Anda di halaman 1dari 157

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin berkembang pesatnya teknologi pada era globalisasi ini
mengakibatkan perlu adanya penyesuaian terhadap keadaan yang terjadi di
segala bidang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sarana pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Tercapainya tujuan pendidikan tidak
terlepas dari adanya pengembangan di bidang pendidikan antara lain meliputi
proses pembelajaran, media pembelajaran, pengadaan dan pengelolaan sarana
dan prasarana. Menurut Edgar Dale, semakin konkret siswa mempelajari bahan
pelajaran, maka informasi dan gagasan tersebut akan memberi kesan paling
utuh dan bermakna, karena melibatkan panca indera secara langsung, tetapi
sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka
semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan (Arsyad, 2007:10). Namun
pada kenyataannya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan
dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran
dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.
Saurabh Panjwani juga menambahkan bahwa visual learning materials
can be quite effective in enriching the classroom experience for students by
enabling them to observe situations and processes which are otherwise difficult
to portray inside the classroom. Pemberian materia pembelajaran berbasis

visual lebih efektif dalam meningkatkan pengalaman siswa di dalam kelas


karena membuat siswa dapat melakukan observasi dan melakukan kegiatan
yang sulit untuk dilakukan di dalam kelas.
Inovasi diperlukan untuk membentuk manusia-manusia yang memiliki
SDM dan memiliki daya saing yang lebih baik. Tujuan tersebut didukung oleh
UU RI SISDIKNAS No.20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan
Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inovasi
dalam proses pembelajaran dapat diwujudkan salah satunya dengan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Menurut Kemp & Dayton (Arsyad, 2007:21) dampak positif dan
keuntungan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
b. Pembelajaran menjadi lebih menarik.
c. Pembelajaran menjadi interaktif karena adanya partisipasi siswa,
umpan balik, dan penguatan.

d. Durasi waktu pembelajaran menjadi lebih singkat, karena media


pembelajaran dapat menyampaikan isi pelajaran lebih banyak untuk
dapat diserap oleh siswa.
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan, media dapat menyampaikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan
baik, spesifik, dan jelas.
f. Pembelajaran dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru
untuk menjelaskan secara berulang-ulang dapat ditekan bahkan
dihilangkan.
Berdasakan uraian diatas media pembelajaran berpengaruh positif
terhadap siswa dan guru, sehingga penting untuk memilih media pembelajaran
yang sesuai. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah berlangsung selama
ini di SMK Negeri 4 Semarang pada mata pelajaran Teknik Listrik masih
konvensional, yaitu hanya menggunakan metode ceramah saja. Dimana
metode ini hanya pengajar saja yang aktif dan siswa hanya sebagai individuindividu yang pasif yang hanya menerima materi saja, sehingga siswa menjadi
kurang paham dengan konsep dan materi yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hal-hal tersebut timbul keinginan untuk melakukan
penelitian dengan judul Pemahaman Siswa Terhadap Pemanfaatan Media

Pembelajaran Berbasis Livewire Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik


Kelas X Jurusan Audio Video di SMK Negeri 4 Semarang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Seberapa baik pemahaman siswa terhadap media pembelajaran berbasis
livewire pada mata pelajaran Teknik Listrik kelas X jurusan Audio Video
di SMK Negeri 4 Semarang?
2. Bagaimana respon siswa dan guru terhadap pembelajaran berbasis livewire
pada mata pelajaran Teknik Listrik?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya masalah yang akan dikaji dalam penelitian
ini, maka masalah dibatasi dengan pembatasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menerapkan pembelajaran menggunakan media
livewire sebagai sarana penunjang mata pelajaran Teknik Listrik di SMK
Negeri 4 Semarang pada Kompetensi dasar (KD) Menerapkan hukum
Ohm dan Hukum Kirchoff pada Rangkaian Listrik.
2. Penelitian ini hanya untuk mata pelajaran Teknik Listrik kelas X jurusan
Audio Video.
3. Media interaktif pada penelitian ini dibatasi pada interaksi siswa dengan
media livewire.
4. Aspek yang diamati adalah pemahaman siswa terhadap pemanfaatan
media pembelajaran livewire dan aspek respon siswa.

D. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahan penafsiran
terhadap penelitian ini, maka perlu dijabarkan beberapa istilah pokok dalam
penelitian ini antara lain:
1. Pemanfaatan
Penggunaan atau kegiatan untuk memanfaatkan sesuatu.
2. Berbasis
Menggunakan sesuatu sebagai dasar atau asas.
3. Teknik Listrik
Keahlian dalam teknik yang mempelajari seluk-beluk tentang ilmu
kelistrikan.
4. Audio Video
Salah satu jurusan di bidang kelistrikan yang mempelajari mengenai
manipulasi suara (audio) dan video (gambar) serta perangkat yang
menggunakannya.
5. Sekolah Menengah Kejuruan
Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat dengan berbagai macam
keahlian.
Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan, maksud yang ingin
disampaikan dalam penelitian adalah bagaimana pemahaman siswa terhadap

pemanfaatan media pembelajaran berbasis livewire pada mata pelajaran


Teknik Listrik kelas X jurusan Audio Video di SMK Negeri 4 Semarang.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa baik pemahaman siswa terhadap media
pembelajaran berbasis livewire pada mata pelajaran Teknik Listrik kelas
X jurusan Audio Video di SMK Negeri 4 Semarang
2. Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap pembelajaran Teknik
Listrik berbasis livewire.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian diatas, dapat dirumuskan beberapa manfaat
penelitian, yang disusun sebagai berikut:
1.

Bagi sekolah, hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif


penggunaan media pembelajaran.

2.

Bagi guru, media pembelajaran livewire ini diharapkan dapat


dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas KBM pada mata pelajaran
Teknik Listrik.

3.

Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran livewire diharapakan akan


meningkatkan proses pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Teknik
Listrik, tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan, serta memberi
kemudahan pada siswa dalam menangkap materi yang diajarkan.

4.

Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan


memperluas wacana dalam bidang pemanfaatan media pembelajaran,
memperoleh pengalaman langsung dalam memilih strategi pembelajaran
dan menggunakan media, serta memperoleh bekal tambahan sebagai calon
guru.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai
pedoman agar penulisan lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju
tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Bagian Awal
Terdiri dari judul, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bagian Isi
BAB I

Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,


pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II

Landasan teori dan hipotesis, berisi landasan teori, kerangka berfikir


dan hipotesis penelitian.

BAB III Metode Penelitian, membahas tentang jenis penelitian, waktu


penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, metode
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, metode analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menjelaskan tentang uraian hasil
penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V

Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
1.

Pengertian
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun
secara luas. Munculnya berbagai definisi disebabkan adanya perbedaan
dalam sudut pandang, maksud dan tujuan. Secara harfiah media berasal
dari bahasa Latin yaitu medius. Medius memiliki pengertian sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberikan batasan media sebagai
semua

bentuk

perantara

yang digunakan

oleh

manusia

untuk

menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide,


gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima
yang dituju (Arsyad, 2007:4). Batasan lain diberikan oleh AECT
(Association of Education and Communication Technology, 1977) yang
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi (Arsyad, 2007:3).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Indikator seseorang
telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku seseorang yang
disebabkan oleh perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
sikapnya (Arsyad, 2007:1).
9

10

Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang


berfungsi untuk menyampaikan ide dan gagasan untuk mengarahkan
perubahan pada siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Ciri dan Fungsi
Menurut Gerlach & Ely dalam Arsyad (2007:12-14) ciri media yang
layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu objek atau peristiwa.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Maksudnya adalah kejadian yang memakan
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau
tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
Selain itu guru dapat memilih bagian-bagian penting saja untuk
disajikan kepada siswa sehingga lebih efektif dan tidak memakan
banyak waktu.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus
pengalaman relatif sama mengenai kejadian itu.

11

Sedangkan fungsi media pembelajaran khususnya media visual


menurut Levie & Lentz dalam Arsyad (2007:16-17) adalah sebagai
berikut:
a. Fungsi Atensi
Media pembelajaran harus menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
maksud visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pembelajaran.
b. Fungsi Afektif
Media pembelajaran harus mampu menggugah emosi dan sikap
siswa sesuai dengan yang diharapkan.
c. Fungsi Kognitif
Media pembelajaran harus mampu meningkatkan pencapaian
tujuan, memahami, dan mengingat informasi dan pesan yang
disampaikan pada proses pembelajaran sesuai isi pelajaran.
d. Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disampaikan dalam teks dan secara verbal.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan yang ditata dan
diciptakan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa dan
memberikan pengalaman yang nyaman bagi siswa.

12

B. Pemahaman Siswa
Menurut Purwanto (1994:44) pemahaman adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta
fakta yang diketahuinya. Sementara Mulyasa (2005: 78) menyatakan bahwa
pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.
Menurut Patria (2007:21) mengatakan apa yang dimaksud pemahaman
konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi
pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah
konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk
lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
Menurut

Skemp

(1976)

dalam

Wahyudi

(2001),

pemahaman

(understanding) pada pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruksional (instructional
understanding). Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di
tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal itu bisa dan
dapat terjadi. Lebih lanjut, siswa pada tahapan ini juga belum atau tidak bisa
menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Selanjutnya,
pemahaman

yang

kedua

disebut

pemahaman

relasional

(relational

understanding). Pada tahapan tingkatan ini, siswa tidak hanya sekedar tahu dan
hafal tentang suatu hal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu
dapat terjadi. Lebih lanjut, dia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang terkait pada situasi lain.

13

Secara garis besar, Ahmadi dan Prasetya (1997:103) membagi faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran siswa sebagai berikut :

1) Faktor raw input (faktor murid/anak itu sendiri) dimana tiap anak memiliki
kondisi yang berbeda-beda dalam :
a) Kondisi fisiologis.
b) Kondisi psikologis.
2) Faktor enviromental input (faktor lingkungan), baik lingkungan alami
ataupun lingkungan sosial.
3) Faktor instrumental input, antara lain terdiri dari :
a) Kurikulum.
b) Program / bahan pengajaran.
c) Sarana dan fasilitas.
d) Guru (tenaga pengajar).
C. Respon Siswa
Menurut Scheerer, respon (balas) adalah proses pengorganisasian
rangsang. Rangsang-rangsang proksimal diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga terjadi representasi fenomenal dari rangsang-rangsang proksimal
tersebut (Sarwono, 1998:84).
Apabila membicarakan tentang respon maka tidak terlepas dari adanya
rangsangan (stimulus) dan sikap. Respon ada karena adanya rangsangan
(stimulus) yang diberikan dan respon dipengaruhi oleh sikap seseorang.

14

Scheerer dalam Sarwono (1998:84) membagi rangsang menjadi 3, sesuai


elemen pada proses pengindraan, yaitu:
1. Rangsang yang merupakan obyek-obyek dalam bentuk fisik
(rangsang distal).
2. Rangsang sebagai keseluruhan hal yang tersebar dalam lingkup
proksimal.
3. Rangsang

sebagai

representasi

fenomenal

(gejala

yang

ditimbulkan) dari obyek-obyek yang ada di luar.


Pertama-pertama indera menangkap rangsang distal dan rangsang
proksimal (misalnya ada serangkaian gelombang cahaya yang dipantulkan oleh
sebuah benda bernama meja, dan menyentuh retina kita), tetapi yang seseorang
inderakan bukan rangsang tesebut melainkan kesannya yang tertangkap oleh
panca indera seseorang.
Menurut Levie & Levie (1975) dalam Arsyad (2007:9) yang membaca
kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar dan
stimulus kata atau visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk
tugas-tugas

seperti

mengingat,

mengenali,

mengingat

kembali,

dan

menguhubung-hubungkan fakta dan konsep. Di lain pihak, stimulus verbal


memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan
yang berturut-turut (sekuensial).
Belajar dengan menggunakan indera ganda, yaitu pandang (visual) dan
dengar (audio) memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih
daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau

15

hanya dengan stimulus dengar. Para ahli memiliki pandangan yang searah
mengenai hal itu. Perbandingan perolehan hasil belajar melalui indera pandang
dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil
belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5%
diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya (Baugh
dalam Achsin, 1986). Sementara itu, Dale (1969) memperkirakan bahwa
pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera
dengar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.
Menurut Krech & Crutchfield (1948) dalam Sarwono (1998:86) ada 2
variabel yang mempengaruhi respon/ persepsi seseorang, yaitu:
1. Variabel struktural, yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam
rangsang fisik dan proses neurofisiologik.
2. Variabel fungsional, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri
si pengamat seperti kebutuhan (need), suasana hati (mood),
pengalaman masa lampau, dan sifat-sifat individu lainnya.
Menurut Allport seperti dikutip Gable (Djaali, 2007:114) mengemukakan
bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui
pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respon individu
terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu. Definisi
sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap itu tidak muncul seketika
atau dibawa lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta
memberikan pengaruh langsung kepada respon seseorang.

16

Brown dan Holtzman (Djaali, 2007:115) mengembangkan konsep sikap


belajar melalui dua komponen, yaitu teaching approval (TA) dan educational
acceptance (EA). TA berhubungan dengan dengan pandangan siswa terhadap
guru-guru, tingkah laku mereka di kelas, dan cara mengajar, sedangkan EA
terdiri atas penerimaan dan penolakan siswa terhadap tujuan yang akan dicapai,
materi yang disajkan, praktik, tugas, dan persyaratan yang ditetapkan di
sekolah. Sikap belajar penting karena didasarkan atas peranan guru sebagai
leader dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar yang diterapkan guru
dalam kelas berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.
D. Livewire
1. Pengertian
Livewire merupakan sebuah software simulasi rangkaian elektronik
yang menggunakan gambar dan animasi untuk mendemonstrasikan
prinsip-prinsip dari sebuah rangkaian elektronika. Livewire memberikan
kemudahan untuk merancang dan mensimulasikan rangkaian dengan
menggunakan bantuan komputer. Selain itu livewire dapat menyelidiki
konsep-konsep yang tidak kasat mata seperti tegangan, arus, dan
hambatan.
2. Fungsi Livewire
Fungsi

utama

livewire

adalah

sebagai

sarana

untuk

mendemonstrasikan rangkaian elektronika dengan bantuan komputer.


Pengguna

tinggal

merangkai

menjalankannya dalam livewire.

rangkaian

yang

dikehendaki

lalu

17

3. Kelebihan Livewire
Beberapa kelebihan livewire dengan program lain adalah sebagai
berikut:
b. Livewire memiliki user interface (tatap muka pengguna) yang
sederhana dan mudah dipahami.
c. Livewire tidak membutuhkan memori yang besar dan tanpa instalasi,
karena livewire bersifat portable.
d. Livewire menyediakan beberapa contoh rangkaian elekronika dan
kelistrikan.
4. Bagian-Bagian Livewire

Gambar 2.1. Bagian-Bagian Livewire

18

Menu bar

: digunakan untuk mengakses tool dan fitur dari livewire.


Beberapa pengaturan menu dapat diakses dengan mengklik pada toolbar atau menggunakan shortcut pada
keyboard.

Toolbar

: toolbar memberikan kemudahan dan kecepatan dalam


melakukan berbagai tugas di livewire. Banyak dari
tombol toolbar yang menghubungkan ke perintah pada
menu bar.

Lembar desain

: tempat objek/ komponen diletakkan.

Gallery

: memberikan kemudahan untuk mengakses komponenkomponen yang ingin digunakan, tinggal mengklik
komponen tersebut lalu menggesernya ke lembar
desain.

Status bar

: memberikan informasi perintah/ menu yang sekarang


digunakan.

19

5. Fungsi Menu
a. Menu File

Gambar 2.2. Menu File


Menu file berisi apa yang harus dilakukan pada suatu berkas dan
pengaturan pada berkas, seperti membuat berkas baru, membuka
berkas, menyimpan berkas, proteksi berkas, dan lain sebagainya.
Dokumen pada livewire disimpan sebagai file dengan ekstensi *.lvw.
Untuk mengatur file menggunakan menu file. Berikut adalah fungsi
masing-masing menu file.

20

Tabel 2.1. Bagian-Bagian Menu File


Nama

Fungsi

New

Digunakan untuk membuat dokumen kosong baru.

Open

Untuk membuka dokumen yang telah dibuat.

Close

Untuk menutup dokumen.


Digunakan untuk menyimpan dokumen yang telah
dibuat.

Save

Sedangkan

save

as

digunakan

untuk

menyimpan dokumen untuk pertama kali atau


menyimpan dokumen dengan nama baru.

Protect document

Digunakan

untuk

melindungi

dokumen

dengan

password.
Preview in browser
Page setup
Print

Digunakan jika ingin membuat e-book dari dokumen.


Digunakan untuk mengatur layout dan dokumen.
Digunakan untuk mencetak dokumen yang telah
dibuat.

Send

Digunakan untuk mengirim dokumen yang telah dibuat


dengan e-mail.

Properties
Exit

Memuat informasi tentang dokumen.


Digunakan jika ingin keluar dari Livewire.

21

b. Menu Edit

Gambar 2.3. Menu Edit


Menu edit berisi menu yang berguna untuk melakukan
pengeditan dokumen yang telah dibuat, diantaranya adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Bagian-Bangian Menu Edit
Nama

Fungsi

Undo

Untuk membatalkan perintah yang telah dilakukan.

Redo

Untuk kembali ke perintah yang telah dilakukan.

Cut

Untuk memindahkan rangkaian yang telah dibuat.

Copy

Untuk menggandakan rangkaian yang telah dibuat.

Paste

Perintah ini dipakai untuk meletakkan rangkaian yang


telah kita cut atau copy.

Delete
Arrange

Untuk menghapus rangkaian yang telah dibuat.


Untuk melakukan pengaturan tata letak dari rangkaian,
seperti rotasi, pencerminan, dsb.

