Transformer 100625213506 Phpapp02
Transformer 100625213506 Phpapp02
Aditya Prayoga
Benson M. S.
Edison M. S.
M. Nahar
Kelompok 5
(0806365412)
(0806365551)
(0806365702)
(0806366150)
Pokok Pembahasan:
Introduksi Transformer
Transformer Praktis
Transformer 3 (Tiga) Fasa
Introduksi Transformer
Sejarah
Macam-macam Transformer
Simbol
Prinsip Kerja
Transformer
Transformer adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari
satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet
dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
ENERGY
MEKANIK
OR
T
RA
R
E
O
N
T
E
G
O
M
TRANSFORMER
ENERGY
LISTRIK
TRANSFORMER
G
EN
M ER
A
O
TO TO
R
R
ENERGY
LISTRIK
MENGAPA TRANSFORMER
Beberapa alasan digunakannya transformer,
antara lain:
1. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak
sesuai dengan tegangan pemakai
2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga
perlu tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi)
3. Kebutuhan pemakai / beban memerlukan
tegangan yang bervariasi
Sejarah
Sejarah (2)
Milestones
1929
1933
1962
2001
2004
3,5 MVA-
40MVA-
200 MVA-
245 MVA-
750 MVA-
100/27,7 kV
Transformer
interkoneksi
220/8,8 kV
Transformer
3 fasa
220/20 kV
Transformer
generator
765/18 kV
Transformer
generator 3
fasa
435/21 kV
Transformer
generator 3
fasa
Macam-macam Transformer
Berdasarkan fungsinya, trafo dibagi
menjadi :
Trafo Radio
Trafo Pengukuran
Potential Transformer (PT)
Current Transformer (CT)
Trafo Daya
Simbol Transformer
Transformer 1 fasa
Transformer 3 fasa
Transformer Pengukuran
Current Transformer
Potential Transformer
Prinsip Kerja
Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama
(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh
fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri
dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi
secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai
relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai
mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolakbalik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan
yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik)
induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum
faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan
timbul gaya gerak listrik (ggl) .
V1
E1
E2
V2
INTI BESI
V1
Iex
V1 , E1
E2
/2
(3/2)
Iex
E1
E2
Ideal Transformer
Daya pada rangkaian primer = daya pada rangkaian sekunder
I1
I2
V1
P1
V2
= P2
I1.V1 = I2.V2
I2 : I 1 = V 1 : V 2
=a
= Ratio Trafo
I1.N1 = I2.N2
P1 = Daya Primer
V1 = Tegangan Primer
P2 = Daya Sekunder
V2 = Tegangan Sekunder
I1 = Arus Primer
I2 = Arus Sekunder
Sekunder
N2 = Jumlah Lilitan
N1 : N2 = I2 : I1
= V 1 : V2
=a
= Ratio Trafo
RANGKAIAN
PRIMER
I1
R1
RANGKAIAN
SEKUNDER
X1
X2
E1
V1
R2
E2
V2
= I 12 x a 2 x R 2
Dari sini maka resistan sekunder
dilihat dari primer (R 2) = a2 R2
Dan reaktan sekunder dilihat
dari primer (X2) = a2 X2
I1
V1
R1
X1
X2
I2
R2
Contoh Soal
Hitung:
Tegangan efektif yang melalui terminal sekunder
Tegangan peak yang melalui terminal sekunder
Tegangan sesaat yang melalui sisi sekunder ketika tegangan sesaat
Jawab:
A. E1/E2 = N1/N2
120/E2 = 90/2250
E2 = 3000 V
B. E2peak = 2 E2
= 1,414 x 3000
= 4242 V
C. Ketika e1 = 37 V maka
N2/N1 = 2250/90
= 25 (rasio)
e2
= 25 x 37
= 925 V
Transformer Praktis
Kerugian pada Transformer
Rangkaian Ekuivalen
Rugi-rugi inti:
Rugi-rugi arus pusar / eddy current
Rugi-rugi hysterisis
Rugi-rugi tembaga
Rugi arus eddy adalah terjadinya arus pusar yang arahnya berputar didalam inti trafo. Arus ini menimbulkan panas didalam inti
trafo.
EDDY CURRENT
INTI BERLAPIS
DAN DISEKAT
Rugi Hysterisis
Iex
RUGI HYSTERISIS
Rugi-rugi tembaga
l
R
A
R = Tahanan (Ohm)
= Tahanan jenis (Ohm.m)
l = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)
Rugi-rugi tembaga(2)
Rugi tembaga adalah rugi-rugi lilitan primer dan sekunder lilitan primer
dan sekunder terdiri dari kawat tembaga yang mempunyai panjang dan
penampang
= IP2.RP
(Watt)
(Watt)
Karena rugi tembaga tergantung dari arus primer dan sekunder, maka
rugi tembaga bersifat tidak tetap tergantung beban trafo
R1
Xf1
I1
Xf2
E1
V1
Xm
E2
R2
I2
V2
Rm
Contoh Soal
Hitung :
A. Tegangan induksi di kumparan sekunder yang
disebabkan oleh flux bocor.
B. Nilai reaktansi bocor disisi sekunder.
C. Nilai dari E2 induksi yang disebabkan oleh flux mutual.
R
N
T
S
IFasa
VLL
N
VLN
ILine = IFasa
VRS = VR VS
VR = VS = VT = VLN
= VR.3.
Vrs
VLL = VLN. 3
VR
P3 Fasa = 3.I.VLN
Vrs
-VS
= 3.I.(VLL/ 3)
N
VT
VS
= I.VLL. 3
cont
Bila rangkaian primer atau sekunder trafo terhubung delta
T
VLine = VFasa
It
Is
VLine = VFasa
I R = I r It
Ir
= Ir.3.
IR
It
ILine = IFasa. 3
Is
Ir
- It
IR
= ILine.V. 3
AREVA,Power Transformer
Fundamental (2008)
AREVA,Power Transformer
Fundamental (2008)
Jenis-jenis Pendingin
Tipe Kering:
AA : Pendingin udara natural
AFA : Pendinginan udara terpompa
Tipe Basah :
ONAN : Oil Natural Air Natural
ONAF : Oil Natural Air Forced
OFAF : Oil Forced Air Forced
Sistem Proteksi
Transformer
Proteksi Eksternal:
Over Current Relay
Ground Fault Relay
Proteksi Internal:
Differensial Relay
Bucholz Relay
Sudden Pressure Relay
Differential Relay
Ip = Arus primer
Is = Arus sekunder
Id = Arus diferensial
ACT = Auxilliary CT
Bucholz Relay
Referensi