Anda di halaman 1dari 45

PATOGENESIS DAN INFEKSI

CIRI BAKTERI PATOGEN


1. mampu menularkan
2. melekat pd inang
3. menginvasi sel inang pada jaringan
4. mampu meracuni
5. mampu menghindar dari sistem kekebalan
Bbrp infeksi yg disebabkan bakteri patogen tdk
menampakkan gejala / asimtomatik

IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT


TH 1884 Robert Koch pustulat tp bbrp bakt
tdk memperlihatkan criteria postulat Koch
Triponema pallidum, Micobacterium leprae tdk
dpt ditumbuhkan scr in vitro
Postulat Koch molekuler :
1. fenotip hrs berhub. dg strain patogen suatu
spesies & tdk dg strain non patogen
2. inaktifasi khusus thd gen-gen yg berhub. dg sifat
virulensi yg dicurigai hrs mengakibatkan
hilangnya patogenitas / virulensi scr bermakna
3. penggantian gen termutasi dengan gen jenis
liar hrs mengakibatkan pulihnya patogenitas /
virulensi virus

PENYEBARAN INFEKSI
Bakteri berusaha meningkatkan kemampuan u/
bertahan & menyebar
menyebarkan infeksi asimtomatik / penyakit
ringan tanpa menyebabkan kematian inang
akan menyebar dari satu orang ke orang
lain.

Jalan msk mikroba dlm tbh inang


melalui :
1. inhalasi & infeksi melalui sal. pernapasan
Stapilococcus aureus
2. ingesti & infeksi melalui sal. pencernakan
Salmonella, Campylobacter, Helicobacter mel.
makanan
3. inokulasi / infeksi mel. kulit, kontak langsung, mel.
suntikan/gigitan & luka Brucella abortus,
Bacillus anthracis kontak langsung
Clostridium septicum, C. perfringens mel.
luka
E. coli melalui pembedahan

4. melalui alat genital koitus, kateter, semen


Corynebacterium renale ke tractus urinaria
5. transplasental Brucella, Listeria abortus
tp kuman sering ditemukan di sal pencernakan
6. umbilikus salmonella, Klebsiella,
Streptococcus, Actynobacillus, Erypilothrix,
Rhusiopathia bacteriaemia & penyebaran
mikroba ke organ lain septikemia kematian
7.infeksi nosokomial diperoleh dr rumah sakit
laten atau carier tp dpt menjadi aktif

FAKTOR VIRULENSI BAKTERI


FAKTOR PENENTU VIRULENSI BAKT.
1. Faktor Perlekatan
2. Invasi dalam sel & jaringan
3. Toksin (Eksotoksin & endotoksin)
4. Enzim
5. Heterogenetik Antigenik
6. Kebutuhan Fe

1. Faktor Perlekatan
- proses pelekatan cara u/ infeksi diikuti
perkemb. koloni & langkah-langkah
patogenesis terjadinya infeksi
- permukaan sel bakt hidrofobik &
permukaan jar. bermuatan neg. mol
bakt (ligan) berinteraksi dg reseptor sel
inang mekanisme pelekatan sdh
dikemb. kan

- dinding Streptococcus mengad. prot.


(antigen M,T,R ), karbohidrat,
peptidoglikan
- Streptococcus pyogenes punya fimbrie
trdr prot. M yg ditutup as. Lipoteikoat
2. Invasi dalam sel & jaringan
- adlh masuknya bakteri ke dlm sel inang
- bbrp bakteri menghasilkan faktor virulensi
- kemampuan bakteri masuk dlm sel / jaringan
dpt menimbulkan penyakit

3. Toksin
a. Eksotoksin
- dihasilkan o/ bakt gram pos & gram neg
- mrpkn polipeptida dg dosis mematikan 40 ng
- tdk tahan panas, alkohol 50%, formaldehid
- mrpkn antigen yg mampu memacu pembentk
antibodi
- pemanasan pd suhu sedang eksotoksin
hilang racunnya, tp struktur kimia utuh
toksoid disuntikan ke tbh hwn
toksoid
membtk antibodi

- bbrp eksotoksin berbahaya bila


tertelan
toksin Clostridium botulinum
- bbrp eksotoksin bila termakan tdk
berbahaya
Corinebacterium diptheriae,
Clostridium
tetani berbahaya bila diabsorbsi oleh
darah dr luka kematian

- penghasil eksotoksin : Clostridium perfringen,


E.coli enteropatogenik, Yersinia pestis,
Bacillus anthracis, Vibrio cholerae
menimbulkan diare dan keracunan makanan
- enterotoksin Staphylococcus aureus tumbuh
dlm daging, produk susu, dan mkn lain
- afinitas tinggi pd jar. syaraf, otot jantung,
ginjal dan jar lain

b. Endotoksin
- dihslkan bakt gram neg. dibebaskan krn
dinding sel bakt yg lisis
lipooligosakharida
LOS) dan lipopolisakharida (LPS)
- stabil thd panas & antigen lemah sbg
ajuvan bl digabung dg antigen lain