22

c. Menu View

Gambar 2.4. Menu View


Menu view digunakan untuk pengaturan gambaran/ interface
dari dokumen. Salah satunya bagian menu view adalah animation
dan style. Animation dipakai untuk mengilustrasikan apa yang
terjadi dari sebuah rangkaian.

23

Tabel 2.3. Bagian-Bangian Menu View


Nama

Fungsi

Capacitor charge

Menunjukkan jumlah pengisian listrik pada tiap


kapasitor yang ada pada rangkaian.

Colour voltage

Menunjukkan warna tiap kawat sambungan yang


mempresentasikan besar tegangan pada titik tersebut.
Warnanya akan berubah diantara merah (untuk
tegangan 5 volt atau lebih), dilanjutkan dengan hijau
(untuk tegangan 0 volt), selanjutnya warna biru (untuk
tegangan -5 volt kebawah).

Current flow

Menunjukkan arah panah sederhana pada tiap kawat


sambungan untuk menunjukkan arah dari aliran arus.

Voltage level

Hampir sama dengan colour voltage. Namun bedanya


adalah pada voltage level warna tersebut tidak pada
sambungan, tetapi ada kotak batang kecil yang
menempel pada sambungan.

Voltage indikator

Mirip dengan voltage level, namun menggunakan kotak


indikator yang lebih kecil.

Logic level

Menunjukkan keadaan logika pada tiap pin komponen.


Nilai 1 untuk sinyal bernilai tinggi, 0 jika sinyal bernilai
rendah, dan x jika sinyal tidak diketahui.

24

d. Menu Insert
Menu insert digunakan untuk menyisipkan teks, tabel, gambar,
simbol, grafik, komponen, dan halaman.
6. Fungsi Toolbar

Gambar 2.5. Fungsi Toolbar


Secara default terdapat toolbar yang berada pada jendela utama,
yaitu standart, style, toolbox, gallery, dan status bar.
Toolbar standard dan toolbox berada tepat di bawah menu bar.
Toolbar style terletak di sebelah kiri dari lembar desain. Status bar berada
di bagian bawah dari lembar desain. Untuk fungsi tiap toolbar telah

25

dijelaskan diatas. Gallery berada di sebelah kanan lembar desain pada


jendela yang berbeda. Gallery berisi komponen-komponen elektronika
yang dapat dipakai untuk membuat rangkaian dan simulasi, beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
a.

Power supplies berisi komponen yang berhubungan dengan catu


daya, seperti baterei, sumber tegangan, ground, fuse, regulator
tegangan, dsb.

b. Connectors berisi hal-hal yang berhubungan dengan sambungan


suatu rangkaian, seperti terminal sambungan. Selain itu conectors
dibagi lagi menjadi Single in Line, Dual in Line, dan sockets.
1) Single in Line (SIL) berisi terminal pin yang sejajar dan sebaris
mulai dari 1 pin - 25 pin
2) Dual in Line (DIL) berisi terminal pin sebagai pengganti IC.
Ini dipakai jika ingin menggambar IC yang tidak ada pada
daftar gallery.
3) Terminal blocks berisi terminal-terminal sambungan yang
sebaris, mulai dari 2 pin hingga 4 pin.
4) Sockets berisi soket-soket mulai dari 10 pin-50 pin.
c. Input components berisi komponen-komponen yang biasa dipakai
sebagai input, seperti macam-macam saklar, sensor, dan generator
sinyal.
d. Passive components berisi komponen-komponen pasif, seperti
resistor, kapasitor, dan induktor.

26

e. Discrete

semiconductors

berisi

komponen-komponen

semikonduktor, seperti dioda, transistor, dan mosfet.


f. Logic semiconductors berisi komponen-komponen logika, seperti
clock dan gerbang-gerbang logika.
g. Integrated circuits berisi macam-macam jenis IC, misal IC 555, Opamp, dan IC lainnya.
DIL berisi IC dengan beragam kaki, namun tidak memiki fungsi
yang spesifik.
5) 7400 series berisi IC seri 7400-an, seperti IC logika 7404,
7408, 7432, dsb.
6) 4000B series berisi IC seri 400B, seperti driver 7 segment
4511B, dsb.
h. Measuring berisi alat-alat yang biasa dipakai untuk mengukur
(measure), seperti amperemeter, voltmeter, OCL, dan beberapa alat
ukur lainnya.
7. Proses Pembuatan Rangkaian
a. Membuka Livewire dan Membuat Rangkaian
1) Pertama-tama klik dua kali pada icon livewire (

2) Lalu akan muncul jendela livewire, disertai jendela start, lalu


pilih create a circuit dengan di klik
3) Setelah itu muncul jendela gallery

27

4) Pilihlah komponen yang ada pada gallery sesuai dengan yang kita
rencanakan
5) Klik komponen tersebut lalu geser ke lembar desain.
6) Untuk menyambungkan komponen satu dengan lainnya, cukup
dengan meletakkan kursor pada salah satu ujung komponen
hingga membentuk tanda (

) lalu tinggal dihubungkan ke

ujung komponen lain yang diinginkan.


b. Mengedit dan Mengubah Sambungan
1) Klik sambungan yang ingin diedit atau diubah, lalu arahkan
kursor ke sambungan sehingga muncul tanda (
(

) atau tanda

) lalu tinggal menggeser tanda tersebut sesuai keinginan.

2) Jika ingin mengubah sudut dari sebuah sambungan, klik


sambungan atau sudut dari sambungan lalu letakkan kursor di
sudut sambungan hingga muncul tanda (

) lalu geser sesuai

keinginan.

c. Mengubah Nilai dan Model Komponen


1) Untuk mengubah nilai dari komponen cukup klik dua kali pada
komponen yang diinginkan atau pilih komponen lalu klik kanan
dan pilih properties. Misalkan suatu resistor ingon diubah
nilainya maka cukup klik dua kali resistor yang diubah atau klik
resistor lalu klik kanan dan pilih properties.

28

Gambar 2.6. Mengubah nilai resistor


2) Pada bagian value terdapat dua kolom sebelah kiri adalah nilai
resistor sedangkan sebelah kanan adalah multiplier (faktor
pengali)

Gambar 2.7. Kolom value


3) Untuk mengubah model komponen maka pilih komponen lalu
klik kanan lalu pilih model setelah itu pilih model komponen yang
diinginkan.

29

Gambar 2.8. Memilih model komponen


d. Menjalankan Simulasi dari Rangkaian
1)

Untuk melakukan simulasi dari sebuah rangkaian maka kita harus


membuat rangkaian terlebih dahulu.

2)

Lebih baik dicek terlebih dahulu sebelum dijalankan.

Gambar 2.9. Tombol kontrol simulasi

30

3)

Tekan icon run (

pada

simulasi, sedangkan pause (


simulasi, dan icon stop (

toolbar

untuk

menjalankan

) untuk melakukan jeda pada


) digunakan untuk menghentikan

simulasi.
4)

Arahkan kursor mouse pada kawat sambungan rangkaian maka


akan terlihat tanda yang menunjukkan nilai tegangan (V) dan arus
(I) serta panah yang menunjukkan arah muatan.

Gambar 2.10. Nilai tegangan dan arus pada kawat sambungan


E. Tinjauan Tentang Teori Listrik
1. Pengertian Tegangan Listrik
Tegangan listrik atau beda potensial adalah besarnya energi/ tenaga
yang dibutuhkan tiap muatan yang terkait dengan pergerakan muatan
diantara dua titik. Besaran satuan untuk tegangan listrik adalah volt (v),
dengan simbol v. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai
tegangan yang tidak sama. Antara kedua benda tersebut tidak sama
muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda potensial listrik.

31

1 () = 1

()
()

.................... (1)

Sedangkan yang dimaksud dengan sumber tegangan ideal adalah divais


yang dapat membangkitkan atau menyediakan tegangan yang telah
ditentukan melintasi terminal tanpa bergantung pada arus yang melalui
terminal

tersebut.

Kemampuan

sebuah

sumber

tegangan

untuk

membangkitkan tegangan outputnya tidak dipengaruhi oleh arus yang


harus dipenuhinya.

Gambar 2.11. Simbol umum untuk sumber tegangan ideal

Gambar 2.12. Simbol untuk sumber tegangan DC (baterei ideal)

32

Gambar 2.13. Simbol untuk sumber tegangan AC (sinusoidal)


Untuk mempermudah dalam memahami sumber tegangan, maka
dapat digambarkan sebagai muatan sumber dalam rangkaian elektronik.
Berikut adalah beberapa gambaran dari sumber tegangan:

i
Source

Load

i
Gambar 2.14. Gambaran secara konseptual

Gambar 2.15. Gambaran secara simbolik (rangkaian)

33

Baterei Mobil

Gambar 2.16. Gambaran secara fisik


2. Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir tiap detik.
Besaran satuan untuk arus listrik adalah ampere (A atau C/t), dengan
simbol besaran I. satu ampere arus didefinisikan sebagai pergerakan satu
coulomb (6,28 . 1018 elektron) yang melalui titik pada sebuah konduktor
selama satu detik. Pengertian tersebut apabila dijabarkan dalam rumus
adalah sebagai berikut

=
Dengan I

.................... (II)

: arus yang mengalir (Ampere)

: muatan (Coulomb)

: waktu (Sekon)
Arus listrik mengalir dari titik positif ke titik negative dan

berlawanan dengan arah perpindahan elektron. Kuat arus listrik


bergantung dengan banyaknya muatan yang perpindah tiap detik.

34

Sedangkan yang dimaksud sumber arus adalah divais yang dapat


membangkitkan dan menyediakan arus sendiri dalam suatu rangkaian
listrik.

Gambar 2.17. Simbol untuk sumber arus ideal


3. Pengertian Hambatan Listrik
Ketika elektron mengalir dalam sebuah konduktor, elektron
menabrak atom-atom, ion, dan partikel lain. Tumbukan tersebut
menghambat atau melawan pergerakan dari elektron. Rintangan yang
terdapat dalam penghantar tersebut disebut tahanan atau resistansi. Setiap
penghantar memiliki tahanan yang berbeda-beda. Konduktor memiliki
hambatan yang kecil, karena elektron luarnya dapat bergerak dengan
bebas. Sedangkan isolator memiliki hambatan yang sangat besar,
dikarenakan isolator memiliki elektron yang sulit bergerak bebas.
Resistansi atau hambatan disimbolkan dengan R.
Untuk menghitung nilai hambatan listrik suatu penghantar
digunakan rumus berikut:

=
Dengan R

: hambatan listrik

.................... (III)

35

: tahanan jenis (m)

: panjang penghantar (m)

: luas penampang penghantar (m2)

Sedangkan kebalikan dari resistansi adalah konduktansi (G)


dengan satuan siemens (S). Untuk menghitung konduktansi digunakan
rumus sebagai berikut:

=
Dengan G
R

.................... (IV)

: konduktansi (Siemens)
: hambatan listrik

4. Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali ditemukan oleh Gregor Ohm dengan
mengamati sebatang kawat penghantar.

Besarnya kuat arus (I) yang mengalir melalui konduktor antara dua
titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua
titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi
(R) di antara mereka.

Apabila digambarkan dalam rumus adalah sebagai berikut:


=

36

= .

Apabila resistansi diganti dengan konduktansi maka rumus hukum Ohm


menjadi:
= .

5. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff I
Arus yang mengalir dari baterei menuju lampu sama dengan arus
yang keluar dari lampu menuju baterei. Dengan kata lain, tidak ada arus
atau muatan yang hilang dalam suatu rangkaian tertutup. Prinsip tersebut
pertama kali diamati oleh ilmuan jerman bernama G.R. Kirchhoff yang
sekarang dikenal dengan hukum arus kirchhoff (KCL) yang berbunyi
jumlah arus pada titik percabangan sama dengan nol.

=1 = 0 .................... (V)

37

Dapat dikatakan jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Hal tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.18. Hukum Kirchhoff I

Hukum kirchoff II
Dalam rangkaian tertutup, jumlah tegangan sumber sama dengan
jumlah tegangan beban, sehingga tegangan bersih pada rangkaian
tertutup sama dengan nol.

Gambar 2.19. Hukum Kirchhoff II

= 0
=1

38

Atau jika dijabarkan lebih lanjut menjadi

+ = 0

F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya maka dapat dikemukakan kerangka berfikir dalam penelitian ini.
Bahwa ketercapaian tujuan kurikulum dan pemahaman siswa salah satunya
dipengaruhi

oleh

komponen-komponen

pembelajaran

seperti

metode

pembelajaran, penguasaan materi oleh guru, kesiapan siswa, dan media


pembelajaran yang dipakai.
Media pembelajaran mempengaruhi ketercapaian kurikulum dan
pemahaman siswa dikarenakan media pembelajaran adalah sarana guru untuk
menyampaikan ide dan informasi kepada siswa, sehingga guru diharapkan
dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Siswa akan lebih banyak menyerap informasi jika materi yang
disampaikan lebih konkret daripada hanya sekedar materi yang disampaikan
dengan metode ceramah oleh guru. Selain itu media pembelajaran juga dapat
meningkatkan respon dan konsentrasi siswa sehingga dapat memberikan
dampak yang positif terhadap siswa dan lingkungannya.
Dengan menggunakan program livewire diharapkan materi yang
disampaikan dapat memberikan kesan dan pengalaman pembelajaran yang
lebih bermakna terhadap siswa. Hal tersebut dikarenakan livewire memberikan

39

pengalaman belajar yang lebih nyaman dan lebih nyata kepada siswa. Dengan
media tersebut diharapkan dapat membantu pemahaman konsep dan efektifitas
media yang dipakai pada mata pelajaran Teknik Listrik kelas X di SMK Negeri
4 Semarang.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Terhadap Masalah
Metode penelitan yang digunakan dalam proses penelitian ini
adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut McMillan dan
Schumacher (2001) dalam Sukmadinata (2012:53) membedakan penelitian
kuantitatif menjadi dua, yaitu penelitian eksperimen dan penelitian
noneksperimen.

Sementara

penelitian

kuantitatif

noneksperimen

dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif, korelasional, survai,


ekspos fakto, dan tindakan.
Menurut Sukmadinata (2012:18), penelitian deskriptif (descriptive
research) digunakan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomenafenomena apa adanya. Dalam studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi
atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian,
semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling
dasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah
maupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas,
karaktereristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya
dengan fenomena lain.
Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum
pengajaran salah satunya meliputi deskripsi fenomena-fenomena kegiatan
40

41

pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis,


jenjang, dan satuan pendidikan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Semarang kelas X
semester gasal.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), populasi merupakan
keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi/
studi sensus.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa
kelas X TAV SMK Negeri 4 Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
2. Sampel
Menurut pendapat Arikunto (2010:174) bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sampel.
Sampel yang diambil adalah seluruh populasi yang ada, karena kelas
yang diteliti hanya kelas X TAV SMK Negeri 4 Semarang.

42

D. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Metode dokumentasi dapat menjadi metode utama
apabila dilakukan pendekatan analisis isi (content analysis). Untuk
penelitian dengan pendekatan lain pun metode dokumentasi juga
mempunyai kedudukan penting (Arikunto, 2010:202). Data hasil
dokumentasi yang diperoleh diantaranya silabus, daftar nama siswa, dan
jadwal pelajaran siswa.
2. Metode Deskriptif
Metode Penelitian Deskriptif (descriptive research) digunakan
untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa
adanya. Dikarenakan peneliti ingin mengatahui bagaimana pemahaman
dan respon siswa terhadap pembelajaran berbasis livewire maka
digunakanlah metode penelitian desktriptif.
3. Metode Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007:199). Kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Metode kuisioner dipakai untuk mendapatkan data mengenai

43

opini dan kepuasan dari guru dan siswa terhadap media pembelajaran
yang dipakai dalam penyampaian materi pembelajaran.
4. Metode Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2007:203), observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
adalah proses proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam dan responden yang diamati tidak terlalu besar.
Metode observasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah obervasi
nonpartisipan dan terstruktur. Dalam observasi nonpartisipan peneliti
hanya bertindak sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2007:204).
Peneliti mencatat, menganalisis, dan selanjutnya dapat membuat
kesimpulan tentang perilaku yang dilakukan siswa. Sedangkan observasi
terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya (Sugiyono,
2007:205). Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah
tahu variabel apa yang akan diamati.

44

E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2010:203). Intrumen yang digunakan adalah tabel pengamatan
yang digunakan untuk mengamati ranah afektif dan psikomotor, sedangkan
penggunaan angket siswa dan guru sebagai instrumen tambahan untuk
mengetahui

respon

terhadap

penggunaan

livewire

sebagai

media

pembelajaran mata pelajaran Teknik Listrik.


F. Teknik Analisa Angket
Menurut Sudijono (2009:370), penganalisaan terhadap butir-butir
item tes hasil belajar dapat dilakukan dari tiga segi, yaitu: (1) dari segi derajat
kesukaran, (2) dari segi daya pembeda itemnya, (3) dari segi fungsi
distraktornya. Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji
angket adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Suatu test dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa
yang hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.
Untuk menguji validitas item instrumen pada penelitian ini
digunakan rumus korelasi Product Moment (Arikunto, 2010:213)
sebagai berikut:

45

( )( )

{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }

Keterangan:
rxy

: koefisien korelasi

: jumlah siswa

: jumlah skor tiap siswa pada item soal

: jumlah skor total seluruh siswa

Sedangkan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang


menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Tabel Interpretasi Nilai r
Koefisien Korelasi

Kriteria Validitas

0,81 - 1,00

Sangat tinggi

0,61 0,80

Tinggi

0,41 0,60

Cukup

0,21 0,40

Rendah

0,00 0,20

Sangat rendah

(Arikunto, 2010:319)
Angket yang diujicobakan berjumlah 15 buah butir soal dengan 5
buah soal pendukung. Berdasarkan jumlah responden yang berjumlah
40 orang dengan taraf signifikansi 5% maka nilai r tabel adalah 0,312.

