NOTA DINAS
Kepada
Yth.
Dari
Nomor
Tanggal
Lampiran
Perihal
:
:
:
:
:
:
LAPORAN BULANAN
Juli 2008
Keterangan Foto:
Foto Atas: Kegiatan Pelatihan KPMD terutama dalam proses penggalian gagasan dengan menggunakan peta sosial di
kec. Muaradua, OKU Selatan-Sumsel.
(Kiri ke kanan):
1. Sarana Air Bersih yang dibangun melalui kegiatan PNPM-PPK TA 2007 di desa Sukaraja 1, kec. Buay
Sandang Aji, OKU Selatan Sumsel.
2. Rabat Beton yang dibangun melalui kegiatan PNPM-PPK yang berada di desa Air Nusa, kec.
Serasan, Natuna Kep. Riau.
3. Kelompok pengrajin pembuat stir mobil di desa Pamijahan, kec. Pamijahan , Bogor-Jawa Barat
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
i
1
I.
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
1.2. Kegiatan Bulan Juni 2008
3
3
4
II.
2.1.
2.2.
2.3.
KEMAJUAN PROGRAM
Perkembangan Lokasi Program
Kemajuan Tahapan Kegiatan
Kemajuan Penyerapan Dana Program TA 2007
5
5
5
8
III.
3.1.
3.2.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
PENGEMBANGAN PROGRAM
Unit Komunikasi, Informasi Dan Edukasi
Unit Pendidikan Masyarakat
Unit Training
Unit Sadi
Unit Green KDP
Unit Kesehatan
Unit Microfinance
Unit PNPM Generasi
10
10
11
13
15
23
28
30
31
IV.
4.1.
4.2.
4.3.
PENGENDALIAN PROGRAM
Unit Pengendalian Kinerja Konsultan
Unit Penanganan Masalah
Unit Keuangan dan Anggaran
42
42
55
68
LAMPIRAN
71
-i-
RINGKASAN EKSKUTIF
Agenda KMN di bulan Juli 2008, banyak diwarnai dengan rapat-rapat internal
aau yang dikenal dengan istilah Rapat Si KOMPAK, karena kegiatan ini yang
paling mungkin dilakukan. Kecuali beberapa spesialis yang harus ke lapangan
untuk tugas-tugas yang dinilai sangat urgen sehingga tidak mungkin
diabaikan.
Sampai posisi akhir Juli (data Laporan Mingguan per 04 Agustus 2008) lokasi
program TA 2008 seluruhnya berjumlah 2.846 kecamatan yang terdistribusi ke
dalam : 1) PNPM-Perdesaan 2008 berjumlah 2.219 kecamatan, 2) PNPMPerdesaan 2008 yang batal berjumlah 17 Kecamatan ditambah 2 Kecamatan
batal pada PNPM-Generasi, 3) PNPM-Perdesaan 2008 yang batal mengikuti
PNPM-MP karena bermasalah berjumlah 8 kecamatan.
PNPM-MP Rehabilitasi Pasca Bencana 2008 di Bengkulu berjumlah 25
kecamatan, PNPM-Generasi 2008 berjumlah 178 kecamatan, PNPM-RESPEK
2008 berjumlah 388 kecamatan (distrik), R2PN 2008 berjumlah 9 kecamatan.
Perkembangan tahapan PNPM-Mandiri Perdesaan 2007 sampai pantauan akhir
bulan Juli, bahwa masih ada 3 provinsi yang belum menyelesaikan MAD III
atau PTD II (Papua) yaitu Kalimantan Barat (90%), Kalimantan Timur (97%)
dan Papua (86%).
Sedangkan untuk penyerapan dana PNPM-MP TA 2007 secara nasional adalah :
Pagu APBD = 483,025,000,000 telah cair = 444,368,520,460 (92%)
Pagu APBN = 1,329,925,000,000 telah cair = 1,131,514,992,748 (85%)
Pagu BLM = 1,812,950,000,000 telah cair = 1,575,883,513,208 (87%)
Dari 32 provinsi lokasi program, baru 9 provinsi yang telah menyerap BLM
hingga 100% yaitu : Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Jawa Tengah, DIY, Bali,
NTB, Sulut, Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Sedangkan untuk penyerapan dana PNPM-Generasi TA 2007 secara nasional
adalah :
Pagu APBD = 22,100,000,000 telah cair = 22,100,000,000 (100%)
Pagu APBN = 104,800,000,000 telah cair = 103,450,000,000 (99%)
Pagu BLM = 126,900,000,000 telah cair = 125,550,000,000 (99%)
Dari 5 provinsi Pilot PNPM Generasi tersebut, tinggal 1 provinsi yang belum
menyerap BLM 100%, yaitu provinsi NTT (96%)
Untuk PPK-R2PN TA 2007 pada 9 Kecamatan, di 2 kabupaten (Kepulauan Nias)
perkembangan penyerapannya adalah :
Pagu R2PN Perumahan
= 122,148,000,000 terserap 83,538,000,000 (68%).
Adapun penyerapan untuk kegiatan lain, yaitu untuk Pagu R2PN sekolah,
Halaman 1 dari 71
Halaman 2 dari 71
I.
PENDAHULUAN
1.1.
GAMBARAN UMUM
Agenda KMN di bulan Juli 2008, banyak diwarnai dengan rapat-rapat internal
karena kegiatan ini yang paling mungkin dilakukan. Kecuali beberapa
spesialis yang harus ke lapangan untuk tugas-tugas yang dinilai urgen
sehingga tidak mungkin diabaikan.
Perjalanan ke lapangan selama bulan Juli 2008 hanya di Medan, Sumatera
Utara dan Makasar, dalam rangka Workshop Sosialisasi dan Penyiapan Teknis
PNPM MP.
Pergerakan program juga masih stagnan, karena persoalan adendum Amythas
dan pencairan BLM, belum ada kemajuan. Sehingga bila menyingkap
persoalan lapangan, tentu saja hanya akan didominasi oleh keluh kesah para
konsultan dan pelaku program yang sudah demikian tertekan oleh keadaan.
Namun demikian kegiatan-kegiatan pelatihan program di masyarakat seperti
pelatihan masyarakat, musyawarah desa dan antar desa, pelelangan, dan
sebagainya tetap berjalan. Kecuali pada daerah-daerah yang medannya sangat
berat.
Dana operasional kantor provinsi dan perjalanan dinas yang sudah terhenti
beberapa bulan, sebagian konsultan rela memberikan talangan demi
mempertahankan nafas program. Namun demikian beberapa provinsi sama
sekali tidak dapat melakukan perjalanan dinas maupun menopang biaya
operasional, karena sudah di luar kemampuan mereka.
Gaji konsultan khususnya KM-Nas dan provinsi di tahun 2008 selalu
terlambat, hal ini menimbulkan beban yang berat bagi konsultan dalam
mengelola keuangan keluarga. Oleh karena itu perlu ada kejelasan dan solusi
atas biaya operasional kantor korprov karena hal ini sangat menghambat
pelaksanaan pengendalian di lapangan, pelaporan dan komunikasi.
Kita semua berharap agar terpaan badai semacam ini segera berlalu. Dampak
kondisi semacam ini tentu saja tidak hanya pihak konsultan (pekerja) yang
menderita. Karena nasib masyarakat dan bangsa pun juga akan sama
menderita. Di bulan-bulan awal saat energi tidak teralokasikan secara
proporsional, maka kinerja program akan mengalami kekacauan. Demikian
pula pada saat energi program cair pada saat yang relatif terlambat,
pelaksanaan pekerjaan program pun juga mengalami kekacauan. Karena
upaya kejar setoran, orientasi jalan pintas, dsb tidak dapat dihindarkan.
Halaman 3 dari 71
1.2.
KEGIATAN
Tanggal
11
Rapat SIKOMPAK (Rencana Indikatif dan Strategi 2009) Graha 3 jam 13.00
21
22
23
24
10
25
11
28
12
13
Halaman 4 dari 71
2 -5
21-25
28-29
29
Jumlah kecamatan yang terdaftar dalam Penetapan Lokasi dan Alokasi T.A.
2008 berjumlah 2.449 kecamatan (tidak termasuk RESPEK dan R2PN). Sedang
yang terdaftar dalam Penetapan Lokasi dan Alokasi untuk Respek
berjumlah 388 kecamatan dan R2PN berjumlah 9 Kecamatan.
2.1.1. PNPM-Mandiri Perdesaan 2008,
Lokasi TA PNPM-Perdesaan 2008 seluruhnya berjumlah 2.846 kecamatan.
Sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008, status ke 2.846 kecamatan tersebut
sebagai berikut :
1. Kecamatan program aktif berjumlah 2.219 kecamatan
2. Lokasi batal 17 kecamatan pada PNPM Mandiri Perdesaan,
3. Kecamatan bermasalah sebanyak 8 kecamatan, pada PNPM Mandiri
Perdesaan.
