Analisis Input Output: Kopi
Analisis Input Output: Kopi
Analisis Input Output: Kopi
Sebestina Siman
P0400214401
PENDAHULUAN
Gambar
Kerangka Pikir
Gaji dan
Upah (Y1)
Komoditi
Ekspor Kopi
(X)
Surplus
Usaha (Y2)
Penyusutan
(Y3)
Keterangan :
: Arah hubungan
Pajak Tak
Langsung
(Y4)
Definisi Operasional
Definisi operasional dari seluruh
variabel adalah sebagai berikut:
a. Komoditi Kopi adalah salah satu
produk pertanian dari sub sektor
perkebunan yang diekspor ke pasar
internasional baik jenis Arabika
maupun
Robusta
untuk
menghasilkan devisa negara.
b. Gaji dan upah merupakan bagian
dari
kompensasi-kompensasi
sebagai
balas
jasa
kepada
karyawannya.
c. Surplus
Usaha
adalah
sisa
positif dari
penjualan
setelah
dikurangi belanja dan beban-beban
atau dengan kata lain sebagai
keuntungan/laba (profit).
d. Penyusutan (depreciation) adalah
pengurangan nilai kegunaan aktiva
tetap karena pemakaian, usia, dan
Analisis Input-Output
II. PEMBAHASAN
Hasil Analisis
Dari data BPS Sulawesi Selatan
di peroleh data mengenai komoditi kopi
yang telah diolah dengan menaikkan
sebesar 10% dari data tahun 2009.
Berikut ini tabel komoditi kopi yang
dihasilkan apabila menaikkan 10% :
Tabel
Pengaruh Komoditi Kopi yang telah
dinaikkan 10%
Data 2009 di Provinsi Sulawesi
Selatan
Kode
Legend
Total Input
Baru
Kenaikan
Primary
Input
11.082.695
Total
Perubahan
201
46.226.133
202
77.232.562
17.874.036
0,30111995
203
9.966.957
2.377.825
0,31331976
204
5.166.636
2.089.257
0,67890806
0,31535601
Analisis Input-Output
III. KESIMPULAN
Komoditi ekspor kopi ke luar
negeri berpengaruh positif terhadap gaji
dan upah. Sehingga apabila ada
kenaikan sebesar 10% dari eskpor kopi
ke luar negeri maka akan menaikkan gaji
dan upah sebesar 32%.
Komoditi ekspor kopi ke luar
negeri berpengaruh positif terhadap
surplus usaha. Sehingga apabila ada
kenaikan sebesar 10% dari eskpor kopi
ke luar negeri maka akan menaikkan
surplus usaha sebesar 30%.
Komoditi ekspor kopi ke luar
negeri berpengaruh positif terhadap
penyusutan. Sehingga apabila ada
kenaikan sebesar 10% dari eskpor kopi
ke luar negeri maka akan menaikkan
penyusutan sebesar 31%.
Komoditi ekspor kopi ke luar
negeri berpengaruh positif terhadap
pajak tak langsung. Sehingga apabila
ada kenaikan sebesar 10% dari eskpor
kopi ke luar negeri maka akan
menaikkan pajak tak langsung sebesar
68%.