Anda di halaman 1dari 30

ASKEP PARKINSON

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif,
merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki
dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Pertama kali ditemukan oleh
seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun 1887. Penyakit ini
merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan.
Tanda-tanda khas yang ditemukan pada penderita diantaranya resting tremor, rigiditas,
bradikinesia, dan instabilitas postural. Tanda-tanda motorik tersebut merupakan akibat dari
degenerasi neuron dopaminergik pada system nigrostriatal. Namun, derajat keparahan defisit
motorik tersebut beragam. Tanda-tanda motorik pasien sering disertai depresi, disfungsi
kognitif, gangguan tidur, dan disfungsi autonom.
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian penyakit parkinson.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui askep penyakit parkinson.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan
suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak
adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal
dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan
usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik
pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri
dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi
pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis Meynert,
hipothalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom.
B. Etiologi
Etiologi Parkinson primer belum diketahui, masih belum diketahui. Terdapat beberapa
dugaan, di antaranya ialah : infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui),
reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum
diketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat.
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu kelompok
sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya,
penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanis-me
bagaimana kerusakan itu belum jelas benar.

Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson adalah sebagai berikut:
1. Usia
Insiden meningkat dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai 200 dari 10.000
penduduk pada usia 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang
mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson.
2. Geografi
Di Libya 31 dari 100.000 orang, di Buinos aires 657 per 100.000 orang. Faktor resiko yang
mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik,
kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan.
3. Periode
Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan
hasil pemaparan lingkungan yang episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi ataupn
gaya hidup. Data dari Mayo Klinik di Minessota, tidak terjadi perubahan besar pada angka
morbiditas antara tahun 1935 sampai tahun 1990. Hal ini mungkin karena faktor lingkungan
secara relatif kurang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit parkinson.
4. Genetik
Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada penyakit -sinuklein pada
lengan panjangparkinson. Yaitu mutasi pada gen kromosom 4 (PARK1) pada pasien
dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson,
ditemukan delesi dan mutasi point pada gen parkin (PARK2) di kromosom 6. Selain itu juga
ditemukan adanya disfungsi mitokondria.
Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningakatkan faktor resiko menderita
penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 70 tahun dan 2,8 kali pada usia
lebih dari 70 tahun.jika disebabkan oleh keturunan, gejala parkinsonisme tampak pada usia
relatif muda.
5. Faktor Lingkungan
a. Xenobiotik
Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menmbulkan kerusakan mitokondria
b. Pekerjaan
Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.
c. Infeksi
Paparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi penyakit
parkinson melalui kerusakan substansia nigra. Penelitian pada hewan menunjukkan adanya
kerusakan substansia nigra oleh infeksi Nocardia astroides.
d. Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu mekanisme
kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. Sebaliknya,kopi merupakan neuroprotektif.
e. Trauma kepala
Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya masih
belum jelas benar
f. Stress dan de.presi
Beberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala motorik. Depresi dan
stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan depresi terjadi
peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.
C. Patofisiologi
Dua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neuronal ada penyakit
Parkinson ialah: hipotesis radikal bebas dan hipotesis neurotoksin.
1. Hipotesis radikal bebas

Diduga bahwa oksidasi enzimatik dari dopamine dapat merusak neuron nigrotriatal, karena
proses ini menghasilkan hidrogren peroksid dan radikal oksi lainnya. Walaupun ada
mekanisme pelindung untuk mencegah kerusakan dari stress oksidatif, namun pada usia
lanjut mungkin mekanisme ini gagal.
2. Hipotesis neurotoksin
Diduga satu atau lebih macam zat neurotoksik berpera pada proses neurodegenerasi pada
Parkinson.
Pandangan saat ini menekankan pentingnya ganglia basal dalam menyusun rencana
neurofisiologi yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan, dan bagian yang diperankan oleh
serebelum ialah mengevaluasi informasi yang didapat sebagai umpan balik mengenai
pelaksanaan gerakan. Ganglia basal tugas primernya adalah mengumpulkan program untuk
gerakan, sedangkan serebelum memonitor dan melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi
seaktu program gerakan diimplementasikan. Salah satu gambaran dari gangguan
ekstrapiramidal adalah gerakan involunter.
Dasar patologinya mencakup lesi di ganglia basalis (kaudatus, putamen, palidum, nukleus
subtalamus) dan batang otak (substansia nigra, nukleus rubra, lokus seruleus).
Secara sederhana , penyakit atau kelainan sistem motorik dapat dibagi sebagai berikut :
1. Piramidal ; kelumpuhan disertai reflek tendon yang meningkat dan reflek superfisial yang
abnormal
2. Ekstrapiramidal : didomonasi oleh adanya gerakan-gerakan involunter
3.Serebelar : ataksia alaupun sensasi propioseptif normal sering disertai nistagmus
4. Neuromuskuler : kelumpuhan sering disertai atrofi otot dan reflek tendon yang
menurun
Patofisiologi depresi pada penyakit Parkinson sampai saat ini belum diketahui pasti. Namun
teoritis diduga hal ini berhubungan dengan defisiensi serotonin, dopamin dan noradrenalin.
Pada penyakit Parkinson terjadi degenerasi sel-sel neuron yang meliputi berbagai inti
subkortikal termasuk di antaranya substansia nigra, area ventral tegmental, nukleus basalis,
hipotalamus, pedunkulus pontin, nukleus raphe dorsal, locus cereleus, nucleus central pontine
dan ganglia otonomik. Beratnya kerusakan struktur ini bervariasi. Pada otopsi didapatkan
kehilangan sel substansia nigra dan lokus cereleus bervariasi antara 50% - 85%, sedangkan
pada nukleus raphe dorsal berkisar antara 0% - 45%, dan pada nukleus ganglia basalis antara
32 % - 87 %. Inti-inti subkortikal ini merupakan sumber utama neurotransmiter. Terlibatnya
struktur ini mengakibatkan berkurangnya dopamin di nukleus kaudatus (berkurang sampai
75%), putamen (berkurang sampai 90%), hipotalamus (berkurang sampai 90%). Norepinefrin
berkurang 43% di lokus sereleus, 52% di substansia nigra, 68% di hipotalamus posterior.
Serotonin berkurang 40% di nukleus kaudatus dan hipokampus, 40% di lobus frontalis dan
30% di lobus temporalis, serta 50% di ganglia basalis. Selain itu juga terjadi pengurangan
nuropeptid spesifik seperti met-enkephalin, leu-enkephalin, substansi P dan bombesin.
Perubahan neurotransmiter dan neuropeptid menyebabkan perubahan neurofisiologik yang
berhubungan dengan perubahan suasana perasaan. Sistem transmiter yang terlibat ini
menengahi proses reward, mekanisme motivasi, dan respons terhadap stres. Sistem dopamin
berperan dalam proses reward dan reinforcement. Febiger mengemukakan hipotesis bahwa
abnormalitas sistem neurotransmiter pada penyakit Parkinson akan mengurangi keefektifan
mekanisme reward dan menyebabkan anhedonia, kehilangan motivasi dan apatis. Sedang
Taylor menekankan pentingnya peranan sistem dopamin forebrain dalam fungsi-fungsi
tingkah laku terhadap pengharapan dan antisipasi. Sistem ini berperan dalam motivasi dan
dorongan untuk berbuat, sehingga disfungsi ini akan mengakibatkan ketergantungan yang
berlebihan terhadap lingkungan dengan berkurangnya keinginan melakukan aktivitas,
menurunnya perasaan kemampuan untuk mengontrol diri. Berkurangnya perasaan
kemampuan untuk mengontrol diri sendiri dapat bermanifestasi sebagai perasaan tidak