4. Rehabilitasi Pasca Bencana Bengkulu berjumlah 25 Kecamatan.
5. R2PN 2008 berjumlah 9 Kecamatan.
6. Sejumlah 178 Kecamatan, pada PNPM-Generasi 2008,
7. Lokasi batal 2 kecamatan pada PNPM-Generasi.
8. PNPM-RESPEK 2008 berjumlah 388 Kecamatan.
2.1.2. PPK-R2PN TA 2007
Kecamatan lokasi PPK-R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)
terdiri 9 kecamatan dan tersebar di 2 kabupaten. Yaitu Kabupaten Nias :
Lolofitu Moi, Gido, Tuhemberua, Namohalu Esiwa, Idano Gawo. Dan
Kabupaten Nias Selatan, terdiri dari : Lolowa'u, Amandraya, Lahusa, Teluk
Dalam.
2.2.
Berdasarkan Data Laporan Mingguan MIS KMN per tanggal 4 Agustus 2008
Halaman 5 dari 71
Sampai dengan akhir Juli (tanggal 4 Agustus 2008), 8 provinsi yang telah
menyelesaikan kegiatan pencairan dana APBD maupun APBN 100%,
adalah sbb :
No.
Provinsi
Pencairan
MAD
II
MAD
III
MD
III
APBD
APBN
Salur
Dana
MDST
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
96%
Bali
100%
100%
100%
DI Yogyakarta
100%
100%
100%
Gorontalo
100%
100%
100%
Sumatera Barat
100%
100%
100%
100%
99%
99%
Sulawesi Barat
100%
100%
100%
100%
100%
99%
99%
Jambi
100%
100%
100%
100%
99%
98%
100%
100%
100%
100%
100%
98%
98%
Sulawesi Utara
100%
100%
100%
100%
99%
92%
99%
99%
98%
94%
81%
99%
98%
Rata-rata 30 Provinsi
2.2.1.2.
Provinsi
MAD
II
MAD
III
Pencairan
MD
III
APBD
APBN
Salur
Dana
MDST
Sumatera Utara
100%
100%
94%
100%
87%
75%
72%
Bengkulu
100%
100%
100%
100%
18%
10%
8%
44%
Kepulauan Riau
100%
100%
100%
100%
54%
56%
Bangka Belitung
100%
100%
100%
100%
55%
13%
8%
Sulawesi Selatan
100%
100%
100%
100%
73%
52%
51%
Kalimantan Selatan
100%
100%
100%
100%
77%
84%
83%
Sulawesi Tenggara
100%
100%
100%
100%
81%
77%
73%
Sumatera Selatan
100%
100%
100%
100%
94%
94%
93%
Lampung
100%
100%
100%
100%
97%
92%
91%
10
Jawa Timur
100%
100%
100%
100%
97%
93%
91%
11
Banten
100%
100%
100%
100%
97%
95%
95%
12
Jawa Barat
100%
100%
100%
100%
98%
95%
86%
13
NTT
100%
100%
100%
100%
98%
92%
89%
14
Jawa Tengah
100%
100%
100%
100%
99%
99%
99%
100%
100%
100%
100%
80%
73%
70%
Rata-rata
Halaman 6 dari 71
Provinsi
Pencairan
MAD
II
MAD
III
MD
III
APBD
APBN
Salur
Dana
MDST
Riau
100%
100%
89%
84%
74%
67%
65%
Maluku Utara
100%
100%
100%
80%
92%
84%
78%
NAD
100%
100%
100%
87%
55%
19%
10%
Sulawesi Tengah
100%
100%
100%
89%
90%
81%
77%
Kalimantan Tengah
100%
100%
100%
93%
58%
63%
55%
Maluku
100%
100%
100%
98%
96%
95%
88%
100%
100%
98%
89%
78%
68%
62%
Rata-rata
Pencairan Dana
Musdes
Serah Terima
Rumah
Sekolah
MAD II
Prioritas Usulan
Prasarana PP
Musdes II
Perencanaan
Balai Desa
Program
Musyawarah Desa
Khusus Perempuan
MAD I
Sosialisasi
No.
Musdes I
Sosialisasi
Jumlah Peserta
Halaman 7 dari 71
No.
Provinsi
APBD
APBN
Penyaluran
Dana 100%
MKST
Papua Barat
100%
63%
100%
49%
11%
Papua
86%
63%
39%
13%
10%
93%
63%
69%
31%
10%
Rata-rata 2 Provinsi
2.3.
Pencairan
PTD
II
No
Jum
lah
Kec.
Provinsi
Pagu
Penyerapan
Total
Total
Persentase
APBD
APBN
Total
DI Yogyakarta
51
40,750,000,000
40,750,000,000
100%
100%
Sumatera Barat
58
58,500,000,000
58,500,000,000
100%
100%
100%
Jambi
33
33,750,000,000
33,750,000,000
100%
100%
100%
Bali
36
35,750,000,000
35,750,000,000
100%
100%
100%
47
55,750,000,000
55,750,000,000
100%
100%
100%
Sulawesi Utara
34
27,000,000,000
27,000,000,000
100%
100%
100%
Gorontalo
7,500,000,000
7,500,000,000
100%
100%
100%
Sulawesi Barat
23
22,750,000,000
22,750,000,000
100%
100%
100%
Jawa Tengah
190
202,550,000,000
201,950,000,000
100%
100%
100%
479
484,300,000,000
100%
100%
100%
Total
483,700,000,000
No
Provinsi
Jml
Kec.
Pagu
Penyerapan
Total
Total
89
103,050,000,000
Persentase
APBD
APBN
Total
102,150,000,000
100%
99%
99%
Jawa Barat
NTT
49
48,550,000,000
47,950,000,000
100%
98%
99%
Jawa Timur
170
187,200,000,000
183,750,000,000
100%
98%
98%
Lampung
51
66,000,000,000
64,600,000,000
100%
97%
98%
44
46,200,000,000
45,150,000,000
100%
97%
98%
54
60,500,000,000
58,100,000,000
100%
95%
96%
Banten
Sumatera
Selatan
Sumatera Utara
107
105,000,000,000
94,050,000,000
100%
87%
90%
Kalim. Selatan
45
45,250,000,000
39,399,992,748
100%
77%
87%
Halaman 8 dari 71
Kep Riau
18
13,250,000,000
11,450,000,000
100%
55%
86%
10
45
45,250,000,000
38,400,000,000
100%
81%
85%
99
102,675,000,000
84,675,000,000
100%
74%
82%
12
Sul Tenggara
Sulawesi
Selatan
Bang Belitung
19
15,250,000,000
10,200,000,000
100%
56%
67%
13
Bengkulu
33
33,000,000,000
11,400,000,000
100%
18%
35%
Total
823
871,175,000,000
791,274,992,748
100%
79%
86%
11
Provinsi
Alokasi BLM
Pagu
Persentase
Serap
APBD
APBN
Total
Maluku
36
32,750,000,000
31,850,000,000
99%
97%
97%
Kalimantan Tengah
50
46,500,000,000
37,575,000,000
94%
59%
81%
Sulawesi Tengah
44
37,000,000,000
33,295,000,000
89%
90%
90%
NAD
131
86,900,000,000
51,090,000,000
87%
56%
59%
Riau
45
49,750,000,000
40,009,658,300
85%
74%
80%
Maluku Utara
23
20,500,000,000
18,350,000,000
81%
93%
90%
Kalimantan Timur
38
36,250,000,000
19,812,500,000
67%
26%
55%
Papua Barat
35
29,725,000,000
24,750,000,000
63%
100%
83%
Papua
83
56,300,000,000
26,976,362,160
63%
40%
48%
10
Kalimantan Barat
55
61,800,000,000
17,200,000,000
55%
15%
28%
540
457,475,000,000
300,908,520,460
78%
65%
71%
Total
2.4.
Jml
Kec
Kec
Pagu
Terserap
Persentase
Program
122,148,000,000
83,538,000,000
68%
54,605,000,000
0%
18,000,000,000
0%
18,000,000,000
0%
Total 4 Program
212,753,000,000
83,538,000,000
39%
Halaman 9 dari 71
Halaman 10 dari 71
PROVINSI
PROGRES KEGIATAN
KETERANGAN
1.
Sulawesi Utara
2.
3.
Sulawesi Barat
4.
Halaman 11 dari 71
Sulbar
Sulut
Sulsel
Kalsel
21
2
13
1
0
0
0
5
0
0
5
0
0
0
6
1
0
0
0
18
0
0
0
0
6
0
12
3
1
2
0
0
1
1
1
2
2
0
0
0
1
1
0
0
0
2
4
1
39
31
17
42
6
4
1
0
1
1
0
0
3
1
Dari hasil usulan yang ada , masih muncul pagar sekolah, yang bukan
merupakan kebutuhan langsung untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Salah satu alasan adanya pagar sekolah untuk melindungi pencurian
sepeda anak-anak sekolah, dan hewan yang masuk merusak lingkungan
sekolah.
2. Kegiatan dilksanakan oleh Komite Sekolah .
Kegiatan Komite Sekolah pada bulan Juli 2008 lebih untuk
mempersiapkan dan merencanakan
kegiatan peningkatan mutu
pendidikan, seperti lomba media belajar
3. Dana Blok Grant Pilot Pendidikan/DOK Peningkatan mutu Pendidikan.
Dana kegiatan ini telah masuk DIPA revisi dan berubah namanya
menjadi DOK peningkatan mutu pendidikan, sehingga untuk
mengaksesnya dipelukan peraturan dan panduan tresendiri.
