Percobaan Iititrasi Asam Basa Cara Potensiometri
Percobaan Iititrasi Asam Basa Cara Potensiometri
PERCOBAAN II
Judul
Tujuan
Hari/ Tanggal
Tempat
I.
DASAR TEORI
a. Titrasi Asam-Basa Menggunakan Indikator
Titrasi ini berdasarkan reaksi netralisasi asam dengan basa, pada titik
55
2.
3.
4.
55
kelebihan basa.
Berikut ini adalah contoh kurva titrasi asam asetat dengan larutan NaOH
0,101 M tertera pada sebagai berikut :
12
10
Titik ekuivalen
8
pH
pH=pKa=4,77
6
4
2
27,02 mL
13,51mL
0
10
20
30
40
50
Gambar 1. kurva titrasi asam-basa antara larutan asam asetat dengan larutan
NaOH 0,101 M. Titik ekivalen tercapai setelah penambahan 27,02 mL NaOH.
Titik ekivalen tercapai setelah penambahan NaOH 27,2 mL. Dari kurva
titrasi didapat data untuk menghitung tetapan ionisasi asam asetat melalui
persamaan Henderson-Hasselbalch.
pH = pKa + log
[basa ]
[asam]
55
sempurna dengan jumlah asam lemah. Kuantitas NaOH pada titik pertengahan
adalah : 27,02/ 2 = 13,51 mL. Pada saat ini konsentrasi asam sama dengan
konsentrasi basa sesuai dengan persamaan berikut :
[asam] = [basa]
log
basa log1 0
asam
II.
Gelas kimia
: 2 buah
2.
Pengaduk
: 1 buah
3.
Labu pengenceran 50 ml
:1 buah
4.
pH meter
:1 buah
5.
: 3 buah
6.
Termolyn
: 1 buah
7.
Erlenmeyer
: 1 buah
8.
Corong
:1 buah
9.
Pipet tetes
: 4 buah
: 1 buah
11. Stirer
: 1 buah
12. Buret 50 mL
: 1 buah
: 1 buah
1.
2.
3.
4.
HCl 0,1 M
55
5.
Akuades
6.
Indikator PP
IV.
DATA PENGAMATAN
PERLAKUAN
Pengenceran KHP
1.
HASIL PENGAMATAN
2.
55
sekali
3.
4.
1.
sekali, NaOH 50 mL
10 mL KHP 0,5 M + akuades
Larutan homogen
sampai volum 50 mL dalam labu
pengenceran
Menyimpan larutan ke dalam botol
50 mL KHP 0,1 M
50 mL CH3COOH 0, 1 M + 2 tetes
V NaOH 45,4 mL
PP + NaOH standar
3.
V NaOH 20,7 mL
NaOH standar
4.
V NaOH 49,2 mL
NaOH standar
Titrasi HCl + NaOH dengan pH
meter
1.
pH = 4,01
pH = 1,20
pH = 1,41
pH = 2,05
pH = 11,55
pH = 11,65
Penambahan NaOH 5 mL
pH = 11,75
Penambahan NaOH 5 mL
pH = 11,85
55
pH = 11,86
Penambahan NaOH 1 mL
pH = 11,87
Penambahan NaOH 1 mL
pH = 11,88
Penambahan NaOH 1 mL
pH = 11,89
Penambahan NaOH 1 mL
pH = 11,90
pH = 11,91
Penambahan NaOH 1 mL
pH = 11,92
pH = 11,99
pH = 12,03
NaOH
dengan pH meter
1.
CH3COOH
50 mL
2.
NaOH
50 mL
3.
pH CH3COOH 50 mL
2,91
4.
pH CH3COOH 50 mL + 10 mL
4,04
NaOH
5.
pH CH3COOH 50 mL + 10 mL
4,47
NaOH
6.
pH CH3COOH 50 mL + 10 mL
4,77
NaOH
7.
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
4,93
NaOH
8.
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
5,15
NaOH
9.
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
5,49
55
NaOH
10.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
5,58
NaOH
11.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
5,68
NaOH
12.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
5,82
NaOH
13.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
5,97
NaOH
14.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
6,06
NaOH
15.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
5,98
NaOH
16.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
6,17
NaOH
17.
pH CH3COOH 50 mL + 1 mL
6,44
NaOH
18.
pH CH3COOH 50 mL + 3 mL
10,51
NaOH
19.
pH CH3COOH 50 mL + 5 mL
11,32
NaOH
V.
