Anda di halaman 1dari 5

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PENJUALAN,

PEMBELIAN, DAN PERHITUNGAN HARGA


POKOK PRODUKSI PADA TOKO ROTI HANDAYANI
Anthonius Raharjo, Yulia, Alexander Setiawan
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121 131 Surabaya 60236
Telp. (031) 2983455, Fax. (031) 8417658

Email: anthoniusraharjo@gmail.com, yulia@petra.ac.id, alexander@petra.ac.id

ABSTRAK:

Toko Roti Handayani adalah sebuah toko


yang bergerak dalam bidang industri roti. Pada saat ini
pencatatan data yang ada pada Toko Roti Handayani ini masih
dilakukan secara manual. Perhitungan harga pokok produksi
juga masih dilakukan secara manual dan hanya mencakup
perhitungan bahan baku yang digunakan saja, sedangkan biaya
overhead dan tenaga kerja belum dimasukkan ke dalam
perhitungan. Perhitungan harga pokok produksi secara manual
tersebut tentu akan menimbulkan banyak kendala dan
mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan bagi toko.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka
dirancang sistem perhitungan Harga Pokok Produksi. Proses
perancangan sistem dari aplikasi ini melalui beberapa tahap,
dimulai dengan melakukan survey sistem produksi toko roti,
analisa data dan merancang Data Flow Diagram dan Entity
Relationship Diagram dari aplikasi yang akan dibuat. Proses
pembuatannya menggunakan Microsoft Visual Studio .Net
2010 sebagai bahasa pemrogramannya dan Microsoft SQL
Server 2005 sebagai database. Perhitungan harga pokok
produksi dilakukan dengan menggunakan metode Process
Costing.
Hasil yang diperoleh dari aplikasi yang telah dibuat
antara lain, dapat menyimpan seluruh data yang berkaitan
dengan proses produksi, pembelian bahan baku, penjualan roti,
perhitungan harga pokok produksi secara otomatis, serta kartu
stok yang dapat terupdate secara otomatis.
Kata Kunci: Process Costing,
Produksi

Toko Roti,

Harga Pokok

ABSTRACT: Handayani is a store that working on bakery


industry. Nowadays, recording data on Handayaniis still done
in manual way. The calculation of production cost price is still
calculated manually and that calculation only include that can
only includes the cost of materials that is used, while overheads
and labor costs have not been included to the calculation. The
calculation of the cost of goods manufactured in the manual
way would have caused a lot of problems and will affect the
benefits for the store.
Based on background of that problem, it is designed a
system to calculate the cost of production. The process of
application system design through several stages, beginning
with survey production system of the bakery, data analysis and
designing Data Flow Diagram and Entity Relationship
Diagram of the application that will be made. The author used
Microsoft Visual Studio .Net 2010 as the programming tool
and Microsoft SQL Server 2005 as the database of the
program. The calculation of the cost of goods manufactured is
using Process Costing method.

Results that obtained from the application that have been


made are able to store all data related to the production,
purchasing materials, sales of breads, the calculation of cost of
goods manufactured that is calculated automatically, and stock
card that can be updated automatically.
Keywords: Process
Manufactured

Costing,

Bakery,

Cost

of Goods

1. PENDAHULUAN
Toko roti Handayani adalah toko yang bergerak pada
bidang industri roti. Toko roti ini menjual berbagai macam
jenis roti seperti roti tawar, roti manis, roti berbagai rasa dan
lain-lain. Toko roti ini juga menerima pemesanan dari
pelanggan. Apabila pelanggan melakukan pemesanan, maka
toko roti ini meminta down payment minimal sebesar 50% dari
total pembayaran.
Toko roti Handayani memproduksi sendiri roti yang
akan dijual dan didistribusikan setiap harinya. Dalam 1 hari,
biasanya toko roti ini hanya memproduksi roti 1 kali saja.
Proses pembelian dan penjualan pada toko ini masih
belum menggunakan sistem komputer, melainkan melakukan
proses secara manual. Proses penjualan secara manual yang
menggunakan nota sebagai bukti pembelian dan penjualan
pada pelanggan tentu saja membutuhkan banyak waktu dan
sering kali terjadi kesalahan pada pencatatatannya dalam hal
total maupun harga roti yang dijual.
Pencatatan penyebaran roti dengan menggunakan
sepeda motor akan menjadi lebih cepat dan akurat dengan
penggunaan sistem yang terkomputerisasi.
Perkembangan toko roti Handayani sekarang ini
membutuhkan sistem informasi yang terkomputerisasi. Karena
sistem yang masih manual dinilai kurang mendukung sistem
informasi pada toko roti ini. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah
program atau aplikasi yang mampu mengolah data operasional
toko roti ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka
dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan hasil
maupun output untuk mempermudah toko roti Handayani
untuk menentukan Harga Pokok Produksi pada produksi roti,
sehingga dapat meningkatkan kinerja toko dan mempermudah
pencatatan.

2. AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi
biaya
adalah
proses
pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan
dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiran terhadapnya.[1]
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok
produksi, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan
meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan
jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang

telah terjadi di masa yang lalu atau biaya historis. Akuntansi


biaya berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan
tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang
salah satu manfaatnya adalah untuk mengukur apakah kegiatan
usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha tersebut. [2]

3. HARGA POKOK PRODUKSI


Harga pokok produksi (HPP) adalah aktiva atau jasa
yang dikorbankan atau diserahkan dalam proses produksi yang
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead
pabrik dan termasuk biaya produksi . [3]

3.1 PROCESS COSTING


Process Costing yaitu metode pengumpulan biaya
produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan
produk secara masal.
Karakteristiknya adalah antara lain:
a) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
(homogen).
c) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah
produksi yang berisi rencana produksi standar untuk jangka
waktu tertentu.
Untuk lebih memahami karakteristik metode harga
pokok proses, berikut ini disajikan perbedaan metode harga
pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedaan
diantara dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut
terletak pada:

sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu


atau tiap proses produksi.
d) Perhitungan total harga pokok produksi (COGM).
Perhitungan total harga pokok produksi pesanan
berdasarkan per pesanan yang diterima, sedangkan dalam
perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode harga
pokok proses berdasarkan per proses produksi (production
order).

3.2 Sistem Akuntansi Inventory Average


Metode average mengasumsikan bahwa semua harga
barang didapatkan berdasarkan rata rata dari semua harga
barang yang sama yang berada didalam gudang. Baik itu
barang yang pertama kali masuk kedalam gudang maupun
barang yang paling terakhir masuk kedalam gudang. Dari harga
tersebut didapatkan harga jual barang yang akan dipakai untuk
menjual barang atau untuk harga bahan baku dalam proses
pembuatan barang yang berdasarkan proses perhitungan
metode average. [4]

4. DESAIN SISTEM
4.1 Analisis Kebutuhan
Dari analisis permasalahan yang ada maka perusahaan
membutuhkan sebuah sistem sebagai berikut:

a) Pengumpulan biaya produksi.


Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya
produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok
proses mengumpulkan biaya produksi menurut proses
produksi.

b) Penggolongan biaya produksi.


Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi
harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan
biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung
dibebankan kepada produk berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak
langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang
ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses,
pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika
perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk
(seperti perusahaan semen, pupuk, bumbu masak). Pada
umumnya biaya overhead pabrik dibebankan kepada
produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi.
c) Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead
pabrik.
Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead
pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja
tidak langsung, dan biaya produksi lain selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini
biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas
dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode
harga pokok proses, biaya overhead pabrik terdiri dari
biaya produksi selain biaya bahan baku, bahan penolong,
dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun tidak
langsung). Dalam metode ini biaya overhead pabrik
dibebankan kepada produk sebesar biaya yang

Sistem yang dapat memberikan informasi perhitungan


harga pokok produksi dengan menggunakan metode
Process Costing.
Sistem terkomputerisasi yang mampu melakukan
pencatatan data customer, supplier,bahan baku, barang,
pengeluaran, transaksi pembelian kepada supplier dan
penjualan kepada customer. Hal tersebut dibutuhkan agar
dapat memudahkan user dalam melakukan pencatatan data
dan meminimalisasi kesalahan dalam pencatatan atau
kehilangan data.
Sistem yang dapat memberikan laporan perusahaan yang
dibutuhkan oleh owner.
Sistem yang dapat melakukan pencatatan dan mampu
mencatat perubahan stok bahan baku dan stok barang
berdasarkan kejadian yang terjadi pada perusahaan dengan
metode yang sudah ditentukan perusahaan.

4.2 Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram (DFD) adalah grafik yang
mendeskripsikan aliran data dalam suatu organisasi. DFD
digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang telah ada
dan untuk merencanakan sistem yang baru. Untuk
mengembangkan DFD dibutuhkan metode yang berbeda
bergantung dari permasalahannya.[5] DFD menjelaskan aliran
proses keluar dan masuk data pada toko roti Handayani.
Pembuatan DFD diawali dengan membuat context diagram
yang merupakan sistem secara keseluruhan, dan dilanjutkan
dengan proses-proses yang memiliki level yang lebih rendah.

4.2.1 DFD Context Diagram


Context diagram merupakan gambaran sistem secara
keseluruhan yang dibuat pada toko roti Handayani. Context
diagram tersebut mempunyai 3 external entity yang ada pada
sistem, yaitu:

Customer melakukan pembelian roti dan pemesanan roti.


Data pesanan roti beserta customer yang melakukan
transaksi masuk kedalam sistem.

Supplier menerima pembelian dari Toko Roti Handayani.


Barang yang telah dibeli dan diperiksa masuk kedalam
sistem.

Owner memberikan order produksi roti dan meminta


laporan-laporan yang ada pada sistem dan dapat
memaintain data master.

4.2.2 DFD Level 0


Pada Tahap ini akan digambarkan proses-proses yang akan
terjadi didalam sistem. Desain DFD Level 0 pada toko roti
Handayani dapat dilihat pada Gambar 1. Dari DFD level 0
tersebut terdapat 4 proses, yaitu:

1.

2.

Proses Pembelian menerima input data supplier dan


melakukan output pesanan pembelian ke supplier. Setelah
pesanan pembelian dikirim oleh supplier, maka pada
proses pembelian akan memasukan data bahan baku yang
dibeli ke database. Proses pembayaran dilakukan setelah
barang sudah dilakukan pengecekan dan barang sudah
dimasukkan kegudang.
Proses penjualan meliputi pemesanan roti yang dilakukan
oleh customer dan penjualan roti melalui pemesanan yang
dilakukan oleh customer. Penjualan roti berdasarkan stok
yang tersedia pada toko roti. Proses penjualan menerima
input data berupa data customer dan roti yang dibeli dan
menghasilkan output yang berupa data transaksi penjualan
dan pemesanan penjualan oleh customer. Proses ini juga
mempengaruhi pengurangan stok roti pada database
barang jadi.
Data Pembelian

Data PO
Pembayaran

Pembelian

Bayar Pembelian

Data PO

Suplier

Data bahan baku

Data Pembelian
Pembayaran

Data pembayaran
Data PO

Bahan Baku

Data pembelian
Data pembayaran
Total Pembelian

Data Pemesanan

1
Data Barang
Pembelian

Barang

Data Kartu Stok

Pembayaran

data customer

data supplier

Customer

Total Penjualan
Penjualan

Data penjualan
Data PO Customer

Master Supplier

Data BOM
data BOM

BOM

Data Penjualan

3
data customer

data spk
Produksi

SPK

data spk

Data produksi

Data Produksi

Data Overhead

Laporan

Produksi

Biaya Overhead
List Produksi
List Pesanan
Data BOM

Peg awai

Overhead

data spk
Laporan Pembelian
Owner
data master

data peg awai


Motor

data motor

Laporan Penjualan
Laporan Produksi

Maintain
Data Master

data hak akses

Hak Akses

Gambar 2. DFD Level 0

3.

Proses pembuatan laporan menerima input dari database


penjualan, pembelian, produksi dan kartu stok. Output
yang dihasilkan adalah laporan penjualan, pembelian,
produksi, laba rugi dan harga pokok produksi yang akan
diberikan kepada owner.

4.2.3 DFD Level 1


Pada proses ini akan dijelaskan proses-proses yang ada di
dalam sistem dengan lebih detail. Didalam proses produksi
terdapat pengolahan data yang berkaitan dengan proses
produksi. Terdapat 3 proses yang dilakukan didalam proses
produksi, yaitu:

Input BOM
Proses input BOM menerima input dari owner berupa data
bahan baku yang akan digunakan beserta jumlahnya.
Output yang dihasilkan adalah berupa data BOM yang
nantinya akan digunakan untuk melakukan proses
produksi.

Produksi
Proses input produksi menerima input dari owner berupa
jumlah roti dan jenis roti yang akan diproduksi pada hari
itu dan database penjualan berdasarkan pemesanan dari
customer. Catatatan perintah jenis roti dan jumlah produksi
akan dimasukan kedalam database. Produksi pada toko roti
ini dilakukan sesuai dengan perintah dari owner setiap
harinya.

Biaya Overhead
Proses biaya overhead menerima input dari owner yang
menghitung biaya air, listrik, tenaga kerja dan gas pada
suatu proses produksi yang akan dibebankan kepada proses
produksi. Input dari biaya overhead ini akan dimasukan
kedalam database biaya overhead. Output yang dihasilkan
ialah berupa data biaya overhead yang disimpan didalam
database.

4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Penjualan

Master Customer

data supplier

4.

Proses produksi menerima input dari database bahan baku


yang dilakukan berdasarkan surat perintah kerja yang
diberikan oleh owner. Proses ini meliputi pencatatan bahan
baku yang digunakan, pencatatan stok hasil adonan dan
hasil produksi, dan biaya-biaya overhead yang digunakan
selama proses produksi. Pada proses ini akan dilakukan
perhitungan harga pokok produksi untuk setiap roti yang
telah diproduksi berdasarkan jumlah roti yang diproduksi
setiap harinya.

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan


antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data
yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. [3]
Dalam pembuatan ERD terdapat dua bagian yaitu conceptual
data model dan physical data model. ERD dalam bentuk
Conceptual dapat dilihat pada Gambar 2.

Detai l _SP K
ID_D ET A IL_SPK
J um l ah
T otal B OM
T otal T K
HP P

pa ka i ba han

SP K
ID_S PK
T anggal
J am
T otal
T otal J um l ah
J um l ahT K
OngkosT K
T otal B OM
T otal T K
HP P
Status

Relatio n_ 870

de ta il d ari

Pem akai an_B ahan_SP K


ID_P EMA KA IAN_B AHA N_SP K
T anggal
J um l ah
Harga_pakai
J UMLAH_B OM
men gg un aka n

Bi aya_overhead
Bul an
T ahun
T otal _l al u
Bi aya_lal u
Bi aya_per_j am
T otal _aktual
Bi aya_es ti m as i
Bi aya_aktual

de ta il b ia ya

Overhead
ID_overhead
Nam a_overhead

Relatio n_ 868

Overhead_produks i
Bi aya

te rmas uk

Produksi
ID_produks i
T anggal
J am
T otal _j um l ah
J um l ahT K
OngkosT K
T otal B OM
T otal T K
T otal Overhead
HP P

Kartu_s tok_barang
ID_kartu_s tok
T anggal
J um l ah_m as uk
J um l ah_kel uar
Harga_m as uk
Harga_kel uar
Harga_j ual
Stok_terakhi r
Harga_average
J eni s _trans aksi

Hak_Aks es
ID_A ks es
C
R
U
D

Detai l _produks i
ID_detai l _produks i
J um l ah
T otal B OM
T otal T K
T otal Overhead
HP P

de ta il b aran g

J abatan
ID_j abatan
Nam a_j abatan
Pem akai an bahan
J um l ah
Harga_pakai

pro du ks i bara ng
de ta il p emak aian

te rgo lo ng

Barang

Ka rtu Sto k

Kartu_s tok_bahan_baku

BOM
J um l ah

ID_kartu_s tok
T anggal
J um l ah_m as uk
J um l ah_kel uar
Harga_m as uk
Harga_kel uar
Harga_j ual
Stok_terakhi r
Harga_average
J eni s _trans aksi

Bahan_baku
ID_bahan_baku
Nam a_bahan_baku
Satuan
Satuanbes ar
Konversi
Stok
Harga_average

ka rtu s to k
ba ha n ba ku

Stok_Opam e

atas
dila ya ni o leh

Detai l _PO
ID_detai l _PO
J um l ah
Harga
Satuan

Pegaw ai
ID_pegawai
Nam a_pegawai
Pas s w ord
Al am at
T el p

Detai l _penj ualan_keli l i ng


ID_detai l _penjual an_kel i l i ng
J um l ah_di bawa
Harga
J um l ah_di kembal i kan
Satuan

dila ya ni o leh

Detail da ri

men gg un aka n

Relatio n_ 408
po d ari

Detai l _pem beli an


ID_detai l
J um l ah
Satuan
Harga
Konversi

be li b ah an

Suppl i er
ID_s uppl i er
Nam a_s uppl i er
Al am at_s uppl ier
Nom or_tel p
J eni s _barang
Em ai l _s uppl i er

Relatio n_ 852

be li d ari

Pem bel i an
ID_pem bel i an
T anggal
Nota_s uppl i er
J eni s _pem bayaran
T otal
T erbayar
J atuh_tem po
T anggal _l unas

Barang_Mas uk

ID_S T OK _OP NAME


T anggal

te rmas uk je nis
Detail PO

de ta il p en jua la n

Relatio n_ 871

Detai l _s tok_Opnam e
ID_D ET A IL_ST OK_OP NA ME
J UMLAH_B ARA NG
J UMLAH_A KT U AL

ID_barang
Nam a_barang
Harga_j ual
Stok
Harga_average

J eni s _Roti
ID_j eni s
Nam a_j eni s

Relatio n_ 853

Detai l _Barang_Mas uk
ID_detai l _barang_m as uk
J um l ah
Harga
Satuan
Konversi

bo m a ta s
men gg un aka n

Relatio n_ 589

ID_B arang_m as uk
T anggal
T otal

de ta il d ari

pe mba ya ra n atas

Bayar_pem bel i an
ID_bayar
T anggal
J um l ah_bayar

PO_c ustom er
ID_po
T anggal
Nam a_pel anggan
Al am at
T el p
Keterangan
T otal
DP
Status _po
atas p o

Penj ual an_kel i l i ng


ID_P enj ual an_kel i l i ng
T otal
T anggal
Status

Motor

oleh

Nom or_m otor


Nam a_dri ver
Paj ak
Pl at

Penj ual an
ID_penj ual an
Bayar_penj ual an
T anggal
ID_bayar
Nam a_pel anggan
pe mba ya ra n atas T anggal
T otal
J um l ah_bayar
J eni s _pem bayaran
T erbayar
J atuh_tem po
T anggal _l unas

Cus tom er
ID_c us tom er
Nam a_c us tomer
Al am at_c us tomer
Nom or_tel p

Detail
ju
al k e Dari

Detai l _penj ualan


ID_detai l _penjual an
J um l ah
Satuan
Harga

mas uk d ari

de ta il d ari

Gambar 2. Entity Relationship Diagram Conceptual Model

5. IMPLEMENTASI
5.1 Produksi
Menu Produksi merupakan menu yang mencatat data
proses produksi roti dan memasukan data overhead, data
pemakaian bahan dan memberikan status pada proses
produksi. Untuk mengetahui apakah menu produksi ini dapat
berfungsi dengan baik, maka akan dilakukan pengujian
dengan menggunakan contoh. . Contoh kasus tersebut adalah
pada tanggal 10 Mei 2013 sebuah proses produksi
memproduksi Roti Coklat Besar 100 buah dengan kode
Produksi P000004. Proses produksi ini memakan waktu 3
jam dengan 5 tenaga kerja yang bertarif 4000 per jam. Proses
Produksi dapat dilihat pada Gambar 3.

Pada proses produksi, user dapat menambahkan overhead yag


digunakan selama proses untuk mendapatkan total harga
pokok produksi yang digunakan selama proses produksi suatu
roti. Biaya overhead perjam yang diinputkan berdasarkan dari
Master Overhead. Penambahan overhead produksi dapat
dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Overhead Produksi

Gambar 3. Proses Produksi

Pada proses produksi, user dapat menambahkan pemakaian


bahan yang digunakan selama proses untuk mendapatkan total
harga pokok produksi yang digunakan selama proses produksi
suatu roti. Biaya pemakaian bahan terisi automatis
berdasarkan bill of material setiap roti yang sudah ada di
database. Pemakaian bahan produksi dapat dilihat pada
Gambar 6.

Penambahan produksi setelah data dimasukkan dapat dilihat


pada Gambar 4.

Gambar 6. Pemakaian Bahan Produksi


Gambar 4. Data Produksi

Dari produksi tersebut maka sistem akan langsung


melakukan perhitungan harga pokok produksi secara otomatis.
Harga pokok produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9. Laporan Harga Pokok Produksi

6. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 7. Laporan Harga Pokok Produksi

[1]

Mulyadi (2005) Akuntansi Biaya (5th Edition),


Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.

[2]

Mulyadi. (2004). Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga,


Bandung: Grafindo Media Pratama.

[3]

Mulyadi (2007). Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba


empat.

[4]

Mulyadi. (2004). Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga,


Bandung: Grafindo Media Pratama.

5.2 Laporan
Dari hasil data yang sudah diolah, sistem juga
menghasilkan laporan-laporan yang berkaitan dengan
kebutuhan perusahaan seperti laporan laba rugi dan laporan
harga pokok produksi. Laporan Laba Rugi dan Laporan Harga
Pokok Produksi dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.

[5] Jerry J.Weygandt, Donald E.Kieso, Paul D.Kimmel


(2007). Accounting Principles, McGraw-Hill Ryeson.

Gambar 8. Laporan Laba Rugi

Anda mungkin juga menyukai