Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

RUGI RUGI FIBER OPTIK

Bagus Adhi Nugroho


Fischa Octfi
Meylina Dewi Utari
Nur Muhammad Ziko

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2014

RUGI RUGI FIBER OPTIK

I.

TUJUAN PERCOBAAN

II.

Mempelajari dan memahami respon frekuensi pada rugi-rugi fiber optik.

PENDAHULUAN
Dalam teknologi komunikasi sekarang ini, fiber optik makin banyak
menggantikan saluran transmisi kawat. Saluran-saluran fiber optik semacam ini
memberikan beberapa keuntungan penting dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama,
karena cahaya secara efektif adalah sama sepeerti radiasi radio frekuensi yang jauh lebih
tinggi, maka dalam teori kapasitas pembawaan informasi dari suatu fiber adalah jauh
lebih besar daripada sistem-sistem radio gelombang mikro. Berikutnya, bahan yang
digunakan dalam fiber adalah gelas silika, atau dioksida silikon, yang adalah salah satu
dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat dibumi kita, sehingga nantinya biaya
saluran-saluran semacam ini pasti akan jauh lebih rendah, baik dari saluran-saluran kawat
maupun

sistem-sistem

gelombang

mikro.

Lagipula

fiber-fiber

tidak

bersifat

menghantarkan listrik, sehingga mereka dapat digunakan di daerah-daerah di mana


isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan karena kapasitas
informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas menjadi kabel-kabel
yang jauh lebih kecil sehingga dengan demikian dapat mengurangi kemacetan pada
channel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasai pada saat ini,
sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau radio
yang setara, tetepi keadaan ini sedang berubah dengan cepat. Sistem fiber optik dengan
capat akan mapu bersaing dengan sitem-sistem lain dalam harga, dan dengan kelebihankelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang
manggantikannya.

Rugi-rugi dalam fiber :

a. Rugi-rugi penyebaran Rayleigh


Gelas dalam fiber optik adalah suatu benda padat amorphous (tidak berbentuk
kristal atau noncrystalline), yang dibentuk dengan cara membiarkan gelas itu
mendingin dari keadaan cairnya pada suhu tinggi hingga dia membeku, sementara
masih dalam keadaan plastik, gelas itu ditarik dengan menggunakan tegangan ke
dalam bentuk fiber yang panjang. Selama dalam proses pembentukan ini, variasivariasi submikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalam campuran-campuran di
dalamnya ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi facet-facet yang
memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian kecil cahaya yang lewat
melalui gelas tersebut. Meskipun teknik pembuatan yang teliti dapat mengurangi
anomali-anomali ini hingga minimum, hal tersebut tidak dapat sepenuhnya
dihilangkan.

Gambar 1. Penyebaran Rayleigh


b. Rugi-rugi penyerapan
Tiga mekanisme yang berbeda memberikan sumbangannya pada rugi-rugi
penyerapan (absorption losses) dalam fiber gelas. Ini adalah berturut-turut
penyerapan ultraviolet, penyerapan infra merah, dan penyerapan resonansi ion.
c. Rugi-rugi penggandengan
Cacat-cacat kecil pada inti atau pada interface inti pelapis, seperti misalnya
variasi kecil pada diameter inti, bentuk penampang atau gelembung-gelembung
dalam gelas dapat menyebabkan penggandengan yang tidak sempurna.

Daya yang sudah dilepaskan dengan baik ke dalam suatu ragam yang merambat
mungkin kemudian digandengkan ke dalam suatu ragam bocor atau ragam radiasi
pada sebuah titik yang agak jauh pada fiber. Efek penggandengan

ini

dapat

terjadi

karena

rugi-rugi

ini

timbul

pada

saat

serat

optik

dikopel/disambungkan dengan sumber cahaya atau photo detector. Rugi-rugi


coupling dapat diperkecil dengan penambahan lensa di depan sumber cahaya atau
pembentukan permukaan tertentu (misalnya spherical-surface) pada sumber cahaya
atau ujung fiber.

Gambar 2. Penggandengan
d. Rugi-rugi pembengkokan
Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius
konstan. Keduanya timbul karena alasan yang berbeda, dan menimbulkan rugi-rugi
dengan dua macam mekanisme yang berbeda pula. Pembengkokan mikro adalah
suatu pembengkokan mikroskopis dari inti fiber yang disebabkan oleh laju
penyusutan (contraction) thermal yang sedikit berbeda antara bahan inti dan bahan
pelapis. Pembengkokan mikro dapat juga timbul bila fiber berulang kali digulung
menjadi suatu kabel fiber majemuk (multifiber cable), atau bila digulung pada keloskelos untuk memudahkan pengangkutannya. Makin tajam belokan itu dibuat, makin
banyak pula ragam ragam yang terlepas pada belokan. Pembengkokan makro adalah
pelengkungan fiber optik. Rugi-rugi pembengkokan sebagai berikut:
Loss Pembengkokan = Loss pada kabel tidak dibengkokan Loss pada kabel
dibengkokan

Gambar 3. Pembengkokkan

III.

IV.

ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


-

1 buah Driver OMI99A

1 buah Receiver OMI99A

Optical fibre 18 meter

1 buah Oscilloscope

1 buah function generator

1 buah power supply

1 buah multimeter

kabel konektor

DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 2

V.

PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Menghubungkan input modul driver ke function generator

dan output modul

receiver ke osiloskop seperti Gambar 1.