ANALISIS DATA
Pada perlakuan pertama yaitu melakukan pengenceran terhadap 10 mL
55
KHC8H4O4 (disingkat KHP) adalah standar utama yang bagus sekali untuk larutan
basa. Jadi, apabila ingin membuat suatu larutan asam ataupun basa dengan
konsentrasi yang diinginkan, maka untuk mengetahui konsentrasi yang
sebenarnya, dilakukan standarisasi larutan dengan standar utama, contohnya KHP.
Senyawa ini stabil saat pengeringan, non-higroskopis, dan mempunyai berat
ekivalen yang tinggi (204,2 g/eq) sehingga dapat meminimalkan kesalahan saat
penimbangan. Dari titrasi ini, diperoleh konsentrasi NaOH sebenarnya yaiu
sebesar 0,25 M. Reaksinya :
KHC8H4O4(aq) + NaOH(aq) KNaC8H4O4(aq) + HsO(l)
Tidak sesuainya harga konsentrasi NaOH dengan yang tertera pada label
(0,1 M), mungkin disebabkan larutan natrium hidroksida (NaOH) selalu
terkontaminasi oleh sejumlah kecil pengotor contohnya natrium karbonat. Ketika
CO2 diserap oleh larutan NaOH dengan reaksi :
CO2 + 2OH- CO32- + H2O
Ion karbonat adalah basa, tetapi ion ini bergabung dengan ion hidrogen
dalam dua tahap
CO32- + H3O+ HCO3- + H2O
HCO3- + H3O+ H2CO3 + H2O
Jika fenolftalein digunakan sebagai indikator, perubahan warna terjadi bila
reaksi sempurna yakni ion karbonat telah bereaksi dengan satu ion H 3O+. ini
mengakibatkan galat, karena dua ion OH- digunakan dalam pembentukan satu
CO32-.
Kemudian menitrasi 50 mL CH3COOH 0,1 M dengan larutan standar
NaOH yang telah diketahui konsentrasinya hasil titrasi dengan standar utama
KHP yaitu sebesar 0,25 M. Dari hasil percobaan titik akhir titrasi terjadi pada saat
penambahan NaOH sebanyak 44,1 mL dan 45,4 mL, sehingga didapat volum
NaOH rata-rata yang diperlukan dalam titrasi ini adalah sebesar 44,75 mL.
melalui perhitungan diperoleh bahwa konsentrasi asam asetat sebesar 0,224 M.
pada titrasi ini, terjadi reaksi :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
55
ditambahkan NaOH berfungsi untuk mengetahui titik akhir titrasi yang mana
ditandai dengan terjadinya perubahan warna yakni dari larutan yang awalnya
bening berubah menjadi warna merah muda.
Ketidaksesuaian konsentrasi CH3COOH hasil perhitungan dengan yang
tertera pada label mungkin disebabkan terjadinya kesalahan sewaktu menitrasi,
yakni kekurangcermatan dalam melakukan titrasi ataupun kekurangcermatan
dalam mengamati skala pada buret ataupun terjadi kesalahan dalam pembuatan
asam asetat dengan konsentrasi 0,1 M.
Pada tahap berikutnya menitrasi 50 mL HCl 0,1 M dengan larutan NaOH
0,25 M. Dari percobaan, terjadinya perubahan warna pada larutan yang
menandakan bahwa titik akhir titrasi telah tercapai yaitu pada saat volum NaOH
yang digunakan sebesar 50 mL dan 49,2 mL, sehingga dapat ditentukan
konsentrasi HCl sebenarnya yaitu sebesar 0,248 M. Adapun reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Terjadinya perbedaan harga M HCl hasil perhitungan yang lebih besar
daripada yang tercantum pada label yakni 0,1 M, mungkin dikarenakan terjadinya
galat yakni terkontaminasinya zat yang digunakan oleh pengotor, terjadinya galat
pada indikator, kesalahan sewaktu menitrasi ataupun kesalahan ketika proses
pembuatan larutan HCl 0,1 M.
Berikutnya menitrasi asam asetat 0,224 M dengan NaOH 0,25 M dan
mengukur pH-nya dengan menggunakan pH-meter. Selain itu, sebagai
pembandingnya, dicari harga pH hasil titrasi CH3COOH dengan NaOH melalui
perhitungan.
55
Dari kurva titrasi tersebut, terdapat harga pH awal CH3COOH yang tidak
terlalu jauh berbeda antara hasil perhitungan ataupun dari pHmeter, yakni sebesar
2,91 (pHmeter) dan 2,69 (perhitungan). Hal ini berarti asam asetat yang
digunakan tidak mengandung terlalu banyak pengotor yang bisa menyebabkan
terjadinya galat.
Lalu dilakukan penambahan NaOH dan mengaduk larutan dengan
55
menggunakan alat stirrer. Pengadukan ini berfungsi agar larutan basa yang
CH3COO-(aq) + H3O+(l)
55
Larutan yang dititrasi dengan NaOH berikutnya adalah HCl dan juga
diukur pH-nya dengan menggunakan pHmeter. Dari hasil percobaan dengan
menggunakan pHmeter, pH awal HCl adalah 1,20, sedangkan melalui perhitungan
pH-nya sebesar 0,665, dengan persamaan reaksi ion :
HCl(aq) + H2O(l)
H3O+ + Cl-(aq)
55
55
VI.
KESIMPULAN
1.
2.
Penambahan
indikator
fenolftalein
(PP)
digunakan
untuk
4.
5.
55
55
LAMPIRAN
Perhitungan :
1. Menentukan Konsentrasi NaOH
Diketahui
Ditanya
V NaOH
1 = 19 ml
V NaOH
2 = 20,7 ml
Penyelesaian :
V NaOH rata rata
V1 V2
2
(19 20,7) ml
2
39,7 ml
2
= 19,85 ml
M NaOH
(m.V) KHP = (M.V) NaOH
0,1 M. 50 ml = M NaOH . 19,85 ml
M NaOH = 0,25 M
2. Menentukan Konsentrasi asam asetat
Diketahui
: M NaOH = 0,25 M
V CH3COOH = 50 mL
1 = 44,1 ml
V NaOH
2 = 45,4 ml
55
Ditanya
V NaOH
M CH3COOH = ...?
Penyelesaian :
V1 V2
2
( 44,1 45,5) ml
2
89,5 ml
2
= 44,75 ml
M CH3COOH
(m.V) CH3COOH = (M.V) CH3COOH
M CH3COOH. 50 ml = 0,25 M . 44,75 ml
M CH3COOH = 0,224 M
3. Menentukan Konsentrasi HCl
Diketahui
: M NaOH
= 0,25 M
V HCl
Ditanya
= 50 mL
V NaOH
1 = 50 ml
V NaOH
2 = 49,2 ml
Penyelesaian :
V NaOH rata rata =
=
=
V1 V2
2
(50 49,2) ml
2
99,2 ml
2
55
= 49,6 ml
M HCl
(m.V) HCl = (M.V) HCl
M HCl. 50 ml = 0,25 M . 49,6 ml
M HCl H = 0,248 M
Titrasi CH3COOH dengan NaOH
- pH CH3COOH mula mula
M CH3COOH = 0,224 M
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
[H+] =
Ka.M
1,8.10 5.0,224
4,032.10 6
= 2,008.10-3 M
+ NaOH
Awal :
11,2 mmol
2,5 mmol
Reaksi :
2,5 mmol
2,5 mmol
Akhir :
8,7 mmol
CH3COONa
H2O
2,5 mmol
2,5 mmol
2,5 mmol
2,5 mmol
= 6,264.10-5 M
CH3COONa
H2O
55
CH3COOH
Awal :
11,2 mmol
5 mmol
Reaksi :
5 mmol
5 mmol
Akhir :
6,2 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,2 mmol
7,5 mmol
Reaksi :
7,5 mmol
7,5 mmol
7,5 mmol
7,5 mmol
Akhir :
3,7 mmol
7,5 mmol
7,5 mmol
Awal :
11,2 mmol
8,75 mmol
Reaksi :
8,75 mmol
8,75mmol
Akhir :
2,45 mmol
CH3COONa
-
H2O
-
8,75 mmol
8,75mmol
8,75 mmol
8,75 mmol
55
CH3COOH
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,2 mmol
10 mmol
Reaksi :
10 mmol
10mmol
10 mmol
10 mmol
Akhir :
1,2 mmol
10 mmol
10 mmol
+ NaOH
Awal :
11,2 mmol
11,2mmol
Reaksi :
11,2mmol
11,2mmol
Akhir :
CH3COONa
11,2 mmol
11,2 mmol
H2O
-
11,2 mmol
11,2 mmol
55
CH3COOH
Kw
[CH 3COONa ] =
Ka
10 14
[11,2 mmol / 94,8 ml] = 8,1.10-6 M
1,8.10 5
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,2 mmol
11,25 mmol
Reaksi :
11,2mmol
11,2mmol
11,25 mmol
11,25 mmol
0,05 mmol
11,25 mmol