46

Hasil perhitungan nilai r tiap item tabel menyatakan bahwa 15 buah


butir soal dinyatakan valid. Pengujian uji validitas angket terlampir
pada lampiran.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012:376) reliabilitas menunjukkan derajat
ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana
sampel tersebut diambil. Reliabilitas menentukan sejauh mana hasil
penelitian tersebut diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.
Untuk mengukur nilai reliabilitas tes dalam penelitian ini
digunakan rumus Spearman Bown (Split Half) sebagai berikut:
11 =

2
1 +

(Sugiyono, 2012:131)
Dengan keterangan:
r11

: reliabilitas instrumen

rb

: korelasi product moment antara belahan pertama dengan


belahan kedua
Adapun interpretasi derajat instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3

berikut:

47

Tabel 3.2 Tabel Interpretasi Nilai r


Koefisien Korelasi

Kriteria Validitas

0,81 - 1,00

Sangat tinggi

0,61 0,80

Tinggi

0,41 0,60

Cukup

0,21 0,40

Rendah

0,00 0,20

Sangat rendah

(Arikunto, 2010:319)
Berdasarkan jumlah responden 40 siswa dengan taraf signifikansi
5% didapatkan nilai r tabel adalah sebesar 0,312, sedangkan hasil
hitung nilai r angket adalah sebesar 0,810, karena nilai rtabel < rhitung
maka angket dinyatakan reliabel.
3. Respon Siswa
Data yang didapat berupa perspektif siswa terhadap penggunaan
livewire sebagai media penunjang mata pelajaran Teknik Listrik kelas
X TAV SMK Negeri 4 Semarang.
Dalam pengumpulan data kuisioner digunakan skala Likert
(Arikunto, 2010:134) untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

48

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat


berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.


100 %

(Ali, 1993:186)

Untuk menginterpretasi data hasil angket maka perlu dibuat interval


jenjang kualitatif, untuk membuatnya diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Menetukan presentase nilai maksimal =

Skor Maksimal
Skor Maksimal

x 100 %

= 5/5 x 100%
= 100%
b) Menentukan presentase nilai minimal =

Skor Minimal
Skor Maksimal

x 100 %

= 1/5 x 100%
= 20%
c) Menentukan range dengan rumus:
= Presentase Nilai Maksimal - Presentasi Nilai Minimal
= 100% - 20%
= 80%
d) Menentukan 5 interval yang diinginkan, yaitu Sangat Setuju (SS),

49

Setuju (S), Biasa Saja (BS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS).

e) Menentukan lebar interval =


=

80%
5

= 16%
f) Membuat tabel interval jenjang kualitatif
Tabel 3.5 Tabel Presentasi Tanggapan Kuisioner
Kriteria

Presentase

Sangat positif

84% < skor < 100 %

Positif

68 % < skor < 84 %

Biasa

52 % < skor < 68 %

Negatif

36 % < skor < 52 %

Sangat negatif

20 % < skor < 36 %

G. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diuji
terdistribusi secara normal atau tidak (Sugiyono, 2012:241). Untuk menguji
normalitas data maka menggunakan uji distribusi Chi Kuadrat (X2). Untuk
menguji normalitas data menggunakan uji distribusi Chi Kuadrat (X2)
menggunakan rumus sebagai berikut:

( )2
=

=1

(Sudjana, 2005:273)
Dengan

50

X2

: harga chi kuadrat

fo

: frekuensi observasi

fh

: frekuensi yang diharapkan

Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut (Sugiyono 2012: 241):


1. Menentukan jumlah interval kelas, dalam hal ini jumlah kelas
intervalnya adalah 6, karena luas kurva normal dibagi menjadi enam,
yang masing-masing luasnya adalah 2,7%, 13,34%, 33,96%,
33,96%, 13,34%, dan 2,7%.
2. Menentukan panjang kelas interval, yaitu dengan menghitung (data
terbesar-data terkecil) dibagi dengan jumlah kelas (6).
3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus
merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat
seperti contoh Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.6 Tabel Distribusi frekuensi

(Sugiyono, 2012:243)
4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan
presentase luas bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel.

51

5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus


menghitung harga-harga (f0 fh)2 dan
Harga

(0 )2

(0 )2

dan menjumlahkannya.

adalah nilai Chi Kuadrat.

6. Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel.


Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan chi
kuadrat tabel (Xh2 Xt2), maka distribusi dinyatakan normal, bila
lebih besar maka dinyatan tidak normal.
H. Pengukuran Tendensi Sentral
Untuk mendeskripsikan suatu grup kita dapat mencari suatu
bilangan yang dapat mewakili grup tersebut, misalnya rata-rata. Bilangan
tendensi sentral adalah suatu bilangan yang menunjukkan tendensi
pemusatan (sentral) dari bilangan-bilangan lainnya dalam distribusi (Hadi,
2004:271). Tendensi sentral meliputi mean, median, dan mode.
1. Mean
Mean diperoleh dari menjumlahkan seluruh nilai dan membaginya
dengan jumlah individu (Hadi, 2004:272). Dalam istilah sehari-hari mean
disebut nilai rata-rata. Dalam statistik kerap disebut mean aritmetik dan
diberi simbol M. Rumusnya adalah sebagai berikut:
=
(Hadi, 2004:272)
Dengan
M

: Mean (Nilai Rata-Rata)

52

X : jumlah nilai
N

: jumlah individu

2. Median
Median adalah suatu nilai atau bilangan yang membatasi setengah
frekuensi bagian bawah distribusi dan setengah bagian atas, diberi simbol
Mdn (Hadi, 2004:275).
Untuk menetapkan bilangan median, data kasar harus terlebih
dahulu disusun menjadi array atau tabel distribusi. Selanjutnya array
tersebut dibagi menjadi dua untuk membagi frekuensi bawah distribusi
dan frekuensi atas distribusi.
3. Mode
Mode adalah suatu nilai atau golongan gejala yang paling banyak
terjadi, paling besar frekuensinya (Hadi, 2004:271). Untuk menentukan
mode periksa tabel distribusi dan temukan nilai atau kelas mana yang
paling tinggi frekuensinya.
Tiga macam bilangan tendensi sentral yang telah dijelaskan diatas
mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Sebagai alat ilmiah untuk
mendeskripsikan

grup,

masing-masing mempunyai

kelebihan

dan

kekurangan sebagai berikut (Hadi, 2004:278):


a) Mode
1) Merupakan alat deskripsi yang cepat, tetapi kasar.
2) Cocok untuk mendeskripsikan kasus tipikal (typical cases)
atau mencari kejadian yang populer.

53

3) Tidak terpengaruh oleh kasus ekstrim (extreme cases).


b) Median
1) Alat deskripsi yang lebih baik untuk menghadapi distribusidistribusi yang tidak normal.
2) Tepat untuk menghadapi distribusi yang terbuka.
c) Mean
1) Paling stabil untuk melayani analisis matematis.
2) Paling cocok untuk menghadapi distribusi normal.
3) Paling reliabel untuk alat estimasi (menaksir).
I. Pengukuran Variasi
Karakteristik suatu gejala tidaklah cukup apabila hanya dilihat dari
tendensi pemusatannya saja, keadaan variasi juga harus diselidiki. Sebab
misalnya diketahui bahwa mean penghasilan antara dua grup adalah sama,
sama sekali tidak mencukupi bila tidak diketahui bagaimana variasi
penghasilan kedua grup tersebut.
Dalam penelitian ini pengukuran variasi menggunakan standar
deviasi (SD), dimana semua deviasinya dikuadratkan, dijumlahkan, dan
akhirnya diakar. Dengan begitu akan diperoleh bilangan standar deviasi
yang berstandar positif dan negatif. Standar deviasi yang positif
menunjukkan deviasi di atas mean, sedangkan yang bertanda negatif
menunjukkan penyimpangan di bawah mean, rumusnya adalah sebagai
berikut:

54

=
(
)

(Hadi, 2004:288)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penggunaan Media Livewire
Media pembelajaran merupakan sarana yang dipakai seorang guru
untuk menyampaikan materi dan informasi yang ingin disampaikan kepada
peserta didik. Disini media mempunyai peranan yang penting yaitu selain
sebagai perantara untuk menyalurkan informasi juga diharapkan media
dapat meningkatkan perhatian dan minat siswa yang berakibat terhadap
peningkatan pemahaman materi yang ingin dicapai.
Dalam penelitian ini digunakan media berbasis komputer yaitu
livewire sebagai sarana penunjang mata pelajaran Teknik Listrik kelas X di
SMK Negeri 4 Semarang. Media berbasis livewire digunakan untuk
menjelaskan materi Kompetensi Dasar (KD) Menerapkan Hukum Ohm dan
Hukum Kirchoff pada Rangkaian Listrik. Sub KD tersebut disajikan
dengan software livewire disertai dengan keterangan gambar pada tiap-tiap
materi. Materi yang disajikan dengan livewire dapat dilihat pada bagian
lampiran.
Mata pelajaran teknik listrik memiliki waktu 3 jam pelajaran,
dimana setiap jam berlangsung selama 45 menit. KD Menerapkan Hukum
Ohm dan Hukum Kirchoff pada Rangkaian Listrik diberikan selama 2 kali
pertemuan, pertemuan pertama diisi dengan materi Hukum Ohm dan
pertemuan selanjutnya diisi dengan Hukum Kirchoff. Dalam proses
pemberian materi awal dibuka dengan penjelasan tentang Hukum Ohm
55

56

mulai dengan pengertian, contoh rangkaian, cara menggambar rangkaian,


simulasi rangkaian, dan mengubah nilai komponen. Siswa selanjutnya
diberi jobsheet yang berisi contoh rangkaian Hukum Ohm beserta nilai
komponen serta cara membuatnya menggunakan livewire. Setelah siswa
paham dengan materi yang telah disampaikan, selanjutnya siswa praktik
membuat rangkaian Hukum Ohm sesuai dengan perintah di jobsheet
tersebut. Siswa bergantian praktik membuat rangkaian di komputer yang
tersedia. Selanjutnya kecakapan siswa dalam menggunakan livewire
diamati dan dicatat sebagai hasil pengamatan. Untuk pertemuan kedua
materi yang disampaikan adalah Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff
II, prosesnya seperti pada pertemuan pertama dengan materi yang berbeda.
Pengamatan yang dilakukan selama proses praktik adalah penilaian
psikomotorik dan afektif. Penilaian psikomotorik meliputi mempersiapkan
perangkat pembelajaran, ketrampilan menggunakan media, menggunakan
waktu dengan efektif, melakukan percobaan, keaktifan dalam kelas, dan
mengkomunikasikan data dengan hasil percobaan. Sedangkan penilaian
afektif meliputi tanggung jawab, kejujuran, ketelitian, kehadiran, perhatian
mengikuti pelajaran, keaktifan mengerjakan tugas, mengerjakan sesuai
jobsheet, menghargai waktu, dan kerapian.
Pada pertemuan ketiga diisi dengan pengisian angket mengenai
respon siswa terhadap penggunana livewire pada mata pelajaran Teknik
Listrik. Angket terdiri dari 15 pernyataan terbuka menggunakan skala dari
1 hingga 5 dengan interpterasi berturut-turut dari sangat tidak setuju, tidak

57

setuju, biasa saja, setuju, dan sangat setuju. Angket juga ditambah dengan
5 pertanyaan terbuka, dimana siswa dapat menuliskan pendapatnya
mengenai penggunaan media livewire pada mata pelajaran teknik listrik.

B. Hasil Peneltian
1. Uji Expert dan Respon Media
Untuk mengetahui apakah materi dan media sudah sesuai dengan
kurikulum dan Kompetensi dasar, maka materi yang telah dibuat terlebih
dahulu dinilai menggunakan tabel judgement expert oleh 3 orang guru yang
telah mengajar di SMK Negeri 4 Semarang. Hasil ketiga penilaian
menunjukkan bahwa materi sudah sesuai dan dapat dipakai untuk
pengambilan data lebih lanjut. Form uji expert dapat dilihat pada lampiran.
Untuk
pembelajaran

mengetahui
berbasis

tingkat

livewire

respon
maka

siswa

digunakan

terhadap

media

angket

untuk

mengumpulkan data selanjutnya diolah untuk diinterpretasikan bagaimana


respon siswa terhadap penggunaan livewire sebagai media pembelajaran.
Responden siswa terdiri dari 62 anak, yang terdiri dari 34 anak dari kelas
X AV1 dan sisanya yaitu 28 anak dari kelas X AV2 yang telah
diperkenalkan menggunakan media pembelajaran berbasis livewire.
Berdasarkan penyebaran angket yang diisi siswa mendapatkan skor
total sebesar 1975 untuk perolehan kelas X AV1 dan 1617 untuk kelas X
AV2. Skor tersebut apabila dijabarkan dalam presentase masing-masing
sebesar 77,45% dan 77%. Apabila mengacu pada Tabel 3.6 menyatakan

58

bahwa respon siswa positif terhadap penggunaan media pembelajaran


berbasis livewire.

2. Hasil Pengujian Media


Hasil uji statistik deskriptif terhadap data yang telah diperoleh
selama penelitan dengan subjek kelas X AV1 dan X AV2 pada mata
pelajaran Teknik Listrik Kompetensi Dasar Menerapkan Hukum Ohm dan
Hukum Kirchoff pada Rangkaian Listrik di SMK Negeri 4 Semarang
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Penilaian Psikomotorik X AV1
Statistik Hasil Psikomotorik
Mean
Standard Error
Median
Mode
Standard
Deviation
Sample Variance
Kurtosis
Skewness
Range
Minimum
Maximum
Sum
Count

75,539216
0,85234
75
73,333333
4,9699533
24,700436
-0,01985
0,2926779
21,666667
65
86,666667
2568,3333
34

Berdasarkan tabel diatas perolehan rata-rata (Mean) sebesar 75,53


dimana nilai KKM sebesar 75, nilai tengah (Median) sebesar 75, dan nilai
yang sering muncul (Mode) adalah 73,33. Nilai terendah siswa (minimum)

59

yang diperoleh adalah 65 dan nilai tertinggi (maksimum) adalah 86,67.


Standar deviasi penilaian psikomotorik X AV1 adalah sebesar 4,97.
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Penilaian Psikomotorik X AV2
Statistik Hasil Psikomotorik
Mean
Standard Error
Median
Mode
Standard
Deviation
Sample Variance
Kurtosis
Skewness
Range
Minimum
Maximum
Sum
Count

79,95098
0,9762614
80,833333
83,333333
5,692533
32,404932
-0,7237726
-0,2691097
21,666667
68,333333
90
2718,3333
34

Berdasarkan tabel diatas perolehan rata-rata (Mean) sebesar 79,95


dimana nilai KKM sebesar 75, nilai tengah (Median) sebesar 80,83, dan
nilai yang sering muncul (Mode) adalah 83,33. Nilai terendah siswa
(minimum) yang diperoleh adalah 68,33 dan nilai tertinggi (maksimum)
adalah 90. Standar deviasi penilaian psikomotorik X AV2 adalah sebesar
5,69.
3. Hasil Belajar Psikomotorik
Pengambilan nilai psikomotorik dilakukan dengan melakukan
pengamatan secara langsung saat proses belajar mengajar. Penilaian
psimomorik mengacu pada enam aspek penilaian yaitu mempersiapkan
perangkat pembelajaran, ketrampilan menggunakan media, menggunakan

60

waktu dengan efektif, melakukan percobaan, keaktifan dalam kelas, dan


mengkomunikasikan data dengan hasil percobaan. Penilaian untuk masingmasing aspek tersebut mengacu pada penlaian psikomotorik pada lampiran
7.
Berdasarkan hasil pengamatan kemudian dilakukan perhitungan,
didapatkan rekapitulasi nilai hasil belajar psikomotorik kelas X AV1 dan
X AV2 yang dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Prikomotorik Kelas X AV1

X AV1

Kelas

Aspek Penilaian

Rata-Rata Nilai
Psikomotorik (%)

Mempersiapkan Perangkat
Pembelajaran

76,57

Ketrampilan Menggunakan
Media

78,29

Menggunakan Waktu Dengan


Efektif

80,86

Melakukan Percobaan

77,71

Keaktifan Dalam Kelas

77,14

Mengkomunikasikan Data
Dengan Hasil Percobaan

49,71

Rata-Rata Total (%)

73,38

61

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Prikomotorik Kelas X AV2

X AV2

Kelas

Rata-Rata Nilai
Psikomotorik (%)

Aspek Penilaian

Mempersiapkan Perangkat
Pembelajaran

77,71

Ketrampilan Menggunakan
Media

84

Menggunakan Waktu Dengan


Efektif

84,29

Melakukan Percobaan

77,71

Keaktifan Dalam Kelas

78,86

Mengkomunikasikan Data
Dengan Hasil Percobaan

63,43

Rata-Rata Total (%)

77,67

Dari hasil penilaian psikomotorik yang didapat kemudian


diklasifikasikan untuk dapat memberikan makna dan pengambilan
keputusan dengan menggunakan jenjang kategori skor berdasarkan tabel
4.3.
Tabel 4.5 Klasifikasi Penilaian Psikomotor dan Afektif
Kriteria

Presentase

Sangat baik

84% < skor < 100 %

Baik

68 % < skor < 84 %

Biasa

52 % < skor < 68 %

Jelek

36 % < skor < 52 %

Sangat Jelek

20 % < skor < 36 %

62

Berdasarkan hasil penilaian dan klasifikasi penilaian di atas maka


diperoleh nilai rata-rata psikomotorik yang meliputi aspek penilaian yaitu
mempersiapkan perangkat pembelajaran, ketrampilan menggunakan
media, menggunakan waktu dengan efektif, melakukan percobaan,
keaktifan dalam kelas, dan mengkomunikasikan data dengan hasil
percobaan. Nilai rata-rata kelas X AV1 pada aspek mempersiapkan
perangkat pembelajaran sebesar 76,57 % termasuk dalam kategori baik,
aspek ketrampilan menggunakan media sebesar 78,29 % termasuk kategori
baik, aspek menggunakan waktu dengan efektif sebesar 80,86 % termasuk
kategori baik, aspek melakukan percobaan sebesar 77,71 % termasuk
kategori baik, aspek keaktifan dalam kelas sebesar 77,14 % termasuk
kategori baik, dan aspek mengkomunikasikan data hasil percobaan sebesar
49,71 % termasuk kategori jelek. Sedangkan untuk nilai rata-rata total
aspek psikomotorik kelas X AV1 sebesar 73,38 % yang termasuk kategori
baik.
Sedangkan Nilai rata-rata kelas X AV2 pada aspek mempersiapkan
perangkat pembelajaran sebesar 77,71 % termasuk dalam kategori baik,
aspek ketrampilan menggunakan media sebesar 84 % termasuk kategori
baik, aspek menggunakan waktu dengan efektif sebesar 84,29 % termasuk
kategori sangat baik, aspek melakukan percobaan sebesar 77,71 %
termasuk kategori baik, aspek keaktifan dalam kelas sebesar 78,86 %
termasuk kategori baik, dan aspek mengkomunikasikan data hasil
percobaan sebesar 63,43 % termasuk kategori biasa. Sedangkan untuk nilai

63

rata-rata total aspek psikomotorik kelas X AV1 sebesar 77,67 % yang


termasuk kategori baik.
Diagram blok rata-rata hasil penilaian aspek psikomotorik kelas X
AV1 dan X AV2 ditunjukkan pada gambar 4.1.
90
80

Mempersiapkan Perangkat
Pembelajaran

PERSENTASE (%)

70

Ketrampilan Menggunakan
Media

60
50
40

Menggunakan Waktu Dengan


Efektif

30

Melakukan Percobaan

20

Keaktifan Dalam Kelas

10
0
X AV1

X AV2

Mengkomunikasikan Data
Dengan Hasil Percobaan

KELAS

Gambar 4.1 Diagram Blok Rata-Rata Penilaian Psikomotorik


4. Hasil Belajar Afektif
Penilaian hasil belajar afektif berdasarkan pengamatan langsung
dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disusun dengan mengacu
pada tiga aspek utama, yaitu sikap, minat, dan nilai. Ketiga aspek tersebut
dijabarkan lagi menjadi aspek tanggung jawab, kejujuran, ketelitian,
kehadiran, perhatian mengikuti pelajaran, keaktifan mengerjakan tugas,
mengerjakan sesuai jobsheet, menghargai waktu, dan kerapian. Penilaian
untuk masing-masing aspek tersebut mengacu pada kisi-kisi penilaian
afektif pada lampiran 8.

64

Berdasarkan data yang didapat kemudian dilakukan perhitungan


maka didapatkan rekapitulasi nilai hasil belajar afektif kelas X AV1 dan
kelas X AV2 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Kelas X AV1

X AV1

Kelas

Aspek Penilaian

Rata-Rata Nilai
Afektif (%)

Tanggung Jawab

78,86

Kejujuran

60

Ketelitian

50,86

Kehadiran

100

Perhatian Mengikuti
Pelajaran

77,14

Keaktifan
Mengerjakan Tugas

81,71

Mengerjakan Sesuai
Jobsheet

80

Menghargai Waktu

60

Kerapian

100

Rata-Rata Total (%)

76,51

65

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Afektif Kelas X AV2

X AV2

Kelas

Aspek Penilaian

Rata-Rata Nilai
Afektif (%)

Tanggung Jawab

80

Kejujuran

60

Ketelitian

64,57

Kehadiran

100

Perhatian Mengikuti
Pelajaran

85,14

Keaktifan
Mengerjakan Tugas

82,29

Mengerjakan Sesuai
Jobsheet

80

Menghargai Waktu

60

Kerapian

100

Rata-Rata Total (%)

Dari

hasil

penilaian

afektif

79,11

yang

telah

didapatkan

kemudian

diklasifikasikan untuk dapat memberikan makna dan pengambilan


keputusan dengan menggunakan jenjang kategori skor berdasarkan tabel
4.8.
Tabel 4.8 Klasifikasi Penilaian Psikomotor dan Afektif
Kriteria

Presentase

Sangat baik

84% < skor < 100 %

Baik

68 % < skor < 84 %

Biasa

52 % < skor < 68 %

Jelek

36 % < skor < 52 %

Sangat Jelek

20 % < skor < 36 %

66

Berdasarkan hasil penilaian dan klasifikasi di atas maka diperoleh


nilai rata-rata afektif yang meliputi aspek tanggung jawab, kejujuran,
ketelitian,

kehadiran,

perhatian

mengikuti

pelajaran,

keaktifan

mengerjakan tugas, mengerjakan sesuai jobsheet, menghargai waktu, dan


kerapian. Nilai rata-rata kelas X AV1 pada aspek tanggung jawab sebesar
78,86% termasuk kategori baik, aspek kejujuran sebesar 60% termasuk
kategori biasa saja, aspek ketelitian sebesar 50,86% termasuk kategori
jelek, aspek kehadiran sebesar 100% termasuk kategori sangat baik, aspek
perhatian mengikuti pelajaran sebesar 77,14% termasuk kategori baik,
aspek keaktifan mengerjakan tugas sebesar 81,71% termasuk kategori baik,
aspek mengerjakan sesuai jobsheet sebesar 80% termasuk kategori baik,
aspek menghargai waktu sebesar 60% termasuk kategori biasa saja, aspek
kerapian sebesar 100% termasuk kategori sangat baik. Sedangkan untuk
nilai rata-rata total nilai afektif kelas X AV1 sebesar 76,51% termasuk
kategori baik.
Sementara nilai rata-rata kelas X AV2 pada aspek tanggung jawab
sebesar 80% termasuk kategori baik, aspek kejujuran sebesar 60%
termasuk kategori biasa saja, aspek ketelitian sebesar 64,57% termasuk
kategori biasa saja, aspek kehadiran sebesar 100% termasuk kategori
sangat baik, aspek perhatian mengikuti pelajaran sebesar 85,14% termasuk
kategori sangat baik, aspek keaktifan mengerjakan tugas sebesar 82,29%
termasuk kategori baik, aspek mengerjakan sesuai jobsheet sebesar 80%
termasuk kategori baik, aspek menghargai waktu sebesar 60% termasuk

67

kategori biasa saja, aspek kerapian sebesar 100% termasuk kategori sangat
baik. Sedangkan untuk nilai rata-rata total nilai afektif kelas X AV1 sebesar
79,11% termasuk kategori baik.
Diagram blok rata-rata hasil penilaian aspek pafektif kelas X AV1
dan X AV2 ditunjukkan pada gambar 4.2.
100
Tanggung Jawab
90
Kejujuran

80

Ketelitian

PERSENTASE (%)

70
60

Kehadiran

50
Perhatian Mengikuti
Pelajaran

40

Keaktifan Mengerjakan Tugas

30

Mengerjakan Sesuai
Joobsheet

20
10

Menghargai Waktu

0
X AV1

X AV2

Kerapian

KELAS

Gambar 4.2 Diagram Blok Rata-Rata Penilaian Afektif


5. Perbandingan Hasil Belajar
Tabel 4.9 perbandingan hasil belajar kelas X AV1 dan X AV2
Kelas
X AV1
X AV2
Selisih

Psikomotorik
73,38 (Baik)
77,67 (Baik)
4,29

Afektif
76,51 (Baik)
79,11 (Baik)
2,6

68

Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas dapat dilihat selisih antara


hasil belajar kelas X AV1 dan X AV2 dari aspek psikomotorik dan aspek
afektif. Terdapat selisih hasil belajar psikomotorik antara kelas X AV1 dan
X AV2 sebesar 4,29, sedangkan selisih hasil belajar afektif sebesar 2,6.
6. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diuji
terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk meguji normalitas data
digunakan uji distribusi Ch Kuadrat (X2). Data yang digunakan untuk uji
normalitas ini adalah data nilia psikomotorik kelas X AV1 dan X AV2.
Hasil uji normalitas data psikomotorik kelas X AV1 dan X AV2 adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Kelas X AV1

Daerah
Kurva
Normal

Daerah
Untuk
Kelas

fh

fo

fh-fo

( )

87,5
83,5
79,5
75,5
71,5
68,5
64,5

2,41
1,60
0,80
-0,01
-0,81
-1,42
-2,22

49,2
44,52
28,81
0,4
29,1
42,22
48,68

4,68
15,71
29,21
28,7
13,12
6,46

2
5
10
10
5
2

2
2
16
7
3
4

0
3
-6
3
2
-2

0,0
1,8
3,6
0,9
0,8
2,0

97,88

34

34

9,1

Batas
Kelas
(X)

84 - 87
80 - 83
76 - 79
72 - 75
68 - 71
65 - 68
JUMLAH

Interval
Kelas

Keluaran pada Tabel 4.10 menunjukkan uji normalitas data


penilaian psikomotorik kelas X AV1, untuk mengetahui harga
normalitasnya maka yang harus diperhatikan adalah jumlah total dari
( )2

. Dengan taraf signifikansi 5%, maka apabila X2hitung < X2tabel

69

maka data terdistribusi secara normal, apabila X2hitung > X2tabel maka
data terdistribusi tidak normal. Untuk = 5%, dengan dk = 6 1 = 5
diperoleh X2tabel sebesar 11,1. Nilai X2hitung menunjukkan nilai 9,1,
karena 9,1 < 11,1 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
secara normal.
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kelas X AV2

Daerah
Kurva
Normal

Daerah
Untuk
Kelas

fh

fo

fh-fo

( )

92,5

2,21

48,64

7,82

0,00

85 - 87

87,5

1,33

40,82

12,01

-3

2,25

80 - 84

84,5

0,80

28,81

32

11

4,45

76 - 79

79,5

-0,08

3,19

25,04

12

-3

1,00

72 - 75

75,5

-0,78

28,23

14,96

-1

0,20

68 - 71

71,5

-1,49

43,19

5,38

0,00

67,5

-2,19

48,57

97,21

34

34

7,90

Interval
Kelas

Batas
Kelas
(X)

88 - 92

JUMLAH

Keluaran pada Tabel 4.11 menunjukkan uji normalitas data


penilaian psikomotorik kelas X AV2, untuk mengetahui harga
normalitasnya maka yang harus diperhatikan adalah jumlah total dari
( )2

. Dengan taraf signifikansi 5%, maka apabila X2hitung < X2tabel

maka data terdistribusi secara normal, apabila X2hitung > X2tabel maka
data terdistribusi tidak normal. Untuk = 5%, dengan dk = 6 1 = 5
diperoleh X2tabel sebesar 11,1. Nilai X2hitung menunjukkan nilai 7,9,
karena 7,9 < 11,1 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
secara normal.

70

C. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Semarang pada tanggal
8 September sampai 18 September 2014. Pada penelitian diambel objek
kelas X AV1 dan X AV2 pada mata pelajaran Teknik Listrik. Materi yang
disampaikan selama penelitian adalah Kompetensi Dasar (KD) Menerapkan
Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff pada Rangkaian Listrik.
Aspek yang diamati adalah aspek psikomotorik dan aspek afektif
siswa. Aspek psikomotorik diperoleh dengan melakukan peniliaian
terhadap siswa saat menggunakan livewire dalam membuat rangkaian,
melakukan simulasi, dan analisis data telah diperoleh. Sementara aspek
afektif diperoleh dengan mengamati sikap siswa selama mengikuti proses
belajar mengajar. Selain aspek psikomotorik dan aspek afektif, peneliti juga
mengambil data mengenai respon siswa terhadap media livewire melalui
penyebaran angket kepada siswa. Selanjutnya data-data yang telah
diperoleh diolah dan diambil kesimpulan.
1. Hasil Belajar Psikomotorik
Pengumpulan nilai pada aspek psikomotorik menggunakan lembar
observasi yang telah disusun terlebih dahulu. Aspek yang diamati selama
proses belajar mengajar adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran,
ketrampilan menggunakan media, menggunakan waktu dengan efektif,
melakukan percobaan, keaktifan dalam kelas, dan mengkomunikasikan
data dengan hasil percobaan.

71

Nilai rata-rata kelas X AV1 pada aspek mempersiapkan perangkat


pembelajaran sebesar 76,57% termasuk dalam kategori baik, siswa
antusias ingin mencoba menggunakan media livewire dikarenakan media
tersebut masih baru bagi siswa. Aspek ketrampilan menggunakan media
sebesar 78,29% termasuk kategori baik karena sebelum praktik
menggunakan media livewire siswa sudah diberikan materi bagaimana
menggunakan livewire, sehingga siswa tidak terlalu menemui kesulitan
dalam penggunaanya ditambah lagi livewire memiliki interface yang
sederhana dan mudah dipahami. Aspek menggunakan waktu dengan
efektif sebesar 80,86% termasuk kategori baik, dalam melakukan praktik
siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan cukup baik sehingga
dalam satu pertemuan semua siswa sudah dapat melakukan praktik sekali
dengan komputer yang terbatas. Aspek melakukan percobaan sebesar
77,71% termasuk kategori baik, dalam praktik siswa melakukan
percobaan, simulasi, dan mengambil sesuai dengan perintah jobsheet.
Aspek keaktifan dalam kelas sebesar 77,14% termasuk kategori baik,
dalam kegiatan belajar siswa cukup aktif bertanya dan kooperatif. Aspek
mengkomunikasikan data hasil percobaan sebesar 49,71% termasuk
kategori jelek, hal tersebut terjadi dikarenakan saat mengkomunikasikan
data hasil percobaan dengan perhitungan manual terjadi kesulitan pada
siswa. Siswa masih mengalami kesulitan saat harus menghitung secara
manual dan mengkomunikasikannya dengan hasil praktik. Sedangkan

72

untuk keseluruhan nilai rata-rata total aspek psikomotorik kelas X AV1


sebesar 73,38% yang termasuk kategori baik.
Sedangkan Nilai rata-rata kelas X AV2 pada aspek mempersiapkan
perangkat pembelajaran sebesar 77,71% termasuk dalam kategori baik,
siswa antusias ingin mencoba menggunakan media livewire dikarenakan
media tersebut masih baru bagi siswa. Aspek ketrampilan menggunakan
media sebesar 84% termasuk kategori baik karena sebelum praktik
menggunakan media livewire siswa sudah diberikan materi bagaimana
menggunakan livewire, sehingga siswa tidak terlalu menemui kesulitan
dalam penggunaanya ditambah lagi livewire memiliki interface yang
sederhana dan mudah dipahami. Aspek menggunakan waktu dengan efektif
sebesar 84,29% termasuk kategori sangat baik, dalam melakukan praktik
siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan cukup baik sehingga
dalam satu pertemuan semua siswa sudah dapat melakukan praktik sekali
dengan komputer yang terbatas. Aspek melakukan percobaan sebesar
77,71% termasuk kategori baik, dalam praktik siswa melakukan percobaan,
simulasi, dan mengambil sesuai dengan perintah jobsheet. Aspek keaktifan
dalam kelas sebesar 78,86% termasuk kategori baik, dalam kegiatan belajar
siswa cukup aktif bertanya dan kooperatif. Aspek mengkomunikasikan
data hasil percobaan sebesar 63,43% termasuk kategori biasa,hal tersebut
terjadi dikarenakan saat mengkomunikasikan data hasil percobaan dengan
perhitungan manual terjadi kesulitan pada siswa. Siswa masih mengalami
kesulitan

saat

harus

menghitung

secara

manual

dan

73

mengkomunikasikannya dengan hasil praktik. Sedangkan untuk nilai


keseluruhan rata-rata total aspek psikomotorik kelas X AV2 sebesar
77,67% yang termasuk kategori baik. Dari nilai keseluruhan rata-rata total
kelas X AV1 sebesar 73,38% dan kelas X AV2 sebesar 77,67% terdapat
selisih sebesar 4,29%.
2. Hasil Belajar Afektif
Hasil belajar afektif siswa dinilai dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disusun. Aspek yang diamati selama proses belajar
mengajar adalah aspek tanggung jawab, kejujuran, ketelitian, kehadiran,
perhatian mengikuti pelajaran, keaktifan mengerjakan tugas, mengerjakan
sesuai jobsheet, menghargai waktu, dan kerapian.
Nilai rata-rata kelas X AV1 pada aspek tanggung jawab sebesar
78,86% termasuk kategori baik, siswa memiliki tanggung jawab yang baik
dan dibuktikan dengan kemauan mereka untuk melakukan praktik dan
menganalisis hasil praktik. Aspek kejujuran sebesar 60% termasuk kategori
biasa saja, dalam hal ini kejujuran cukup sulit untuk dinilai dan perlu
diamati lebih seksama lagi. Aspek ketelitian sebesar 50,86% termasuk
kategori jelek, beberapa siswa masih kurang teliti saat melaksanakan
praktik dengan memasukkan nilai komponen yang kurang tepat sampai
analisis data yang kurang tepat. Aspek kehadiran sebesar 100% termasuk
kategori sangat baik, selama proses belajar mengajar siswa hadir dalam
kelas dan tidak ada yang absen. Aspek perhatian mengikuti pelajaran
sebesar 77,14% termasuk kategori baik, perhatian siswa selama proses