berguna dan kehilangan harga diri. Ketergantungan terhadap lingkungan dan


ketidakmampuan melakukan aktivitas akan menimbulkan perasaan tidak berdaya dan putus
asa. Sistem serotonergik berperan dalam regulasi suasana perasaan, regulasi bangun tidur,
aktivitas agresi dan seksual. Disfungsi sistem ini akan menyebabkan gangguan pola tidur,
kehilangan nafsu makan, berkurangnya libido, dan menurunnya kemampuan konsentrasi.
Penggabungan disfungsi semua unsur yang tersebut di atas merupakan gambaran dari
sindrom klasik depresi.
Diagram Patofisiologi Depresi pada Penyakit Parkinson
Kehilangan neuron batang otak akibat penyakit Parkinson Deplesi biokimiawi korteks dan
ganglia basalis Penurunan reward mediation, ketergantungan terhadap lingkungan, dan
respons terhadap stres yang tidak adekuat Apatis, rasa tidak berharga, rasa tidak berguna
tidak ada harapan, putus asa.
D. Manifestasi Klinis
Meskipun gejala yang disampaikan di bawah ini bukan hanya milik penderita parkinson,
umumnya penderita parkinson mengalami hal itu.
1. Gejala Motorik
a. Tremor/bergetar
Gejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap sebagai suatu hal
yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah
tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan
sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut resting tremor, yang hilang juga
sewaktu tidur.
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis, kadang-kadang
tremor seperti menghitung uang logam atau memulung-mulung (pil rolling). Pada sendi
tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi
atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang
waktu istirahat dan menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor).
Tremor tidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak mata
dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan (seperti orang menghitung uang). Semua itu terjadi
pada saat istirahat/tanpa sadar. Bahkan, kepala penderita bisa bergoyang-goyang jika tidak
sedang melakukan aktivitas (tanpa sadar). Artinya, jika disadari, tremor tersebut bisa
berhenti. Pada awalnya tremor hanya terjadi pada satu sisi, namun semakin berat penyakit,
tremor bisa terjadi pada kedua belah sisi.
b. Rigiditas/kekakuan
Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut
digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan,
terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi
terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di
leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan
yang kaku membuat penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk
mempertahankan pusat gravitasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi
pendek-pendek.
Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh gerakan, hal ini oleh
karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya fenomena roda bergigi (cogwheel
phenomenon).
c. Akinesia/Bradikinesia

Kedua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian sehingga tanda
akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan penderita menjadi serba lambat. Dalam pekerjaan
sehari-hari pun bisa terlihat pada tulisan/tanda tangan yang semakin mengecil, sulit
mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret. Kesadaran masih tetap baik sehingga
penderita bisa menjadi tertekan (stres) karena penyakit itu. Wajah menjadi tanpa ekspresi.
Kedipan dan lirikan mata berkurang, suara menjadi kecil, refleks menelan berkurang,
sehingga sering keluar air liur.
Gerakan volunteer menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit
untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila
berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya
ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah seperti
topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka
keluar dari mulut.
d. Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah
Gejala lain adalah freezing, yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah, sedang
berjalan, atau berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-ragu untuk mulai melangkah.
Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit. Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi.
13Bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi muka serta mimic muka. Disamping itu,
kulit muka seperti berminyak dan ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak
menelan ludah.
e. Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini
merupakan gejala dini.
f. Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)
Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche a petit pas),
stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung
melengkung bila berjalan.
g. Bicara monoton
Hal ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring, sehingga bila
berbicara atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan volume suara halus ( suara
bisikan ) yang lambat.
h.Dimensia
Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan deficit kognitif.
i. Gangguan behavioral
Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah takut, sikap kurang
tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat (bradifrenia) biasanya
masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal diberi waktu yang cukup.

j. Gejala Lain
Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda
Myerson positif)
2. Gejala non motorik
a. Disfungsi otonom
- Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama
dan hipotensi ortostatik.
- Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic

inkontinensia

- Pengeluaran urin yang banyak


- Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat seksual,
perilaku, orgasme.
b. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi
c. Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat
d. Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)
e. Gangguan sensasi,
- kepekaan kontras visuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna,
- penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension orthostatic,
suatu kegagalan sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian tekanan darah sebagai
jawaban atas perubahan posisi badan
- berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau anosmia),
E. Penatalaksanaan
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara
holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan
penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul.
Pengobatan penyakit parkinson bersifat individual dan simtomatik, obat-obatan yang biasa
diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang
akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness.
Perawatan pada penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan
menghambat perkembangan dari penyakit itu. Perawatan ini dapat dilakukan dengan
pemberian obat dan terapi fisik seperti terapi berjalan, terapi suara/berbicara dan pasien
diharapkan tetap melakukan kegiatan sehari-hari.

1. Terapi Obat-obatan
Beberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson:
a. Antikolinergik
Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala
dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.
b. Carbidopa/levodopa
Levodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Levodopa mengurangi
tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit parkinson ringan bisa
kembali menjalani aktivitasnya secara normal. Obat ini diberikan bersama carbidopa untuk
meningkatkan efektivitasnya & mengurangi efek sampingnya.
F. Asuhan Keperawatan

Pengkajian
1. Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.
2. Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.
3. Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
4. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
5. Kaji tanda depresi.
I. Diagnosis dan Intervensi Keperawatan.
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot.
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam klien mampu melakukan aktivitas fisik sesuai dengan
kemampuannya.
Kriteria : klien dapat ikut srta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur
sendi,bertambahnya kekuatan otot dan klien menunjukkan tidakan untuk meninktkan
mobilitas
Intervensi
1. kaji mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan kerusakan
2. lakukan program latihan meningkatkan kekuatan otot.
3. anjurkan mandi hangan dan masase otot
4. bantu klien melakukan latihan ROM,perawatan diri sesuai toleransi
5. kolaborasi ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien
Rasional
1. Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas.
2. Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan,menurunkan kekakuan otot,dan mencegah
kontraktur bila otot tidak digunakan.
3. mandi hangan dan masase membantu otot otot rileks pada aktifitas pasif
dan aktif mengurangi nyeri otot yang mengakibatkan kekakuan otot.
4. untuk memelihara flexsibilitas sendi sesuai kemampuan
5. peningkatan kemampuan dalamn mobilisasi ekstramitas dapat ditingkatkan dengan latihan
fisik dari tim fisiotera
2. Defisit parawatan diri berhubungan dengan kelemahan
Neuromuskular,menurunya kekuatan,kehilangan kontrol otot/koordinasi.
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam keperawatan diri klien terpenuhi
Kriteria : klien dapat menunjukkan perubahan hidup untuk kebutuhan merawat diri, klien
mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan ,dan
mengidentifikasi personal/masyarakat yang dapat membantu.
Intervensi
1. kaji kemampuan dan tingkat penurunan dan skala 0 4 untuk melakukan ADL
2. hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu.
3. kolaborasi pemberian pencahar dan konsul ke dokter terapi okepasi
4. ajarkan dan dukung klien selama klien aktifitas
5. modifikasi lingkungan
Rasional
1. membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan kebutuhan individual
2. klien dalam keadaan cemas dan tergantung hal ini dilakukan untuk untuk mencegah
frustasi dan harga diri klien.
3. pertolongan utama terhadap fungsi usus atau defekasi,untuk mengembangkan terapi dan

melegkapi kebutuhan khusus.