- tdk dpt diubah jd toksoid


- menyebabkan muntah dan meningkatkan
suhu badan akibat pelepasan IL1(interleukin)
- LPS peningkatan glikolisis hipoglikemia
- terjadi hipotensi & syok merusak fungsi
esensial, koagulasi intravaskuler kematian

4. Enzim
- enzim pendegradasi jaringan sulit
dibuktikan Ab yg melawan enzim
Streptococcus tdk menunjukan ciri
penyakit yg disebabkan o/ Streptococcus
- Clostridium perfringens collagenase
mendegradasi collagen

- Staphylococcus aureus koagulase


pembentukan dinding fibrin sekeliling lesi
membantu kuman bertahan dlm jar. &
melindungi kuman dr fagositosis
- hyaluronidase menghidrolisis as.
hyaluronat (bhn drs jar ikat) diproduksi
o/ Staphylococcus & Streptococcus

- bbrp Streptococcus hemolitik


menghasilkan streptokinase (fibrinolisin)
mengaktifkan enzim proteolitik plasma
melarutkan plasma yg mengalami
koagulasi memungkinkan
streptococcus menyebar
- sitolisin dihasilkan Streptococcus grup A
streptolisin O (antigenik) hemolitik
pd sel drh merah binatang

5. Heterogenik Antigenik
- permukaan bakt mempunyai heterogenitas
antigen klasifikasi serologi bakteri
- lbh dr 150 E. coli tipe O & 100 E. coli tipe K
- antigen bakteri penanda virulensi
- Gonococcus memp. 3 permukaan antigen
dpt berubah bentuk dg kecepatan
tinggi

6. Kebutuhan Fe
- bakt perlu 0,4 - 4 mol/l besi u/ tumbuh
penting u/ metabolik bersaing dg manusia /
hwn
- siderophore (ligan) u/ feri mensuplai besi
pd bakt respon thd konsentrasi besi pd
media
- fungsi siderophore menangkap besi
siderophore masuk sel
- bbrp bakt tdk punya siderophore Yersinia
pestis menggunakan besi dari hemin

KEMOTERAPI ANTIMIKROBIA
- Kemoterapi sbg ilmu pengeth diawali o/ Paul
Ehrlich awal abad 20
- azas toksisitas selektif & hub kimia antara
mikroba patogen & obat-obatan serta
perkembangan resistensi obat dan peran terapi
kombinasi
- th 1935 penemuan sulfonamide
- th 1929 penisilin ditemukan th. 1940
substansi terapi yg efektif

Toksisitas Selektif
- adlh obat berbahaya bagi patogen tp tdk
membahayakan inang
- sering toksisitas selektif bersifat relatif / tdk
mutlak konsentrasi obat yg toleran thd
inang mungkin akan merusak patogen
- toksisitas selektif mrpkn reseptor spesifik u/
melekatnya obat
- toksisitas selektif mrpkn hambatan biokimia pd
patogen tp tdk terjadi pd inang

MEKANISME KERJA OBAT ANTIMIKROBA


1. penghambatan sintesis dinding sel
2. penghambatan fungsi membran sel
3. penghambatan sintesis protein
4. penghambatan sintesis asam nukleat
1. Penghambatan sintesis dinding sel
- dinding sel bakt mempertahankan bentuk &
pelindung sel tek osmotik internal tinggi
tek internal bakt gram pos > gram neg

- antimikroba menghambat sintesis dinding sel


-laktam
- langkah obat terikat pd reseptor sel (Prot
Binding Penicilin/PBP) reaksi
transpeptidasi terhambat (D-alanin hilang)
sintesis peptidoglikan terhenti aktivasi
enzim litik lisis bl pada lingk isotonik
- dlm lingk hipertonik bakt. jadi protoplas
atau speroplas hny ditutupi membran yg
fragil

SEL YANG MENGALAMI KERUSAKAN DINDING SEL

- hambatan enzim transpeptidase


kesamaan struktur obat pd acil-D-alanylD-alanine (ddg sel)
- ada 3 - 6 PBP bbrp PBP mrpkn enzim
transpeptidase
- reseptor yg berbeda mempunyai afinitas
yg berbeda thdp obat & pengaruh yg
berbeda
- penambahan penisilin pd 1 PBP
perpanjangan abnormal sel sel lisis

- resistensi penisilin enzim perusak cincin


penisilin dihasilkan bakt -laktamase
membuka cincin -laktam penisilin
meniadakan aktifitas antimikrobanya
- -laktamase bakt gram pos & gram neg
yg dikode plasmid ( Staphylococcus
aureus) dan dikode kromosom
(bacteroides, Acinetobacter,
Enterobacter, Citrobacter, Pseudomonas,
Klebsiella pneumoniae, E. coli)

2. Penghambatan fungsi membran sel


- sitoplasma dibatasi membran plasma barier
permeabilitas selektif, transport aktif,
mengontrol komposisi internal sel
- rusaknya membran isi sel keluar dr sel
sel mati
- membran sitoplasma bakt & fungi mdh
terganggu dibanding membran sel hwn