74

belajar mengajar cukup baik, walaupun ada beberapa siswa yang kurang
kooperatif. Aspek keaktifan mengerjakan tugas sebesar 81,71% termasuk
kategori baik, siswa aktif selama mengikuti pembelajaran dan serng
bertanya dan mencatat apa yang diterangkan saat KBM. Aspek
mengerjakan sesuai jobsheet sebesar 80% termasuk kategori baik, siswa
melakukan praktik, simulasi, dan menganalisis sesuai dengan jobsheet.
Aspek menghargai waktu sebesar 60% termasuk kategori biasa saja,
beberapa siswa masih membuang-bunag waktu saat harus menghitung
secara manual dan mengkomunikasikannya dengan hasil praktik. Aspek
kerapian sebesar 100% termasuk kategori sangat baik, siswa menggunakan
seragam sesuai dengan ketentuan dan peraturan. Sedangkan untuk nilai
rata-rata total nilai afektif kelas X AV1 sebesar 76,51% termasuk kategori
baik.
Sementara nilai rata-rata kelas X AV2 pada aspek tanggung jawab
sebesar 80% termasuk kategori baik, siswa memiliki tanggung jawab yang
baik dan dibuktikan dengan kemauan mereka untuk melakukan praktik dan
menganalisis hasil praktik. Aspek kejujuran sebesar 60% termasuk kategori
biasa saja, dalam hal ini kejujuran cukup sulit untuk dinilai dan perlu
diamati lebih seksama lagi. Aspek ketelitian sebesar 64,57% termasuk
kategori biasa saja, beberapa siswa masih kurang teliti saat melaksanakan
praktik dengan memasukkan nilai komponen yang kurang tepat sampai
analisis data yang kurang tepat. Aspek kehadiran sebesar 100% termasuk
kategori sangat baik, selama proses belajar mengajar siswa hadir dalam

75

kelas dan tidak ada yang absen. Aspek perhatian mengikuti pelajaran
sebesar 85,14% termasuk kategori sangat baik, perhatian siswa selama
proses belajar mengajar cukup baik dan melaksanakan tugas dengan baik.
Aspek keaktifan mengerjakan tugas sebesar 82,29% termasuk kategori
baik, siswa aktif selama mengikuti pembelajaran dan serng bertanya dan
mencatat apa yang diterangkan saat KBM. Aspek mengerjakan sesuai
jobsheet sebesar 80% termasuk kategori baik, siswa melakukan praktik,
simulasi, dan menganalisis sesuai dengan jobsheet. Aspek menghargai
waktu sebesar 60% termasuk kategori biasa saja, beberapa siswa masih
membuang-bunag waktu saat harus menghitung secara manual dan
mengkomunikasikannya dengan hasil praktik. Aspek kerapian sebesar
100% termasuk kategori sangat baik, siswa menggunakan seragam sesuai
dengan ketentuan dan peraturan. Sedangkan untuk nilai rata-rata total nilai
afektif kelas X AV1 sebesar 79,11% termasuk kategori baik.
3. Hasil Uji Media
Hasil pengujian tendensi sentral untuk kelas X AV1 memperoleh
rata-rata (Mean) sebesar 75,53 dimana nilai KKM sebesar 75, nilai tengah
(Median) sebesar 75, dan nilai yang sering muncul (Mode) adalah 73,33.
Nilai terendah siswa (minimum) yang diperoleh adalah 65 dan nilai
tertinggi

(maksimum)

adalah

86,67.

Standar

deviasi

penilaian

psikomotorik adalah sebesar 4,97.


Sementara untuk kelas X AV2 memperoleh rata-rata (Mean) sebesar
79,95 dimana nilai KKM sebesar 75, nilai tengah (Median) sebesar 80,83,

76

dan nilai yang sering muncul (mode) adalah 83,33. Nilai terendah siswa
(minimum) yang diperoleh adalah 68,33 dan nilai tertinggi (maksimum)
adalah 90. Standar deviasi penilaian psikomotorik adalah sebesar 5,69.
Berdasarkan hasil uji tendensi sentral memang hasil belajar kelas X
AV2 lebih baik dari X AV1, ditunjukkan dengan perolehan mean, median,
dan modus yang bernilai lebih tinggi.
4. Uji Respon Media
Data respon siswa diambil dari penyebaran angket dengan 15
pernyataan. Responden siswa terdiri dari 62 anak, yang terdiri dari 34 anak
dari kelas X AV1 dan sisanya yaitu 28 anak dari kelas X AV2 yang telah
diperkenalkan menggunakan media pembelajaran berbasis livewire.
Berdasarkan penyebaran angket yang diisi siswa mendapatkan skor
total sebesar 1975 untuk perolehan kelas X AV1 dan 1617 untuk kelas X
AV2. Skor tersebut apabila dijabarkan dalam presentase masing-masing
sebesar 77,45% dan 77%. Persentase tersebut kemudian diinterpretasikan
berdasarkan Tabel 3.6, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa respon
siswa terhadap penggunaan media livewire pada mata pelajaran Teknik
Listrik adalah posisif.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perolehan hasil belajar psikomotorik kelas X AV1 dan X AV2 berturut-turut
adalah sebesar 73,38% dan 77,67% yang termasuk kategori baik.
2. Perolehan hasil belajar afektif kelas X AV1 dan X AV2 berturut-turut adalah
sebesar 76,51% dan 79,11% yang termasuk kategori baik.
3. Respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis livewire
pada mata pelajaran Teknik Listrik sebesar 77,45% dan 77% yang termasuk
kategori positif.
4. Media pembelajaran berbasis livewire pada mata pelajaran Teknik Listrik
memberikan hasil dan respon yang baik, sehingga dapat digunakan untuk
pembelajaran lebih lanjut.
B. Saran
1. Saran Bagi Siswa
Siswa dapat menggunakan secara mandiri media pembelajaran livewire
untuk mata pelajaran Teknik Listrik.
2. Saran Bagi Guru
Guru diharapkan dapat menggunakan, mengembangkan dan menerapkan
media pembelajaran livewire untuk mata pelajaran Teknik Listrik.

77

DAFTAR PUSTAKA

Amaliyanti, Aam. 2014. Tersedia: http://megasiana.com/pedulipendidikan/


pemahaman-siswa-dalam-proses-belajar/ [diakses pada 21/7/14].
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
_______. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Concepts, New Wave. 2002. LWtutor1. Tersedia: www.new-wave-concepts.com/
files/LWtutor1.pdf [diakses pada 17/03/14].
_______.
2002.
Lwtutor2.
Tersedia:
www.new-wave-concepts.com/
files/LWtutor2.pdf [diakses pada 17/03/14].
_______.
2002.
Lwtutor3.
Tersedia:
www.new-wave-concepts.com/
files/LWtutor3.pdf [diakses pada 17/03/14].
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hadi, Sutrisno
Malvino, Albert dan David J. Bates. 2007. Electronic Principles (7th Ed.).
Singapore. Mc-Graw-Hill.
Sarwono, Sarlito W. 1998. Teori-teori Psikologi sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Surapranata, Sumarna. 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi
Hasil Tes : Implementasi Kurikulum 2004 (Cet.2). Bandung: Remaja
Rosdakarya.
77

78

Wibowo, Mungin E. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Negeri


Semarang.

Lampiran 1
DARTAR SISWA KELAS UJI COBA
NO.

NIPD KODE

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

5390
5391
5392
5393
5394
5395
5396
5397
5398
5399
5401
5402
5403
5405
5406
5408
5409
5410
5411
5412
5413
5414
5416
5417
5418
5419
5420
5421
5422
5423
5424
5425
5426
5427
5428
5429
5430
5431
5432
5433

E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
E-37
E-38
E-39
E-40

NAMA PESERTA DIDIK


ACHMAD SOFYAN
ADITYA DANANG P.
AGUS SEPTYATMOKO
AGUS SETIAWAN
AHMAD AGUS MAULANA
AHMAD FITRIANTO
AHMAD HASYIM ASYARI
AJI EKO SAPUTRO
ALDIRA DWIMA KURNIAWAN
ANANG MA'RUF
ARGA SETYAWAN
ARI SEPTIONO
BACHTIAR DONI PRATAMA
DEDY WIDYANTO
DIDIK ADI MUSTOFA
ERLIS EFENDI
FADLI ROBBI
FAJAR BUDI SANTOSO
IBRAHIM AHMAD AMIN
INDRA PURNOMO
JONI RAHMAT RIYANTO
LATIF LUTFIL Q.
M. SAIFUL JABAR
M. YUYUN AJIANSYAH
MEGA RIZKI RAHAYU
MUCHAMAD YUSUF BM.
MUHAMAT SOLEH
MUHAMMAD FAIZIN
MUHAMMAD FATHONI
MUKHAMAT BAKHORODIN
MUSTOFA
NUKHMAN AZIZ
PRASOJO FITRIYANTO
PRASTIYO
RIKI RIARDI
ROKIM YULIANTO
RONNY MUCHABIBI
RUWAH SETIYONO
WAHYU PRASTIYO
YATEMAN

Lampiran 2
ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS ITEM ANGKET
NO

E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
E-37
E-38
E-39
E-40
JUMLAH
X
X2
(X)2
Y
Y2
(Y)2
XY
rxy
rtabel
kriteria
kriteria item

validitas

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

KODE

NO. ITEM ANGKET


1
2
3
4
5
6
7
8
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
4
3
3
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
3
3
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
3
4
5
3
2
3
2
3
1
4
3
5
4
4
3
5
4
3
4
5
3
4
5
3
4
5
5
4
3
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
3
4
3
3
2
2
3
1
4
1
1
2
4
3
4
3
4
3
5
4
4
5
4
3
3
4
4
4
2
3
4
3
4
4
4
4
3
2
4
5
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
5
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
5
4
5
5
5
5
5
5
5
3
5
4
5
5
3
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
3
4
5
5
4
4
4
4
5
4
3
4
5
4
5
3
5
4
3
3
5
4
5
5
4
5
5
4
3
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
5
4
5
5
5
3
4
5
3
3
3
5
5
4
4
3
163
153
165
164
159
161
160
163
163
153
165
164
159
161
160
163
691
613
699
710
655
683
670
687
26569
23409
27225
26896
25281
25921
25600
26569
2410
2410
2410
2410
2410
2410
2410
2410
147828
147828
147828
147828
147828
147828
147828
147828
5808100
5808100
5808100
5808100
5808100
5808100
5808100
5808100
9992
9391
10070
10093
9674
9938
9809
9967
0,64589189 0,63971276 0,58617535 0,67473918 0,38374929 0,78457714 0,60217132 0,59808192
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS ITEM ANGKET


NO

E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
E-37
E-38
E-39
E-40
JUMLAH
X
X2
(X)2
Y
Y2
(Y)2
XY
rxy
rtabel
kriteria
kriteria item

validitas

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

KODE

NO. ITEM ANGKET


9
10
11
12
13
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
3
5
4
5
5
5
5
3
4
4
3
4
5
3
4
4
4
4
5
5
4
2
5
5
5
4
2
0
2
3
3
3
4
4
5
5
5
4
0
4
0
5
4
3
5
4
2
5
5
5
5
4
5
4
5
4
3
4
5
4
5
4
4
5
3
4
1
1
1
1
2
4
4
3
4
4
4
5
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
5
4
3
4
3
3
5
5
4
4
5
5
4
3
5
3
5
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
3
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
3
4
3
4
5
2
5
5
5
4
5
4
4
5
5
150
160
160
171
156
150
160
160
171
156
600
678
690
761
646
22500
25600
25600
29241
24336
2410
2410
2410
2410
2410
147828
147828
147828
147828
147828
5808100
5808100
5808100
5808100
5808100
9195
9871
9874
10521
9568
0,50194821 0,65341902 0,64583986 0,77798038 0,5378817
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
valid
valid
valid
valid
valid
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai

14
15
4
5
3
5
4
4
3
4
5
5
4
4
5
4
4
4
0
4
3
4
4
5
3
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
2
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
5
3
0
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
3
5
5
1
5
4
3
154
171
154
171
638
765
23716
29241
2410
2410
147828
147828
5808100
5808100
9434
10431
0,45189352 0,48740774
0,312
0,312
valid
valid
dipakai
dipakai

SKOR TOTAL
58
65
65
56
70
58
62
67
61
38
62
54
66
65
66
66
59
27
57
58
54
53
55
58
53
56
71
63
67
66
68
69
65
62
62
67
61
57
63
60
2410

Lampiran 3
Analisis Perhitungan Validitas Item Angket Nomor 1
Rumus

:
( )( )

{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }
Keterangan

rxy

: koefisien korelasi

: jumlah siswa

: jumlah skor tiap siswa pada item item

: jumlah skor total seluruh siswa

Kriteria

Apabila rxy > rtabel, maka item soal dinyatakan valid.


Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir item angket soal no. 1, selanjutnya untuk butir item
angket yang lain dihitung dengan cara yang sama, data perolehan item angket no. 1
ditunjukkan Tabel berikut:
NO.

KODE

Butir Item
Nomor 1 (X)

Skor Total
(Y)

X2

Y2

XY

NO.

KODE

Butir Item
Nomor 1 (X)

Skor
Total (Y)

X2

Y2

XY

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20

4
4
4
3
5
4
5
5
5
3
5
5
4
4
4
4
4
2
4
4

58
65
65
56
70
58
62
67
61
38
62
54
66
65
66
66
59
27
57
58

16
16
16
9
25
16
25
25
25
9
25
25
16
16
16
16
16
4
16
16

3364
4225
4225
3136
4900
3364
3844
4489
3721
1444
3844
2916
4356
4225
4356
4356
3481
729
3249
3364

232
260
260
168
350
232
310
335
305
114
310
270
264
260
264
264
236
54
228
232

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
E-37
E-38
E-39
E-40

2
3
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
3
3
5
3

54
53
55
58
53
56
71
63
67
66
68
69
65
62
62
67
61
57
63
60

4
9
16
16
16
16
25
25
16
16
25
25
16
16
25
25
9
9
25
9

2916
2809
3025
3364
2809
3136
5041
3969
4489
4356
4624
4761
4225
3844
3844
4489
3721
3249
3969
3600

108
159
220
232
212
224
355
315
268
264
340
345
260
248
310
335
183
171
315
180

X = 163

Y = 2410

X2 = 691

Y2 = 147828

XY = 9992

Berdasarkan Tabel diperoleh:


( )( )

{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }

409992 (163)(2410)
{40691 (163)2 }{40147828 (2410)2
399680 392830
{27640 26569}{5913120 5808100
6850
1071105020
6850
112476420
6850
10605,49

= 0,646
Hasil perhitungan rxy adalah 0,646 dan rtabel dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,312, karena
rxy > rtabel maka item item nomor 1 dinyatakan valid.

Lampiran 4
Analisis Perhitungan Reliabilitas Angket
Rumus

:
11 =

2
1 +

Keterangan :
r11

: reliabilitas instrumen

rb

: korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua

Kriteria

Apabila nilai r11 > rtabel, maka soal reliabel.


Perhitungan :
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

KODE
E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34

1
4
4
4
3
5
4
5
5
5
3
5
5
4
4
4
4
4
2
4
4
2
3
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4

3
3
5
4
4
5
3
5
5
5
3
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
5
5
4
4
5
4
4
4

5
3
5
4
3
4
4
4
4
5
3
5
3
5
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
5
5
4
5
4
4
3
5

GANJIL
7
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
3
5
4
5
5
5
3
1
5
4
4
3
4
4
3
3
5
3
5
4
5
5
5
3

9
4
4
5
4
5
5
4
4
2
2
3
5
5
2
4
3
4
1
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
5
4
5
4
4

11
4
5
5
4
5
4
3
5
5
2
4
0
3
5
4
5
5
1
3
4
4
4
4
4
5
3
5
3
4
5
4
5
4
4

13
4
4
4
3
5
3
4
4
4
3
5
0
4
5
4
5
4
2
4
3
3
4
3
4
3
5
4
3
4
4
5
4
4
5

15
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
0
5
5
5
5
5
5
5
5
4

TOTAL
31
36
34
29
38
31
32
36
34
24
34
26
34
34
33
35
31
17
32
30
29
30
29
31
25
30
38
32
34
36
37
37
33
33

NO.
35
36
37
38
39
40

KODE
E-35
E-36
E-37
E-38
E-39
E-40

NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

KODE
E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
E-31
E-32
E-33
E-34
E-35
E-36
E-37
E-38
E-39
E-40

1
5
5
3
3
5
3

3
5
5
4
4
5
3

2
3
4
5
4
4
3
4
4
4
2
4
3
3
4
5
4
5
2
3
5
3
2
4
3
4
4
4
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
3

5
5
4
4
3
5
5

4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
2
3
5
5
4
5
5
5
1
3
3
3
5
3
4
5
3
5
4
4
4
5
4
4
4
3
5
4
3
5
5

7
3
5
4
4
4
4

GENAP
6
4
5
4
4
5
5
3
4
3
1
4
4
5
4
5
5
4
1
3
4
4
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
3
4

9
3
4
4
3
2
5

8
4
4
4
4
4
4
4
5
5
3
4
5
5
5
4
4
3
2
4
4
4
3
5
4
4
3
5
5
5
4
4
5
5
4
3
4
4
3
5
3

11
4
5
5
3
5
4

10
4
4
4
4
4
3
5
4
5
0
4
4
4
5
5
4
4
1
4
5
3
4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4

13
4
5
4
5
4
5

12
4
5
5
4
5
4
4
5
5
3
5
4
5
5
5
4
3
1
4
3
4
3
3
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5

15
5
4
3
5
5
3

14
4
3
4
3
5
4
5
4
0
3
4
3
5
4
4
5
4
2
4
4
4
3
3
4
3
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
1
4

TOTAL
34
37
31
30
35
32

TOTAL
27
29
31
27
32
27
30
31
27
14
28
28
32
31
33
31
28
10
25
28
25
23
26
27
28
26
33
31
33
30
31
32
32
29
28
30
30
27
28
28

KORELASI ITEM GANJIL DAN ITEM GENAP


NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
JUMLAH

TOTAL GANJIL
(X)
31
36
34
29
38
31
32
36
34
24
34
26
34
34
33
35
31
17
32
30
29
30
29
31
25
30
38
32
34
36
37
37
33
33
34
37
31
30
35
32
1284

TOTAL GENAP
(Y)
27
29
31
27
32
27
30
31
27
14
28
28
32
31
33
31
28
10
25
28
25
23
26
27
28
26
33
31
33
30
31
32
32
29
28
30
30
27
28
28
1126

X2

Y2

XY

961
1296
1156
841
1444
961
1024
1296
1156
576
1156
676
1156
1156
1089
1225
961
289
1024
900
841
900
841
961
625
900
1444
1024
1156
1296
1369
1369
1089
1089
1156
1369
961
900
1225
1024
41882

729
841
961
729
1024
729
900
961
729
196
784
784
1024
961
1089
961
784
100
625
784
625
529
676
729
784
676
1089
961
1089
900
961
1024
1024
841
784
900
900
729
784
784
32484

837
1044
1054
783
1216
837
960
1116
918
336
952
728
1088
1054
1089
1085
868
170
800
840
725
690
754
837
700
780
1254
992
1122
1080
1147
1184
1056
957
952
1110
930
810
980
896
36731

Berdasarkan Tabel diperoleh:


=

( )( )
{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }

4036731 (1284)(1126)
{4041882 (1284)2 }{4032484 (1126)2 }

1469240 1445784
{1675280 1648656}{1299360 1267876}
23456
{26624}{31484}
23456
838230016
23456
28952,2

= 0,810
Setelah didapat harga korelasi product moment item ganjil dan item genap, maka dicari harga
r11 sebagai berikut:
11 =

2
1 +

11 =

20,810
1 + 0,810

11 =

1,62
1,810

11 = 0,895
Hasil perhitungan r11 adalah 0,895 dan rtabel dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,312, karena
rx11 > rtabel maka angket dinyatakan reliabel.

Lampiran 5
DAFTAR NAMA SISWA KELAS X AV1
NO.

NIS

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

17080
17084
17605
17606
17607
17608
17609
17610
17611
17612
17613
17614
17615
17616
17617
17619
17620
17621
17622
17623
17624
17625
17626
17627
17628
17629
17630
17631
17632
17633
17634
17635
17636
17637

NAMA
BAYU ADI PRABOWO
EDY SETIYONO
ALDILA ANANDIKA PANCARANI
DEAN PRATAMA
DHIMAS ADITIYA
DIMAS WIYANTO
ERIC BAGUS WAHYU DIANTO P
FAIZAL ZEIN
FAJAR ADI MULYO
HENDRA KUSMIKA
HIDAYATTULLAH BAGUS AJI P
INTAN AYU DWI YULIYANTI
IRFAN RIFALDI
ISTI KURNIA LESTARI
LIAN AL-FARA'FAH
MAULANA MISBAKHUL ULUM
MEI RIANTO
MINOVITA ROSEMALA
MOHAMMAD BAGUS PRASETIYO
MOPHA DWI MOERTOPO
MUHAMMAD FA'IZ AFIF
NAFA NABILA
NUR AISAH
NURROCHMAN
PUTRA ALVINANDA SATRIA
RANI PANGESTUTI
REZA ADHI KURNIAWAN
RINA VANDILA FIRDAUS
SEPTIAN AKHMAD SANGAJI
SHEVA PRAM HAFIZ
SISKA SHANIA
SUKMA WAHYU AJI
TANTY AYU LESTARI WASITO
YANUAR ASHARI

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X AV2


NO.

NIS

NAMA

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

17638
17639
17640
17641
17642
17643
17644
17645
17646
17647
17648
17649
17650
17651
17652
17653
17654
17655
17656
17658
17659
17660
17661
17662
17663
17664
17665
17666
17667
17668
17669
17670
17671
17672

ABEL APRILIANA
ACHMAD PRADANA DANI PUTRA
ADI WAHYU UTOMO
AHMAD AKBAR RESA
ARIF BAGUS WIJAYA
AULIA ARIFAL PRATAMA
BAGUS ANDIKA SETYANTO
CITRA ASTI WARINDA
DARA SHINTA SUKMA AYU
DRAJAT KURNIAWAN
FENDI ADI PAMUNGKAS
GUNTUR PRATAMA
HALIM RIZKI BAHARINTO
HENDRY SETYAWAN
HIE, JESSICA SANDRA WIJAYA
IVAN FEBRIAN
KRISNA
LANINA JUNICK SATRIANI
LUTHFI BIMAGHAFARA FASAYA AS'ARI
MOCHAMMAD FIKRI HAYKAL
MUHAMMAD ANNAS
MUHAMMAD ILHAM HENDRAWAN
NOVENDRA FIRMAN DITA
NURUL FADLILAH
PRIMA BAGAS PRADIKA
RIFA MUSTIAH
RIFKI AJI FIRMANSYAH
TEGAR PRASETYA WICAKSANA
THOMAS KRISNA SAKTI
VERI SRI MULYONO
YHASICA YOGA DHARMAWAN
YUDHA ADI PUTRANTO
YUSTIA ISNAINI
YUSVICHA RAHMANIA

Lampiran 6
ASPEK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN UJI HUKUM OHM DAN HUKUM
KIRCCOFF

1. Persiapan Praktikum
a. Siswa menyiapkan alat dan bahan 10 menit sebelum kegiatan melajar mengajar
dimulai.
b. Siswa menguji alat dan bahan praktik dan memeriksa program livewire.
c. Siswa mematuhi tata tertib laboratorium Audio Video yang telah ditentukan
selama kegiatan belajar mengajar.
2. Ketrampilan Menggunakan Media
a. Siswa dapat menggunakan media livewire dengan baik dan efektif.
b. Siswa dapat melakukan langkah kerja sesuai dengan perintah jobsheet.
c. Siswa dapat membuat rangkaian, mengubah nilai komponen, dan melakukan
simulasi sesuai jobsheet.
3. Menggunakan Waktu dengan Efektif
a. Selama kegiatan belajar mengajar siswa memanfaatkan waktu yang telah
diberikan dengan baik.
b. Siswa dapat menggunakan waktu untuk pembuktian Hukum Kirchoff dan Hukum
Ohm.
c. Siswa tidak melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan
pembelajaran.
4. Melakukan Percobaan
a. Selama proses kegiatan belajar mengajar siswa melakukan percobaan dan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan jobsheet.
b. Siswa melakukan praktik bergantian sesuai dengan nomor urut.
5. Keaktifan dalam Kelas
a. Selama proses kegiatan belajar mengajar siswa aktif bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
b. Siswa aktif melakukan praktik dan melakukan kegiatan pembelajaran.
6. Mengkomunikasikan Data Dengan Hasil Percobaan
a. Siswa melakukan praktik dan membandingkan hasil praktik dengan melakukan
perhitungan manual menggunakan teori Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.

b. Siswa dapat memecahkan masalah dan menerapkan rumus pembuktian Hukum


Ohm dan Hukum Kirchoff.
c. Siswa menulis hasil pengamatan dan mengolahnya secara mandiri.

SKORING PENGAMATAN PRAKTIKUM UJI HUKUM KIRCCOFF DAN HUKUM


OHM
Nama

No. Absen

NO.

ASPEK PENILAIAN

Persiapan Praktikum

Ketrampilan Menggunakan
Media

Menggunakan Waktu
dengan Efektif

Melakukan Percobaan

Keaktifan dalam Kelas

Mengkomunikasikan Data
Dengan Hasil Percobaan
JUMLAH

SKOR MAKSIMAL

PEROLEHAN

Lampiran 7

KISI PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA


No.

Indikator

Skor

Kriteria

Siswa mempersiapkan semua perangkat


pembelajaran dengan sangat baik
Siswa mempersiapkan semua perangkat
pembelajaran dengan baik
Siswa mempersiapkan semua perangkat
pembelajaran dengan cukup baik
Siswa mempersiapkan semua perangkat
pembelajaran dengan kurang baik
Siswa tidak mempersiapkan semua perangkat
pembelajaran
Siswa dapat membuat rangkaian, mengubah nilai
komponen, simulasi, dan menganalisis data
dengan sangat baik
Siswa dapat membuat rangkaian, mengubah nilai
komponen, simulasi, dan menganalisis data
dengan baik
Siswa dapat membuat rangkaian, mengubah nilai
komponen, simulasi, dan menganalisis data
dengan cukup baik
Siswa kurang mampu membuat rangkaian,
mengubah nilai komponen, simulasi, dan
menganalisis data
Siswa tidak mampu membuat rangkaian,
mengubah nilai komponen, simulasi, dan
menganalisis data

4
1.

Mempersiapkan
Perangkat
Pembelajaran

3
2
1
5

2.

Ketrampilan
Menggunakan
Media

2
1

3.

Menggunakan
Waktu Dengan
Efektif

Siswa memanfaatkan waktu untuk melakukan


praktik dan melakukan analisis data dengan
sangat baik
Siswa memanfaatkan waktu untuk melakukan
praktik dan melakukan analisis data dengan baik
Siswa memanfaatkan waktu untuk melakukan
praktik dan melakukan analisis data dengan
cukup baik
Siswa kurang mampu memanfaatkan waktu
untuk melakukan praktik dan melakukan analisis
data
Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu untuk
melakukan praktik dan melakukan analisis data

5
4
4.

Melakukan
Percobaan

3
2
1

5.

Keaktifan Dalam
Kelas

5
4
3
2
1
5

3
6.

Mengkomunikasikan
Data Dengan Hasil
Percobaan

Siswa melakukan kegiatan dan prosedur sesuai


dengan jobsheet dengan sangat baik
Siswa melakukan kegiatan dan prosedur sesuai
dengan jobsheet dengan baik
Siswa melakukan kegiatan dan prosedur sesuai
dengan jobsheet dengan cukup baik
Siswa kurang dalam melakukan kegiatan dan
prosedur sesuai dengan jobsheet
Siswa tidak mampu melakukan kegiatan dan
prosedur sesuai dengan jobsheet
Siswa sangat aktif dan atusias selama KBM
Siswa aktif dan atusias selama KBM
Siswa cukup aktif dan atusias selama KBM
Siswa kurang aktif dan atusias selama KBM
Siswa tidak aktif dan atusias selama KBM
Siswa mampu menganalisis hasil data
pengamatan dan mengkomunikasikannya dengan
perhitungan manual dengan sangat baik
Siswa mampu menganalisis hasil data
pengamatan dan mengkomunikasikannya dengan
perhitungan manual dengan baik
Siswa mampu menganalisis hasil data
pengamatan dan mengkomunikasikannya dengan
perhitungan manual dengan cukup baik dengan
beberapa kesalahan
Siswa kurang mampu menganalisis hasil data
pengamatan dan mengkomunikasikannya dengan
perhitungan manual dengan baik dengan
kesalahan yang cukup banyak
Siswa tidak mampu menganalisis hasil data
pengamatan dan mengkomunikasikannya dengan
perhitungan manual dengan baik dengan
kesalahan yang banyak

Lampiran 8

KISI PENILAIAN AFEKTIF SISWA


No.

Indikator

1.

Tanggung
Jawab

2.

Kejujuran

Skor

Kriteria

Siswa mengikuti KBM dengan baik sesuai dengan


perintah guru
Siswa mengikuti KBM sesuai dengan perintah guru
Siswa hanya sekedar mengikuti KBM
Siswa mengikuti KBM tetapi dengan terpaksa
Siswa tidak mengikuti KBM
Siswa berlaku selalu jujur selama di kelas
Siswa berlaku jujur dengan sedikit sekali berlaku
tidak jujur
Siswa berlaku jujur kadang berlaku tidak jujur
Siswa sering tidak jujur tapi kadang kala jujur
Siswa tidak pernah jujur
Siswa melakukan pengamatan dan menganalisis data
dengan teliti dan seksama
Siswa melakukan pengamatan dan analisis dengan
cukup teliti dan seksama
Siswa melakukan pengamatan dengan teliti dan
analisis tidak teliti atau sebaliknya
Siswa melakukan pengamatan dan analisis tidak teliti
Siswa melakukan pengamatan dan analsis secara asal
Siswa berangkat, hadir dalam kelas dan tidak absen
Siswa berangkat, hadir dalam kelas tapi sering keluar
Siswa berangkat, tapi tidak hadir dalam kelas
Siswa tidak berangkat tetapi izin
Siswa tidak berangkat dan tidak izin
Siswa mengikuti KBM dan memperhatikan
Siswa mengikuti KBM dan merperhatikan dengan
tidak penuh
Siswa mengikuti KBM dan sedikit memperhatikan
Siswa hanya mengikuti KBM
Siswa tidak mengikuti KBM
Siswa sangat aktif selama mengikuti KBM
Siswa aktif selama mengikuti KBM
Siswa cukup aktif selama mengikuti KBM
Siswa sedikit aktif selama mengikuti KBM
Siswa pasif selama mengikuti KBM
Siswa mengerjakan semua tugas sesuai perintah
jobsheet

4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4

3.

Ketelitian

4.

Kehadiran

5.

Perhatian
Mengikuti
Pelajaran

6.

Keaktifan
Mengerjakan
Tugas

7.

Mengerjakan
Sesuai Jobsheet

3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5

4
3
2
1
5
4
8.

Menghargai
Waktu

3
2
1
5
4

9.

Kerapian

3
2
1

Siswa mengerjakan hampir semua tugas sesuai


jobsheet
Siswa mengerjakan setengah tugas sesuai dengan
jobsheet
Seswa mengerjakan sedikit tugas sesuai perintah
jobsheet
Siswa mengerjakan tugas sedikit sekali sesuai
jobsheet
Siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan
sangat baik dan efektif
Siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan
baik dan efektif
Siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan
cukup baik dan efektif
Siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan
kurang baik dan efektif
Siswa menggunakan waktu yang diberikan dengan
tidak baik dan efektif
Siswa menggunakan seragam atribut sesuai peraturan
sekolah dengan rapi
Siswa menggunakan seragam atribut sesuai peraturan
sekolah dengan cukup rapi
Siswa menggunakan seragam atribut sesuai peraturan
sekolah dengan kurang rapi
Siswa menggunakan seragam atribut sesuai peraturan
sekolah dengan tidak rapi
Siswa tidak lengkap dalam menggunakan seragam
atribut sesuai peraturan sekolah

Lampiran 9
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
KELAS/ SEMESTER : X AV1/ 1
JENIS PENILAIAN : PSIKOMOTOR
ASPEK YANG DIAMATI
NO.

NIS

NAMA

MEMPERSIAPKAN
PERANGKAT
PEMBELAJARAN

KETRAMPILAN
MENGGUNAKAN
MEDIA

MENGGUNAKAN
WAKTU DENGAN
EFEKTIF

MELAKUKAN
PERCOBAAN

KEAKTIFAN
DALAM KELAS

MENGKOMUNIKASIKAN
DATA DENGAN HASIL
PERCOBAAN

JUMLAH

NILAI

17080 BAYU ADI PRABOWO

19,5

65,00

17084 EDY SETIYONO

22

73,33

17605 ALDILA ANANDIKA PANCARANI

21,5

71,67

17606 DEAN PRATAMA

23

76,67

17607 DHIMAS ADITIYA

26

86,67

17608 DIMAS WIYANTO

22

73,33

17609 ERIC BAGUS WAHYU DIANTO P

22,5

75,00

17610 FAIZAL ZEIN

23,5

78,33

17611 FAJAR ADI MULYO

25,5

85,00

10

17612 HENDRA KUSMIKA

20

66,67

11

17613 HIDAYATTULLAH BAGUS AJI P

22

73,33

12

17614 INTAN AYU DWI YULIYANTI

23,5

78,33

13

17615 IRFAN RIFALDI

23,5

78,33

14

17616 ISTI KURNIA LESTARI

21,5

71,67

15

17617 LIAN AL-FARA'FAH

21,5

71,67

16

17619 MAULANA MISBAKHUL ULUM

23,5

78,33

17

17620 MEI RIANTO

21,5

71,67

18

17621 MINOVITA ROSEMALA

23,5

78,33

19

17622 MOHAMMAD BAGUS PRASETIYO

21,5

71,67

20

17623 MOPHA DWI MOERTOPO

22

73,33

21

17624 MUHAMMAD FA'IZ AFIF

25

83,33

22

17625 NAFA NABILA

22,5

75,00

23

17626 NUR AISAH

21

70,00

24

17627 NURROCHMAN

22

73,33

25

17628 PUTRA ALVINANDA SATRIA

22,5

75,00

26

17629 RANI PANGESTUTI

22,5

75,00

ASPEK YANG DIAMATI


NO.

NIS

NAMA

MEMPERSIAPKAN
PERANGKAT
PEMBELAJARAN

KETRAMPILAN
MENGGUNAKAN
MEDIA

MENGGUNAKAN
WAKTU DENGAN
EFEKTIF

MELAKUKAN
PERCOBAAN

KEAKTIFAN
DALAM KELAS

MENGKOMUNIKASIKAN
DATA DENGAN HASIL
PERCOBAAN

JUMLAH

NILAI

27

17630 REZA ADHI KURNIAWAN

22

73,33

28

17631 RINA VANDILA FIRDAUS

21

70,00

29

17632 SEPTIAN AKHMAD SANGAJI

24

80,00

30

17633 SHEVA PRAM HAFIZ

24

80,00

31

17634 SISKA SHANIA

25

83,33

32

17635 SUKMA WAHYU AJI

23

76,67

33

17636 TANTY AYU LESTARI WASITO

24,5

81,67

34

17637 YANUAR ASHARI

22

73,33

HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN


KELAS/ SEMESTER : X AV2/ 1
JENIS PENILAIAN : PSIKOMOTOR
ASPEK YANG DIAMATI
NO.

