K 3 - Rev. Mar' 07
K 3 - Rev. Mar' 07
PEDOMAN KHUSUS
KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN, DAN
KEWASPADAAN BENCANA
Std. 1. FALSAFAH DAN TUJUAN.
Rumah Sakit di bangun, dilengkapi dengan peralatan, dijalankan dan dipelihara sedemikian
rupa untuk menjaga keamanan dan mencegah kebakaran serta persiapan menghadapi
bencana. Hal ini bertujuan untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien,
pegawai, dan pengunjung.
S1 (P1)
DO :
Falsafah dan Tujuan K-3 yang ditetapkan Standar 1 (satu) ini harus dijabarkan dalam
bentuk KEBIJAKAN dan harus ditetapkan tertulis oleh pimpinan rumah sakit.Kebijakan
K-3 ini harus menetapkan, antara lain, (1) Penyusunan organisasi pelaksana K-3
(Tim/Panitia) lengkap dengan susunan keanggotaan dan uraian tugasnya, (2) tentang
Fungsi Organisasi Pelaksana K-3, (3) Cakupan Program K-3. Penyusunan organisasi
pelaksanaan K-3 mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik
Tentang PK-3RS No. HK.00.06.6.4.0.1497 tanggal 27 Februari 1995 disertai dengan
uraian tugas personalia dan wewenangnya.
Kebijakan ini merupakan ketentuan umum mengacu pada peraturan perundangundangan dibawah ini :
Undang-Undang No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Undang-Undang No. 23 th 1992 tentang Kesehatan.
Keputusan Menkes No.876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan
Keputusan Menkes No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan lingkungan Rumah Sakit.
139
Unit kerja adalah satuan organisasi yang ditetapkan dalam bagan (struktur) organisasi
yang ditetapkan oleh pemiliknya.
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
140
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
141
142
S2 (P2)
Skor :
0
1
=
=
5 =
DO :
CP :
MSDS (Material Safety Data Sheet atau LDP atau Lembar Data
Pengaman) adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat
fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang ditimbulkan,
cara penanganan dan tindakan khusus yang berhubungan dengan
keadaan darurat dalam penanganan bahan berbahaya. MSDS ini
dikeluarkan oleh pabrik atau supplier.
Ketentuan tertulis harus memuat bahwa pada waktu dilakukan
pemesanaan barang berbahaya dicantumkan sebagai syarat dalam
SPK/Kontrak bahwa supplier melampirkan MSDS.
Jenis bahan berbahaya yang dimaksud disini dimuat di Lampiran
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/MENKES/PER/V/1996,
tanggal 9 Mei 1996, tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi
Kesehatan.
Pimpinan rumah sakit harus menetapkan tertulis jenis / bahan B-3 yang
digunakan di rumah sakit.
Skor :
Keterangan / Catatan :
143
S 2 (P3)
Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis
1 = Ada ketentuan tidak tertulis
2 = Ada ketentuan tertulis, pelaksanaan terbatas
3 = Ada ketentuan tertulis, pelaksanaan pada sebagian besar pegawai
4 = Ada ketentuan tertulis, pelaksanaan pada semua pegawai
5 = Ada ketentuan tertulis, pelaksanaan pada semua pegawai yang bekerja di rumah
sakit
DO : Dalam ketentuan ini diatur tentang pemeriksaan kesehatan pra-pekerjaan,
pemeriksaankesehatan berkala dan pemeriksaan khusus sesuai ketentuan,
(1) Permenaker No.Per-02/MEN/1980, tgl. 13 Maret 1980 Tentang Pemeriksaan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, (2) Permenaker
No. Per-01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja,
(3) ketentuan lain yang terkait.
CP : D
O
W
Skor :
Keterangan / Catatan :
144
Panitia / Tim K-3 RS dipimpin seorang dokter yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman dalam bidang K- 3.
Skor :
0 = Pimpinan bukan dokter dan tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman
dalam bidang K- 3.
1 = Pimpinan bukan dokter dan memiliki pengetahuan dan pengalaman terbatas
dalam bidang K 3.
2 = Pimpinan seorang dokter dan memiliki pengetahuan dan pengalaman
terbatas dalam bidang K 3.
3 = Pimpinan seorang dokter, memiliki sertifikat K-3.
4 = Pimpinan seorang dokter, memiliki sertifikat K-3 dengan masa kerja
mengelola K-3 di rumah sakit paling sedikit 3 tahun.