4. dukungan padsa klien selama aktifitas kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan
perawatan diri.
5. modifikasi lingkungan diperlukan untuk mengompensasi ketidakmampuan fungsi
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan depresi dan disfungsi karena
perkembangan penyakit.
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam koping individu menjadi efektif
Kriteria : mampu menyatakan atau mengkomunikasikan dengan orang tredekat tentang situasi
dan perubahan yang sedang terjadi mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi
mengakui dan mengembangkan perubahan kedalam konsep diri dengan cara yang akurat
tanpa harga didri yang negatif.
Intervensi
1. kaji perubahan dari ganguan persepsi dan hubungan dengan derajat ketidakmampuan .
2. anjurkan orang yang terdekat untuk mengizinkan klien melakukan sebanyak banyaknya hal
untuk dirinya.
3. bantu dan anjurkan perawat baik dengan memperbaiki kebiasaan
4. kolaborasi: rujuk pada ahli neuropsikologi dan konseling bila ada indikasi

Rasional
1. menentukan bantuan individual dalam menyusun rencana perawatan atau penilaian
intervensi
2. menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan harga diri srta
mempengaruhin proses rehabilitasi.
3. membantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area
kehidupan
4. dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan.kerja
sama fisioterapi terapi obat-obatan dan dukungan partisipasi kelompok dapat menolong
mengurani depresi yang sering muncul pada keadaaan ini.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif,


merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan
atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum
(striatal dopamine deficiency).
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara
holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan
penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul . Obat-obatan
yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu
belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan
menemani sepanjang hidupnya.
Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas,
sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan
kematian. Dengan perawatan, gangguan pada setiap pasien berbeda-berbeda. Kebanyakan
pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala
terkontrol sangat bervariasi. Efek samping pengobatan terkadang dapat sangat parah.

DAFTAR PUSTAKA
Andi M, 2003. Parkinson. http://medlinux.blogspot.com/2008/03/ parkinson.html. 3 Juni
2008.
Anisa R., 2003. Parkinson. http://www.neurologychannel.com /parkinsonsdisease. 3 Juni
2008.
Clarke CE, Moore AP. Parkinsons Disease. http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 3
Juni 2008.
Erik Tapan , 2003. Parkinson http://www.suarapembaruan.com
/News/2003/02/02/Kesehata/kes01.htm. 3 Juni 2008.
Greg Juhn, M.T.P.W., David R. Eltz, Kelli A. Stacy, Daniel Kantor, M.D., 2006. University
of Florida Health Science Center, Jacksonville, FL. Parkinsons disease.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/ 000755.htm#Treatment
Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinsons Disease And Movements Disorders 4th.Philadelpia
: Lippincott &Wilkins. Pp 91-99, 39-53
Lembar Pengumpul Data (LPD) Penelitian lab. Ilmu Penyakit Syaraf RS dr. Moewardi
Surakarta/FK UNS bekerjasama dengan Perdossi cabang Surakarta terhadap penderita yang
dirawat di bangsal syaraf RSDM dan RS Kabupaten se-eks Karesidenan Surakarta mulai
bulan Januari-Maret 2007. Lab. Ilmu Penyakit Syaraf RS dr. Moewardi Surakarta/FK UNS.
2007
Lewis P. Rowland, 2000. Merritts Neurology 10th Edition. Parkinsonism: Stanley Fahn and
Serge Przedborski
Maurice Victor, Allan H. Ropper, Raymond D, 2000. Adams & Victors Principles Of
Neurology 7th edition. Parkinson Disease (Paralysis Agitans)
Mekanisme terjadinya Parkinson disease. www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF. 3
Juni 2008
Nakamura, K. 2008.Medical Management of Parkinsons Disease. Department of Neurology,
University of California, San Francisco. www.accessmedicine.

com/grandRound/nakamura01. 3 Juni 2008.


National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007. Parkinsons Disease: Hope
Through Research,http://www.ninds.nih.gov/
disorders/parkinsons_disease/detail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.
Sobha S. Rao, M.D., Laura A. Hofmann, M.D., and Amer Shakil, M.D., Parkinsons
Disease: Diagnosis and Treatment, http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 15
Desember 2006.
Terapi deep brain stimulation bantu kendalikan penyakit Parkinson. 2007.
http://www.medicastore.com/med/index.php?id=&iddtl=&idktg=&idobat=&UID=20080527
174540125.163.140.209
Yayasan peduli parkinson Indonesia. Parkinson disease. http://www. parkinsonindonesia.com/. 3 Juni 2008
Diposkan oleh Uceph blog di 00.08 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

PEMBAHARUAN ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN

Modernisasi mengandung pengertian pemikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah
paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya. Agar semua itu dapat
disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Namun bukan berarti pembaharuan mengubah isi
Al-Quran dan Hadits.
Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad inilah daerahdaerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur Melalui Pesia
sampai India.
Daerah-daerah ini kepada kekuasaan kholifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah,
kemudian di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Dabad ini lahir para pemikir dan ulama besar
seperti ;Maliki, SyafiI, Hanafi, dan Hambali.
Untuk lebih jelasnya pemakalah akan membahas mengenai apa pengertian pembaharuan dan
apa saja yang melatarbelakangi lahirnya pembaharuan pemikiran dalam Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembaharuan Dalam Islam
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan
perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi odern.
Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau
menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas
keduanya. Sesuai dengan perkembangannya zaman, hal ini dilakukan karena betapapun
hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tetap ada

kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecendrunagan, pengetahuan, situasional, dan


sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih banyak yang
relevan dan madih dapat digunakan, tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi.
Kata tajdid sendiri secara bahasa berarti mengembalikan sesuatu kepada kondisinya yang
seharusnya. Dalam bahasa Arab, sesuatu dikatakan jadid (baru), jika bagian-bagiannya
masih erat menyatu dan masih jelas. Maka upaya tajdid seharusnya adalah upaya untuk
mengembalikan keutuhan dan kemurnian Islam kembali. Atau dengan ungkapan yang lebih
jelas, Thahir ibn Asyur mengatakan,
Pembaharuan agama itu mulai direalisasikan dengan mereformasi kehidupan manusia di
dunia. Baik dari sisi pemikiran agamisnya dengan upaya mengembalikan pemahaman yang
benar terhadap agama sebagaimana mestinya, dari sisi pengamalan agamisnya dengan
mereformasi amalan-amalannya, dan juga dari sisi upaya menguatkan kekuasaan agama.
Adapun Syariat agama Yahudi atau Kristen misalnya-, keduanya tidak mungkin mengalami
tajdid, sebab pijakan yang sesungguhnya sudah tidak ada. Yang ada hanyalah apa yang
disangka sebagai pijakan, padahal bukan. Tidak mengherankan jika kemudian aliran
Prostestan menerima kemenangan akal dan sains atas agama, sebab gereja pada mulanya
tidak menerimanya, sebab teks-teks Injil tidak memungkinkan untuk itu. Dan yang seperti
sama sekali tidak dapat disebut sebagai tajdid.
Dalam Islam sendiri, seputar ide tajdid ini, Rasulullah saw. sendiri telah menegaskan dalam
haditsnya tentang kemungkinan itu. Beliau mengatakan, yang artinya: Sesungguhnya Allah
akan mengutus untuk ummat ini pada setiap pengujung seratus tahun orang yang akan
melakukan tajdid (pembaharuan) terhadap agamanya. (HR. Abu Dawud , no. 3740).
Tajdid yang dimaksud oleh Rasulullah saw di sini tentu bukanlah mengganti atau mengubah
agama, akan tetapi seperti dijelaskan oleh Abbas Husni Muhammad maksudnya adalah
mengembalikannya seperti sediakala dan memurnikannya dari berbagai kebatilan yang
menempel padanya disebabkan hawa nafsu manusia sepanjang zaman. Terma
mengembalikan agama seperti sediakala tidaklah berarti bahwa seorang pelaku tajdid
(mujaddid) hidup menjauh dari zamannya sendiri, tetapi maknanya adalah memberikan
jawaban kepada era kontemporer sesuai dengan Syariat Allah Taala setelah ia dimurnikan
dari kebatilan yang ditambahkan oleh tangan jahat manusia ke dalamnya. Itulah sebabnya, di
saat yang sama, upaya tajdid secara otomatis digencarkan untuk menjawab hal-hal yang
mustahdatsat (persoalan-persoalan baru) yang kontemporer.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tajdid dalam Islam mempunyai 2 bentuk:
Pertama, memurnikan agama -setelah perjalanannya berabad-abad lamanya- dari hal-hal yang
menyimpang dari Al-Quran dan As-Sunnah. Konsekuensinya tentu saja adalah kembali
kepada bagaimana Rasulullah saw dan para sahabatnya mengejawantahkan Islam dalam
keseharian mereka.
Kedua, memberikan jawaban terhadap setiap persoalan baru yang muncul dan berbeda dari
satu zaman dengan zaman yang lain. Meski harus diingat, bahwa memberikan jawaban
sama sekali tidak identik dengan membolehkan atau menghalalkannya. Intinya adalah bahwa
Islam mempunyai jawaban terhadap hal itu. Berdasarkan ini pula, maka kita dapat memahami
bahwa bidang-bidang tajdid itu mencakup seluruh bagian ajaran Islam. Tidak hanya fikih,
namun juga aqidah, akhlaq dan yang lainnya. Tajdid dapat saja dilakukan terhadap aqidah,
jika aqidah ummat telah mengalami pergeseran dari yang seharusnya.
B. Latar Belakang Pembaharuan dalam Islam
Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad inilah daerahdaerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol, di Timur Melalui Pesia
sampai India.
Daerah-daerah ini kepada kekuasaan kholifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah,

kemudian di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Di abad ini lahir para pemikir dan ulama
besar seperti ; Maliki, SyafiI, Hanafi, dan Hambali. Dengan lahirnya pemikiran para ulama
besar itu, maka ilmu pengetahuan lahir dan berkembang dengan pesat sampai ke puncaknya,
baik dalam bidang agama, non agama maupun dalam bidang kebudayaan lainnya. Memasuki
benua Eropa melalui Spanyol dan Sisilia, dan inilah yang menjadi dasar dari ilmu
pengetahuan yang menguasai alam pikiran orang barat (Eropa) pada abad selanjutnya. Di
pandang dari segi sejarah kebudayaan, maka tugas memelihara dan menyebarkan ilmu
pengetahuan itu tidaklah kecil nilainya dibanding dengan mencipta ilmu pengetahuan. Di
antara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:
Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaankebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci
dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam maju
di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama
umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin
mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas
kejumudan.
Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami
kemajuan. Umat Islam maju karena adanya persatuan dan kesatuan, karena adanya
persaudaran yang diikat oleh tali ajaran Islam. Maka untuk mempersatukan kembali umat
Islam bangkitlah suatu gerakan pembaharuan.
Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat. Dengan adanya
kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan dengan
Barat, terutama sekali ketika terjadinya peperangan antara kerajaan Usmani dengan negaranegara Eropa, yang biasanya tentara kerajaan Usmani selalu memperoleh kemenangan dalam
peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-kekalahan di tangan Barat, hal ini membuat
pembesar-pembesar Usmani untuk menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa yang baru
muncul. Menurut mereka rahasianya terletak pada kekuatan militer modern yang dimiliki
Eropa, sehingga pembaharuan dipusatkan di dalam lapangan militer, namun pembaharuan di
bidang lain disertakan pula.
Pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaisans Barat. Kalau renaisans Barat muncul
dengan menyingkirkan agama, maka pembaharuan dalam Islam adalah sebaliknya, yaitu
untuk memperkuat prinsip dan ajaran-ajaran Islam kepada pemeluknya. Memperbaharui dan
menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam yang dilalaikan umatnya. Oleh karena itu
pembaharuan dalam Islam bukan hanya mengajak maju kedepan untuk melawan segala
kebodohan dan kemelaratan tetapi juga untuk kemajuan ajaran-ajaran agama Islam itu.
Adapun yang melatarbelakangi pemikiran politik Islam adalah:
a) Pertama, kemunduran dan kerapuhan dunia Islam yang disebabkan oleh faktor internal
dan yang berakibat munculnya gerakan-gerakan pembaharuan dan pemurnian.
b) Kedua, rongrongan Barat terhadap keutuhan kekuasaan politik dan wilayah dunia Islam
yang berakhir dengan dominasi atau penjajahan oleh negara-negara Barat tersebut.
c) Ketiga, keunggulan Barat dalam bidang ilmu, teknologi, dan organisasi.
Ketiga hal tersebut ini juga memberi pengaruh pada pemikiran politik Islam yakni banyak di
antara para pemikir politik Islam tidak mengetengahkan konsepsi tentang system politik
Islam, tetapi lebih kepada konsepsi perjuangan politik umat Islam terhadap kezaliman
penguasa, lebih-lebih terhadap imperialis dan kolonialis Barat. Perhatian mereka lebih
banyak dipusatkan pada perjuangan pembebasan dunia Islam dari cengkraman atau dominasi
Barat. Kalau gerakan pembaharuan umat Islam di Turki pada akhirnya menimbulkan Negara
Turki yang bersifat sekuler, gerakan pembaharuan umat Islam di India melahirkan Negara

Pakistan yang mempunyai agama sebagai dasar.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa:
Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan
perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi odern.
Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau
menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas
keduanya. Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:
Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaankebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci
dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.
Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam maju
di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama
umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin
mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas
kejumudan.
Ketiga, umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami
kemajuan.
Keempat, hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.
Diposkan oleh Uceph blog di 00.04 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Lokasi: Bandar Lampung, Indonesia

Minggu, 25 Desember 2011


Manajemen Qolbu
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu penyakit hati yang sering merasuki jiwa manusia dengan tidak mengenal
golongan, pangkat, jabatan, keturunan dan usia baik laki-laki maupun perempuan adalah
Dengki (Hasud).
Rosululloh SAW mengingatkan :
Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling memutuskan hubungan,
janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling memperdaya dan jadilah kalian
hamba-hamba Alloh yang bersaudara.
(Buhkhari dan Muslim)

B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengerti bahaya dengki dan syirik serta sombong.
2. Agar mahasiswa menjauhi sifat sifat dengki, kesombongan dan syirik dalam kehidupan
sehari hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.1 DENGKI
A. Pengertian Dengki
Dengki (hasud) adalah senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang.
Dengki merupakan salah satu penyakit hati yang mesti dihindari. Dari banyak referensi,
dituliskan bahwa dengki merujuk kepada kebencian dan kemarahan yang timbul akibat
perasaan cemburu atau iri hati yang amat sangat. Ia amat dekat (berhubungan) dengan unsur
jahat, tidak berkenan, benci dan perasaan dendam yang terpendam.
Ada juga yang mendefinisikan dengki sebagai suatu perbuatan atau tindakan hati yang tidak
senang melihat kesenangan (nikmat) orang lain serta berharap agar kesenangan (nikmat)
orang lain akan hilang atau lenyap atau pun berpindah kepadanya.
ALLOH SWT berfirman:
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai sebuah dari kejahatan makhluk
Nya, kemudian Dia berfirman, Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(AI Falaq(113): 1, 2 dan 5).
Diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa Rasululloh SAW bersabda
Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap
ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis
Inenolak bersujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah
menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki,
sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya. (HR
Ibnu Asakir).

B. Penyebab dengki
1. Kesombongan
Kelebihan apapun yang kita miliki, harta yang banyak, anak yang pintar, pangkat yang tinggi,
kedudukan/jabatan terhormat, wajah yang tampan/cantik tetapi kurang ilmu dalam
menyikapinya maka akan menyebabkan munculnya kesombongan.
2. Sombong itu mendustakan kebenaran dan merendahkan orang lain. Ketika kita merasa
lebih dari orang lain dan iman serta ilmu yang kurang dalam menyikapinya, maka munculah
sifat sombong dalam diri mengalahkan kelembutan dan kerendahan hatinya, mungkin hal ini
terjadi karena pujian orang atau bahkan karena penghinaan. Ingatlah, syaithon laknatulloh
adalah musuh kita yang senantiasa membisikan kepada sudut hati kita yang paling dalam,
sehingga suatu ketika kita merasa rendah hati padahal sedang menunjukan kesombongan diri.
3.

Seorang bapak baru pulang haji misalnya, ketika kedatangan tamu kerumahnya dengan

senangnya dia menerima tamu tersebut, dengan senang hati pula dia berusaha menunjukan
kesombongan kepada pembantu rumahnya sambil berkata: "tolong ambilkan karpet yang
warna biru yang bapak beli di Mekah waktu haji tahun lalu, bukan yang dibeli dari Mekah
kemarin" ada apa maksud dibalik perkataannya itu, inilah sebagai bukti bahwa syaithon
merasuki ke dalam hati pak haji ini disadari atau tidak dia sudah berusaha menutupi
keramahannya dengan kesombongan dalam dadanya. Allohu Akbar.
4. Dari kesombongan inilah akan timbul kecemburuan sosial dan cara pandang orang yang
berbeda dan akhirnya munculah sifat Dengki pada orang yang tidak siap menyikapinya.

5. Merasa Tersakiti
Contoh :Orang tua yang akan menikahkan anaknya dengan anak tetangganya atau yang lain,
pada waktu yang telah ditentukan dan undangan sudah disebar, salah satu pihak memutuskan/
membatalkan rencana tersebut, dia kecewa, malu sama undangan, benci dan bahkan dendam
kepada calon mantunya, maka akan timbullah kedengkian dalam dirinya. Padahal ketika dia
mengetahui bahwa Allohlah pemilik segalanya, yang menyebabkan dia berjodoh atau tidak
dan Alloh Maha tahu apa yang akan terjadi apabila berjodoh dengannya, boleh jadi ketika
menikah rumah tangganya akan berantakan, maka ketika kita ridho menerimanya insya
Alloh, Alloh SWT akan memberi pengganti yang lebih baik dan tidak harus menimbulkan
kedengkian kepada siapapun.
6. Persaingan
Penyebab munculnya kedengkianpun bisa timbul karena persaingan, baik berupa persaingan
usaha, kerja, kedudukan dll. Biasanya persaingan ini satu level/ setingkat, tukang warung
dengan tukang warung, tukang ojeg dengan tukang ojeg, karyawan dengan karyawan,
menejer dengan menejer dan seterusnya.
7. Keinginan memimpin
Adanya keinginan memimpin dalam satu organisasi, kelompok, perusahaan dan sebagainya,
menyebabkan munculnya keinginan saling menonjolkan kemampuan, yang apabila pada
akhirnya dia terkalahkan oleh lawannya dan dia tidak siap menerimanya maka munculah
kedengkian/hasud dari dirinya dan kelompoknya

C. Ciri ciri sifat dengki


Untuk mengetahui munculnya sifat dengki diri kita kepada orang lain atau sebaliknya maka
kita harus mengetahui ciri-cirinya.
Adapun ciri-ciri sifat dengki adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Senang membicarakan kejelekan orang lain


Cenderung tidak senang berdekatan
Cenderung tidak senang mendengar suara yang di dengki
Tidak senang mengucapkan salam ketika bertemu
Berbahagia ketika yang didengki dapat musibah

D. Cara mengatasi dengki


Agar kedengkian tidak merasuki tubuh kita dan kita tidak menjadi objek kedengkian bagi

orang lain, maka ada beberapa kiat untuk mengatasinya :


1. Menganggap saudara
Jadikan siapapun yang menjadi pesaing kita, lawan kampanye kita, teman, atau siapapun
sebagai saudara, yang nantinya akan timbul saling mencintai, mengoreksi dan memajukan
untuk keberhasilan bersama, karena sesungguhnya diantara mukmin dan mukmin yang lain
adalah saudara dan tidak seharusnya diantara saudara saling mendengki dan menyakiti
2. Jangan melihat kekurangannya, tetapi lihatlah kebaikannya
Berusahalah untuk tidak melihat kekurangan saudara kita, sejelek apapun sikap dan
prilakunya tentu masih ada kebaikan yang dia lakukan, berusaha bijak menyikapi kekurangan
yang dimilikinya dan menerima serta menghargai setiap kelebihan yang dimilikinya, insya
Alloh akan lebih nikmat menjalani kehidupan ini dan akan terhindar dari kedengkian sekecil
apapun, insya Alloh.
3. Tempatkan diri kita menjadi bagian kesuksesan orang lain
Menjadi jalan kesuksesan bagi saudara kita itu mungkin, tetapi kalau menjadi jalan
kesuksesan bagi musuh kita itu luar biasa. Maka agar tidak menimbulkan kedengkian kepada
siapapun berusahalah dengan tulus untuk membantu siapapun juga dalam mencapai
kesuksesan, insya Alloh tidak akan ada kerugian bagi kita mengeluarkan harta, tenaga, fikiran
untuk menyukseskan orang lain, kecuali Alloh SWT, akan memberikan balasan terbaik bagi
kehidupan dunia dan akhiratnya.
4. Doakan
Berdoalah untuk kemajuan saudara kita dan berusaha untuk tidak pernah mendoakan
keburukan, karena sesungguhnya setiap doa yang kita ucapkan sama dengan mendoakan
diri kita, maka apabila kita mendoakan kebaikan, maka mudah-mudahan Alloh SWT
memberi kebaikan kepada kita, amiin yaa robbal alamiin
5. Ikut bahagia
Berusahalah untuk ikut berbahagia ketika saudara kita mendapat nikmat, dan turut berduka
ketika saudara kita dapat musibah, karena sesungguhnya dalam kehidupan kita saling
membutuhkan satu dengan yang lain, kalaupun kita tidak mampu memberi harta dan
kekayaan paling tidak kita menjadi penghibur hati dan penenang bathin dalam keadaan
apapun juga

A.2. SYIRIK
A. Pengertian syirik
Syirik artinya menyekutukan Allah Subhana Wata'ala dalam beribadah dengan salah satu
diantara makhluk-Nya.
B. Penyebab syirik
1. Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam
syariat Islam ada 2 macam:
1) Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobii),
seperti anak kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi dan rasul as (QS 4/64, 24/63,
49/2-3).

2) Pengagungan yang berlebihan dan sampai pada tingkat taqdis (pengkultusan) kepada
siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin
(QS 37/158-159), ulama dan orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).
2. Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan
yang diluar panca indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).
3. Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).
4. Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).
5. Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum
Allah Subhana Wataala dan rasul-Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).

C. Bentuk-Bentuk Syirik
Syirik dalam al-Quran dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada
berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya,
diantaranya:
1. Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan madharat
selain Allah SWT (QS 2/102).
2. Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan
sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Subhana Wata'ala (QS 39/3)
3. Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya
(QS 10/18, 72/6).
4. Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT
atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31, 16/35, 42/21, 4/65)
5. Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat
kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir
6. Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan
apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada
Muhammad. (HR Abu Daud)
7. Bersumpah dengan selain Allah: Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia
telah syirik. (HR Tirmidzi)
8. Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Quran.
9. Percaya dengan Mantera dan jampi-jampi
10. Menyembelih untuk selain Allah

D. Macam-Macam Syirik
Kita meyakini syirik itu ada dua macam:
1. syirik akbar (besar)
yang merupakan kedzaliman dan dosa paling besar. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik
ini kecuali pelakunya bertaubat. Syirik besar menghapuskan seluruh pahala amal. Kesyirikan
ini bisa terjadi dalam masalah penuhanan dan peribadatan, seperti berdoa, beristighatsah, dan
mempersembahkan korban (sembelihan dan sesajen) kepada selain Allah. Bisa juga terjadi
pada masalah ketaatan dan ketundukan, seperti mengklaim memiliki hak membuat syariat
(undang-undang) dan mentaatinya.

2. Syirik Asghar (Kecil)


seperti riya', bersumpah dengan selain nama Allah, memakai kalung jimat dan selainnya. Ini
termasuk dosa besar dan menghapuskan pahala amal yang disertainya.
Allah Ta'ala berfirman, QS. Al-An'am: 82,

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman
(syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orangorang yang mendapat petunjuk."
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik ini kecuali pelakunya bertaubat.

Firman Allah yang menjelaskan syirik dalam penuhanan, QS. Fathir: 13-14,

"Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan. Dan orang-orang
yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka
mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka
akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan
kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui."
Syirik besar menghapuskan seluruh pahala amal.
Firman Allah yang menjelaskan adanya kesyirikan dalam ketaatan dan ketundukan,

"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk


mereka agama yang tidak diizinkan Allah?." (QS. Asy-Syura: 21).
Firman Allah Ta'ala,

"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang
yang musyrik." (QS. Al-An'am: 121)
Firman Allah yang menjelaskan bahwa syirik akbar menghapuskan seluruh pahala amal,

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu:
'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur'." (QS. Az-Zumar: 65-66).
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan sumpah menggunakan selain nama
Allah,

"Siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kafir dan musyrik." (HR. Ahmad,
Tirmidzi, dan Hakim) hal itu selama tidak bermaksud mengagungkannya seperti
mengagungkan Allah.
Berkaitan dengan jimat, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Siapa yang menggantungkan (memakai) tamimah (jimat) maka ia telah melakukan


kesyirikan." (HR. Ahmad dan Hakim)

E. Dampak Syirik
1. Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah
tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang memadamkan
fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).
2. Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa
nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh
mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan
jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).
3. Menghilangkan sifat izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada
sesuatu selain Allah Subhana Wata'ala yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik
Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah
memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada
sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).
4. Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yang paling besar dan paling dahsyat
bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling
mendasar dan aspek ketuhanan yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan
syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah Subhana Wata'ala dari segala sekutu dan tandingan.
5. Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat
yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah
Subhana Wata'ala, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah

kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).

A.3. SOMBONG
A. Pengertian Sombong
Kesombongan adalah salah satu penyakit qalbu yang paling mematikan. Penyakit ini
membuat seseorang terlempar jauh dari hakikat kefakirannya. Bagaikan benda langit yang
terpental dari orbitnya, kehancuran sedang menantinya. Sebelum hadirnya kesombongan di
hati seseorang, hati itu terlebih dahulu telah dikuasai dua hal yang tidak kalah mengerikannya
yaitu kebodohan dan kebohongan. Bodoh dalam arti tidak mengerti hakikat diri dan hakikat
Tuhannya, bohong dalam arti membohongi diri sendiri karena setiap ekspresi kesombongan
dalam rasa, kata dan gerak semuanya membelakangi kebenaran dan jauh dari kenyataan yang
sebenarnya.

"Wahai manusia kalian semua fakir sangat membutuhkan Allah sedangkan Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji." (al-Fathir: 15)
B. Penyebab sombong
1. Punya kelebihan
Seseorang bisa menjadi sombong karena merasa punya kelebihan. Kekayaan,
kecantikan/ketampanan, kecerdasan, ketrampilan, kedudukan, jabatan, keturunan, dsb. Orang
yang tidak punya kelebihan apa-apa tidak akan bisa menyombongkan dirinya, kecuali jika ia
tidak tahu diri.
2. Tidak bersyukur
Pada hakekatnya semua kelebiha yang kita miliki adalah karunia dari Allah. Ini adalah ujian
apakah kita bisa memanfaatka kelebihan itu untuk kebaikan dan mensyukurinya atau malah
menjadi kufur atas karunia Allah. Qarun adalah salah satu contoh orang yang diberi karunia
kemudian menjadi kufur karena menganggap bahwa kekayaan yang ia miliki adalah karena
kepandaiannya
C. Cara mengatasi sifat sombong
1. sadar diri
Langkah pertama untuk mengobati penyakit sombong adalah menyadari adanya penyakit ini
dalam hatinya. Penyakit sombong hanya bisa diobati jika pelakunya sadar dan mau mengikis
kesombongan dalam dirinya.
2. Banyak membaca
Dengan membaca ilmu kita akan bertambah. Kita menjadi tahu bahwa di dunia ini banyak
orang yang jauh lebih hebat dari kita. Kelebihan yang kita miliki tak ada artinya jika
dibandingkan dengan kelebihan yang orang lain miliki. Sekaya apapun manusia belum ada
yang menandingi kekayaan nabi Sulaiman. Jika merasa ganteng, tidak ada artinya jika
disandingkan dengan Nabi Yusuf. Jika merasa sholeh, kesholehan kita belum ada seujung
kuku para shahabat, apalagi jika dibandingkan dengan nabi Muhammad.
3. Dzikrullah
Dengan mengingat kebesaran Allah kita akan meras bahwa diri kita bukanlah apa-apa. Allah
tidak menyukai manusia yang sombong karena sesungguhnya hanya Allah yang berhak untuk

sombong. Berlaku sombong sama artinya dengan mengambil hak Allah. Berani???
Rasulullah Saw bersabda: Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan
sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku
akan menyiksanya. [HR Muslim]
4. Mengingat asal diri kita
Manusia berasal dari air mani yang menjijikkan, maka tak sepantasnya untuk berlaku
sombong di muka bumi.
5. Ingat mati
Ketika malaikat maut menjemput tak ada yang bisa menghalanginya untuk mencabut nyawa
kita. Kekuasaan, harta, sanak kerabat, dan pengikut setia tak akan bisa berbuat apa-apa.
Kecerdasan dan ketrampilan kita di dunia pun tak akan ada gunanya. Jadi sikap sombong
adalah sesuatu yang tidak perlu.

BAB III:
PENUTUP

PENUTUP
Cara Menghilangkan Penyakit Hati Dengki, Syirik dan kesombongan
Berikut ini adalah beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit hati kita :
1. Tidak Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat hati kita menjadi keras. Berbicaralah yang tidak
penting secukupnya dan hindari menjadi orang yang omong besar, omdo / omong doang,
pembual, tukang bohong, ghibah, ngerumpi, dan lain sebagainya. Banyak bicara dalam
kebaikan boleh-boleh saja seperti untuk mengajar, petugas pelayanan, ngobrol biasa dengan
teman, tetangga, keluarga, dan lain sebagainya.
2. Menjaga Emosi Dan Nafsu
Emosi dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu
menjaga emosi kita agar tidak menjurus ke penyakit hati. Beberapa contoh nafsu yang harus
kita tundukkan antara lain seperti nafsu akan harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu jabatan,
nafsu marah, nafsu mewujudkan impian, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk melatih
emosi dan nafsu kita adalah dengan melakukan ibadah puasa, baik puasa sunah maupun
puasa wajib ramadhan.
3. Selalu Mengingat Allah SWT
Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT yaitu seperti dengan rajin sholat
baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud, sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain
itu zikir, doa dan mengaji atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari
penyakit hati. Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah
SWT jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan maksiat.
4. Bergaul Dengan Orang Saleh / Soleh
Dengan berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit hati hanya akan menulari
kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan semakin jauh dari Allah. Salah
pergaulan juga dapat menambah dosa akibat perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak

telah kita lakukan. Lain hal apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga
dan membatasi diri dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.
Diposkan oleh Uceph blog di 19.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Umum

TRIKOMONIASIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Amerika Serikat terdapat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Secara global WHO
memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia.
Sementara angka prevalensinya bervariasi. 5% pada klien KB dan 75% pada pekerja seks.
Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular
lain. Seperti ; Gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi
trikomoniasis. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus
(HIV). Terjadi diseluruh dunia, mengenai sekitar 180 juta/tahun , 15% pada wanita dan 10%
pria dengan seksualitas aktif . Di USA, infeksi ini merupakan salah satu penyebab terbanyak
PMS dengan insiden 2-3 juta/tahun.
Di Indonesia Masih sedikit didapatkan penderita dengan trikomoniasis. Yayasan Kusuma
Buana melaporkan, prevalensi PMS khususnya trikomoniasis yang secara 'tidak sengaja'
ditemukan pada pemeriksaan Pap Smear pada 6666 wanita usia 25-45 tahun dari 6 klinik di
Jakarta mencapai 29%. Adapun penelitian lain di sebuah klinik di Bali pada tahun 1997-1998
menemukan bahwa dari 695 wanita yang mengalami abortus, 53% nya diketahui menderita
infeksi saluran reproduksi dan 16,3% diantaranya adalah vaginosis bakterial, 15,5%
kandidiasis, 7,3% trikomoniasis dan 5,2% chlamydia.
rakyat Indonesia hanya sebagian kecil yang mengerti tentang adanya infeksi menular seksual
akibat trikomoniasis. Maka boleh disimpulkan walaupun pendidikan seks telah diberi kepada
masyrakat namun upaya pencegahan yang diambil untuk menurunkan angka kejadian PMS
amat sedikit. Kegagalan untuk mengkontrol PMS adalah mungkin disebabkan prioritas
kurang diberikan oleh policy-makers atau planners untuk mengalokasikan sumber
(resources) yang sewajarnya serta fasilitas untuk mendiagnosa dan health care kurang diberi
perhatian oleh pemerintah.
B. Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian trikomoniasis.
2. Agar menambah wawasan pembaca tentang trikomoniasis bagaimana penyebab,
komplikasi dan cara menghindari penyakit trikomoniasis.

Gambar 1 :
Trichomonas vaginalis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah salah satu tipe dari Vaginitis, merupakan penyakit infeksi protozoa
yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual,
terutama sebagai Penyakit Menular Sexual (PMS) dan sering menyerang traktus urogenitalis
bagian bawah yang dapat bersifat akut atau kronik dan pada wanita maupun pria, namun pada
pria peranannya sebagai enyebab penyakit masih diragukan.
Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan
muda dan aktif seksual. Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan lakilaki.

Gambar 2 :
Trichomonas vaginalis (servic)

B. Etiologi
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Gambar 3 :
Parasit Trichomonas vaginalis

Gambar 4 :
Parasit Trichomonas vaginalis

Gambar 5 :
Parasit Trichomonas vaginalis

a. Cara penyebaran trikomoniasis


Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena
trikomoniasis. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria namun biasanya
tanpa gejala. Sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko
untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut.
b.

Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :


Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
Pasangan seksual saat ini
Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual
Memakai kontarsepsi oral (pil KB) dan IUD

C. Patofisiologi
Trichomonas vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital

dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan sub epitel. Masa tunas rata-rata 4 hari
sampai 3 minggu. Pada kasus yang lanjut terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi
yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan subepitel yang menjalar sampai di
permukaan epitel. Di dalam vagina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel, kuman-kuman,
dan benda lain yang terdapat dalam sekret.
D. Tanda dan Gejala
a. Pada wanita :
Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab (Strawberry Appearance)
Perdarahan kecil kecil pada permukaan serviks.
Didapatkan rasa gatal dan panas di vagina.
Dysuria
Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual (dispareunia) mungkin juga merupakan keluhan
utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis.
Dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah.
Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir
vagina.
Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.

Gambar 7 :
Vagina keluar cairan keruh

Gambar 8 :
Vagina berbusa akibat parasit Trichomonas vaginalis

Gambar 6 :
Peradangan pada vagina akibat parasit Trichomonas vaginalis

b. Pada pria :
biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan
dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain :
iritasi di dalam penis
keluar cairan keruh namun tidak banyak
rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.

E. Komplikasi
Komplikasi trikomoniasis tersering pada wanita adalah pelvic inflammatory disease (PID)
dan pada wanita hamil yang terinfeksi sering mengalami ruptur membrane yang prematur,
bayi lahir premature atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Pada laki-laki pula
komplikasi yang terjadi termasuk prostatitis, ependydimitis, striktur urethra dan infertilitas.
gonnorhoea dan Chlamydia (Handsfield, 2001).
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang dapat diobati jika didiagnosa awal.
Maka penting agar masyarakat umum untuk mengetahui tentang trikomoniasis agar
komplikasi penyakit ini dapat dihindari dan mengurangkan resiko penularan HIV.

F. Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan diantaranya :
a) pH vagina
Menentukan pH vagina dengan mengambil apusan yang berisi sekret vagina pada kertas pH
dengan range 3,5 5,5. pH yang lebih dari 4,5 dapat disebabkan oleh Trichomonas vaginalis
dan bacterial vaginosis.
b) Apusan basah/Wet mount
Apusan basah dapat digunakan untuk identifikasi dari flagel, pergerakan dan bentuk teardrop
dari protozoa dan untuk identifikasi sel. Tingkat sensitivitasnya 4060 %, tingkat spesifiknya
mendekati 100% jika dilakukan dengan segera.
c) Pap Smear
Tingkat sensitivitasnya 40 60 %. Spesifikasinya mendekati 9599%.
d) Test Whiff

Tes ini digunakan untuk menunjukkan adanya amina-amina dengan menambahkan Potassium
hidroksid ke sampel yang diambil dari vagina dan untuk mengetahui bau yang tidak sedap.
e) Kultur
Dari penelitian Walner Hanssen dkk, dari insiden Trikomoniasis dapat deteksi dengan
kultur dan tidak dapat dideteksi dengan Pap Smear atau apusan basah.Kebanyakan dokter
tidak mengadakan kultur dari sekresi vagina secara rutin.
f) Direct Imunfluorescence assay
Cara ini lebih sensitive daripada apusan basah, tapi kurang sensitive dibanding kultur. Cara
ini dilakukan untuk mendiagnosa secara cepat tapi memerlukan ahli yang terlatih dan
mikroskop fluoresesensi.
g) Polimerase Chain Reaction.
Cara ini telah dibuktikan merupakan cara yang cepat mendeteksi Trichomonas vaginalis.

G. Penatalaksanaan
a. Pengobatan dapat diberikan secara topikal atau sistemik.
1. Secara topikal dapat berupa :
Bahan cairan berupa irigasi,misalnya Hidrogen peroksida 1- 2 % dan larutan asam laktat
4%
Bahan berupa supositoria,bubuk yang bersifat trikomonoasidal
Jel dan krim yang berisi zat trikomonoasidal
2. Secara sistemik (oral) :
Obat yang sering digunakan tergolong derivat nitromidazol seperti :
Metronidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg / hari selama 7 hari
Nimorazol : dosis tunggal 2 gram
Tinidazol : dosis tunggal 2 gram
Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram
b. Pengobatan Mitra (pasangan) Seksual
Mitra seksual harus diobati sesuai dengan rejimen penderita. Dosis yang dianjurkan untuk
mitra seksual pria adalah dosis multiple selama 7 hari. Efektifitas dosis tunggal belum banyak
diteliti. Latief melaporkan 40% kegagalan pengobatan pada pria dengan dosis tunggal.
c. Pengobatan Pada Kehamilan
Pengobatan Trichomoniasis dalam kehamilan perlu dilakukan. Mengingat bahwa infeksi pada
bayi dapat mengakibatkan secret vagina yang berlebihan, piuria dan irritability.
Metronidazol kontra indikasi dalam kehamilan trimester I, sedangkan obat yang lain tidak
ada yang manjur, oleh karena itu metronidazol diberikan pada trimester II atau ke III dengan
dosis tunggal sebanyak 2 gram.

Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita :


Pemeriksaan dan pengobatan kepada pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi
infeksi
Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan sebelum dinyatakan sembuh
Hindari pemakaian barang barang yang mudah menimbulkan transmisi.
Infeksi Pada Neonatus

Bayi dengan trikomoniasis simtomatik atau dengan kolonisasi T. vaginalis melewati umur
4 bulan, harus diobati dengan metronidasol, 5 mg/kg oral, 3 x sehari selama 5 hari.
d. Infeksi Oleh Galur Resisten
Dengan munculnya laporan-laporan mengenai galur T. vaginalis yang resisten terhadap
metronidasol, maka dalam menghadapi kegagalan pengobatan selalu harus diperhatikan
bahwa pengobatan konvensional sampai saat ini sangat jarang mengalami kegagalan.
Berdasarkan hal tersebut, maka sebelum menyatakan galur penyebab tersebut resisten
terhadap metronidasol, hendaknya disingkirkan dahulu factor-faktor yang dapat
menimbulkan kegagalan pengobatan, yaitu:
Konsentrasi metronidasol yang tidak mencukupi,
Inaktivasi metronidasol oleh bakteri,
Konsentrasi seng dalam serum yang rendah,
Reinfeksi.
Pengobatan local tidak dianjurkan, karena jarang sekali diperlukan kecuali pada penderita
yang tidak tahan terhadap pemberian obat oral atau telah terjadi kegagalan pada pengobatan
oral. Infeksi dengan galur resisten kadang-kadang responsive dengan pengobatan local.

e. Vaksinasi
Usaha mengadakan vaksinasi telah dilaksanakan dengan menggunakan vaksin Lactobacillus
acidophilus, namun kegagalan vaksiasi telah dilaporkan. Telah dilaporkan pula bahwa
ternyata tidak ada reaktivitas silang antara L. acidophilus dengan T. vaginalis.
G.
a.
b.
1.
2.
3.

Komplikasi
Infeksi pelvis
Pada kehamilan :
Lahir premature
Bayi berat lahir rendah
Selulitis posthysterectomy

H. Prognosis
Metronidazol menunjukkan angka kesembuhan 95 % . Angka kesembuhan meningkat bila
kontak seksual memakai pengaman.
I. Pencegahan
Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya
adalah tidak melakukan hubungan seksual.
Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:
1. Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.
2. Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat hidup di
luar tubuh manusia selama 45 menit.
3. Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum.

J. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
Nyeri
Luka
Perubahan fungsi seksual
3. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit sekarang : Keluhan Klien menderita infeksi alat kelamin
Dahulu: Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan reproduksi
4. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan bagian luar
Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan klien
Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura, leokoplakia dan eksoria
Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap pemebengkakan ulkus, keluaran
cairan dan nodul
2. Pemeriksaan Bagian Dalam
Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warnanya
Raba dinding vagina: Nyeri tekan dan nodula.
Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan
Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas
Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi dan nyeri tekan

B. Diagnosa
1. Nyeri Berhubungan dengan reaksi infeksi
2. Resiko infeksi Berhubungan dengan kontak dengan mikroorganisme
3. Disfungsi seksual Berhubungan dengan perubahan kesehatan seksual
4. Risiko penularan Berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang sifat menular dari
penyakit
5. Cemas Berhubungan dengan penyakit yang diderita
6. Harga diri rendah Berhubungan dengan penyakit
7. Kurang pengetahuan Berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Sjaiful. 2001. Penyakit Menular Seksual, Edisi 2. Jakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Mandals, dkk. 2006. Penyakit Infeksi, Edisi 6. Jakarta. Erlangga
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai