Anda di halaman 1dari 4

S

ebagai peneliti, kita tidak akan bisa membuat proyek penelitian kita
berhasil tanpa ada bantuan dari orang lain. Jika peneliti mengharapkan

mereka (calon responden) untuk menyisihkan waktu mereka yang berharga


untuk membantu kita (peneliti), maka sebaiknya kitapun memberikan
mereka sesuatu sebagai timbal baliknya. Banyak orang yang dengan senang
hati memberikan banyak informasi personal selama penelitian kita, oleh
karena itu kitapun perlu menghargai mereka dan informasi yang mereka
berikan dengan penuh kejujuran dan kehormatan. Hal seperti inilah yang
merupakan Kode Etik Penelitian.

MENGAPA DIPERLUKAN ETIKA PENELITIAN?


Simak pertanyaan-pertanyaan berikut:

Bagaimana seharusnya perilaku seorang peneliti?

Karakteristik seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang peneliti?

Pertanyaan tersebut terkait dengan etika-etika normatif. Setiap peneliti


penting untuk memahami etika penelitian. Konsep etika penelitian
bermanfaat untuk:
1). Memberikan struktur untuk analisis dan membuat keputusan.
2). Membantu dan mengingatkan peneliti untuk melindungi subjek
(manusia).
3). Memberikan definisi praktis
dengan

tentang

manfaat

dan

risiko sesuai

pedoman untuk mengevaluasi dan menimbang manfaat serta

risiko penelitian yang dilakukan.

PRINSIP-PRINSIP BELMONT
Pada tahun 1979 diterbitkan laporan Belmont yang merupakan bacaan
wajib bagi setiap peneliti yang akan melakukan penelitian dengan
menggunakan subyek manusia. Laporan Balmont mengidentifikasi 3 prinsip
dasar etika yang mendasari semua penelitian dengan subyek manusia. Ketiga
prinsip Belmont tersebut adalah :

1). Menghargai manusia.


Prinsip ini pada dasarnya menyebutkan bahwa peneliti harus
memperlakukan subyek sebagai individu yang otonom dan tidak
memanfaatkan mereka semata sebagai alat untuk mencapai tujuan
peneliti. Bagian dari otonom tersebut meliputi :

Kapasitas

mental,

yaitu

kemampuan

untuk

memahami

dan

memproses informasi.

Sukarelawan, bebas dari pengaruh atau kontrol orang lain.

2). Azas manfaat.


Prinsip ini dasarnya adalah
meminimalkan

bagaimana

suatu penelitian dapat

risiko dan meningkatkan manfaat. Prinsip tersebut

meliputi : Persyaratan

untuk

menggunakan

disain penelitian

terbaik yang dapat menigkatkan manfaat dan meminimalkan risiko;


Persyaratan
mengatasi

peneliti
dengan

mampu

menuliskan

prosedur

dan

cara

baik risiko yang mungkin akan terjadi; Melarang

penelitian yang tidak memperhitungkan manfaat dan risiko.


3). Keadilan.
Prinsip ini secara umum menjelaskan bahwa bagaimana peneliti harus
memperlakukan orang dengan baik dan merancang penelitian yang
dapat

membagi

keuntungan

dan

beban

secara merata di antara

anggota kelompok masyarakat. Prinsip ini terdiri dari :

Persyaratan untuk memilih subyek dengan merata;

Persyaratan untuk menghindari eksplotasi populasi yang rentan


atau populasi yang sesuai/tepat

Di dalam suatu penelitian maka ketiga prinsip di atas haruslah


seimbang. Di dalam laporan Belmont disebutkan bahwa prinsip yang
satu tidak selalu lebih penting dari yang lainnya.

Hal-hal terkait ETIKA dalam PENELITIAN Prinsip-Prinsip


yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti antara lain

1). Plagiarisme:
Tindakan mengutip ide orang lain tanpa mengakui/menyebutkan
sumbernya.
2). Manipulasi Penelitian:
Meliputi

tindakan

peneliti

yang

memalsukan,

mengarang,

atau

menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan peneliti.


3). Identitas Pribadi dari Objek Penelitian.
Identitas pribadi dari objek yang diteliti perlu dirahasiakan demi
melindungi karier, pergaulan, privasi, maupun status sosial dari yang
bersangkutan.
4). Akses ke Objek Penelitian.
Jika objek yang diteliti menyangkut properti pribadi, maka diperlukan ijin
dari pemilik demi menghormati hak milik orang lain.
5). Independensi Penelitian.
Peneliti

harus

menjaga

independensinya

sebagai

wujud

pertanggungjawaban profesionalnya.

KODE ETIK PENELITIAN


Setelah peneliti terbuka dan jujur tentang apa yang akan dilakukan dan
orang-orang/calon responden telah setuju untuk ikut serta dalam penelitian
tersebut, maka perlu disampaikan kepada mereka tentang Kode Etiknya.
Kode etik ini akan memberitahukan kepada mereka secara detail tentang apa
yang akan peneliti lakukan dengan informasi yang mereka berikan. Kode etik
tersebut

menunjukkan

bahwa

peneliti

memperlakukan

para

peserta/responden berikut informasi yang diberikan dengan penuh rasa


hormat dan kejujuran. Hal-hal tersebut dapat mencakup permasalahanpermasalahan sebagai berikut:

1). Anonimitas
Peneliti perlu menunjukkan bahwa peneliti telah mengambil langkahlangkah untuk memastikan bahwa apa yang responden katakan tidak
dapat diusut lagi kepada mereka ketika laporan akhir dibuat. Hal ini
menyangkut:
Bagaimana peneliti akan mengelompokkan dan menyimpannya?
Bagaimana penelitiakan memastikan bahwa hal tersebut tidak bisa
diakses semua orang yang bertujuan tidak baik ?
Bagiamana peneliti akan menjamin bahwa apa yang responden
informasikan tidak dapat digunakan untuk memprotes mereka suatu
saat nanti ?
2). Kerahasiaan
3). Hak untuk Berkomentar
4). Laporan Akhir
5). Perlindungan Data

Anda mungkin juga menyukai