11,2 mmol
Akhir :
0,05 mmol
=
95 ml
5,26. 10-4 M
CH3COONa
H2O
Awal :
11,2 mmol
11,5 mmol
Reaksi :
11,2mmol
11,2mmol
11,5 mmol
11,5 mmol
0,3 mmol
11,55 mmol
11,5 mmol
Akhir :
55
CH3COOH
0,3 mmol
96 ml
= 3,125. 10-3 M
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,2 mmol
11,75mmol
Reaksi :
11,2 mmol
11,2 mmol
11,75 mmol
11,75 mmol
0,55 mmol
11,75 mmol
11,75 mmol
Akhir :
0,55 mmol
97 ml
= 5,67. 10-3 M
CH3COOH
+ NaOH
CH3COONa
Awal :
11,2 mmol
12 mmol
Reaksi :
11,2mmol
11,2mmol
12 mmol
Akhir :
0,8 mmol
12 mmol
H2O
12 mmol
12 mmol
55
[OH-] =
0,8 mmol
98 ml
= 8,16. 10-3 M
+ NaOH
CH3COONa
Awal :
11,2 mmol
12,25mmol
Reaksi :
11,2 mmol
11,2 mmol
1,05 mmol
12,25 mmol
Akhir :
H2O
12,25 mmol
1,05 mmol
99 ml
= 1,06. 10-2 M
CH3COOH
+ NaOH
Awal :
11,2 mmol
12,5 mmol
Reaksi :
11,2mmol
11,2mmol
Akhir :
1,3 mmol
CH3COONa
12,5 mmol
12,5 mmol
H2O
-
12,5 mmol
12,5 mmol
55
1,3 mmol
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,424 mmol
12,75 mmol
Reaksi :
11,424 mmol
11,424mmol
11,424 mmol
11,424 mmol
1,326 mmol
11,424 mmol
11,424 mmol
Akhir :
1,326 mmol
102 ml
= 0,013 M
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,424 mmol
13 mmol
Reaksi :
11,424 mmol
11,424 mmol
1,576 mmol
11,424 mmol
Akhir :
11,424 mmol
55
[OH-] =
1,576 mmol
103 ml
= 0,0153 M
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,424 mmol
13,75 mmol
Reaksi :
11,424 mmol
11,424mmol
11,424 mmol
11,424 mmol
2,326 mmol
11,424 mmol
11,424 5mmol
Akhir :
2,326 mmol
=
106 ml
0,0219M
CH3COOH
+ NaOH
CH3COONa
H2O
Awal :
11,424 mmol
15 mmol
Reaksi :
11,424 mmol
11,424 mmol
3,576 mmol
11,424 mmol
Akhir :
11,424 mmol
55
[OH-] =
3,576 mmol
111 ml
= 0,0322M
45
46
10,72 11,5
47
48
49
50
51
52
55
60
11,75 11,912 12,03 12,114 12,114 12,2 12,34 12,51
Kurva Titrasi
Tabel data V NaOH dan pH titrasi CH3COOH dengan NaOH hasil pH meter
VNaOH 0
pH
2,91
47
5,68
48
5,82
10
4,04
49
5,97
20
4,47
50
6,06
30
4,77
35
4,95
51
6,17
40
5,15
52
6,44
45
5,49
46
5,58
55
60
10,5 11,32
55
Kurva Titrasi
HCl
NaOH
Awal :
6,2 mmol
2,5 mmol
Reaksi :
2,5 mmol
2,5 mmol
Akhir :
3,7 mmol
NaCl +
-
H2O
-
2,5 mmol
2,5 mmol
2,5 mmol
2,5mmol
= 0,1057 M
55
[H+] =
NaOH
Awal :
6,2 mmol
5 mmol
Reaksi :
5 mmol
5 mmol
Akhir :
1,2 mmol
NaCl +
-
H2O
-
5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
1.2 mmol
45 ml =
0,026 M
HCl
NaOH
Awal :
6,2 mmol
6,2 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
NaCl +
-
H2O
-
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Karena jumlah mol HCl (asam kuat) dan jumlah mol NaOH (basa kuat) adalah
sama, maka garamnya (NaCl) tidak mengalami hidrolisis sehingga pH-nya sama
55
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
7,5 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
1,3 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
1.3 mmol
55 ml
= 0,0236 M
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
8,75 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
2,25 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
2,25 mmol
=
60 ml
0,0425 M
55
HCl
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
10 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