5 = Pimpinan seorang dokter, memiliki kualifikasi keahlian K-3 dengan masa
kerja mengelola K 3 di rumah sakit paling sedikit 3 tahun.
DO :
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
145
S3 (P2)
Tersedia tenaga staf dan tenaga pendukung yang memadai dan terlatih.
Skor :
0 = Tidak ada tenaga staf dan tenaga pendukung.
1 = Tenaga staf dan tenaga pendukung terbatas jumlahnya dan tidak terlatih.
2 = Tenaga staf dan tenaga pendukung terbatas jumlahnya dan kurang terlatih.
3 = Tenaga staf dan tenaga pendukung cukup jumlahnya akan tetapi kurang
terlatih.
4 = Tenaga staf dan tenaga pendukung cukup jumlahnya dan beberapa tenaga
sudah terlatih.
5 = Tenaga staf dan tenaga pendukung cukup jumlahnya dan semua tenaga sudah
terlatih.
DO :
Tenaga pendukung ialah pegawai yang melaksanakan fungsi K3. Staf adalah
tenaga yang menjadi anggota Panitia/Unit/Tim K 3.
Terlatih
: mengikuti pelatihan terus menerus/rutin min. 2 x setahun.
Kurang terlatih : mengikuti pelatihan jarang dan tidak teratur.
Setiap
rumah sakit harus membuat sendiri
pola ketenagaan untuk
menentukan jumlah tenaga pendukung yang dibutuhkan. Kriteria kecukupan
jumlah dalam parameter di lihat dari pola ketenagaan ini.
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
146
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
147
S4 (P2)
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
148
S4 (P3)
Tersedia peralatan pelindung diri yang digunakan secara benar disertai prosedur tertulis
cara penggunaannya serta dipelihara dalam kondisi layak pakai.
Skor :
0 = Tidak ada peralatan pelindung diri ; tidak ada prosedur tertulis.
1 = Ada peralatan pelindung diri, tidak lengkap, tidak digunakan secara benar; tidak
ada prosedur tertulis.
2 = Ada peralatan pelindung diri, tidak lengkap, digunakan secara benar; tidak ada
prosedur tertulis.
3 = Ada peralatan pelindung diri, lengkap, digunakan secara benar; tidak ada prosedur
tertulis.
4 = Ada peralatan pelindung diri, lengkap, digunakan secara benar; Ada prosedur
tertulis.
5 = Ada peralatan pelindung diri, lengkap, terpelihara baik, dan digunakan secara
benar; Ada prosedur tertulis lengkap.
DO :
Peralatan pelindung diri yaitu Masker, topi, kacamata, sarung tangan, apron,
tali, dsb sesuai dengan sesuai UU Depnaker No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Prosedur tertulis lengkap adalah prosedur yang memuat keharusan semua
pegawai di daerah kerja tertentu memakai pelindung diri, dilengkapi dengan
cara-cara menggunakan pelindung diri secara benar dan pemeriksaan serta
pemeliharaan peralatannya secara berkala.
Pimpinan RS harus menetapkan secara tertulis jenis dan jumlah alat pelindung
diri yang harus ada dirumah sakit, dimana dan pada saat apa dipergunakan
serta siapa yang mempergunakan alat pelindung diri tersebut.
CP :
*
*
*
Skor :
Keterangan / Catatan :
149
S4 (P4)
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
150
S4 (P5)
Tersedia tempat
menyimpan bahan berbahaya dan prosedur tertulis cara
memperlakukannya.
Skor :
0 = Tidak ada tempat dan prosedur.
1 = Ada tempat, tidak aman ; tidak ada prosedur.
2 = Ada tempat, cukup aman; tidak ada prosedur.
3 = Ada tempat, aman ; tidak ada prosedur.
4 = Ada tempat, aman ; ada prosedur.
5 = Ada tempat, aman ; ada prosedur disertai rambu/tanda khusus.
DO :
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
151
S4 (P6)
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
152
S4 (P7)
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
153
S4 (P8)
Tersedia rambu-rambu atau tanda-tanda khusus untuk jalan keluar bagi evakuasi
pasien apabila terjadi bencana.
Skor :
0 = Tidak ada rambu-rambu / tanda-tanda khusus.
1 = Ada rambu-rambu / tanda-tanda khusus tidak jelas.
2 = Ada rambu-rambu / tanda-tanda khusus jelas, akan tetapi hanya tersedia di
beberapa tempat.
3 = Ada rambu-rambu / tanda-tanda khusus jelas dan tersedia disemua tempat;
4 = Ada rambu-rambu / tanda-tanda khusus jelas dan tersedia di semua tempat;
dilengkapi dengan denah dan sistem kewaspadaan bencana.
5 = Ada rambu-rambu / tanda-tanda khusus jelas dan tersedia di semua tempat;
dilengkapi dengan sistem kewaspadaan bencana, denah serta dilengkapi alatalat penyelamatan jiwa khusus.
DO :
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
154
S4 (P9)
CP :
*
*
*
Skor :
Keterangan / Catatan :
155
S4. (P 10)
Limbah padat adalah bahan atau barang buangan baik medis maupun
non medis akibat kegiatan pelayanan rumah sakit.
Limbah gas adalah bahan buangan sebagai hasil proses kimiawi.
Limbah cair adalah cairan yang mengandung bahan kimia, bahan
infeksius dan radio aktif.
Yang diartikan dengan fasilitas adalah bangunan atau peralatan untuk
menangani limbah.dilengkapi dengan prosedur dan jadual pemantauan
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
156
Yang dimaksud dengan ketentuan tertulis adalah penetapan secara resmi oleh
pimpinan RS tentang daerah atau tempat yang dianggap berisiko dan diberi
tanda dan peringatan khusus.
Yang diartikan dengan lengkap adalah jika penetapan melipuiti semua daerah/
tempat yang dianggap berisiko.
Tempat berisiko, adalah daerah atau tempat :
- dengan curahan kaustik / bahan kimia yang banyak.
- penyimpanan bahan mudah menguap dan mudah terbakar.
- penyimpanan, penggunaan bahan-bahan radioaktif.
- tegangan tinggi.
- bahan infeksius atau adanya paparan tinggi penularan penyakit.
Unit kerja yang dianggap berisiko adalah, antara lain, laboratorium., radiologi,
farmasi, sterilisasi sentral, kamar operasi, genset, kamar isolasi penyakit menular.
Yang dimaksud dengan diketahui oleh semua pegawai adalah adanya tempat
berisiko ini disosialisasikan kepada semua pegawai, dibuat edaran dengan dilampiri
denah RS, serta denah ditempatkan diberbagai tempat di rumah sakit sehingga semua
orang dapat mudah melihat/membaca.
Contoh tanda khusus pada lokasi adalah : Awas, Bahan Berbahaya, Di larang
merokok, mudah terbakar, tegangan tinggi, dll.
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
157
S5 (P2)
CP :
D :
Skor :
Keterangan / Catatan :
158
S5 (P3)
Sarana dan Prasarana yang ada harus mengikuti ketentuan perijinan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
Skor :
0 = Sarana dan prasarana belum mengikuti ketentuan peraturan perundang- undangan .
1 = Sarana dan prasarana hanya sebagian kecil mengikuti ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
2 = Sarana dan prasarana hanya setengahnya
mengikuti peraturan
perundangundangan .
3 = Sarana dan prasarana sebagian besar telah mengikuti ketentuan peraturan-undangan
4 = Sarana dan prasarana semuanya telah mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan.
5 = Sarana dan Prasarana semuanya telah mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan disertai evaluasi berkala.
DO :
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
159
S5 (P4)
Skor :
Keterangan / Catatan :
160
S5 (P5)
CP :
*
*
*
Skor :
Keterangan / Catatan :
161
S5 (P6)
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
162
Ditetapkan program dan jadwal pelatihan dan atau simulasi untuk semua
pegawai rumah sakit di bidang Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan
Bencana dan Kesehatan Lingkungan.
Skor :
0 = Tidak ada program dan jadwal pelatihan.
1 = Ada program , tidak ada pelatihan.
2 = Ada program , ada pelatihan oleh masing-masing unit kerja, tidak terjadwal teratur.
3 = Ada program, ada pelatihan oleh masing-masing unit kerja, terjadwal teratur.
4 = Ada program, ada pelatihan untuk sebagian besar pegawai rumah sakit.
5 = Ada program, pelaksanaan lengkap, ada jadwal untuk semua pegawai rumah sakit,
dievaluasi dan ditindak lanjuti.
DO :
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
163
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
164
S7 (P2)
CP :
Skor :
Keterangan / Catatan :
165
166