2. Saklar selktor pada driver dan receiver di set ke rangkaian optik. Pada dviver saklar
selektor input sinyal di set ke posisi 0 2,5 V (untuk input sinyal analog). Pada
receiver, bandwidth di set pada 10 kHz.
3. Memberikan input gelombang sinus dengan frekuensi 2 kHz dan amplitudo 4 Vpp.
4. Mengubah-ubah frekuensi sinyal input dan mencatat perubahan amplitudo sinyal
input.
5. Mengubah saklar selektor input sinyal ke posisi 0 to +5V (untuk input sinyal
digital). Pada receiver, bandwidth di set pada 10 kHz.
6. Memberikan input gelombang pulsa dengan frekuensi 2 kHz dan amplitudo 4 Vpp.
7. Mengubah-ubah frekuensi sinyal input dan mencatat perubahan amplitudo sinyal
output.

VI.

HASIL PERCOBAAN
Tabel 1. Kabel Fiber Optic 1 meter
Frekuensi (kHz)

Pout (dBm)

10

45.4

20

45.5

30

45.6

40

45.7

50

45.7

60

45.8

70

45.8

80

45.8

90

45.9

100

45.9

200

45.9

300

45.9

400

46

500

46

600

46.1

700

46.1

800

46.1

900

46.1

1000

46.1

Tabel 2. Kabel Fiber Optic 4,85 meter

Frekuensi (kHz)

Pout (dBm)

10

46.7

20

46.7

30

46.7

40

46.7

50

46.8

60

46.8

70

46.8

80

46.8

90

46.8

100

46.8

200

46.8

300

46.8

400

46.9

500

47

600

47

700

47

800

47

900

47

1000

47

Tabel 3. Kabel Fiber Optic 5,85 meter


Frekuensi (kHz)

Pout (dBm)

10

48.2

20

48.2

30

48.2

40

48.2

50

48.2

60

48.2

70

48.3

80

48.3

90

48.3

100

48.3

200

48.3

300

48.3

400

48.3

500

48.3

600

48.3

700

48.3

800

48.3

900

48.3

1000

48.4

Tabel 4. Kabel Fiber Optic 4,85 meter dibengkokan dengan frekuensi 1 kHz
Diameter(cm)

Pout (dBm)

45

48.7

40

48.8

35

48.8

30

50.3

25

50.6

20

51.2

15

52.2

10

51.4

51.6

51.9

VII.

PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul Rugi Rugi Fibre Optik dan bertujuan untuk
mempelajari dan memahami respon frekuensi pada rugi-rugi fiber optic. Pada praktikum
ini pengukuran dilakukan mengunakan alat ukur multimeter.
Fiber optik adalah kaca dan tabung plastik yang mampu mentransmisikan cahaya,
kemudian diubah menjadi suara, pidato atau informasi. Fiber optik yang terdiri bidang yang
berhubungan dengan studi dan penerapan teknologi fiber optik . Kabel fiber optik juga
dikenal sebagai kabel fiber optik . Kabel ini menggunakan pulsa cahaya untuk membawa
dan mengirimkan data dari titik ke titik. Kabel fiber optik dapat mengirimkan data dan
sinyal pada bandwidth yang lebih tinggi dan pada kecepatan yang lebih cepat dari tembaga
tradisional atau jalur kabel aluminium. Hal ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi
transmisi data.
Prinsip kerja Fiber optik adalah nama untuk proses dimana data ditransfer melalui
pulsa cahaya, yang dikirim melalui untaian tipis dari kaca atau plastik. Ini semacam helai
kaca atau plastik, juga disebut kabel optik, setipis rambut manusia, yang berarti banyak dari
mereka dapat terikat bersama. Ini juga berarti mereka dapat rusak sangat mudah.
Gelombang cahaya tidak menekuk dengan sendirinya, mereka tidak bisa pergi
sekitar sudut tanpa memantul dari cermin atau permukaan reflektif lainnya. Fiber
optik menekuk lampu dengan memantul pulsa cahaya sepanjang dinding kabel. Ini
disebut refleksi internal total. Ini pulsa cahaya, penuh dengan data, dapat melakukan
perjalanan cepat melalui jarak yang jauh.
Sebuah pemancar di salah satu ujung dari sistem fiber optik mengirim data dengan
mengubah sinyal elektronik menjadi pulsa cahaya, yang dipancarkan ke dalam serat. Sebuah
penerima di ujung lain menerima dan decode pulsa, mentransformasikannya menjadi sinyal
listrik, yang kemudian dikirim ke televisi, komputer dan perangkat elektronik lainnya.

Kadang-kadang, regenerator diperlukan untuk meningkatkan kekuatan sinyal cahaya lebih


dari jarak yang sangat panjang.
Percobaan kali ini membandingkan hasil keluar daya/ Pout pada Fiber Optik dengan
perbandinggan jarak, 1 meter, 4,85 m, 5,85 m dan yang terakhir adalah melihat P out dari
fiber optik apabila Fiber optik itu sendiri di bengkokkan.
Seperti yang terlihat pada tabel ketika frekuensi diatur semakin besar maka hasil
Pout yang keluar pada fiber optik semakin besar, hal ini juga terjadi pengukuran setiap
tabelnya. Dan jarak juga mempengaruhi Pout fiber optik tersebut hal ini dapat dilihat dari
perbandingannya hasil tabel 1, 2 dan 3.
Pada percobaan dengan membengkokkan kabel fiber optik, didapat hasil, semakin
jauh diameter pembengkokkan kabel dari fiber optik maka semakin kecil daya Pout nya.

VIII.

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Semakin besar frekuensi yang digunakan pada fiber optik maka semaikin
besar pula nilai Pout

Semakin jauh jarak saluran transmisi fiber optik maka semakin besar pula
nilai Pout

Semakin besar pembengkokan yang terjadi kabel fiber maka semakin kecil
pula redaman yang didapat

Anda mungkin juga menyukai