3,8 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
3,8 mmol
65 ml =
0,058 M
NaOH
Awal :
6,2 mmol
11,25 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
5,05 mmol
NaCl +
6,2 mmol
6,2 mmol
H2O
6,2 mmol
6,2 mmol
5,05 mmol
70 ml
= 0,072 M
55
HCl
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
11,5 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
5,3 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
5,3 mmol
71 ml =
0,0746 M
NaOH
Awal :
6,2 mmol
11,75 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
5,55 mmol
NaCl +
6,2 mmol
6,2 mmol
H2O
6,2 mmol
6,2 mmol
5,55 mmol
72 ml
= 0,077 M
NaOH
Awal :
6,2 mmol
12 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
NaCl +
6,2 mmol
H2O
6,2 mmol
55
HCl
Akhir :
5,8 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
5,8 mmol
73 ml =
0,079 M
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
12,25 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
6,05 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,05 mmol
=
74 ml
0,0817 M
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
12,5 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
6,3 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
55
HCl
6,3 mmol
75 ml
= 0,084 M
NaOH
Awal :
6,2 mmol
12,75 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
6,55 mmol
NaCl +
-
H2O
-
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,55 mmol
76 ml
= 0,086 M
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
13 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
6,8 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
55
[OH-] =
6,8 mmol
77 ml
= 0,0883 M
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
13,75 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
7,55 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
7,55 mmol
=
80 ml
0,094 M
NaOH
NaCl +
-
H2O
Awal :
6,2 mmol
15 mmol
Reaksi :
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
Akhir :
8,8 mmol
6,2 mmol
6,2 mmol
8,8 mmol
85 ml =
0,1035 M
55
0
NaOH
pH
0,605
10
20
24,8
0,97
1,574
30
35
40
45
46
47
48
49
50
12,,91 `12,913 12,925
51
12,91
52
12,95
55
60
12,97 13,015
Kurva Titrasi
10
20
1,2
1,41
2,05
49
11,89
30
35
40
45
46
47
48
50
`11,9
51
11,91
52
11,92
55
12
60
12,03
55
11,88
Kurva Titrasi
Pertanyaan:
1. Jelaskan :
a. Larutan standar primer, larutan standar sekunder dan contohnya!
b. Apa syarat zat dapat menjadi zat standar primer?
55
Senyawa
Kalium
hidrogen
3.
Senyawa
kalium
hidrogen
55
ekivalen yang tinggi 389,91 cukup stabil untuk dikeringkan pada 110oC.
4.
Asam
sulfosalisilat,
KHSa.
SO3H
(CH2OH)3CNH2 + H2O
+ H2O
dapat
digunakan
sebagai
standar
sekunder
untuk
55
suatu tingkat kemurnian yang diketahui, pada suatu tingkat biaya yang logis.
Zat zat yang mempunyai kemurnian rendah (99,9%) sering digunakan
sebagai zat baku dan disebut juga sebagai zat baku utama, tap ini sebenarnya
istilah yang salah. Zat zat baku yang mempunyai kemurnian rendah seperti
itu disebut zat baku kerja. Secara umum, jumlah total dari pengotor tidak
bolehlebih 0,01 sampai 0,02% dan terus dilakukan tes untuk mendeteksi
kuantitas pengotor tersebut melalui tes kualitatif dengan sensitivitas yang
diketahui.
