I.
II.
TUJUAN
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi difusi suatu larutan gas biner.
2. Membandingkan waktu difusifitas secara percobaan dan secara perhitungan
teoritis.
DASAR TEORI
Difusi adalah perpindahan, dibawah pengaruh rangsangan fisik dari individual
komponen dalam campuran. Umumnya penyebab difusi adalah perbedaan
konsentrasi dari komponen yang berdifusi. Difusi molekuler disebabkan oleh
temperature yang disebut difusi termal dan pengaruh lingkungan eksternal yang
disebut difusi paksa. Difusi tidak dibatasi oleh perpindahan molekuler melalui
lapisan stagnan antara solid dan fluid. (Mc. Cabe, 1985)
Ada beberapa jenis difusi molekuler pada gas, diantaranya adalah (Geankoplis,
1993) :
a. Difusi equimolal berlawanan arah
Difusi fasa gas terdapat dua jenis gas, A dan B pada tekanan total P dimana
difusi molekular dalam keadaan tak transienterjadi antara dua buah tangki yang
saling terhubungkan dengan pipa. Putaran pengaduk menjaga agar konsentrasi
pada setiap tangki adalah homogen/uniform. Tekanan parsial pA1> pA2 dan pB2>
pB1. Molekul A akan berdifusi ke tangki sebelah kanan dan molekul B akan
berdifusi ke tangki sebalah kiri.
b. Difusi A melalui B stagnan
Peristiwa difusi gas satu arah yaitu peristiwa berdifusinya molekul A melalui
molekul B yang tidak berdifusi. Pada keadaan ini terdapat daerah batas yang
tidak memungkinkan molekul B berdifusi ke dalam daerah yang lebih banyak
molekul B (Geankoplis, 1993).
Karena P = pA1 + pB2 = pA2 + pB2, maka pB1 = P pA1 dan pB2 = P pA2.
Persamaan tersebut juga sering dituliskan dalam bentuk lain, nilai log mean inert
B dapat didefinisikan sebagai berikut (Geankoplis, 1993):
PBM =
PB 2 PB1
PA 2 PA1
(1)
III.
IV.
Aseton + n-hexan
Larutan campuran
Aseton + etanol
Larutan campuran
Dimasukkan kedalam gelas ukur,
ditutup alumunium foil
Larutan campuran
Dimasukkan kedalam gelas ukur,
ditutup alumunium foil
V. DATA PENGAMATAN
Tabel V.1. Data pengukuran waktu berkurangnya ketinggian masing-masing
bahan
%
8
15
18
Aseton nhexane
56 menit28 detik
1 jam 35 menit
2 jam 19 menit
Larutan
Aseton - etanol
n-hexane - etanol
4 jam
-
2 jam 6 menit
3 jam 34 menit
4 jam 25 menit
Zo
(cm)
6,5
6,5
6,5
Z (cm)
5,9
5,5
5,2
VI. PEMBAHASAN
Berat
(gram)
30
31,35
31
Massa
(gram)
6,85
8,2
7,85
Volume
(ml)
10
10
10
(gram/ml)
0,685
0,82
0,785
Pada praktikum ini, dilakukan eksperimen difusi gas biner. Yaitu dengan
mengamati waktu berkurangnya volume larutan campuran, karena difusi yang
terjadi antara larutan campuran dengan gas (udara). Waktu berkurangnya volume
diamati saat larutan campuran dalam gelas ukur berkurang 8%, 15%, 18% dari
ketinggian awal larutan campuran dalam gelas ukur. Pada eksperimen ini,
digunakan larutan ethanol (A), acetone (B), dan n-Hexane (C) dengan
perbandingan 1,2 : 2,4. Perbandingan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari rasio larutan campuran suatu gas terhadap waktu difusi.
Masing masing larutan dikondisikan menjadi larutan campuran dengan
perbandingan volume.Sehingga variabel yang diamati yaitu larutan campuran
aceton + etanol dengan 3,3 ml aceton + 6,7 ml etanol, larutan campuran aceton +
etanol dengan 3,3 ml aceton + 6,7 ml etanol, dan larutan campuran n-hexane +
etanol dengan 3,3 ml n-hexane + 6,7 ml etanol. Ethanol, acetone, n-hexane
merupakan senyawa organik yang mudah menguap, sehingga saat penuangan
larutan harus dilakukan dengan teliti dan langsung ditutup dengan aluminium foil.
Ketiga variabel larutan ini dapat diketahui densitas masing masing larutan
campuran dengan menimbang beratnya kemudian dikurangi dengan berat gelas
ukur kosong sehingga diketahui massanya, dibagi dengan volumenya dan
didapatlah densitas dari masing-masing campuran seperti pada tabel V.2.
Sesuai dengan dasar teori, mekanisme difusi pada eksperimen ini adalah
difusi molekuler. Yaitu difusi dimana terjadi pergerakan molekul molekul
melewati molekul molekul dalam keadaan stagnan atau cenderung diam yaitu
udara dengan pergerakan yang acak. Dimana molekul molekul yang terdapat
dalam larutan campuran aceton + n-hexane, aceton + etanol, dan n-hexane +
etanol akan bergerak secara acak melewati molekul molekul yang diam.
Proses difusi terjadi dari molekul yang terdapat didalam gelas ukur dengan
ketinggian tertentu menuju bagian atas dari gelas ukur dimana terdapat molekul
udara yang dikeluarkan dari kipas angin. Kecepatan difusivitas larutan campuran
dapat diukur dengan mengamati berkurangnya ketinggian permukaan larutan
campuran
terhadap
satuan
waktu.
Mengukur
tinggi
larutan
campuran
Dari tabel VI.3 tersebut dapat diketahui bahwa waktu difusi tercepat
adalah pada larutan campuran acetone + n-Hexane yaitu 137,149 menit. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan adanya faktor faktor yang mempengaruhi kecepatan
difusivitas. Dilihat dari faktor densitas, larutan acetone + etanol memiliki densitas
paling besar yaitu 0,82 g/cm3, sehingga laju difusinya paling lambat bila dibanding
dengan larutan campuran lainnya. Sedangkan larutan acetone + n-Hexane memiliki
densitas yang paling kecil yaitu 0,685 g/cm3, sehingga laju difusinya paling cepat
dibanding larutan campuran lainnya.
Dari perhitungan secara teoritis, didapatkan perbedaan waktu difusi yang
diperoleh antara hasil perhitungan dengan hasil eksperimen. Namun perbedaan
antara keduanya tidak terlalu jauh. Hal ini dapat disebabkan kurang telitinya
pengamatan yang dilakukan saat pengukuran ketinggian larutan setiap satuan
waktu. Semakin kecil luas penampang dari wadah suatu larutan maka semakin
mudah pengamatan karena selisih berkurangnya ketinggian menjadi mudah diamati.
VII.
3.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C.,1993.Transport Process and Unit Operation. Prentice-Hall Inc
Englewood Clifts: New Jarsey.
Mc.Cabe, W.L. 1985. Unit Operation of Chemical Engeneering. Tioon Well
Finishing Co. Ltd. Singapura.
LAMPIRAN
1. Perhitungan Koefisien Difusi dan Waktu Difusi Larutan Campuran Acetone dan n
Hexane
Asumsi suhu ruang 32oC
BM acetone = 58,08 gr/mol
BM n-hexane = 86,18 gr/mol
a. Menghitung tekanan uap campuran acetone dan n-Hexane (PA1) menggunakan
persamaan Antoine
Tabel 1.1 Data koefisien A, B, C untuk acetone, n-Hexane, ethanol
Komponen
A
B
Acetone
14,3145
2756,22
n-Hexane
13,8193
2696,04
Ethanol
16,8958
3795,17
Pada suhu ruang 32oC, tekanan uap jenuh campuran, yaitu :
- Tekanan uap jenuh acetone
b.
C
228,060
224,317
230,918
Menghitung tekanan uap standar campuran acetone dan n-Hexane (PA10) menggunakan
persamaan Antoine
Pada suhu standar 25oC
- Tekanan uap jenuh acetone
c.
d.
e.
f.
z2z02
(cm
)
Dari tabel V.1. diplotkan t vs z2-z02 diperoleh slope (S) = -0,1109 cm2/menit
2. Perhitungan Koefisien Difusi dan Waktu Difusi Larutan Campuran Acetone dan
Ethanol
Asumsi suhu ruang 32oC
BM acetone = 58,08 gr/mol
BM n-hexane = 86,18 gr/mol
a.
Menghitung tekanan uap campuran acetone dan etanol (PA1) dengan persamaan Antoine
Tabel 1.2 Data koefisien A, B, C untuk ethanol, acetone, n-Hexane
Komponen
Acetone
n-Hexane
Ethanol
A
14,3145
13,8193
16,8958
B
2756,22
2696,04
3795,17
C
228,060
224,317
230,918
b.
Menghitung tekanan uap standar campuran acetone dan ethanol (PA10) dengan
persamaan Antoine
Pada suhu standar 25oC
- Tekanan uap jenuh acetone
c.
d.
e.
f.
Dari tabel V.1. diplotkan t vs z2-z02 diperoleh slope (S) = -0,031 cm2/menit
g.
3. Perhitungan Koefisien Difusi dan Waktu Difusi Larutan Campuran hexan - etanol
a. Menghitung tekanan uap campuran ethanol dan n-Hexane (PA1) dengan persamaan
Antoine
Asumsi suhu ruang 32oC
BM n-hexane = 86,18 gr/mol
BM etanol = 46,07 gr/mol
Tabel 1.3 Data koefisien A, B, C untuk ethanol, acetone, n-Hexane
Komponen
A
B
Acetone
14,3145
2756,22
n-Hexane
13,8193
2696,04
Ethanol
16,8958
3795,17
Pada suhu ruang 32oC, tekanan uap jenuh campuran, yaitu :
C
228,060
224,317
230,918
b.
Menghitung tekanan uap standar campuran n-Hexane etanol (P A10) dengan persamaan
Antoine
Pada suhu standar 25oC
- Tekanan uap jenuh n-Hexane
c.
d.
e.
f.
z2-z02 (cm)
t vs z2-z02
t (menit)
2
g.