3. penghambatan sintesis protein


- kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, eritrosin,
linkomisin menghambat sintesis protein
bakteri
- ada perbedaan sub unit ribosom pd
mamalia & bakteri antimikroba dpt
hambat sintesis prot. bakt & tdk
berpengaruh pd sintesis prot. mamalia
- tetrasiklin menghalangi pelekatan amino
acyl-tRNA mencegah masuknya as.
amino baru ke rantai peptida yg sdg
dibentuk
- hambatan dpt pulih jika obat dihentikan

- resistensi terjadi perubahan permeabilitas

membran
- sel resisten tetrasiklin tdk diangkut
scr aktif ke dlm sel / meninggalkan sel
- kloramfenikol melekat pd ribosom
subunit 50s mengganggu pengikatan
as. amino pd rantai peptida yg dibentuk
- kloramfenikol bersifat bakteriostatik

4. Penghambatan sintesis asam nukleat


- as. p-amino-benzoat (PABA) sintesis as.
nukleat
- PABA as. dihidropteroat as folat
- sulfonamide tekstur analog PABA
hambat enzim dihidropteroat sintetase
- sulfonamid masuk reaksi PABA (bersaing
dg enzim sasaran) asam folat analog yg
non fungsional bakt tdk tumbuh
- sel hwn tdk dpt mensintesis as folat tgt
dr luar

PENGHAMBATAN SINTESIS ASAM NUKLEAT

- bbrp bakt & sel hwn tdk dihambat o/ sulfonamid


bbrp bakt lain dpt mensintesis as folat
dan peka pd sulfonamid
- rifampin hambat pertumb. bakt
mengikat enzim RNA polimerase bakt
hambat sintesis RNA bakt.
- resistensi rifampin perub. RNA
polimerase bakteri
- quinolon hambat sintesis DNA bakt
dengan hambat enzim girase DNA

RESISTENSI OBAT ANTIMIKROBA


Mikroba resisten terhadap obat dg berbagai
cara
1. menghasilkan enzim yg merusak obat
2. mengubah permeabilitas thd obat
3. mengembangkan / mengubah sasaran
struktural obat
4. mengembangkan jalur metabolisme baru guna
menghindari jalur yg biasa dihambat o/ obat
5. mengembangkan enzim baru yg msh dpt
melakukan fungsi metaboliknya & sedikit
dipengaruhi obat

ASAL MULA RESISTENSI OBAT


1. Resistensi obat non genetik
- mikroba kehilangan target spesifik thd obat u/
bbrp generasi terjadi resisten
- mikroba yg peka pd penicillin mengubah
btk jadi L-form krn dinding sel rusak
- hilangnya ddg sel resisten thd obat yang
menghambat ddg sel kondisi tetap dlm
bbrp generasi
- bila mikroba kembali ke btk asli / membtk
ddg sel mikroba jadi peka thd penicillin

2. Resistensi obat scr genetik


- sebag bsr mikroba resisten thd obat perub
genetik & seleksi yg terjadi krn abat antimikroba
- resistensi kromosom mutasi spontan pd
lokus pengendali kepekaan obat
antimikroba
- mutasi spontan terjadi dg freq. 10 -12 - 10-7 &
sering menyebabkan timbulnya resistensi
obat
- mutasi jg dpt menyebabkan hilangnya PBP
resisten thd -laktam

- faktor R plasmid yg bawa gen resisten


obat antimikroba & logam berat
- faktor R menentukan resistensi thd
penicillin dan sefalosporin dg gen untuk
membentuk -laktamase
- gen plasmid u/ resitensi mengatur enzim
perusak kloramfenikol, enzim yg
menentukan pengangkutan aktif tetrasiklin
- mikroba yg resisten pd obat ttt dpt resisten
thd obat lain yg memiliki mekanisme kerja
yg sama

AKTIVITAS MIKROBA SCR IN VITRO


Aktivitas antimikroba diukur scr in vitro u/
menentukan :
1. potensi antimikroba dalam larutan
2. konsentrasi antimikroba dlm cairan tubuh & jar
3. kepekaan mikroba thd obat pd konsentrasi ttt
Pengukuran Aktifitas Antimikroba dilakukan
1. metoda pengenceran
2. metoda difusi

1. Metoda Pengenceran
- media pembenihan ditambahkan dg obat antimi
kroba media ditanami bakteri yg akan
diperiksa dieramkan
- titer obat jml obat antimikroba terendah
yg
dibutuhkan u/ menghambat pertumbuhan /
mematikan mikroba yg diperiksa (MIC /
Minimal
Inhibitory Concentration)

2. Metoda Difusi
- Cakram kertas saring yg mengand. obat dlm jml
ttt ditempatkan pd media pembenihan padat yg
telah ditanami biakan org. yg diperiksa
- interpretasi hasil tes difusi didasarkan pada
perbandingan antara metoda pengenceran
dengan metoda difusi.
- penilaian kepekaan atau resistensi mikroba
dg membandingkan ukuran hambatan thd suatu
patokan obat yg sama (metoda Kirby Bauer)

FAKTOR YG MEMPENGARUHI
AKTIVITAS ANTIMIKROBA
1. pH lingk
2. komponen pembenihan
3. stabilitas obat
4. besarnya inokulum
5. masa pengeraman
6. aktifitas metabolik mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai