Anda di halaman 1dari 5

MODUL 8

BAB V

PENAKSIRAN PARAMETER
Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa memahami konsep Penaksiran


2. Mahasiswa mampu memperhitungkan Penaksiran sebuah kejadian
3. Mahasiswa mengetahui penyebaran penaksiranpada setiap jenis penaksiran.

Pokok Bahasan

5.2.1.

Penaksiran Parameter

5.2.1.1.

Penaksiran parameter

5.2.1.3.

Penaksiran Proporsi

4.2.1.4.

Penaksiran Simpangan Baku

4.2.2.

Penaksiran Rata-rata

4.2.2.1.

Penaksiran Selisih Proporsi

4.2.2.2

Daftar Pustaka:
1. . Anton Dayan., Metoda Statistik, LP3ES, Jakarta 1975
2. Kane, Edward J., Economic Statistics and Econometrics, An Introduction to Quantitative Economia, Harper and Row,
N.Y., 1969, hal. 150 sampai dengan 154.
3. Hoel, Paul G. and Jessen, Raymond J., Basic Statistics for Business and Economics, John Wiley and Sons, Inc.,
New York, 1971, hal. 96 sampai dengan 101.
4. Ekeblad, Frederick.A., The Statistical Method in Business, John Wiley and Sons, Inc., New York, 1962, hal. 134
sampai dengan 138.
5. Feller, William, An introduction to Probability Theory and Its Applications, Volume I, Second edition, John Wiley
and Sons, Inc., 1964, hal. 135 sampai dengan 142.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Achmad Khodar MT


STATISTIKA

BAB V
PENAKSIRAN PARAMETER

1. Penaksiran Parameter
Penaksiran adalah menyimpulkan parameter populasi (t) berdasarkan
statistik ^sampel ().
Misal : menaksir rata-rata populasi berdasarkan rata-rata sampel X.
Penaksir yang baik ialah penaksir yang tak bias dan bervarians minimum.
Tak bias penaksir dikatakan tak bias jika rata-rata harga yang
mungkin sama dengan .
Bervarians minimum penaksir dengan varians terkecil diantara semua
penaksri yang mungkin untuk parameter yang sama.

Cara Menaksir
1. Penaksiran titik, jika parameter ditaksir oleh 1 angka tunggal.
Misal : ditaksir oleh X, X adalah penaksir titik.
2. Penaksiran interval, jika parameter ditaksir oleh harga diantara batasbatas dua harga.
Misal: rata-rata tinggi mahasiswa antara 155-170 cm.
Makin besar interval taksiran akan lebih merasa yakin benar, tapi kecil
taksiran akan lebih memuaskan untuk itu akan dicari interval taksiran
yang sempit dengan derajat kepercayaan yang memuaskan. Derajat
kepercayaan

menaksir

disebut

koefisien

kepercayaan

()

dan

dinyatakan dalam bentuk peluang.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Achmad Khodar MT


STATISTIKA

2. P ( A < < B) =
Baca : kita yakin 100 % bahwa terletak antara A dan Belajar.
1. Menaksir rata-rata
Misal ada populasi N (, ), akan ditaksir . Untuk itu diambil sampel
berukuran n dan di hitung X dan S maka taksiran untuk .
A. Jika diketahui
P (X Z/z / n < < X + Z/z / n ) =
Ket : Z/z = nilai Z untuk peluang /z
Luas = /z

Z=?

Contoh : suatu populasi memiliki dist Normal dengan = 5 diambil


sampel n = 36 dengan X = 30. Buat interval rata-rata populasi
dengan tingkat keyakinan = 90 %.
Pertama cari nilai tabel Z/z = Z0,90/z = Z0,45
Luas = /z
Diperoleh Z = 1,64
0

Kemudian hitung Z0,9/z / n = 1,64 5 / 36 = 1,37


Baru kemudian P (X Z0,9/z / n < < X + Z0,9/z / n ) =
P (30 1,37 < < 30 + 1,37) = 90%
P (28,63 < < 31,37) = 90%
Artinya : kita yakin / percaya 90 % bahwa rata-rata populasi tersebut
antara 28,63 31,37.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Achmad Khodar MT


STATISTIKA

B. Jika tidak diketahui


Jika tidak diketahui, maka nilai ditaksir oleh S dan dist yang
dipakai adalah t (tabel t).
P ( X t( +1) /2 . n-1 5/ n < < X + t (n) n-1 5/ n ) =
2
Ket : t/2 . n-1 adalah tabel t/2 dengan derajat kebebasan (dk) = V
= n-1
Contoh : suatu sampel berukuran n = 10 dengan rata-rata X = 9,5
dan S=3,24. Dengan tingkat keyakinan 90% buat interval
!
Pertama cari nilai tabel t(0,90 + 1) /2. 10-1 = t0,95, 9
Tabel t V t0,895 t0,975 t0,95 t0,90.t0,55
1 63,66

2
.
.
.
.
.
.
.
V = 9..1,83
.
.
120
~
Kemudian hitung t 0,95, 9 . S/ n = 1,83 . 3,24/ 10 = 1,875
Baru kemudian P (X t0,95, 9 S/ n < < X + t0,95,9 S/ n ) = 90%
P (9,5 1, 875 < < 9,5 + 1,875) = 90 %
P (7,625 < 11,375 ) = 90 %
2. Menaksir Proporsi
Misalkan dalam populasi terhadap peristiwa A dengan proporsi dari
populasi diambil sampel berukuran n dan terdapat X peristiwa A
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Achmad Khodar MT


STATISTIKA

sehingga proporsi sampel untuk peristiwa A = p = X

Jadi penaksir

untuk
P ( p - Z/z Pq < < p + Z/z Pq ) =
n
n
dimana q = 1-p
Contoh : selama tahun 1985 dari 500 orang angkatan kerja di jumpai
35 orang sedang menganggur. Buat interval keyakinan
proporsi pengangguran di daerah tersebut dengan tingkat
keyakinan 90%.
X = 35

n = 500

p = 35 = 0,07
500
q = 1-0,07 = 0,93

Z/z = Z0,45 = 1,64


Pq = 0,07 . 0,93
n
500

= 0,0114

Sehingga : P (P Z0,45 Pq < < P + Z0,45 Pq ) = 0,90


n
n
P ( 0,07 1,64 . 0,0114 < < p + 1,64 . 0,114 ) = 0,90
P (0,051 <

< 0,089 ) = 90 %

Artinya : kita yakin 90 % bahwa proporsi orang yang menganggur di


daerah tersebut pada tahun 1985 adalah antara 5,1 % - 8,9 %.
3. Menaksir Simpangan Baku
Taksiran simpangan baku S untuk adalah bias, tapi ternyata taksiran
varians S2 untuk 2 adalah takbias. Jadi interval taksiran untuk 2.
P ( ( n 1 ) S2
< 2 < ( n 1) S2
) =
2
2
(1 - ) /2. n-1
(1 + ) /2. n-1
Contoh : Sebuah sampel acak berukuran n = 30 telah diambil dari
sebuah populasi yang berdist Normal dengan simpangan baku
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Achmad Khodar MT


STATISTIKA

Anda mungkin juga menyukai