NIS

NAMA

MEMPERSIAPKAN
PERANGKAT
PEMBELAJARAN

KETRAMPILAN
MENGGUNAKAN
MEDIA

MENGGUNAKAN
WAKTU DENGAN
EFEKTIF

MELAKUKAN
PERCOBAAN

KEAKTIFAN
DALAM KELAS

MENGKOMUNIKASIKAN
DATA DENGAN HASIL
PERCOBAAN

JUMLAH

NILAI

17638 ABEL APRILIANA

24,5

81,67

17639 ACHMAD PRADANA DANI PUTRA

25

83,33

17640 ADI WAHYU UTOMO

25,5

85,00

17641 AHMAD AKBAR RESA

22,5

75,00

17642 ARIF BAGUS WIJAYA

24

80,00

17643 AULIA ARIFAL PRATAMA

20,5

68,33

17644 BAGUS ANDIKA SETYANTO

22

73,33

17645 CITRA ASTI WARINDA

25

83,33

17646 DARA SHINTA SUKMA AYU

22,5

75,00

10

17647 DRAJAT KURNIAWAN

27

90,00

11

17648 FENDI ADI PAMUNGKAS

26

86,67

12

17649 GUNTUR PRATAMA

24,5

81,67

13

17650 HALIM RIZKI BAHARINTO

23,5

78,33

14

17651 HENDRY SETYAWAN

25,5

85,00

15

17652 HIE, JESSICA SANDRA WIJAYA

25

83,33

16

17653 IVAN FEBRIAN

22,5

75,00

17

17654 KRISNA

23

76,67

18

17655 LANINA JUNICK SATRIANI

22

73,33

19

17656 LUTHFI BIMAGHAFARA FASAYA AS'ARI 4

25

83,33

20

17658 MOCHAMMAD FIKRI HAYKAL

27

90,00

21

17659 MUHAMMAD ANNAS

25

83,33

22

17660 MUHAMMAD ILHAM HENDRAWAN

21

70,00

23

17661 NOVENDRA FIRMAN DITA

23

76,67

24

17662 NURUL FADLILAH

25,5

85,00

25

17663 PRIMA BAGAS PRADIKA

25

83,33

26

17664 RIFA MUSTIAH

24

80,00

ASPEK YANG DIAMATI


NO.

NIS

NAMA

MEMPERSIAPKAN
PERANGKAT
PEMBELAJARAN

KETRAMPILAN
MENGGUNAKAN
MEDIA

MENGGUNAKAN
WAKTU DENGAN
EFEKTIF

MELAKUKAN
PERCOBAAN

KEAKTIFAN
DALAM KELAS

MENGKOMUNIKASIKAN
DATA DENGAN HASIL
PERCOBAAN

JUMLAH

NILAI

27

17665 RIFKI AJI FIRMANSYAH

22,5

75,00

28

17666 TEGAR PRASETYA WICAKSANA

25

83,33

29

17667 THOMAS KRISNA SAKTI

22

73,33

30

17668 VERI SRI MULYONO

26

86,67

31

17669 YHASICA YOGA DHARMAWAN

21

70,00

32

17670 YUDHA ADI PUTRANTO

24

80,00

33

17671 YUSTIA ISNAINI

23,5

78,33

34

17672 YUSVICHA RAHMANIA

25,5

85,00

Lampiran 10
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
KELAS/ SEMESTER : X AV1/ 1
JENIS PENILAIAN : AFEKTIF
ASPEK YANG DIAMATI
SIKAP
No.

NIS

MINAT

NILAI

NAMA
TANGGUNG
JAWAB

KEJUJURAN

KETELITIAN

KEHADIRAN

PERHATIAN
MENGIKUTI
PELAJARAN

KEAKTIFAN
MENGERJAKAN
TUGAS

MENGERJAKAN
SESUAI JOBSHEET

MENGHARGAI
WAKTU

KERAPIAN

JUMLAH

NILAI

17080 BAYU ADI PRABOWO

31

68,89

17084 EDY SETIYONO

31

68,89

17605 ALDILA ANANDIKA PANCARANI

33

73,33

17606 DEAN PRATAMA

34

75,56

17607 DHIMAS ADITIYA

37

82,22

17608 DIMAS WIYANTO

34

75,56

17609 ERIC BAGUS WAHYU DIANTO P

34

75,56

17610 FAIZAL ZEIN

34

75,56

17611 FAJAR ADI MULYO

37

82,22

10

17612 HENDRA KUSMIKA

35

77,78

11

17613 HIDAYATTULLAH BAGUS AJI P

34

75,56

12

17614 INTAN AYU DWI YULIYANTI

35

77,78

13

17615 IRFAN RIFALDI

36

80,00

14

17616 ISTI KURNIA LESTARI

33

73,33

15

17617 LIAN AL-FARA'FAH

33

73,33

16

17618 LUKMAN HAKIM

34

75,56

17

17619 MAULANA MISBAKHUL ULUM

36

80,00

18

17620 MEI RIANTO

35

77,78

19

17621 MINOVITA ROSEMALA

35

77,78

20

17622 MOHAMMAD BAGUS PRASETIYO

34

75,56

21

17623 MOPHA DWI MOERTOPO

34

75,56

22

17624 MUHAMMAD FA'IZ AFIF

36

80,00

23

17625 NAFA NABILA

34

75,56

24

17626 NUR AISAH

33

73,33

ASPEK YANG DIAMATI


SIKAP
No.

NIS

MINAT

NILAI

NAMA
TANGGUNG
JAWAB

KEJUJURAN

KETELITIAN

KEHADIRAN

PERHATIAN
MENGIKUTI
PELAJARAN

KEAKTIFAN
MENGERJAKAN
TUGAS

MENGERJAKAN
SESUAI JOBSHEET

MENGHARGAI
WAKTU

KERAPIAN

JUMLAH

NILAI

25

17627 NURROCHMAN

35

77,78

26

17628 PUTRA ALVINANDA SATRIA

34

75,56

27

17629 RANI PANGESTUTI

33

73,33

28

17630 REZA ADHI KURNIAWAN

34

75,56

29

17631 RINA VANDILA FIRDAUS

33

73,33

30

17632 SEPTIAN AKHMAD SANGAJI

36

80,00

31

17633 SHEVA PRAM HAFIZ

35

77,78

32

17634 SISKA SHANIA

37

82,22

33

17635 SUKMA WAHYU AJI

35

77,78

34

17636 TANTY AYU LESTARI WASITO

36

80,00

35

17637 YANUAR ASHARI

35

77,78

HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN


KELAS/ SEMESTER : X AV2/ 1
JENIS PENILAIAN : AFEKTIF
ASPEK YANG DIAMATI
SIKAP
No.

NIS

MINAT

NILAI

NAMA
TANGGUNG
JAWAB

KEJUJURAN

KETELITIAN

KEHADIRAN

PERHATIAN
MENGIKUTI
PELAJARAN

KEAKTIFAN
MENGERJAKAN
TUGAS

MENGERJAKAN
SESUAI JOBSHEET

MENGHARGAI
WAKTU

KERAPIAN

JUMLAH

NILAI

17638 ABEL APRILIANA

38

84,44

17639 ACHMAD PRADANA DANI PUTRA

36

80,00

17640 ADI WAHYU UTOMO

36

80,00

17641 AHMAD AKBAR RESA

34

75,56

17642 ARIF BAGUS WIJAYA

36

80,00

17643 AULIA ARIFAL PRATAMA

33

73,33

17644 BAGUS ANDIKA SETYANTO

34

75,56

17645 CITRA ASTI WARINDA

38

84,44

17646 DARA SHINTA SUKMA AYU

36

80,00

10

17647 DRAJAT KURNIAWAN

37

82,22

11

17648 FENDI ADI PAMUNGKAS

36

80,00

12

17649 GUNTUR PRATAMA

35

77,78

13

17650 HALIM RIZKI BAHARINTO

34

75,56

14

17651 HENDRY SETYAWAN

36

80,00

15

17652 HIE, JESSICA SANDRA WIJAYA

38

84,44

16

17653 IVAN FEBRIAN

34

75,56

17

17654 KRISNA

36

80,00

18

17655 LANINA JUNICK SATRIANI

37

82,22

19

17656 LUTHFI BIMAGHAFARA FASAYA AS'ARI

36

80,00

20

17657 MICHAEL DEAN DWINANDA K.Y.

34

75,56

21

17658 MOCHAMMAD FIKRI HAYKAL

37

82,22

22

17659 MUHAMMAD ANNAS

36

80,00

23

17660 MUHAMMAD ILHAM HENDRAWAN

34

75,56

24

17661 NOVENDRA FIRMAN DITA

35

77,78

ASPEK YANG DIAMATI


SIKAP
No.

NIS

MINAT

NILAI

NAMA
TANGGUNG
JAWAB

KEJUJURAN

KETELITIAN

KEHADIRAN

PERHATIAN
MENGIKUTI
PELAJARAN

KEAKTIFAN
MENGERJAKAN
TUGAS

MENGERJAKAN
SESUAI JOBSHEET

MENGHARGAI
WAKTU

KERAPIAN

JUMLAH

NILAI

25

17662 NURUL FADLILAH

37

82,22

26

17663 PRIMA BAGAS PRADIKA

35

77,78

27

17664 RIFA MUSTIAH

37

82,22

28

17665 RIFKI AJI FIRMANSYAH

33

73,33

29

17666 TEGAR PRASETYA WICAKSANA

35

77,78

30

17667 THOMAS KRISNA SAKTI

34

75,56

31

17668 VERI SRI MULYONO

36

80,00

32

17669 YHASICA YOGA DHARMAWAN

33

73,33

33

17670 YUDHA ADI PUTRANTO

34

75,56

34

17671 YUSTIA ISNAINI

38

84,44

35

17672 YUSVICHA RAHMANIA

38

84,44

Lampiran 11
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK Negeri 4 Semarang
Lab Audio Video
Kelas : X
Hukum Ohm dan
Program Keahlian : TAV

Hukum Kirchhoff

Jobsheet: 1

Waktu : JP

A. Tujuan Praktikum
1. Siswa dapat menggunakan program livewire.
2. Siswa dapat menggukanan fungsi-fungsi menu livewire.
3. Siswa dapat menggambar komponen serta mensimulasikannya.
4. Siswa dapat mengamati konsep Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff
menggunakan livewire.

B. Teori Dasar
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali ditemukan oleh Gregor Ohm dengan mengamati
sebatang kawat penghantar.
Besarnya kuat arus (I) yang mengalir melalui konduktor antara dua titik
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik
tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di
antara mereka.

Apabila digambarkan dalam rumus adalah sebagai berikut:


=

2. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff I
Arus yang mengalir dari baterei menuju lampu sama dengan arus yang
keluar dari lampu menuju baterei. Dengan kata lain, tidak ada arus atau
muatan yang hilang dalam suatu rangkaian tertutup. Prinsip tersebut pertama
kali diamati oleh ilmuan jerman bernama G.R. Kirchhoff yang sekarang
dikenal dengan hukum arus kirchhoff (KCL) yang berbunyi jumlah arus
pada titik percabangan sama dengan nol.

Lampiran 11

= 0
=1

Dapat dikatakan jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Hal
tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Hukum Kirchhoff I


=

Hukum kirchoff II
Dalam rangkaian tertutup, jumlah tegangan sumber sama dengan jumlah
tegangan beban, sehingga tegangan bersih pada rangkaian tertutup sama
dengan nol.

Gambar 1.2. Hukum Kirchhoff II

= 0
=1

Atau jika dijabarkan lebih lanjut menjadi


+ = 0

Lampiran 11

C. Alat dan Bahan


Komputer yang dilengkapi program livewire.

D. Skema Rangkaian
1. Hukum Ohm

Gambar 1.3. Skema Rangkaian Hk. Ohm


Komponen

Kode

Sumber Tegangan Variabel 10 V

V1

Resistor Variabel 10K

VR1

LED

D1

2. Hukum Kirchhoff I

Gambar 1.4. Skema Rangkaian Hk. Kirchhoff I

Lampiran 11
Komponen

Kode

Sumber Tegangan 9 V

V1

Resistor 1K

R1

Resistor 3K

R2

Resistor 5K

R3

3. Hukum Kirchhoff II

Gambar 1.5. Skema Rangkaian Hk. Kirchhoff II

Komponen

Kode

Sumber Tegangan 9 V

V1

Sumber Tegangan 5 V

V2

Resistor 1K

R1

Resistor 3K

R2

Resistor 5K

R3

E. Langkah Kerja
1. Pertama-tama klik dua kali pada icon livewire (

).

2. Lalu akan muncul jendela livewire, disertai jendela start, lalu pilih create a
circuit dengan klik .
3. Setelah itu muncul jendela gallery atau tekan Ctrl+F2.
4. Pilihlah komponen yang ada pada gallery sesuai dengan yang kita
rencanakan .

Lampiran 11
5. Klik komponen tersebut lalu geser ke lembar desain.
6. Untuk menyambungkan komponen satu dengan lainnya, cukup dengan
meletakkan kursor pada salah satu ujung komponen hingga membentuk
tanda (

) lalu tinggal dihubungkan ke ujung komponen lain yang

diinginkan.
7. Untuk mengubah nilai dari komponen cukup klik dua kali pada komponen
yang diinginkan atau pilih komponen lalu klik kanan dan pilih properties.
Misalkan suatu resistor ingin diubah nilainya maka cukup klik dua kali
resistor yang ingin diubah atau klik resistor lalu klik kanan dan pilih
properties.

8. Pada bagian value terdapat dua kolom sebelah kiri adalah nilai resistor
sedangkan sebelah kanan adalah multiplier (faktor pengali)

9. Untuk mengubah model komponen maka pilih komponen lalu klik kanan
lalu pilih model setelah itu pilih model komponen yang diinginkan.
10. Tekan icon run (
pause (

) pada toolbar untuk menjalankan simulasi, sedangkan

) untuk melakukan jeda pada simulasi, dan icon stop (

digunakan untuk menghentikan simulasi.

Lampiran 11
11. Arahkan kursor mouse pada kawat sambungan rangkaian maka akan
terlihat tanda yang menunjukkan nilai tegangan (V) dan arus (I) serta
panah yang menunjukkan arah muatan.

12. Catatlah hasil pengamatan pada tabel.

F. Hasil Pengamatan
1. Hukum Ohm
a. Hasil Pengamatan Menggunakan Software
NO.

V1

VR1

2V

V1

VR1

5V

5V

2V

5V

5V

5V

5V

8V

5V

5V

8V

10 V

5V

5V

10 V

V1

VR1

b. Perhitungan Manual
NO.

V1

VR1

2V

5V

5V

2V

5V

5V

5V

5V

8V

5V

5V

8V

10 V

5V

5V

10 V

Lampiran 11
Kesimpulan :

2. Hukum Kirchoff I
a. Hasil Pengamatan Menggunakan Software
I1

V1

I2

V2

I3

V3

I3

V3

b. Hasil Pengamatan Menggunakan Software


I1

V1

I2

V2

1) Berdasarkan hasil pengamatan bagaimana arah arus pada gambar 1.4?


2) Berapakah nilai arus dan tegangan pada masing-masing resistor?
Kesimpulan :

Lampiran 11
3. Hukum Kirchoff II
a. Hasil Hasil Pengamatan Menggunakan Software
I1

V1

I2

V2

I3

V3

V2

I3

V3

b. Hasil Perhitungan Manual


I1

V1

I2

a) Berdasarkan hasil pengamatan bagaimana arah arus pada gambar 1.5?


b) Berapakah nilai arus dan tegangan pada masing-masing resistor?
Kesimpulan :

Lampiran 12
Analisis Normalitas Data Kelas X AV1
Rumus

( )2
=

=1

Keterangan:
X2

: harga chi kuadrat

fo

: banyaknya frekuensi pengamatan

fh

: banyaknya frekuensi harapan

Hipotesis

Ho

: data terdistribusi normal

Ha

: data tidak terdistribusi normal

Kriteria

Ho diterima jika X2 hitung < X2 tabel.


Pengujian Hipotesis :
Nilai maksimal

: 86,67

Rata-rata

: 75,54

Nilai minimal

: 65

SD

: 4,97

Banyak kelas

:6

: 34

NORMALITAS DATA KELAS X AV1

Interval
Kelas
84 - 87
80 - 83
76 - 79
72 - 75
68 - 71
65 - 68
JUMLAH

Batas
Kelas
(X)

87,5
83,5
79,5
75,5
71,5
68,5
64,5
-

2,41
1,60
0,80
-0,01
-0,81
-1,42
-2,22
-

Daerah Daerah
Kurva
Untuk
Normal Kelas
49,2
44,52
28,81
0,4
29,1
42,22
48,68
-

fh

fo

fh-fo

( )

4,68
15,71
29,21
28,7
13,12
6,46

2
5
10
10
5
2

2
2
16
7
3
4

0
3
-6
3
2
-2

0,0
1,8
3,6
0,9
0,8
2,0

97,88

34

34

9,1

Untuk = 5%, dengan d.b = k 1 = 6 -1 = 5 diperoleh X2tabel sebesar 11,1, sedangkan X2hitung
sebesar 9,1. Karena X2hitung < X2tabel, maka Ho diterima.

Analisis Normalitas Data Kelas X AV2


Rumus

(0 )2
=

=1

Keterangan:
X2

: harga chi kuadrat

fo

: banyaknya frekuensi pengamatan

fh

: banyaknya frekuensi harapan

Hipotesis

Ho

: data terdistribusi normal

Ha

: data tidak terdistribusi normal

Kriteria

Ho diterima jika X2 hitung < X2 tabel.


