Yati Mulyati
Pembimbing
dr.Susanto, Sp.S
PENDAHULUAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit
neurodegeneratif yang bersifat kronis
progresif,
merupakan
penyakit
terbanyak kedua setelah demensia
Alzheimer.
Parkinson pertama kali ditemukan
oleh seorang dokter inggris yang
bernama James Parkinson pada
tahun 1887. Penyakit ini merupakan
suatu kondisi ketika seseorang
DEFINISI
Penyakit
Parkinson
(paralysis
agitans) atau sindrom Parkinson
(Parkinsonismus) merupakan suatu
penyakit/sindrom karena gangguan
pada
ganglia
basalis
akibat
penurunan
atau
tidak
adanya
pengiriman
dopamine
dari
substansia nigra ke globus palidus/
neostriatum
(striatal
dopamine
deficiency). 14
EPIDEMIOLOGI
2. Insidensi
5 10 % orang yang terjangkit penyakit
parkinson, gejala awalnya muncul
sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata
menyerang penderita pada usia 65
tahun.
Secara keseluruhan, pengaruh usia
pada umumnya mencapai 1 % di
seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa,
meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64
tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89
ETIOLOGI
1.Usia
Insiden dari 10/10.000 penduduk pada usia 50, sampai 200
dari 10.000 penduduk pada usia 80 tahun reaksi
mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal,
terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson.
2.Geografi
Di Libya 31 dari 100.000 orang, di Buinos aires 657 per
100.000 orang. Faktor resiko yang mempengaruhi
perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya
perbedaaan genetik, kekebalan terhadap penyakit dan
paparan terhadap faktor lingkungan.
3.Periode
Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode
mungkin berhubungan dengan hasil pemaparan lingkungan
yang episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi
ataupun gaya hidup.
4.Genetik
Mutasi gen a-sinuklein pada lengan panjang
kromosom 4 (PARK1) pada pasien dengan
Parkinsonism autosomal dominan.
Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson
delesi dan mutasi point pada gen parkin
(PARK2) di kromosom 6.
Disfungsi mitokondria.
Adanya
riwayat
penyakit
parkinson
pada
keluarga penyakit parkinson sebesar 8,8 x
pada usia <70 tahun dan 2,8 x pada usia >70
tahun.
Meskipun sangat jarang, jika disebabkan oleh
5.Faktor Lingkungan
a. Xenobiotik
b. Pekerjaan
c. Infeksi
d. Diet
e. Trauma kepala
f. Stress dan depresi
PATOFISIOLOGI
Dua hipotesis yang disebut juga sebagai
mekanisme
degenerasi
neuronal
penyakit
Parkinson ialah: hipotesis radikal bebas dan
hipotesis neurotoksin. 12
1.
Hipotesis radikal bebas
Diduga bahwa oksidasi enzimatik dari dopamine
dapat merusak neuron nigrotriatal, krn proses ini
menghasilkan hidrogren peroksid dan radikal oksi
lainnya. Walaupun ada mekanisme pelindung
untuk mencegah kerusakan dari stress oksidatif,
namun pada usia lanjut mungkin mekanisme ini
gagal.
2. Hipotesis neurotoksin
Ganglia
basal
tugas
primernya
adalah
mengumpulkan
program
untuk gerakan
Serebelum
memonitor
dan
melakukan pembetulan kesalahan
yang
terjadi
sewaktu
program
gerakan diimplementasikan.
Salah satu gambaran dari gangguan
ekstrapiramidal
adalah
gerakan
involunter.
Perubahan
neurotransmiter
dan
neuropeptid
perubahan
neurofisiologik yang berhubungan
dengan
perubahan
suasana
perasaan. Sistem transmiter yang
terlibat ini menengahi proses reward,
mekanisme motivasi, dan respons
terhadap stres. Sistem dopamin
berperan dalam proses reward dan
reinforcement.
KLASIFIKASI
1. Parkinsonismus primer/idiopatik/paralysis agitans.
Sering dijumpai pd praktek sehari2 dan kronis,
penyebabnya belum jelas. 7 dari 8 kasus parkinson
termasuk jenis ini.
2. Parkinsonismus sekunder/simtomatik
disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain : tb,
sifilis meningovaskuler, iatrogenik/drug induced, misal
golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dll, misal
perdarahan serebral petekial pasca trauma yang berulang
pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid
dan kalsifikasi.
3. Sindrom paraparkinson (Parkinson plus)
gejalanya hanya merupakan sebagian dari gambaran
penyakit keseluruhan. Jenis ini bisa didapat pada peny
Wilson
(degenerasi
hepato-lentikularis),
hidrosefalus
normotensif, sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral,
GEJALA KLINIS
1.Gejala Motorik
a. Tremor/bergetar
b. Rigiditas/kekakuan
c. Akinesia/Bradikinesia
d. Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah
e. Mikrografia
f. Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)
g. Bicara monoton
h. Dimensia
i. Gangguan behavioral
j. Gejala Lain
e.Gangguan sensasi,
- kepekaan kontras visual lemah, pemikiran
mengenai ruang, pembedaan warna,
- penderita sering pingsan, umumnya
disebabkan oleh hypotension orthostatic,
suatu kegagalan sistem saraf otonom untuk
melakukan
penyesuaian
TD
sebagai
jawaban atas perubahan posisi badan.
- berkurangnya/hilangnya kepekaan indra
perasa bau ( microsmia atau anosmia).
DIAGNOSIS
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- EEG (biasanya terjadi perlambatan
yang progresif)
- CT Scan kepala (biasanya terjadi
atropi kortikal difus, sulki melebar,
hidrosefalus eks vakuo)
Terapi medikamentosa
Beberapa obat yang diberikan pada penderita
penyakit parkinson:
a.Antikolinergik 1
b.Carbidopa/levodopa
c. COMT inhibitors
d.Agonis dopamin
e.MAO-B inhibitors
f. Amantadine (Symmetrel)
g.Inhibitor dopa dekarboksilasi dan levodopa
PROGNOSIS
Obat-obatan yang ada sekarang
hanya
menekan
gejala-gejala
parkinson, sedangkan perjalanan
penyakit itu belum bisa dihentikan
sampai saat ini. Sekali terkena
parkinson, maka penyakit ini akan
menemani sepanjang hidupnya.
Sekian..
Terima kasih..
1.Sobha S. Rao, M.D., Laura A. Hofmann, M.D., and Amer Shakil, M.D., Parkinsons Disease:
Diagnosis and Treatment, http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 15 Desember
2006.
2.Terapi deep brain stimulation bantu kendalikan penyakit Parkinson. 2007.
http://www.medicastore.com/med/index.php?
id=&iddtl=&idktg=&idobat=&UID=20080527174540125.163.140.209
3.Maurice Victor, Allan H. Ropper, Raymond D, 2000. Adams & Victors Principles Of Neurology
7th edition. Parkinson Disease (Paralysis Agitans)
4.Greg Juhn, M.T.P.W., David R. Eltz, Kelli A. Stacy, Daniel Kantor, M.D., 2006. University of Florida
Health Science Center, Jacksonville, FL. Parkinsons disease.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/ 000755.htm#Treatment
5.Lewis P. Rowland, 2000. Merritts Neurology 10th Edition. Parkinsonism: Stanley Fahn and Serge
Przedborski
6.Yayasan peduli parkinson Indonesia. Parkinson disease. http://www. parkinson-indonesia.com/.
3 Juni 2008
7.National Institute of Neurological Disorders and Stroke, 2007. Parkinsons Disease: Hope
Through Research,http://www.ninds.nih.gov/ disorders/parkinsons_disease/
detail_parkinsons_disease.htm#toc, 3 Juni 2008.
8.Nakamura, K. 2008.Medical Management of Parkinsons Disease. Department of Neurology,
University of California, San Francisco. www.accessmedicine. com/grandRound/nakamura01.
3 Juni 2008.
9.Lembar Pengumpul Data (LPD) Penelitian lab. Ilmu Penyakit Syaraf RS dr. Moewardi
Surakarta/FK UNS bekerjasama dengan Perdossi cabang Surakarta terhadap penderita yang
dirawat di bangsal syaraf RSDM dan RS Kabupaten se-eks Karesidenan Surakarta mulai
bulan Januari-Maret 2007. Lab. Ilmu Penyakit Syaraf RS dr. Moewardi Surakarta/FK UNS. 2007
10.Clarke CE, Moore AP. Parkinsons Disease. http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 3
Juni 2008.
11.Mekanisme terjadinya Parkinson disease. www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF. 3 Juni
2008
12.Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinsons Disease And Movements Disorders 4th.Philadelpia :