
belum dikembalikan sebesar Rp. 17.318.417.431,-. Sedangkan untuk
37 kasus baru selama bulan Juli 2008, nilai penyalahgunaan mencapai
Rp. 308.498.519,- dengan nilai pengembalian Rp. 40.615.550,- dan
dana yang belum dikembalikan sebesar Rp. 267.882.696. Secara
keseluruhan dari total 743 kasus pada bulan ini, nilai
penyalahgunaan dana adalah Rp. 23.324.240.702,- dengan nilai
pengembalian Rp. 5.737.940.302,- dan dana yang belum dikembalikan
sebesar Rp. 17.586.300.400,-.
Perincian dari jumlah penyimpangan yang di atas dan di bawah 40
dan 200 juta adalah, untuk nilai penyimpangan di atas 40 juta sebesar
Rp. 16.618.717.384,-, sedang untuk nilai penyimpangan di bawah 40
juta sebesar Rp. 6.705.523.318,-. Adapun untuk nilai penyimpangan di
atas 200 juta sebesar Rp. 7.023.783.171,-, sedang untuk nilai
penyimpangan di bawah 200 juga sebesar Rp. 16.300.457.531,-. Data
selengkapnya masalah penyalahgunaan dana PNPM-PPK dan
PNPM-MP pada bulan Juli 2008 terdapat pada Tabel V lampiran.
4.2.5.4.

Penanganan Masalah Melalui Hukum Formal


Jumlah masalah yang sudah diputuskan pengadilan sebanyak 39
kasus (data sementara yang dikumpulkan NMC) dimasukkan dalam
rekapitulasi kasus hukum. Jumlah kasus dalam proses di kepolisian
pada bulan Juli 2008 adalah 74 kasus, sedang dalam proses di
Kejaksaan sebanyak 39 kasus; untuk kasus di pengadilan tidak ada
kasus lama maupun kasus baru serta tidak ada putusan tetap
pengadilan pada bulan ini dengan jumlah 39 kasus yang sudah
mendapat putusan tetap pengadian. Sehingga total kasus dalam
penanganan hukum adalah 158 kasus jumlah secara keseluruhan,
sedang 113 kasus yang masih dalam penanganan hukum oleh pihak
Kepolisian dan Kejaksaan. Beberapa kasus yang sudah diputuskan
oleh pengadilan masih belum dimasukkan dalam laporan karena
sedang dalam penelusuran amar putusan di lapangan. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel III lampiran.

4.2.6. Kendala Dalam Penanganan Masalah


Beberapa kendala yang dihadapi dalam penanganan masalah dalam bulan
Juli 2008 diantaranya:
a. Kendala Administratif
Beberapa provinsi terlambat/tidak mengirimkan laporan softcopy
ke Jakarta hingga batas waktu yang telah ditentukan;
Masih terdapat provinsi yang belum menyesuaikan format
laporan sesuai kesepakatan;

Halaman 66 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Masih banyak laporan masalah implementasi yang belum dipilahpilah berdasarkan tahun kejadian atau tahun diketahui; dan
Konsistensi tentang pengkategorian masalah yang kadang
berubah menyulitkan dalam perekapan.

b. Kendala dalam Penanganan Masalah Implementasi Program


Masih banyak masalah yang progres penanganannya tidak
signifikan;
Luasnya tugas dan tanggungjawab Spesialis SP2M, menyebabkan
dukungan terhadap penanganan masalah implementasi program
menjadi kurang fokus dan kurang optimal;
Kurangnya dukungan konsultan lapangan dalam penanganan
masalah terutama di lokasi phase out karena lebih
memprioritaskan progres kegiatan yang sedang berlangsung; dan
Kurangnya dukungan aparat di beberapa wilayah terutama di
lokasi phase out dalam mendorong penanganan masalah sehingga
banyak masalah di lokasi phase out menjadi stagnan.
4.2.7. Rekomendasi Untuk Perbaikan
Beberapa upaya perbaikan yang akan dilakukan pada bulan Agustus 2008
adalah:
1. Mengevaluasi dan memberi umpan balik terhadap laporan bulanan
penanganan masalah dari provinsi melalui email/memorandum untuk
perbaikan pada bulan berikutnya;
2. Membangun komunikasi yang lebih intensif dengan konsultan
provinsi untuk mensupport penanganan masalah terutama untuk
masalah yang dianggap sangat menonjol;
3. Melakukan koordinasi dengan Korprov dan SP2M propinsi tentang
temuan/ pengaduan yang diterima di tingkat pusat dengan
memberikan alternatif solusi untuk ditindaklanjuti secara berjenjang;
4. Melakukan koordinasi dengan Sekretariat Pembinaan PNPM Mandiri
Perdesaan Ditjen PMD Dedagri berkaitan dengan penanganan masalah
secara umum;
5. Mengoptimalkan jalur layanan pengaduan dengan menggunakan
fasilitas telepon/HP dengan nomor khusus, email dan website;
6. Melakukan OJT kepada SP2M pada saat kunjungan lapangan maupun
melalui Rakornas berkaitan dengan strategi mengantisipasi dan kiat
mendorong penanganan masalah sesuai SOP Penanganan dan
Pengaduan Masalah PNPM Mandiri Perdesaan ;
7. Menegaskan kembali kepada Konsultan provinsi bahwa penanganan
masalah harus menjadi agenda penting dalam setiap rapat koordinasi
secara berjenjang untuk mencari alternatif solusi bersama dalam
mendorong percepatan penanganan dan penyelesaian masalah;

Halaman 67 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

8. Mendorong KM Provinsi, terutama SP2M, agar bersama KM-Kab


membangun jaringan kerja sama dengan stake holder terkait secara
berjenjang baik pihak internal maupun pihak eksternal PNPM Mandiri
Perdesaan dalam rangka bersama-sama mendorong percepatan
penanganan masalah; dan
9. Mengembangkan media alternatif penanganan masalah, seperti
mediasi, negosiasi.
4.3.

UNIT KEUANGAN DAN ANGGARAN

Gambaran Umum
Dalam rangka melakukan pemantauan terhadap pencairan dana PNPM dan
sesuai dengan job discription Unit Keuangan dan Anggaran, maka
Pelaksanaan kegiatan unit terbagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan rutin
dan kegiatan lain. Untuk kegiatan rutin hal yang dilakukan adalah
melakukan verifikasi dan validasi data-data SP2D dan rekening BI dan BRI,
menyusun dan memantau progres penyerapan dana BLM dan DOK,
memverifikasi RPD dari provinsi, melakukan penginputan dokumen SP2D
dan rekening BI dan identifikasi penerimaan gaji konsultan di lapangan.
Sedangkan Bulan Juli ini tidak ada tugas lain-lain yang dibebankan ke unit
disbursement.
Gambaran umum dari pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut, DOK
tahun 2008 telah mengalami progres pencairan lebih dari 50%. Dana
luncuran telah dapat dicairkan, namun baru 3 provinsi yang telah
mencairkan dana yaitu Jawa Timur, Kepulauan Riau dan Kalimantan
Tengah.
Beberapa lokasi masih banyak hambatan dalam proses
pencairannya karena KPPN setempat meminta surat dirjen tentang telah
diperbolehkannya DIPA luncuran tersebut dicairkan. Permasalahan yang
masih terus dirasakan adalah keterlambatan gaji untuk NMC
Pusat/Provinsi serta gaji FK program Pilot ditambah dengan terhentinya
dana operasional kantor korprov dan biaya perjalanan dinas.
Progres Penyerapan Dana
Pemantauan Progres Penyerapan dana BLM dan DOK
Status Penyerapan Dana BLM
Berdasarkan dokumen yang di terima dari lapangan dan departemen
keuangan sampai dengan tanggal 30 April 2008 (data SP2D) total
penyerapan dana BLM sebesar Rp1.705.971.537.573,- yang terdiri dari
dana APBD sebesar Rp448.172.798.050,- dan dana APBN sebesar
Rp1.257.798.739.523,- Data pencairan ini terdiri dari dana program
PNPM Perdesaan, PNPM Mandiri, Pilot P2SPP dan Pilot Pendidikan.

Halaman 68 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Masih ada pencairan senilai Rp600.000.000,- yang belum ada dokumen


SP2D yaitu di Provinsi Papua.
Sampai dengan Juli 2008, dana luncuran yang merupakan anggaran
tahun 2007 telah dicair di tiga provinsi yaitu Kalimantan Tengah,
Kepulauan Riau dan Jawa Timur. Total nilai pencairan sebesar
Rp4.625.000.000,- atau baru sekitar 2% dari total dana luncuran sebesar
Rp 225.776.000.000,-. Proses pencairan masih terkendala dengan belum
pahamnya KPPN setempat yang meminta adanya surat resmi dari
dirjen anggaran untuk mencairkan dana luncuran tersebut.
Status Penyerapan DOK
Progres penyerapan DOK T.A 2007 masih sama dengan posisi bulan lalu,
yaitu sebagai berikut

Total penyerapan dana DOK Perencanaan sebesar Rp82.927.798.000,atau 94,8% dari total alokasi.

Penyerapan
dana
DOK
Rp37.238.509.852,- atau 94,9%

Sedangkan Penyerapan DOK Pelatihan UPK Microfinance sebesar


Rp6.855.000.000,- atau 99,05% dari alokasi.

Pelatihan

Masyarakat

sebesar

Sedangkan Penyerapan DOK T.A 2008 sampai dengan 4 Agustus 2008


adalah sebagai berikut :

Total penyerapan dana DOK Perencanaan sebesar Rp 45.177.829.685,atau 66% dari total alokasi sebesar Rp 69.990.370.000,-

Penyerapan dana DOK Pelatihan Masyarakat sebesar Rp


62.117.812.375,- atau 51% dari alokasi sebesar Rp 122.928.800.000,-

Beberapa kendala yang dialami dalam pencairan dana DOK antara lain :

SK penetapan UPK belum ditandatangani (Kabupaten Nias Selatan,


Sumut)

Proses penetapan KPA masih dalam proses (kabupaten Sarolangun,


Jambi)

SK Satker belum terbentuk (Tanjung Jabung Timur-Jambi, Kuningan,


Majalengka-Jabar, Kepulauan Sula-Maluku)

Pejabat penandatangan SPM terlalu sibuk ke luar daerah (Seram


bagian Barat, Buru, Maluku Tenggara Barat Maluku)

Verifikasi RPD
Verifikasi RPD Bulan Juli 2008 lebih memantau terhadap tujuan dan
tupoksi dari masing-masing spesialis provinsi. Pengajuan RPD Bulan Juli
rata-rata di atas tanggal 21 Juni 2008. Bahkan banyak provinsi baru
Halaman 69 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

mengirimkan di awal bulan Juli 2008 yaitu Provinsi NAD, DIY, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Pembimbing Teknik Papua, Sp
Training NAD, Sumut, Bali, Sp. Internal Audit Wil I, Sp. Keuangan Mikro
Wil I. Sementara Papua Barat tidak mengirimkan RPD Bulan Juli 2008.

Pemantauan Penggajian Konsultan


Berdasarkan pemantauan terhadap penerimaan gaji baik tingkat FK/KM
maupun NMC, diperoleh gambara sebagai berikut :
Proses penggajian Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten lebih lancar dan
tepat waktu di banding dengan di tingkat pusat. Tanggal penerimaan
rata-rata di bawah tanggal 15 kecuali di Provinsi Jawa Barat yang masih
juga terlambat.
Gaji untuk personil NMC pusat dan provinsi (non program pilot) Bulan
Juni 2008 lagi-lagi terlambat dan baru diterima tanggal 19 Juli 2008.
(SP2D tanggal 17 Juli 2008)
Gaji untuk specialist dan juga fasilitator untuk program Pilot, personil
KM-Nas Provinsi Sumut, NAD dan Nias yang di DIPA-kan lewat DIPA
Pusat, Bulan April, Mei dan Juni baru diterima sekitar tanggal 19 Juli
2008 (SP2D tanggal 17 Juli 2008). Beberapa personil masih dilakukan
return karena ketidakcocokan data rekening dengan yang diajukan.
Kunjungan Lapangan
Selama Bulan Juli 2008, Unit Disbursement tidak melakukan kunjungan
lapangan karena keterbatasan dana operasional dari Amythas dan
banyaknya kegiatan yang harus diselesaikan di kantor.
Permasalahan
a.

Gaji konsultan khususnya KM-Nas dan Provinsi selalu terlambat, hal


ini menimbulkan beban yang berat bagi konsultan dalam mengelola
keuangan keluarga.(FK, KM, Pendamping UPK dan NMC) terlambat.

b.

Dana Operasional kantor provinsi dan perjalanan dinas mulai tidak


lancar. Beberapa provinsi bahkan sama sekali tidak dapat melakukan
perjalanan dinas (Sulawesi Selatan) atau kalau melakukan perjalanan
dinas biaya ditanggung (prefinance) oleh konsultan yang bersangkutan.

Saran
a.

Kepada pihak yang bertanggung jawab terhadap proses pengajuan


gaji konsultan, mohon perhatikan nasib para fasilitator dan konsultan
yang sangat tergantung dari satu-satunya sumber pendapatan (gaji).

b.

Perlu ada kejelasan dan solusi dari biaya operasional kantor korprov
karena sangat menghambat pelaksanaan pengendalian di lapangan,
pelaporan dan komunikasi.

Halaman 70 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

LAMPIRAN :

Halaman 71 dari 71

Laporan KM-Nasional PNPM-Mandiri Perdesaan Bulan Juli 2008

Anda mungkin juga menyukai