Walaupun DOK untuk peningkatan mutu pendidikan masih harus
menunggu SE untuk mencairkannya namun kegiatan MBS di sekolah
masih berjalan seperti di Polewali Mandar Polewali Mandar Sulawesi
Barat kegiatan peningkatan mutu pendidikan tetap berjalan dengan
melakukan pelatihan MBS tingkat kecamatan dan tingkat sekolah yang
dipantau oleh Komite sekolah, dan hasilnya dibahas dalam workshop
Komite Sekolah. Serta di Tana Toraja sekolah Pilot tetap mempraktekkan
MBS dan Pakem
4. Penyerapan dana BLM, DOK Pendidikan,DOK Komite sekolah dan DOK
Peningkatan Pelaku Pendidikan di kecamatan sampai saat ini belum
terjadi perubahan dan dana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
PENDANAAN
1.
BLM
2.
ALOKASI (Rp)
SERAP (Rp)
4.275.000.000
630.000.000
15
DOK Pendidikan
665.000.000
581..000.000
87,37
3.
760.000.000
648.000.000
85,26
4.
2.280.000.000
Halaman 12 dari 71
Halaman 13 dari 71
KEGIATAN
TEMPAT
HASIL
NMC
-
Persiapan Rakornas
Konsultan Manajemen
Provinsi di Jakarta
NMC
NMC
Penyusunan Draft
kompetensi dasar fasilitator
Kecamatan dan fasiltator
kabupaten
NMC
Bekasi
Jawa Barat
UNIT SADI
3.4.1. Pendahuluan
Sampai dengan akhir bulan Juni 2008, kegiatan tahapan/alur perencanaan di
empat provinsi lokasi PNPM AP adalah sebagai berikut :
a. Provinsi Nusa Tenggara Barat telah sampai pada tahapan/alur MAD 2
Prioritas Usulan yang telah dilaksanakan pada empat kecamatan (66,67%)
yaitu tiga kecamatan telah dilaksanakan di kabupaten Dompu dan satu
kecamatan di kabupaten Lombok Barat. Sedangkan pelatihan-pelatihan bagi
pelaku PNPM-Agribisnis Perdesaan yang sudah dilaksanakan yaitu
pelatihan Kader Agribisnis Desa (KAD), Pendamping Lokal (PL), Tim
Penulis Usulan (TPU), Tim Verifikasi (TV) dan Tim Pengelola Kegiatan
(TPK)
b. Provinsi Nusa Tenggara Timur sampai dengan akhir Juni 2008, baru
terlaksana MAD 2 Prioritas Usulan pada satu Kecamatan yaitu Kecamatan
Amanuban Selatan (Kabupaten TTS). Sedangkan pelatihan-pelatihan bagi
pelaku PNPM-Agribisnis Perdesaan yang sudah dilaksanakan antara lian
pelatihan Kader Agribisnis Desa (KAD), Pendamping Lokal (PL), Tim
Penulis Usulan (TPU) dan Tim Verifikasi (TV)
c. Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan akhir bulan Juni 2008, telah
terlaksana MD 2 Perencanaan (100%-enam kecamatan) serta baru memasuki
tahapan/alur Penulisan Usulan (pada tiga kecamatan).
d. Provinsi Sulawesi Tenggara, sampai dengan akhir bulan Juni 2008, telah
terlaksana MD 2 Perencanaan (100%-enam kecamatan) serta memasuki
tahapan/alur Penulisan Usulan pada empat kecamatan dan Verifikasi
Usulan pada dua kecamatan.
3.4.2. Kegiatan Konsultan Manajemen Nasional PNPM AP di Provinsi
Selama bulan Juni 2008 ini proses kegiatan kunjungan lapangan para Spesialis
Agribisnis & Pemasaran dan Spesialis Monev di empat provinsi terhenti karena
ketidakjelasan serta ketidaktersedianya dana operasional maka kegiatan
Spesialis lebih banyak dilakukan di Ibukota Provinsi masing-masing pada
wilayah tugas.
Halaman 15 dari 71
Kegiatan
Provinsi NTB
Kunjungan ke lembaga keuangan
(BRI Cabang Mataram)
Agenda
Menjajaki kemungkinan kerjasama dalam
permodalan untuk kegiatan PNPM-AP
Provinsi NTT
IST dan OJT kepada FK-AP, PjOK
dan UPK serta Kunjungan Lapang ke
Kebun jambu mete
Halaman 16 dari 71
Hasil
Jambu mete
2
3
masyarakat
Mencari lokasi percontohan budidaya Kopi,
Kakao, Cengkeh, dll)
Usulan-2 yang meragukan, dilakukan verifikasi
ulang
Segera melakukan rekruitmen FK SADI di
Kec. Amanuban Selatan, Kab TTS
Rancang bangun desain halaman website
telah terbuat
Pemberdayaan masyarakat
TTG bidang peternakan dan pengomposan
Berita kegiatan PNPM-PPK Provinsi Nusa
Tenggara Timur di lapangan
Provinsi Sulsel
Provinsi Sultra
OJT kepada FK-AP, serta Kunjungan
Lapang untuk monitoring
Share Informasi
Menghadiri MD 2 Khusus
Monitoring kegiatan
Provinsi
Pagu (Rp)
(%)
NTB
6.600.000.000
NTT
6.600.000.000
Sulawesi Selatan
6.600.000.000
Sulawesi Tenggara
6.600.000.000
26.400.000.000
Total
Provinsi
NTB
600.000.000
NTT
600.000.000
Sulawesi Selatan
600.000.000
Sulawesi Tenggara
600.000.000
Total
24
2.400.000.000
Halaman 17 dari 71
Kec
c. Tahapan / Alur
Tahapan / alur kegiatan sampai dengan akhir bulan Juni 2008 di masingmasing provinsi disajikan sebagai berikut :
o Provinsi NTB
Kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama bulan Juni 2008
antara lain Penggalian Gagasan (100%), Musyawarah Desa Khusus
Perempuan di 60 desa (100%), Musyawarah Desa II di 60 desa (100%),
Penulisan Usulan (100%), Verifikasi Usulan (100%), Musyawarah Antar
Desa Prioritas Usulan baru 4 kecamatan (66,67%) yaitu 3 kecamatan telah
dilaksanakan di kabupaten Dompu dan 1 kecamatan di kabupaten
Lombok Barat.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tahapan
MAD I
MD I
Latih KPMD
PAGAS
MDKP
MD II
PU
VU
MAD II
100
100
100
100
100
100
100
100
56
o Provinsi NTT
Di Provinsi NTT, tahapan alur perencanaan yang telah selesai 100%
antara lain MDKP, MD II, Penulisan Usulan, Verifikasi Usulan dan saat
ini memasuki tahapan alur MAD 2 Prioritas Usulan, yang mana dua
kecamatan sudah menyelesaikan tahapan tersebut, sedangkan
kecamatan lainnya sedang dalam proses.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tahapan
MAD I
MD I
Latih KPMD
PAGAS
MDKP
MD II
PU
VU
MAD II
Kec
6
6
6
6
6
6
6
6
2
o Provinsi Sulsel
Di Provinsi Sulawesi Selatan, enam kecamatan sudah melakukan MD II
100 %. Pada akhir bulan Juni 2008, tahapan perencanaan baru mencapai
Penulisan Usulan yakni di tiga kecamatan pada 27 desa.
Halaman 18 dari 71
No
1
2
3
4
5
6
7
Tahapan
MAD I
MD I
Latih KPMD
PAGAS
MDKP
MD II
PU
o Provinsi Sultra
Di Provinsi Sultra tahapan yang sementara ini masih berjalan adalah
kegiatan Penulisan Usulan pada empat kecamatan (Kecamatan Lainea,
Lawa, Kusambi serta Wakorsel) dan Verifikasi Usulan pada dua
kecamatan di Kabupaten Muna
Penulisan Usulan sementara ini mencapai 61 % atau 43 desa dari 71 desa
partisipasi yang telah selesai melaksanakan tahapan tersebut. Sementara
kegiatan Verifikasi Usulan sampai dengan periode bulan Juni baru
mencapai 37 % atau 26 desa yang telah diverifikasi dari 71 desa
partisipasi.
Faktor utama menghambat pentahapan Penulisan Usulan dan Verifikasi
Usulan adalah belum tersedianya dana opersional kegiatan (DOK)
sehingga proses di tingkat lapangan mengalami keterlambatan karena
tiadanya dukungan pembiayaan operasional.
