Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektroplating merupakan suatu proses pengendapan zat(ion-ion logam) pada suatu logam
dasar (katoda) melalui proses elektrolisa. Terjadinya proses pengendapan pada katoda disebabkan
oleh adanya perpindahan ion-ion bermuatan listrik dari anoda dengan perantara larutan elektrolit,
yang terjadi secara terus menerus pada tegangan konstan hingga akhirnya mengendap dan
menempel kuat membentuk lapisan dipermukaan benda logam. Proses electroplating melindungi
logam dasar dengan menggunakan logam-logam tertentu sebagai pelapis dan pelindung, misalnya
nikel, krom, tembaga, seng dan sebagainya.
elektroplating Chrome adalah proses utama dari seluruh prosedur electroplating. Pelapisan
krom, langkah pelapisan akhir, sebenarnya adalah lapisan pelindung atas nikel nikel mengkilap
yang mencegah dari menodai. The chrome plating mandi mengandung asam kromat / asam sulfat
dan seperti logam transisi paling, bisa eksis di beberapa bilangan oksidasi. Temperatur sangat
penting untuk kebaikan (atau) hasil. Ini adalah yang terbaik untuk mempertahankan suhu secara
otomatis dengan menggunakan hak pemanas termostatik dikendalikan listrik di kamar mandi untuk
mengontrol suhu di seluruh kali pelapisan.
Pelapisan krom adalah suatu perlakuan akhir menggunakan elektroplating oleh kromium.
Pelapisan dengan krom dapat dilakukan pada berbagai jenis logam seperti besi, baja, atau tembaga.
Pelapisan krom juga dapat dilakukan pada plastik atau jenis benda lain yang bukan logam, dengan
persyaratan bahwa benda tersebut harus dicat dengan cat yang mengandung logam sehingga dapat
mengalirkan listrik.Pelapisan krom menggunakan bahan dasar asam kromat, dan asam sulfat
sebagai bahan pemicu arus, dengan perbandingan campuran yang tertentu.
Perbandingan yang umum bisa 100:1 sampai 400:1. Jika perbandingannya menyimpang dari
ketentuan biasanya akan menghasilkan lapisan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.Faktor
lain yang sangat berpengaruh pada proses pelapisan krom ini adalah temperatur cairan dan besar
arus listrik yang mengalir sewaktu melakukan pelapisan. Temperatur pelapisan bervariasi antara
35C sampai 60C.
Elektroda yang digunakan pada pelapisan krom ini adalah timbal (Pb) sebagai anoda (kutub
positif) dan benda yang akan dilapis sebagai katoda (kutub negatif). Jarak antara elektroda tersebut
antara 9 cm sampai 29 cm. Sumber listrik yang digunakan adalah arus searah antara 10 25 Volt,
atau bisa juga menggunakan aki mobil.
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material.
Salah satu contoh perubahanfisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya
tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun
dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupuntekan dari suatu material sesudah
mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya. Karena itu, tujuan pelapisanlogam tidak luput dari
tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu logam, yang keduamelindungi
logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan (decorative)

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana cara kerja elektroplating pada krom ?
2.Bagaimana teori dasar elektroplating pada krom ?
3.Apa saja macam-macam elektroplating ?
4.Bagaimana proses pelapisan dengan menggunakan Tembaga-Nikel-Krom ?
5.Apa kelebihan dan kelemahan elektroplating pada krom ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui cara kerja elektroplating pada krom
2.Untuk mengetahui teori dasar elektroplating pada krom
3.Untuk mengetahui macam-macam elektropating
4.Untuk mengetahui proses pelapisan dengan menggunakan Tembaga-Nikel-Krom
5.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan elektroplating pada krom

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara Kerja Elektroplating

Keterangan gambar :
a. Transformator
b. Bak proses
c. Plat anoda
d. Larutan penghantar
e. Benda kerja ( objek pelapisan krom )
Prinsip dasar pelapisan krom adalah perpindahan partikel dari plat anoda ( yang terhubung
dengan kutub positif (+) sumber arus ) dengan plat katoda ( benda kerja/benda yang akan di krom
yang terhubung dengan kutub negative (-) sumber arus ) melalui media larutan kimia.
Sifat-sifat pelapisan krom
warna putih kemilau
Reflektifitas tinggi
Resistan kusam /pudar yang baik
Resistan karat ekselen
Tahan gores ekselen
Dalam dunia logam ada beberapa teknik pelapisan terhadap logam, diantaranya yaitu lapis
seng / zink, galfanis, perak, emas, brass, tembaga, nickel,chrome/ krom.Krom atau elektroplating
chrome adalah salah satu teknik pelapisan logam yang bertujuan untuk melapisi logam agar tahan
terhadap karat dan juga untuk menambah keindahan logam yang di lapis.
Hal yang paling penting dalam sifat lapis krom adalah warna putih kemilau yang
menyenangkan. Pemantulan cahaya yang tinggi, selalu mengkilap selama penggunaan, hal itu
disebabkan karena krom mempunyai ketahanan tarnish yang tinggi. Juga memiliki resistansi korosi
yang sangat baik sebab logamnya tidak bereaksi secara kimia terhadap lembabnya udara, oksigen
atau konsentrasi normal oleh kontaminan di atmosfer. Pemakaian yang bagus dan resistansi
terhadap goresan adalah faktor-faktor yang penting dalam pemilihan logam kromium untuk
pengerjaan akhir pada benda-benda otomotif, pegangan pintu atau benda kerja lainnya. Pada
kenyataan dari sekian banyak penerapan pelapisan logam dikerjakan dengan finishing krom karena
kombinasi keunikan dan sifat-sitat lapis krom.
Benda kerja pelapisan krom, yaitu :
Baja (bemper mobil, asesoris kendaraan, peralatan rumah tangga, perangkat olahraga)
Seng berbasis logam cor celup (gagang pintu, perangkut pembakaran)
Plastik ABS polypropilene, polisufone (asesori kendaraan, perangkat RT, pipa)

almunium (asesori kendaraan, perangkat dapur)


kuningan, perunggu( perangkat kelautan, pipa)
stainless steel (penutup kawat, asesori kendaraan)
besi
Kita melihat variasi yang bermacam-macam dan bahan dasar yang difinishing dengan lapis
krom dekoratif, diantaranya baja, seng plastik, stainless steel, almunium. besi, kuningan perunggu
yang merupakan lapis logam yang paling sedikit digunakan. Akan tetapi dalam daftar ini hanya
stainless steel yang dapat dilapis krom secara langsung. Bemper baja sebagai contoh perlu lapis
pendahuluan dengan lapis nikel atau kombinasi tembaga dan nikel. Seng berbasis logam cor celup
dilapis dengan tembaga, kemudian I atau 2 kali lapis nikel, diikuti dengan krom. Plastik seperti
ABS, polypropilene. dan polysulfone yang telah dicetak menjadi benda-benda fungsional atau
keperluan dekorasi (seperti knop. terali, dan trim interior), sebelum dilapis dengan krom perlu
dilapisi elektrolisa tembaga atau nikel terlebih dahulu, selanjutnya lapis elektrodeposit tembaga atau
nikel dan terakhir lapis krom. Paduan krom atau stainless steel digunakan untuk hiasan otomotif.
mempunyai ketahanan korosi yang baik tapi berbeda tipis corak/warna dengan benda yang dilapis
krom. Pelapisan kromium diatas stainless steel dapat langsung dilakukan, dan hasil keduanya sangat
baik dan resistan korosi. Alumunium digunakan untuk artikel seperti hiasan otomotif dan alat-alat
rumah tangga karena bobotnya yang ringan. Untuk alumunium ini ada perlakuan awal yang khusus
yang selanjutnya dilapis pendahuluan dengan tembaga dan nikel terakhir lapis krom. Kuningan dan
perunggu hiasan digunakan untuk perangkat militer dan perlengkapan pekerjaan mematri, dan
selalu dilapis tembaga. diikuti satu atau beberapa lapis nikel sebagai persiapan pelapisan lapis krom.
Gambar diatas adalah benda-benda yang mungkin terbuat dan bahan plastik atau terbuat dari
seng. Plastik dibuat lebih sensitif jika dilapis secara kimiawi dengan palladium. kemudian ditutup
dengan lapisan tembaga atau nikel supaya permukaan plastik jadi konduktif (mengalirkan arus
listrik) sebagai syarat dalam proses elektroplating. benda dengan bahan dasar seng selalu dilapisi
tembaga sianida dengan ketebalan yang cukup untuk melindungi permukaan dan mencegah
serangan pada seng oleh larutan pelapisan berikutnya. Benda yang terbuat dari baja kebanyakan
selalu dilapis dengan kromium. Benda tersebut bisanya dilapis pendahuluan dengan nikel atau lapis
tembaga dengan nikel.
2.2 Teori Dasar Elektroplating pada Krom
Dasar-dasar langkah pelapisan krom, yaitu :
1. Lapis tembaga
Adalah lapisan pertama dalam teknik pelapisan krom yang berfungsi untuk memberikan kekuatan
rekatan krom, untuk lapis tembaga ini bisa di ganti dengan lapis brass karena brass mempunyai
senyawa logam yang sama dengan tembaga dan tidak mempengaruhi hasil kerja.
2. Lapis nickel
Menjadikan logam yang di lapis tahan terhadap karat dan memberi dasar yang mengkilap terhadap
lapisan krom
3. Lapis chrome
Menyempurnakan ketahanan logam yang sudah di lapis nickel terhadap karat dan menambah
keindahan logam
Cara pengerjaan krom ( khusus krom logam) di bagi menjadi 2 berdasarkan jenis logamnya:
Logam penghantar listrik : Baja,Seng berbasis logam cor celup, kuningan, perunggu, besi
Melapis krom logam jenis ini sebenarnya bisa dikerjakan benga dikerjakan dengan 3 langkah proses
pengerjaan pelapisan yaitu pelapisan tembaga, pelapisan nickel, dan pelapisan chrome.
Logam yang rendah daya hantar listriknya : aluminium murni dan campuran.
Sebelum melakukan 3 langkah proses pengerjaan pelapisan seperti pada logam penghantar listrik
logam ini memerlukan lapisan dasar tambahan,yaitu bisa di tambah lapisan alumon, zinkcate,
bondal dip, atau yang lain.

2.3 Macam-macam Elektroplating


Proses pelapisan dapat dilakukan dengan berbagai macam, yaitu :
1. Pelapisan Tembaga
Dalam pelapisan tembaga digunakan bermacam-macan larutan elektrolit, yaitu :
1.
Larutan asam
2. Larutan sianida
3. Larutan fluoborat
4. Larutan pyrophosphat
Diantara empat macam larutan di atas yang paling banyak digunakan adalah larutan asam dan
larutan sianida
2. Pelapisan Timah Putih
Pelapisan timah putih pada besi dengan cara listrik (elektroplating) sudah sangat lama dilakukan
untuk kaleng-kaleng makanan, minuman dan sebagainya. Pelapisan secara listrik pada umumnya
sudah menggantikan pelapisan secara celup panas, karena pelapisan secara celup panas
menghasilkan lapisan yang tebal dan kurang merata (kurang halus) sedangkan pelapisan secara
listrik dapat menghasilkan lapisan yang tipis dan lebih merata/halus. Dengan keuntungan tersebut
pada saat ini lebih banyak industri yang melakukan pelapisan timah putih secara listrik dari pada
secara celup panas (Hot Dip Galvanizing)..
3. Pelapisan seng
Seng sudah lama dikenal sebagai pelapis besi yang tahan korosi, murah harganya, dan mempunyai
tampak permukaan yang cukup baik. Pelapisan senga pada besi dilaksanakan dengan beberapa cara
seperti galvanizing, sherardizing, atau metal spraying. Namun pelapisan secara listrik
(elektroplating) lebih disukai karena mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan
cara-cara pelapisan yang lain, diantaranya :
a.
b.
c.

Lapisan lebih merata


Daya rekat lapisan lebih baik
Tampak permukaan lebih baik

Karena beberapa keuntungan itulah maka lebih banyak dilaksanakan pelapisan secara listrik
daripada cara-cara lainnya. Pelapisan seng secara listrik kadang juga disebut elektro-galvanizing.
Larutan elektrolit yang sering digunakan ada dua macam yaitu larutan asam dan larutan sianida.
Bila kedua larutan tersebut dibandingkan maka permukaan lapisan hasil dari penggunaan larutan
sianida adalah lebih baik jika dibandingkan dengan larutan asam. Namun larutan asam digunakan
bila dikehendaki kecepatan pelapisan yang tinggi dan biaya yang lebih murah.
Larutan lain yang sering digunakan pada pelapisan adalah larutan alkali zincat dan larutan
pyrophosphat.
4. Pelapisan Nikel
Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilaksanakan baik untuk tujuan pencegahan
karat ataupun untuk menambah keindahan. Dengan hasil lapisannya yang mengkilap maka dari segi
ini nikel adalah yang paling banyak diinginkan untuk melapis permukaan. Dalam pelapisan nikel
selain dikenal lapisan mengkilap, terdapat juga jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi
tampak permukaan yang buram inipun dapat juga digosok hingga halus dan mengkilap. Jenis lain
dari pelapisan nikel adalah pelapisan yang berwarna hitam. Warna hitam inipun tampak menarik
dan digunakan biasanya untuk melapis laras senapan dan lainnya.
5. Pelapisan Krom
Selain nikel, maka pelapisan khrom banyak dilaksanakan untuk mendapatkan permukaan yang
menarik. Karena sifat khas khrom yang sangat tahan karat maka pelapisan khrom mempunyai
kelebihaan tersendiri bila dibandingkan dengan pelapisan lainnya. Selain sifat dekoratif dan atraktif
dari pelapisan khrom, keuntungan lain dari pelapisan khrom adalah dapat dicapainya hasil pelapisan
yang keras. Sumber logam khrom didapat dari asam khrom, tapi dalam perdagangan yang tersedia

adalah khrom oksida (Cr O3) sehingga terdapatnya asam khrom adalah pada waktu khrom oksida
bercampur dengan air
2.4 Proses Pelapisan Tembaga-Nikel-Krom
Proses pelapisan tembaga-nikel-khrom terhadap logam ferro atau kuningan sebagai logam
yang dilapis adalah satu cara untuk melindungi logam terhadap serangan korosi dan untuk
mendapatkan sifat dekoratif. Cara pelapisan tembaga-nikel-khrom dengan metode elektroplating
adalah sebagai berikut:Pelapisan menggunakan arus searah. Cara kerjanya mirip dengan elektrolisa,
dimana logam pelapis bertindak sebagai anoda,sedangkan logam dasarnya sebagai katoda. Cara
terakhir ini yang disertai dengan perlakuan awal terhadap benda kerja yang baik mempunyai
berbagai keuntungan dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Keuntungan-keuntungan tersebut
antara lain :
a. Lapisan relatif tipis.
b. Ketebalan dapat dikontrol.
c. Permukaan lapisan lebih halus.
d. Hemat dilihat dari pemakaian logam khrom.
Pengerjaan elektroplating tembaga-nikel-khrom pada dasarnya terbagi atas tiga proses yaitu
perlakuan awal, proses pelapisan dan proses pengolahan akhir hasil elektroplating.Proses
elektroplating ini terdapat tiga jenis proses pelapisan yaitu yang pertama adalah pelapisan logam
dengan Tembaga, lalu dilanjutkan dengan pelapisan Nikel dan yang terakhir benda dilapis dengan
Khrom.
Pelapisan Tembaga
Tembaga atau Cuprum (Cu) merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai
sifat hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga digunakan untuk pelapisan dasar karena dapat
menutup permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Pelapisan dasar tembaga dipelukan untuk
pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian yang kemudian dilakukan pelapisan akhir khrom.

Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar pada
pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan nikel dan
khrom. Tembaga digunakan sebagai suatu lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan yang bagus
dan melindungi baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan plating
tembaga untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus yang tinggi.
Sifat-sifat Fisika Tembaga
1.Logam berwarna kemerah-merahan dan berkilauan
2.Dapat ditempa, dibengkokan dan merupakan penghantar panas dan listrik
3.Titik leleh : 1.0830C, titik didih : 2.3010C
4.Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3

Sifat-sifat Kimia Tembaga


1.Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan membentuk oksida
tembaga (CuO)
2.Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa, menurut reaksi :
2Cu + O2 + CO2 + H2O (CuOH)2 CO3
3.Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4encer
4.Dapat bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer dan pekat
Cu + H2SO4 CuSO4 +2H2O + SO2 Cu + 4HNO3 pekat Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2 3Cu +
8HNO3 encer 3Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO
5.Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel atau
Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara elektrokimia,digunakan
listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam.
Larutan Strike menghasilkan lapisan yang sangat tipis. Larutan strike dapat pula dipakai
sebagai pembersih dengan pencelupan pada larutan sianida yang ditandai dengan keluarnya gas
yang banyak pada benda kerja sehingga kotoran-kotoran yang menempel akan mengelupas. Larutan
ini terutama digunakan pada komponen-komponen dari baja sebagai lapisan dasar, untuk
selanjutnya dilakukan pelapisan tembaga dengan logam lain.

Formula kecepatan tinggi atau efisiensi tinggi digunakan untuk plating tembaga tebal, smentara
proses Rochelle digunakan untuk menghasilkan pelapisan yang bersifat antara strike dan kecepatan
tinggi. Garam-garam Rochelle tidak terdekomposisi dan hanya berkurang melalui drag-out yaitu
terikutnya larutan pada benda kerja pada saat pengambilan dari tanki tinggi disbanding larutan
strike sebab kerapatan arus katoda dan efisiensi penting dalam kecepatan plating. Larutan Rochelle
dan kecepatan tinggi dapat dioperasikan pada temperatur relatif tinggi.
Proses Pengolahan Awal adalah proses persiapan permukaan dari benda kerja yang akan
mengalami proses pelapisan logam.Pada umumnya proses pelapisan logam itu mempunyai dua
tujuan pokok adalah sifat dekorasi, sifat ini untuk mendapatkan tampak rupa yang lebih baik dari
benda asalnya, dan aplikasi teknologi, sifat ini misalnya untuk mendapatkan ketahanan korosinya,
mampu solder, kekerasan, sifat listrik dan lain sebagainya.Keberhasilan proses pengolahan awal ini
sangat menentukan kualitas hasil pelapisan logam, baik dengan cara listrik, kimia maupu dengan
cara mekanis lainnya.
Proses pengolahan awal yang akan mengalami proses pelapisan logam pada umumnya
meliputi proses-proses pembersihan dari segala macam pengotor (cleaning proses) dan juga
termasuk proses-proses pada olah permukaan seperti poleshing, buffing,dan proses persiapan
permukaan yang lainnya.Untuk mendapatkan daya lekat pelapisan logam (adhesi) dan fisik
permukaan benda kerja yang baik dari suatu lapisan logam, maka perlu diperhatikan cara olah
permukaan dan proses pembersihan permukaan. Ketidaksempurnaan kedua hal tersebut di atas
dapat menyebabkan adanya garisan-garisan pada benda kerja dan pengelupasan hasil pelapisan
logam.

BAB III
PENUTUP
3. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa elektroplating merupakan suatu proses
pengendapan zat(ion-ion logam) pada suatu logam dasar (katoda) melalui proses elektrolisa.
Terjadinya proses pengendapan pada katoda disebabkan oleh adanya perpindahan ion-ion
bermuatan listrik dari anoda dengan perantara larutan elektrolit, yang terjadi secara terus menerus
pada tegangan konstan hingga akhirnya mengendap dan menempel kuat membentuk lapisan
dipermukaan benda logam. Proses electroplating melindungi logam dasar dengan menggunakan
logam-logam tertentu sebagai pelapis dan pelindung. Elektroplaying dapat di lakukan pada nikel,
teembaga, seng, krom dan sebagainya. Di antara proses tersebut, masing-masing mempunyai
kelebihan tersendiri.
Proses pelapisan mempunyai berbagai macam cara. Adapun cara kerja dari elektroplating
sendiri juga sederhana. Dan seperti yang telah di jelaskan, elektroplating mempunyai beberapa
kegunaan salah satunya untuk melindungi agar tidak terjadi korosi. Selain itu juga berguna untuk
memperindah tampilan atau decorative.

DAFTAR RUJUKAN
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/proses-elektroplatingtembaga-nikel-khrom/
http://elektroplating.wordpress.com/
http://www.facebook.com/note.php?note_id=168758046500174

Anda mungkin juga menyukai