2. Substansi harus stabil. Harus mudah dikeringkan dan tidak terlalu
higrostopis sehingga tidak banyak menyerap air selama penimbangan.
Substansi tersebut seharusnya tidak kehilangan berat bila ...... udara.......
hidrat biasanya tidak dipergunakan sebagai standar primer.
3. Yang diinginkan adalah standar primer tersebut mempunyai berat ekivalen
yang cukup tinggi agar dapat meminimalisasi konsekuensi galat pada saat
penimbangan.
4. Zat itu harus bereaksi dengan zat yang ditentukan secara stoikiometri ,
tepat dan terukur.
c. Perbedaan titik akhir titrasi dan titik ekivalen
- Titik akhir titrasi adalah titik dimana pH pada saat indikator berubah
warna.
- Titik ekivalen adalah titik dimana terjadi perubahan warna dan jumlah mol
asam dengan jumlah mol basa adalah sama.
2. Pada titrasi netralisasi secara potensiometri, tidak harus selalu menggunakan
indikator misalnya indikator fenolftalein. Hal tersebut tergantung dari cara
penentuan pencapaian titik akhir titrasi, indikator fenolftalein dapat diganti
55
FLOWCHART
Larutan NaOH
Membuat larutan standar NaOH sekitar 0,1 M
Memasukkan ke dalam buret
Larutan NaOH 0,1 M
55
Larutan berwarna
NB :
-
NB :
* Persamaan reaksi titrasi asam basa adalah:
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
-
55
CH3COOH
tertukar.
2. Pikirkanlah teknis praktikum, khususnya dalam menggunakan pH meter
(hanya ada 1), sehingga semua peserta praktikum semuanya bisa
mengoperasikan alat tersebut
55
berikut :
Dari kurva tersebut dapat dicari Ka-nya dengan cara : menentukan volum
NaOH yang digunakan ketika konsentrasi H+ tepat habis bereaksi dengan
konsentrasi OH- yaitu pada saat volum NaOH sebesar 44,8 mL. Selanjutnya
hitung dari volum tersebut yaitu 22,4 mL. Lalu dari kurva titrasi dapat
ditarik garis dari volum NaOH tadi (22,4 mL) dan kemudian ditarik garis
melalui kurva untuk mendapatkan harga pH-nya, sehingga didapat harga pH
sekitar 5. Dari pH tersebut, dapat ditentukan harga Ka-nya dengan cara
menggunakan rumus :
pH = pKa sehingga harga pKa = 5 dan harga Ka-nya dapat dihitung yaitu
pKa = -log Ka
5 = - log Ka
Ka = 10-5
Dan harga ini sesuai dengan literatur, tetapi juga dalam perhitungan Ka
harus diperhatikan faktor suhu ruangan ketika melakukan pengukuran karena
harga Ka sangat dipengaruhi oleh suhu. Harga Ka dari literatur tersebut
merupakan Ka CH3COOH yang diukur pada suhu ruangan 25 oC. Jadi bisa
saja harga Ka CH3COOH yang didapat ketika praktikum berbeda dengan
literatur sebab sewaktu praktikum suhu ruangan tidak tepat 25oC.
2. Penanya : Elyana Pratiwi (Kelompok 3)
55
Pertanyaan :
Apa saja fungsi kurva titrasi, selain untuk menentukan harga Ka? Dalam
menentuan harga pH lebih akurat mana antara melalui perhitungan dengan
menggunakan pHmeter?
Jawaban :
Kurva titrasi selain digunakan untuk menentukan harga Ka juga memiliki
banyak fungsi lain diantaranya untuk menunjukkan hubungan antara pH
larutan dengan volume titran, menunjukkan titik awal sebelum penambahan,
titik-titik setelah ditambahkan basa sehingga larutan mengandung garam yang
terbentuk dan kelebihan asam, menunjukkan titik ekivalen yaitu saat larutan
mengandung garam tanpa ada kelebihan asam atau basa, dan memperlihatkan
daerah lewat ekivalen yaitu larutan mengandung garam dan kelebihan basa.
Untuk menentukan harga pH baik melalui perhitungan maupun dengan
menggunakan pHmeter sama-sama akurat asalkan harga molaritas dari asam
basa yang digunakan untuk titrasi sesuai antara yang tertera pada label dan
55
yang sebenarnya.