Pengujian Hipotesis :
Nilai maksimal

: 90

Rata-rata

: 79,95

Nilai minimal

: 68,33

SD

: 5,69

Banyak kelas

:6

: 34

NORMALITAS DATA KELAS X AV2

Interval
Kelas
88 - 92
85 - 87
80 - 84
76 - 79
72 - 75
68 - 71
JUMLAH

Batas
Kelas
(X)

92,5
87,5
84,5
79,5
75,5
71,5
67,5
-

2,21
1,33
0,80
-0,08
-0,78
-1,49
-2,19
-

Daerah Daerah
Kurva
Untuk
Normal Kelas
48,64
40,82
28,81
3,19
28,23
43,19
48,57
-

fh

fo

fh-fo

( )

7,82
12,01
32
25,04
14,96
5,38

3
4
11
9
5
2

3
7
4
12
6
2

0
-3
7
-3
-1
0

0,00
2,25
4,45
1,00
0,20
0,00

97,21

34

34

7,90

Untuk = 5%, dengan d.b = k 1 = 6 -1 = 5 diperoleh X2tabel sebesar 11,1, sedangkan X2hitung
sebesar 7,9. Karena X2hitung < X2tabel, maka Ho diterima.

Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN : 2014/2015

Nama Sekolah

: SMK Negeri Semarang

Mata Pelajaran

: Teknik Listrik

Kelas/Semester

: X / gasal

Kompetensi Keahlian

: Teknik Audio Video

Standar Kompetensi

: Teknik Listrik

Kompetensi Dasar

: Menerapkan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff pada


Rangkaian Listrik
: Memahami Hukum Ohm dan Aplikasinya

Indikator

Memahami Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II


beserta aplikasinya
Alokasi Waktu

: 6 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar , diharapkan :
1. Peserta didik dapat memahami Hukum Ohm dan Aplikasinya
2. Peserta didik

Memahami Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II beserta

aplikasinya

B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Tegangan Listrik
Tegangan listrik atau beda potensial adalah besarnya energi/ tenaga yang
dibutuhkan tiap muatan yang terkait dengan pergerakan muatan diantara dua titik.
Besaran satuan untuk tegangan listrik adalah volt (v), dengan simbol v. Dua benda yang
tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara kedua benda
tersebut tidak sama muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda potensial
listrik.

1 () = 1

()
()

Sedangkan yang dimaksud dengan sumber tegangan ideal adalah divais yang
dapat membangkitkan atau menyediakan tegangan yang telah ditentukan melintasi
terminal tanpa bergantung pada arus yang melalui terminal tersebut. Kemampuan
sebuah sumber tegangan untuk membangkitkan tegangan outputnya tidak dipengaruhi
oleh arus yang harus dipenuhinya.

Gambar 1.1. Simbol umum untuk sumber tegangan ideal

Gambar 1.2. Simbol untuk sumber tegangan DC (baterei ideal)

Gambar 1.3. Simbol untuk sumber tegangan AC (sinusoidal)


Untuk mempermudah dalam memahami sumber tegangan, maka dapat
digambarkan sebagai muatan sumber dalam rangkaian elektronik. Berikut adalah
beberapa gambaran dari sumber tegangan:
i
Source

Load

i
Gambar 1.4. Gambaran secara konseptual

Gambar 1.5. Gambaran secara simbolik (rangkaian)

Baterei Mobil

Gambar 1.6. Gambaran secara fisik


2. Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir tiap detik. Besaran satuan
untuk arus listrik adalah ampere (A atau C/t), dengan simbol besaran I. satu ampere
arus didefinisikan sebagai pergerakan satu coulomb (6,28 . 1018 elektron) yang melalui
titik pada sebuah konduktor selama satu detik. Pengertian tersebut apabila dijabarkan
dalam rumus adalah sebagai berikut
=
Dengan I

: arus yang mengalir (Ampere)

: muatan (Coulomb)

: waktu (Sekon)
Arus listrik mengalir dari titik positif ke titik negative dan berlawanan dengan

arah perpindahan elektron. Kuat arus listrik bergantung dengan banyaknya muatan yang
perpindah tiap detik.
Sedangkan

yang

dimaksud

sumber

arus

adalah

divais

yang

membangkitkan dan menyediakan arus sendiri dalam suatu rangkaian listrik.

Gambar 1.7. Simbol untuk sumber arus ideal


3. Pengertian Hambatan Listrik

dapat

Ketika elektron mengalir dalam sebuah konduktor, elektron menabrak atomatom, ion, dan partikel lain. Tumbukan tersebut menghambat atau melawan pergerakan
dari elektron. Rintangan yang terdapat dalam penghantar tersebut disebut tahanan atau
resistansi. Setiap penghantar memiliki tahanan yang berbeda-beda. Konduktor memiliki
hambatan yang kecil, karena elektron luarnya dapat bergerak dengan bebas. Sedangkan
isolator memiliki hambatan yang sangat besar, dikarenakan isolator memiliki elektron
yang sulit bergerak bebas. Resistansi atau hambatan disimbolkan dengan R.
Untuk menghitung nilai hambatan listrik suatu penghantar digunakan rumus
berikut:
=

Dengan R

: hambatan listrik

: tahanan jenis (m)

: panjang penghantar (m)

: luas penampang penghantar (m2)

Sedangkan kebalikan dari resistansi adalah konduktansi (G) dengan satuan


siemens (S). Untuk menghitung konduktansi digunakan rumus sebagai berikut:
=
Dengan G
R

: konduktansi (Siemens)
: hambatan listrik

4. Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali ditemukan oleh Gregor Ohm dengan mengamati
sebatang kawat penghantar.

Besarnya kuat arus (I) yang mengalir melalui konduktor antara dua titik berbanding
lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding
terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka.
Apabila digambarkan dalam rumus adalah sebagai berikut:
=

= .

Apabila resistansi diganti dengan konduktansi maka rumus hukum Ohm menjadi:
= .

5. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff I
Arus yang mengalir dari baterei menuju lampu sama dengan arus yang keluar
dari lampu menuju baterei. Dengan kata lain, tidak ada arus atau muatan yang hilang
dalam suatu rangkaian tertutup. Prinsip tersebut pertama kali diamati oleh ilmuan
jerman bernama G.R. Kirchhoff yang sekarang dikenal dengan hukum arus kirchhoff
(KCL) yang berbunyi jumlah arus pada titik percabangan sama dengan nol.

= 0
=1

Dapat dikatakan jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Hal tersebut digambarkan
sebagai berikut:

Gambar 1.8. Hukum Kirchhoff I


=
Hukum kirchoff II

Dalam rangkaian tertutup, jumlah tegangan sumber sama dengan jumlah tegangan
beban, sehingga tegangan bersih pada rangkaian tertutup sama dengan nol.

Gambar 1.9. Hukum Kirchhoff II

= 0
=1

Atau jika dijabarkan lebih lanjut menjadi


+ = 0

B. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1
NO
.

Kegiatan
I.

Metode

Keterangan

Kegiatan awal (apersepsi) (15 menit)


Mengkondisikan kelas, do'a, dan salam
pembuka
Mengisi presensi peserta didik dan jurnal

Ceramah

pembelajaran
Memberikan morivasi kepada peserta didik

II.

Kegiatan inti (100 menit)


Guru bertanya kepada peserta didik
mengenai arus, tegangan, dan hambatan
Menjelaskan bagian-bagian livewire dan
cara penggunaannya

Tanya-jawab

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Guru menerangkan tentang pengertian


arus, hambatan, dan tegangan serta
disimulasikan dengan livewire
Guru menerangkan pengertian Hukum
Ohm dan disimulasikan menggunakan
software livewire

Latihan soal dan simulasi menggunakan


livewire

Ceramah

Eksplorasi

Praktik

Eksplorasi

Tanya-jawab

Konfirmasi

Siswa melakukan simulasi menggunakan


livewire sesuai jobsheet
Guru meminta peserta didik untuk
menyimpulkan materi hari ini

III

Penutup (20 menit)


Guru memberi simpulan tentang materi
yang telah diajarkan

Ceramah

Refleksi dan evaluasi


Berdo'a untuk pulang

Pertemuan 2
NO
.

Kegiatan
I.

Metode

Keterangan

Kegiatan awal (apersepsi) (15 menit)


Mengkondisikan kelas, do'a, dan salam
pembuka
Mengisi presensi peserta didik dan jurnal

Ceramah

pembelajaran
Memberikan morivasi kepada peserta didik

II.

Kegiatan inti (100 menit)


Guru bertanya kepada peserta didik
mengenai Hukum Kirchhoff

Tanya-jawab

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Ceramah

Eksplorasi

Praktik

Eksplorasi

Guru menjelaskan mengenai hubungan


hukum Kirchhoff dengan arus dan
tegangan dengan disimulasikan dengan
livewire
Guru menerangkan tentang Hukum
Kirchhoff I Guru menerangkan tentang
Hukum Kirchhoff I
Guru menerangkan tentang Hukum
Kirchhoff II Guru menerangkan tentang
Hukum Kirchhoff I
Latihan soal dan simulasi menggunakan
livewire
Siswa melakukan simulasi menggunakan
livewire sesuai jobsheet

Guru meminta peserta didik untuk


menyimpulkan materi hari ini

III

Tanya-jawab

Konfirmasi

Penutup (20 menit)


Guru memberi simpulan tentang materi
yang telah diajarkan

Ceramah

Refleksi dan evaluasi


Berdo'a untuk pulang

A. Metode Pembelajaran
1.

Ceramah

2.

Diskusi

3.

Eksperimen

4.

Observasi

5.

Demonstrasi

B. Media dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran
Proyektor
Komputer / laptop
White board

2.

Sumber Belajar
Modul Teknik Audio ( Sri Waluyanti dkk, 2008 , DEPDIKNAS )
Digital dan Rangkaian ( Dedi Rusmandi, 1995, Pionerjaya, Bandung)
Modul Elektronika ( Raharja, 2005, DEPDIKNAS )
Rangkaian Elektronika Dasar
User manual

E. Teknik Penilaian
1. Jenis penilaian
Teori (tertulis) dan praktik
2. Teknik penilaian
-

Laporan

Tugas individu

Presentasi

Praktik

3. Bentuk penilaian
-

uraian , uraian singkat, dan praktik

4. Pedoman penskoran
Skor perolehan: Skor maksimal X 100

Semarang ,

September 2014

Mengetahui
Kepala Sekolah

Guru Pengampu

Drs. Felik Yuniarto, M.M.


NBM: 196206091988031007

Zainal Abidin
NIM. 5301410059

Lampiran 13

KISI-KISI ANGKET PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMANFAATAN


MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LIVEWIRE PADA MATA
PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X JURUSAN AUDIO VIDEO DI
SMK NEGERI 4 SEMARANG
NO.

Variabel

Sub-Variabel

Indikator

Item Soal

1.

Media

isi media

Materi pada media

1, 2, 4, 5, 6

Pembelajaran

pembelajaran

Konsep pada media

Fleksibilitas

Pengembangan

Penggunaan media

15

media

sebagai pendukung

pembelajaran

materi yang
disampaikan oleh guru

2.

Pengaruh Media

Pengaruh Media

Memberi latihan

12

Pembelajaran

pembelajaran

bermakna bagi siswa

bagi siswa

Memotivasi siswa

13

Memberikan dampak

10, 14

positif bagi siswa


Persepsi siswa terhadap

P1, P2, P3, P4

media
3.

Penggunaan

Penggunaaan

Media dapat digunakan

Media

secara mandiri

siswa secara mandiri

Pembelajaran

Kemudahan

Media mudah

penggunaan

digunakan oleh siswa

media

8, 11

UNTUK: SISWA
ANGKET PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS LIVEWIRE PADA MATA PELAJARAN
TEKNIK LISTRIK KELAS X JURUSAN AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 4
SEMARANG
: ..

Nama

Nomor Absen : ..
Asal Sekolah : ..

Petunjuk:
1. Isilah nama, nomor absen, dan asal sekolah Anda pada kolom yang disediakan
2. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pemanfaatan media pembelajaran
menggunakan livewire
3. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya
4. Berikan tanda () pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pernyataan
yang telah disediakan
Keterangan:
SS

: Sangat Setuju

TS

: Tidak Setuju

: Setuju

STS

: Sangat Tidak Setuju

BS

: Biasa Saja

NO.
1.

KRITERIA
Materi yang disampaikan dalam
media sudah jelas

2.

Materi yang disampaikan mudah


dipahami

3.

Materi memiliki konsep yang


jelas

4.

Materi menggunakan gambar


dan animasi yang menarik

5.

Isi materi dalam media sudah

SS

BS

TS

STS

lengkap
6.

Media memiliki teks dan


gambar yang terlihat jelas

7.

Media dapat digunakan siswa


secara mandiri

8.

Media memiliki petunjuk yang


sederhana dan mudah dipahami

9.

Media bersifat fleksibel

10.

Media dapat membangkitkan


minat dan perhatian siswa

11.

Media mudah digunakan

12.

Media memberi latihan dan


partisipasi yang bermakna bagi
siswa

13.

Media memiliki format sajian


yang memotivasi

14.

Media dapat memberi dampak


terhadap siswa

15.

Media dapat digunakan sebagai


sarana pendukung materi yang
telah diberikan guru

Pertanyaan pendukung
1. Menurut pendapat Anda apakah kelebihan-kelebihan yang terdapat pada media ini?
Jawaban:

2. Menurut Anda apakah kekurangan-kekurangan yang terdapat pada media ini?

Jawaban:

3. Bagaimana pendapat dan saran Anda terdapat media ini?


Jawaban:

4. Menurut pendapat Anda apakah media ini cocok sebagai sarana penunjang mata
pelejaran elektronika dasar kelas X di SMK Negeri 4 Semarang?
Jawaban:

Semarang,

2014

Lampiran 14
Hasil Media Pembelejaran Menguunakan Livewire

Lampiran 15
HASIL ANGKET SISWA

KELAS/ SEMESTER : X AV1/ 1


No.

NIS

17080

NAMA

BUTIR ANGKET

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

BAYU ADI PRABOWO

55

17084

EDY SETIYONO

55

17604

AGUNG RAMADAN

56

17605

ALDILA ANANDIKA PANCARANI

71

17606

DEAN PRATAMA

52

17607

DHIMAS ADITIYA

58

17608

DIMAS WIYANTO

61

17609

ERIC BAGUS WAHYU DIANTO P

66

17610

FAIZAL ZEIN

49

10

17612

HENDRA KUSMIKA

55

11

17613

HIDAYATTULLAH BAGUS AJI P

55

12

17614

INTAN AYU DWI YULIYANTI

67

13

17615

IRFAN RIFALDI

62

14

17616

ISTI KURNIA LESTARI

67

15

17617

LIAN AL-FARA'FAH

50

16

17619

MAULANA MISBAKHUL ULUM

54

17

17620

MEI RIANTO

58

18

17621

MINOVITA ROSEMALA

68

19

17622

MOHAMMAD BAGUS PRASETIYO

51

20

17623

MOPHA DWI MOERTOPO

55

21

17624

MUHAMMAD FA'IZ AFIF

60

22

17625

NAFA NABILA

44

23

17626

NUR AISAH

65

24

17627

NURROCHMAN

58

25

17628

PUTRA ALVINANDA SATRIA

53

26

17629

RANI PANGESTUTI

71

27

17630

REZA ADHI KURNIAWAN

52

No.

NIS

28

17631

29
30

NAMA

BUTIR ANGKET

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

RINA VANDILA FIRDAUS

60

17632

SEPTIAN AKHMAD SANGAJI

51

17633

SHEVA PRAM HAFIZ

66

31

17634

SISKA SHANIA

63

32

17635

SUKMA WAHYU AJI

45

33

17636

TANTY AYU LESTARI WASITO

54

34

17637

YANUAR ASHARI
JUMLAH

INTERPRETASI
HASIL ANGKET

68

131

124

124

143

125

116

136

128

124

143

137

136

123

141

144

1975

MAKS

2550

PEROLEHAN (%)

77,45098039

HASIL ANGKET SISWA

KELAS/ SEMESTER : X AV2/ 1


No.

NIS

17639

NAMA

BUTIR ANGKET

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

ACHMAD PRADANA DANI PUTRA

62

17640

ADI WAHYU UTOMO

54

17641

AHMAD AKBAR RESA

59

17642

ARIF BAGUS WIJAYA

62

17644

BAGUS ANDIKA SETYANTO

62

17645

CITRA ASTI WARINDA

55

17646

DARA SHINTA SUKMA AYU

57

17647

DRAJAT KURNIAWAN

67

17648

FENDI ADI PAMUNGKAS

55

10

17649

GUNTUR PRATAMA

55

11

17650

HALIM RIZKI BAHARINTO

58

12

17652

HIE, JESSICA SANDRA WIJAYA

58

13

17653

IVAN FEBRIAN

58

14

17654

KRISNA

51

15

17655

LANINA JUNICK SATRIANI

55

16

17656

LUTHFI BIMAGHAFARA FASAYA AS'ARI 3

51

17

17658

MOCHAMMAD FIKRI HAYKAL

54

18

17659

MUHAMMAD ANNAS

61

19

17660

MUHAMMAD ILHAM HENDRAWAN

53

20

17661

NOVENDRA FIRMAN DITA

56

21

17663

PRIMA BAGAS PRADIKA

53

22

17664

RIFA MUSTIAH

63

23

17666

TEGAR PRASETYA WICAKSANA

55

24

17667

THOMAS KRISNA SAKTI

66

25

17668

VERI SRI MULYONO

61

26

17669

YHASICA YOGA DHARMAWAN

59

27

17670

YUDHA ADI PUTRANTO

56

No.

NIS

28

17671

NAMA
YUSTIA ISNAINI
JUMLAH

INTERPRETASI
HASIL ANGKET

BUTIR ANGKET

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

61

105

104

107

116

110

107

115

98

96

109

106

115

103

110

116

1617

MAKS

2100

PEROLEHAN (%)

77

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Lampiran 20

Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai