Anda di halaman 1dari 6

HOMOSEXUAL

Aspek psikiatri

Egodistonik adalah homoseksual yang dianggap sebagai suatu bentuk gangguan


jiwa. Homoseksual jenis ini bercirikan pribadi tersebut yang merasa tidak nyaman
dengan dirinya dan tidak dapat menerima kenyataan orientasi seksualnya yang
abnormal tersebut. Akibatnya pribadi semacam ini dihantui kecemasan dan konflik
psikis baik internal maupun eksternal dirinya. Homoseksual distonik memberikan
suatu distress (ketegangan psikis) dan disability (tidak berdaya, gangguan
produktivitas sosial) sehingga digolongkan sebagai suatu bentuk gangguan jiwa.
Pribadi homoseksual tipe ini seringkali dekat depresi berat, akibatnya seringkali
mereka mengucilkan diri dari pergaulan, pendiam, mudah marah dan dendam,
aktivitas kuliah terbengkalai dan sebagainya. Homoseksual jenis inilah yang dicap
sakit mentalnya dan memang harus diterapi. Di negara dengan budaya dan agama
yang kuat seperti di negara kita, celakanya homoseksual jenis inilah yang
mendominasi. Kaum homoseksual di tanah air sulit untuk menerima kenyataan
dirinya sebagai kaum abnormal seperti demikian, maka mereka sering
menyembunyikan orientasi yang dicap salah dalam masyarakat tersebut. Represi
semacam demikian akan berakibat gejolak negatif dalam dirinya sehingga tampil
ke permukaan sebagai stress,depresi dan gangguan dalam relasi sosial. Mereka
sering gagal dalam menemukan identitas dirinya ditengah ancaman cambuk
agama dan budaya yang sedemikian kuat.

Egosintonik adalah homoseksual yang justru dapat menerima apa yang ada
pada dirinya sebagai suatu bentuk hal yang hakiki. Pribadi semacam ini
berani coming out atau menyatakan identitas dirinya yang sesungguhnya
sehingga konflik internal dalam dirinya lepas. Tidak dikatakan sebagai
kelompok gangguan jiwa karena mereka tidak mengalami distress amupun
disability dalam kehidupan mereka. Bahkan mereka yang sukses dengan
coming out seperti demikian seringkali lebih produktif dan sukses dalam
profesi mereka seperti misalnya perancang baju, penata rias dan rambut,dll.

heterosexual

homosexual
Heterosexual-homosexual rating scale

Gambar di atas menunjukkan adanya spektrum antara heteroseksual murni (baik pada
laki-laki maupun pada perempuan) dan homoseksual murni (baik pada laki-laki maupun
pada perempuan). Bagian tengahnya adalah bertingkat dari yang paling ringan sampai
yang paling berat. Hal ini diperkenalkan pertamakali oleh Kinsey (secara keseluruhan
ada 7 derajat).

0 = heteroseksual eksklusif
1 = heteroseksual lebih menonjol (predominan), homoseksualnya cuma kadang-kadang.
2 = heteroseksual predominan, homoseksual lebih dari kadang-kadang.
3 = heteroseksual dan homoseksual seimbang (biseksual)
4 = homoseksual predominan, heteroseksual lebih dari kadang-kadang.
5 = homoseksual predominan, heteroseksual cuma kadang-kadang.
6 = homoseksual eksklusif

Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai istilah psikiatri ini, silakan


perhatikan contoh berikut ini! Misalkan ada seorang laki-laki dengan ciri-ciri
biologis laki-laki. (1) Bila laki-laki biologis ini mempunyai identitas seksual,
identitas gender, orientasi seksual dan perilaku seksual, semuanya berciri lakilaki maka ia termasuk kategori laki-laki normal, (2) Bila laki-laki biologis ini
mempunyai identitas seksual, identitas gender, orientasi seksual berciri lakilaki, sedangkan perilaku seksual berciri perempuan maka ia termasuk kategori
spt layaknya Tessy atau Aming (3) Bila laki-laki biologis ini mempunyai identitas
seksual, identitas gender berciri laki-laki, sedangkan orientasi seksual dan
perilaku seksual berciri perempuan maka ia termasuk kategori
homoseksual(suka sesama jenis) (4) Bila laki-laki biologis ini mempunyai
identitas seksual berciri laki-laki, sedangkan identitas gender, orientasi seksual
dan perilaku seksual, berciri perempuan maka ia termasuk kategori
transvetisme(banci) (5) Bila laki-laki biologis ini mempunyai identitas seksual,
identitas gender, orientasi seksual dan perilaku seksual, semuanya berciri
perempuan maka ia termasuk kategori transeksual(seseorang yang benar-benar
perempuan, hanya perawakannya saja yang laki-laki). Demikian juga berlaku
sebaliknya untuk yang perempuan.

DAFTAR PUSTAKA
http://stefirengkuan.multiply.com/journal/item/1/homoseksualitashomophili :
Burggraeve, R., Zinvol seksueel leven onderweg, Concrete probleemveden en belevingswijzen, Amersfoot,
1992. hal. 139-193.
Cavanagh, J., Fundamental Marriage Counseling, Milwaukee, 1963, hlm. 194-208.
Coleman, P., Christian Attitude to Homosexuality, London, 1980.
Curran, Ch., Komosexuality and Moral Theology, Methological and Substantive Considerations, The Thomist
35, 1971, hal. 447-481.
Pater Dr. Kees Maas, SVD, Teologi Moral Seksualitas, Ende: Nusa Indah, 1998, khusus Bab 12 tentang
Homophili.
http://www.wikimu.com/News/Home
www.kompas.com/homoseksualitas_psikiatri
http://queercurious.blogspot.com/2007/01/kadar-homoseksualitas-bergradasi
http://hil4ry.wordpress.com/2007/10/01/homoseksual-dan-heteroseksual/

Anda mungkin juga menyukai