No
Tahapan
Halaman 19 dari 71
No
Tahapan
MAD I
111
80
78
58,12
MD I
892
346
689
72.05
Latih KPMD
24
24
50,00
PAGAS
6421
8473
10591
MDKP
1104
900
MD II
630
379
45
31
PU
VU
MAD II
Lk
Pr
Kabupaten Dompu
RTM
% Lk
% Pr
% RTM
Lk
Pr
41,88
40,84
121
41
91
74,69
25,31
56,17
27,95
55,65
952
297
856
76,22
23,78
68,53
50,00
0.00
35
37
48,61
51,39
43,11
56,89
71,11
2172
3862
4507
36,00
64,00
74,69
0.00
100.00
81,52
654
515
100
78,75
836
62,44
37,56
82,85
609
478
856
56,03
43,97
78,75
46
59,21
40,79
60,53
148
104
143
58,73
41,27
56,75
2. Provinsi NTT
- Partisipasi masyarakat perempuan di Kab. Timor Tengah Selatan
untuk setiap tahapan perencanaan berkisar antara 29 persen sampai
dengan 48 persen. Khusus untuk MDKP, pelaku perempuan yang
hadir mencapai 93 persen dikarenakan masih hadirnya sebagian kecil
laki-laki
- Sedangkan partisipasi masyarakat perempuan di Kab. Ngada untuk
setiap tahapan perencanaan berkisar antara 39 persen sampai dengan
47 persen. Khusus untuk MDKP, pelaku perempuan yang hadir
mencapai 91 persen dikarenakan masih hadirnya sebagian kecil lakilaki
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi NTT
Lk
MAD I
152
93
245
62,04
MD I
1646
703
2087
Latih KPMD
36
34
PAGAS
5271
MDKP
120
MD II
PU
No
Tahapan
Kabupaten Ngada
RTM
% Lk
% Pr
% RTM
Lk
Pr
37,96
100
217
140
310
60,78
39,22
100
70,07
29,93
88,85
2587
2102
4557
55,17
44,83
97,18
70
51,43
48,57
100
75
57
90
56,82
43,18
68,18
3880
8350
57,60
42,40
91,25
3062
2623
5685
53,86
46,14
100
1495
1462
7,43
92,57
90,53
283
2902
3070
8,86
91,14
96,39
1241
1132
2146
52,30
47,70
90,43
2207
2021
3814
52,20
47,80
90,21
50
50
109
56,52
43,48
94,78
103
117
220
46,82
53,18
100
32
21
68
69,12
30,88
100
TV
45
11
56
80,36
19,63
100
MAD II
118
105
214
52,91
47,09
95,96
Halaman 20 dari 71
% RTM
% RTM
3. Provinsi Sulsel
- Partisipasi perempuan di Kab. Bantaeng untuk setiap tahapan kegiatan
perencanaan berkisar antara 37 persen sampai dengan 57 persen.
Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh
perempuan.
- Sedangkan partisipasi perempuan di Kab. Tana Toraja untuk setiap
tahapan kegiatan perencanaan berkisar antara 33 persen sampai
dengan 50 persen. Khusus untuk MDKP, dari yang hadir dalam
MDKP, dihadiri 55 orang laki-laki dan jumlah perempuannya 944
orang (94 persen.
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam
menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi Sulsel
No
Tahapan
Kabupaten Bantaeng
RTM
% Lk
% Pr
Lk
Pr
MAD I
91
64
65
58,71
MD I
740
437
607
Latih KPMD
PAGAS
1752
2357
MDKP
628
MD II
576
590
% RTM
Lk
Pr
41,29
41,94
144
82
156
63,28
36,28
% RTM
69,03
62,87
37,13
51,57
1472
737
1823
66,64
33,36
82,53
1594
42,64
57,36
37,70
2187
1933
3256
53,08
46,92
79,03
399
100
63,54
55
944
618
5,51
94,49
61,86
590
49,40
50,60
50,60
754
758
1178
49,87
50,13
77,91
4. Provinsi Sultra
- Partisipasi perempuan di Kab. Konawe Selatan untuk setiap tahapan
perencanaan berkisar antara 33 persen sampai dengan 47 persen.
Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh
perempuan.
- Sedangkan partisipasi perempuan di Kab. Muna untuk setiap tahapan
kegiatan perencanaan berkisar antara 39 persen sampai dengan 47
persen. Khusus untuk MDKP seluruhnya (100 persen) dihadiri oleh
perempuan
Tabel : Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam menghadiri Tahapan/Alur PNPM AP Provinsi Sultra
No
Tahapan
Lk
Pr
MAD I
202
97
270
68
MD I
1149
601
1580
66
Kabupaten Muna
RTM
% Lk
% Pr
% RTM
Lk
Pr
33
90
98
62
55
61
39
% RTM
34
34
90
1935
1348
2114
59
41
64
Latih KPMD
34
15
69
31
27
76
24
PAGAS
2730
1340
3846
67
33
94
1535
1111
1437
58
42
54
MDKP
1234
1128
100
91
1548
1057
100
68
MD II
1058
896
1832
54
46
93
1379
1232
1699
53
47
65
PU
56
25
69
31
69
31
VU
75
25
Halaman 21 dari 71
3.4.6. Permasalahan
Permasalahan utama dalam pelaksanaan tahapan/alur perencanaan di empat
provinsi sampai dengan bulan Juni 2008 adalah sebagai berikut:
1. Dana Operasional Kegiatan (DOK) yang diperuntukkan untuk biaya
perencanaan program, sampai akhir bulan Juni 2008 masih belum juga
dapat dicairkan dan semakin tidak jelas kapan bisa dicairkan. Sementara
itu, sampai dengan akhir bulan Juni 2008, program PNPM-AP sudah
sampai tahapan MAD II, sehingga belum cairnya DOK membuat tahapan
kegiatan terhenti dan tidak bisa diteruskan ke tahapan selanjutnya.
Selain itu, DOK yang digunakan melaksanakan tahapan/alur
perencanaan seluruhnya (empat provinsi) berasal dari dana pinjaman
pihak ketiga (sejak bulan Februari 2008) dan sampai sekarang pinjaman
tersebut belum bisa dikembalikan bahkan pihak pemberi pinjaman
menagih terus ke FK-AP. Mohon perhatian pihak-pihak pengambil
kebijakan agar hal tersebut dapat ditanggulangi secepatnya. Hal lain yang
akan menjadi masalah adalah akan tidak dapat terserapnya DOK 100%
apabila pencairannya baru dilakukan pada bulan Juli atau Agustus 2008.
2. Keterlambatan gaji untuk Konsultan di pusat, provinsi dan Fasilitator
Kecamatan, saat ini sudah memasuki bulan ke-3 (belum terbayar Bulan
April, Mei dan Juni), sangat berpengaruh terhadap kinerja konsultan di
provinsi dan fasilitator.
3. Dana operasional kunjungan lapang tidak tersedia selama bulan Juni 2008,
baik untuk Konsultan di Pusat maupun di Provinsi berakibat pada
supervisi dan monitoring di lokasi terhambat dan tidak maksimal
4. Kurangnya pemahaman Fasilitator Kecamatan Agribisnis Perdesaan (FKAP) perihal pemberdayaan masyarakat (proses fasilitasi, penanganan dan
analisis permasalahan di lapangan) serta penjabaran teknis usulan
kegiatan yang ada dalam proposal
3.4.7. Saran
1. Terkait dengan masalah DOK dan gaji konsultan/fasilitator, perlu
dilakukan dorongan secara terus-menerus kepada para pengambil
kebijakan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sehingga permasalahan tersebut dapat teratasi
dengan segera, cepat dan tepat waktu
2. Koordinasi dengan Fas Kab / FasT Kab dan FK-AP serta pelaku-pelaku di
tingkat kabupaten dan kecamatan dalam rangka penguatan kemampuan
fasilitasi pemberdayaan masyarakat
3. SADI adalah Pilot program dan hal tersebut (supervisi dan monitoring)
harus dilaksanakan secara kontinu
4. Terkait dengan kurangnya pemahaman FK-AP, maka Spesialis di masingmasing provinsi perlu melakukan OJT dan IST dalam rangka penguatan-
Halaman 22 dari 71
Halaman 23 dari 71
Sementara itu PNPM LMP dengan sumber dana hibah dari Pemerintah
Kanada melalui CIDA tetap akan dilaksanakan sesuai dengan rencana
awal , yaitu tahun 2008 sd 2010 di 4 provinsi di Sulawesi, yaitu Sulawesi
Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
b.
Provinsi
Kab
Jumlah
Kecamatan
Fokus Kegiatan
Sumber
dana
CIDA
Sulawesi Selatan
Konservasi lingkungan
dan sumber daya alam
Konservasi lingkungan
dan sumber daya alam
Konservasi lingkungan
dan sumber daya alam
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Belum ditentukan
CIDA
Sumatra Utara
Belum ditentukan
DANIDA
Sumatra Barat
Belum ditentukan
DANIDA
Bengkulu
Belum ditentukan
DANIDA
Aceh
Belum ditentukan
DANIDA
CIDA
CIDA
Komponen Kegiatan
2
3
4
5
Halaman 24 dari 71
Rencana
DIPA 2008
Revisi
DIPA 2008
100.000.000
50.000.000
500.000.000
177.500.000
500.000.000
175 juta
Tetap
Tetap
2 Milyar
Keterangan
50 juta ditunda ke
TA 2009
322.500.000 ditunda ke TA
2009
322.500.000 ditunda ke TA
2009
Tetap
Khusus untuk lokasi di
Kabupaten Mamasa,
Sulawesi Barat
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
Fokus Kegiatan
Dana
Konservasi lingkungan
dan SDA
Konservasi lingkungan
dan SDA
Konservasi lingkungan
dan SDA
CIDA
CIDA
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
CIDA
CIDA
Pendidikan S1 Lingkungan/Kehutanan/Pertanian/Perikanan/Kelautan
Pengalaman kerja 3 tahun atau lebih
Memiliki pengalaman kerja di program pemberdayaan masyarakat
Hasil lengkap proses seleksi pasif dan penentuan calon FK yang akan
dipanggil mengikuti seleksi aktif adalah sbb :
Jumlah
Pendaftar
Lolos
Shortlist
Jumlah
Kebutuhan
Jumlah
Cadangan
Dipanggil
Seleksi Aktif
Sulawesi Selatan
229
35
20
Sulawesi Utara
301
37
18
Sulawesi Tenggara
53
31
20
Jumlah
588
103
27
58
Provinsi
Halaman 25 dari 71
Halaman 26 dari 71
Halaman 27 dari 71
Halaman 29 dari 71
Halaman 30 dari 71
Halaman 31 dari 71
Halaman 32 dari 71
Halaman 33 dari 71
Musdes
Pertanggungjawaban
Pencairan Dana
APBN dari KPPN
Pencairan Dana
APBD dari Kasda
Musdes
Penetapan Kegiatan
Musdus
Sosialisasi
MAD
Alokasi Dana
Pelatihan
FD
Jawa Barat
Jawa Timur
NTT
Sulawesi Utara
Gorontalo
Total 5 Provinsi
Musdes
Sosialisasi
1
2
3
4
5
Nama Provinsi
Jml
Kec
MAD
Sosialisasi
No.
Diskusi Terarah
Kelompok Perempuan
45
45
45
45
45
45
45
34
45
18
45
36
32
2
36
32
2
36
32
2
36
32
2
36
32
2
36
32
2
36
32
2
30
30
2
36
25
2
16
10
2
36
32
2
14
14
14
14
14
14
14
12
14
13
14
129
129
129
129
129
129
129
108
122
59
129
Tabel 2.
Kemajuan Kegiatan PNPM-Generasi 2008 per 30 Juli 2008
Musdes
Sosialisasi
Pelatihan
FD
Musdus
Sosialisasi
MAD
Alokasi Dana
Musdes
Penetapan Kegiatan
Pencairan Dana
APBD dari Kasda
Pencairan Dana
APBN dari KPPN
Jawa Barat
28
28
28
24
17
Jw Timur
36
36
35
21
11
NTT
36
30
32
30
29
14
MAD Sosialisasi
Tahun Kedua
Nama
Provinsi
Musdes
Pertanggungjawaban
No.
MAD
Sosialisasi
72
50
36
3
Jml
Kec
Sulut
Gorontalo
13
12
15
Total 5 Provinsi
116
109
101
83
61
16
176
3.8.2.3. Partisipasi
Tingkat Partisipasi yang dilihat pada bulan ini, masih sama seperti pada
Bulan bulan sebelumnya yaitu dimana analisis difokuskan pada jumlah
kaum perempuan (Prmp) dan rumah tangga miskin (RTM) yang
berpartisipasi pada setiap proses kegiatan. Data yang akan ditampilkan
dalam bentuk prosentase (lihat Tabel 4.) pada tiga tahapan pertemuan
yang penting dari setiap provinsi, yaitu Tingkat Kecamatan, Desa, dan
Dusun.
Dari data menunjukan, tingkat kehadiran Perempuan pada pertemuan
FGD di tingkat Dusun lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehadiran
perempuan pada pertemuan yang dilakukan di tingkat desa dan
kecamatan. Hal ini didukung dengan data yang ditampilkan pada Tabel 4
(lihat juga Grafik 1 dan 2). Bila dilihat dari tiga tingkatan, kehadiran
perempuan dan keluarga miskin pada pertemuan yang dilakukan di
tingkat dusun (88.70%, 67.48%) umumnya jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pertemuan yang dilakukan di tingkat desa (50.82%, 57.74%) dan
kecamatan (48.14%, 37.64%).
Tabel 3.a.
Pemantauan Partisipasi Masyarakat PNPM-Generasi 2007 per 30 Juli 2008
No
.
Nama
Provinsi
1
2
3
MAD Sosialisasi
Musdes Sosialisasi
Jawa Barat
1882
1548
605
13346
J. Timur
1678
1550
441
11115
NTT
1586
1344
2214
Halaman 34 dari 71
13947
P
1122
5
1193
8
1448
5
M
8135
9608
2453
9
Musdus Sosialisasi
L
2267
1
2332
8
2542
0
FGD-Kel Perempuan
Rapat TPK 1
66622
42480
7199
68162
44380
3092
4668
1112
50000
41569
9363
64271
46552
2640
4005
1390
42756
63597
2853
46850
43794
3391
3467
5920
Sulut
61
96
1019
Gorontalo
568
823
932
3555
6250
42982
4441
4
Total 5 Provinsi
5775
5361
4192
516
304
446
3349
1532
285
7880
4900
5046
6
7676
5
2437
19280
20127
6062
182007
16930
5
25762
979
61
287
20585
18204
522
1679
1703
20230
5
15390
9
9706
14106
10125
Tabel 3.b.
Pemantauan Partisipasi Masyarakat PNPM-Generasi 2007 per 30 Juli 2008
MAD Alokasi Dana
Nama
Provinsi
Rapat TPK 2
Musdes Penetapan
Musdes
Tanggungjawab
Rapat TPK 3
Jawa Barat
1815
2396
800
2909
4659
1183
7793
10968
5951
2979
4685
1443
2644
3023
2575
Jatim
2015
2266
1119
2390
3814
1091
8532
12499
7965
2945
4854
1631
6454
6363
7339
NTT
1730
1641
2543
3029
3796
6035
8614
13896
19988
3830
4246
6141
5675
7724
11497
Sulut
56
148
58
273
97
924
739
1329
434
Gorontalo
405
768
839
677
1701
1465
2677
7299
6376
1283
2118
2558
4246
6919
8225
Total 5 Provinsi
6021
7219
5301
9063
1424
3
9774
2771
3
45586
40280
11037
15903
11773
19758
25358
30070
Tabel 4.
Prosentase Tingkat Kehadiran Perempuan dan Keluarga Miskin
Dalam Pertemuan Tingkat Kecamatan-Desa-Dusun, 30 Juli 2008
MAD SOS
MD SOS
FGD
Nama Provinsi
Prmp
RTM
Prmp
RTM
Prmp
RTM
No.
1
2
3
4
5
Jawa Barat
Jawa Timur
Nusa Tenggara
Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Total 5 Provinsi
45.13
52,93
17.64
13.66
45.68
51.79
33.11
41.68
90.45
87.28
58.89
63.22
45.87
75.56
50.95
86.31
94.26
88.11
61.15
59.17
52.85
0.00
67.00
34.77
33.62
63.74
49.16
19.80
80.37
52.25
89.53
77.25
87.75
35.97
68.32
62.73
Grafik 1.
MAD Sos
MD Sos
40
FGD
20
0
Jabar
Halaman 35 dari 71
Jatim
NTT
Sulut
Grtl
Total
Grafik 2.
Prosentase Tingkat Kehadiran Keluarga Miskin Dalam Pertemuan
Tingkat Kecamatan-Desa-Dusun 30 Juni 2008
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
MAD Sos
MD Sos
FGD
Jabar
Jatim
NTT
Sulut
Grtalo
Total
3.8.3. Monitoring
Uraian dari masing-masing kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Misi Bank Dunia
Dari hasil Misi Bank Dunia yang telah dilakukan, maka ada beberapa
Rekomendasi yang disampaikan, antara lain:
2. Kondisi Konsultan
Akibat tunjangan dan biaya operasional FK selama tiga (3) bulan belum
terbayar di bulan April-Juni, pada beberapa provinsi telah terjadi
kekosongan FK. Kekosongan ini ada yang diakibatkan FK yang
mengundurkan diri (seperti di Kabupaten TTU-NTT), dan ada juga
karena di PHK karena indisipliner dengan alasan belum adanya
tunjangan dan biaya operasional FK tidak melakukan pendampingan di
masyarakat. Pendataan kondisi konsultan ini dilakukan pada akhir Juli.
Halaman 36 dari 71
Jumlah
Kecamatan
Jumlah Tersedia
FK
FT
FK
Jumlah Kekosongan
FT
Lokasi Baru
Jawa Barat
72
50
33
58
Jawa Timur
50
40
28
NTT
36
31
30
Gorontalo
15
23
Sulawesi Utara
Halaman 37 dari 71
Keterangan
APBD
Total
APBN
Jumlah Kecamatan
129
129
1.610
1.610
22,425
104,800
127,225
22,425
103,450
125,875
Prosentase (%)
100,00
98,71
99
44%
56%
S kesehatan
S pendidikan
Halaman 38 dari 71
Penggunaan Dana
BLM (Rp)
Kesehatan (Rp)
Pendidikan (Rp)
Prosentase
Kese
Pendidi
hatan
kan
Jabar
44.875.000.000
21.714.765.547
23.164.603.472
48%
52%
Jatim
34.250.000.000
15.605.234.489
18.651.156.081
46%
54%
NTT
30.100.000.000
12.105.230.577
17.994.462.544
40%
60%
57%
Sulut
Gorontalo
1.750.000.000
749.333.237
996.398.045
43%
16.250.000.000
5.724.962.584
10.525.368.784
35%
65%
127.225.000.000
55.899.526.434
71.331.988.925
44%
56%
10%
1%
Jabar
39%
22%
Jatim
NTT
Sulut
Gorontalo
28%
Jika dilihat per provinsi kegiatan kesehatan terserap paling besar yakni
39 % berada di Provinsi Jawa Barat dan penyerapan terendah di Provinsi
Sulawesi Utara. Penyebab rendahnya usulan kegiatan kesehatan karena
belum optimalnya fasilitasi di bidang kesehatan yang dilakukan oleh
kader dan fasilitator. Koordinasi dengan penyedia layanan kesehatan
juga menyebabkan kurangnya usulan kegiatan kesehatan.
Halaman 39 dari 71
15%
1%
33%
Jabar
Jatim
NTT
25%
Sulut
Gorontalo
26%
itu, mekanisme
mengelola WEB
Halaman 40 dari 71
juga sudah diputuskan secara bersama. NMC dalam hal ini mempunyai
wewenang dalam hal: melakukan penginputan data, melakukan
penghapusan, perbaikan, mengecek laporan, analisa laporan, dan
melakukan inport data. Hasil koordinasi dengan Tim Generasi dan
rekomendasi World Bank dimana sistem penginputan data pelaporan
sedang dirancang oleh pihak rekanan World Bank dalam hal ini PT.
DAG (Data Astakona Girinda) maka sistem progen yang selama ini
dilakukan diberhentikan mulai bulan Juli. Proses perancangan MIS
diperkirakan dapat di uji coba di bulan Agustus yang akan datang
3.8.4. Masalah Dan Rekomendasi
Permasalahan yang dihadapi dalam dua bulan belakang ini pada dasarnya
sama, antara lain:
1. Telah dilaksanakan seleksi aktif calon FK namun belum adanya
tindaklanjut pelatihan bagi calon FK baik untuk lokasi baru maupun
lokasi lama sehingga dikhawatirkan calon-calon tersebut sudah tidak
ada lagi ditempat dan mempengaruhi progres pelaksanaan karena
kekosongan fasilitator.
2. Terlambatnya dana operasinal konsultan di Propinsi dan Pusat sehingga
belum terlaksananya tindak lanjut penguatan kapasitas fasilitator akan
mempengaruhi kapasitas fasilitasi dan monitoring evaluasi
3. Keterbatasan tenaga MIS karena belum adanya Assisten MIS NMC,
menyebabkan beberapa data yang sudah diterima oleh NMC mengalami
kendala pengolahan, sehingga banyak data-data yang belum bisa di
laporkan.
4. Belum seragamnya sistem pelaporan dan progen yang dihentikan akan
menyebabkan keterlambatan pelaporan dan banyaknya data yang sudah
dilakukan dan belum dapat disajikannya dengan baik, sebab belum
adanya program yang dapat mendukung untuk menampilkan hasil
minimum pencapaian dan usulan kegiatan yang terdanai secara utuh.
Berdasarkan masalah yang ada, maka rekomendasi yang dapat disampaikan
adalah sebagai berikut.
1. Segera dilakukan pelatihan pra tugas untuk posisi kosong dan lokasi
baru Perlu dilakukan dorongan terhadap pihak-pihak pengambil
keputusan, khususnya yang berkaitan dengan pendanaan pelatihan agar
mekanisme pekerjaan tidak terhambat.
2. Proses adendum yang berkaitan dengan operasional segera ditindak
lanjuti oleh pihak terkait sehingga proses di lapangan bisa segera
ditindaklanjuti (penguatan kapasitas FK khususnya Gorontalo)
3. Perlu segera dilakukan rekrutmen terhadap Ass. MIS Generasi di pusat
dan MIS Generasi NTT yang secara penuh menangani Program Generasi
PT Duta Askona selaku Konsultan yang merancang sistem penginputan data,
segera menyelesaikan program MIS dan melakukan pelatihan bagi konsultan di
provinsi dan kabupaten, sehingga program tersebut dapat segera diaplikasikan
dilapangan.
Halaman 41 dari 71
Gambaran Umum
Unit Pengendalian Kinerja dan Penempatan di KM-Nasional bertanggung
jawab atas hal-hal pengelolaan konsultan mencakup mobilisasi, relokasi,
pemutusan hubungan kerja, pengunduran diri konsultan, selain itu
bertanggung jawab juga atas evaluasi kinerja konsultan lapang, dan
rekruitmen. Sedangkan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya adalah :
1. Menyusun panduan pengembangan, penempatan, rekruitmen, dan
evaliasi kinerja;
2. Memantau pelaksanaan pengembangan, penempatan, rekruitmen, dan
evaluasi kinerja;
3. Mengevaluasi pelaksanaan pengembangan, penempatan, rekruitmen,
dan evaluasi kinerja;
4. Memberikan pedoman perbaikan pengembangan, penempatan,
rekruitmen, dan evaluasi kinerja;
5. Mengelola pengendalian kinerja Konsultan Manajemen Provinsi (KMProvinsi);
6. Memantau pengendalian kinerja fasilitator di kabupaten dan di
kecamatan;
7. Mengelola pelaksanaan evaluasi kinerja Konsultan Individu Manajemen
Nasional (KM-Nasional), dan Konsultan Individu Manajemen Provinsi
(KM-Provinsi);
8. Menyusun rekomendasi perbaikan pengendalian kinerja konsultan;
9. Menyusun laporan pengendalian kinerja konsultan dan fasilitator;
10. Menyusun laporan periodik/bulanan.
Dari tugas pokok dan fungsi tersebut Unit Pengendalian Kinerja dan
Penempatan berusaha untuk menyajikan pandua evaluasi kinerja,
mobilisasi, relokasi, dan rekruitmen konsultan, selain itu setiap satu bualan
sekali melakukan pembaharuan data menyangkut pemetaan konsultan,
rekapitulasi konsultan, cadangan konsultan, daftar kekosongan konsultan,
dan rekruitmen konsultan.
Pelaksanaan Tugas
Kegiatan Unit Pengendalian Kinerja dan Penempatan pada bulan Juli 2008,
dalam menjalankan tugas pokoknya adalah :
1. Pengolahan evaluasi kinerja triwulan II tahun 2008 untuk KM-Nasional
dan KM-Provinsi
2. Pekerjaan rutin seperti memeriksa surat menyurat yang berkaitan
dengan rekomendasi atau post review kepada Pejabat Penanggung Jawab
Kegiatan Satker Khusus PNPM Mandiri Perdesaan, Ditjen. PMD tentang
Halaman 42 dari 71
Posisi
Quota
Terisi
Koson
g
53
35
18
28
23
187
161
26
Halaman 43 dari 71
355
354
357
348
79
52
27
3.085
2.977
108
2.708
2.289
419
10
196
142
54
11
160
99
61
12
45
37
13
24
22
14
19
19
7.298
6.560
738
Jumlah
Posisi
Kosong
Posisi Kosong
KM NASIONAL PUSAT
1
Advisor Audit Keauangan Internal Pasca Bencana
2
Koordinator Bidang Pengembangan Program
3
Koordinator Wilayah I/II/III/IV/V
4
Senior Spesialis MIS
5
Spesialis Pengendalian Kinerja dan Penempatan
6
Spesialis Partisipasi Perempuan
7
Spesialis PNPM Generasi
8
Asisten Pengendalian Kinerja dan Penempatan
9
Asisten Team Leader 1
10
Asisten Pilot Project P2SPP
11
Asisten MIS PNPM Generasi
12
Asisten Pelatihan Masyarakat
13
Asisten Manajemen Data
14
Asisten Sarana Prasarana Perdesaan
Jumlah 1
KM NASIONAL REGIONAL/WILAYAH
1
Spesialis Fasilitator Training
2
Spesialis Audit Keuangan Wilayah
Halaman 44 dari 71
1
1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
3
1
No
3
Posisi
Kosong
Posisi Kosong
Spesialis Kredit Keuangan Mikro Wilayah III
Jumlah 2
1
5
Jumlah 3
Total = (Jumlah 1 + 2 + 3)
2
7
1
2
6
1
1
1
3
2
26
49
KM PROVINSI
1
Deputy Koordinator Provinsi
2
Spesialis MIS PNPM Mandiri Perdesaan
3
Spesialis MIS PNPM Generasi
4
Spesialis Penanganan Pengaduan dan Masalah
5
Spesialis Finance Mangement Support
6
Spesialis Infrastruktur
7
Spesialis Disbursement Officer Pulau Nias
8
Spesialis Teknik Sipil Pulau Nias
9
Pembimbing Teknik
10
Asisten MIS PNPM Mandiri Perdesaan
Halaman 45 dari 71
FTKab
0
PUPK
2
Sumut P. Nias
Sumut Daratan
Sumbar
No
Provinsi
NAD
2
3
26
FK
Gn
0
FT
Gn
0
FK
AP
0
15
16
20
26
2
15
FK
FT
24
0
FI
Jml
59
Jambi
Riau
Kepri
10
Bengkulu
12
Babel
Sumsel
10
Lampung
11
Banten
12
Jawa Barat
13
31
34
83
13
Jawa Tengah
14
DI. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
19
38
16
Bali
17
NTB
18
NTT
20
19
Kalbar
20
Kalsel
21
Kalteng
19
29
22
Kaltim
14
10
27
23
Sulsel
24
Sultra
Halaman 46 dari 71
No
Provinsi
25
Sulteng
FKab
0
FTKab
1
PUPK
1
FK
Gn
0
FT
Gn
0
FK
FT
FK
AP
0
FI
Jml
3
26
Sulut
13
27
Sulbar
13
3
28
Gorontalo
29
Malut
10
30
Maluku
11
31
Papua
24
181
205
32
Papua Barat
10
26
36
27
108
419
54
61
689
Jumlah
Lokasi atau kecamatan yang tidak ada sama sekali fasilitator (Baik FK
maupun FT), adalah :
Lokasi PNPM Mandiri Perdesaan : 12 Kecamatan
Lokasi PNPM Generasi : 48 Kecamatan
2.
Lokasi yang tidak ada sama sekali fasilitator pada lokasi PNPM Mandiri
Perdesaan disebabkan fasilitator yang ditempatkan telah mengundurkan
diri atau di PHK karena indisipliner maupun pelanggaran kode etik,
sedangkan untuk di lokasi PNPM Generasi kekosongan terjadi karena
pada tanggal 18 Mei 2008 Dirjen PMD mengeluarkan surat untuk
penambahan lokasi tahun 2008 dimana penambahanya adalah Provinsi
Jawa Barat 29 kecamatan, Jawa Timur 14 kecamatan, NTT 4 kec, Sulawesi
Utara 1 kecamatan, dan Gorontalo 1 kecamatan.
Sehingga sampai saat ini belum ada pengisian kekosongan lokasi
tambahan tersebut.
Sedangkan lokasi yang hanya mempunyai 1
fasilitator penyebabnya karena hasil rekrutmen tahun 2008 belum bisa
memenuhi kebutuhan untuk mengisi kekosongan tersebut dan sampai
saat ini belum dilakukan rekruitmen.
Berikut tabel jumlah kecamatan yang tidak ada fasilitatornya per provinsi
adalah sebagai berikut :
Halaman 47 dari 71
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Provinsi
Nanggroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara P. Nias
Sumatera Utara Daratan
Sumatera Barat
Jambi
Riau
Kepulaua Riau
Bengkulu
Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI. Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Gorontalo
Maluku Utara
Maluku
Papua
Papua Barat
Jumlah
Jumlah Kecamatan
Tidak Ada Fasilitator
Hanya Ada 1 Fasilitator
PNPM PNPM
PNPM PNPM
Pilot
Jumla
Jumlah
MP
Gen.
MP
Gen.
Pend.
h
0
50
50
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29
0
0
14
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
29
0
0
14
0
0
5
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
13
23
2
14
5
9
10
6
8
0
2
16
1
0
1
0
1
5
8
6
27
8
5
8
1
10
2
3
9
10
17
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
0
0
7
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
13
23
2
14
5
9
10
6
8
0
2
23
1
0
8
0
1
6
8
6
27
8
5
8
1
13
2
7
9
10
183
27
12
48
60
284
19
306
Halaman 48 dari 71
Provinsi
F-Kab.
FT-Kab.
P -UPK
FK
FT
FK AP
15
Sumatera Barat
3
4
Jambi
Riau
Kepulauan Riau
Bengkulu
Bangaka Belitung
Sumatera Selatan
10
Lampung
11
11
Banten
12
Jawa Barat
13
13
Jawa Tengah
41
37
Halaman 49 dari 71
No
Provinsi
FT-Kab.
P -UPK
FK
FT
FK AP
14
DI. Yogyakarta
15
Jawa Timur
35
16
Bali
17
18
20
15
19
Kalimantan Barat
20
Kalimantan Selatan
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Timur
23
Sulawesi Selatan
22
24
Sulawesi Tenggara
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Utara
27
Sulawesi Barat
28
Gorontalo
29
Maluku Utara
30
Maluku
31
Papua
32
Papua Barat
Jumlah
d.
F-Kab.
24
29
15
257
88
Halaman 50 dari 71
No
Uraian
KMNas.
KMProv.
FKab.
FTKab.
FK
FT
FK
Gn
.
FT
Gn.
FK
Pn
FK
AP
Jml
PHK Indisipliner
11
15
PHK
Pelanggaran
Kode Etik
10
12
22
Mengundurkan Diri
23
Demobilisasi/Tidak
diperpanjang Kontak
16
24
66
Jumlah
Posisi
Kekosongan
Per 1 Juli 2008
(orang)
Progres Pengisian
Selama Juli 2008
(orang)
Kekosongan
Per 1 Agustus
2008 (orang)
17
18
25
26
Pendamping UPK
27
27
97
12
108
408
21
419
Halaman 51 dari 71
No
Posisi
Kekosongan
Per 1 Juli 2008
(orang)
Progres Pengisian
Selama Juli 2008
(orang)
Kekosongan
Per 1 Agustus
2008 (orang)
10
52
54
11
58
61
12
13
Fasilitator
Kecamatan
Perdesaan (FK AP)
14
705
36
738
Agribisnis
Jumlah
Pada bulan Juli 2008 posisi yang tidak mengalami progres pengisian
adalah posisi di KM-Nasional Jakarta, KM-Nasional Regional, KMProvinsi, F-Kab., Pendamping UPK, FK Gn., FT Gn., dan FI, hal ini terjadi
karena :
1. Kekosongan di KM-Nasional dan KM-Provinsi belum dilaksanakan
seleksi aktif, meskipun beberapa posisi sudah ada daftar pelamarnya
(longlist) dan shortlist di PPA PT. Amythas;
2. Tidak adanya cadangan dibeberapa provinsi;
3. Tidak adanya cadangan yang siap ditempatkan;
f.
Perkembangan Rekruitmen
Hasil seleksi pada bulan Maret 2008 untuk posisi di KM-Provinsi sudah
dilakukan mobilisasi untuk posisi Koordinator Provinsi, SMIS, dan
Pembimbing Teknik. Namun pengisian tersebut masih belum bisa
memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga telah dibuka kembali rekruitmen
untuk posisi di KM-Provinsi yaitu : SMIS, Ass. SMIS, Pembimbing Teknik,
Sp. FMS, Sp. Disbursemen Officer, SP2M, dan Sp. Training Regional pada
bulan Mei 2008.
Pembukaan lowongan telah dipublikasikan melalui media cetak nasional,
website, dan millis/email, sedangkan pengelolaannya dikelola oleh PT.
Amythas E & A. Namun pembukaan lowongan tersebut hanya untuk
posisi di tingkat KM-Provinsi dan KM-Regional, sedangkan untuk posisi di
KM-Nasional belum dilakukan rekruitmen, meskipun di tingkat KMNasional masih terjadi kekosongan. Sampai saat ini proses rekrutmen
masih pada tahap seleksi pasif dan shortlisnya sudah diajukan oleh PPA ke
Satker untuk diundang seleksi aktif, namun pengesahan shortlis belum ada
dari Satker Pusat.
Proses rekruitmen fasilitator kabupaten dan kecamatan sampai saat ini
sudah keluar surat dari Ditjen PMD nomor: 414.2/701/PNPMMDR/II/2008, tanggal 26 Juni 2008, Perihal rekruitmen fasilitator
kecamatan/teknik. Surat Dirjen menyebutkan semua provinsi untuk
segera melakukan rekruitmen untuk mengisi kekosongan dan cadangan
konsultan/fasilitator. Rekruitmen direncanakan akan dilaksanakan pada
bulan Juli Agustus 2008, dan diharapkan pada bulan September 2008
telah dilaksanakan pelatihan pratugas sehingga fasilitator dapat segera
Halaman 52 dari 71
Halaman 53 dari 71
Halaman 54 dari 71
4.2.
Halaman 55 dari 71
Tahun Kejadian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Subtotal
Prosentase
1
1
2
1
10
10
8
3
14
33
31
63
176
17,61%
Halaman 56 dari 71
Kategori 4
Kategori 5
5
0
0
0
0
3
0
0
0
3
15
32
53
5,30%
Jumlah
4
9
13
56
108
83
105
121
173
146
181
999
100%
: Force Majeur
: Lain-lain
1999
2000
181
173
2001
146
108
105
121
2002
83
2003
56
4
2004
13
2005
2006
2007
No.
Bulan
1.
Mei-08
SMS
38
2.
Juni-08
37
47
3.
Juli-08
10
13
23
85
36
123
Jumlah
Lain-2
0
Total
53
Halaman 57 dari 71
Sumber
Pengaduan
98
99
07
08
Jumlah
Konsultan
11
50
103
78
93
97
123
94
104
763
PBM/LSM
Media Masa
PL Masy.
14
14
15
40
99
Bank Dunia
BPKP
35
36
29
114
Lain-lain
11
13
56
108
83
105
121
173
146
181
999
Total
Sumber
Pengaduan
Camat
PJOK
PJAK
Konsultan
UPK
Kades
LKMD
TPK
Kel./Masy.
Halaman 58 dari 71
98
0
0
0
0
3
0
0
1
1
99
1
0
0
3
2
1
0
1
1
00
0
0
0
2
3
2
3
2
2
07
0
2
2
31
46
3
1
45
35
08
1
6
4
18
42
8
1
44
65
Jml
19
45
25
131
316
63
43
230
333
No
10
11
Sumber
Pengaduan
Supplier
Lain-lain
98
0
0
99
0
2
00
0
1
Total
11
15
148
111
123
167
237
07
2
13
08
1
26
180
216
Jml
5
79
1289
4.2.5.2.
Halaman 59 dari 71
Halaman 61 dari 71
Halaman 62 dari 71
Pada tanggal 16 November 2007 diadakan rapat khusus pelakupelaku PPK yang dihadiri Bupati, Sekda, Ka. Barikda, Kakan
PMD, Kasi PMD, Camat Karanggede dan KM yang hasilnya
mendukung penyelesaian kasus hukum yang ditindaklanjuti
dengan surat Bupati kepada Kepala Kejari Boyolali agar
prosesnya dipercepat. Progres kejaksaan hingga akhir November
2007 baru tahap pemanggilan sebagian pelaku untuk dimintai
keterangan. Pada bulan Desember 2007, yang telah diminta
keterangan oleh Kejaksaan meliputi: (1) Camat (Untung Raharjo)
dan PjOK (Fauzan) aparat kecamatan Karanggede pada tanggal 17
Desember 2007; (2) Ketua / mantan sekretaris UPK (Siti
Supriyantun) Karanggede pada tanggal 18 Desember 2007; (3)
mantan Tim Verifikasi (Suyanto) tanggal 22 Desember 2007; (4)
mantan Tim Verifikasi (Sugiyatmi & Suherman) tanggal 27
Desember 2007.
Pada bulan Januari 2008, yang telah dimintai keterangan oleh
Kejaksaan meliputu: (1) Ade Currie Siregar (mantan ketua UPK)
tanggal 9 Januari 2008, (2) Sutiyono (mantan PJAK) tanggal
Januari 2008, (3) Suhartiningsih (mantan bendahara) tanggal 28
Januari 2008, (4) Siti Supriyatun (ketua/mantan sekretaris UPK)
tanggal 30 Januari 2008. Secara khusus pada tanggal 30 Januari
2008, SP2M didampingi PjOKab (Dra. Sri Rahayu) dan KMT Kab
(Bambang Irianto) koordinasi dengan Kejari Boyolali dan Kasi
Intel, hasil informasinya yang diperoleh bahwa Kejaksaan baru
tahap pengumpulan data/ penyelidikan terhadap 24 orang
pelaku Desa, Kec dan Kab dan status tahap penyelidikan telah
selesai, direncanaan bulan Pebruari 2008 tahap penyidikan. Pada
tanggal 31 Maret 2008, dihasilkan bahwa hasil konfirmasi ke
Kejari Boyolali bahwa sejak tanggal 29 Pebruari 2008 hasil
penyelidikan dan rekomendasi tindaklanjut penyelesaian kasus
tersebut telah dikirimkan ke Kejati Propinsi Jateng untuk
dimintakan persetujuannya, namun sampai Maret 2008 belum ada
jawaban dari Kejati. Pada tanggal 29 Pebruari 2008 tahap
penyidikan belum dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negreri
Boyolali. Sedang pada tanggal 30 April 2008 telah dilakukan
pemanggilan kepada para saksi untuk dimintai keterangan pada
tahap penyidikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Pertanggal 31 Mei 2008, Pemanggilan para saksi pada proses
penyidikan oleh Kejari Boyolali, meliputi : 1. Tgl. 5 Mei 2008
:
KMT-Kab Boyolali & FK Karanggede, 2. Tgl. 6 Mei 2008: PjO-Kab
Boyolali, 3. Tgl.7 Mei 2008 : Ketua MAD, PjOK & Camat
Karanggede, 4. Tgl. 8 Mei 2008 : Mantan Tim Verifikasi Kec.
Karanggede, 5. Tgl. 13 Mei 2008
: Ketua (mantan Sekretaris)
UPK & TV Kec. Karanggede, 6. Tgl. 13-15 Mei 2008 : Tim
Halaman 63 dari 71
Halaman 64 dari 71
Halaman 65 dari 71
Dari 706 jumlah kasus lama yang dilaporkan pada bulan ini
berdasarkan nilai penyimpangannya di atas dan di bawah 200 juta
dan 40 juta, nilai penyalahgunaan dana mencapai Rp. 23.015.742.183,dengan pengembalian sebesar Rp. 5.697.324.752,- dan dana yang
belum dikembalikan sebesar Rp. 17.318.417.431,-. Sedangkan untuk
37 kasus baru selama bulan Juli 2008, nilai penyalahgunaan mencapai
Rp. 308.498.519,- dengan nilai pengembalian Rp. 40.615.550,- dan
dana yang belum dikembalikan sebesar Rp. 267.882.696. Secara
keseluruhan dari total 743 kasus pada bulan ini, nilai
penyalahgunaan dana adalah Rp. 23.324.240.702,- dengan nilai
pengembalian Rp. 5.737.940.302,- dan dana yang belum dikembalikan
sebesar Rp. 17.586.300.400,-.
Perincian dari jumlah penyimpangan yang di atas dan di bawah 40
dan 200 juta adalah, untuk nilai penyimpangan di atas 40 juta sebesar
Rp. 16.618.717.384,-, sedang untuk nilai penyimpangan di bawah 40
juta sebesar Rp. 6.705.523.318,-. Adapun untuk nilai penyimpangan di
atas 200 juta sebesar Rp. 7.023.783.171,-, sedang untuk nilai
penyimpangan di bawah 200 juga sebesar Rp. 16.300.457.531,-. Data
selengkapnya masalah penyalahgunaan dana PNPM-PPK dan
PNPM-MP pada bulan Juli 2008 terdapat pada Tabel V lampiran.
4.2.5.4.
Halaman 66 dari 71
Masih banyak laporan masalah implementasi yang belum dipilahpilah berdasarkan tahun kejadian atau tahun diketahui; dan
Konsistensi tentang pengkategorian masalah yang kadang
berubah menyulitkan dalam perekapan.
Halaman 67 dari 71
Gambaran Umum
Dalam rangka melakukan pemantauan terhadap pencairan dana PNPM dan
sesuai dengan job discription Unit Keuangan dan Anggaran, maka
Pelaksanaan kegiatan unit terbagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan rutin
dan kegiatan lain. Untuk kegiatan rutin hal yang dilakukan adalah
melakukan verifikasi dan validasi data-data SP2D dan rekening BI dan BRI,
menyusun dan memantau progres penyerapan dana BLM dan DOK,
memverifikasi RPD dari provinsi, melakukan penginputan dokumen SP2D
dan rekening BI dan identifikasi penerimaan gaji konsultan di lapangan.
Sedangkan Bulan Juli ini tidak ada tugas lain-lain yang dibebankan ke unit
disbursement.
Gambaran umum dari pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut, DOK
tahun 2008 telah mengalami progres pencairan lebih dari 50%. Dana
luncuran telah dapat dicairkan, namun baru 3 provinsi yang telah
mencairkan dana yaitu Jawa Timur, Kepulauan Riau dan Kalimantan
Tengah.
Beberapa lokasi masih banyak hambatan dalam proses
pencairannya karena KPPN setempat meminta surat dirjen tentang telah
diperbolehkannya DIPA luncuran tersebut dicairkan. Permasalahan yang
masih terus dirasakan adalah keterlambatan gaji untuk NMC
Pusat/Provinsi serta gaji FK program Pilot ditambah dengan terhentinya
dana operasional kantor korprov dan biaya perjalanan dinas.
Progres Penyerapan Dana
Pemantauan Progres Penyerapan dana BLM dan DOK
Status Penyerapan Dana BLM
Berdasarkan dokumen yang di terima dari lapangan dan departemen
keuangan sampai dengan tanggal 30 April 2008 (data SP2D) total
penyerapan dana BLM sebesar Rp1.705.971.537.573,- yang terdiri dari
dana APBD sebesar Rp448.172.798.050,- dan dana APBN sebesar
Rp1.257.798.739.523,- Data pencairan ini terdiri dari dana program
PNPM Perdesaan, PNPM Mandiri, Pilot P2SPP dan Pilot Pendidikan.
Halaman 68 dari 71
Total penyerapan dana DOK Perencanaan sebesar Rp82.927.798.000,atau 94,8% dari total alokasi.
Penyerapan
dana
DOK
Rp37.238.509.852,- atau 94,9%
Pelatihan
Masyarakat
sebesar
Total penyerapan dana DOK Perencanaan sebesar Rp 45.177.829.685,atau 66% dari total alokasi sebesar Rp 69.990.370.000,-
Beberapa kendala yang dialami dalam pencairan dana DOK antara lain :
Verifikasi RPD
Verifikasi RPD Bulan Juli 2008 lebih memantau terhadap tujuan dan
tupoksi dari masing-masing spesialis provinsi. Pengajuan RPD Bulan Juli
rata-rata di atas tanggal 21 Juni 2008. Bahkan banyak provinsi baru
Halaman 69 dari 71
mengirimkan di awal bulan Juli 2008 yaitu Provinsi NAD, DIY, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Pembimbing Teknik Papua, Sp
Training NAD, Sumut, Bali, Sp. Internal Audit Wil I, Sp. Keuangan Mikro
Wil I. Sementara Papua Barat tidak mengirimkan RPD Bulan Juli 2008.
b.
Saran
a.
b.
Perlu ada kejelasan dan solusi dari biaya operasional kantor korprov
karena sangat menghambat pelaksanaan pengendalian di lapangan,
pelaporan dan komunikasi.
Halaman 70 dari 71
LAMPIRAN :
Halaman 71 dari 71